SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN PENYAKIT TERMINAL
DAN MENJELANG AJAL
Semester 03
Kegiatan Belajar II
KDM II
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
Modul 4
http://saribulih.files.wordpress.com/2012/05/3-h-taslim-menjenguk-pasien-di-rs-m-jamil-padang-yang-diduga-korban-geng-motor.jpg
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN
MENJELANG AJAL
Apakah anda sudah
paham tentang
http://en.hdyo.org/assets/ask-question-3-049ac6f2a4e25267fa670b61ee734100.jpg
Konsep Penyakit Terminal
Keadaan Terminal adalah suatu keadaan sakit dimana menurut
akal sehat tidak ada harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh.
Keadaan sakit itu dapat disebabkan oleh suatu penyakit atau
suatu kecelakaan.
Penyakit Terminal
Pengertian
http://rscarolus.atoma.co.id/wp-content/uploads/2011/12/DSC5508.jpg
Penyakit Terminal
Jenis
Penyakit-penyakit kanker.
Chronic Kidney Disease (CKD).
Stroke Multiple Sklerosis.
Akibat kecelakaan fatal.
HIV/ AIDS.
http://i597.photobucket.com/albums/tt55/sosialmedan/DSC01349.jpg
Kehilangan dan Berduka
Kematian adalah suatu kejadian alami
dan akan dialami oleh semua
makhluk hidup.
http://assets.jaringnews.com//3/2013/07/06/d5e5e5ffe4d97c23f149f5875869815c_7.jpg
Bekerja dan merawat pasien dalam proses kematian dan
keluarganya adalah merupakan tugas yang kompleks.
Empati, kesabaran dan keterlibatan didalamnya adalah merupakan
komponen penting bagi perawatan.
Perawat yang merawat pasien dalam proses kematian kadang
terhanyut pada kondisi simpati, hal ini yang harus dihindarkan.
http://us.images.detik.com/content/2010/05/12/501/perawat1.jpg
Berduka
Mourning
Kematian
ISTILAHtentang kehilangan
3http://intisari-online.com//media/images/6798_12_hal_pemicu_depresi_1.jpg
Jenis Kehilangan
Kehilangan yang aktual, Ini merupakan
perubahan yang terjadi pada diri seseorang yang
tidak diharapkan atau tidak diinginkan. Misalnya,
seseorang kehilangan kaki, penglihatan atau
kemampuan berbicara.
Persepsi kehilangan, agak sulit diidentifikasi
sebab agak sulit dipahami oleh yang lain.
Contohnya: kehilangan nasib, peran, rasa percaya
diri, prestasi, atau harga diri dan konsep diri.
Kehilangan Maturasional, Kehilangan terjadi
sebagai hal yang normal dalam kehidupan.
Contohnya: pada saat anak mulai masuk sekolah
atau diterima di universitas yang jauh dari rumah,
maka anak dan orangtua merasa kehilangan.
Kehilangan situasional, terjadi dalam respon
tiba-tiba, tidak diprediksi dan kejadian khusus
yang memiliki kapasitas mengancam yang
meliputi fisiologis, psikologis dan keseimbangan
sosial. Misalnya, perceraian, berpisah dengan
keluarga, kelahiran anak, ancaman kehidupan, atau
penyakit kronis dan kematian.
http://4.bp.blogspot.com/_NTIttEvUwfI/S6nWvBQwfzI/AAAAAAAAAFw/asz2aqT2YNw/s1600/Diary+Depresi.jpg
Kehilangan objek eksternal, Tipe kehilangan ini
merujuk pada possession seseorang yang dirusak
oleh bencana alam, hilang, rusak, berpindah
tempat atau dicuri. Misalnya: keluarga yang
kehilangan rumah karena terbakar, seorang anak
menangis karena anjing kesayangannya hilang.
Kehilangan lingkungan yang dikenal, Ini adalah
bentuk kehilangan yang terjadi ketika berpisah
dari lingkungan yang dikenal. Kehilangan ini bisa
situasional atau katurasional. Contohnya seorang
lansia yang masuk ke panti lansia, dimana ini
merupakan lingkungan baru bagi mereka.
Kehilangan orang yang masih ada hubungan,
kehilangan dikatakan terjadi disebabkan oleh
orang mempunyai hubungan, misalnya: pasangan,
orang tua, saudara kandung, teman, rekan kerja,
