SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
MODUL III
“PANDUAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI”
PENULIS
Dr. Padoli, SKp,M.Kes
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
PUSDIKLATNAKES, BADAN PPSDM KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2013
WAT 2.05/2 SKS MODUL 1-4
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Praktikum
2
I
Setelah menyelesaikan kegiatan pembe-
lajaran praktikum 1, Anda mampu men-
jelaskan prosedur pengelolaan spesimen
untuk pemeriksaan laboratorium.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah mengikuti Kegiatan Prakti-
kum 1 , Anda diharapkan mampu :
1.	 Menjelaskan persiapan Pengambi-
lan spesimen
2.	 Menjelaskan macam pengambilan
spesimen
3.	 Menjelaskan Pewadahan spesimen
4.	 Menjelaskan transportasi spesimen
A.	 Materi Praktikum
1.	 Persiapan Pengumpulan spesi-
men
2.	 Pengambilan Spesimen
3.	 Pewadahan Spesimen
4.	 Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3
A.	 Persiapan Pengumpulan Spesimen
1)	 Persiapan Pasien untuk pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium merupakan bagian dari rangkaian pemerik-
saan untuk mengetahui penyebab penyakit, menilai perkembangan pen-
yakit setelah diberikan pengobatan atau meyakinkan kebenaran penyebab
penyakit yang diduga berdasarkan gejala klinisnya yang khas (gejala
pathognomonic). Untuk mengetahui penyebab atau perkembangan pen-
yakit infeksi, diusahakan isolasi dan identifikasi mikroorganisme dari spesi-
men (sampel) yang diambil dari pasien. Hasil pemeriksaan ini dipakai se-
bagai pedoman dalam pengobatan, perawatan atau tindakan lainnya pada
pasien. Kegagalan hasil pemeriksaan penyebab penyakit dapat disebab-
kan oleh beberapa faktor, dan bila hasil pemeriksaan negatif tidak berarti
bahwa hasil diagnosis klinik salah tetapi dapat disebabkan oleh tehnik atau
cara kerja pengambilan yang salah maupun pengiriman bahan pemerik-
saan. Mengingat hasilnya yang sangat penting ini, maka pengambilan dan
penangan spesimen harus dilakukan dengan benar.
Bahan /sampel pemeriksaan sebaiknya harus diambil sebelum pembe-
rian obat-obatan, bila terlanjur mengkonsumsi antibiotik sebaiknya setelah
24 jam pemberian antibiotik. Kadang-kadang diperlukan bantuan pasien
secara aktif dalam pengambilan sampel pemeriksaan dengan memberikn
keterangan kerja yang jelas terhadap pengambilan sampel yang diperlu-
kan/dikehendaki. Pengambilan harus dilakukan dengan cara aseptik untuk
menghindari kontaminasi mikroorganisme lain, dengan wadah (tempat
yang steril).
Prinsip pengambilan sampel harus representatif (mewakili proses
pemeriksaan yang dikehendaki dan ada kaitannya dengan infeksi mikroor-
ganisme peyebab penyakit), tanpa memandang asal/jenis sampel. Sampel
dalam wadah/tempat steril yang dapat ditutup baik dan tidak bocor. Hal
penting untuk mencegah pencemaran bahan pemeriksaan, sampel harus
segera dikirimkan ke laboratorium mikrobilogi untuk diproses secepatnya,
dapat diisolasi dari suatu tempat pada saat akut atau selama perjalanan
Uraian Materi
4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
penyakitnya. Kesalahan dalam pemilihan spesimen dalam pengambilan
dan pengiriman dapat memberikan hasil yang tidak sesuai, dan dapat
mengacaukan pengobatan terhadap pasien.
Dalam pengambilan spesimen harus memperhatikan kenyamanan
dan privasi klien, penjelasan dan arahan yang cukup kepada pasien dan
melibatkannya dalam , spesimen yang diambil sesuai dengan kebutuhan
pemeriksaan tanpa mengganggu hak pasien .
2)	 Alat Pengambilan Spesimen
Sebelum mengambil spesimen terlebih dahulu dipersiapkan alat untuk
pengambilan spesimen yang meliputi : tempat spesimen / pewadahan, la-
bel atau barcode, registrasi, media transport atau media pemupuk, biakan
aerob dan anaerob dan lingkungan tempat pengambilan spesimen.
Alat-alat yang dipakai pada saat pengambilan spesimen dan tempat
spesimen harus steril untuk menghindari terjadinya infeksi pada tubuh
pasien dan untuk menghindari terjadinya kesalahan hasil pemeriksaan
(hasil pemeriksaan betul-betul dari spesimen, bukan dari alat yang dipakai
untuk pengambilan spesimen atau tempat spesimen). Misalnya : spuit dan
jarum, tempat spesimen, lidi kapas, spatel dan alat-alat lainnya.
1.	 Pengambilan spesimen
a.	 Macam spesimen
Untuk pemeriksaan laboratorium, diperlukan bahan pemeriksaan /sampel,
yang wujudnya bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan yang erat kaitan-
nya dengan penyakit klien. Sampel atau spesimen dapat berasal dari kiriman
tempat lain maupun pengambilan ditempat pemeriksaan atau dilapangan. Di-
tatanan pelayanan klinik perawat sering menerima tanggung untuk pengam-
bilan dan pengumpulan spesimen. Specimen untuk pemeriksaan meliputi,
darah, urine, feces atau rectal swab, sputum, drinase luka, makanan maupun
jaringan atau bagian tubuh dan lain-lain tergantung dari gejala klinik pasien
(tabel 1)
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5
Tabel 1 : Jenis dan mikroba penyebab
Jenis Spesimen Mikroba Penyebab Penyakit
Darah Salmonella typhi, Streptococcus, Staphylococcus
Urin
