SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional
Pandangan Umum tentang Korupsi
‘Cari uang yang haram saja susah, apalagi yang halal.’ Ungkapan bernada pragmatis ini populer
sebagai pembenaran bagi sebagian masyarakat untuk melakukan korupsi. Tapi, apakah korupsi
itu? Istilah korupsi bisa dinyatakan sebagai perbuatan tidak jujur atau penyelewengan yang
dilakukan karena adanya suatu pemberian. Sedangkan dalam kamus Webster diartikan sebagai
perubahan kondisi dari yang baik menjadi tidak baik.
Dalam prakteknya, korupsi lebih dikenal sebagai menerima uang yang ada hubungannya
dengan jabatan tanpa ada catatan atau administrasinya. Balas jasa yang diberikan oleh pejabat,
disadari atau tidak, adalah kelonggaran aturan yang semestinya diterapkan secara ketat.
Kompromi dalam pelaksanaan kegiatan yang berkaitann dengan jabatan tertentu dalam jajaran
birokrasi di Indonesia inilah yang dirasakan sudah sangat mengkhawatirkan.
Di Indonesia, masalah penanggulangan korupsi sudah lama diupayakan. Pada tahun 1957 dibuat
Peraturan Penguasa Militer-Angkatan Darat dan Laut RI- Nomor: PRT/PM/06/1957 yang
mencantumkan istilah korupsi secara yuridis. Pada masa itu, korupsi dianggap sebagai penyakit
masyarakat yang menggerogoti kesejahteraan dan menghambat pelaksanaan pembangunan,
merugikan perekonomian, dan mengabaikan moral. Peraturan dibuat karena Kitab Undang-
undang Hukum Pidana (KUHP) saat itu tidak mampu menanggulangi meluasnya korupsi.
Peraturan tersebut dapat dikatakan sebagai upaya awal pemerintah dalam menanggulangi
korupsi sebelum Undang-undang Nomor 3 tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi dikeluarkan. Namun, dalam perjalanannya, korupsi semakin bertambah parah dan
berkembang luas. Bahkan, pelopor Orde Baru yang semula berteriak palinglantang untuk
memberantas korupsi pada akhirnya justru menjadi sumber tumbuh suburnya korupsi dengan
berbagai kebijakan penyelenggaraan pemerintahan yang penuh dengan unsur korupsi, kolusi
dan nepotisme.
Berbagai kalangan dalam dan luar negeri sudah mengemukakan pendapat mereka tentang
korupsi di Indonesia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa korupsi di Indonesia sudah
menjadi sistem yang menyatu dengan penyelenggaraan pemerintahan negara. Disebutkan
bahwa daya tahan struktur pemerintahan sangatbergantung pada kelancaran penyaluran dan a
kepada unsur-unsur pemerintahan yang di dalamnya banyak mengandung unsur-unsur korupsi.
Bila korupsi diberantas, maka akan merusak arus penyaluran dana itu dan pemerintahan akan
hancur.
Dibandingkan dengan kondisi di berbagai negara lainnya,Indonesia tergolong pada negara
dengan tingkat korupsi yang sangat parah. Ini adalah hasil survei yang dilakukan oleh berbagai
lembaga atau organisasi di luar negeri, baik swasta ataupun pemerintah. Terlepas dari berbagai
parameter yang mungkin bisa diperdebatkan, hasil tersebut harus diakui sebagai kenyataan yang
tidak terbantahkan.
Secara lebih khusus, jajak pendapat yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan dan
Pembangunan di berbagai kalangan masyarakat menunjukkan korupsi paling banyak dilakukan
pada instansi,lembaga atau kegiatan-kegiatan pemerintahan. Berbagai kasus korupsi yang
ditemukan telah diteruskan kepada Kejaksaan Agung untuk ditindaklanjuti.
Lalu, mengapa fenomena korupsi di Indonesia menjadi semakin parah dan bagaimana upaya -
