SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
ENZIM
By Elni Sumarni, S.Si
APA ITU BIOKIMIA?
• Definisi:
Bios : Kehidupan
Chemist : Kimia
– Webster’s dictionary: Bios = Yunani, artinya
“hidup” “Kimia mahluk hidup; Kimia yang terjadi
dan menjadi ciri kehidupan.”
– WebNet dictionary: “Biokimia adalah kimia dari
bahan-bahan dan proses-proses yang terjadi
dalam tubuh mahluk hidup; sebagai upaya untuk
memahami proses kehidupan dari sisi kimia.“
APA ITU BIOKIMIA?
 Pemahaman bentuk dan fungsi biologis dari sudut
pandang kimia
 Bertujuan untuk memahami interaksi molekul-molekul
tak hidup yang menghasilkan fenomena kompleks dan
efisien yang menjadi ciri-ciri kehidupan serta
menjelaskan keseragaman kimia dari kehidupan yang
beragam.
HAL-HAL YANG DIPELAJARI
 Struktur kimia dan bentuk tiga dimensi molekul
biologi
 Interaksi antar biomolekul
 Sintesis dan degradasi biomolekul dalam sel
 Perolehan dan pemanfaatan energi oleh sel
 Mekanisme pengorganisasian biomolekul dan
pengkoordinasian aktifitasnya
 Penyimpanan, pemindahan dan ekspresi
informasi genetika
TUJUAN MEMPELAJARI BIOKIMIA :
1. Pemahaman terhadap kesehatan serta
pemeliharaan kesehatan
2. Pemahaman terhadap penyakit serta masalah
terapinya yang efektif.
HUBUNGAN ANTARA BIOKIMIA DAN ILMU LAINNYA
 Kimia Organik yang mempelajari sifat-sifat
biomolekul.
 Biofisika, yang memanfaatkan teknik-teknik fisika
untuk mempelajari struktur biomolekul.
 Nutrisi, yang memanfaatkan pengetahuan tentang
metabolisme untuk menjelaskan kebutuhan
makanan bagi mahluk hidup mempertahankan
kehidupan normalnya.
 Kesehatan, yang mencari pemahaman tentang
keadaan sakit dari sudut pandang molekular.
HUBUNGAN ANTARA BIOKIMIA DAN ILMU LAINNYA
• Mikrobiologi, yang menunjukkan bahwa
organisme sel tunggal dan virus cocok untuk
digunakan sebagai sarana mempelajari jalur-jalur
metabolisme dan mekanisme pengendaliannya.
• Fisiologi, yang mempelajari proses kehidupan
pada tingkat jaringan dan organisme.
• Biologi sel, yang mempelajari pembagian kerja
biokimia dalam sel.
• Genetika, yang mempelajari mekanisme
penyusunan identitas biokimia sel.
 Hubungan timbal balik antara Biokimia dan Ilmu
Kedokteran telah mendorong kemajuan bersama :
 ASAM NUKLEAT BIOKIMIA KARBOHIDRAT
↑ ↑ ↑
__________________________________
__________________________________
 ↓ ↓ ↓
 PENYAKIT GENETIK ILMU KEDOKTERAN DM
 Riset Biokimia berdampak pada Ilmu Gizi dan Ilmu
Kedokteran pencegahan.
 Hasil riset biokimia menentukan diagnosis dan
pengobatan penyakit.
ENZIM
 Enzim merupakan suatu kelompok protein
yang berperan sangat penting dalam proses
aktivitas biologis.
 Struktur Enzim
Haloenzim
-Apoenzim
-Kofaktor
-Gugus Protestik
-Koenzim
 Haloezim adalah Enzim yang mempunyai gugus
bukan protein, termasuk golongan enzim
mejemuk
 Apoenzim adalah Haloenzim yang terdiri atas
protein
 KOfaktor adalah suatu gugus bukan protein
 Kofaktor ada yang terikat kuat pada bagian
protein /sukar terurai dalam larutan disebut
gugus protestik,
 sedangkan yang tidak begitu kuat ikatannya
disebut koenzim.
 Enzim berfungsi sebagai katalisator dan sifatnya
sangat khas.
 Baik gugus protestik maupun koenzim merupakan bagian
enzim yang memungkinkan enzim bekerja terhadap
substrat.
 Substrat adalah zat-zat yang diubah atau direaksikan
oleh enzim.
 Koenzim + S (-)
 Apoenzim + S (-)
 Apoenzim + koenzim + S P
KOENZIM
 Koenzim adalah ko-faktor yang berupa molekul organik
kecil yang merupakan bagian enzim(non protein) yang
tahan panas
 Koenzim berfungsi sebagai pembawa sementara
atom spesifik atau gugus fungsionil.
 Koenzim Senyawa yang dipindahkan
-Tiamin pirofosfat -Aldehid
-Flavinadenindinukleotida -Atom Hidrogen
-Nikotinamida adenin dinukleotida -Ion hidrida (H-)
-Koenzim A -Gugus asil
-Pirodoksal fosfat -Gugus amino
-5’-Deoksiadenosilkobalamin -Atom H dan
(koenzim B12) gugus alkil
-Biositin -CO2
-tetrahidrofolat Gugus satu karbon
lainnya
TATA NAMA DAN KEKHASAN ENZIM
1. Tata nama berdasarkan substrat
 Nama setiap enzim disesuaikan dengan
nama substratnya dengan penambahan
‘ase’ dibelakang nama substratnya.
 contoh enzim yang menguraikan urea
disebut enzim urease, enzim yang
menguraikan glukosa disebut glucose.
Urea urease P
Glukosa + O2 glukose glukonolakton +
H2O2
2. Tata nama berdasarkan jenis ikatan
kimia substratnya
Nama enzin disesuaikan dengan
ikatan kimia yang terjadi pada
subtratnya.
Contonya ikatan peptide enzim yang
bekerja adalam peptidase. Ikatan ester
enzim yang bekerja adalan esterase.
3. Tata nama berdasarkan jenis reaksi
Sedangkan enzim yang bekerja pada
reaksi tertentu diberi nama
berdasarkan reaksi yang terjadi.
Contohnya enzim hidrolase adalah
kelompok enzim yang mempunyai
fungsi sebagai katalis dalam reaksi
hidrolisis.
PENGGOLONGAN ENZIM
 Enzim digolongkan menurut reaksi yang
diikutinya, oleh commision on enzymes of
international union of Biochemistry enzim
dibagi menjadi 6 golongan :
1. Oksidoreduktase
2. Transferase
3. Hidrolase
4. Liase
5. Isomerase
6. Ligase
OKSIDOREDUKTASE
 Enzim yang termasuk golongan ini
bekerja pada reaksi oksidasi dan
reduksi.
 Enzim dibagi menjadi 4 yaitu
- dehidrogenase
- oksidase
- hidroperosidase
- oksigenase
TRANSFERASE
