Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi persalinan alami, termasuk penyebab terjadinya kontraksi, aktivasi miometrium, dan gerakan-gerakan kardinal janin selama proses persalinan
2. Pelvimetri klinis digunakan untuk menilai diameter dan kapasitas panggul pada usia kehamilan 38-39 minggu untuk memprediksi kelancaran proses persalinan
3. Terdapat tu
2. Fisiologi Kehamilan
Persalinan
suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup, dari dalam
uterus melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar
SEBAB TERJADINYA PROSES PERSALINAN
1. Penurunan fungsi plasenta : kadar progesterone menurun mendadak,
nutrisi janin dari plasenta berkurang.
2. Tekanan pada ganglion servikale dari pleksus Frankenhauser, menjadi
stimulasi (pacemaker) bagi kontraksi otot polos uterus.
3. Iskemia otot-otot uterus karena pengaruh hormonal dan beban,
semakin merangsang terjadinya kontraksi.
4. Peningkatan beban / stress pada maternal maupun fetal dan
peningkatan estrogen mengakibatkan peningkatan aktifitas kortison,
prostaglandin, oksitosin, menjadi pencetus rangsangan untuk proses
persalinan
3. CRH Receptors
CRH disekresi oleh plasenta
sirkulasi maternal dan fetal
CRH berikatan dgn reseptor
CRH type 1 R
(G Protein couple receptor).
Ibu CRH-R
Hipofisis, myometrium,
kelenjar adrenal
Fetus CRH-R
Hipofisis, Kelenjar Adrenal,
Paru-paru
IBU + FETUS inisiasi
perubahan yang
menyebabkan persalinan
4. stimulasi plasenta melepaskan CRH
Glukokortikoid stimulasi gen CRH dan
produksi CRH CRH stimulasi hipofisis
Produksi corticotropin
Adrenal cortex melepaskan cortisol +DHEAS
Sintesis estrogen
“Kadar CRH memiliki hubungan yang spesifik dengan risiko preterm
Kadar CRH maternal adalah prediktor paling akurat.”
5. CRH pada fetus
Sintesis kortisol
oleh kelenjar
adrenal dan
maturasi paru
Maturasi paru
peningkatan
protein surfaktan A
dan fosfolipif
Pro-inflamasi +
stimulasi
kontraksi
meningkatkan
prostaglandin
CRH stimulasi
adrenal fetus
Pembentukan DHEA
oleh plasenta
Prekursor
estrogen
induksi
kontraksi.
9. Aktivasi Membran
Produksi protein surfaktan,
fosfolipid, dan sitokin inflamasi
pada cairan ketuban
Peningkatan aktivitas COX-
2 dan PGE2 dalam amnion
Mediator inflamasi
dalam amnion
10. Korion di bawah amnion
Produksi PDGH (prostaglandin
dehydrogenase)
“Inactivator” Prostaglandin
Pelepasan
Metalloprotease
Membran
melemah
CRH
MMP-9
Degradasi
Kolagen
Struktur
Serviks
11.
12. PERSALINAN DITENTUKAN OLEH 3 FAKTOR "P" UTAMA
1. Power His (kontraksi ritmis otot polos uterus), kekuatan
mengejan ibu, keadaan kardiovaskular respirasi metabolik
ibu.
2. Passage Keadaan jalan lahir
3. Passanger Keadaan janin (letak, presentasi,
ukuran/berat janin, ada/tidak kelainan anatomik mayor)
(++ faktor "P" lainnya : psychology, physician, position)
Dengan adanya keseimbangan / kesesuaian antara faktor-
faktor "P" tersebut, persalinan normal diharapkan dapat
berlangsung.
13. persalinan
passang
er
passage
power
Jika ada gangguan
diantara ketiga faktor
tersebut
persalinan tidak
dapat terjadi
Dalam persalinan, janin turun sesuai sumbu
jalan lahir
Harus ada kesesuaian antara jalan lahir
dan janin yang akan melalui jalan lahir
Jika pada nulipara, kepala belum masuk
PAP pada usia kehamilan 36-37minggu
(dinding abdomen masih kuat, sehingga
untuk mengurangi tekanan intra
abdomen) CPD ???
17. cardinal movements
1. Engaged
2. Descent
3. Flexion
4. Internal
Rotation
5. Extension
6. Eksternal
rotation
7. Ekspulsion
Posisi janin saat memasuki
pintu atas panggul
18. Kepala bayi masuk PAP dengan
diameter terkecil pada diameter
anteroposterior panggul
Pada VT didapatkan sutura sagital
melintang,
CPD = BPD janin > diameter AP
panggul atas
19.
20.
21. Pelvimetry
It is assessment of the pelvic diameters and capacity done at 38-39 weeks. It includes:
Clinical pelvimetry:
o Internal pelvimetry for:
inlet,
cavity, and
outlet.
o External pelvimetry for:
inlet and
outlet.
Imaging pelvimetry:
o X-ray.
o Computerised tomography (CT).
o Magnetic resonance imaging (MRI) .
PELVIMETRI
22.
23. Pintu atas panggul
Bidang yang dibentuk oleh:
promontorium, linea innominata
(terminalis), dan pinggir atas simfisis
Diameter antero posterior
merupakan diameter yang paling
kecil ( >10cm)
Sesuai dengan DBP ± 9,5cm
24.
25. MID PELVIC
Bagian terkecil adalah
antero posterior
Distansia interspinarum
(DI) + 10.5 cm.
Diameter anterior
posterior (AP) + 11.5 cm,
diameter sagitalis
posterior 5 cm
26.
27. PINTU BAWAH PANGGUL
Diameter AP (9,5-11,5)
Diameter transversal (11cm).
Pintu bawah panggul
sempit jarak antara kedua
tuberositas lebih kecil dari
8cm.
Dikatakan sempit bila jumlah
kedua diameter < 15 cm atau
bila diameter intertuberosum
< 8 cm
32. Letak
•Sumbu janin
terhadap
sumbu tubuh
ibu
•Memanjang
•Lintang
Presentasi
• Bagian
terbawah janin
di bawah uterus
• Kepala
• Bokong
• Bahu
• Muka
• Rangkap
Posisi
• Kedudukan
bagian
terbawah janin
di bawah uterus
terhadap
sumbu tubuh
ibu
Sikap
• Hubungan
bagian-bagian
janin terhadap
sumbu
tubuhnya
• Fleksi
• Defleksi
ringan,
sedang,
maksimal
Oxytocin binds receptor and activates phospholipase c. PHC increase intracellular Ca by release of intracellular calcium and promote influx of calcium. Ca binds myosin light chain kinase