Salmonella typhi, Staphylococcus, Eschericia coli,
Trichomonas vaginalis
Feses (rectal swab) Salmonella , Shigella, Escherchia, Vibrio,
Pus (nanah)
Neisseria gonorrhoea, Treonema palidum, Strep-
tococcus, Staphylococcus
Sputum
Mycobacterium tuberculosis, Streptococcus
pneumoniae,Staphylococcus, Corynebacterium
diptheriae
Sel/jaringan Micobacterium leprae
Di dalam pengambilan bahan pemeriksaan atau spesimen dari pasien
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
b.	 Waktu pengambilan
Waktu pengambilan penting, agar didapatan hasil yang tepat dan mey-
akinkan. Waktu ini disesuaikan dengan kepentingan dan tujuan pemerik-
saan. Contoh :
Untuk pemeriksaaan pasien yang dicurigai menderita demam tifoid /
typhus abdominalis, maka:
1)	 Untuk kepentingan gal cultur, pengambilan darah dilakukan pada
minggu I proses penyakit
2)	 Untuk kepentingan pemeriksaan Widal (serologis), pengambilan
darah dilakukan pada minggu ke III
3)	 Untuk kepentingan kontrol (pada pasien yang sudah sembuh), di-
ambil tinja sebagai bahan pemeriksaan. Hal ini diperlukan untuk
menghindari terjadinya bahaya penularan kepada orang lain, ka-
rena meskipun secara klinis sudah sembuh, tetapi biasanya masih
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
mengandung bakteri salmonella typhi, terutama dalam fesesnya (
keadaa ini disebut carrier).
Pengambilan spesimen yang bertujuan untuk mengisolasi microfilaria
Wuchereria bancrofi, pengambilan darah dilakukan pada malan hari, se-
dangkan untuk isolasi Plasmodium sp. Pengambilan darah dilakukan saat
pasien sedang demam. Kadang pengambilan spesimen dilakukan secara
serial ( tiga hari berturut-turut) untuk memperbesar kemungkinan menda-
patkan mikrobanya.
Pengambilan bahan untuk pemeriksaan toksikologik /keracunan, harus
dilakukan secepatnya agar betul-betul diketemukan bahan penyebab ker-
acunan tersebut, spesimen dapat berupa : sisa makanan yang dimakan
pasien, muntahan pasien dan bahan mentah sisa yang dicurigai sebagai
penyebab keracunan.
c.	 Jumlah atau banyaknya spesimen
Jumlah spesimen ini penting agar pemeriksaan berhasil dan tidak perlu
banyak yang terbuang. Contohnya :
Sampel darah. Untuk pemeriksaan widal / gal kultur diperlukan 3 – 5
ml darah vena. Pada bakterimia 10 ml darah yang diambil dapat diinokolu-
asikan langsung ke media kultur/biakan atau ke dalam tabung berisi an-
tikoagulan.
Sampel urin. Unrine merupakan tempat yang baik untuk pertumbuhan
dan multiplikasi mikroorganisme sehingga syarat aseptik dalam pengam-
bilan dan pengiriman harus dierhatikan. Urin dapat diambil dengan be-
berapa cara :
1)	 Kateterisasi, pada kasus khusus. Pada pasien dengan kateter yang ter-
pasang selama beberapa hari (dower kateter), urin dapat diambil den-
gan spuit disposible langsung pada slang karet yang sebelumnya telah
disesinfeksi dengan alkohol 70%. Dan jangan diambil dari kantong urin
(urobag).
2)	 Aspirasi suprapubik pada kasus khusus. Aspirasi suprapubik dilakukan
dengan menusukkan jarum langsung ke buli-buli dengan persyaratan
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
atau keahlian tertentu.
3)	 Urin prosi tengah dengan cara dengan cara clean catch (cara ini ser-
ing digunakan), pasien harus membersihkan daerah periurethral den-
gan air dan sabun sampai bersih dan dibilas dengan air matang, baru
pasien disuruh kencing (aliran awal dibuang, aliran tengah/pori ten-
gah langsung ditampung dalam wadah steril yang telah dipersiapkan,
lebih kurang 10 – 20 ml urin. Jumlah secukupnya dan diambil dari
porsi/pancaran urin tengah atau melalui kateter steril. Spesimen harus
dikirim dalam 1 – 2 jam untuk segera diperiksa, bila tidak memungkin-
kan dikirim dapat disimpan dalam almari es, paling lama 24 jam.
Sampel sputum/dahak. Pada pasien dugaan penumonia, pasien harus
batuk yang dalam dan mengeluarkan dahaknya langsung ke wadah steril,
dan apabila diperlukan dapat diberikan nebulizer atau obat ekspektoran-
sia untuk mempermudah pengeluaran sputum. Untuk tujuan pemeriksaan
bakteri tahan asam (BTA/mycobacterium tuberculose), bahan dapat diambil
dengan cara : 1) sputum sesaat/spot sputum yaitu sputum yang keluar
saat pasien memeriksakan diri, 2) sputum pagi hari (early morning sputum)
yaitu sputum yang keluar pada pagi hari, dan 3) sputum tampung (collect-
ing sputum), yakni sputum yang dikumpulkan selama 24 jam.
Spesimen saluran napas bagian atas. Spesimen didapat dengan cara
swab hidung, nasofaring, tenggorokan dan aspirasi sinus. Sekresi nasofar-
ing diambil dengan swab kapas, swab dimasukkan melalui hidung, diputar
dan dikeluarkan dengan hati – hati dan dimasukkan ke medium transport.
Usapan tenggorokan diperoleh dengan menekan lidah menggnakan spa-
tel lidah, kemudian daerah tonsil kiri – kanan, faring sebelah posterior dan
daerah yang ada kelainan di usap dengan lidi kapas steril, dan usahakan
tidak menyentuh lidah, uvula atau bibir pasien.
Sekret genital. Spesimen berupa usapan vagina atau serviks. Untuk
pengambilan sekret serviks dipergunakan speculum (tanpa lubrikan) dan
sekret diambil langsung dengan swab lidi, hati-hati jangan menyentuh
dinding vagina. Bila diperkirakan infeksi disebabkan bakteri gonokokus,