 Enzim yang termasuk golongan ini bekerja
sebagai katalis pada reaksi pemindahan suatu
gugus fungsi dari suatu senyawa kepada
senyawa lain. Contoh reaksi pembentukan
glisin dari serin merupakan reaksi pemindahan
gugus hidriksi metil dengan enzim hidroksi
metil transferase.
 CH2 – CH – COOH hidroksi metil tranferase CH2 – COOH
OH NH2 NH2
Serin glisin
HIDROLASE
Enzim yang bekerja sebagai katalis reaksi
hidrolisis. Ada tiga jenis hidrolase yaitu yang
memecah ikatan ester, memecah glikosida,
memecah ikatan peptida.
 Enzim esterase ialah enzim yang memecah
ikatan ester dengan cara hidrolisis.
 Enzim amilase dapat memecah ikatan pada
amilum hingga terbentuk maltosa. Ada 3
macam enzim amilase yaitu -amilase, -
amilase dan -amilase. -amilase terdapat
dalam saliva dan pankreas.
 Enzim peptidase bekerja sebagai katalis dalam
memecah ikatan pada rantai peptida.
LIASE
 Enzim yang bekerja dalam reaksi pemisahan suatu
gugus dari suatu substrat atau sebaliknya.
 Contoh reaksi pembuatan aldehid dari asam piruvat
dengan bantuan enzim piruvat dekarboksilase
Isomerase
 Enzim yang bekerja pada perubahan intramolekul/
pemindahan gugus dalam molekul menghasilkan
isomer. Contoh reaksi perubahan glikosa menjadi
fruktosa.
Glikosa–6- fosfat glukosa fosfat isomerase fruktosa –6-fosfat
LIGASE / SINTETASE
 Enzim yang bekerja pada penggabungan 2 molekul
(sintetase) ikatan yang terbentuk C – O, C – C, C – S,
C – N.
Contoh :
Glutamat+ ATP +NH4
- glutamat sintetase glutamin + ADP + Panor
FUNGSI DAN CARA KERJA ENZIM
Fungsi enzim
adalah sebagai katalisator untuk proses biokimia yang terjadi
dalam sel maupun diluar sel. Enzim dapat mempercepat reaksi
hingga 108 – 10ii kali lebih cepat daripada reaksi yang dilakukan
tanpa katalis.
Cara kerja enzim dalam meningkatkan kecepatan reaksi
yaitu dengan cara menurunkan energi aktivasi
Katalisator menurunkan pembatas energi aktivasi reaksi kimia tanpa
mengubah keseluruhan perubahan energi bebas reaksi atau letak
keseimbangan aakhir pada puncak pembatas energi aktivasi
terjadi keadaan transisis.
MAHLUK HIDUP MENGGUNAKAN ENZIM UNTUK
MEMPERCEPAT REAKSI YANG SEMESTINYA LAMBAT
BAGAIMANA ENZIM BISA MEMPERCEPAT
REAKSI?
PERMUKAAN AKTIF (ACTIVE SITE)
 Tempat/bagian enzim yang mengadakan
hubungan atau kontak dengan substrat
 Ada 2 model active site
1. model kunci dan anak kunci (lock and key).
Diajukan oleh Fisher. Menurut pengikatan subtrat
dan enzim ditentukan oleh struktur sisi aktif dan
substrat.
2. Model Including-fit. Diajukan oleh Daniel
Koshland. Merupakan model yang luwes karena
sisi pengikat subtrat bukan merupakan struktur
yang kaku. Sisi aktifnya dapat mengalami
perubahan konformasi sampai membentuk
kedudukan yang tepat agar enzim dan subtrat
membentuk ikatan.
K!NETIKA ENZIM
 Ilmu yang mempelajari sifat kecepatan reaksi yang
dikatalis enzim.
Kecepatan Awal
kecepatan berlangsungnya suatu reaksi diukur sebagai
penurunan konsentrasi reaktan atau peningkatan
konsentrasi produk.
kemiringan = kec
waktu
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA
ENZIM
Konsentrasi Enzim
Pada suatu konsentrasi substrat tertentu,
kecepatan reaksi bertambah dengan
bertambahnya konsentrasi enzim.
Konsentrasi Substrat
Hasil ekspeerimen menunjukan bahwa dengan
konsentrasi enzim yang tetap, maka akan
pertambahan konsentrasi substrat akan
menaikan kecepatan reaksi,
Suhu
Pada suhu rendah reaksi kimia berlangsung
lambat, sedangkan pada suhu yang lebih tinggi
reaksi berlangsung lebih cepat. Disamping itu
karena enzim suatu protein, maka kenaikan suhu
dapat menyebabkan terjadinya proses
denaturasi.
Pengaruh pH
 Perubahan pH lingkungan akan berpengaruh
terhadap efektivitas bagian aktif enzim dalam
membentuk kompleks enzim substrat. pH rendah
atau tinggi dapat menyebabkan terjadinya proses
denaturasi yang mengakibatkan menurunnya
aktivitas enzim.
PERSAMAAN MICHEALIS – MENTEN
 Persamaan Michelis-Menten menjelaskan
ketergantungan kecepatan reaksi pada konsentarsi
subtrat yang digunakan.
 Dasar persamaan ini adalah model sederhana kerja
enzim. Bahwa reaksi yang dikatalis enzim enzim
berikatan dengan subtratnya membentuk kompleks
enzim-subtrat (ES) yang kemudian dipecah menjadi
enzim dan subtrat atau menjadi enzim dan produk.
[E] + [S] [ES] [E] + [P]
 Kecepatan reaksi pembentukan kompleks [ES]
V1 = k1 [E] [S]
V1 = k1 {[E0] - [ES]} [S] E0 = konsentrasi enzim total
 Kecepatan penguraaian ES menjadi E dan S:
V2 = k2 [ES]
 Kecepatan ES menjadi E dan P :
V3 = k3 [ES]
 Jadi kecepatan pengraian ES :
V2 + V3 = k2 [ES] + k3 [ES]
 Dalam keadaan setimbang maka kecepatan pembentukan ES
k1 {[E0] - [ES]} [S] = k2 [ES] + k3 [ES]
atau k1 {[E0] - [ES]} [S] = (k2 + k3 )[ES]
sehingga {[E0] - [ES]} [S] = k1 + k2 = km
[ES] k1
 dari persaman 7 diperoleh konsentrasi kompleks ES
[ES] = [E0] [S]
km + [S]
 kecepatan permulaan terjdinya hasil reaksi P sebanding dengan [ES]
V = k3[ES]
 Jika [s] sangat besar sehingga semua enzim membentuk keceparan
reaksi maksimal
Vmaks = k3 [E0]
 Harga [ES] dari persamaan (8) dimasukan kedalam persamaan (9)
maka :
 Dengan memasukan persamaan (10) kedalam persamaan (11)
Persamaan 12 ini merupakan persamaan Michealis-Menten
][
]][[ 0
3
Sk
SE
kV
m 

