1. KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
sehingga berkat rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Salam beserta shalawat senantiasa kita haturkan pada junjungan kita nabi
Muhammad SAW.
Sebagai penyusun makalah ini, saya telah berusaha untuk menyusun
makalah ini dengan sebaik-baiknya , namun kami menyadari bahwa manusia tidak
luput dari kekhilafan. Kritik dan saran atas makalah ini sangat diharapkan, demi
kesempurnaan makalah ini.
i
Penyusun
2. DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................. i
Daftar Isi ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
ii
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Enzim .............................................................................. 2
B. Enzim Sebagai Katalis ...................................................................... 2
C. Klasifikasi Enzim Menurut Reaksinya .............................................. 3
D. Golongan Enzim ................................................................................ 4
E. Peranan Enzim dalam Metabolisme .................................................. 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 11
3. BAB I
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
Suatu organisme hidup adalah rakitan menakjubkan dari intisari reaksi
kimia. Masing-masing reaksi seolah berjalan sendiri tapi memberi sumbangan
untuk kehidupann organisme sebagai suatu kesatuan. Sel dalam tubuh tumbuhan
mampu mengatur lintasan – lintasan metabolik yang dikendalikannnya agar terjadi
dan dapat mengatur kecepatan reaksi tersebut dengan cara memproduksi suatu
katalisator dalam jumlah yang sesuai dan tepat pada saat dibutuhkan. Katalisator
inilah yang disebut dengan enzim.
Peran enzim sebagai biokatalisator sangat berpengaruh terhadap peristiwa-peristiwa
dalam tubuh. Hal ini karena enzim sebagai determinan yang menentukan
kecepatan berlangsungnya suatu peristiwa fisiologik, yang memainkan peranan
sentral dalam masalah kesehatan dan penyakit. Sehingga, dalam keadaan-keadaan
tertentu kerja enzim akan mengalami perubahan. Dalam keadaan tubuh yang
kurang seimbang, atau tubuh yang kurang sehat, reaksi-reaksi yang terjadi di
dalam tubuh menjadi tidak seimbang.
Enzim sendiri merupakan polimer biologik yang mengatalisis lebih dari
satu proses dinamik yang memungkinkan kehidupan seperti yang kita kenal
sekarang. sifat-sifat enzim pun sangat khas, salah satunya yaitu satu enzim hanya
memiliki satu substrat. Selain sifat, enzim juga memiliki klasifikasi, tata nama
serta spesifikasi tersendiri. Perananan enzim dalam tubuh manusia sangatlah
besar. Untuk itu, pemahaman selengkapnya tentang enzim akan dibahas dalam
makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian enzim?
2. Bagaimana fungsi dan cara kerja enzim?
3. Bagaimana cara penggolongan enzim?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim?
4. BAB II
PEMBAHASAN
2
A. Pengertian Enzim
Enzim merupakan sebuah biomelekul yang terbentuk dari gugus protein dan
berfungsi sebagai katalis atau penyaring dalam sistem metabolisme makhluk
hidup, Dalam metabolisme tubuh, enzim berkerja terhadap jalannya sebuah
proses, untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk
hidup, namun senyawa enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi, karena pada akhir
reaksi terbentuk kembali. Sebuah reaksi kimia yang berlangsung pada tubuh
dengan bantuan enzim, akan mengurangi penggunaan energi, sehingga menjadi
lebih rendah. Maka dari itu, enzim juga berfungsi terhadap penurunan energi
aktivasi dalam tubuh.
B. Enzim Sebagai Katalis
Enzim mengatalisis (menyaring) perubahan satu atau lebih senyawa
(substrat) menjadi satu atau lebih senyawa lain (produk) meningkatkan laju reaksi
setidaknya 10 kali di banding jika tidak di katalisis, enzim tidak berubah secara
permanen atau di konsumsi sebagai konsekuensi dari keikutsertaannya dalam
reaksi yang bersangkutan.