upaya yang harus dilakukan untuk menanggulanginya?
Sebagai aparat pengawasan fungsional pemerintah, khususnya dalam bidang keuangan dan
pembangunan, BPKP berkewajiban menilai korupsi berdasarkan hasil-hasil pelaksanaan
tugasnya selama ini. Penilaian tersebut dapat meliputi pengungkapan fakta tentang korupsi,
sebab-sebab yang mendasarinya dan upaya-upaya penanggulangannya.
Tujuan Pembahasan
Pembahasan ini merupakan bentuk kepedulian dan rasa tanggung jawab BPKP sebagai bagian
dari aparat pengawasan fungsional pemerintah. Makalah ini mencoba merangkai kembali fakta-
fakta mengenai korupsi berdasarkan hasil-hasil kajian,pemeriksaan dan penelitian yang
dilakukan BPKP.
Pembahasan dilakukan dengan mendasarkan pada:
 Pendapat para pakar/tokoh nasional dan institusi maupun pakar asingberkaitan dengan
fenomena korupsi di Indonesia.
 Upaya penanggulangan korupsi yang telah dilaksanakan beserta sebab-sebab
kegagalannya.
 Penyajian hasil studi banding ke beberapa negara dan pembicaraan dengan berbagai
instansi terkait.
 Perumusan upaya-upaya strategi pemberantasan korupsi yang dihasilkan ini,
diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi pemerintah. Itikad baik
pemerintah untuk secara sungguh-sungguh melaksanakannya merupakan penentu bagi
bermanfaat atau tidaknya makalah ini. Tanpa itikad baik atau kemauan politik dan
langkah nyata dari penyelenggara negara, maka makalah ini akan bernasib sama dengan
tulisan dan berbagai komentar tentang korupsi yang telah ada sebelumnya.
Sistematika Pembahasan
Pembahasan mengenai Konsepsi Strategi Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
disajikan dengan sistematika sebagai berikut :
Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional.
Disajikan pembahasan tentang perlunya komitmen politik untuk memberantas korupsi,
pendekatan untuk perumusan strategi, upaya-upaya preventif, detektif, represif, alternatif untuk
menangani korupsi, serta aspek hukum, pembiayaan dan koordinasi.
Analisis Yang Mendasari Perumusan Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional.
Analisis tentang kegagalan penanggulangan korupsi, sebab terjadinya korupsi, kekeliruan
penerapan UU No 3 tahun 1971,aspek manajemen SDM dan penggajian pegawai negeri,
partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi, analisis kelembagaan dan analisis lain
yang relevan.
Fakta Korupsi di Indonesia.
Fakta korupsi di Indonesia yang didasarkan pada hasil pemeriksaan dan penelitian BPKP, hasil-
hasil penanganan kasus korupsi oleh Kejaksaan Agung, persepsi masyarakat Indonesia dan
internasional mengenai korupsi di Indonesia.
Pengkajian Korupsi di Indonesia.
Diuraikan modus operandi praktek korupsi, pemberantasan korupsi sebelum dan awal Orde
Baru, upaya yang telah dilakukan pada masa orde baru, peraturan-peraturan yang masih
berlaku, pendapat berbagai pihak di Indonesia, visi anti korupsi yang ada di Indonesia, dan
perkembangan akhir politik Indonesia.
Visi dan Pengalaman Masyarakat Internasional serta Pandangan Teori.
Dalam visi masyarakat internasional disajikan berbagai pandangan tentang korupsi yang
dikemukakan oleh lembaga-lembaga internasional seperti World bank, Asian Development Bank,
International Monetary Fund, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sejumlah lembaga internasional
lainnya. Pengalaman beberapa negara lain dalam menanggulangi masalah korupsi juga
dikemukakan untuk melengkapi bahasan.