tetangga, sudah pindah, hilang, berpisah, bercerai,
atau meninggal.
Kehilangan aspek diri, kehilangan atau
perubahan yang terjadi akibat perubahan pada diri
yang berkaitan dengan body image. Misalnya:
kepribadian, filosofi individu, pengalaman hidup,
budaya, usia, nilai-nilai dan system keyakinan.
Jenis Kehilangan
http://4.bp.blogspot.com/_NTIttEvUwfI/S6nWvBQwfzI/AAAAAAAAAFw/asz2aqT2YNw/s1600/Diary+Depresi.jpg
Berduka adalah bagian dari kehidupan manusia, bersifat
umum dan suatu jalan hidup.
Berduka adalah respon total dari pengalaman emosional
dari kehilangan dan dimanifestasikan dalam pikiran,
perasaan dan tingkah laku (Kozier and Erb, 2007).
Berduka
Pengertian
http://casavinaflorist.com/wp-content/uploads/2013/06/dukacita-24.jpg
Respon berduka sangat bervariasi pada
setiap orang, kadang-kadang disembunyikan
atau ditampakkan, tergantung dari tingkat
dukungan /support yang mereka dapatkan.
Balk dalam Satino (2005) mengatakan
bahwa “Respon fisik, perilaku, kognitif,
emosional dan domain spiritual dapat
dimanifestasikan selama pengalaman
berduka.”
Berduka
Respon Saat
http://beta1.sandiegofamilytherapy.net/wp-content/uploads/2010/12/Depression.jpg
Bereavement
Pengertian
Bereavement adalah proses aktual seseorang
mengikuti kehilangan yang terjadi. Hal ini seperti
berfikir dan perasaan yang mengikuti pengalaman
dirampas atau kehilangan sesuatu yang bernilai.
Bereavement ini lebih luas dari perasaan berduka
dan merupakan respon yang subjektif terhadap
kehilangan seseorang yang dicintai atau seseorang
yang ada hubungan dengan klien.
(Perasaan Dirampas)
http://misskania.files.wordpress.com/2013/02/sad-evening-wallpaper__yvt2.jpg
Faktor yang Mempengaruhi
Berduka
Model Survivor Dunia, Untuk bertahan tetap hidup, seseorang perlu
membuat hubungan yang baik antara dirinya dengan masyarakat
sekitarnya.
Budaya berpengaruh pada reaksi seseorang terhadap kehilangan.
Suku Tapanuli lebih dikenal dengan keterbukaannya, termasuk
perasaannya. Jumlah anggota keluarga juga dapat mempengaruhi
kehilangan/berduka, karena support/ dukungan dari keluarga yang
besar berbeda dengan anggota keluarga yang lebih sedikit.
Peran jenis kelamin, Reaksi terhadap kehilangan pada jenis kelamin
berbeda, Pria umumnya diharapkan “lebih kuat” dan memperlihatkan
hanya sedikit emosi selama berduka, sementara itu dapat diterima jika
wanita menunjukkan berduka dengan menangis.
Status sosial ekonomi seringkali berpengaruh pada support system
seseorang terhadap kehilangan. Seorang pensiunan atau orang yang
mempunyai asuransi contohnya, dapat menerima kehilangan dengan
tenang.
Keyakinan spiritual seseorang sangat besar pengaruhnya terhadap
proses kehilangan atau berduka. Orang religius lebih tenang dan
tabah menghadapi kehilangan dan kematian.
http://dumexpasaribu.files.wordpress.com/2008/11/100_07452.jpg
Kubler-Ross menggambarkan tahapan
berduka terdiri dari lima tahap diantaranya
menolak (denial), marah (anger), tawar-
menawar (bargaining), tertekan (depresi),
dan menerima (acceptance).
Tahapan Berduka
Usia dan Dampak Kehilangan
Usia mempengaruhi pengertian dan reaksi kehilangan.
Dengan pengalaman, orang biasanya meningkat pengertian/
pemahaman dan penerimaan hidup, kehilangan, dan kematian.
Reaksi terhadap kehilangan ini berbeda tiap tahap usia.
http://4.bp.blogspot.com/_1pxvs-kwgA8/TLJg0tBjC2I/AAAAAAAAAXo/6nOyaAkVrdk/s1600/Untitled+-+2.jpg
Tabel Perkembangan Konsep Kematian
Berdasarkan Tahapan Usia
USIA KEPERCAYAAN/ SIKAP
Bayi sampai 5 tahun - Tidak tahu konsep kematian. Bayi merasakan
