SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Pelaku Dakwah
Setiap muslim dan muslimah pada dasarnya mempunyai kewajiban untuk berdakwah,
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari perbuatan mungkar (HR. Muslim dari Abu
Sa’id al-Khudri). Akan tetapi, dalam menghadapi berbagai masalah yang semakin berat dan
kompleks, sebagai akibat tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi, globalisasi,
dan tuntutan kebutuhan hidup, maka kiranya tidak memadai lagi dakwah yang dilakukan
secara fardhi (perseorangan), merencanakan dan mengerjakan sediri kegiatannya.
Akan tetapi, hendaknya dilakukan secara jam’i, melalui kelembagaan yang ditata dengan baik
dan menghimpun berbagai keahlian yang diperlukan. Persoalan pendanaan yang selalu
menjadi masalah, kiranya dapat dipecahkan melalui kelembagaan ini, bahkan apabila
diperhatikan ayat-ayat al-Quran (Qs. Al-Anfal: 73, Qs. At-Taubah: 71, Qs. Ash-Shaf: 4),
dakwah yang dilakukan secara berjamaah dalam sebuah barisan yang kokoh, rapi dan teratur,
merupakan suatu keharusan. Orang-orang kafir, di dalam menghadapi kaum muslimin, selalu
bersama-sama dalam menghimpun berbagai kekuatan, bahkan kebijaksanaan, politiknya.
Persoalan Aljazair yang pemilunya dimenangkan oleh kaum muslimin dengan cara jujur dan
terhormat misalnya, ternyata telah dibatalkan secara keji oleh kaum kuffar, baik kaum kuffar
negerinya sendiri atau pun dari luar negeri, secara bersama-sama. Bagaimana biadapnya
kaum kuffar dalam membantai kaum muslimin di Bosnia-Herzegovina, yang jauh melebihi
kekejaman Hitler dangan Nazi-nya, ternyata secara bersama-sama telah didiamkan pula oleh
mereka dengan berbagai macam dalih dan alasan yang sulit diterima oleh akal yang sehat.
Akan tetapi, apabila ada negara yang dianggap membawa aspirasi Islam melakukan
kesalahan (menurut anggapan mereka yang kufur dan biadap itu), secara bersama-sama pula
mereka berusaha menghancurkannya. Tujuan mereka hanya satu, menghancrukan kaum
muslimin dengan agama Islamnya, sampai sehancur-hancurnya. Yahudi dan Nasrani boleh
berbeda pendapat dan pendirian diantara sesama mereka, tetapi begitu menghadapi Islam,
mereka akan segera bahu membahu, saling bantu di antara mereka. Qs. Al-Anfal ayat 73
mengingatkan kita, kaum muslimin, bahwa apabila kekuatan kafir itu tidak dihadapi secara
berjamaah dan bersama-sama, maka yang akan terjadi adalah fitnah dan kehancuran.
Sasaran Dakwah Ikhwan
Rabu,05/11/2008 14:41 WIB | email |print
Sasaran Dakwah Ikhwan:
1. Memberi keyakinandanmemperbaiki pemahamankaummusliminterhadapIslam,
menjelaskanda’wahal-Qur’anul Karimsecaragamblangdanjelas,menampilkanisinya
secara muliasesuai denganruhzaman,menyingkapkandunganal-Qur’anberuapa
kehebatandankeindahannya,sertamenolaksemuakebatilandankedustaanyang
diarahkankepadanya.
2. Menghimpunkaummuslimindalamberamal di atasprinsip-prinsipal-Qur’anyangmulia
denganmempengaruhipengaruhal-Qur’ansecaramendalamdankuatdi dalamjiwa.
3. Mengabdi padamasyarakat danmembersihkanmerekadenganmemerangikebodohan,
penyakit,kemiskinan,kehinaan,danmemotivasi kebajikan,kemanfaatanumumdalam
segalabentuknya.
4. Memfokuskanperhatianterhadapkeluarga,melalui tuntunansebagai berikut:
a. SetiapanggotaIkhwanmemberi perhatiankhususkepadaanggotakeluarganya,baik
kepadaisteri,saudaradananaknya.
b. Jama'ah harusmembukalapanganaktivitaskewanitaansecarahakmelalui
penyebaranbuku,mengadakanpertemuandan membuatperkumpulanumumbagi
wanita,secaraumumdan khusus.Jugamelalui pembentukankaderkhususpara
wanitamuslimah.
c. Setiapanggotaharus mencari isteri yangshalihah.
d. Setiapanggotaharus melibatkansemuaanggotakeluarganyadalamrodada'wah.
e. Jama'ah harusmewujudkansaranauntukmenutupi kebutuhanini,misalnyasatu
unitbertanggungjawabdalamhal pemeliharaananak,satuunitlainnya
bertannggungjawabdalammasalahkewanitaan,unitkhususuntukmembentukdan
membinaparamuslimahtingkatpusat, danunitkhususdi tinngkatpusatyangakan
menerimaanak-anakyangtelahmenyelesaikanpenndidikanpadaperingkat
tertentu.
f. Jama'ah berupayamembebaskanrumahanggotadari semuahal yang bertentangan
denganIslam.Melarangsikappersainganduniawi (materialistik) di antarapara
wanitaIkhwan,sertamenggalakkanzuhud(hidupsederhana).
g. Jama'ah menyelenggarkanhalaqah-halaqahwanitadi masjidsekaligusmenyediakan
para guru wanitadan laki-lakiyangaktif danshalih.
h. Jama'ah membantumengadakanbuku-bukurujukanbagi wanitadanmemilihkan
bukuyang baikbagi mereka.Menyelenggarakanprogramtulismenulis,mencetak
dan menerbitkanberbagai bukukewanitaan,meletakkanbeberapabukuyang
pengelolaannyadiserahkandi bawahwewenangkaumwanitadananak-anak
muslimah,danberusahamewujudkanperpustakaanIslam.Sebuahrumahtangga
muslimtidakakanterwujudhanyamelalui bimbingankepadaparasuami,ayah,
anak,akan tetapi harusmelalui penumbuhanlingkunganyangsesuai dan
pemeliharaanyangsehat.
i. Jama'ah memotivasi pemikahandilakukanpadausiadini danberupayamemperbaiki
pribadi sehinggamemiliki pengaruhyangbaikdalamkeluarga.Insitusi Keluarga,
tidaklainadalahkumpulanpribadi.Bilaseorangsuami berkepribadianbaik,
begitupunisteriakanmemilikipribadi yangbaik.Keduanyamerupakantiang
penyanggasebuahkeluargayangmampumembentuksebuahrumahtangga