][
][
Sk
SV
V
m
maks


PENGARUH INHIBITOR
Dibedakan menjadi 2
1. Inhibitor reversibel
2. Inhibitor irreversibel
A. Pengambat Reversible
 penghambat reversible dibedakan menjadi 2 yaitu :
- penghambat kompetitif
- penghambat nonkompetitif
1. Hambatan kompetitif
 Suatu penghambat kompetitif berlomba dengan
substrat untuk berikatan dengan sisi aktif enzim,
tetapi sekali berikatan tidak dapat diubah oleh
enzim tersebut.
 Ciri penghambat kompetitif ini dapat dibalikan atau
diatasi hanya dengan meningkatkan konsentrasi
substrat. jika suatu enzim 50% dihambat pada
konsentrasi tertentu dari substrat penghambat
kompetitif dapat dikurangi dengan meningkatkan
konsentrasi substrat.
E + I EI
 Contoh : asam malonat, oksalat, oksalo asetat
dapat menghambat kerja enzim suksinat
dehidrogenase dalam reaksi dehidrogenasi
suksinat.
2. Penghambat non kompetitif
 Pada pengahmbat non kompetitif, penghambat
berikatan pada sisi enzim, selain sisi tempat substrat
berikatan, mengubah konformasi molekul enzim,
sehingga megakibatkan inaktifasi dapat balik sisi
katalitik.
 Penghambat non kompetitif berikatan secara dapat
balik pada kedua molekul enzim bebas kompleks ES
membentuk EI dan ESI yang tidak aktif.
E + I EI
ES + I ESI
 Contoh : ion logam berat ( Cu2+ Hg2+ Ag= )yang
dapat berhubungan dengan gugus-SH pada sistein
dalam enzim
Enzim-SH + Ag+ enzim – S – Ag + H+
B. Inhibitor Irreversible
 Penghambat irreversible adalah golongan yang
beraksi dengan atau merusak suatu gugus fungsional
pada molekul enzim yang penting bagi aktivitas
katalitik.
 Contoh senyawa diisoprofilfluorafosfat DFP yang
menghambat enzim asetilkolinesterase yang penting
dalam transmisi impuls syaraf.
PENGATURAN AKTIVITAS ENZIM
1. Pengaturan Alosterik
2. Modifikasi Kovalen
3. Proteolisis Terbatas
4. Turnovel- enzim
1. PENGATURAN ALOSTERIK
 Enzim alosterik adalah enzim yang memiliki sisi lain selain sisi
katalitik.
 Enzim alosterik memiliki sisi katalitik yang berikatan dengan substrat
dan mengubahnya. Enzim ini memiliki satu atau lebih sisi pengatur
untuk megikat metabolit pengatur yang disebut modulator.
 Enzim alostrik dapat dihambat atau dipercepat oleh modulator.
 Hambatan alosterik dapat diakibatkan oleh hasil akhir dari
serangkaian reaksi kimia:
A enzim a B enzim b C enzim c D enzim d Z
Z menghambat enzim a
 Contoh : rantai reaksi konversi L – treonin menjadi L – isoleurin
2. MODIFIKASI KOVALEN
 Merupakan penempelan satu gugus terhadap
enzim
 Modifikasi kovalen reversibel dari enzim yang
diatur.
 Contoh enzim glikogen fosforilase, suatu enzim
yang mengkatalis pemecahan glikogen
3.PROTEOLISIS TERBATAS
Enzim ini diaktifkan oleh pembelahan rantai
polipeptida.
 Disintesis dalam bentuk tidak aktifdan
diaktifkan oleh pembuangan fragmen kecil
dari amino terminal secara proteolitik.
 Contoh Enzim pencernaan tripsin, dan kimi
tripsin
4. TURNOVEL- ENZIM
 Merupakan penggantian yang lama dengan
yang baru, (sintesis-degradasi) sehingga enzin
ada dalam keadaan dinamis
 Sejumlah enzim yang dibuat oleh seldapat
diatur oleh peningkatan atau pengurangan
kecepatan sintesis atau degradasi.
 Perubahan jumlah total enzim polipeptida tanpa
disertai perubahan sifat katalitik molekul enzim.
 Bila jumlah enzim meningkat----diinduksi,
 Bila jumlah enzim berkurang----direpresi.
TER!MAKAS!H