Selain sangat efesien, enzim juga merupakan katalis yang sangat selektif.
Tidak seperti kebanyakan katalis yang da gunakan dalam bidang kimia sintetik.
Enzim bersifat spesifik baik bagi tipe reaksi yang di katalisis maupun substrata
atau substrat – substrat yang berhubungan erat. Enzim juga merupakan katalis
stereospesifik dan biasanya mengatalisis reaksi dari hanya satu stereospesifik
suatu senyawa.
Spesifinsitas enzim yang sangat tinggi member sel hidup kemampuan
untuk secara bersamaan melaksanakan dan secara independen mengontrol
beragam proses kimiawi.
5. C. Klasifikasi Enzim Menurut Reaksinya
Enzim digolongkan berdasarkan reaksi yg diikutinya, sedangkan masing-masing
enzim diberi nama menurut nama substratnya. Dengan semakin
banyaknya enzim yg ditemukan, ketidakjelasan juga semakin tak terelakkan, dan
terkadang tidak jelas enzim manakah yang tengah diteliti. Untuk mengatasi
permasalahan ini, Committee of the International Union of Biochemistry and
Molecular Biology (NC-IUBMB) telah mengadopsi sebuah sistem yg kompleks
tapi tdk meragukan bagi peristilahan enzim yg didasarkan pada mekanisme reaksi.
1. Reaksi dan enzim yg mengatalisis reaksi tersbut membentuk enam kelas,
masing-masing mempunyai 4-13 subkelas.
2. Nama enzim terdiri atas 2 bagian. Nama pertama menunjukkan substrat.
Nama kedua yang berakhir dgn akhiran –ase, menyatakan tipe reaksi yg
dikatalisis.
3. Bila diperlukan untuk menjelaskan reaksi, dapat dituliskan dalam tanda
kurung pada bagian akhir; misal, enzim yg mengatalisis reaksi L-malat +
NAD+ piruvat + CO2 + NADH + H + diberi nama 1.1.1.37 L-malat: NAD+
oksidoreduktase (dekarboksilasi).
4. Setiap enzim mempunyai nomor kode (EC) yg mencirikan tipe reaksi ke
dalam kelas (digit pertama), subkelas (digit kedua), & subsubkelas (digit
ketiga). Digit keempat adalah untuk enzim spesifik. Jadi, EC 2.7.1.1
menyatakan kelas 2 (transferase), subkelas 7 (transfer fosfat), subsubkelas 1
(alcohol merupakan aseptor fosfat). Digit terakhir menyatakan heksokinase
atau ATP: D-heksosa 6-fosfotrasferase, sebuah enzim yang mengatalisis
pemindahan fosfat dari ATP ke gugus hidroksil pada atom karbon keenam
molekul glukosa.
Nama-nama yang paling sering di gunakan untuk kebanyakan enzim
menjelaskan tipe reaksi yang di katalisis di ikuti ole akhiran –ase. Contohnya,
dehidroganase mengeluarkan atom-atom hydrogen, protase menghidrolisis
protein dan isomerase mengatalisis tata ulang dalam konfigurasi.