percontohanyangberdiri di atasprinsip-prinsipIslam.
Islamtelahmeletakkanprinsip-prinsipdalamberumahtangga,di antaranya
 Menganjurkankaumpriamelakukanpemilihanyangbaikterhadapcalon
isteri.
 Menjelaskancarayang palingtepatuntukmengikathubungansuamiisteri.
 Memberi batasanhak dankewajibansuami danisteri.
 Mewajibkankeduabelahpihakuntukmemeliharabuahpernikahanhingga
dapat tumbuhdanmatang tanpa kerusakandankelalaian.
 Memberi penyelesaiansemuapermasalahanhidupdalamberumahtangga
secara detail.
 Menggariskansemuateori berumahtanggadenganjalanpertengahan,tidak
mengurangi.dantidakberlebihan.
 Ikhwanmenghendaki terbentuknyarumahtanggamuslim, baikdari sisi
pemikiran,'aqidah,akhlaq,perasaan,di setiapamal danprilakunya.
Karenanya,Ikhwanmengajakkaumwanitauntukmembantukaumlelaki.
Begitupunanak-anakuntukmembantuparapemuda.Inilahsasaranda'wah
Ikhwandalammembentukmerekamenjadi sebuahkeluargaidaman.
5. PerhatianuntukmembentuksebuahmasyarakatIslam.Takdiragukanlagi,bilakeluarga
telahbaik,niscayamasyarkatpunmenjadi baik.Masyarakat,tidaklainmerupakankumpulan
keluarga.Dankeluargaadalahmasyarakatmini.Sedangkanmasyarakatmerupakankeluarga
besar.Islamtelahmeletakkanprinsip-prinsiphidupbermasyarakatyangsejahtera.
Karenaitu,Ikhwanmenghendaki berdirinyasebuahbangsamuslim, masyarakatmuslim.
Ikhwanbekerjamenyampaikanda'wahIslamke seluruhrumah,mengangkatsuaraIslamdi
setiaptempat,menyebarkanfikrahIslamdanmemasuki kampung-kampung,pusat-pusat
perkumpulan,danpelosokkota.Mereka,dalammenunaikantugasini,takkenal lelahdan
berupayatidak
meninggalkansemuasaranayangdiridhai AllahdanRasul-Nya.
Sasaran ini pernah disebutkan secara global oleh Syaikh al-Murabbi Hasan al-Banna
rahimahullah:
"Misi kita Ikhwanul Muslimin, secara global adalah: Menghadapi arus keangkaramurkaan
dari peradaban materialistik dan kebudayaan nafsu dan syahwat sampai hilang dari tanah kita
dan kita terbebas dari malapetaka yang muncul karenanya.
"Tidak sampal di sini, bahkan kita akan terus mendatangi kejahatan itu di sarangnya, kita
akan perangi di dalam kandangnya sampai dunia mengagungkan nama Nabi saw., tunduk
pada nilai-nilai al-Qur'an, dan bayang-bayang Islam meneduhi semesta. Pada saat itu
tecapailah apa yang dicita-citakan seorang muslim. Tidak ada lagi fitnah dan ketundukan
hanyalah kepada Allah.
"Dan kewajiban kita Ikhwanul Muslimin yang pertama sekali, adalah menjelaskan manusia
batasan-batasan Islam dengan jelas, sempurna, terang, tanpa penambahan, pengurangan dan
tanpa kerancuan. Inilah sisi teoritis dalam kerangka fikrah kita.
Kita juga menganjurkan manusia untuk merealisasi ajaran Islam, membawa mereka sampai
ke tahap pelaksanaannya, dan menuntun mereka untuk dapat mengamalkannya.
"Inilah sisi praktis dalam kerangka fikrah kita. Yang selalu menjadi syi'ar kita adalah: Allah
adalah tujuan kita, Rasul adalah teladan kita, al-Qur'an adalah acuan kita, jihad adalah jalan
kita, dan mati dijalan Allah adalah cita-cita kita yang tertinggi. Sesunguhnya sistem da'wah
Ikhwanul Muslimin mempunyai tahapan-tahapan tertentu, dan langkah-langkah yang jelas.
Kita mengetahui apa yang kita kehendaki, dan apa sarana untuk merealisasi keinginan
tersebut.
"Yang kita ingini pertama kali adalah, seorang pribadi muslim, kemudian rumah tangga
muslim, bangsa muslim, dan kedaulatan Islam. Dari sini, maka kita tidak mendukung seluruh
sistem yang tidak Islami dan tidak merujuk pada ajarannya. Kita akan bersama-sama bekerja
menghidupkan sistem pemerintahan Islami dengan seluruh aspeknya.
"Setelah itu, kita menginginkan agar seluruh bagian dari tanah air Islam yang telah dipecah-
pecah oleh sistem politik asing kembali bergabung bersama. Lalu kita ingin agar bendera
Allah kembali berkibar tinggi di atas seluruh penjuru bumi yang dahulu pernah merasakan
kesejahteraannya bersama Islam.
"Selanjutnya, kami akan mengumandangkan da'wah Islam ke seluruh dunia, dan
menyampaikan daw'ah ke seluruh ummat manusia, merata ke selutuh ufuk bumi,
menundukkan kediktatoran
manusia kepadanya, hingga tidak ada lagi fitnah di muka bumi, dan ketundukan hanya pada
Allah swt. semata."
"Setiap fase dari fase fase ini telah ditentukan langkah, jabaran, dan sarananya.
Untuk hak mad’u, al-Bayyanuni mengemukakan bahwa hal KARAKTER MAD’U DAN HAMBATAN
INTERNAL
DA’WAH PARA NABI1
A. PENDAHULUAN
Mad’u merupakan salah satu unsur dalam da’wah. Proses da’wah tersusun dari beberapa
unsur atau komponen, yaitu: subjek (dä’i), materi (mäddah), metode (tharïqoh), media (wasïlah),
objek (mad’ü) dan efek (ätsar) dakwah2
Untuk mengetahui makna mad’u maka terlebih dahulu kita harus mengetahui ma’na
da’wah.Kalimatda’wahmenurutbahasaberasal dari bahasaArab da’ä – yad’ü –du’ä`an – da’watan
berarti memanggil, mengundang, minta tolong, memohon, menamkan, meminta datang dan
mendorong dan mendo’akan3
. Dengan demikian, mad’ü berarti orang yang dipanggil, yang
diundang,yangdipintatolong,yangdimohon,yangditanamkan,yangdimintadatang,yangdidorong
dan orang yang dido’akan. Sedangkan secarah istilah dakwah Islam berarti menyampaikan dan
mengajarkan ajaranIslamkepadamanusiadan mempraktekkannya dalam kehidupan nyata4
. Maka
yang dimaksud dengan mad’u dalam istilah dakwah adalah orang yang menjadi sasaran dakwah5
