SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
PROSES PEMBUATAN PROPOSAL PENELITIAN, HASIL PENELITIAN
KOMPREHENSIF PENELITIAN, SAMPAI DENGAN PEMBUATAN
Henrianto Karolus Siregar
JURNAL PENELITIAN (JOURNAL RESEARCH).
JUDUL PENELITIAN:
PENGARUH PROGRAM INTERVENSI KEPERAWATAN BERBASIS MODEL
KONSEPTUAL LEVINE TERHADAP PEMULIHAN PASIEN FRAKTUR DI RSUP H.
ADAM MALIK MEDAN.
TAHAP-TAHAP PEMBUATAN PROPOSAL PENELITIAN:
3. PEMBUATAN BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.
PROPOSAL PENELITIAN
4. PEMBUATAN BAB 3 METODE PENELITIAN.
1. PENGAJUAN JUDUL PENELITIAN.
2. PEMBUATAN BAB 1 PENDAHULUAN.
1. Latar Belakang
2. Perumusan Masalah
Pembuatan Bab 1 Pendahuluan Terdiri Dari Beberapa Tahap:
3. Tujuan Penelitian:
a. Tujuan umum.
b. Tujuan khusus.
4. Hipotesis
5. Manfaat Penelitian :
a. Manfaat Bagi Pendidikan Keperawatan
b. Manfaat Bagi Pelayanan Keperawatan.
c. Manfaat Bagi Penelitian Keperawatan.
1. Konsep Keperawatan.
Pembuatan Bab 2 Tinjauan Pustaka Terdiri Dari Beberapa Tahap:
2. Kerangka Teori Keperawatan.
3. Kerangka Konseptual Penelitian.
Pembuatan Bab 3 Metode Penelitian Terdiri Dari Beberapa Tahap:
1. Jenis Penelitian
2. Metode Pengumpulan Data
3. Kerangka Operasional Penelitian
4. Pertimbangan Etik
BAB 1
PENDAHULUAN
 5,6 juta orang meninggal disebabkan karena kecelakaan
 1,3 juta orang mengalamai kecacatan fisik secara permanen
 60 juta penduduk Amerika Serikat mengalami trauma berat
 50 % akan memerlukan perawatan di rumah sakit.
(Data WHO, 2011).
• Fraktur
Di Indonesia bahwa kejadian fraktur
mengakibatkan kegiatan sehari-hari terganggu
yaitu:
 Tahun 2013 mengalami fraktur 8,2 %
 Tahun 2018 megalami fraktur 9,2%.
(Riskesdas, 2018)
Prevalensi kejadian fraktur di Sumatera Utara
terdapat 864 orang yaitu:
 Fraktur ekstremitas bawah sebanyak 549 orang
(63,5%)
 Fraktur ekstremitas atas sebanyak 250 orang
(28,9%)
 Fraktur panggul sebanyak 39 orang (4,5%)
 Fraktur tulang belakang sebanyak 26 orang
(3,1%).
(Moesbar, 2013).
Prevalensi Fraktur di RSUP H. Adam Malik Sebanyak 428
orang yaitu :
 Fraktur tulang anggota gerak lainnya sebanyak 158 orang
 Fraktur tulang muka dan tengkorak sebanyak 147 orang
 Fraktur paha sebanyak 76 orang
 Fraktur leher dan thoraks sebanyak 35 orang
 Disklokasi sebanyak 9 orang
 Fraktur meliputi daerah badan multipel sebanyak 3 orang.
(Rekam Medis RSUP H. Adam Malik Medan, 2018).
Fraktur tersebut dapat menyebabkan perubahan yang signifikan pada
hidup seseorang sehingga mengalami pembatasan aktivitas, kecacatan, dan
kehilangan kemandirian. Maka harus segera dilakukan pemulihan fraktur.
• (Black & Hawks, 2014).
Pemulihan fraktur merupakan suatu tahap proses penyembuhan fraktur
yang akan dimulai sejak terjadinya proses fraktur sebagai usaha tubuh untuk
dapat memperbaiki kerusakan yang dialami oleh tubuh. Pemulihan akibat
trauma sangat membutuhkan waktu pemulihan yang berbeda-beda.
• (Whiteing, 2008).
(Einhorn &
Gerstenfeld,
2015).
• Pemulihan fraktur tergantung pada faktor usia dimana semakin tua usia seseorang
maka semakin lama proses pemulihan fraktur tersebut.
(Potter,
Perry,
Stockert, &
Hall, 2016).
• Pasien fraktur sering mengalami perubahan baik secara fisik maupun perubahan dari
psikologisnya.
(Alexiou,
Roushias,
Varitimidis,
& Malizos,
2018).
• Perubahan psikologis yang dialami akibat fraktur adalah depresi yang dapat
meningkatkan intensitas nyeri dan stres emosional. Hal ini dapat menghambat
pemulihan pasien fraktur.
(Corrarino,
2015).
• Faktor yang dapat mempengaruhi pemulihan fraktur yaitu tingkat pemindahan,
stabilitas mekanik, integritas tulang, infeksi, usia, status nutrisi, dan komplikasi
penyakit.
Pemulihan
Fraktur
Prevalensi pemulihan fraktur di Amerika Serikat menyatakan
bahwa sekitar 7,9 juta individu mengalami fraktur yang terjadi
setiap tahun adalah 5-10% mengalami gangguan pemulihan (Buza
& Einhorn, 2016)
Di Swedia terdapat 61 orang
pemulihan fraktur secara normal
dengan waktu pemulihan dalam 17
minggu, 27 orang pemulihan fraktur
yang lambat dengan waktu pemulihan
35 minggu dan 16 orang pemulihan
fraktur abnormal dengan waktu
pemulihan 69 minggu (Karladani et
al., 2001).
Di United Kingdom menyatakan kekuatan fisik individu yang kuat
dapat mempercepat pemulihan fraktur dengan rata-rata 30%
pemulihan dipercepat dalam waktu 12 minggu (Mirhadi, Ashwood, &
Karagkevrekis, 2013).
Hal tersebut dipengaruhi
berbagai faktor yang dirasakan
individu pada saat pengobatan
fraktur.
Individu yang mengalami fraktur sering mengalami masalah yang
kompleks seperti kelelahan, gangguan tidur, penurunan tonus otot,
adanya keterbatasan gerak, menurunnya kekuatan otot, nyeri,
keyakinan diri yang rendah, kecemasan, dan lamanya penyembuhan.
Untuk menjaga kemampuan individu dalam melawan rintangan, melakukan
adaptasi yang sesuai, dan menghadapi ketidakmampuan maka digunakan
model konsepetual konservasi Levine.
Model konseptual Levine ini bertujuan untuk dapat memelihara kebutuhan
individu yang akan menggunakan prinsip konservasi yang diharapkan dapat
berperan meningkatkan kemampuan individu melalui intervensi yang dilakukan
(Alligood & Tomey, 2014).
Model
Konseptual
Levine
Prinsip
Konservasi
Energi
Konservasi
Integritas
Struktural
Konservasi
Integritas
Pribadi
Konservasi
Integritas
Sosial
(Delmore
, 2006).
• Konservasi energi bertujuan untuk menghindari penggunaan energi yang berlebihan yang dapat
mengakibatkan gangguan tidur.
(Klafke et
al., 2015).
• Konservasi integritas struktural bertujuan untuk melakukan perawatan secara efektif, perawat
berperan sebagai conservator yang mendukung untuk mengurangi nyeri yang dirasakan oleh pasien
tersebut.
(Delmore,
2006).
• Konservasi integritas pribadi bertujuan untuk meningkatkan keyakinan diri dan mengurangi
kecemasan yang dirasakan oleh pasien tersebut selama perawatan di rumah sakit.
(Leach,
2006).
• Konservasi integritas sosial bertujuan untuk meningkatkan hubungan individu dengan keluarga, dan
masyarakat agar tercapai hubungan yang baik.
Tujuan
umum
• Untuk mengidentifikasi pengaruh program intevensi keperawatan berbasis model
konseptual Levine terhadap pemulihan pasien fraktur di RSUP H. Adam Malik Medan.
Tujuan
khusus
• Mengidentifikasi efektivitas pemulihan fraktur sesudah dilakukan program intervensi
keperawatan berbasis model konseptual Levine terhadap pemulihan pasien fraktur di RSUP
H. Adam Malik Medan.
• Mengidentifikasi efektivitas pemulihan fraktur sesudah dilakukan program intervensi
keperawatan berbasis standar rumah sakit terhadap pemulihan pasien fraktur di RSUP H.
Adam Malik Medan.
• Mengindentifikasi efektivitas pemulihan fraktur dibandingkan program intervensi
keperawatan berbasis model konseptual Levine terhadap pemulihan pasien fraktur di RSUP
H. Adam Malik Medan.
• Mengindentifikasi hubungan pemulihan fraktur dengan program intervensi keperawatan
berbasis model konseptual Levine terhadap pemulihan pasien fraktur di RSUP H. Adam
Malik Medan.
Tujuan Penelitian
Hipotesis
• Hipotesis penelitian ini adalah meningkatakan efektifitas pada program intervensi
keperawatan berbasis model konseptual Levine terhadap pemulihan pasien fraktur di RSUP
H. Adam Malik Medan.
Manfaat
Penelitian
• Pendidikan Keperawatan
• Pelayanan Keperawatan
• Penelitian Keperawatan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Fraktur Konsep Pemulihan Konsep Pemulihan
Fraktur
Konsep Model
Konservasi Levine
 Pengertian
 Penyebab
 Manifestasi klinis
 Klasifikasi
 Komplikasi
 Penatalaksanaan
 Faktor-faktor yang