More Related Content

What's hot (20)

Aldehid dan keton
Aldehid dan ketonAldehid dan keton
Aldehid dan keton
 
Oksidasi biologi
Oksidasi biologiOksidasi biologi
Oksidasi biologi
 
Kimia organik ppt
Kimia organik pptKimia organik ppt
Kimia organik ppt
 
Mikrobiologi II
Mikrobiologi IIMikrobiologi II
Mikrobiologi II
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Contoh soal enzim
Contoh soal enzimContoh soal enzim
Contoh soal enzim
 
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
 Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
 
Bioenergitika
BioenergitikaBioenergitika
Bioenergitika
 
Makalah oksidasi biologi
Makalah oksidasi biologiMakalah oksidasi biologi
Makalah oksidasi biologi
 
Tanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi MolekulerTanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi Molekuler
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Enzim - Egie dan Tika
Enzim - Egie dan TikaEnzim - Egie dan Tika
Enzim - Egie dan Tika
 
5 lipid
5 lipid5 lipid
5 lipid
 
Gambaran Metabolisme Lipid
Gambaran Metabolisme LipidGambaran Metabolisme Lipid
Gambaran Metabolisme Lipid
 
Siklus krebs
Siklus krebsSiklus krebs
Siklus krebs
 
Kerja Enzim
Kerja EnzimKerja Enzim
Kerja Enzim
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMKMateri Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
 
Isolasi dan purifikasi protein
Isolasi dan purifikasi protein Isolasi dan purifikasi protein
Isolasi dan purifikasi protein
 
Siklus krebs
Siklus krebsSiklus krebs
Siklus krebs
 

Similar to enzim

Bio Kimia Enzim
Bio Kimia EnzimBio Kimia Enzim
Bio Kimia EnzimDedi Kun
 
Biokimia Enzim 02
Biokimia Enzim 02Biokimia Enzim 02
Biokimia Enzim 02Dedi Kun
 
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzimkonsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzimradityaadiputra5
 
Karakteristik enzim
Karakteristik enzimKarakteristik enzim
Karakteristik enzimrudysitorus
 
ppt biokim enzim-2.pptx
ppt biokim enzim-2.pptxppt biokim enzim-2.pptx
ppt biokim enzim-2.pptxOneone38
 
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013Dhea Rizky
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim katase
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim kataseLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim katase
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim kataseanggundiantriana
 
enzim-1.ppt
enzim-1.pptenzim-1.ppt
enzim-1.ppthidnisa
 
Metabolisme mikroba
Metabolisme mikrobaMetabolisme mikroba
Metabolisme mikrobaVita Amanah
 
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAWEnzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAWUniversitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
ARTIKEL (Projects) KEL 1 FISIOLOGI TUMBUHAN.pdf
ARTIKEL (Projects) KEL 1  FISIOLOGI TUMBUHAN.pdfARTIKEL (Projects) KEL 1  FISIOLOGI TUMBUHAN.pdf
ARTIKEL (Projects) KEL 1 FISIOLOGI TUMBUHAN.pdfNikenPuspitaNingrum1
 
Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganisme Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganisme Ayu Kharisma
 

Similar to enzim (20)

Bio Kimia Enzim
Bio Kimia EnzimBio Kimia Enzim
Bio Kimia Enzim
 
Biokimia Enzim 02
Biokimia Enzim 02Biokimia Enzim 02
Biokimia Enzim 02
 
Biokimia - Bab Enzim
Biokimia - Bab EnzimBiokimia - Bab Enzim
Biokimia - Bab Enzim
 