.
Dalammembahasmad’usebagai bagiandari rukundakwah,MuhammadAbual-FathAl-Bayyanuni
membaginyakepada:pertama,dari lingkarankedekatandantanggungjawab;kedua,hakmad’u;
ketiga,kewajibanmad’u;dan ashnaf (golongan-golongan) mad’u.Dari segi lingkarankedekatandan
1Yusri Al-Syaibani. Disampaikan dalam “Ngaso” (Ngaji Pasosore) di PD. Pemuda Persatuan Islam di Gedung
Bersama PD. Persis Garut pada Hari Ahad, 21 Jumadi Ula 1430 H/ 17 Mei 2009 M
2 Yusup Tajri, Olahraga Beladiri sebagai Media Dakwah;Studi Deskriptifatas Beladiri Syufu Taesyukhan,
Bandung: 2005, hlm. 2
3 A.W. Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab Indonesia Terlengkap,Pustaka Progressif, Surabaya: 2002, cet:
ke 25, hlm. 406
4 Muhammad Abu Al-Fath Al-Bayyanuni, Al-Madkhol Ila ‘Ilmi al-Da’wah, Mu`assasah Ar-Risalah, Beirut:
1414 H/ 1993 M, hlm. 40
5 Ibid, hlm. 41
tanggungjawabbagi da’i,mad’uterbagi kepadadirinyasendiri6
,keluarga7
ini merupakanketetapan
Allahbagi manusia.Allahtidakakanmengadzabmereka,selamabelum
sampai dakwah kepada mereka8
. Dengan sendirinya, manusia seluruhnya mempunyai hak
untukdidakwahi,danataudiutusrasul kepadamereka9
.Bahkan,ketikaRasulullahshallallähu 'alaihi
wasallam tidak menghiraukan seseorang yang datang dengan niat dan tujuan yang benar, karena
sedang fokus menda’wahi para pembesar dan tokoh Quraisy, Allah menegurnya10
.
Sedangkan kewajiban mad’u adalah menerima dalwah. Tidak ada pilihan kedua. Harus
menerima.Bilatidak,makaitusamadenganmendustakanparapembawapanji dakwah,dandengan
sendirnya mendustakan serta tidak menghargai pengutusnya, yaitu Allah Subhänah wa Ta'äla11
.
Perkataan yang harus ada/ keluar, sebagai simbol komitmen hati, adalah sami’na wa atho’na12
bukan sami’na wa ‘ashoina13
. Mad’u harus mustajib (menerima) terhadap seruan Allah dan Rasul-
Nya14
.
Mengenai pembagian mad’u, secara global terbagi kepada dua: yang menerima, dan yang
menolak. Yang menerima disebut mu`min/ muslim/ muhtad/ mustajib, sedangkan yang menolak
disebutkafir/dholl danmu’ridh. Kaum mu`min dari segi mendapat hidayah terbagi kepada muslim
muhtad (yang ‘aqidah, ibadah dan mu’amalahnya sesuai perintah Allah) dan muslim dholl (yang
‘aqidah,ibadahdanmu’amalahnyaadapenyimpangan;tidaksesuai perintah Allah). Sedangkan dari
segi kekuatan imannya, kaum mu`min terbagi kepada sabiq bi al-khairat, muqtashid dan zhalim
linafsih. Hal ini sebagaimana digambarkan dalam al-Qur`an:
َّ
‫ُم‬
‫ث‬
َّ
‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ث‬َ
‫ر‬ْ
‫َو‬‫أ‬
َّ
ََّ
‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬
َّ
َّ
َ
‫ين‬ِ
‫ذ‬‫م‬‫ل‬‫ا‬
َّ
‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ
‫ف‬َ‫ط‬ْ
‫اص‬
َّ
َّْ
‫ن‬ِ
‫م‬
َّ
ََّ
‫ن‬ِ
‫اد‬َ‫ب‬ِ‫ع‬
َّ
َّْ
‫م‬ُ
‫ه‬ْ‫ن‬ِ
‫م‬َ‫ف‬
َّ
َّ
‫م‬
ِ
‫ال‬َ‫ظ‬
َّ
َّ
ِ‫ه‬ِ
‫س‬ْ
‫ف‬َ‫ن‬ِ‫ل‬
َّ
َّْ
‫م‬ُ
‫ه‬ْ‫ن‬ِ
‫م‬َ
‫و‬
َّ
َّ
‫م‬
‫د‬ِ
‫ص‬َ‫ت‬ْ
‫ق‬ُ
‫م‬
َّ
َّْ
‫م‬ُ
‫ه‬ْ‫ن‬ِ
‫م‬َ
‫و‬
َّ
َّ‫م‬
‫ق‬ِ‫ب‬‫ا‬َ
‫س‬
َّ
َِّ
‫ات‬َ
‫ر‬ْ‫ي‬َْ
‫ْل‬ِ
‫ِب‬
َّ
َِّ
‫ن‬ْ
‫ذ‬ِِ
‫ِب‬
َّ
َّ
ِ‫م‬
‫اّلل‬
َّ
ََّ
‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬
َّ
ََّ
‫و‬ُ
‫ه‬
َّ
َّ
ُ
‫ل‬ْ
‫ض‬َ
‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬
َّ
َّ
ُ
‫ي‬ِ‫ب‬َ
‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬
َّ
Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba
Kami,laludi antara merekaada yangMenganiayadiri mereka sendiri dandi antara mereka ada yang
6 QS. Al-Baqarah – 2: 44; Asy-Syams – 91: 9, 10
7 QS. At-Tahrim – 66: 5
8 QS. Al-Isra – 17: 15
9 QS. An-Nisa – 4: 164- 66
10 QS. `Abasa – 80: 1- 12
11 QS. Al-Baqarah – 2: 97, 98
12 QS. Al-Baqarah – 2: 285; An-Nisa – 4: 46
13 QS. Al-Baqarah – 2: 93
14 QS. Al-Anfal – 8: 24
pertengahandandiantaramerekaada(pula) yanglebihdahuluberbuat kebaikan dengan izin Allah.
yang demikian itu adalah karunia yang Amat besar15
.
1. Mulhidun, adalah mereka yang mengingkari keberadaan dan eksistensi Allah 'Azza wa
Jalla. Mereka berkata:
َّْ
‫ن‬ِ‫إ‬
َّ
ََّ
‫ي‬ِ
‫ه‬
َّ
َّ‫م‬
‫ّل‬ِ‫إ‬
َّ
‫ا‬َ‫ن‬ُ‫ات‬َ‫ي‬َ
‫ح‬
َّ
‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ُّن‬
‫الد‬
َّ
َُّ
‫وت‬َُ
‫َن‬
َّ
‫ا‬َ‫ي‬َْ
‫َن‬َ
‫و‬
َّ
‫ا‬َ
‫م‬َ
‫و‬
َّ
َّ
ُ
‫ن‬َْ
‫َن‬
َّ
َّ
َ
‫ي‬ِ‫ث‬‫و‬ُ
‫ع‬ْ‫ب‬َِ
‫ِب‬
َّ
َّ
Kehidupan itu tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, kita mati dan kita hidup
dan sekali-kali tidak akan dibangkitkan lagi16
‫ا‬َ
‫م‬
َّ
ََّ
‫ي‬ِ
‫ه‬
َّ
َّ‫م‬
‫ّل‬ِ‫إ‬
َّ
‫ا‬َ‫ن‬ُ‫ات‬َ‫ي‬َ
‫ح‬
َّ
‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ُّن‬
‫الد‬
َّ
َُّ
‫وت‬َُ
‫َن‬
َّ
‫ا‬َ‫ي‬َْ
‫َن‬َ
‫و‬
َّ
‫ا‬َ
‫م‬َ
‫و‬
َّ
‫ا‬َ‫ن‬ُ
‫ك‬ِ‫ل‬ْ
‫ه‬ُ‫ي‬
َّ
َّ‫م‬
‫ّل‬ِ‫إ‬
َّ
َُّ
‫ر‬ْ
‫مه‬
‫د‬‫ال‬
َّ
‫ا‬َ
‫م‬َ
‫و‬
َّ
َّْ
‫م‬َُ
‫َل‬
َّ
ََّ
‫ك‬ِ‫ل‬َ
‫ذ‬ِ‫ب‬
َّ
َّْ
‫ن‬ِ
‫م‬
َّ
َّ
‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬
َّ
َّْ
‫ن‬ِ‫إ‬
َّ
َّْ
‫م‬ُ
‫ه‬
َّ
َّ‫م‬
‫ّل‬ِ‫إ‬
َّ
َّ
َ
‫ن‬‫ُّو‬‫ن‬ُ‫ظ‬َ‫ي‬
"Kehidupanini tidaklainhanyalahkehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan
tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak
mempunyai pengetahuantentangitu,merekatidaklainhanyalah menduga-duga saja17
.
2. Al-Musyrikun al-Watsaniyyun, ialah mereka yang menyekutukan Allah dengan selain-
Nya, apakah dalam ‘aqidah maupun ‘ibadah.
َّ
َ
‫ين‬ِ