3
6. Untuk menghilangkan pendapat yang kurang jelas, international union of
biochemists (IUB) menciptakan suatu sistem terpadu tata nama enzim yaitu setiap
enzim memiliki nama dan kode khusus yang menunjukan tipe reaksi yang di
katalisis dan substrat yang terlibat. Enzim di kelompokan dalam enam kelas :
1. Oksideruktase, mengatalisis oksidasi dan reduksi
2. Transfase, mengatalisis pemindahan gugus seperti gugus glikosil, metal dan
4
fosforil
3. Hidrolase, mengatalisis pemutusan hidrolitik C-C, C-O, C-N dan ikatan lain
4. Liase, mengatalisis pemutusan C-C, C-O, C-N, dan ikatan lain dengan
eliminasi atom yang menghasilkan ikatan rangkap
5. Isomerase, mengatalisis perubahan geometrik atau stuktural di dalam satu
molekul
6. Ligase, mengatalisis penyatuan dua molekul yang di kaitkan dengan hidrolisis
ATP
D. Golongan Enzim
Golongan
enzim
Enzim Sumber Aktivitas / fungsi
A. Esterase
(enzim yang
menghidroisis
ester menjadi
asam dan alcohol
dengan bantuan
air)
- Lipase Terdapat pada
pancreas
binatang dan
minyak biji-bijian
Hidrolisis lemak menjadi
asam lemak dan gliserin
- Steapsin Mencerna lemak
(lipolitik enzim0
- Pectase Ubah pectin menjadi
asam pectat dan methyl
alkohol
- Urease Kedelai Ubah urea jadi ammonia
B. Amylolytic
(Carbohidrase ) ,
konversi dari pati
menjadi gula
melalui aktivitas
enzim
- Saliva diastase
(ptyalin) dan
pancreatik
diastase
(amylopsin)
- Saluran
pencernaan
hewan
(animal
diastase)
7. 5
- malt diastase
- proses
pekecambaha
n
- ubah tepung jadi
maltose
- invertase
/sucrase
- maltase
- ragi dan
cairan
intestinal
- yeast dan
cairan
intestinal
- hidrolisis sucrose
menjadi glucose dan
fructose
-ubah maltose jadi
glucose
- zymase
- emulsin
- biji almond
- ubah monosakarida jadi
alcohol dan
karbondioksida
- hidrolisis ß-glukosida-amygdalinjadi
glucose,
benzaldehid dan
hydrogen sianida
- myrosin Mustard
hitam dan
putih
Hidrolisis sinalbin,
sinigrin dan glikosida
lainnya
- lactase Saccaromyces
lactis
Hidrolisis lactose
menjadi galactose dan
glucose. Bubuknya untuk
penderita yang intoleran
terhadap laktosa.
C. Enzim
Oksidasi
- Peroksidase Tanaman Perubahan warna pada
buah yang rusak (reaksi
oksidasireduksi)
- Thrombin Ubah fibrinogen menjadi
fibrin
D. Enzim
Proteolitik
- erepsin Cairan
intestinal
Ubah proteosa dan
pepton menjadi asam
amino
- rennin Membrane
mucoselambu
ng mamalia
Membekukan casein
dalam susu
Ekstrak Malt
Malt / malted
barley
Hordeum
vulgare Linne
Dalam industry bir dan
alcohol. Dalam farmasi
8. 6
(mengandung
dextrin, maltose,
glucose dan
amylolitic enzim)
(Fam.
Graminease)
sebagai bulk-laxative.
Pepsin (enzim
proteolitik)
Pepsin (scale
pepsin, spongy
pepsin)
Lapisan
glandula perut
babi, Sus
crofa Linne
var
domesticus
Gray (Far.
Suicade)
Atasi masalah
pencernaan,
dikombinasikan dengan
prancreatin
Pancreatin
Mengandung
amylase, lipase
dan protease.
Pancreas babi,
Sus scrofa
Linne var
domesticus
Gray (Fam.
Suidae) /
lembu jantan,
Bos taurus
Linne (Fam.
Bovidae)
Untuk penyakit celiac
dan penyakit yang
berhubungan dengan
defisiensi pancreatin.
Trypsin
Trypsin Ekstrak
kelenjar
pancreas
lembu jantan,
Bos taurus
Linne
Ubah proteosa dan
peptone menjadi
polipeptida dan asam
amino.
Papain
- Peptidase
Getah kering
buah Carica
- ubah protein menjadi
dipeptida dan polipeptida
9. 7
- enzim mirip
rennin
- amylolitic
enzim
- clotting enzim
(pectase)
- enzim aktivitas
lemah pd lemak
papaya Linne
(Fam.
Caricaceae)
Sebagai digestan protein,
meredakan episiotomy,
bahan tambahan dalam
cairan lensa kontak,
mengempukkan/melunak
kan daging
Bromelains,
Bromelain, atau
Bromelin
Campuran enzim
pencerna protein
dan pengendap
susu
Ananas
comosus
(Linne) Merr.