Makalah enzim
Makalah enzimMakalah enzim
Makalah enzim
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Makalah enzim
Makalah enzimMakalah enzim
Makalah enzim
 
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzimkonsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
 
Karakteristik enzim
Karakteristik enzimKarakteristik enzim
Karakteristik enzim
 
Metabolisme
MetabolismeMetabolisme
Metabolisme
 
metabolisme.pptx
metabolisme.pptxmetabolisme.pptx
metabolisme.pptx
 
ppt biokim enzim-2.pptx
ppt biokim enzim-2.pptxppt biokim enzim-2.pptx
ppt biokim enzim-2.pptx
 
Metabolisme andriyani shs 2 pati
Metabolisme andriyani shs 2 patiMetabolisme andriyani shs 2 pati
Metabolisme andriyani shs 2 pati
 
Enzim
Enzim Enzim
Enzim
 
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim katase
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim kataseLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim katase
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim katase
 
enzim-1.ppt
enzim-1.pptenzim-1.ppt
enzim-1.ppt
 
Metabolisme mikroba
Metabolisme mikrobaMetabolisme mikroba
Metabolisme mikroba
 
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAWEnzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
 
ARTIKEL (Projects) KEL 1 FISIOLOGI TUMBUHAN.pdf
ARTIKEL (Projects) KEL 1  FISIOLOGI TUMBUHAN.pdfARTIKEL (Projects) KEL 1  FISIOLOGI TUMBUHAN.pdf
ARTIKEL (Projects) KEL 1 FISIOLOGI TUMBUHAN.pdf
 
Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganisme Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganisme
 

More from Dedi Kun

Virus sars di dunia
Virus sars di dunia Virus sars di dunia
Virus sars di dunia Dedi Kun
 
Kebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolitKebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolitDedi Kun
 
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Dedi Kun
 
Kebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitasKebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitasDedi Kun
 
Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiDedi Kun
 
KEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASIKEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASIDedi Kun
 
Training principles
Training principles Training principles
Training principles Dedi Kun
 
Panduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faalPanduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faalDedi Kun
 
Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan Dedi Kun
 
Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf Dedi Kun
 
Energy systems
Energy systems Energy systems
Energy systems Dedi Kun
 
Autonomic nervous system
Autonomic nervous systemAutonomic nervous system
Autonomic nervous systemDedi Kun
 
utonomic nervous system
utonomic nervous systemutonomic nervous system
utonomic nervous systemDedi Kun
 
Brain and cranial nerves
Brain and cranial nervesBrain and cranial nerves
Brain and cranial nervesDedi Kun
 

More from Dedi Kun (20)

Virus sars di dunia
Virus sars di dunia Virus sars di dunia
Virus sars di dunia
 
Kebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolitKebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolit
 
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
 
Kebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitasKebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitas
 
Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisi
 
KEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASIKEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASI
 
Training principles
Training principles Training principles
Training principles
 
Sports 6
Sports 6Sports 6
Sports 6
 
Sports 5
Sports 5Sports 5
Sports 5
 
Sports 4
Sports 4Sports 4
Sports 4
 
Sports 3
Sports 3Sports 3
Sports 3
 
Sport 2
Sport 2Sport 2
Sport 2
 
Soprts 1
Soprts 1Soprts 1
Soprts 1
 
Panduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faalPanduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faal
 
Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan
 
Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf
 
Energy systems
Energy systems Energy systems
Energy systems
 
Autonomic nervous system
Autonomic nervous systemAutonomic nervous system
Autonomic nervous system
 
utonomic nervous system
utonomic nervous systemutonomic nervous system
utonomic nervous system
 
Brain and cranial nerves
Brain and cranial nervesBrain and cranial nerves
Brain and cranial nerves
 