‫ذ‬‫م‬‫ل‬‫ا‬َ
‫و‬
َّ
‫ا‬‫و‬ُ
‫ذ‬َ‫م‬
‫اَّت‬
َّ
َّْ
‫ن‬ِ
‫م‬
َّ
َّ
ِ‫ه‬ِ‫ن‬‫و‬ُ
‫د‬
َّ
َّ
َ‫اء‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ْ
‫َو‬‫أ‬
َّ
‫ا‬َ
‫م‬
َّ
َّْ
‫م‬ُ
‫ه‬ُ
‫د‬ُ‫ب‬ْ
‫ع‬َ‫ن‬
َّ
َّ‫م‬
‫ّل‬ِ‫إ‬
َّ
ََّ
‫ون‬ُ‫ب‬ِ
‫ر‬َ
‫ق‬ُ‫ي‬ِ‫ل‬
َّ
ََّ
‫ل‬ِ‫إ‬
َّ
َّ
ِ‫م‬
‫اّلل‬
َّ
‫ى‬َ
‫ف‬ْ‫ل‬ُ
‫ز‬
َّ
َّ
‫م‬
‫ن‬ِ‫إ‬
َّ
َّ
َ‫م‬
‫اّلل‬
َّ
َّ
ُ
‫م‬ُ
‫ك‬َْ
‫َي‬
َّ
َّْ
‫م‬ُ
‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬
َّ
َِّ
‫ف‬
َّ
‫ا‬َ
‫م‬
َّ
َّْ
‫م‬ُ
‫ه‬
َّ
َّ
ِ‫يه‬ِ‫ف‬
َّ
َّ
َ
‫ن‬‫و‬ُ
‫ف‬ِ‫ل‬َ‫ت‬َْ
‫َي‬
َّ
َّ
‫م‬
‫ن‬ِ‫إ‬
َّ
َّ
َ‫م‬
‫اّلل‬
َّ
ََّ
‫ّل‬
َّ
‫ي‬ِ
‫د‬ْ
‫ه‬َ‫ي‬
َّ
َّْ
‫ن‬َ
‫م‬
َّ
ََّ
‫و‬ُ
‫ه‬
َّ
َّ
َّ‫م‬
‫ب‬ِ
‫اذ‬َ
‫ك‬
َّ
َّ
َّ‫م‬
‫ار‬‫م‬
‫ف‬َ
‫ك‬
َّ
Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak
menyembahmerekamelainkansupayamerekamendekatkanKami kepadaAllahdengan
sedekat- dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang
apa yang merekaberselisihpadanya.Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang
yang pendusta dan sangat ingkar18
.
Dalammengomentari ayatini,DewanPenterjemahmemberikan catatan kaki, bahwa: “Yang
dimaksud dengan orang yang Menganiaya dirinya sendiri ialah orang yang lebih banyak
kesalahannya daripada kebaikannya, dan pertengahan ialah orang-orang yang kebaikannya
berbanding dengan kesalahannya, sedang yang dimaksud dengan orang-orang yang lebih dahulu
15 QS. Fathir – 35: 32
16 QS. Al-Mu`minun – 23: 37
17 QS. Al-Jatsiyah – 45: 24
18 QS. Az-Zumar – 39: 3
dalamberbuatkebaikanialahorang-orangyangkebaikannyaAmatbanyak dan Amat jarang berbuat
kesalahan”19
.
Mengenai golongan kafir, al-Bayyanuni membaginya kepada:
3. Al-Jahidun al-
essential and vaIidiry ofdakwah science.
i Pendahuluan
Uraian sebelumya1 rnenegaskan
bahwa ilmu pengetahuan
mengawsii pefi,elajahannya pzda
pengalaman manusia dan berhenti
di batas pengalaman manusia.
Sebagai suatu disiplin ilmu, dakwah
juga tidak terlepas dari pengalaman
manusia, terutama pengalaman
berolah pikir. Meskipun sumber nilai
dan mata air ilmu dakwah adalah Al-
Cur'en, di sanping juga reaiita,
tetapi rumusan-rumusan, gagasangagasan,
dan rancang bangun
epistemologinya adahh hasil kreasi
manusia semata. Cengan begitu
maka ilmu dakwah tidak dapat
dipisahkan dari landasan
metodologis olah pikir manusia
daiam rancang bangun epistemologi
keilmuannya.
Kajian ontologi ilmu dakwah,
dalam tulisan sebelumnya, rnenghasiikan
suatu pemikiran konseptual
bahwa antara pemikiran dan wuj~d,
pikiran dan realita mempunyai
korelasi relasional. Mengetahui
adalah bentuk primordial dan hakik
dari wujud sehingga pemikiran atau
kognisi manusia merupakan proses
pei~yesuaian di:i antara pikirafi &n
realita. Pikiran inilah yang menjadi
objek kajian iimu dakwah, dan ini
k i a r t i rancang bkgun
epistemoiogi ilmu dakwah hams
dibangun atas landasan ontoiogi
relasional.
Tulisan ini merupakan kajian
19 Al-Qur`an dan terjemahnya, Wakaf dari Pelayan Dua Tanah suci Raja Fahd bin Abdul Aziz Al Su’ud, t.t. hlm.
701, catatan kaki ke 1261
awal epistemoiogi ilmu dakwah yang
didasarkan pada pemikiran ontologi
relasional. Tuhan adalah sumber
eksistensi manusia, dan manusia
adalah representasi dunia wujud
yang tereksistensi dari Tuhan. Ini
berarti antara Tuhan dan manusia
memiliki relasi ontologis, dan karena
itu epistemologi ilmu dakwah juga
hatus dikaji mefalui pendekatan
relasional.
I! Tentang Epistemologi
Epistemologi adalah cabang
filsafat yang secara khusus
membahas teori ilmu pengetahuan.
Pada dasamya kata epistemologi
berasal dari bahasa Yunani,
spisteme (pengetahuan) dan logos
(teori). Dengan demikian secara
etimoiogis, epistemologi berarti
teori pengetahuan. Dalam rumusan
yang lebih rinci, episternologi
diartikan sebagai studi filosofis
tentang asal-usul, struktur, metode,
kesahihan, dan tujuan
pengetahuan.'
Dalam kajian Filsafat llmu
beberapa istilah lain yang setara
dengan epistemologi sering
dimunculkan, diantaranya: 1).
Giteriologi, yaitu csbang filsafat
yang membicarakan ukuran benar
atall tidaknya pengetahuan. 2). Kritik
pengetahuan, yaitu perbincangan
mengenai pengetahuan secara
kritis. 3). Gnosiology, yaitu
peibincangan m e n g e n a i
pengetahuan yang bersifat ilahiah
(gnosis), dan 4). Logika material,
yaitu pembahasan logis dari segi
isinya, sedangkm logika formal
lebih menekankan pada segi
bentuknya.
Objek material epistemologi
adalah pengetahuan, sedangkan
objek formatya adalah hakikat
pengetahuan. Dari pengenalan
terhadap kedua objek
tersebut depat dijelaskan bahwa
persoalan-persoalan penting
yang dikaji dalam epistemologi
adalah asal-usul pengetahuan,
peran pengalaman dan aka;
dalam pengetahuan, hubungan
antara pengetahuan dengan
keniscayaan, hubungan antara
pengetahuan dengan kebenaran,
keri~ungkinans keptisisme uni'dersal,
dan bentuk-bentuk perubahan
pengetahuan yang berasal dari
konseptualisasi ban! tentang dunia.
Bahasan di atas
menunjukkan bahwa kajian
epistemologi mencakup sumber
(asal-usul), metode, esensi,
dan validitas ilmu pengetahuan.
Dengan kata lain, epistemologi
menjelaskan proses 6an pwsedur
yang memungkinkan pencapaian
pengetahuan yang berupa
ilmu serta hal-ha1 yang harus
dipertimbangkan vntuk mernperoleh
ilmu pengetahuan yang benar.