sebaiknya langsung diinokulasikan pada medium yang sesuai seperti me-
dium transgrow yang merupakan modifikasi medium Thayer-Martin.
Pus (nanah dari luka). Pada luka tertutup paling baik dengan spuit
dan jarum yang didesinfeksi sebelumnya, apabila diambil saat operasi se-
8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
bagian dari dinding abses perlu disertakan. Spesimen permukaan luka di-
ambil dengan swab, juga spesimen dari mata, telinga dan lainnya.
Sampel feses (tinja). Jumlah secukupnya dan untuk pemeriksaan Sal-
monella dan Shigella sebaiknya dipilih tinja yang ada darah atau pus atau
lendirnya. Feses yang diambil diusahakan tidak terkena air jamban atau air
kencing agar tidak terkontaminasi.
2.	 Pewadahan Spesimen
Tempat spesimen atau pewadahan harus memenuhi syarat bersih atau
steril. Untuk mendapatkan tempat (wadah) yang steril sebaiknya mengguna-
kan sterilisasi fisik (autoklaf), tidak dianjurkan memakai antiseptik atau des-
infektan untuk mensucihamakan wadat tersebut. Wadah dalam pengambilan
spesimen yang diakai disesuaikan dengan kebutuhan, kadang ada satu wadah
yang sekaligus dapat dipergunakan untuk transport.
3.	 Pengiriman spesimen
a.	 Pengantar Pemeriksaan
Tiap spesimen atau bahan pemeriksaan yang dikirim ke laboratorium
harus disertai dengan surat pengantar atau blanko permintaan pemerik-
saan yang meliputi :
1)	 Nama lengkap, jenis kelamin, umur, serta alamat pasien
2)	 Tanggal pengambilan spesimen
3)	 Jenis spesimen ( darah, urin, pus dan lain-lain)
4)	 Jenis pemeriksaan yang diminta, misalnya bahan : feses, jenis pemerik-
saan : shigella, salmonella, cholera
5)	 Asal spesimen : hasil muntahan, rectum (rectal swab), tenggorokan
6)	 Keterangan klinik pasien, lebih baik ditambahkan sedikit tentang ri-
wayat penyakit sudah mendapat pengobatan atau belum, kalau sudah
maka disebutkan jenis obat yang telah dikonsumsi pasien
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7)	 Nama, alamat pengirim serta tandatangannya.
b.	 Waktu Pengiriman
Waktu pengiriman tidak boleh terlalu lama, untuk menghindari rusaknya
spesimen yang dikirim.
c.	 Keamanan spesimen
Harus diusahakan supaya bahan- bahan pemeriksaan yang dikirim
tidak mengalami kerusakan dan tetap murni, misalnya; tempat harus steril,
ditutup dengan rapat supaya tidak terjadi kontaminasi dengan mikroor-
ganisme lain dan tidak mengalami kerusakan dalam perjalanan. Untuk
menghindari rusaknya bahan dalam pengiriman, maka diusahakan be-
berapa cara, misalnya :
a.	 Untuk pemeriksaan widal tidak perlu ditambahkan anti koagulan ka-
rena akan diambil serumnya.
b.	 Spesimen feses, beberapa gram tinja ( 5 – 10 gram) ditaruh dalam tem-
pat steril kemudian ditutup lalu dibungkus rapat, setelah itu dikirim ke
laboratorium segera.
c.	 Khusus spesimen untuk pemeriksaan Cholera : spesimen terdiri atas :
Feses ; pengambilan feses dengan cara rectal swab steril langsung dari
pasien, kemudian swab dan feses dimasukkan ke dalam tabung steril
berisi 10 ml peptn alkali.
Muntahan : 1 ml muntahan pasien dimasukkan ke dalam tabung steril
berisi 10 ml pepton alkali. Cairan pepton alkali ini berfungsi sebagai
media transport untuk menaga agar bakteri tidak mati dalam perjala-
nan pengiriman. Media transport yang lain adalah pepton telurit dan
carry & blair, larutan Slelenit broth ata larutan Sach’s.
Sekarang kita telah selesai membahas tentang persiapan, pengambilan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
dan pengiriman spesimen untuk pemeriksaan mikrobiologik. Untuk lebih me-
mantapkan pemahaman saudara, marilah review ulang rangkuman berikut ini.
Sebelum mengambil spesimen terlebih dahulu dipersiapkan alat untuk
pengambilan spesimen yang meliputi: wadah spesimen, label atau barcode,
registrasi, media transport atau media pemupuk, biakan aerob dan anaer-
ob dan lingkungan tempat pengambilan spesimen termasuk menjaga keny-
amanan, privasi pasien dan keterlibatan pasien.
Spesimen yang diambil untuk pemeriksaan dapat berupa darah, feses,
urin, nanah, usapan/swab bagian tubuh tertentu. Pada saat pengambilan sp-
esimen perlu memperhatikan: waktu pengambilan spesimen sesuai jenis pen-
yakit, jumlah spesimen yang diambil, sterilitas wadah spesimen, area tempat
pengambilan spesimen.
Setelah feses diambil sebaiknya segera dikirim ke laboratorium dengan
memperhatikan formulir pemeriksaan, waktu pengiriman spesimen dan kea-
manan spesimen.
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai pengumpulan spesimen,
kerjakanlah latihan berikut, dengan memberikan penjelasan bebas dengan ba-
hasa Anda sendiri pada lembar kertas tersendiri. Anda dapat membandingkan
jawaban dengan kunci jawaban yang terdapat pada akhir modul ini.
Soal – Soal tugas.
Jawablah soal tugas di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1.	 Sebutkan alat yang perlu dipersiapkan sebelum mengambil spesimen!
2.	 Sebutkan jenis spesimen yang diperlukan untuk pemeriksaan!
3.	 Sebutkan apa saja yang perlu diperhatikan saat pengambilan spesi-
men!
4.	 Sebutkan apa saja yang perlu diperhatikan pada waktu pengiriman sp-
esimen!
Tugas