bentuk perpisahan berdasarkan pengertiannya
kemudian tentang kematian.
- Mengembangkan sikap immobilitas dan tidak
beraktifitas sebagai sikap kematian
5 sampai 9 tahun - Mengerti bahwa kematian adalah final. Percaya
bahwa kematiannya sendiri bisa dicegah/dihindari.
- Menghubungkan mati dengan serangan dan
penyiksaan.
9 sampai 12 tahun - Mengerti kematian sebagai akhir dari hidup yang
tak dapat dielakkan. Mulai mengerti tentang
kematian diri sendiri.
- Mengekspresikan ide tentang kematian dari orang
tua atau orang dewasa lain.
12 sampai 18 tahun - Takut dengan sesuatu dengan kematian.
- Membayangkan kematian dapat didefinisikan,
kematian dapat terjadi akibat perilaku, misal :
ngebut dijalan, penganiayaan. Jarang berpikir
tentang kematian, tetapi memandangnya dalam
agama dan istilah filosofis.
- Masih memegang konsep dari tahapan
perkembangan sebelumnya.
18 sampai 45 tahun - Memiliki sikap terhadap kemtian dipengaruhi oleh
agama dan kepercayaan budaya.
45 sampai 65 tahun - Menerima kematian sendiri.
- Tidak menerima kematian orang tua dan teman
sebaya.
- Pengalaman puncak kecemasan kematian.
65 tahun keatas - Takut akan sakit yang lama.
- Tidak menerima kematian anggota keluarga dan
teman sebaya.
- Melihat kematian sebagai mempunyai arti yang
banyak, misal: bebas dari sakit, reuni dengan
anggota keluarga yang mati terdahulu
Distres Somatic yang berulang
Rasa sesak di dada
Tercekik atau bernafas pendek
Merasa kosong di perut
Menarik nafas panjang
Kehilangan kekuatan otot
Gejala Berduka
http://static.zalekarem.cloud.fishcms.cz/media/image/2-jak-se-zije-pacientum-s-depresi.jpg
Pengkajian
Kehilangan dan Berduka
Tertutup, Mutual, Terbuka
TIPEkesadaran
3
Klien dan orang-orang disekitarnya tahu tentang ancaman kematian
dan merasa nyaman mendiskusikannya. Kesadaran ini memberikan
kesempatan pada klien untuk berpartisipasi mempersiapkan
kematian dan rencana tempat pemakaman.
Suatu studi mengindikasikan bahwa perawat lebih suka dengan
kesadaran terbuka ini dan lebih suka terlibat secara emosional
dengan kliennya. , sejak perawat “mengijinkan mereka melakukan
tindakan secara penuh tentang perawatan yang ideal”
(Field dalam Satino, 2005).
Kesadaran TertutupKlien dan keluarga tidak menyadari adanya kematian mengancam.
Mungkin mereka tidak mengerti mengapa klien sakit, dan mereka
percaya bahwa klien akan sembuh.
Tenaga kesehatan mungkin percaya bahwa lebih baik tidak
mengkomunikasikan diagnosa dan prognosa penyakit kepada klien
dan keluarga.
Kesadaran MutualKlien, keluarga dan tenaga kesehatan tahu bahwa prognosa penyakit
adalah terminal, tetapi tidak membicarakan tentang itu dan berusaha
tidak membicarakan tentang penyakit itu.
Kadang-kadang klien menghindar dari diskusi tentang kematian
untuk mencegah keluarga dari stress.
Kesadaran Terbuka
Peduli dan merawat klien yang menanti ajal adalah merupakan
tantangan sekaligus tanggung jawab bagi perawat.
Perawat perlu melibatkan keluarga pada klien yang
kehilangan dan klien yang menderita penyakit terminal.
http://static.liputan6.com/201309/perawat-sex-pasien-130920b.jpg
Berduka adalah normal, respon emosional terhadap kehilangan
adalah sangat subjektif, ini perlu untuk kesehatan mental dan fisik.
Perawat memerlukan pemahaman akan kebutuhan klien yang
akan meninggal, antara lain ketrampilan komunikasi dan juga
perawatan tubuh klien sesuai dengan kebutuhan dasar manusia.
http://www.beritajepang.com/wp-content/uploads/2010/07/KesulitanmempelajarihurufKanjicalonperawatasalIndonesiasulitbertahan.jpg