More Related Content

Similar to Pelaku Dakwah.docx

Materi khilafah dan dakwah
Materi khilafah dan dakwahMateri khilafah dan dakwah
Materi khilafah dan dakwahel-hafiy
 
Superior Ideologi Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Superior Ideologi Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah MelayuSuperior Ideologi Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Superior Ideologi Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayuapdim
 
Ikhwanul muslimin
Ikhwanul musliminIkhwanul muslimin
Ikhwanul musliminAbu Jakaria
 
Menuju Jamaatul Muslimin Telaah Sistem Jamaah dalam Gerakan Islam
Menuju Jamaatul Muslimin Telaah Sistem Jamaah dalam Gerakan IslamMenuju Jamaatul Muslimin Telaah Sistem Jamaah dalam Gerakan Islam
Menuju Jamaatul Muslimin Telaah Sistem Jamaah dalam Gerakan IslamAPDKasohor
 
Tugas_Agama_Pertemuan_11.pdf
Tugas_Agama_Pertemuan_11.pdfTugas_Agama_Pertemuan_11.pdf
Tugas_Agama_Pertemuan_11.pdfKwonBil
 
Agama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode Mekkah
Agama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode MekkahAgama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode Mekkah
Agama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode MekkahSiswan Afandi
 
Kepribadian Muslimah
Kepribadian MuslimahKepribadian Muslimah
Kepribadian Muslimahiqbalgoh
 
BUKU TANDA KEDATANGAN DAJJAL DI ERA MODERN
BUKU TANDA KEDATANGAN DAJJAL DI ERA MODERNBUKU TANDA KEDATANGAN DAJJAL DI ERA MODERN
BUKU TANDA KEDATANGAN DAJJAL DI ERA MODERNMuhammad Ardhiansyah
 
Konsep asas tamadun islam
Konsep asas tamadun islamKonsep asas tamadun islam
Konsep asas tamadun islamAzman Ariffin
 
Agar Wanita Tidak Diperdaya
Agar Wanita Tidak DiperdayaAgar Wanita Tidak Diperdaya
Agar Wanita Tidak DiperdayaBidak 99
 
Syarah Pendek Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)
Syarah Pendek Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)Syarah Pendek Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)
Syarah Pendek Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)Imran
 
Bentuk-bentuk Medan Perjuangan Islam
Bentuk-bentuk Medan Perjuangan IslamBentuk-bentuk Medan Perjuangan Islam
Bentuk-bentuk Medan Perjuangan IslamRismanHidayat3
 
pengajian islam
pengajian islampengajian islam
pengajian islamSoFfAeHa
 
Penyesatan opini terhadap negara islam
Penyesatan opini terhadap  negara islamPenyesatan opini terhadap  negara islam
Penyesatan opini terhadap negara islamEmat S. Elfarakani
 
Hijrah Nabi Dari Spritualitas Menuju Kepemimpinan Negara
Hijrah Nabi Dari Spritualitas Menuju Kepemimpinan NegaraHijrah Nabi Dari Spritualitas Menuju Kepemimpinan Negara
Hijrah Nabi Dari Spritualitas Menuju Kepemimpinan NegaraSofyan Siroj
 

Similar to Pelaku Dakwah.docx (20)

ISLAM HADHARI
ISLAM HADHARIISLAM HADHARI
ISLAM HADHARI
 
Materi khilafah dan dakwah
Materi khilafah dan dakwahMateri khilafah dan dakwah
Materi khilafah dan dakwah
 
Superior Ideologi Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Superior Ideologi Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah MelayuSuperior Ideologi Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Superior Ideologi Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
 
Ikhwanul muslimin
Ikhwanul musliminIkhwanul muslimin
Ikhwanul muslimin
 
Menuju Jamaatul Muslimin Telaah Sistem Jamaah dalam Gerakan Islam
Menuju Jamaatul Muslimin Telaah Sistem Jamaah dalam Gerakan IslamMenuju Jamaatul Muslimin Telaah Sistem Jamaah dalam Gerakan Islam
Menuju Jamaatul Muslimin Telaah Sistem Jamaah dalam Gerakan Islam
 
Tugas_Agama_Pertemuan_11.pdf
Tugas_Agama_Pertemuan_11.pdfTugas_Agama_Pertemuan_11.pdf
Tugas_Agama_Pertemuan_11.pdf
 
Tujuan Dakwah.docx
Tujuan Dakwah.docxTujuan Dakwah.docx
Tujuan Dakwah.docx
 
Da'wah dan methodenya
Da'wah dan methodenyaDa'wah dan methodenya
Da'wah dan methodenya
 
Agama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode Mekkah
Agama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode MekkahAgama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode Mekkah
Agama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode Mekkah
 
islam hadhari
islam hadhariislam hadhari
islam hadhari
 
Kepribadian Muslimah
Kepribadian MuslimahKepribadian Muslimah
Kepribadian Muslimah
 
4
44
4
 
BUKU TANDA KEDATANGAN DAJJAL DI ERA MODERN
BUKU TANDA KEDATANGAN DAJJAL DI ERA MODERNBUKU TANDA KEDATANGAN DAJJAL DI ERA MODERN
BUKU TANDA KEDATANGAN DAJJAL DI ERA MODERN
 
Konsep asas tamadun islam
Konsep asas tamadun islamKonsep asas tamadun islam
Konsep asas tamadun islam
 
Agar Wanita Tidak Diperdaya
Agar Wanita Tidak DiperdayaAgar Wanita Tidak Diperdaya
Agar Wanita Tidak Diperdaya
 
Syarah Pendek Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)
Syarah Pendek Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)Syarah Pendek Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)
Syarah Pendek Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)
 
Bentuk-bentuk Medan Perjuangan Islam
Bentuk-bentuk Medan Perjuangan IslamBentuk-bentuk Medan Perjuangan Islam
Bentuk-bentuk Medan Perjuangan Islam
 
pengajian islam
pengajian islampengajian islam
pengajian islam
 
Penyesatan opini terhadap negara islam
Penyesatan opini terhadap  negara islamPenyesatan opini terhadap  negara islam
Penyesatan opini terhadap negara islam
 
Hijrah Nabi Dari Spritualitas Menuju Kepemimpinan Negara
Hijrah Nabi Dari Spritualitas Menuju Kepemimpinan NegaraHijrah Nabi Dari Spritualitas Menuju Kepemimpinan Negara
Hijrah Nabi Dari Spritualitas Menuju Kepemimpinan Negara
 

More from peri heriyanto

translate war and human rights.docx
translate war and human rights.docxtranslate war and human rights.docx
translate war and human rights.docxperi heriyanto
 
tugas nulis berita.docx
tugas nulis berita.docxtugas nulis berita.docx
tugas nulis berita.docxperi heriyanto
 
Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional.doc
Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional.docStrategi Pemberantasan Korupsi Nasional.doc
Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional.docperi heriyanto
 
resume ilmu alamiah dasar.docx
resume ilmu alamiah dasar.docxresume ilmu alamiah dasar.docx
resume ilmu alamiah dasar.docxperi heriyanto
 
Musium wangsit mandala
Musium wangsit mandalaMusium wangsit mandala
Musium wangsit mandalaperi heriyanto
 
Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...
Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...
Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...peri heriyanto
 

More from peri heriyanto (11)

UAS Jur Foto.docx
UAS Jur Foto.docxUAS Jur Foto.docx
UAS Jur Foto.docx
 
translate war and human rights.docx
translate war and human rights.docxtranslate war and human rights.docx
translate war and human rights.docx
 
tugas nulis berita.docx
tugas nulis berita.docxtugas nulis berita.docx
tugas nulis berita.docx
 
tugas jurnal @.docx
tugas jurnal @.docxtugas jurnal @.docx
tugas jurnal @.docx
 
ilmu dakwah.docx
ilmu dakwah.docxilmu dakwah.docx
ilmu dakwah.docx
 
syarat ijma.docx
syarat ijma.docxsyarat ijma.docx
syarat ijma.docx
 
Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional.doc
Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional.docStrategi Pemberantasan Korupsi Nasional.doc
Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional.doc
 
resume ilmu alamiah dasar.docx
resume ilmu alamiah dasar.docxresume ilmu alamiah dasar.docx
resume ilmu alamiah dasar.docx
 
hakikat ips
hakikat ipshakikat ips
hakikat ips
 
Musium wangsit mandala
Musium wangsit mandalaMusium wangsit mandala
Musium wangsit mandala
 
Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...
Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...
Strategi Nasional Dalam Menghadapi Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI, ...
 