Recently uploaded

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

enzim

  • 2. APA ITU BIOKIMIA? • Definisi: Bios : Kehidupan Chemist : Kimia – Webster’s dictionary: Bios = Yunani, artinya “hidup” “Kimia mahluk hidup; Kimia yang terjadi dan menjadi ciri kehidupan.” – WebNet dictionary: “Biokimia adalah kimia dari bahan-bahan dan proses-proses yang terjadi dalam tubuh mahluk hidup; sebagai upaya untuk memahami proses kehidupan dari sisi kimia.“
  • 3. APA ITU BIOKIMIA?  Pemahaman bentuk dan fungsi biologis dari sudut pandang kimia  Bertujuan untuk memahami interaksi molekul-molekul tak hidup yang menghasilkan fenomena kompleks dan efisien yang menjadi ciri-ciri kehidupan serta menjelaskan keseragaman kimia dari kehidupan yang beragam.
  • 4. HAL-HAL YANG DIPELAJARI  Struktur kimia dan bentuk tiga dimensi molekul biologi  Interaksi antar biomolekul  Sintesis dan degradasi biomolekul dalam sel  Perolehan dan pemanfaatan energi oleh sel  Mekanisme pengorganisasian biomolekul dan pengkoordinasian aktifitasnya  Penyimpanan, pemindahan dan ekspresi informasi genetika
  • 5. TUJUAN MEMPELAJARI BIOKIMIA : 1. Pemahaman terhadap kesehatan serta pemeliharaan kesehatan 2. Pemahaman terhadap penyakit serta masalah terapinya yang efektif.
  • 6. HUBUNGAN ANTARA BIOKIMIA DAN ILMU LAINNYA  Kimia Organik yang mempelajari sifat-sifat biomolekul.  Biofisika, yang memanfaatkan teknik-teknik fisika untuk mempelajari struktur biomolekul.  Nutrisi, yang memanfaatkan pengetahuan tentang metabolisme untuk menjelaskan kebutuhan makanan bagi mahluk hidup mempertahankan kehidupan normalnya.  Kesehatan, yang mencari pemahaman tentang keadaan sakit dari sudut pandang molekular.
  • 7. HUBUNGAN ANTARA BIOKIMIA DAN ILMU LAINNYA • Mikrobiologi, yang menunjukkan bahwa organisme sel tunggal dan virus cocok untuk digunakan sebagai sarana mempelajari jalur-jalur metabolisme dan mekanisme pengendaliannya. • Fisiologi, yang mempelajari proses kehidupan pada tingkat jaringan dan organisme. • Biologi sel, yang mempelajari pembagian kerja biokimia dalam sel. • Genetika, yang mempelajari mekanisme penyusunan identitas biokimia sel.
  • 8.  Hubungan timbal balik antara Biokimia dan Ilmu Kedokteran telah mendorong kemajuan bersama :  ASAM NUKLEAT BIOKIMIA KARBOHIDRAT ↑ ↑ ↑ __________________________________ __________________________________  ↓ ↓ ↓  PENYAKIT GENETIK ILMU KEDOKTERAN DM
  • 9.  Riset Biokimia berdampak pada Ilmu Gizi dan Ilmu Kedokteran pencegahan.  Hasil riset biokimia menentukan diagnosis dan pengobatan penyakit.
  • 10. ENZIM  Enzim merupakan suatu kelompok protein yang berperan sangat penting dalam proses aktivitas biologis.  Struktur Enzim Haloenzim -Apoenzim -Kofaktor -Gugus Protestik -Koenzim
  • 11.  Haloezim adalah Enzim yang mempunyai gugus bukan protein, termasuk golongan enzim mejemuk  Apoenzim adalah Haloenzim yang terdiri atas protein  KOfaktor adalah suatu gugus bukan protein  Kofaktor ada yang terikat kuat pada bagian protein /sukar terurai dalam larutan disebut gugus protestik,  sedangkan yang tidak begitu kuat ikatannya disebut koenzim.  Enzim berfungsi sebagai katalisator dan sifatnya sangat khas.
  • 12.  Baik gugus protestik maupun koenzim merupakan bagian enzim yang memungkinkan enzim bekerja terhadap substrat.  Substrat adalah zat-zat yang diubah atau direaksikan oleh enzim.  Koenzim + S (-)  Apoenzim + S (-)  Apoenzim + koenzim + S P
  • 13. KOENZIM  Koenzim adalah ko-faktor yang berupa molekul organik kecil yang merupakan bagian enzim(non protein) yang tahan panas  Koenzim berfungsi sebagai pembawa sementara atom spesifik atau gugus fungsionil.  Koenzim Senyawa yang dipindahkan -Tiamin pirofosfat -Aldehid -Flavinadenindinukleotida -Atom Hidrogen -Nikotinamida adenin dinukleotida -Ion hidrida (H-) -Koenzim A -Gugus asil -Pirodoksal fosfat -Gugus amino -5’-Deoksiadenosilkobalamin -Atom H dan (koenzim B12) gugus alkil -Biositin -CO2 -tetrahidrofolat Gugus satu karbon lainnya
  • 14. TATA NAMA DAN KEKHASAN ENZIM 1. Tata nama berdasarkan substrat  Nama setiap enzim disesuaikan dengan nama substratnya dengan penambahan ‘ase’ dibelakang nama substratnya.  contoh enzim yang menguraikan urea disebut enzim urease, enzim yang menguraikan glukosa disebut glucose. Urea urease P Glukosa + O2 glukose glukonolakton + H2O2
  • 15. 2. Tata nama berdasarkan jenis ikatan kimia substratnya Nama enzin disesuaikan dengan ikatan kimia yang terjadi pada subtratnya. Contonya ikatan peptide enzim yang bekerja adalam peptidase. Ikatan ester enzim yang bekerja adalan esterase.
