Dokumen tersebut membahas sejarah dan konsep dasar pelayanan fisioterapi, termasuk fragmentasi pelayanan fisioterapi ke dalam beberapa bidang seperti kesehatan wanita, tumbuh kembang, olahraga, dan kesehatan masyarakat. Dokumen ini juga membahas proses persetujuan tindakan fisioterapi dan terminasi pelayanan.
2. PELAYANAN FISIOTERAPI
A. Sejarah Pelayanan Fisioterapi
B. Sejarah Tentang Gerak
C. Konsep Dasar Pelayanan Fisioterapi
D. Persetujuan Tindakan Fisioterapi
E. Fragmentasi Pelayanan Fisioterapi
F. Terminasi Pelayanan Fisioterapi
3. A. Sejarah Pelayanan Fisioterapi
Zaman purba/pra sejarah (tahun 2000-600 sebelum masehi)
Orang mulai mengenal penyakit dengan anggapan bahwa
rohnya dicuri atau adanya benda asing yang masuk ke dalam
tubuhnya, sehingga usaha penyembuhannya dilakukan dengan
memanfaatkan kemampuan magis/dukun atau dengan cara
mengeluarkan cairan dalam tubuhnya.
Zaman klasik (tahun 600-200 sebelum mashi)
Penyakit disebabkan karena pergerakan benda-benda di langit
sehingga penyembuhannya menggunakan benda-benda mineral dan
ramuan tumbuhan. Hipocrates menemukan bahwa upaya
penyembuhan dpt dilakukan dgn diet, udara segar, pijat, air, suhu,
mandi uap, mineral dan bedah.keadaan inilahyg merupakn cikal bakal
Fisioterapi
Zaman pertengahan dikenal sebagai abad kegelapan atau abad
suram (tahun 200-1200 sebelum masehi)
Hampir tidak ada kemajuan dibidang ilmu pengetahuan,
termasuk bidang kesehatan.
4. Lanjutan...
Abad pencerahan (tahun 1200-1600 masehi)
Ilmu pengetahuan mulai berkembang dan maju
terutama ditemukannya mikroskop, ramuan (obat) dan
fisika (alam) dan perkembangan ilmu pengetahuan mulai
dibahas secara alamiah.
Abad modern (tahun 1600 masehi sampai sekarang)
Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju
dengan pesat, dimana mulai ditemukannya teori sel dan
DNA serta peralatan lainnya sehingga mendorong
kemajuan dibidang kesehatan. Penyakit mulai dipahami
akibat adanya bakteri atau mikro organisme lain yang
dapat mengganggu sel, sehingga upaya penyembuhan
dilakukan dapat dihilangkan.
5. Lanjutan...
• Pada saat ini upaya penyembuhan masih menganggap
perlunya istirahat yang berarti mengurangi aktivitas,
semakin banyak istirahat dianggap semakin
mempercepat proses penyembuhan. Ternyata anggapan
ini lama-lama disadari bahwa dengan banyak istirahat
akan berakibat timbulnya berbagai komplikasi sehingga
akan memperpanjang waktu penyembuhan. Dari sinilah
peran dan fungsi fisioterapi mulai menonjol dimana sejak
dini FT harus sudah melakukan intervensinya pada
masalah gerak dan fungsi baik potensial maupun aktual
untuk mempercepat penyembuhan atau komplikasi yang
mungkin timbul.
6. B. Sejarah tentang GERAK
1. Gerak sebagai tanda kehidupan
2. Gerak sebagai faktor timbulnya budaya
3. Gerak dan produktivitas
4. Long bed rest
5. Pikiran, tubuh dan gerak (mind, body, and motion)
7. 1. Gerak sebagai tanda kehidupan
• Gerak adalah sesuatu yang erat hubungannya dengan
kehidupan, karena tidak akan ada kehidupan tanpa
adanya gerak.
• Untuk dapat hidup perlu gerak yaitu makan dan mencari
makanan, untuk bernapas, berkembang biak dll.
• Untuk mempelajari secara alamiah sifat gerakan telah
berkembang suatu ilmu yang disebut Kinesiologi.