More Related Content

What's hot

Janti pemantapan mutu intra-laboratorium
Janti pemantapan mutu intra-laboratoriumJanti pemantapan mutu intra-laboratorium
Janti pemantapan mutu intra-laboratoriumpdspatklinsby
 
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisPPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisRiskymessyana99
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologitristyanto
 
Pengantar Sistem Informasi Laboratorium
Pengantar Sistem Informasi LaboratoriumPengantar Sistem Informasi Laboratorium
Pengantar Sistem Informasi LaboratoriumSetya Wijayanta
 
Pemeriksaan retraksi bekuan
Pemeriksaan retraksi bekuanPemeriksaan retraksi bekuan
Pemeriksaan retraksi bekuanDian Jenova
 
Laporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineLaporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineSantos Tos
 
PEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSIT
PEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSITPEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSIT
PEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSITBiokimiaFKUI
 
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1Suryanata Kesuma
 
Pemeriksaan anti sterptolisyn (asto) xi tlm
Pemeriksaan anti sterptolisyn (asto) xi tlmPemeriksaan anti sterptolisyn (asto) xi tlm
Pemeriksaan anti sterptolisyn (asto) xi tlmmateripptgc
 
Analisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makananAnalisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makananNuzul Dianperdana
 
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.pptpemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.pptdryuby
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen pjj_kemenkes
 
ppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urineppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urineSantos Tos
 
Pemeriksaan sitologi ginekologi
Pemeriksaan sitologi ginekologi Pemeriksaan sitologi ginekologi
Pemeriksaan sitologi ginekologi Triana Septianti
 

What's hot (20)

Janti pemantapan mutu intra-laboratorium
Janti pemantapan mutu intra-laboratoriumJanti pemantapan mutu intra-laboratorium
Janti pemantapan mutu intra-laboratorium
 
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisPPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
 
Ti16
Ti16Ti16
Ti16
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologi
 
Pengantar Sistem Informasi Laboratorium
Pengantar Sistem Informasi LaboratoriumPengantar Sistem Informasi Laboratorium
Pengantar Sistem Informasi Laboratorium
 
Pemeriksaan retraksi bekuan
Pemeriksaan retraksi bekuanPemeriksaan retraksi bekuan
Pemeriksaan retraksi bekuan
 
Laporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineLaporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urine
 
PEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSIT
PEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSITPEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSIT
PEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSIT
 
Blood gas analyzer
Blood gas analyzerBlood gas analyzer
Blood gas analyzer
 
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
 
LCS ISTI fix.pptx
LCS ISTI fix.pptxLCS ISTI fix.pptx
LCS ISTI fix.pptx
 
Pemeriksaan anti sterptolisyn (asto) xi tlm
Pemeriksaan anti sterptolisyn (asto) xi tlmPemeriksaan anti sterptolisyn (asto) xi tlm
Pemeriksaan anti sterptolisyn (asto) xi tlm
 
Analisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makananAnalisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makanan
 
Penanganan sputum
Penanganan sputumPenanganan sputum
Penanganan sputum
 
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.pptpemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
 
ppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urineppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urine
 
LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)
 
Pemeriksaan sitologi ginekologi
Pemeriksaan sitologi ginekologi Pemeriksaan sitologi ginekologi
Pemeriksaan sitologi ginekologi
 
Vilep imunologi semester iv
Vilep imunologi semester ivVilep imunologi semester iv
Vilep imunologi semester iv
 

Similar to Pengumpulan dan Transportasi Spesimen

penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdfpenangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdfDennisa13
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darahBiomedis Teknisi
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darahBiomedis Teknisi
 
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmmTata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmmSudeArtYas1
 
Laboratorium klinik
Laboratorium klinikLaboratorium klinik
Laboratorium klinikdyahresmi
 
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmaspelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmasrisa677527
 
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikSulistia Rini
 
Pertemuan 2. PENGELOLAAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI.ppt
Pertemuan 2. PENGELOLAAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI.pptPertemuan 2. PENGELOLAAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI.ppt
Pertemuan 2. PENGELOLAAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI.pptDaniPatrick2
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing pjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing pjj_kemenkes
 
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-II-5.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-II-5.pptPPT-UEU-Keperawatan-Dasar-II-5.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-II-5.pptaisyahkamalah1
 
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostikDiagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostikaulia rahmah
 
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptx
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptxkelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptx
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptxlaboratoriummuaraemb
 
Specimen collection, shipment, receipt and processing.pdf
Specimen collection, shipment, receipt and processing.pdfSpecimen collection, shipment, receipt and processing.pdf
Specimen collection, shipment, receipt and processing.pdfindradwinata2
 
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.pptPengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.pptStHadijah
 
Workshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon SurveyorWorkshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon SurveyorPatenPisan1
 
Examination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureExamination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureyetiindrawati3
 

Similar to Pengumpulan dan Transportasi Spesimen (20)

penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdfpenangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmmTata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
 
Makalah cairan otak
Makalah cairan otakMakalah cairan otak
Makalah cairan otak
 
Laboratorium klinik
Laboratorium klinikLaboratorium klinik
Laboratorium klinik
 
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmaspelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
 
Penatalaksanaan spesimen
Penatalaksanaan spesimenPenatalaksanaan spesimen
Penatalaksanaan spesimen
 
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
 
Diagnostik mikrobiologi klinik
Diagnostik mikrobiologi klinikDiagnostik mikrobiologi klinik
Diagnostik mikrobiologi klinik
 
Pertemuan 2. PENGELOLAAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI.ppt
Pertemuan 2. PENGELOLAAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI.pptPertemuan 2. PENGELOLAAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI.ppt
Pertemuan 2. PENGELOLAAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI.ppt
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-II-5.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-II-5.pptPPT-UEU-Keperawatan-Dasar-II-5.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-II-5.ppt
 
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostikDiagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
Diagnostik Menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
 
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptx
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptxkelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptx
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptx
 
Specimen collection, shipment, receipt and processing.pdf
Specimen collection, shipment, receipt and processing.pdfSpecimen collection, shipment, receipt and processing.pdf
Specimen collection, shipment, receipt and processing.pdf
 
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.pptPengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt
 
Workshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon SurveyorWorkshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon Surveyor
 
Examination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureExamination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedure
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