  • 16. 3. Tata nama berdasarkan jenis reaksi Sedangkan enzim yang bekerja pada reaksi tertentu diberi nama berdasarkan reaksi yang terjadi. Contohnya enzim hidrolase adalah kelompok enzim yang mempunyai fungsi sebagai katalis dalam reaksi hidrolisis.
  • 17. PENGGOLONGAN ENZIM  Enzim digolongkan menurut reaksi yang diikutinya, oleh commision on enzymes of international union of Biochemistry enzim dibagi menjadi 6 golongan : 1. Oksidoreduktase 2. Transferase 3. Hidrolase 4. Liase 5. Isomerase 6. Ligase
  • 18. OKSIDOREDUKTASE  Enzim yang termasuk golongan ini bekerja pada reaksi oksidasi dan reduksi.  Enzim dibagi menjadi 4 yaitu - dehidrogenase - oksidase - hidroperosidase - oksigenase
  • 19. TRANSFERASE  Enzim yang termasuk golongan ini bekerja sebagai katalis pada reaksi pemindahan suatu gugus fungsi dari suatu senyawa kepada senyawa lain. Contoh reaksi pembentukan glisin dari serin merupakan reaksi pemindahan gugus hidriksi metil dengan enzim hidroksi metil transferase.  CH2 – CH – COOH hidroksi metil tranferase CH2 – COOH OH NH2 NH2 Serin glisin
  • 20. HIDROLASE Enzim yang bekerja sebagai katalis reaksi hidrolisis. Ada tiga jenis hidrolase yaitu yang memecah ikatan ester, memecah glikosida, memecah ikatan peptida.  Enzim esterase ialah enzim yang memecah ikatan ester dengan cara hidrolisis.  Enzim amilase dapat memecah ikatan pada amilum hingga terbentuk maltosa. Ada 3 macam enzim amilase yaitu -amilase, - amilase dan -amilase. -amilase terdapat dalam saliva dan pankreas.  Enzim peptidase bekerja sebagai katalis dalam memecah ikatan pada rantai peptida.
  • 21. LIASE  Enzim yang bekerja dalam reaksi pemisahan suatu gugus dari suatu substrat atau sebaliknya.  Contoh reaksi pembuatan aldehid dari asam piruvat dengan bantuan enzim piruvat dekarboksilase Isomerase  Enzim yang bekerja pada perubahan intramolekul/ pemindahan gugus dalam molekul menghasilkan isomer. Contoh reaksi perubahan glikosa menjadi fruktosa. Glikosa–6- fosfat glukosa fosfat isomerase fruktosa –6-fosfat
  • 22. LIGASE / SINTETASE  Enzim yang bekerja pada penggabungan 2 molekul (sintetase) ikatan yang terbentuk C – O, C – C, C – S, C – N. Contoh : Glutamat+ ATP +NH4 - glutamat sintetase glutamin + ADP + Panor
  • 23. FUNGSI DAN CARA KERJA ENZIM Fungsi enzim adalah sebagai katalisator untuk proses biokimia yang terjadi dalam sel maupun diluar sel. Enzim dapat mempercepat reaksi hingga 108 – 10ii kali lebih cepat daripada reaksi yang dilakukan tanpa katalis. Cara kerja enzim dalam meningkatkan kecepatan reaksi yaitu dengan cara menurunkan energi aktivasi Katalisator menurunkan pembatas energi aktivasi reaksi kimia tanpa mengubah keseluruhan perubahan energi bebas reaksi atau letak keseimbangan aakhir pada puncak pembatas energi aktivasi terjadi keadaan transisis.
  • 24.
  • 25. MAHLUK HIDUP MENGGUNAKAN ENZIM UNTUK MEMPERCEPAT REAKSI YANG SEMESTINYA LAMBAT
  • 26. BAGAIMANA ENZIM BISA MEMPERCEPAT REAKSI?
  • 27. PERMUKAAN AKTIF (ACTIVE SITE)  Tempat/bagian enzim yang mengadakan hubungan atau kontak dengan substrat  Ada 2 model active site 1. model kunci dan anak kunci (lock and key). Diajukan oleh Fisher. Menurut pengikatan subtrat dan enzim ditentukan oleh struktur sisi aktif dan substrat. 2. Model Including-fit. Diajukan oleh Daniel Koshland. Merupakan model yang luwes karena sisi pengikat subtrat bukan merupakan struktur yang kaku. Sisi aktifnya dapat mengalami perubahan konformasi sampai membentuk kedudukan yang tepat agar enzim dan subtrat membentuk ikatan.
  • 28.
  • 29. K!NETIKA ENZIM  Ilmu yang mempelajari sifat kecepatan reaksi yang dikatalis enzim. Kecepatan Awal kecepatan berlangsungnya suatu reaksi diukur sebagai penurunan konsentrasi reaktan atau peningkatan konsentrasi produk. kemiringan = kec waktu
  • 30. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ENZIM Konsentrasi Enzim Pada suatu konsentrasi substrat tertentu, kecepatan reaksi bertambah dengan bertambahnya konsentrasi enzim. Konsentrasi Substrat Hasil ekspeerimen menunjukan bahwa dengan konsentrasi enzim yang tetap, maka akan pertambahan konsentrasi substrat akan menaikan kecepatan reaksi,
  • 31. Suhu Pada suhu rendah reaksi kimia berlangsung lambat, sedangkan pada suhu yang lebih tinggi reaksi berlangsung lebih cepat. Disamping itu karena enzim suatu protein, maka kenaikan suhu dapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi. Pengaruh pH  Perubahan pH lingkungan akan berpengaruh terhadap efektivitas bagian aktif enzim dalam membentuk kompleks enzim substrat. pH rendah atau tinggi dapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi yang mengakibatkan menurunnya aktivitas enzim.