8. 2. Gerak sebagai faktor timbulnya budaya
• Pada dasarnya manusia adalah organisme yang hidup
dimuka bumi, terikat dan tunduk terhadap hukum alam
dan dalam prosesnya keadaan alam tersebut berubah-
ubah, dengan demikian semua organisme yang ada
dimuka bumi ini akan mengalami seleksi alamiah dan
hanya mereka yang mampu beradaptasi dengan
perubahan alam inilah yang akan bertahan hidup,
sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan punah.
• Kebudayaan muncul dari tingkah laku yang berasal dari
kebutuhan dalam diri sendiri yaitu kebutuhan biologisnya.
9. Lanjutan...
• Seorang ahli biologi (Malinowski) menyebutkan ada 7
kebutuhan dasar manusia yaitu:
1. Makan
2. Reproduksi
3. Kenyamanan tubuh
4. Keamanan
5. Kebutuhan bergerak
6. Mencari makan
7. Kebutuhan untuk tumbuh
• Dari kebutuhan dasar tersebut muncul dan berkembang
kebutuhan-kebutuhan lainnya sebagai upaya manusia
untuk beradaptasi.
10. 3. Gerak dan produktivitas
• Gerak dapat dipelajari dan diterapkan berdasarkan kajian
dan analisisnya dalam rangka menentukan cara terbaik
dan tepat dalam melakukan pekerjaan, dan hal ini dapat
dikaitkan dalam proses produksi sehingga akan dapat
meningkatkan produktivitas kerja yang berkualitas dan
aman.
11. 4. Long bed rest
• Sekarang semakin disadari bahwa dengan beristirahat
berbaring ditempat tidur cenderung timbul komplikasi yg
justru memperpanjang masa penyembuhan suatu
penyakit. Sejak itu istirahat bagi suatu penyakit benar-
benar seperlunya saja, tdk harus total berbaring.
• Misalnya pada patah tulang dilakukan immobilisasi sendi,
disini hanya sendi yang tidak boleh bergerak, tetapi otot
harus tetap bergerak sehingga tetap perlu diberikan
latihan-latihan isometrik.
12. 5. Pikiran, tubuh dan gerak (mind,
body, and motion)
• Pikiran, tubuh dan gerak merupakan hubungan yang tidak
dapat dipisahkan dan terus menerus saling
mempengaruhi satu sama lain.
• Apa yang kita pikirkan direfleksikan pada tubuh dan
sebaliknya.
• FT diarahkan pada pengembangan ilmu pengetahuan
dan apresiasi agar menjaga keseimbangan antara
struktur tubuh dan fungsinya, termasuk mekanisme
kontrol oleh otak/persarafan dan pengaruh lingkungan
hidup.
13. C. Konsep Dasar Pelayanan Fisioterapi
1. Modus kecacatan
2. Modus kebutuhan kesehatan manusia
3. Esensi dasar manajemen praktek fisioterapi
14. 1. Modus kecacatan
Ada tiga model modus kecacatan yang merupakan dasar
dalam konsep pelayanan FT antara lain:
a. Skema NAGI
b. International Classification of impairments, disabilities
and handicaps (WHO:ICDDH/1980)
c. National centre for medical rehabilitation research
classification (1992)
16. b. International Classification of impairments,
disabilities and handicaps (WHO:ICDDH/1980)
Penyakit impairment disabilities handikeps
17. c. National centre for medical rehabilitation
research classification (1992)
patofisiologi impairment
Keterbatasan
fungsional
disabilities
Keterbatasan
sosial
18. 2. Modus kebutuhan kesehatan manusia
• Manusia memiliki kebutuhan untuk tetap hidup dlm
keadaan sehat dlm rangka melaksanakan aktivitas sesuai
posisi, peran dan tanggungjawabnya.
• Gerakan yang tersedia pada individu umumnya adalah
gerak aktual yang belum tentu dapat digunakan sesuai
kebutuhannya bisa terlalu berlebihan, kurang, ataupun
tepat mencapai tujuan. Gerak inilah yang dimaksud
dengan gerak fungsional.
• Gerak fungsional adalah gerak aktual yang dapat
memenuhi kebutuhan dan tepat mencapai sasaran.
19. Lanjutan...
• Sehat bagi FT adalah bilamana potensi gerak dan
kebutuhan gerak dapat seimbang sehingga gerak aktual
sama dengan gerak fungsional. Sedangkan sakit terjadi
bilamana gerak aktual tidak sama dengan gerak
fungsional artinya tidak dapat memenuhi kebutuhan.