More Related Content

Similar to Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional

BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption Fraud, UMB, 2017
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption  Fraud, UMB, 2017BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption  Fraud, UMB, 2017
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption Fraud, UMB, 2017Basori Basori
 
Analisa korupsi di indonesia
Analisa korupsi di indonesiaAnalisa korupsi di indonesia
Analisa korupsi di indonesiaBunda Violyn
 
Penyebab kegagalan birokrasi di indonesia
Penyebab kegagalan birokrasi di indonesiaPenyebab kegagalan birokrasi di indonesia
Penyebab kegagalan birokrasi di indonesiaMendeko Jo
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...Rudy Harland
 
13 PENDIDIKAN ANTI KORUPSI.pptx
13 PENDIDIKAN ANTI KORUPSI.pptx13 PENDIDIKAN ANTI KORUPSI.pptx
13 PENDIDIKAN ANTI KORUPSI.pptxDr. RAHMAT SYAH
 
Tugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uasTugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uasnetieli
 
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010Fathur Rohman
 
Fitriati 02211020 2005
Fitriati 02211020 2005Fitriati 02211020 2005
Fitriati 02211020 2005gaga sihab
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...parluhutan silitonga
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...parluhutan silitonga
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...parluhutan silitonga
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Makalah pemberantasan korupsi dengan konsep kerja keras
Makalah pemberantasan korupsi dengan  konsep kerja kerasMakalah pemberantasan korupsi dengan  konsep kerja keras
Makalah pemberantasan korupsi dengan konsep kerja kerasDebyNurulSyafda
 
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...Muhammad Rafi Kambara
 
pemberantasan korupsi di korea
pemberantasan korupsi di koreapemberantasan korupsi di korea
pemberantasan korupsi di koreaReza Yudhalaksana
 

Similar to Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional (20)

BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption Fraud, UMB, 2017
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption  Fraud, UMB, 2017BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption  Fraud, UMB, 2017
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption Fraud, UMB, 2017
 
Analisa korupsi di indonesia
Analisa korupsi di indonesiaAnalisa korupsi di indonesia
Analisa korupsi di indonesia
 
Ppkn artikel ii
Ppkn artikel iiPpkn artikel ii
Ppkn artikel ii
 
Bab viii pak
Bab viii pakBab viii pak
Bab viii pak
 
Penyebab kegagalan birokrasi di indonesia
Penyebab kegagalan birokrasi di indonesiaPenyebab kegagalan birokrasi di indonesia
Penyebab kegagalan birokrasi di indonesia
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
 
13 PENDIDIKAN ANTI KORUPSI.pptx
13 PENDIDIKAN ANTI KORUPSI.pptx13 PENDIDIKAN ANTI KORUPSI.pptx
13 PENDIDIKAN ANTI KORUPSI.pptx
 
Tugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uasTugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uas
 
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
 
Fitriati 02211020 2005
Fitriati 02211020 2005Fitriati 02211020 2005
Fitriati 02211020 2005
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
LANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSI
LANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSILANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSI
LANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSI
 
Makalah pemberantasan korupsi dengan konsep kerja keras
Makalah pemberantasan korupsi dengan  konsep kerja kerasMakalah pemberantasan korupsi dengan  konsep kerja keras
Makalah pemberantasan korupsi dengan konsep kerja keras
 
Makalah pemerintahan yang baik
Makalah pemerintahan yang baikMakalah pemerintahan yang baik
Makalah pemerintahan yang baik
 
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
 
pemberantasan korupsi di korea
pemberantasan korupsi di koreapemberantasan korupsi di korea
pemberantasan korupsi di korea
 

More from peri heriyanto

translate war and human rights.docx
translate war and human rights.docxtranslate war and human rights.docx
translate war and human rights.docxperi heriyanto
 
tugas nulis berita.docx
tugas nulis berita.docxtugas nulis berita.docx
tugas nulis berita.docxperi heriyanto
 
resume ilmu alamiah dasar.docx
resume ilmu alamiah dasar.docxresume ilmu alamiah dasar.docx
resume ilmu alamiah dasar.docxperi heriyanto
 
Musium wangsit mandala
Musium wangsit mandalaMusium wangsit mandala
Musium wangsit mandalaperi heriyanto
 
Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...
Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...
Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...peri heriyanto
 

More from peri heriyanto (12)