mempengaruhi fraktur
 Pengertian
 Mekanisme
 Faktor yang
mempengaruhi
pemulihan.
 Pengertian
 Proses pemulihan
fraktur
 Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pemulihan fraktur.
 Pengertian
 Metaparadigma model
konservasi Levine
 Teori keperawatan
 Intervensi keperawatan
model konservasi Levine
Variabel Independen:
 Intervensi keperawatan: teknik relaksasi
benson
 Intervensi keperawatan: teknik relaksasi
nafas dalam
 Intervensi keperawatan: relaksasi otot
progresif
 Intervensi keperawaan: pendidikan
kesehatan
Variabel Dependen
 Gangguan tidur
 Nyeri
 Kecemasan
 Dukungan keluarga
Faktor Perancu
 Umur
 Status nutrisi
 Komplikasi penyakit
Kerangka Konsep Penelitian
BAB 3
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
- Quasi Experiment
- Metode Nonequivalent
Post Test Only Control
Group Design.
Lokasi dan Waktu
Penelitian
- RSUP HAM
- Agustus s/d September
2019
Populasi dan Sampel
- Seluruh pasien Fraktur
yang di rawat di ruang
RB 3 RSUP HAM
- 81 orang
Metode Pengumpulan Data
Tahap
persiapan
Tahap
Intervensi
Post test
Informed
Consent
Selama 30 menit,
frekuensi 1 kali
sehari dan interval
waktu selama 3 hari.
Penilaian dilakukan
dengan kuesioner
Questionnaire about
the Process of
Recovery (QPR).
Variabel dan Defenisi Operasional
Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Variabel Independen:
Teknik relaksasi
benson
Teknik relaksasi napas
dalam
Teknik relaksasi otot
progresif
Pendidikan Kesehatan
Suatu tindakan terapi yang
mudah diterapkan dan
berfokus pada bentuk
ekspresi.
Suatu bentuk latihan agar
melakukan teknik relaksasi
napas dalam dengan baik.
Memfasilitasi pelepasan
dan peregangan otot yang
menghasilkan sensasi.
Suatu cara yang
mengembangkan
pengalaman belajar yang
dapat memfasilitasi
perilaku individu.
Variabel dan Defenisi Operasional
Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Variabel Dependen:
Gangguan tidur Suatu kebutuhan mental dan
fisik bagi responden untuk
memberikan kesempatan bagi
otot untuk dapat beristirahat.
Sleep Quality Scale 0-27: kualitas tidur baik
28-55: kualitas tidur cukup
56-84: kualitas tidur buruk
Interval
Nyeri Suatu pengalaman yang
dirasakan baik pengalaman
sensori dan pengalaman
emosional.
Numeric rating scale 0: tidak nyeri
2-3: nyeri ringan
4-6: nyeri sedang
7-10: nyeri berat.
Interval
Kecemasan Perasaan tidak nyaman yang
disertai respon autonom.
Hamilton anxiety
rating scale
0-17: kecemasan ringan
18-24: kecemasan sedang
25-30: kecemasan berat.
Interval
Dukungan keluarga Dukungan keluarga adalah
peningkatan minat, tujuan,
dan nilai-nilai keluarga.
Family support scale 0-15: dukungan keluarga kurang
16-31: dukungan keluarga cukup
32-48: dukungan keluarga baik.
Interval
Metode Pengukuran
Instrument
Kuesioner:
Questionnaire about
the Process of
Recovery (QPR), Sleep
Quality Scale (SQS),
Numeric Rating Scale,
Hamilton Anxiety
Rating Scale, dan
Family support scale
Validitas
- Content validity
index (CVI) adalah 0.8.
- Uji valid kepada
3 orang experts
Reliabilitas
-Hasil uji Instrumen
menggunakan
cronbach’s alpha
Metode Analisis Data
Pengolahan Data Analisa Univariat Analisa Bivariat
Editing Distribusi Frekuensi Uji Kolmogrov Smirnov.
Coding Persentasi Data Independent T-test
Entry
Cleaning
Prosesing
Pertimbangan Etik
Asas Manfaat (Beneficience)
Bebas Dari Kerugian dan Ketidaknyamanan
Bebas Dari Eksploitasi
Asas Menghargai Hak Asasi Manusia (Respect For Human
Dignity)
Hak untuk memperoleh informasi (the right to full disclosure)
Asas keadilan(justice)
1. Hasil Penelitian
Pembuatan Bab 4 Hasil Penelitian Terdiri Dari Beberapa Tahap:
2. Hasil Analisis Univariat, Bivariat, dan Multivariat
3. Pembahasan Penelitian
Pembuatan Bab 5 Kesimpulan Dan Saran Terdiri Dari Beberapa Tahap:
4. Keterbatasan Penelitian
5. Implikasi Penelitian
1. Kesimpulan
2. Saran
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data Demografi
Responden
Pemulihan Pasien
Fraktur
Analisis Bivariat
Wilcoxon Signed
Rank Test
Analisis bivariat uji
Mann Whitney Test
Analisis Multivariat
regresi logistik
Usia Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan
Lama Rawat Pasien
Fraktur
Intervensi 29 67.7 74.2 32.3 45.2
Kontrol 32.3 83.9 77.4 54.8 74.2
Remaja Akhir 29%
Laki-Laki 67.7%
SMA 74.2%
Wiraswasta 32.3%
1 Hari- 1 Minggu 45.2%
Dewasa Awal
32.3%
Laki-Laki
83.9% SMA 77.4%
Wiraswasta
54.8%
1 Hari- 1
Minggu 74.2%
0
20
40
60
80
100
120
Distribusi Frekuensi dan Persentase Data Karakteristik Demografi Responden pada
Kelompok Intervensi dan Kontrol (n=62)
ANALISIS UNIVARIAT
Gangguan Tidur Nyeri Kecemasan
Dukungan
Keluarga
Pre Intervensi 83.9 74.2 100 77.4
Post Intervensi 74.2 100 96.8 100
Sangat Buruk 83.9%
Sedang 74.2%
Berat 100%
Cukup 77.4%
Sangat Baik 74.2%
Ringan 100%
Sedang 96.8%
Baik 100%
0
20
40
60
80
100
120
Distribusi Frekuensi dan Persentase Pemulihan Pasien Fraktur pada Kelompok Intervensi
dan Kelompok Kontrol Sebelum dan Setelah diberikan Program Intervensi Keperawatan
Berbasis Model Konseptual Levine (n=62)
Gangguan Tidur Nyeri Kecemasan
Dukungan
Keluarga
Pre Kontrol 100 64.5 100 100
Post Kontrol 100 74.2 100 100
Buruk 100%
Ringan 64.5%
Berat 100% Buruk 100%
Buruk 100%
Ringan 74.2%
Berat 100% Buruk 100%
0
20
40
60
80
100
120
Distribusi Frekuensi dan Persentase Pemulihan Pasien Fraktur pada Kelompok Intervensi
dan Kelompok Kontrol Sebelum dan Setelah diberikan Program Intervensi Keperawatan
Berbasis Model Konseptual Levine (n=62)
Gangguan Tidur
Kecemasan
Nyeri
Dukungan Keluarga
Nyeri
Dukungan Keluarga
Kecemasan
Gangguan Tidur
AnalisisBivariat(WilcoxonSignedRankTest,)
Intervensi
Kontrol
0.000
0.000
0.000
0.000
0.042
0.083
0.109
0.137
Pengaruh Program Intervensi Keperawatan Berbasis Model Konseptual Levine Terhadap
Pemulihan Pasien Fraktur Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol (n=62)
Nyeri
Dukungan keluarga
Kecemasan
ANALISISBIVARIAT(MannWhitneyTest)
Gangguan Tidur 0.000
0.000
0.000
0.000
Perbedaaan Program Intervensi Keperawatan Berbasis Model Konseptual Levine Dengan Program
Intervensi Keperawatan Standar Rumah Sakit Terhadap Pemulihan Pasien Fraktur (n=62)
Usia
• p= 0.061
Lama rawat
pasien fraktur
• p= 0.064
Tidak ada variabel
interaksi
Analisis Multivariat
(Regresi Logistik)
KARAKTERISTIK RESPONDEN
PEMULIHAN PASIEN FRAKTUR
PENGARUH PROGRAM INTERVENSI KEPERAWATAN
BERBASIS MODEL KONSEPTUAL LEVINE TERHADAP
PEMULIHAN PASIEN FRAKTUR PADA KELOMPOK
INTERVENSI DAN KELOMPOK KONTROL
1
2
3
PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Hasil penelitian jika dilihat dari usia menunjukkan bahwa responden yang
mengalami fraktur bervariasi antara usia remaja akhir sampai pada usia dewasa awal,
yaitu berkisar antara 17 sampai dengan 35 tahun. Penelitian Liang & Chikritzhs (2016)
menyatakan bahwa pasien yang mengalami fraktur berada pada rentang usia 18 sampai
dengan usia 40 tahun.
Usia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden baik dari kelompok intervensi
maupun kelompok kontrol adalah laki-laki dimana kelompok intervensi sebanyak 21
(67.70%) responden dan kelompok kontrol sebanyak 26 (83.90%) responden. Penelitian
Wang et al. (2013) menyatakan bahwa pasien yang mengalami fraktur lebih banyak pada
laki-laki daripada perempuan.
Jenis Kelamin
Pendidikan
Jika dilihat dari pendidikan terakhir responden, hasil penelitian menunjukkan
bahwa mayoritas responden pada kelompok intervensi memiliki jenjang pendidikan SMA
sebanyak 23 (74.20%) responden. Sedangkan pada kelompok kontrol mayoritas responden