Recently uploaded

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

Pelaku Dakwah.docx

  • 1. Pelaku Dakwah Setiap muslim dan muslimah pada dasarnya mempunyai kewajiban untuk berdakwah, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari perbuatan mungkar (HR. Muslim dari Abu Sa’id al-Khudri). Akan tetapi, dalam menghadapi berbagai masalah yang semakin berat dan kompleks, sebagai akibat tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi, globalisasi, dan tuntutan kebutuhan hidup, maka kiranya tidak memadai lagi dakwah yang dilakukan secara fardhi (perseorangan), merencanakan dan mengerjakan sediri kegiatannya. Akan tetapi, hendaknya dilakukan secara jam’i, melalui kelembagaan yang ditata dengan baik dan menghimpun berbagai keahlian yang diperlukan. Persoalan pendanaan yang selalu menjadi masalah, kiranya dapat dipecahkan melalui kelembagaan ini, bahkan apabila diperhatikan ayat-ayat al-Quran (Qs. Al-Anfal: 73, Qs. At-Taubah: 71, Qs. Ash-Shaf: 4), dakwah yang dilakukan secara berjamaah dalam sebuah barisan yang kokoh, rapi dan teratur, merupakan suatu keharusan. Orang-orang kafir, di dalam menghadapi kaum muslimin, selalu bersama-sama dalam menghimpun berbagai kekuatan, bahkan kebijaksanaan, politiknya. Persoalan Aljazair yang pemilunya dimenangkan oleh kaum muslimin dengan cara jujur dan terhormat misalnya, ternyata telah dibatalkan secara keji oleh kaum kuffar, baik kaum kuffar negerinya sendiri atau pun dari luar negeri, secara bersama-sama. Bagaimana biadapnya kaum kuffar dalam membantai kaum muslimin di Bosnia-Herzegovina, yang jauh melebihi kekejaman Hitler dangan Nazi-nya, ternyata secara bersama-sama telah didiamkan pula oleh mereka dengan berbagai macam dalih dan alasan yang sulit diterima oleh akal yang sehat. Akan tetapi, apabila ada negara yang dianggap membawa aspirasi Islam melakukan kesalahan (menurut anggapan mereka yang kufur dan biadap itu), secara bersama-sama pula mereka berusaha menghancurkannya. Tujuan mereka hanya satu, menghancrukan kaum muslimin dengan agama Islamnya, sampai sehancur-hancurnya. Yahudi dan Nasrani boleh berbeda pendapat dan pendirian diantara sesama mereka, tetapi begitu menghadapi Islam, mereka akan segera bahu membahu, saling bantu di antara mereka. Qs. Al-Anfal ayat 73 mengingatkan kita, kaum muslimin, bahwa apabila kekuatan kafir itu tidak dihadapi secara berjamaah dan bersama-sama, maka yang akan terjadi adalah fitnah dan kehancuran. Sasaran Dakwah Ikhwan Rabu,05/11/2008 14:41 WIB | email |print Sasaran Dakwah Ikhwan: 1. Memberi keyakinandanmemperbaiki pemahamankaummusliminterhadapIslam, menjelaskanda’wahal-Qur’anul Karimsecaragamblangdanjelas,menampilkanisinya secara muliasesuai denganruhzaman,menyingkapkandunganal-Qur’anberuapa kehebatandankeindahannya,sertamenolaksemuakebatilandankedustaanyang diarahkankepadanya. 2. Menghimpunkaummuslimindalamberamal di atasprinsip-prinsipal-Qur’anyangmulia denganmempengaruhipengaruhal-Qur’ansecaramendalamdankuatdi dalamjiwa. 3. Mengabdi padamasyarakat danmembersihkanmerekadenganmemerangikebodohan, penyakit,kemiskinan,kehinaan,danmemotivasi kebajikan,kemanfaatanumumdalam segalabentuknya.
  • 2. 4. Memfokuskanperhatianterhadapkeluarga,melalui tuntunansebagai berikut: a. SetiapanggotaIkhwanmemberi perhatiankhususkepadaanggotakeluarganya,baik kepadaisteri,saudaradananaknya. b. Jama'ah harusmembukalapanganaktivitaskewanitaansecarahakmelalui penyebaranbuku,mengadakanpertemuandan membuatperkumpulanumumbagi wanita,secaraumumdan khusus.Jugamelalui pembentukankaderkhususpara wanitamuslimah. c. Setiapanggotaharus mencari isteri yangshalihah. d. Setiapanggotaharus melibatkansemuaanggotakeluarganyadalamrodada'wah. e. Jama'ah harusmewujudkansaranauntukmenutupi kebutuhanini,misalnyasatu unitbertanggungjawabdalamhal pemeliharaananak,satuunitlainnya bertannggungjawabdalammasalahkewanitaan,unitkhususuntukmembentukdan membinaparamuslimahtingkatpusat, danunitkhususdi tinngkatpusatyangakan menerimaanak-anakyangtelahmenyelesaikanpenndidikanpadaperingkat tertentu. f. Jama'ah berupayamembebaskanrumahanggotadari semuahal yang bertentangan denganIslam.Melarangsikappersainganduniawi (materialistik) di antarapara wanitaIkhwan,sertamenggalakkanzuhud(hidupsederhana). g. Jama'ah menyelenggarkanhalaqah-halaqahwanitadi masjidsekaligusmenyediakan para guru wanitadan laki-lakiyangaktif danshalih. h. Jama'ah membantumengadakanbuku-bukurujukanbagi wanitadanmemilihkan bukuyang baikbagi mereka.Menyelenggarakanprogramtulismenulis,mencetak dan menerbitkanberbagai bukukewanitaan,meletakkanbeberapabukuyang pengelolaannyadiserahkandi bawahwewenangkaumwanitadananak-anak muslimah,danberusahamewujudkanperpustakaanIslam.Sebuahrumahtangga muslimtidakakanterwujudhanyamelalui bimbingankepadaparasuami,ayah, anak,akan tetapi harusmelalui penumbuhanlingkunganyangsesuai dan pemeliharaanyangsehat. i. Jama'ah memotivasi pemikahandilakukanpadausiadini danberupayamemperbaiki pribadi sehinggamemiliki pengaruhyangbaikdalamkeluarga.Insitusi Keluarga, tidaklainadalahkumpulanpribadi.Bilaseorangsuami berkepribadianbaik, begitupunisteriakanmemilikipribadi yangbaik.Keduanyamerupakantiang penyanggasebuahkeluargayangmampumembentuksebuahrumahtangga percontohanyangberdiri di atasprinsip-prinsipIslam. Islamtelahmeletakkanprinsip-prinsipdalamberumahtangga,di antaranya  Menganjurkankaumpriamelakukanpemilihanyangbaikterhadapcalon isteri.  