UAS Jur Foto.docx
UAS Jur Foto.docxUAS Jur Foto.docx
UAS Jur Foto.docx
 
Tujuan Dakwah.docx
Tujuan Dakwah.docxTujuan Dakwah.docx
Tujuan Dakwah.docx
 
translate war and human rights.docx
translate war and human rights.docxtranslate war and human rights.docx
translate war and human rights.docx
 
tugas nulis berita.docx
tugas nulis berita.docxtugas nulis berita.docx
tugas nulis berita.docx
 
tugas jurnal @.docx
tugas jurnal @.docxtugas jurnal @.docx
tugas jurnal @.docx
 
ilmu dakwah.docx
ilmu dakwah.docxilmu dakwah.docx
ilmu dakwah.docx
 
syarat ijma.docx
syarat ijma.docxsyarat ijma.docx
syarat ijma.docx
 
Pelaku Dakwah.docx
Pelaku Dakwah.docxPelaku Dakwah.docx
Pelaku Dakwah.docx
 
resume ilmu alamiah dasar.docx
resume ilmu alamiah dasar.docxresume ilmu alamiah dasar.docx
resume ilmu alamiah dasar.docx
 
hakikat ips
hakikat ipshakikat ips
hakikat ips
 
Musium wangsit mandala
Musium wangsit mandalaMusium wangsit mandala
Musium wangsit mandala
 
Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...
Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...
Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...
 

Recently uploaded

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 

Recently uploaded (20)