dengan jenjang pendidikan SMA sebanyak 24 (77.40%) responden. Penelitian Lemone,
Burke, & Bauldoff (2016) menyatakan bahwa tingkat pendidikan dapat mempengaruhi
kemampuan seseorang untuk memahami dan mengikuti petunjuk agar dapat hidup sehat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden baik dari
kelompok intervensi maupun kelompok kontrol bekerja sebagai wiraswasta,
dimana kelompok intervensi sebanyak 10 (32.30%) responden dan kelompok
kontrol sebanyak 17 (54.80%) responden. Penelitian Mock et al. (2005)
menyatakan bahwa responden yang bekerja dan memiliki mobilisasi diluar
rumah akan beresiko terhadap kejadian fraktur.
Jenis
Pekerjaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas lama rawat pasien
fraktur responden pada kelompok intervensi yaitu 1 hari sampai 1 minggu
sebanyak 14 (45.20%) responden. Sedangkan pada kelompok kontrol
mayoritas lama rawat pasien fraktur yaitu 1 hari sampai 1 minggu sebanyak
23 (74.20%). Lama rawatan rata-rata pasien yang mengalami fraktur 4-7 hari
baik fraktur tertutup maupun fraktur terbuka (Sinukaban & Jemadi, 2014) dan
rata-rata lama rawat pasien fraktur adalah 7-10 hari (Nursalam & Sri, 2011).
Lama Rawat
Pasien Fraktur
Pemulihan Pasien Fraktur
• Penelitian Crowley (2011) menyatakan bahwa lebih dari setengah jumlah responden dewasa dengan
riwayat jatuh mengalami masalah gangguan tidur yang meliputi durasi dan kualitas tidur.
• Penelitian Andri, Panzilion & Sutrisno (2019) menyatakan dari 30 orang responden didapatkan hasil
sebanyak 22 orang pasien fraktur mengalami kualitas buruk dan 8 orang memiliki kualitas tidur baik (p
value 0.002).
Gangguan Tidur
• Usia bisa menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi nyeri.
• Penelitian ini berbeda dengan yang diungkapkan oleh Boggero et al. (2015) dalam penelitiannya
bahwa mayoritas responden adalah lansia awal dengan usia 46-55 tahun dan memiliki skala nyeri
sedang. Hal ini disebabkan karena nyeri meningkat ketika responden tumbuh menjadi dewasa dan
menurun secara bertahap pada usia lanjut.
Nyeri
Pemulihan Pasien Fraktur
• Usia juga bisa menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kecemasan. Rata-rata usia
pada kelompok intervensi adalah remaja akhir dengan usia 17-25 tahun dan memiliki kecemasan berat.
Sedangkan rata-rata usia pada kelompok kontrol adalah dewasa awal dengan usia 26-35 tahun dan
memiliki kecemasan berat.
• Penelitian Thomas & D’Silva (2015) menyatakan usia 31 sampai 50 tahun dapat mempengaruhi
tingkat kecemasan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kecemasan meningkat seiring dengan
bertambahnya usia responden.
Kecemasan
• Penelitian Lin & Lu (2005) menjelaskan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi pemulihan fraktur
pada pasien dengan hip fraktur salah satunya adalah dukungan keluarga.
Dukungan Keluarga
Pengaruh Program Intervensi Keperawatan Berbasis Model Konseptual
Levine Terhadap Pemulihan Fraktur
Gangguan Tidur
Kelompok Intervensi
Gangguan Tidur
Kelompok Kontrol
0.000 0.042
Pieter (2017).
Rahman, Handayani
& Sholehah (2019)
Muliantino,
Herawati & Masfuri
(2018)
Tidur merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang berfungsi untuk mengembalikan
keseimbangan fungsi-fungsi normal tubuh, pengaturan suhu dan cadangan energi yang normal.
Berdasarkan hasil penelitian ini intervensi tersebut memberikan pengaruh terhadap tidur
responden (p value 0.000). Teknik relaksasi Benson dapat meningkatkan kualitas tidur pada
pasien lansia.
Teknik relaksasi Benson dapat meningkatkan durasi tidur pasien dengan penyakit jantung
koroner. Relaksasi Benson dapat meningkatkan kualitas tidur karena dapat menstimulasi
pengeluaran hormon endorphin.
Brunner (2010).
Seheno (2010)
Aini & Reskita
(2018)
Pasien fraktur yang mengalami nyeri dapat menggunakan tindakan manajemen nonfarmakologis
salah satu diantaranya adalah teknik relaksasi napas dalam.
Teknik relaksasi napas dalam efektif untuk menurunkan nyeri pasca operasi pasien fraktur.
Sebelum dilakukan tindakan teknik relaksasi napas dalam pasien fraktur mengalami nyeri sedang,
sedangkan setelah dilakukan tindakan teknik relaksasi napas dalam pasien fraktur mengalami
nyeri ringan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa teknik relaksasi napas dalam efektif dalam
menurunkan nyeri pada pasien fraktur.
Nyeri
Kelompok Intervensi
Nyeri
Kelompok Kontrol
0.000 0.083
Stuart & Laraia,
(2005).
Astuti & Ruhyana
(2015)
Zhao et al. (2012)
Kecemasan merupakan respon atau perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak bisa
dibenarkan sehingga sering dijumpai dengan gejala gelisah, takut, dan berupa rasa sakit pada
tulang dan otot.
Teknik relaksasi otot progresif dapat mengurangi tingkat kecemasan pada pasien pre operasi
yang mengalami fraktur.
Teknik relaksasi otot progresif dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan yang dapat
menekan saraf simpatis dan menekan rasa tegang yang dialami oleh responden secara timbal balik
sehingga akan timbul counter conditioning (penghilang) rasa tegang.
Kecemasan
Kelompok Intervensi
Kecemasan
Kelompok Kontrol
0.000 0.109
Friedman, Browden,
& Jones, (2010).
Wijayanto & Abdullah
(2015).
Dukungan keluarga ini dapat berupa orientasi tugas yang dapat diberikan untuk keluarga, teman,
bahkan tetangga sekalipun.
Berdasarkan hasil penelitian ini intervensi tersebut memberikan pengaruh terhadap dukungan
keluarga responden (p value 0.000). Menyatakan ada pengaruh pendidikan kesehatan
terstruktur terhadap tingkat kecemasan pada pasien preoperasi fraktur.
Dukungan Keluarga
Kelompok Intervensi
Dukungan Keluarga
Kelompok Kontrol
0.000 0.137
KESIMPULAN
1
• Terdapat pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan program intervensi keperawatan berbasis
model konseptual Levine terhadap pemulihan pasien fraktur (gangguan tidur, nyeri, kecemasan, dan
dukungan keluarga) dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan program intervensi
keperawatan berbasis model konseptual Levine.
2
• Tidak terdapat pengaruh sebelum dan sesudah dilakukan program intervensi keperawatan standar rumah
sakit terhadap pemulihan pasien fraktur (gangguan tidur, nyeri, kecemasan, dan dukungan keluarga).
3
• Terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan program intervensi keperawatan
berbasis model konseptual Levine dengan program intervensi keperawatan standar rumah sakit terhadap
pemulihan pasien fraktur (gangguan tidur, nyeri, kecemasan, dan dukungan keluarga).
SARAN
Pendidikan
Keperawatan
Pelayanan
Keperawatan
Penelitian
Keperawatan
1. Perbaikan Ujian Hasil Penelitian.
2. Pengajuan Sidang Ujian Komprehensif
3. Menunggu Jadwal Ujian Komprehensif dari Prodi.
Tahap-Tahap Ujian Komprehensif :
1. Persentasi Proposal Penelitian sampai dengan Hasil Penelitian.
2. Sesi Tanya Jawab dari Penguji I dan Penguji II.
3. Sesi Tanya Jawab dari Pembimbing I dan Pembimbing II.
4. Ucapan Selamat dan Sesi Photo
PROSES UJIAN KOMPREHENSIF PENELITIAN
PEMBUATAN JURNAL PENELITIAN (JOURNAL RESEARCH).
Tahap-Tahap Pembuatan Jurnal Penelitian :
1. Judul Penelitian
2. Abstrak
6. Pembahasan Penelitian
7. Kesimpulan
8. Daftar Pustaka
3. Pendahuluan
4. Metode Penelitian
5. Hasil Penelitian
Proses Publish Jurnal Penelitian:
1. Awating Assesment
6. In Editing
2. In Review I
3. In Review II
4. In Review III
5. In Review IV
7. Pengajuan Volume, dan Jurna di Publish.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2Monita Ningtyas
 
PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL LANSIA DI...
PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL LANSIA DI...PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL LANSIA DI...
PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL LANSIA DI...Bondan Palestin
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluancutrahil
 
06 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
06 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...06 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
06 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...Bondan Palestin
 
Mempertahankan adl pada lansia
Mempertahankan adl pada lansiaMempertahankan adl pada lansia
Mempertahankan adl pada lansiaWarung Bidan
 
Keperawatan komunitas ii ibaru
Keperawatan komunitas ii ibaruKeperawatan komunitas ii ibaru
Keperawatan komunitas ii ibaruSholi Solehudin
 
Hubungan asupan kalsium, aktivitas fisik, paritas, indeks
Hubungan asupan kalsium, aktivitas fisik, paritas, indeksHubungan asupan kalsium, aktivitas fisik, paritas, indeks
Hubungan asupan kalsium, aktivitas fisik, paritas, indeksUlya Rozsa
 

What's hot (14)

Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
 
(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas
 
7. pendidikan kesehatan
7. pendidikan kesehatan7. pendidikan kesehatan
7. pendidikan kesehatan
 
PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL LANSIA DI...
PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL LANSIA DI...PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL LANSIA DI...
PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL LANSIA DI...
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Rps komunitas 1
Rps komunitas 1Rps komunitas 1
Rps komunitas 1
 
Asuhan keperawatan komunitas
Asuhan keperawatan komunitasAsuhan keperawatan komunitas
Asuhan keperawatan komunitas
 
06 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
06 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...06 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
06 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
 
Konsep sehat
Konsep sehatKonsep sehat
Konsep sehat
 
Mempertahankan adl pada lansia
Mempertahankan adl pada lansiaMempertahankan adl pada lansia
Mempertahankan adl pada lansia
 
Keperawatan komunitas ii ibaru
Keperawatan komunitas ii ibaruKeperawatan komunitas ii ibaru
Keperawatan komunitas ii ibaru
 
Daftar pustaka uap.pdf
Daftar pustaka uap.pdfDaftar pustaka uap.pdf
Daftar pustaka uap.pdf
 
Hubungan asupan kalsium, aktivitas fisik, paritas, indeks
Hubungan asupan kalsium, aktivitas fisik, paritas, indeksHubungan asupan kalsium, aktivitas fisik, paritas, indeks
Hubungan asupan kalsium, aktivitas fisik, paritas, indeks
 
Komunitas sebagai klien
Komunitas sebagai klienKomunitas sebagai klien
Komunitas sebagai klien
 

Similar to PEMULIHAN

RPS gerontik new 2022.docx
RPS gerontik new 2022.docxRPS gerontik new 2022.docx
RPS gerontik new 2022.docxhanituasikal2
 
Family nursing theory
Family nursing theoryFamily nursing theory
Family nursing theoryAmalia Senja
 
KASUS_SKENARIO_2.doc
KASUS_SKENARIO_2.docKASUS_SKENARIO_2.doc
KASUS_SKENARIO_2.doctentyisni
 
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...Operator Warnet Vast Raha
 
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...Operator Warnet Vast Raha
 
2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptx
2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptx2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptx
2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptxSITIURIFAHFIK1
 

Similar to PEMULIHAN (20)