Menjelaskancarayang palingtepatuntukmengikathubungansuamiisteri.  Memberi batasanhak dankewajibansuami danisteri.  Mewajibkankeduabelahpihakuntukmemeliharabuahpernikahanhingga dapat tumbuhdanmatang tanpa kerusakandankelalaian.  Memberi penyelesaiansemuapermasalahanhidupdalamberumahtangga secara detail.  Menggariskansemuateori berumahtanggadenganjalanpertengahan,tidak mengurangi.dantidakberlebihan.  Ikhwanmenghendaki terbentuknyarumahtanggamuslim, baikdari sisi pemikiran,'aqidah,akhlaq,perasaan,di setiapamal danprilakunya. Karenanya,Ikhwanmengajakkaumwanitauntukmembantukaumlelaki. Begitupunanak-anakuntukmembantuparapemuda.Inilahsasaranda'wah Ikhwandalammembentukmerekamenjadi sebuahkeluargaidaman.
  • 3. 5. PerhatianuntukmembentuksebuahmasyarakatIslam.Takdiragukanlagi,bilakeluarga telahbaik,niscayamasyarkatpunmenjadi baik.Masyarakat,tidaklainmerupakankumpulan keluarga.Dankeluargaadalahmasyarakatmini.Sedangkanmasyarakatmerupakankeluarga besar.Islamtelahmeletakkanprinsip-prinsiphidupbermasyarakatyangsejahtera. Karenaitu,Ikhwanmenghendaki berdirinyasebuahbangsamuslim, masyarakatmuslim. Ikhwanbekerjamenyampaikanda'wahIslamke seluruhrumah,mengangkatsuaraIslamdi setiaptempat,menyebarkanfikrahIslamdanmemasuki kampung-kampung,pusat-pusat perkumpulan,danpelosokkota.Mereka,dalammenunaikantugasini,takkenal lelahdan berupayatidak meninggalkansemuasaranayangdiridhai AllahdanRasul-Nya. Sasaran ini pernah disebutkan secara global oleh Syaikh al-Murabbi Hasan al-Banna rahimahullah: "Misi kita Ikhwanul Muslimin, secara global adalah: Menghadapi arus keangkaramurkaan dari peradaban materialistik dan kebudayaan nafsu dan syahwat sampai hilang dari tanah kita dan kita terbebas dari malapetaka yang muncul karenanya. "Tidak sampal di sini, bahkan kita akan terus mendatangi kejahatan itu di sarangnya, kita akan perangi di dalam kandangnya sampai dunia mengagungkan nama Nabi saw., tunduk pada nilai-nilai al-Qur'an, dan bayang-bayang Islam meneduhi semesta. Pada saat itu tecapailah apa yang dicita-citakan seorang muslim. Tidak ada lagi fitnah dan ketundukan hanyalah kepada Allah. "Dan kewajiban kita Ikhwanul Muslimin yang pertama sekali, adalah menjelaskan manusia batasan-batasan Islam dengan jelas, sempurna, terang, tanpa penambahan, pengurangan dan tanpa kerancuan. Inilah sisi teoritis dalam kerangka fikrah kita. Kita juga menganjurkan manusia untuk merealisasi ajaran Islam, membawa mereka sampai ke tahap pelaksanaannya, dan menuntun mereka untuk dapat mengamalkannya. "Inilah sisi praktis dalam kerangka fikrah kita. Yang selalu menjadi syi'ar kita adalah: Allah adalah tujuan kita, Rasul adalah teladan kita, al-Qur'an adalah acuan kita, jihad adalah jalan kita, dan mati dijalan Allah adalah cita-cita kita yang tertinggi. Sesunguhnya sistem da'wah Ikhwanul Muslimin mempunyai tahapan-tahapan tertentu, dan langkah-langkah yang jelas. Kita mengetahui apa yang kita kehendaki, dan apa sarana untuk merealisasi keinginan tersebut. "Yang kita ingini pertama kali adalah, seorang pribadi muslim, kemudian rumah tangga muslim, bangsa muslim, dan kedaulatan Islam. Dari sini, maka kita tidak mendukung seluruh sistem yang tidak Islami dan tidak merujuk pada ajarannya. Kita akan bersama-sama bekerja menghidupkan sistem pemerintahan Islami dengan seluruh aspeknya. "Setelah itu, kita menginginkan agar seluruh bagian dari tanah air Islam yang telah dipecah- pecah oleh sistem politik asing kembali bergabung bersama. Lalu kita ingin agar bendera Allah kembali berkibar tinggi di atas seluruh penjuru bumi yang dahulu pernah merasakan kesejahteraannya bersama Islam.
  • 4. "Selanjutnya, kami akan mengumandangkan da'wah Islam ke seluruh dunia, dan menyampaikan daw'ah ke seluruh ummat manusia, merata ke selutuh ufuk bumi, menundukkan kediktatoran manusia kepadanya, hingga tidak ada lagi fitnah di muka bumi, dan ketundukan hanya pada Allah swt. semata." "Setiap fase dari fase fase ini telah ditentukan langkah, jabaran, dan sarananya. Untuk hak mad’u, al-Bayyanuni mengemukakan bahwa hal KARAKTER MAD’U DAN HAMBATAN INTERNAL DA’WAH PARA NABI1 A. PENDAHULUAN Mad’u merupakan salah satu unsur dalam da’wah. Proses da’wah tersusun dari beberapa unsur atau komponen, yaitu: subjek (dä’i), materi (mäddah), metode (tharïqoh), media (wasïlah), objek (mad’ü) dan efek (ätsar) dakwah2 Untuk mengetahui makna mad’u maka terlebih dahulu kita harus mengetahui ma’na da’wah.Kalimatda’wahmenurutbahasaberasal dari bahasaArab da’ä – yad’ü –du’ä`an – da’watan berarti memanggil, mengundang, minta tolong, memohon, menamkan, meminta datang dan mendorong dan mendo’akan3 . Dengan demikian, mad’ü berarti orang yang dipanggil, yang diundang,yangdipintatolong,yangdimohon,yangditanamkan,yangdimintadatang,yangdidorong dan orang yang dido’akan. Sedangkan secarah istilah dakwah Islam berarti menyampaikan dan mengajarkan ajaranIslamkepadamanusiadan mempraktekkannya dalam kehidupan nyata4 . Maka yang dimaksud dengan mad’u dalam istilah dakwah adalah orang yang menjadi sasaran dakwah5 . Dalammembahasmad’usebagai bagiandari rukundakwah,MuhammadAbual-FathAl-Bayyanuni membaginyakepada:pertama,dari lingkarankedekatandantanggungjawab;kedua,hakmad’u; ketiga,kewajibanmad’u;dan ashnaf (golongan-golongan) mad’u.Dari segi lingkarankedekatandan 1Yusri Al-Syaibani. Disampaikan dalam “Ngaso” (Ngaji Pasosore) di PD. Pemuda Persatuan Islam di Gedung Bersama PD. Persis Garut pada Hari Ahad, 21 Jumadi Ula 1430 H/ 17 Mei 2009 M 2 Yusup Tajri, Olahraga Beladiri sebagai Media Dakwah;Studi Deskriptifatas Beladiri Syufu Taesyukhan, Bandung: 2005, hlm. 2 3 A.W. Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab Indonesia Terlengkap,Pustaka Progressif, Surabaya: 2002, cet: ke 25, hlm. 406 4 Muhammad Abu Al-Fath Al-Bayyanuni, Al-Madkhol Ila ‘Ilmi al-Da’wah, Mu`assasah Ar-Risalah, Beirut: 1414 H/ 1993 M, hlm. 40 5 Ibid, hlm. 41