  • 32. PERSAMAAN MICHEALIS – MENTEN  Persamaan Michelis-Menten menjelaskan ketergantungan kecepatan reaksi pada konsentarsi subtrat yang digunakan.  Dasar persamaan ini adalah model sederhana kerja enzim. Bahwa reaksi yang dikatalis enzim enzim berikatan dengan subtratnya membentuk kompleks enzim-subtrat (ES) yang kemudian dipecah menjadi enzim dan subtrat atau menjadi enzim dan produk. [E] + [S] [ES] [E] + [P]
  • 33.  Kecepatan reaksi pembentukan kompleks [ES] V1 = k1 [E] [S] V1 = k1 {[E0] - [ES]} [S] E0 = konsentrasi enzim total  Kecepatan penguraaian ES menjadi E dan S: V2 = k2 [ES]  Kecepatan ES menjadi E dan P : V3 = k3 [ES]  Jadi kecepatan pengraian ES : V2 + V3 = k2 [ES] + k3 [ES]  Dalam keadaan setimbang maka kecepatan pembentukan ES k1 {[E0] - [ES]} [S] = k2 [ES] + k3 [ES] atau k1 {[E0] - [ES]} [S] = (k2 + k3 )[ES] sehingga {[E0] - [ES]} [S] = k1 + k2 = km [ES] k1
  • 34.  dari persaman 7 diperoleh konsentrasi kompleks ES [ES] = [E0] [S] km + [S]  kecepatan permulaan terjdinya hasil reaksi P sebanding dengan [ES] V = k3[ES]  Jika [s] sangat besar sehingga semua enzim membentuk keceparan reaksi maksimal Vmaks = k3 [E0]  Harga [ES] dari persamaan (8) dimasukan kedalam persamaan (9) maka :  Dengan memasukan persamaan (10) kedalam persamaan (11) Persamaan 12 ini merupakan persamaan Michealis-Menten ][ ]][[ 0 3 Sk SE kV m   ][ ][ Sk SV V m maks  
  • 35. PENGARUH INHIBITOR Dibedakan menjadi 2 1. Inhibitor reversibel 2. Inhibitor irreversibel A. Pengambat Reversible  penghambat reversible dibedakan menjadi 2 yaitu : - penghambat kompetitif - penghambat nonkompetitif
  • 36. 1. Hambatan kompetitif  Suatu penghambat kompetitif berlomba dengan substrat untuk berikatan dengan sisi aktif enzim, tetapi sekali berikatan tidak dapat diubah oleh enzim tersebut.  Ciri penghambat kompetitif ini dapat dibalikan atau diatasi hanya dengan meningkatkan konsentrasi substrat. jika suatu enzim 50% dihambat pada konsentrasi tertentu dari substrat penghambat kompetitif dapat dikurangi dengan meningkatkan konsentrasi substrat. E + I EI  Contoh : asam malonat, oksalat, oksalo asetat dapat menghambat kerja enzim suksinat dehidrogenase dalam reaksi dehidrogenasi suksinat.
  • 37. 2. Penghambat non kompetitif  Pada pengahmbat non kompetitif, penghambat berikatan pada sisi enzim, selain sisi tempat substrat berikatan, mengubah konformasi molekul enzim, sehingga megakibatkan inaktifasi dapat balik sisi katalitik.  Penghambat non kompetitif berikatan secara dapat balik pada kedua molekul enzim bebas kompleks ES membentuk EI dan ESI yang tidak aktif. E + I EI ES + I ESI  Contoh : ion logam berat ( Cu2+ Hg2+ Ag= )yang dapat berhubungan dengan gugus-SH pada sistein dalam enzim Enzim-SH + Ag+ enzim – S – Ag + H+
  • 38. B. Inhibitor Irreversible  Penghambat irreversible adalah golongan yang beraksi dengan atau merusak suatu gugus fungsional pada molekul enzim yang penting bagi aktivitas katalitik.  Contoh senyawa diisoprofilfluorafosfat DFP yang menghambat enzim asetilkolinesterase yang penting dalam transmisi impuls syaraf.
  • 39. PENGATURAN AKTIVITAS ENZIM 1. Pengaturan Alosterik 2. Modifikasi Kovalen 3. Proteolisis Terbatas 4. Turnovel- enzim
  • 40. 1. PENGATURAN ALOSTERIK  Enzim alosterik adalah enzim yang memiliki sisi lain selain sisi katalitik.  Enzim alosterik memiliki sisi katalitik yang berikatan dengan substrat dan mengubahnya. Enzim ini memiliki satu atau lebih sisi pengatur untuk megikat metabolit pengatur yang disebut modulator.  Enzim alostrik dapat dihambat atau dipercepat oleh modulator.  Hambatan alosterik dapat diakibatkan oleh hasil akhir dari serangkaian reaksi kimia: A enzim a B enzim b C enzim c D enzim d Z Z menghambat enzim a  Contoh : rantai reaksi konversi L – treonin menjadi L – isoleurin
  • 41. 2. MODIFIKASI KOVALEN  Merupakan penempelan satu gugus terhadap enzim  Modifikasi kovalen reversibel dari enzim yang diatur.  Contoh enzim glikogen fosforilase, suatu enzim yang mengkatalis pemecahan glikogen
  • 42. 3.PROTEOLISIS TERBATAS Enzim ini diaktifkan oleh pembelahan rantai polipeptida.  Disintesis dalam bentuk tidak aktifdan diaktifkan oleh pembuangan fragmen kecil dari amino terminal secara proteolitik.  Contoh Enzim pencernaan tripsin, dan kimi tripsin
  • 43. 4. TURNOVEL- ENZIM  Merupakan penggantian yang lama dengan yang baru, (sintesis-degradasi) sehingga enzin ada dalam keadaan dinamis  Sejumlah enzim yang dibuat oleh seldapat diatur oleh peningkatan atau pengurangan kecepatan sintesis atau degradasi.  Perubahan jumlah total enzim polipeptida tanpa disertai perubahan sifat katalitik molekul enzim.  Bila jumlah enzim meningkat----diinduksi,  Bila jumlah enzim berkurang----direpresi.