1. ppt seminar proposal tesis
1. ppt seminar proposal tesis 1. ppt seminar proposal tesis
1. ppt seminar proposal tesis
 
2. ppt seminar hasisl tesisi
2. ppt seminar hasisl tesisi 2. ppt seminar hasisl tesisi
2. ppt seminar hasisl tesisi
 
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmbKonsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
 
Betty neuman’s
Betty neuman’sBetty neuman’s
Betty neuman’s
 
EBM Desy Uas.pptx
EBM Desy Uas.pptxEBM Desy Uas.pptx
EBM Desy Uas.pptx
 
RPS gerontik new 2022.docx
RPS gerontik new 2022.docxRPS gerontik new 2022.docx
RPS gerontik new 2022.docx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
K3 Keperawatan
K3 KeperawatanK3 Keperawatan
K3 Keperawatan
 
Family nursing theory
Family nursing theoryFamily nursing theory
Family nursing theory
 
KASUS_SKENARIO_2.doc
KASUS_SKENARIO_2.docKASUS_SKENARIO_2.doc
KASUS_SKENARIO_2.doc
 
157743080 jurnal-kmb-fraktrur
157743080 jurnal-kmb-fraktrur157743080 jurnal-kmb-fraktrur
157743080 jurnal-kmb-fraktrur
 
157743080 jurnal-kmb-fraktrur
157743080 jurnal-kmb-fraktrur157743080 jurnal-kmb-fraktrur
157743080 jurnal-kmb-fraktrur
 
157743080 jurnal-kmb-fraktrur KABUPATEN MUNA
157743080 jurnal-kmb-fraktrur  KABUPATEN MUNA 157743080 jurnal-kmb-fraktrur  KABUPATEN MUNA
157743080 jurnal-kmb-fraktrur KABUPATEN MUNA
 
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
 
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
 
Karlis maya beres
Karlis maya beresKarlis maya beres
Karlis maya beres
 
Karlis maya
Karlis mayaKarlis maya
Karlis maya
 
2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptx
2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptx2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptx
2.-Teori-Konsep-dan-Model-Keperawatan.pptx
 

More from HenriantoKarolusSire

Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19
Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19
Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19HenriantoKarolusSire
 
Hipgabi 2020 triage dan penilaian awal
Hipgabi 2020 triage dan penilaian awalHipgabi 2020 triage dan penilaian awal
Hipgabi 2020 triage dan penilaian awalHenriantoKarolusSire
 
Ewss dalam deteksi kegawatan covid 19 hipgabi
Ewss dalam deteksi kegawatan covid 19 hipgabiEwss dalam deteksi kegawatan covid 19 hipgabi
Ewss dalam deteksi kegawatan covid 19 hipgabiHenriantoKarolusSire
 
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20HenriantoKarolusSire
 
Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19HenriantoKarolusSire
 
1. ppt pembahasan soal ukni keperawatan episode i
1. ppt pembahasan soal ukni keperawatan episode i1. ppt pembahasan soal ukni keperawatan episode i
1. ppt pembahasan soal ukni keperawatan episode iHenriantoKarolusSire
 
4. ppt pembahasan soal ukni keperawatan jiwa
4. ppt pembahasan soal ukni keperawatan jiwa4. ppt pembahasan soal ukni keperawatan jiwa
4. ppt pembahasan soal ukni keperawatan jiwaHenriantoKarolusSire
 
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratHenriantoKarolusSire
 

More from HenriantoKarolusSire (9)

Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19
Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19
Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19
 
Hipgabi 2020 triage dan penilaian awal
Hipgabi 2020 triage dan penilaian awalHipgabi 2020 triage dan penilaian awal
Hipgabi 2020 triage dan penilaian awal
 
Ewss dalam deteksi kegawatan covid 19 hipgabi
Ewss dalam deteksi kegawatan covid 19 hipgabiEwss dalam deteksi kegawatan covid 19 hipgabi
Ewss dalam deteksi kegawatan covid 19 hipgabi
 
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20
 
Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19
 
1. ppt pembahasan soal ukni keperawatan episode i
1. ppt pembahasan soal ukni keperawatan episode i1. ppt pembahasan soal ukni keperawatan episode i
1. ppt pembahasan soal ukni keperawatan episode i
 
4. ppt pembahasan soal ukni keperawatan jiwa
4. ppt pembahasan soal ukni keperawatan jiwa4. ppt pembahasan soal ukni keperawatan jiwa
4. ppt pembahasan soal ukni keperawatan jiwa
 
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
 
Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
 

Recently uploaded

Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 

Recently uploaded (20)

Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 

PEMULIHAN

  • 1. PROSES PEMBUATAN PROPOSAL PENELITIAN, HASIL PENELITIAN KOMPREHENSIF PENELITIAN, SAMPAI DENGAN PEMBUATAN Henrianto Karolus Siregar JURNAL PENELITIAN (JOURNAL RESEARCH). JUDUL PENELITIAN: PENGARUH PROGRAM INTERVENSI KEPERAWATAN BERBASIS MODEL KONSEPTUAL LEVINE TERHADAP PEMULIHAN PASIEN FRAKTUR DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN.
  • 2. TAHAP-TAHAP PEMBUATAN PROPOSAL PENELITIAN: 3. PEMBUATAN BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. PROPOSAL PENELITIAN 4. PEMBUATAN BAB 3 METODE PENELITIAN. 1. PENGAJUAN JUDUL PENELITIAN. 2. PEMBUATAN BAB 1 PENDAHULUAN.
  • 3. 1. Latar Belakang 2. Perumusan Masalah Pembuatan Bab 1 Pendahuluan Terdiri Dari Beberapa Tahap: 3. Tujuan Penelitian: a. Tujuan umum. b. Tujuan khusus. 4. Hipotesis 5. Manfaat Penelitian : a. Manfaat Bagi Pendidikan Keperawatan b. Manfaat Bagi Pelayanan Keperawatan. c. Manfaat Bagi Penelitian Keperawatan.
  • 4. 1. Konsep Keperawatan. Pembuatan Bab 2 Tinjauan Pustaka Terdiri Dari Beberapa Tahap: 2. Kerangka Teori Keperawatan. 3. Kerangka Konseptual Penelitian. Pembuatan Bab 3 Metode Penelitian Terdiri Dari Beberapa Tahap: 1. Jenis Penelitian 2. Metode Pengumpulan Data 3. Kerangka Operasional Penelitian 4. Pertimbangan Etik
  • 5. BAB 1 PENDAHULUAN  5,6 juta orang meninggal disebabkan karena kecelakaan  1,3 juta orang mengalamai kecacatan fisik secara permanen  60 juta penduduk Amerika Serikat mengalami trauma berat  50 % akan memerlukan perawatan di rumah sakit. (Data WHO, 2011). • Fraktur Di Indonesia bahwa kejadian fraktur mengakibatkan kegiatan sehari-hari terganggu yaitu:  Tahun 2013 mengalami fraktur 8,2 %  Tahun 2018 megalami fraktur 9,2%. (Riskesdas, 2018) Prevalensi kejadian fraktur di Sumatera Utara terdapat 864 orang yaitu:  Fraktur ekstremitas bawah sebanyak 549 orang (63,5%)  Fraktur ekstremitas atas sebanyak 250 orang (28,9%)  Fraktur panggul sebanyak 39 orang (4,5%)  Fraktur tulang belakang sebanyak 26 orang (3,1%). (Moesbar, 2013). Prevalensi Fraktur di RSUP H. Adam Malik Sebanyak 428 orang yaitu :  Fraktur tulang anggota gerak lainnya sebanyak 158 orang  Fraktur tulang muka dan tengkorak sebanyak 147 orang  Fraktur paha sebanyak 76 orang  Fraktur leher dan thoraks sebanyak 35 orang  Disklokasi sebanyak 9 orang  Fraktur meliputi daerah badan multipel sebanyak 3 orang. (Rekam Medis RSUP H. Adam Malik Medan, 2018).
  • 6. Fraktur tersebut dapat menyebabkan perubahan yang signifikan pada hidup seseorang sehingga mengalami pembatasan aktivitas, kecacatan, dan kehilangan kemandirian. Maka harus segera dilakukan pemulihan fraktur. • (Black & Hawks, 2014). Pemulihan fraktur merupakan suatu tahap proses penyembuhan fraktur yang akan dimulai sejak terjadinya proses fraktur sebagai usaha tubuh untuk dapat memperbaiki kerusakan yang dialami oleh tubuh. Pemulihan akibat trauma sangat membutuhkan waktu pemulihan yang berbeda-beda. • (Whiteing, 2008).
  • 7. (Einhorn & Gerstenfeld, 2015). • Pemulihan fraktur tergantung pada faktor usia dimana semakin tua usia seseorang maka semakin lama proses pemulihan fraktur tersebut. (Potter, Perry, Stockert, & Hall, 2016). • Pasien fraktur sering mengalami perubahan baik secara fisik maupun perubahan dari psikologisnya. (Alexiou, Roushias, Varitimidis, & Malizos, 2018). • Perubahan psikologis yang dialami akibat fraktur adalah depresi yang dapat meningkatkan intensitas nyeri dan stres emosional. Hal ini dapat menghambat pemulihan pasien fraktur. (Corrarino, 2015). • Faktor yang dapat mempengaruhi pemulihan fraktur yaitu tingkat pemindahan, stabilitas mekanik, integritas tulang, infeksi, usia, status nutrisi, dan komplikasi penyakit.
  • 8. Pemulihan Fraktur Prevalensi pemulihan fraktur di Amerika Serikat menyatakan bahwa sekitar 7,9 juta individu mengalami fraktur yang terjadi setiap tahun adalah 5-10% mengalami gangguan pemulihan (Buza & Einhorn, 2016) Di Swedia terdapat 61 orang pemulihan fraktur secara normal dengan waktu pemulihan dalam 17 minggu, 27 orang pemulihan fraktur yang lambat dengan waktu pemulihan 35 minggu dan 16 orang pemulihan fraktur abnormal dengan waktu pemulihan 69 minggu (Karladani et al., 2001). Di United Kingdom menyatakan kekuatan fisik individu yang kuat dapat mempercepat pemulihan fraktur dengan rata-rata 30% pemulihan dipercepat dalam waktu 12 minggu (Mirhadi, Ashwood, & Karagkevrekis, 2013). Hal tersebut dipengaruhi berbagai faktor yang dirasakan individu pada saat pengobatan fraktur.
  • 9. Individu yang mengalami fraktur sering mengalami masalah yang kompleks seperti kelelahan, gangguan tidur, penurunan tonus otot, adanya keterbatasan gerak, menurunnya kekuatan otot, nyeri, keyakinan diri yang rendah, kecemasan, dan lamanya penyembuhan. Untuk menjaga kemampuan individu dalam melawan rintangan, melakukan adaptasi yang sesuai, dan menghadapi ketidakmampuan maka digunakan model konsepetual konservasi Levine. Model konseptual Levine ini bertujuan untuk dapat memelihara kebutuhan individu yang akan menggunakan prinsip konservasi yang diharapkan dapat berperan meningkatkan kemampuan individu melalui intervensi yang dilakukan (Alligood & Tomey, 2014).
  • 11. (Delmore , 2006). • Konservasi energi bertujuan untuk menghindari penggunaan energi yang berlebihan yang dapat mengakibatkan gangguan tidur. (Klafke et al., 2015). • Konservasi integritas struktural bertujuan untuk melakukan perawatan secara efektif, perawat berperan sebagai conservator yang mendukung untuk mengurangi nyeri yang dirasakan oleh pasien tersebut. (Delmore, 2006). • Konservasi integritas pribadi bertujuan untuk meningkatkan keyakinan diri dan mengurangi kecemasan yang dirasakan oleh pasien tersebut selama perawatan di rumah sakit. (Leach, 2006). • Konservasi integritas sosial bertujuan untuk meningkatkan hubungan individu dengan keluarga, dan masyarakat agar tercapai hubungan yang baik.
  • 12. Tujuan umum • Untuk mengidentifikasi pengaruh program intevensi keperawatan berbasis model konseptual Levine terhadap pemulihan pasien fraktur di RSUP H. Adam Malik Medan. Tujuan khusus • Mengidentifikasi efektivitas pemulihan fraktur sesudah dilakukan program intervensi keperawatan berbasis model konseptual Levine terhadap pemulihan pasien fraktur di RSUP H. Adam Malik Medan. • Mengidentifikasi efektivitas pemulihan fraktur sesudah dilakukan program intervensi keperawatan berbasis standar rumah sakit terhadap pemulihan pasien fraktur di RSUP H. Adam Malik Medan. • Mengindentifikasi efektivitas pemulihan fraktur dibandingkan program intervensi keperawatan berbasis model konseptual Levine terhadap pemulihan pasien fraktur di RSUP H. Adam Malik Medan. • Mengindentifikasi hubungan pemulihan fraktur dengan program intervensi keperawatan berbasis model konseptual Levine terhadap pemulihan pasien fraktur di RSUP H. Adam Malik Medan. Tujuan Penelitian
  • 13. Hipotesis • Hipotesis penelitian ini adalah meningkatakan efektifitas pada program intervensi keperawatan berbasis model konseptual Levine terhadap pemulihan pasien fraktur di RSUP H. Adam Malik Medan. Manfaat Penelitian • Pendidikan Keperawatan • Pelayanan Keperawatan • Penelitian Keperawatan