Pengumpulan dan Transportasi Spesimen

  • 1.
  • 2. MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI MODUL III “PANDUAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI” PENULIS Dr. Padoli, SKp,M.Kes PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN PUSDIKLATNAKES, BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2013 WAT 2.05/2 SKS MODUL 1-4
  • 3. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Praktikum 2 I Setelah menyelesaikan kegiatan pembe- lajaran praktikum 1, Anda mampu men- jelaskan prosedur pengelolaan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium. TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Setelah mengikuti Kegiatan Prakti- kum 1 , Anda diharapkan mampu : 1. Menjelaskan persiapan Pengambi- lan spesimen 2. Menjelaskan macam pengambilan spesimen 3. Menjelaskan Pewadahan spesimen 4. Menjelaskan transportasi spesimen A. Materi Praktikum 1. Persiapan Pengumpulan spesi- men 2. Pengambilan Spesimen 3. Pewadahan Spesimen 4. Transportasi Spesimen Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 3 A. Persiapan Pengumpulan Spesimen 1) Persiapan Pasien untuk pemeriksaan Pemeriksaan laboratorium merupakan bagian dari rangkaian pemerik- saan untuk mengetahui penyebab penyakit, menilai perkembangan pen- yakit setelah diberikan pengobatan atau meyakinkan kebenaran penyebab penyakit yang diduga berdasarkan gejala klinisnya yang khas (gejala pathognomonic). Untuk mengetahui penyebab atau perkembangan pen- yakit infeksi, diusahakan isolasi dan identifikasi mikroorganisme dari spesi- men (sampel) yang diambil dari pasien. Hasil pemeriksaan ini dipakai se- bagai pedoman dalam pengobatan, perawatan atau tindakan lainnya pada pasien. Kegagalan hasil pemeriksaan penyebab penyakit dapat disebab- kan oleh beberapa faktor, dan bila hasil pemeriksaan negatif tidak berarti bahwa hasil diagnosis klinik salah tetapi dapat disebabkan oleh tehnik atau cara kerja pengambilan yang salah maupun pengiriman bahan pemerik- saan. Mengingat hasilnya yang sangat penting ini, maka pengambilan dan penangan spesimen harus dilakukan dengan benar. Bahan /sampel pemeriksaan sebaiknya harus diambil sebelum pembe- rian obat-obatan, bila terlanjur mengkonsumsi antibiotik sebaiknya setelah 24 jam pemberian antibiotik. Kadang-kadang diperlukan bantuan pasien secara aktif dalam pengambilan sampel pemeriksaan dengan memberikn keterangan kerja yang jelas terhadap pengambilan sampel yang diperlu- kan/dikehendaki. Pengambilan harus dilakukan dengan cara aseptik untuk menghindari kontaminasi mikroorganisme lain, dengan wadah (tempat yang steril). Prinsip pengambilan sampel harus representatif (mewakili proses pemeriksaan yang dikehendaki dan ada kaitannya dengan infeksi mikroor- ganisme peyebab penyakit), tanpa memandang asal/jenis sampel. Sampel dalam wadah/tempat steril yang dapat ditutup baik dan tidak bocor. Hal penting untuk mencegah pencemaran bahan pemeriksaan, sampel harus segera dikirimkan ke laboratorium mikrobilogi untuk diproses secepatnya, dapat diisolasi dari suatu tempat pada saat akut atau selama perjalanan Uraian Materi
  • 5. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan penyakitnya. Kesalahan dalam pemilihan spesimen dalam pengambilan dan pengiriman dapat memberikan hasil yang tidak sesuai, dan dapat mengacaukan pengobatan terhadap pasien. Dalam pengambilan spesimen harus memperhatikan kenyamanan dan privasi klien, penjelasan dan arahan yang cukup kepada pasien dan melibatkannya dalam , spesimen yang diambil sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan tanpa mengganggu hak pasien . 2) Alat Pengambilan Spesimen Sebelum mengambil spesimen terlebih dahulu dipersiapkan alat untuk pengambilan spesimen yang meliputi : tempat spesimen / pewadahan, la- bel atau barcode, registrasi, media transport atau media pemupuk, biakan aerob dan anaerob dan lingkungan tempat pengambilan spesimen. Alat-alat yang dipakai pada saat pengambilan spesimen dan tempat spesimen harus steril untuk menghindari terjadinya infeksi pada tubuh pasien dan untuk menghindari terjadinya kesalahan hasil pemeriksaan (hasil pemeriksaan betul-betul dari spesimen, bukan dari alat yang dipakai untuk pengambilan spesimen atau tempat spesimen). Misalnya : spuit dan jarum, tempat spesimen, lidi kapas, spatel dan alat-alat lainnya. 1. Pengambilan spesimen a. Macam spesimen Untuk pemeriksaan laboratorium, diperlukan bahan pemeriksaan /sampel, yang wujudnya bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan yang erat kaitan- nya dengan penyakit klien. Sampel atau spesimen dapat berasal dari kiriman tempat lain maupun pengambilan ditempat pemeriksaan atau dilapangan. Di- tatanan pelayanan klinik perawat sering menerima tanggung untuk pengam- bilan dan pengumpulan spesimen. Specimen untuk pemeriksaan meliputi, darah, urine, feces atau rectal swab, sputum, drinase luka, makanan maupun jaringan atau bagian tubuh dan lain-lain tergantung dari gejala klinik pasien (tabel 1)