More Related Content

What's hot

2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolitmasantian
 
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratAspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratElon Yunus
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaNs.Heri Saputro
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalMitha Khair
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2ramlinurhali
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasirudi mirino
 
Prespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifPrespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifVicky Thio
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasinanang aw aw
 
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalahDilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalahRumandani Choirunisa
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaAgus Arianto
 
Gangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diriGangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diriArya Ningrat
 

What's hot (20)

2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratAspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
 
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmbKonsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
 
Kebutuhan dasar manusia
Kebutuhan dasar manusia Kebutuhan dasar manusia
Kebutuhan dasar manusia
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasi
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
 
Prespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifPrespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan Paliatif
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalahDilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
 
Gangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diriGangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diri
 

Viewers also liked

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang AjalAsuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajalpjj_kemenkes
 
Komunikasi pasien terminal
Komunikasi pasien terminalKomunikasi pasien terminal
Komunikasi pasien terminalCahya
 
Askep pasien terminal
Askep pasien terminalAskep pasien terminal
Askep pasien terminalAnitha Bunga
 
Modul 3 kb 4 keperawatan bencana pada penyakit kronik
Modul 3 kb 4 keperawatan bencana pada penyakit kronikModul 3 kb 4 keperawatan bencana pada penyakit kronik
Modul 3 kb 4 keperawatan bencana pada penyakit kronikUwes Chaeruman
 
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. DkkPengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. DkkPangestu S
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Akibat Kegan...
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Akibat Kegan...Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Akibat Kegan...
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Akibat Kegan...pjj_kemenkes
 
Konsep Kehidupan alam barzakh
Konsep Kehidupan alam barzakhKonsep Kehidupan alam barzakh
Konsep Kehidupan alam barzakhMoh Hari Rusli
 
Kb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifKb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifUwes Chaeruman
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
Workshop palliative care in hospitals - an overview - 13 januari 2014
Workshop   palliative care in hospitals - an overview - 13 januari 2014Workshop   palliative care in hospitals - an overview - 13 januari 2014
Workshop palliative care in hospitals - an overview - 13 januari 2014mbakrhyta
 
Empati 1 (modul empati dan motivasi)
Empati 1 (modul empati dan motivasi)Empati 1 (modul empati dan motivasi)
Empati 1 (modul empati dan motivasi)fikri asyura
 
Dying & death
Dying & deathDying & death
Dying & deathiphee
 
Latihan soal uji kompetensi perawat
Latihan soal uji kompetensi perawatLatihan soal uji kompetensi perawat
Latihan soal uji kompetensi perawatsri syla
 
Gangguan Kecemasan
Gangguan KecemasanGangguan Kecemasan
Gangguan KecemasanUnnes
 

Viewers also liked (20)

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang AjalAsuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
 
Komunikasi pasien terminal
Komunikasi pasien terminalKomunikasi pasien terminal
Komunikasi pasien terminal
 
Askep menjelang kematian
Askep menjelang kematianAskep menjelang kematian
Askep menjelang kematian
 
Askep pasien terminal
Askep pasien terminalAskep pasien terminal
Askep pasien terminal
 
Modul 3 kb 4 keperawatan bencana pada penyakit kronik
Modul 3 kb 4 keperawatan bencana pada penyakit kronikModul 3 kb 4 keperawatan bencana pada penyakit kronik
Modul 3 kb 4 keperawatan bencana pada penyakit kronik
 
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. DkkPengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Akibat Kegan...
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Akibat Kegan...Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Akibat Kegan...
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Akibat Kegan...
 
Konsep Kehidupan alam barzakh
Konsep Kehidupan alam barzakhKonsep Kehidupan alam barzakh
Konsep Kehidupan alam barzakh
 
Kb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifKb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatif
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
 
Autakoid......
Autakoid......Autakoid......
Autakoid......
 