• Jadi upaya FT untuk meningkatkan derajat kesehatan
adalah memaksimalkan potensi gerak serta
meminimalkan perbedaan gerak aktual dan gerak
fungsional.
• Perbedaan antara gerak aktual dengan gerak fungsional
dapat terjadi akibat adanya: penyakit, trauma, atau proses
penuaan/degenerasi.
21. 3. Esensi dasar manajemen praktek
fisioterapi
• Sebagai esensi dasar dalam manajemen praktek FT
adalah konsep dan proses asuhan FT yang meliputi:
1. Pemeriksaan fisioterapi
2. Penetapan diagnosa fisioterapi
3. Perencanaan intervensi fisioterapi
4. Intervensi fisioterapi
5. Evaluasi fisioterapi/re-evaluasi
6. Assesmen/re-assesmen
22. D. Persetujuan Tindakan Fisioterapi
Fisioterapis memberikan
informasi yg relevan dgn
terapi sesuai kasus
pasien
Macam dan jenis terapi,
resiko akibat terapi, hasil
dan manfaat terapi,
antisipasi jadwal, waktu
dan biaya, alternatif
tindakan lain
Persetujuan pasien
(dipastikan bahwa
benar2 paham akan
intervensi terapeutik dan
menyetujui tanpa
tekanan dan paksaan)
Tindakan pelayanan FT
23. E. Fragmentasi Pelayanan Fisioterapi
1. Fisioterapi kesehatan wanita
2. Fisioterapi tumbuh kembang
3. Fisioterapi kesehatan dan keselamatan kerja
4. Fisioterapi usia lanjut (geriatri)
5. Fisioterapi olahraga
6. Fisioterapi kesehatan masyarakat
7. Fisioterapi pelayanan medik
24. 1. Fisioterapi kesehatan wanita
FISIOTERAPI
KESWAN
Masalah
kesehatan
reproduksi
Kehamilan
Proses
persalinan
Paska
kelahiran
25. 2. Fisioterapi tumbuh kembang
FISIOTERAPI
TUMBANG
Perkembangan
dan pertumbuhan
bayi
Bayi dengan
cacat bawaan
Masa bayi dan
balita
Penyakit infeksi
26. 3. Fisioterapi kesehatan dan keselamatan
kerja
• Banyak faktor yg mempengaruhi produktivitas manusia,
misalnya :
1. Lingkungan tempat kerja
2. Kesehatan lingkungan kerja
3. Jenis pekerjaan/beban kerja
4. Sosial budaya setempat
5. Kapasitas kerja. Semuanya didasari oleh kesehatan
fisik, mental, pengalaman kerja, pendidikan &
ketrampilan.
27. Lanjutan...
• FT dengan pengetahuan biomekanik dan biomediknya
dapat merancang kondisi lingkungan yang ergonomik,
merancang gerakan-gerakan yang efektif, efisien, dan
aman sehingga disamping mencegah timbulnya cidera
akibat kerja oleh karena sikap kerja (unsafe action) atau
peralatan kerja yang tidak aman (unsafe condition) dapat
pula meningkatkan produktivitas kerja.
28. 4. Fisioterapi usia lanjut (geriatri)
• Transisi demografi dapat menimbulkan kecenderungan
semakin meningkatnya kelompok usia lanjut.
• Dengan demikian perlu diantisipasi dengan
mempersiapkan pengembangan pelayanan kesehatan
(fisioterapi) berdasarkan permasalahan/problematik yang
dihadapi termasuk problematik yang timbul akibat
pertambahan usia, sehingga masyarakat dapat
menghadapi problem akibat proses penuaan.
29. Lanjutan...
• Dengan bertambahnya usia maka aktivitas gerak individu
seperti keterampilan, daya tahan, kekuatan, agility akan
semakin menurun sehingga pada puncaknya dapat
menghambat aktivitasnya dan hal ini merupakan
permasalahan serta beban bagi lingkungannya
(masyarakat)
• FT dapat memberikan kontribusi dalam hal memperkecil
problematik atau gangguan gerak dan fungsinya dan
menanggulangi gangguan atau penurunan potensi gerak
yang ditimbulkan akibat proses penuaan.