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 5 Tabel 1 : Jenis dan mikroba penyebab Jenis Spesimen Mikroba Penyebab Penyakit Darah Salmonella typhi, Streptococcus, Staphylococcus Urin Salmonella typhi, Staphylococcus, Eschericia coli, Trichomonas vaginalis Feses (rectal swab) Salmonella , Shigella, Escherchia, Vibrio, Pus (nanah) Neisseria gonorrhoea, Treonema palidum, Strep- tococcus, Staphylococcus Sputum Mycobacterium tuberculosis, Streptococcus pneumoniae,Staphylococcus, Corynebacterium diptheriae Sel/jaringan Micobacterium leprae Di dalam pengambilan bahan pemeriksaan atau spesimen dari pasien harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: b. Waktu pengambilan Waktu pengambilan penting, agar didapatan hasil yang tepat dan mey- akinkan. Waktu ini disesuaikan dengan kepentingan dan tujuan pemerik- saan. Contoh : Untuk pemeriksaaan pasien yang dicurigai menderita demam tifoid / typhus abdominalis, maka: 1) Untuk kepentingan gal cultur, pengambilan darah dilakukan pada minggu I proses penyakit 2) Untuk kepentingan pemeriksaan Widal (serologis), pengambilan darah dilakukan pada minggu ke III 3) Untuk kepentingan kontrol (pada pasien yang sudah sembuh), di- ambil tinja sebagai bahan pemeriksaan. Hal ini diperlukan untuk menghindari terjadinya bahaya penularan kepada orang lain, ka- rena meskipun secara klinis sudah sembuh, tetapi biasanya masih
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan mengandung bakteri salmonella typhi, terutama dalam fesesnya ( keadaa ini disebut carrier). Pengambilan spesimen yang bertujuan untuk mengisolasi microfilaria Wuchereria bancrofi, pengambilan darah dilakukan pada malan hari, se- dangkan untuk isolasi Plasmodium sp. Pengambilan darah dilakukan saat pasien sedang demam. Kadang pengambilan spesimen dilakukan secara serial ( tiga hari berturut-turut) untuk memperbesar kemungkinan menda- patkan mikrobanya. Pengambilan bahan untuk pemeriksaan toksikologik /keracunan, harus dilakukan secepatnya agar betul-betul diketemukan bahan penyebab ker- acunan tersebut, spesimen dapat berupa : sisa makanan yang dimakan pasien, muntahan pasien dan bahan mentah sisa yang dicurigai sebagai penyebab keracunan. c. Jumlah atau banyaknya spesimen Jumlah spesimen ini penting agar pemeriksaan berhasil dan tidak perlu banyak yang terbuang. Contohnya : Sampel darah. Untuk pemeriksaan widal / gal kultur diperlukan 3 – 5 ml darah vena. Pada bakterimia 10 ml darah yang diambil dapat diinokolu- asikan langsung ke media kultur/biakan atau ke dalam tabung berisi an- tikoagulan. Sampel urin. Unrine merupakan tempat yang baik untuk pertumbuhan dan multiplikasi mikroorganisme sehingga syarat aseptik dalam pengam- bilan dan pengiriman harus dierhatikan. Urin dapat diambil dengan be- berapa cara : 1) Kateterisasi, pada kasus khusus. Pada pasien dengan kateter yang ter- pasang selama beberapa hari (dower kateter), urin dapat diambil den- gan spuit disposible langsung pada slang karet yang sebelumnya telah disesinfeksi dengan alkohol 70%. Dan jangan diambil dari kantong urin (urobag). 2) Aspirasi suprapubik pada kasus khusus. Aspirasi suprapubik dilakukan dengan menusukkan jarum langsung ke buli-buli dengan persyaratan
  • 8. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan atau keahlian tertentu. 3) Urin prosi tengah dengan cara dengan cara clean catch (cara ini ser- ing digunakan), pasien harus membersihkan daerah periurethral den- gan air dan sabun sampai bersih dan dibilas dengan air matang, baru pasien disuruh kencing (aliran awal dibuang, aliran tengah/pori ten- gah langsung ditampung dalam wadah steril yang telah dipersiapkan, lebih kurang 10 – 20 ml urin. Jumlah secukupnya dan diambil dari porsi/pancaran urin tengah atau melalui kateter steril. Spesimen harus dikirim dalam 1 – 2 jam untuk segera diperiksa, bila tidak memungkin- kan dikirim dapat disimpan dalam almari es, paling lama 24 jam. Sampel sputum/dahak. Pada pasien dugaan penumonia, pasien harus batuk yang dalam dan mengeluarkan dahaknya langsung ke wadah steril, dan apabila diperlukan dapat diberikan nebulizer atau obat ekspektoran- sia untuk mempermudah pengeluaran sputum. Untuk tujuan pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA/mycobacterium tuberculose), bahan dapat diambil dengan cara : 1) sputum sesaat/spot sputum yaitu sputum yang keluar saat pasien memeriksakan diri, 2) sputum pagi hari (early morning sputum) yaitu sputum yang keluar pada pagi hari, dan 3) sputum tampung (collect- ing sputum), yakni sputum yang dikumpulkan selama 24 jam. Spesimen saluran napas bagian atas. Spesimen didapat dengan cara swab hidung, nasofaring, tenggorokan dan aspirasi sinus. Sekresi nasofar- ing diambil dengan swab kapas, swab dimasukkan melalui hidung, diputar dan dikeluarkan dengan hati – hati dan dimasukkan ke medium transport. Usapan tenggorokan diperoleh dengan menekan lidah menggnakan spa- tel lidah, kemudian daerah tonsil kiri – kanan, faring sebelah posterior dan daerah yang ada kelainan di usap dengan lidi kapas steril, dan usahakan tidak menyentuh lidah, uvula atau bibir pasien. Sekret genital. Spesimen berupa usapan vagina atau serviks. Untuk pengambilan sekret serviks dipergunakan speculum (tanpa lubrikan) dan sekret diambil langsung dengan swab lidi, hati-hati jangan menyentuh dinding vagina. Bila diperkirakan infeksi disebabkan bakteri gonokokus, sebaiknya langsung diinokulasikan pada medium yang sesuai seperti me- dium transgrow yang merupakan modifikasi medium Thayer-Martin. Pus (nanah dari luka). Pada luka tertutup paling baik dengan spuit dan jarum yang didesinfeksi sebelumnya, apabila diambil saat operasi se-