Workshop palliative care in hospitals - an overview - 13 januari 2014
Workshop   palliative care in hospitals - an overview - 13 januari 2014Workshop   palliative care in hospitals - an overview - 13 januari 2014
Workshop palliative care in hospitals - an overview - 13 januari 2014
 
Empati 1 (modul empati dan motivasi)
Empati 1 (modul empati dan motivasi)Empati 1 (modul empati dan motivasi)
Empati 1 (modul empati dan motivasi)
 
Dying & death
Dying & deathDying & death
Dying & death
 
Latihan soal uji kompetensi perawat
Latihan soal uji kompetensi perawatLatihan soal uji kompetensi perawat
Latihan soal uji kompetensi perawat
 
Empati
EmpatiEmpati
Empati
 
Gangguan Kecemasan
Gangguan KecemasanGangguan Kecemasan
Gangguan Kecemasan
 
Konsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,pptKonsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,ppt
 
Perilaku Empati
Perilaku EmpatiPerilaku Empati
Perilaku Empati
 
Definisi pelabuhan peti kemas
Definisi pelabuhan peti kemasDefinisi pelabuhan peti kemas
Definisi pelabuhan peti kemas
 

Similar to BERDUKA

Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianDidik Nurkantoro
 
Klien yang menghadapi kehilangan dan Kematian
Klien yang menghadapi kehilangan dan KematianKlien yang menghadapi kehilangan dan Kematian
Klien yang menghadapi kehilangan dan Kematianpjj_kemenkes
 
Askep pada klien dengan kehilangan dan berduka
Askep pada klien dengan kehilangan dan berdukaAskep pada klien dengan kehilangan dan berduka
Askep pada klien dengan kehilangan dan berdukaadella01
 
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematianAsuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematianOperator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienAsuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienNelthy Almarbertin
 
asuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianasuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianMega Dwira
 
asuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianasuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianagemtime
 
Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematian
Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & KematianAsuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematian
Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematianpjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganKhanzaAresha
 
ppt kehilangan kematian.ppt
ppt kehilangan kematian.pptppt kehilangan kematian.ppt
ppt kehilangan kematian.pptcandra_cun
 

Similar to BERDUKA (20)

Kb 2 modul 4 kdm ii
Kb 2 modul 4 kdm iiKb 2 modul 4 kdm ii
Kb 2 modul 4 kdm ii
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
 
Klien yang menghadapi kehilangan dan Kematian
Klien yang menghadapi kehilangan dan KematianKlien yang menghadapi kehilangan dan Kematian
Klien yang menghadapi kehilangan dan Kematian
 
Askep pada klien dengan kehilangan dan berduka
Askep pada klien dengan kehilangan dan berdukaAskep pada klien dengan kehilangan dan berduka
Askep pada klien dengan kehilangan dan berduka
 
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematianAsuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
 
Asuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienAsuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasien
 
asuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianasuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematian
 
asuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianasuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematian
 
1
11
1
 
Bab i AKPER PEMKAB MUNA
Bab i AKPER PEMKAB MUNA Bab i AKPER PEMKAB MUNA
Bab i AKPER PEMKAB MUNA
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pp kdk ii
Pp kdk iiPp kdk ii
Pp kdk ii
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematian
Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & KematianAsuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematian
Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematian
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
ppt kehilangan kematian.ppt
ppt kehilangan kematian.pptppt kehilangan kematian.ppt
ppt kehilangan kematian.ppt
 
Nining file AKPER PEMKAB MUNA
Nining file AKPER PEMKAB MUNA Nining file AKPER PEMKAB MUNA
Nining file AKPER PEMKAB MUNA
 
Nining file
Nining fileNining file
Nining file
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 

Recently uploaded (20)