  • 14. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Konsep Fraktur Konsep Pemulihan Konsep Pemulihan Fraktur Konsep Model Konservasi Levine  Pengertian  Penyebab  Manifestasi klinis  Klasifikasi  Komplikasi  Penatalaksanaan  Faktor-faktor yang mempengaruhi fraktur  Pengertian  Mekanisme  Faktor yang mempengaruhi pemulihan.  Pengertian  Proses pemulihan fraktur  Faktor-faktor yang mempengaruhi pemulihan fraktur.  Pengertian  Metaparadigma model konservasi Levine  Teori keperawatan  Intervensi keperawatan model konservasi Levine
  • 15. Variabel Independen:  Intervensi keperawatan: teknik relaksasi benson  Intervensi keperawatan: teknik relaksasi nafas dalam  Intervensi keperawatan: relaksasi otot progresif  Intervensi keperawaan: pendidikan kesehatan Variabel Dependen  Gangguan tidur  Nyeri  Kecemasan  Dukungan keluarga Faktor Perancu  Umur  Status nutrisi  Komplikasi penyakit Kerangka Konsep Penelitian
  • 16. BAB 3 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian - Quasi Experiment - Metode Nonequivalent Post Test Only Control Group Design. Lokasi dan Waktu Penelitian - RSUP HAM - Agustus s/d September 2019 Populasi dan Sampel - Seluruh pasien Fraktur yang di rawat di ruang RB 3 RSUP HAM - 81 orang
  • 17. Metode Pengumpulan Data Tahap persiapan Tahap Intervensi Post test Informed Consent Selama 30 menit, frekuensi 1 kali sehari dan interval waktu selama 3 hari. Penilaian dilakukan dengan kuesioner Questionnaire about the Process of Recovery (QPR).
  • 18. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala Variabel Independen: Teknik relaksasi benson Teknik relaksasi napas dalam Teknik relaksasi otot progresif Pendidikan Kesehatan Suatu tindakan terapi yang mudah diterapkan dan berfokus pada bentuk ekspresi. Suatu bentuk latihan agar melakukan teknik relaksasi napas dalam dengan baik. Memfasilitasi pelepasan dan peregangan otot yang menghasilkan sensasi. Suatu cara yang mengembangkan pengalaman belajar yang dapat memfasilitasi perilaku individu.
  • 19. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala Variabel Dependen: Gangguan tidur Suatu kebutuhan mental dan fisik bagi responden untuk memberikan kesempatan bagi otot untuk dapat beristirahat. Sleep Quality Scale 0-27: kualitas tidur baik 28-55: kualitas tidur cukup 56-84: kualitas tidur buruk Interval Nyeri Suatu pengalaman yang dirasakan baik pengalaman sensori dan pengalaman emosional. Numeric rating scale 0: tidak nyeri 2-3: nyeri ringan 4-6: nyeri sedang 7-10: nyeri berat. Interval Kecemasan Perasaan tidak nyaman yang disertai respon autonom. Hamilton anxiety rating scale 0-17: kecemasan ringan 18-24: kecemasan sedang 25-30: kecemasan berat. Interval Dukungan keluarga Dukungan keluarga adalah peningkatan minat, tujuan, dan nilai-nilai keluarga. Family support scale 0-15: dukungan keluarga kurang 16-31: dukungan keluarga cukup 32-48: dukungan keluarga baik. Interval
  • 20. Metode Pengukuran Instrument Kuesioner: Questionnaire about the Process of Recovery (QPR), Sleep Quality Scale (SQS), Numeric Rating Scale, Hamilton Anxiety Rating Scale, dan Family support scale Validitas - Content validity index (CVI) adalah 0.8. - Uji valid kepada 3 orang experts Reliabilitas -Hasil uji Instrumen menggunakan cronbach’s alpha
  • 21. Metode Analisis Data Pengolahan Data Analisa Univariat Analisa Bivariat Editing Distribusi Frekuensi Uji Kolmogrov Smirnov. Coding Persentasi Data Independent T-test Entry Cleaning Prosesing
  • 22. Pertimbangan Etik Asas Manfaat (Beneficience) Bebas Dari Kerugian dan Ketidaknyamanan Bebas Dari Eksploitasi Asas Menghargai Hak Asasi Manusia (Respect For Human Dignity) Hak untuk memperoleh informasi (the right to full disclosure) Asas keadilan(justice)
  • 23. 1. Hasil Penelitian Pembuatan Bab 4 Hasil Penelitian Terdiri Dari Beberapa Tahap: 2. Hasil Analisis Univariat, Bivariat, dan Multivariat 3. Pembahasan Penelitian Pembuatan Bab 5 Kesimpulan Dan Saran Terdiri Dari Beberapa Tahap: 4. Keterbatasan Penelitian 5. Implikasi Penelitian 1. Kesimpulan 2. Saran
  • 24. BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Demografi Responden Pemulihan Pasien Fraktur Analisis Bivariat Wilcoxon Signed Rank Test Analisis bivariat uji Mann Whitney Test Analisis Multivariat regresi logistik
  • 25. Usia Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Lama Rawat Pasien Fraktur Intervensi 29 67.7 74.2 32.3 45.2 Kontrol 32.3 83.9 77.4 54.8 74.2 Remaja Akhir 29% Laki-Laki 67.7% SMA 74.2% Wiraswasta 32.3% 1 Hari- 1 Minggu 45.2% Dewasa Awal 32.3% Laki-Laki 83.9% SMA 77.4% Wiraswasta 54.8% 1 Hari- 1 Minggu 74.2% 0 20 40 60 80 100 120 Distribusi Frekuensi dan Persentase Data Karakteristik Demografi Responden pada Kelompok Intervensi dan Kontrol (n=62) ANALISIS UNIVARIAT
  • 26. Gangguan Tidur Nyeri Kecemasan Dukungan Keluarga Pre Intervensi 83.9 74.2 100 77.4 Post Intervensi 74.2 100 96.8 100 Sangat Buruk 83.9% Sedang 74.2% Berat 100% Cukup 77.4% Sangat Baik 74.2% Ringan 100% Sedang 96.8% Baik 100% 0 20 40 60 80 100 120 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pemulihan Pasien Fraktur pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Sebelum dan Setelah diberikan Program Intervensi Keperawatan Berbasis Model Konseptual Levine (n=62)
  • 27. Gangguan Tidur Nyeri Kecemasan Dukungan Keluarga Pre Kontrol 100 64.5 100 100 Post Kontrol 100 74.2 100 100 Buruk 100% Ringan 64.5% Berat 100% Buruk 100% Buruk 100% Ringan 74.2% Berat 100% Buruk 100% 0 20 40 60 80 100 120 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pemulihan Pasien Fraktur pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Sebelum dan Setelah diberikan Program Intervensi Keperawatan Berbasis Model Konseptual Levine (n=62)
  • 28. Gangguan Tidur Kecemasan Nyeri Dukungan Keluarga Nyeri Dukungan Keluarga Kecemasan Gangguan Tidur AnalisisBivariat(WilcoxonSignedRankTest,) Intervensi Kontrol 0.000 0.000 0.000 0.000 0.042 0.083 0.109 0.137 Pengaruh Program Intervensi Keperawatan Berbasis Model Konseptual Levine Terhadap Pemulihan Pasien Fraktur Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol (n=62)
  • 29. Nyeri Dukungan keluarga Kecemasan ANALISISBIVARIAT(MannWhitneyTest) Gangguan Tidur 0.000 0.000 0.000 0.000 Perbedaaan Program Intervensi Keperawatan Berbasis Model Konseptual Levine Dengan Program Intervensi Keperawatan Standar Rumah Sakit Terhadap Pemulihan Pasien Fraktur (n=62)
  • 30. Usia • p= 0.061 Lama rawat pasien fraktur • p= 0.064 Tidak ada variabel interaksi Analisis Multivariat (Regresi Logistik)
  • 31. KARAKTERISTIK RESPONDEN PEMULIHAN PASIEN FRAKTUR PENGARUH PROGRAM INTERVENSI KEPERAWATAN BERBASIS MODEL KONSEPTUAL LEVINE TERHADAP PEMULIHAN PASIEN FRAKTUR PADA KELOMPOK INTERVENSI DAN KELOMPOK KONTROL 1 2 3 PEMBAHASAN
  • 32. Karakteristik Responden Hasil penelitian jika dilihat dari usia menunjukkan bahwa responden yang mengalami fraktur bervariasi antara usia remaja akhir sampai pada usia dewasa awal, yaitu berkisar antara 17 sampai dengan 35 tahun. Penelitian Liang & Chikritzhs (2016) menyatakan bahwa pasien yang mengalami fraktur berada pada rentang usia 18 sampai dengan usia 40 tahun. Usia Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden baik dari kelompok intervensi maupun kelompok kontrol adalah laki-laki dimana kelompok intervensi sebanyak 21 (67.70%) responden dan kelompok kontrol sebanyak 26 (83.90%) responden. Penelitian Wang et al. (2013) menyatakan bahwa pasien yang mengalami fraktur lebih banyak pada laki-laki daripada perempuan. Jenis Kelamin Pendidikan Jika dilihat dari pendidikan terakhir responden, hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden pada kelompok intervensi memiliki jenjang pendidikan SMA sebanyak 23 (74.20%) responden. Sedangkan pada kelompok kontrol mayoritas responden dengan jenjang pendidikan SMA sebanyak 24 (77.40%) responden. Penelitian Lemone, Burke, & Bauldoff (2016) menyatakan bahwa tingkat pendidikan dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memahami dan mengikuti petunjuk agar dapat hidup sehat.