  • 9. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan bagian dari dinding abses perlu disertakan. Spesimen permukaan luka di- ambil dengan swab, juga spesimen dari mata, telinga dan lainnya. Sampel feses (tinja). Jumlah secukupnya dan untuk pemeriksaan Sal- monella dan Shigella sebaiknya dipilih tinja yang ada darah atau pus atau lendirnya. Feses yang diambil diusahakan tidak terkena air jamban atau air kencing agar tidak terkontaminasi. 2. Pewadahan Spesimen Tempat spesimen atau pewadahan harus memenuhi syarat bersih atau steril. Untuk mendapatkan tempat (wadah) yang steril sebaiknya mengguna- kan sterilisasi fisik (autoklaf), tidak dianjurkan memakai antiseptik atau des- infektan untuk mensucihamakan wadat tersebut. Wadah dalam pengambilan spesimen yang diakai disesuaikan dengan kebutuhan, kadang ada satu wadah yang sekaligus dapat dipergunakan untuk transport. 3. Pengiriman spesimen a. Pengantar Pemeriksaan Tiap spesimen atau bahan pemeriksaan yang dikirim ke laboratorium harus disertai dengan surat pengantar atau blanko permintaan pemerik- saan yang meliputi : 1) Nama lengkap, jenis kelamin, umur, serta alamat pasien 2) Tanggal pengambilan spesimen 3) Jenis spesimen ( darah, urin, pus dan lain-lain) 4) Jenis pemeriksaan yang diminta, misalnya bahan : feses, jenis pemerik- saan : shigella, salmonella, cholera 5) Asal spesimen : hasil muntahan, rectum (rectal swab), tenggorokan 6) Keterangan klinik pasien, lebih baik ditambahkan sedikit tentang ri- wayat penyakit sudah mendapat pengobatan atau belum, kalau sudah maka disebutkan jenis obat yang telah dikonsumsi pasien
  • 10. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 7) Nama, alamat pengirim serta tandatangannya. b. Waktu Pengiriman Waktu pengiriman tidak boleh terlalu lama, untuk menghindari rusaknya spesimen yang dikirim. c. Keamanan spesimen Harus diusahakan supaya bahan- bahan pemeriksaan yang dikirim tidak mengalami kerusakan dan tetap murni, misalnya; tempat harus steril, ditutup dengan rapat supaya tidak terjadi kontaminasi dengan mikroor- ganisme lain dan tidak mengalami kerusakan dalam perjalanan. Untuk menghindari rusaknya bahan dalam pengiriman, maka diusahakan be- berapa cara, misalnya : a. Untuk pemeriksaan widal tidak perlu ditambahkan anti koagulan ka- rena akan diambil serumnya. b. Spesimen feses, beberapa gram tinja ( 5 – 10 gram) ditaruh dalam tem- pat steril kemudian ditutup lalu dibungkus rapat, setelah itu dikirim ke laboratorium segera. c. Khusus spesimen untuk pemeriksaan Cholera : spesimen terdiri atas : Feses ; pengambilan feses dengan cara rectal swab steril langsung dari pasien, kemudian swab dan feses dimasukkan ke dalam tabung steril berisi 10 ml peptn alkali. Muntahan : 1 ml muntahan pasien dimasukkan ke dalam tabung steril berisi 10 ml pepton alkali. Cairan pepton alkali ini berfungsi sebagai media transport untuk menaga agar bakteri tidak mati dalam perjala- nan pengiriman. Media transport yang lain adalah pepton telurit dan carry & blair, larutan Slelenit broth ata larutan Sach’s. Sekarang kita telah selesai membahas tentang persiapan, pengambilan
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 10 dan pengiriman spesimen untuk pemeriksaan mikrobiologik. Untuk lebih me- mantapkan pemahaman saudara, marilah review ulang rangkuman berikut ini. Sebelum mengambil spesimen terlebih dahulu dipersiapkan alat untuk pengambilan spesimen yang meliputi: wadah spesimen, label atau barcode, registrasi, media transport atau media pemupuk, biakan aerob dan anaer- ob dan lingkungan tempat pengambilan spesimen termasuk menjaga keny- amanan, privasi pasien dan keterlibatan pasien. Spesimen yang diambil untuk pemeriksaan dapat berupa darah, feses, urin, nanah, usapan/swab bagian tubuh tertentu. Pada saat pengambilan sp- esimen perlu memperhatikan: waktu pengambilan spesimen sesuai jenis pen- yakit, jumlah spesimen yang diambil, sterilitas wadah spesimen, area tempat pengambilan spesimen. Setelah feses diambil sebaiknya segera dikirim ke laboratorium dengan memperhatikan formulir pemeriksaan, waktu pengiriman spesimen dan kea- manan spesimen. Rangkuman
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 11 Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai pengumpulan spesimen, kerjakanlah latihan berikut, dengan memberikan penjelasan bebas dengan ba- hasa Anda sendiri pada lembar kertas tersendiri. Anda dapat membandingkan jawaban dengan kunci jawaban yang terdapat pada akhir modul ini. Soal – Soal tugas. Jawablah soal tugas di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Sebutkan alat yang perlu dipersiapkan sebelum mengambil spesimen! 2. Sebutkan jenis spesimen yang diperlukan untuk pemeriksaan! 3. Sebutkan apa saja yang perlu diperhatikan saat pengambilan spesi- men! 4. Sebutkan apa saja yang perlu diperhatikan pada waktu pengiriman sp- esimen! Tugas