Modul ini membahas tentang kedaruratan obstetri pada persalinan dan penatalaksanaannya, meliputi partus lama, distosia akibat kelainan alat kelamin ibu dan janin, serta jalan lahir, termasuk distosia bahu dan teknik-teknik penanganannya seperti manuver McRobert, Massanti, Hibbard dan Resnict, Woods Screw, Rubin, Schwartz, dan Zavanelli.
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jakarta 2015
Setelah mempelajari
kegiatan belajar ini,
Anda diharapkan
dapat mengidentifikasi
kasus kedaruratan
Obstetri pada
persalinan dan
penatalaksanaannya.
MODUL3Mata Kuliah: Obstetrri
Penulis: Titik Hindriati, SPd, M.Kes
Editor: Drs. Waldopo, M.Pd
Kegiatan Belajar 2
“KEDARURATAN OBSTETRI
PADA PERSALINAN DAN
PENATALAKSANAANYA”
Prodi: Kebidanan
Semester: 03
2. Kedaruratan Obstetri
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2015
Kegiatan Belajar 2
http://katalogbunda.com/wp-content/uploads/2015/01/fakta-seputar-persalinan1.jpg
3. Tahukah kamuyang dimaksud dengan
http://arcfinancialllc.com/wp-content/uploads/2013/10/Ask-The-Right-Questions-.jpg
KEDARURATAN
OBSTETRI
PADA PERSALINAN DAN
PENATALAKSANAANNYA
5. Partus Lama (partus macet) dan Distosia
adalah gangguan persalinan (kala 1) yang diukur
dalam waktu 2 (dua) jam sejak pemeriksaan
terakhir atau setelah dilakukan pimpinan kala II
6. Fase terakhir dari partus macet dan
berlangsung terlalu lama sehingga timbul gejala-
gejala seperti dehidrasi, infeksi, kelelahan ibu, serta
asfiksia dan kematian janin dalam kandungan
(KJDK) disebut dengan Partus Kasep
7. Penanganan Partus Macet dapat
dilakukan penilaian klinik dan stabilisasi
pasien, kemudian Segera Rujuk ke Sarana
pelayanan Kesehatan (RSu)
9. Distosia didefinisikan sebagai persalinan
yang sulit, panjang atau abnormal.
Secara umum, persalinan yang abnormal sering
terjadi apabila terdapat disproporsi antara
presentasi janin dengan jalan lahir.
10. Distosia Karena Kelainan Alat
Kandungan adalah kelainan pada jaringan
lunak. Kelainan ini dapat terjadi pada vulva,
vagina, servik, uterus dan perinium
11. Distosia Karena Kelainan Janin
dapat berasal dari janin yang disebabkan
oleh anomali, ukuran bayi, distosia bahu,
mal posisi, mal presentasi, kelainan letak,
atau kehamilan kembar
12. Sedangkan Distosia Karena Kelainan
Jalan Lahir dapat disebabkan karena
panggul sempit secara fungsional,
artinya perbandingan antara kepala dan panggul
tidak sesuai (Disproporsi Cepalopelvik/CPD )
14. Distosia Bahu adalah Impaksi
Bahu depan diatas simfisis dan
Ketidakmampuan melahirkan bahu
dengan mekanisme/cara biasa.
15. Jika pada persalinan pervaginam
terjadi distosia bahu, maka dapat
dilakukan cara sbb:
16. Legs (tungkai) dengan
Manuver McRobert yaitu berupa hiperfleksi
tungkai ibu sehingga membentuk posisi lutut-
dada dan mudah dilakukan. Manuver ini
direkomendasikan sebagai teknik awal dalam
penatalaksanaan distosia bahu
17. Kemudian Pressure (tekanan) dengan
Manuver Massanti yaitu Penekanan
pada supra pubis oleh asisten sebagai
langkah kedua karena penggunaannya
dapat mengakibatkan fraktur klavikula.
18. Selanjutnya masuk ke vagina dengan
Manuver Hibbard And Resnict yaitu
dengan memberikan tekanan pada supra pubis
oleh asisten dan penolong memasukkan tangan
ke dalam vagina dan meraih bahu belakang dan
menarik sedikit bahu keluar.
19. Dilanjutkan dengan Manuver Woods Screw. Manuver ini
melibatkan asisten yang memberikan tekanan ke bawah
secara lembut pada bokong janin sementara bidan
memasukkan dua jari ke dalam vagina sampai menemukan
dinding dada anterior yang berhadapan dengan bahu posterior dan
mendorong bahu posterior ke belakang dengan arkus 180 derajat.
20. Dan dilanjutkan dengan Manuver
Rubin. Tujuan manuver ini adalah
mengurangi diameter bisakromial
dengan mengaduksi bahu janin.
21. Berikutnyaa Keluarkan Lengan
Posterior dengan Manuver Shwartz.
Pelahiran lengan posterior dilakukan jika
manuver Woods Screw gagal menurunkan
impaksi janin yang tersangkut pada PAP.
23. Terakhir adalah Manuver Zavanelli,
yaitu mengembalikan kepala janin ke
dalam panggul untuk ekstraksi melalui
seksio sesaria.
24. Selamat, Saudara telah selesai mempelajari kegiatan belajar 2
Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya.
Apakah Saudara telah mengerti dan memahami materi yang telah dipelajari?
Jika sudah maka Saudara dapat melanjutkan Belajar Ke Kegiatan
Belajar Selanjutnya
Namun jika belum, pelajarilah kembali pada materi yang menurut Saudara
belum Saudara kuasai