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 

BERDUKA

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL Semester 03 Kegiatan Belajar II KDM II Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Jakarta 2013 Prodi Keperawatan Modul 4 http://saribulih.files.wordpress.com/2012/05/3-h-taslim-menjenguk-pasien-di-rs-m-jamil-padang-yang-diduga-korban-geng-motor.jpg
  • 2. ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL Apakah anda sudah paham tentang http://en.hdyo.org/assets/ask-question-3-049ac6f2a4e25267fa670b61ee734100.jpg
  • 4. Keadaan Terminal adalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat tidak ada harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan sakit itu dapat disebabkan oleh suatu penyakit atau suatu kecelakaan. Penyakit Terminal Pengertian http://rscarolus.atoma.co.id/wp-content/uploads/2011/12/DSC5508.jpg
  • 5. Penyakit Terminal Jenis Penyakit-penyakit kanker. Chronic Kidney Disease (CKD). Stroke Multiple Sklerosis. Akibat kecelakaan fatal. HIV/ AIDS. http://i597.photobucket.com/albums/tt55/sosialmedan/DSC01349.jpg
  • 7. Kematian adalah suatu kejadian alami dan akan dialami oleh semua makhluk hidup. http://assets.jaringnews.com//3/2013/07/06/d5e5e5ffe4d97c23f149f5875869815c_7.jpg
  • 8. Bekerja dan merawat pasien dalam proses kematian dan keluarganya adalah merupakan tugas yang kompleks. Empati, kesabaran dan keterlibatan didalamnya adalah merupakan komponen penting bagi perawatan. Perawat yang merawat pasien dalam proses kematian kadang terhanyut pada kondisi simpati, hal ini yang harus dihindarkan. http://us.images.detik.com/content/2010/05/12/501/perawat1.jpg
  • 10. Jenis Kehilangan Kehilangan yang aktual, Ini merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang yang tidak diharapkan atau tidak diinginkan. Misalnya, seseorang kehilangan kaki, penglihatan atau kemampuan berbicara. Persepsi kehilangan, agak sulit diidentifikasi sebab agak sulit dipahami oleh yang lain. Contohnya: kehilangan nasib, peran, rasa percaya diri, prestasi, atau harga diri dan konsep diri. Kehilangan Maturasional, Kehilangan terjadi sebagai hal yang normal dalam kehidupan. Contohnya: pada saat anak mulai masuk sekolah atau diterima di universitas yang jauh dari rumah, maka anak dan orangtua merasa kehilangan. Kehilangan situasional, terjadi dalam respon tiba-tiba, tidak diprediksi dan kejadian khusus yang memiliki kapasitas mengancam yang meliputi fisiologis, psikologis dan keseimbangan sosial. Misalnya, perceraian, berpisah dengan keluarga, kelahiran anak, ancaman kehidupan, atau penyakit kronis dan kematian. http://4.bp.blogspot.com/_NTIttEvUwfI/S6nWvBQwfzI/AAAAAAAAAFw/asz2aqT2YNw/s1600/Diary+Depresi.jpg
  • 11. Kehilangan objek eksternal, Tipe kehilangan ini merujuk pada possession seseorang yang dirusak oleh bencana alam, hilang, rusak, berpindah tempat atau dicuri. Misalnya: keluarga yang kehilangan rumah karena terbakar, seorang anak menangis karena anjing kesayangannya hilang. Kehilangan lingkungan yang dikenal, Ini adalah bentuk kehilangan yang terjadi ketika berpisah dari lingkungan yang dikenal. Kehilangan ini bisa situasional atau katurasional. Contohnya seorang lansia yang masuk ke panti lansia, dimana ini merupakan lingkungan baru bagi mereka. Kehilangan orang yang masih ada hubungan, kehilangan dikatakan terjadi disebabkan oleh orang mempunyai hubungan, misalnya: pasangan, orang tua, saudara kandung, teman, rekan kerja, tetangga, sudah pindah, hilang, berpisah, bercerai, atau meninggal. Kehilangan aspek diri, kehilangan atau perubahan yang terjadi akibat perubahan pada diri yang berkaitan dengan body image. Misalnya: kepribadian, filosofi individu, pengalaman hidup, budaya, usia, nilai-nilai dan system keyakinan. Jenis Kehilangan http://4.bp.blogspot.com/_NTIttEvUwfI/S6nWvBQwfzI/AAAAAAAAAFw/asz2aqT2YNw/s1600/Diary+Depresi.jpg