(Fam.
Bromeliaceae
)
Terapi mengurangi
inflamasi dan edema dan
utk perbaikan jaringan
berkaiatan dengan
episiotomy.
Streptokinase
Streptokinase Bacterigrup C
ß-hemoliytic
streptococci
Ubah plasminogen
menjadi enzim
proteolitik plasmin,
plasmin berubah menjadi
fibrin, fibrinogen dan
plasma protein yang lain
Untuk pengobatan
emboli paru, thrombosis
vena dalam, thrombosis
pada arteri emboli pada
okulasi kanula arteri dan
thrombosis anteri
koroner
Urokinase
Urokinase Isolasi dari
urin manusia
atau ginjal
Ubah plasminogen
menjadi enzim plasmin.
plasmin berubah menjadi
10. manusia fibrin, fibrinogen dan
8
plasma protein yang lain.
(sistem fibrinolitik
endogen)
Fibrinolisin
Fibrinolisin Serum darah
(protease),
plasma darah
(precursor
inaktif
profibrinolysi
n),
mengaktifan
fraksi plasma
darah dengan
streptokinase
Pengobatan
penggumpalan darah
pada trobosis koroner
dan arteri cerebral.
Desoxyribonucle
ase
/Deoxyribonuclea
se
Desoxyribonucle
ase
/Deoxyribonuclea
se
Pemurnian
kelenjar
pancreas
bovine
Katalis pemecahan asam
Desoxyribonucleatmenja
di fragmen
polinukleotida
Sutilains
Sutilains (enzim
proteolitik)
Bacillus
subtillis
Utk luka debridement
Collagenase
Collagenase Clostridium
histolyticuim
Secara topical utk luka
debridement dan luka
bakar.
L-Asparaginase
L-Asparaginase
(kombinasi
prednison dan
vincristin)
Escherichia
coli
Pengobatan leukemia
akut pada anak-anak
11. 9
E. Peranan Enzim dalam Metabolisme
Pada building blocks (Pemecahan makanan untuk memasok energi serta
unsur-unsur kimia pembangunan tubuh), perakitan building blocks tersebut untuk
menjadi protein, membran sel, serta DNA yang memberikan gambaran informasi
genetic dan pada akhirnya penggunaan energi untuk menghasilkan gerakan sel,
semua ini dimungkinkan dengan adanya kerja enzim-enzim yang terkoordinasi
secara cermat. Proses metabolisme juga terjadi pada mikroorganisme
12. BAB III
PENUTUP
10
A. Kesimpulan
Enzim adalah katalis atau penyaring yang sangat efektif dan spesifik.
Enzim adalah polimer biologis yang mengatalisis reaksi kimia yang
memungkinkan berlangsungnya kehidupan seperti yang kita kenal. Keberadaan
dan pemeliharaan rangkaian enzim yang lengkap daan seimbang merupakan hal
yang esensial untuk menguraikan nutrient menjadi energy dan bahan dasar
kimiawi , menyusun bahan dasar tersebut menjadi protein, DNA , membrane, sel
dan jaringan.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah, membutuhkan bahan yang cukup banyak
sehingga cukup sulit untuk memahami materi sebagai bahan makalah, dan dengan
mempelajari makalah yang singkat ini diharapkan kita dapat mengetahui apa itu
enzim.
13. DAFTAR PUSTAKA
Brik A,Wong C-H. Hiv-I protase: Mechanism and drug discovery. Org Biomol Chem
11
2003;1,5
Conyers GB et al: Metal Requirements of a diadenosine phyrophosphatase from
Bortonella baciliformis. Magnetic resonance and kinetic studies of the role of
MN. Biochemistry 2000:39,2347
Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper, Edisi
XXV, Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC
Poedjiadi, Anna dan F. M. Titin Supriyanti. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta:
Universitas Indonesia (UI-Press).