  • 33. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden baik dari kelompok intervensi maupun kelompok kontrol bekerja sebagai wiraswasta, dimana kelompok intervensi sebanyak 10 (32.30%) responden dan kelompok kontrol sebanyak 17 (54.80%) responden. Penelitian Mock et al. (2005) menyatakan bahwa responden yang bekerja dan memiliki mobilisasi diluar rumah akan beresiko terhadap kejadian fraktur. Jenis Pekerjaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas lama rawat pasien fraktur responden pada kelompok intervensi yaitu 1 hari sampai 1 minggu sebanyak 14 (45.20%) responden. Sedangkan pada kelompok kontrol mayoritas lama rawat pasien fraktur yaitu 1 hari sampai 1 minggu sebanyak 23 (74.20%). Lama rawatan rata-rata pasien yang mengalami fraktur 4-7 hari baik fraktur tertutup maupun fraktur terbuka (Sinukaban & Jemadi, 2014) dan rata-rata lama rawat pasien fraktur adalah 7-10 hari (Nursalam & Sri, 2011). Lama Rawat Pasien Fraktur
  • 34. Pemulihan Pasien Fraktur • Penelitian Crowley (2011) menyatakan bahwa lebih dari setengah jumlah responden dewasa dengan riwayat jatuh mengalami masalah gangguan tidur yang meliputi durasi dan kualitas tidur. • Penelitian Andri, Panzilion & Sutrisno (2019) menyatakan dari 30 orang responden didapatkan hasil sebanyak 22 orang pasien fraktur mengalami kualitas buruk dan 8 orang memiliki kualitas tidur baik (p value 0.002). Gangguan Tidur • Usia bisa menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi nyeri. • Penelitian ini berbeda dengan yang diungkapkan oleh Boggero et al. (2015) dalam penelitiannya bahwa mayoritas responden adalah lansia awal dengan usia 46-55 tahun dan memiliki skala nyeri sedang. Hal ini disebabkan karena nyeri meningkat ketika responden tumbuh menjadi dewasa dan menurun secara bertahap pada usia lanjut. Nyeri
  • 35. Pemulihan Pasien Fraktur • Usia juga bisa menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kecemasan. Rata-rata usia pada kelompok intervensi adalah remaja akhir dengan usia 17-25 tahun dan memiliki kecemasan berat. Sedangkan rata-rata usia pada kelompok kontrol adalah dewasa awal dengan usia 26-35 tahun dan memiliki kecemasan berat. • Penelitian Thomas & D’Silva (2015) menyatakan usia 31 sampai 50 tahun dapat mempengaruhi tingkat kecemasan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kecemasan meningkat seiring dengan bertambahnya usia responden. Kecemasan • Penelitian Lin & Lu (2005) menjelaskan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi pemulihan fraktur pada pasien dengan hip fraktur salah satunya adalah dukungan keluarga. Dukungan Keluarga
  • 36. Pengaruh Program Intervensi Keperawatan Berbasis Model Konseptual Levine Terhadap Pemulihan Fraktur Gangguan Tidur Kelompok Intervensi Gangguan Tidur Kelompok Kontrol 0.000 0.042 Pieter (2017). Rahman, Handayani & Sholehah (2019) Muliantino, Herawati & Masfuri (2018) Tidur merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang berfungsi untuk mengembalikan keseimbangan fungsi-fungsi normal tubuh, pengaturan suhu dan cadangan energi yang normal. Berdasarkan hasil penelitian ini intervensi tersebut memberikan pengaruh terhadap tidur responden (p value 0.000). Teknik relaksasi Benson dapat meningkatkan kualitas tidur pada pasien lansia. Teknik relaksasi Benson dapat meningkatkan durasi tidur pasien dengan penyakit jantung koroner. Relaksasi Benson dapat meningkatkan kualitas tidur karena dapat menstimulasi pengeluaran hormon endorphin.
  • 37. Brunner (2010). Seheno (2010) Aini & Reskita (2018) Pasien fraktur yang mengalami nyeri dapat menggunakan tindakan manajemen nonfarmakologis salah satu diantaranya adalah teknik relaksasi napas dalam. Teknik relaksasi napas dalam efektif untuk menurunkan nyeri pasca operasi pasien fraktur. Sebelum dilakukan tindakan teknik relaksasi napas dalam pasien fraktur mengalami nyeri sedang, sedangkan setelah dilakukan tindakan teknik relaksasi napas dalam pasien fraktur mengalami nyeri ringan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa teknik relaksasi napas dalam efektif dalam menurunkan nyeri pada pasien fraktur. Nyeri Kelompok Intervensi Nyeri Kelompok Kontrol 0.000 0.083
  • 38. Stuart & Laraia, (2005). Astuti & Ruhyana (2015) Zhao et al. (2012) Kecemasan merupakan respon atau perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak bisa dibenarkan sehingga sering dijumpai dengan gejala gelisah, takut, dan berupa rasa sakit pada tulang dan otot. Teknik relaksasi otot progresif dapat mengurangi tingkat kecemasan pada pasien pre operasi yang mengalami fraktur. Teknik relaksasi otot progresif dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan yang dapat menekan saraf simpatis dan menekan rasa tegang yang dialami oleh responden secara timbal balik sehingga akan timbul counter conditioning (penghilang) rasa tegang. Kecemasan Kelompok Intervensi Kecemasan Kelompok Kontrol 0.000 0.109
  • 39. Friedman, Browden, & Jones, (2010). Wijayanto & Abdullah (2015). Dukungan keluarga ini dapat berupa orientasi tugas yang dapat diberikan untuk keluarga, teman, bahkan tetangga sekalipun. Berdasarkan hasil penelitian ini intervensi tersebut memberikan pengaruh terhadap dukungan keluarga responden (p value 0.000). Menyatakan ada pengaruh pendidikan kesehatan terstruktur terhadap tingkat kecemasan pada pasien preoperasi fraktur. Dukungan Keluarga Kelompok Intervensi Dukungan Keluarga Kelompok Kontrol 0.000 0.137
  • 40. KESIMPULAN 1 • Terdapat pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan program intervensi keperawatan berbasis model konseptual Levine terhadap pemulihan pasien fraktur (gangguan tidur, nyeri, kecemasan, dan dukungan keluarga) dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan program intervensi keperawatan berbasis model konseptual Levine. 2 • Tidak terdapat pengaruh sebelum dan sesudah dilakukan program intervensi keperawatan standar rumah sakit terhadap pemulihan pasien fraktur (gangguan tidur, nyeri, kecemasan, dan dukungan keluarga). 3 • Terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan program intervensi keperawatan berbasis model konseptual Levine dengan program intervensi keperawatan standar rumah sakit terhadap pemulihan pasien fraktur (gangguan tidur, nyeri, kecemasan, dan dukungan keluarga).
  • 42. 1. Perbaikan Ujian Hasil Penelitian. 2. Pengajuan Sidang Ujian Komprehensif 3. Menunggu Jadwal Ujian Komprehensif dari Prodi. Tahap-Tahap Ujian Komprehensif : 1. Persentasi Proposal Penelitian sampai dengan Hasil Penelitian. 2. Sesi Tanya Jawab dari Penguji I dan Penguji II. 3. Sesi Tanya Jawab dari Pembimbing I dan Pembimbing II. 4. Ucapan Selamat dan Sesi Photo PROSES UJIAN KOMPREHENSIF PENELITIAN
  • 43. PEMBUATAN JURNAL PENELITIAN (JOURNAL RESEARCH). Tahap-Tahap Pembuatan Jurnal Penelitian : 1. Judul Penelitian 2. Abstrak 6. Pembahasan Penelitian 7. Kesimpulan 8. Daftar Pustaka 3. Pendahuluan 4. Metode Penelitian 5. Hasil Penelitian
  • 44. Proses Publish Jurnal Penelitian: 1. Awating Assesment 6. In Editing 2. In Review I 3. In Review II 4. In Review III 5. In Review IV 7. Pengajuan Volume, dan Jurna di Publish.