  • 12. Berduka adalah bagian dari kehidupan manusia, bersifat umum dan suatu jalan hidup. Berduka adalah respon total dari pengalaman emosional dari kehilangan dan dimanifestasikan dalam pikiran, perasaan dan tingkah laku (Kozier and Erb, 2007). Berduka Pengertian http://casavinaflorist.com/wp-content/uploads/2013/06/dukacita-24.jpg
  • 13. Respon berduka sangat bervariasi pada setiap orang, kadang-kadang disembunyikan atau ditampakkan, tergantung dari tingkat dukungan /support yang mereka dapatkan. Balk dalam Satino (2005) mengatakan bahwa “Respon fisik, perilaku, kognitif, emosional dan domain spiritual dapat dimanifestasikan selama pengalaman berduka.” Berduka Respon Saat http://beta1.sandiegofamilytherapy.net/wp-content/uploads/2010/12/Depression.jpg
  • 14. Bereavement Pengertian Bereavement adalah proses aktual seseorang mengikuti kehilangan yang terjadi. Hal ini seperti berfikir dan perasaan yang mengikuti pengalaman dirampas atau kehilangan sesuatu yang bernilai. Bereavement ini lebih luas dari perasaan berduka dan merupakan respon yang subjektif terhadap kehilangan seseorang yang dicintai atau seseorang yang ada hubungan dengan klien. (Perasaan Dirampas) http://misskania.files.wordpress.com/2013/02/sad-evening-wallpaper__yvt2.jpg
  • 16. Model Survivor Dunia, Untuk bertahan tetap hidup, seseorang perlu membuat hubungan yang baik antara dirinya dengan masyarakat sekitarnya. Budaya berpengaruh pada reaksi seseorang terhadap kehilangan. Suku Tapanuli lebih dikenal dengan keterbukaannya, termasuk perasaannya. Jumlah anggota keluarga juga dapat mempengaruhi kehilangan/berduka, karena support/ dukungan dari keluarga yang besar berbeda dengan anggota keluarga yang lebih sedikit. Peran jenis kelamin, Reaksi terhadap kehilangan pada jenis kelamin berbeda, Pria umumnya diharapkan “lebih kuat” dan memperlihatkan hanya sedikit emosi selama berduka, sementara itu dapat diterima jika wanita menunjukkan berduka dengan menangis. Status sosial ekonomi seringkali berpengaruh pada support system seseorang terhadap kehilangan. Seorang pensiunan atau orang yang mempunyai asuransi contohnya, dapat menerima kehilangan dengan tenang. Keyakinan spiritual seseorang sangat besar pengaruhnya terhadap proses kehilangan atau berduka. Orang religius lebih tenang dan tabah menghadapi kehilangan dan kematian. http://dumexpasaribu.files.wordpress.com/2008/11/100_07452.jpg
  • 17. Kubler-Ross menggambarkan tahapan berduka terdiri dari lima tahap diantaranya menolak (denial), marah (anger), tawar- menawar (bargaining), tertekan (depresi), dan menerima (acceptance). Tahapan Berduka
  • 18. Usia dan Dampak Kehilangan
  • 19. Usia mempengaruhi pengertian dan reaksi kehilangan. Dengan pengalaman, orang biasanya meningkat pengertian/ pemahaman dan penerimaan hidup, kehilangan, dan kematian. Reaksi terhadap kehilangan ini berbeda tiap tahap usia. http://4.bp.blogspot.com/_1pxvs-kwgA8/TLJg0tBjC2I/AAAAAAAAAXo/6nOyaAkVrdk/s1600/Untitled+-+2.jpg
  • 20. Tabel Perkembangan Konsep Kematian Berdasarkan Tahapan Usia USIA KEPERCAYAAN/ SIKAP Bayi sampai 5 tahun - Tidak tahu konsep kematian. Bayi merasakan bentuk perpisahan berdasarkan pengertiannya kemudian tentang kematian. - Mengembangkan sikap immobilitas dan tidak beraktifitas sebagai sikap kematian 5 sampai 9 tahun - Mengerti bahwa kematian adalah final. Percaya bahwa kematiannya sendiri bisa dicegah/dihindari. - Menghubungkan mati dengan serangan dan penyiksaan. 9 sampai 12 tahun - Mengerti kematian sebagai akhir dari hidup yang tak dapat dielakkan. Mulai mengerti tentang kematian diri sendiri. - Mengekspresikan ide tentang kematian dari orang tua atau orang dewasa lain.