• Dengan demikian kualitas hidupnya dapat dipertahankan
dan tetap aktif sesuai dengan peran dan
tanggungjawabnya.
30. 5. Fisioterapi Olahraga
• Olahraga merupakan salah satu aspek kehidupan yang
erat kaitannya dengan kesehatan dan sangat bermanfaat
bagi kesehatan individu/masyarakat baik dalam kelompok
prestasi, hobi dan rekreasi.
• Kegiatan olahraga semakin berkembang, namun belum
diimbangi dgn prosedur dan teknologi keolahragaan yg
optimal, sehingga dpt menimbulkan permasalahan gerak-
fungsional akibat olahraga.
31. Lanjutan...
• Dengan semakin berkembangnya IPTEK olahraga dan
diberdayakannya berbagai profesi dibidang olahraga
seperti: pelatih olahraga, dokter olahraga, fisioterapi
olahraga, masseur, instruktur senam/fitness dan guru
olahraga (Lokakarya Iptek olahraga, tahun 1999 di
Cipayung, Bogor).
• Maka FT harus dapat beradaptasi dan memberikan
kontribusi terhadap perkembangan IPTEK olahraga
tersebut berdasarkan kompetensi dan kewenangannya
dalam melakukan upaya-upaya promotif, preventif,
tindakan terpeutik dan upaya-upaya pemulihan akibat
olahraga.
32. 6. Fisioterapi Kesehatan Masyarakat
• Kebijakan pemerintah ttg Paradigma sehat 2010
diharapkan menjadi suatu panggilan bagi fisioterapi
Indonesia untuk berkiprah dlm upaya pelayanan preventif
dan promotif disamping kuratif dan rehabilitatif.
• Pelayanan kesmas fisioterapi secara nyata dapat
dilakukan di Puskesmas
• Untuk menjalankan peran dan fungsi, seorang fisioterapi
harus memiliki kompetensi fisioterapi Kesehatan
masyarakat yg didukung oleh pengetahuan Ilmu
Kesehatan masyarakat.
33. 7. Fisioterapi Pelayanan Medik
• Pelayanan FT pada pelayanan medik ditujukan untuk:
1. Mempercepat proses penyembuhan
2. Memperkecil gangguan, keterbatasan dan
ketidakmampuan fungsi akibat kelainan pada sistem
dan subsistem tubuh manusia atau akibat faktor
lingkungan yang mempengaruhi sistem tubuh.
• Dalam hal ini Fisioterapis bekerja secara kelompok dalam
suatu tim untuk memberikan intervensi profesinya yang
bersifat menopang, saling ketergantungan, dan mandiri
dengan sistem rujukan langsung dan atau atas
permintaan tenaga medik.
34. Lanjutan...
• Dapat diidentifikasikan pelayanan fisioterapi pada
pelayanan medik didasari pada spesifikasi problematic
yang ada yaitu:
• Fisioterapi muskuloskeletal
• Fisioterapi kardiovaskulopulmonal
• Fisioterapi neuromuskular
• Fisioterapi rehabilitasi medik
35. F. Terminasi Pelayanan Fisioterapi
• Terminasi pelayanan FT dapat diartikan sebagai
pengakhiran tindakan pelayanan FT. Ada 2 proses yang
digunakan untuk mengakhiri pelayanan FT yaitu:
1. Discharge
2. Diskontinuasi
36. 1. Discharge
• Discharge adalah proses pelayanan FT yang telah
disediakan selama periode tunggal pelayanan FT, dengan
asumsi bahwa tujuan dari tindakan terapi yang
diharapkan telah tercapai.
37. 2. Diskontinuasi
• Diskontinuasi adalah proses pengakhiran tindakan
pelayanan FT yang disediakan selama satu episode
pelayanan tunggal ketika:
a. Pasien keberatan atas tindakan pelayanan FT yg disebabkan
oleh permasalahan dana/pembiayaan
b. Pasien tidak mau melanjutkan program pelayanan karena
menyangkut permasalahan komplikasi medik atau psikososial
c. Fisioterapis menentukan bahwa tdk ada manfaat positif terhadap
pasien oleh tindakan pelayanan tsb