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 

Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional

  • 1. Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional Pandangan Umum tentang Korupsi ‘Cari uang yang haram saja susah, apalagi yang halal.’ Ungkapan bernada pragmatis ini populer sebagai pembenaran bagi sebagian masyarakat untuk melakukan korupsi. Tapi, apakah korupsi itu? Istilah korupsi bisa dinyatakan sebagai perbuatan tidak jujur atau penyelewengan yang dilakukan karena adanya suatu pemberian. Sedangkan dalam kamus Webster diartikan sebagai perubahan kondisi dari yang baik menjadi tidak baik. Dalam prakteknya, korupsi lebih dikenal sebagai menerima uang yang ada hubungannya dengan jabatan tanpa ada catatan atau administrasinya. Balas jasa yang diberikan oleh pejabat, disadari atau tidak, adalah kelonggaran aturan yang semestinya diterapkan secara ketat. Kompromi dalam pelaksanaan kegiatan yang berkaitann dengan jabatan tertentu dalam jajaran birokrasi di Indonesia inilah yang dirasakan sudah sangat mengkhawatirkan. Di Indonesia, masalah penanggulangan korupsi sudah lama diupayakan. Pada tahun 1957 dibuat Peraturan Penguasa Militer-Angkatan Darat dan Laut RI- Nomor: PRT/PM/06/1957 yang mencantumkan istilah korupsi secara yuridis. Pada masa itu, korupsi dianggap sebagai penyakit masyarakat yang menggerogoti kesejahteraan dan menghambat pelaksanaan pembangunan, merugikan perekonomian, dan mengabaikan moral. Peraturan dibuat karena Kitab Undang- undang Hukum Pidana (KUHP) saat itu tidak mampu menanggulangi meluasnya korupsi. Peraturan tersebut dapat dikatakan sebagai upaya awal pemerintah dalam menanggulangi korupsi sebelum Undang-undang Nomor 3 tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dikeluarkan. Namun, dalam perjalanannya, korupsi semakin bertambah parah dan berkembang luas. Bahkan, pelopor Orde Baru yang semula berteriak palinglantang untuk memberantas korupsi pada akhirnya justru menjadi sumber tumbuh suburnya korupsi dengan berbagai kebijakan penyelenggaraan pemerintahan yang penuh dengan unsur korupsi, kolusi dan nepotisme. Berbagai kalangan dalam dan luar negeri sudah mengemukakan pendapat mereka tentang korupsi di Indonesia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa korupsi di Indonesia sudah menjadi sistem yang menyatu dengan penyelenggaraan pemerintahan negara. Disebutkan bahwa daya tahan struktur pemerintahan sangatbergantung pada kelancaran penyaluran dan a kepada unsur-unsur pemerintahan yang di dalamnya banyak mengandung unsur-unsur korupsi. Bila korupsi diberantas, maka akan merusak arus penyaluran dana itu dan pemerintahan akan hancur. Dibandingkan dengan kondisi di berbagai negara lainnya,Indonesia tergolong pada negara dengan tingkat korupsi yang sangat parah. Ini adalah hasil survei yang dilakukan oleh berbagai lembaga atau organisasi di luar negeri, baik swasta ataupun pemerintah. Terlepas dari berbagai parameter yang mungkin bisa diperdebatkan, hasil tersebut harus diakui sebagai kenyataan yang tidak terbantahkan. Secara lebih khusus, jajak pendapat yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan di berbagai kalangan masyarakat menunjukkan korupsi paling banyak dilakukan pada instansi,lembaga atau kegiatan-kegiatan pemerintahan. Berbagai kasus korupsi yang ditemukan telah diteruskan kepada Kejaksaan Agung untuk ditindaklanjuti.
  • 2. Lalu, mengapa fenomena korupsi di Indonesia menjadi semakin parah dan bagaimana upaya - upaya yang harus dilakukan untuk menanggulanginya? Sebagai aparat pengawasan fungsional pemerintah, khususnya dalam bidang keuangan dan pembangunan, BPKP berkewajiban menilai korupsi berdasarkan hasil-hasil pelaksanaan tugasnya selama ini. Penilaian tersebut dapat meliputi pengungkapan fakta tentang korupsi, sebab-sebab yang mendasarinya dan upaya-upaya penanggulangannya. Tujuan Pembahasan Pembahasan ini merupakan bentuk kepedulian dan rasa tanggung jawab BPKP sebagai bagian dari aparat pengawasan fungsional pemerintah. Makalah ini mencoba merangkai kembali fakta- fakta mengenai korupsi berdasarkan hasil-hasil kajian,pemeriksaan dan penelitian yang dilakukan BPKP. Pembahasan dilakukan dengan mendasarkan pada:  Pendapat para pakar/tokoh nasional dan institusi maupun pakar asingberkaitan dengan fenomena korupsi di Indonesia.  Upaya penanggulangan korupsi yang telah dilaksanakan beserta sebab-sebab kegagalannya.  Penyajian hasil studi banding ke beberapa negara dan pembicaraan dengan berbagai instansi terkait.  Perumusan upaya-upaya strategi pemberantasan korupsi yang dihasilkan ini, diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi pemerintah. Itikad baik pemerintah untuk secara sungguh-sungguh melaksanakannya merupakan penentu bagi bermanfaat atau tidaknya makalah ini. Tanpa itikad baik atau kemauan politik dan langkah nyata dari penyelenggara negara, maka makalah ini akan bernasib sama dengan tulisan dan berbagai komentar tentang korupsi yang telah ada sebelumnya. Sistematika Pembahasan Pembahasan mengenai Konsepsi Strategi Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi disajikan dengan sistematika sebagai berikut : Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional. Disajikan pembahasan tentang perlunya komitmen politik untuk memberantas korupsi, pendekatan untuk perumusan strategi, upaya-upaya preventif, detektif, represif, alternatif untuk menangani korupsi, serta aspek hukum, pembiayaan dan koordinasi. Analisis Yang Mendasari Perumusan Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional. Analisis tentang kegagalan penanggulangan korupsi, sebab terjadinya korupsi, kekeliruan penerapan UU No 3 tahun 1971,aspek manajemen SDM dan penggajian pegawai negeri, partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi, analisis kelembagaan dan analisis lain yang relevan. Fakta Korupsi di Indonesia.
  • 3. Fakta korupsi di Indonesia yang didasarkan pada hasil pemeriksaan dan penelitian BPKP, hasil- hasil penanganan kasus korupsi oleh Kejaksaan Agung, persepsi masyarakat Indonesia dan internasional mengenai korupsi di Indonesia. Pengkajian Korupsi di Indonesia. Diuraikan modus operandi praktek korupsi, pemberantasan korupsi sebelum dan awal Orde Baru, upaya yang telah dilakukan pada masa orde baru, peraturan-peraturan yang masih berlaku, pendapat berbagai pihak di Indonesia, visi anti korupsi yang ada di Indonesia, dan perkembangan akhir politik Indonesia. Visi dan Pengalaman Masyarakat Internasional serta Pandangan Teori. Dalam visi masyarakat internasional disajikan berbagai pandangan tentang korupsi yang dikemukakan oleh lembaga-lembaga internasional seperti World bank, Asian Development Bank, International Monetary Fund, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sejumlah lembaga internasional lainnya. Pengalaman beberapa negara lain dalam menanggulangi masalah korupsi juga dikemukakan untuk melengkapi bahasan.