  • 21. 12 sampai 18 tahun - Takut dengan sesuatu dengan kematian. - Membayangkan kematian dapat didefinisikan, kematian dapat terjadi akibat perilaku, misal : ngebut dijalan, penganiayaan. Jarang berpikir tentang kematian, tetapi memandangnya dalam agama dan istilah filosofis. - Masih memegang konsep dari tahapan perkembangan sebelumnya. 18 sampai 45 tahun - Memiliki sikap terhadap kemtian dipengaruhi oleh agama dan kepercayaan budaya. 45 sampai 65 tahun - Menerima kematian sendiri. - Tidak menerima kematian orang tua dan teman sebaya. - Pengalaman puncak kecemasan kematian. 65 tahun keatas - Takut akan sakit yang lama. - Tidak menerima kematian anggota keluarga dan teman sebaya. - Melihat kematian sebagai mempunyai arti yang banyak, misal: bebas dari sakit, reuni dengan anggota keluarga yang mati terdahulu
  • 22. Distres Somatic yang berulang Rasa sesak di dada Tercekik atau bernafas pendek Merasa kosong di perut Menarik nafas panjang Kehilangan kekuatan otot Gejala Berduka http://static.zalekarem.cloud.fishcms.cz/media/image/2-jak-se-zije-pacientum-s-depresi.jpg
  • 25. Klien dan orang-orang disekitarnya tahu tentang ancaman kematian dan merasa nyaman mendiskusikannya. Kesadaran ini memberikan kesempatan pada klien untuk berpartisipasi mempersiapkan kematian dan rencana tempat pemakaman. Suatu studi mengindikasikan bahwa perawat lebih suka dengan kesadaran terbuka ini dan lebih suka terlibat secara emosional dengan kliennya. , sejak perawat “mengijinkan mereka melakukan tindakan secara penuh tentang perawatan yang ideal” (Field dalam Satino, 2005). Kesadaran TertutupKlien dan keluarga tidak menyadari adanya kematian mengancam. Mungkin mereka tidak mengerti mengapa klien sakit, dan mereka percaya bahwa klien akan sembuh. Tenaga kesehatan mungkin percaya bahwa lebih baik tidak mengkomunikasikan diagnosa dan prognosa penyakit kepada klien dan keluarga. Kesadaran MutualKlien, keluarga dan tenaga kesehatan tahu bahwa prognosa penyakit adalah terminal, tetapi tidak membicarakan tentang itu dan berusaha tidak membicarakan tentang penyakit itu. Kadang-kadang klien menghindar dari diskusi tentang kematian untuk mencegah keluarga dari stress. Kesadaran Terbuka
  • 26. Peduli dan merawat klien yang menanti ajal adalah merupakan tantangan sekaligus tanggung jawab bagi perawat. Perawat perlu melibatkan keluarga pada klien yang kehilangan dan klien yang menderita penyakit terminal. http://static.liputan6.com/201309/perawat-sex-pasien-130920b.jpg
  • 27. Berduka adalah normal, respon emosional terhadap kehilangan adalah sangat subjektif, ini perlu untuk kesehatan mental dan fisik. Perawat memerlukan pemahaman akan kebutuhan klien yang akan meninggal, antara lain ketrampilan komunikasi dan juga perawatan tubuh klien sesuai dengan kebutuhan dasar manusia. http://www.beritajepang.com/wp-content/uploads/2010/07/KesulitanmempelajarihurufKanjicalonperawatasalIndonesiasulitbertahan.jpg

Editor's Notes

  1. Coba perhatikan tingkatan penerimaan pasien saudara yang mengalami penyakit Chronic Kidney Diseases (CKD)? Coba bandingkan dengan tingkatan penerimaan pasien dengan fraktur cruris? Perbedaan tingkatan penerimaan ini pasti muncul dikarenakan jenis penyakit yang berbeda.
  2. Coba Anda sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi berduka? Ada beberapa faktor yang mempengaruhi respon seseorang dalam berduka, yaitu:
  3. Secara fisiologi, tubuh merespon pada kejadian atau antisipasi kehilangan dengan reaksi stress. Perawat mengkaji berduka klien dan keluarga tentang kehilangan untuk mendeteksi phase atau tahap berduka. Gambaran gejala berduka adalah sebagai berikut:
  4. Pada kasus penyakit terminal, status kesadaran pada orang yang menanti ajal dan sikap keluarga terhadap kemampuan komunikasi perawat secara bebas dengan klien dan tenaga kesehatan lain akan membantu dalam proses kehilangan.