  • 5. tanggungjawabbagi da’i,mad’uterbagi kepadadirinyasendiri6 ,keluarga7 ini merupakanketetapan Allahbagi manusia.Allahtidakakanmengadzabmereka,selamabelum sampai dakwah kepada mereka8 . Dengan sendirinya, manusia seluruhnya mempunyai hak untukdidakwahi,danataudiutusrasul kepadamereka9 .Bahkan,ketikaRasulullahshallallähu 'alaihi wasallam tidak menghiraukan seseorang yang datang dengan niat dan tujuan yang benar, karena sedang fokus menda’wahi para pembesar dan tokoh Quraisy, Allah menegurnya10 . Sedangkan kewajiban mad’u adalah menerima dalwah. Tidak ada pilihan kedua. Harus menerima.Bilatidak,makaitusamadenganmendustakanparapembawapanji dakwah,dandengan sendirnya mendustakan serta tidak menghargai pengutusnya, yaitu Allah Subhänah wa Ta'äla11 . Perkataan yang harus ada/ keluar, sebagai simbol komitmen hati, adalah sami’na wa atho’na12 bukan sami’na wa ‘ashoina13 . Mad’u harus mustajib (menerima) terhadap seruan Allah dan Rasul- Nya14 . Mengenai pembagian mad’u, secara global terbagi kepada dua: yang menerima, dan yang menolak. Yang menerima disebut mu`min/ muslim/ muhtad/ mustajib, sedangkan yang menolak disebutkafir/dholl danmu’ridh. Kaum mu`min dari segi mendapat hidayah terbagi kepada muslim muhtad (yang ‘aqidah, ibadah dan mu’amalahnya sesuai perintah Allah) dan muslim dholl (yang ‘aqidah,ibadahdanmu’amalahnyaadapenyimpangan;tidaksesuai perintah Allah). Sedangkan dari segi kekuatan imannya, kaum mu`min terbagi kepada sabiq bi al-khairat, muqtashid dan zhalim linafsih. Hal ini sebagaimana digambarkan dalam al-Qur`an: َّ ‫ُم‬ ‫ث‬ َّ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ث‬َ ‫ر‬ْ ‫َو‬‫أ‬ َّ ََّ ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ َّ َّ َ ‫ين‬ِ ‫ذ‬‫م‬‫ل‬‫ا‬ َّ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ ‫ف‬َ‫ط‬ْ ‫اص‬ َّ َّْ ‫ن‬ِ ‫م‬ َّ ََّ ‫ن‬ِ ‫اد‬َ‫ب‬ِ‫ع‬ َّ َّْ ‫م‬ُ ‫ه‬ْ‫ن‬ِ ‫م‬َ‫ف‬ َّ َّ ‫م‬ ِ ‫ال‬َ‫ظ‬ َّ َّ ِ‫ه‬ِ ‫س‬ْ ‫ف‬َ‫ن‬ِ‫ل‬ َّ َّْ ‫م‬ُ ‫ه‬ْ‫ن‬ِ ‫م‬َ ‫و‬ َّ َّ ‫م‬ ‫د‬ِ ‫ص‬َ‫ت‬ْ ‫ق‬ُ ‫م‬ َّ َّْ ‫م‬ُ ‫ه‬ْ‫ن‬ِ ‫م‬َ ‫و‬ َّ َّ‫م‬ ‫ق‬ِ‫ب‬‫ا‬َ ‫س‬ َّ َِّ ‫ات‬َ ‫ر‬ْ‫ي‬َْ ‫ْل‬ِ ‫ِب‬ َّ َِّ ‫ن‬ْ ‫ذ‬ِِ ‫ِب‬ َّ َّ ِ‫م‬ ‫اّلل‬ َّ ََّ ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ َّ ََّ ‫و‬ُ ‫ه‬ َّ َّ ُ ‫ل‬ْ ‫ض‬َ ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ َّ َّ ُ ‫ي‬ِ‫ب‬َ ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ َّ Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami,laludi antara merekaada yangMenganiayadiri mereka sendiri dandi antara mereka ada yang 6 QS. Al-Baqarah – 2: 44; Asy-Syams – 91: 9, 10 7 QS. At-Tahrim – 66: 5 8 QS. Al-Isra – 17: 15 9 QS. An-Nisa – 4: 164- 66 10 QS. `Abasa – 80: 1- 12 11 QS. Al-Baqarah – 2: 97, 98 12 QS. Al-Baqarah – 2: 285; An-Nisa – 4: 46 13 QS. Al-Baqarah – 2: 93 14 QS. Al-Anfal – 8: 24
  • 6. pertengahandandiantaramerekaada(pula) yanglebihdahuluberbuat kebaikan dengan izin Allah. yang demikian itu adalah karunia yang Amat besar15 . 1. Mulhidun, adalah mereka yang mengingkari keberadaan dan eksistensi Allah 'Azza wa Jalla. Mereka berkata: َّْ ‫ن‬ِ‫إ‬ َّ ََّ ‫ي‬ِ ‫ه‬ َّ َّ‫م‬ ‫ّل‬ِ‫إ‬ َّ ‫ا‬َ‫ن‬ُ‫ات‬َ‫ي‬َ ‫ح‬ َّ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ُّن‬ ‫الد‬ َّ َُّ ‫وت‬َُ ‫َن‬ َّ ‫ا‬َ‫ي‬َْ ‫َن‬َ ‫و‬ َّ ‫ا‬َ ‫م‬َ ‫و‬ َّ َّ ُ ‫ن‬َْ ‫َن‬ َّ َّ َ ‫ي‬ِ‫ث‬‫و‬ُ ‫ع‬ْ‫ب‬َِ ‫ِب‬ َّ َّ Kehidupan itu tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, kita mati dan kita hidup dan sekali-kali tidak akan dibangkitkan lagi16 ‫ا‬َ ‫م‬ َّ ََّ ‫ي‬ِ ‫ه‬ َّ َّ‫م‬ ‫ّل‬ِ‫إ‬ َّ ‫ا‬َ‫ن‬ُ‫ات‬َ‫ي‬َ ‫ح‬ َّ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ُّن‬ ‫الد‬ َّ َُّ ‫وت‬َُ ‫َن‬ َّ ‫ا‬َ‫ي‬َْ ‫َن‬َ ‫و‬ َّ ‫ا‬َ ‫م‬َ ‫و‬ َّ ‫ا‬َ‫ن‬ُ ‫ك‬ِ‫ل‬ْ ‫ه‬ُ‫ي‬ َّ َّ‫م‬ ‫ّل‬ِ‫إ‬ َّ َُّ ‫ر‬ْ ‫مه‬ ‫د‬‫ال‬ َّ ‫ا‬َ ‫م‬َ ‫و‬ َّ َّْ ‫م‬َُ ‫َل‬ َّ ََّ ‫ك‬ِ‫ل‬َ ‫ذ‬ِ‫ب‬ َّ َّْ ‫ن‬ِ ‫م‬ َّ َّ ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ َّ َّْ ‫ن‬ِ‫إ‬ َّ َّْ ‫م‬ُ ‫ه‬ َّ َّ‫م‬ ‫ّل‬ِ‫إ‬ َّ َّ َ ‫ن‬‫ُّو‬‫ن‬ُ‫ظ‬َ‫ي‬ "Kehidupanini tidaklainhanyalahkehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuantentangitu,merekatidaklainhanyalah menduga-duga saja17 . 2. Al-Musyrikun al-Watsaniyyun, ialah mereka yang menyekutukan Allah dengan selain- Nya, apakah dalam ‘aqidah maupun ‘ibadah. َّ َ ‫ين‬ِ ‫ذ‬‫م‬‫ل‬‫ا‬َ ‫و‬ َّ ‫ا‬‫و‬ُ ‫ذ‬َ‫م‬ ‫اَّت‬ َّ َّْ ‫ن‬ِ ‫م‬ َّ َّ ِ‫ه‬ِ‫ن‬‫و‬ُ ‫د‬ َّ َّ َ‫اء‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ْ ‫َو‬‫أ‬ َّ ‫ا‬َ ‫م‬ َّ َّْ ‫م‬ُ ‫ه‬ُ ‫د‬ُ‫ب‬ْ ‫ع‬َ‫ن‬ َّ َّ‫م‬ ‫ّل‬ِ‫إ‬ َّ ََّ ‫ون‬ُ‫ب‬ِ ‫ر‬َ ‫ق‬ُ‫ي‬ِ‫ل‬ َّ ََّ ‫ل‬ِ‫إ‬ َّ َّ ِ‫م‬ ‫اّلل‬ َّ ‫ى‬َ ‫ف‬ْ‫ل‬ُ ‫ز‬ َّ َّ ‫م‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ َّ َّ َ‫م‬ ‫اّلل‬ َّ َّ ُ ‫م‬ُ ‫ك‬َْ ‫َي‬ َّ َّْ ‫م‬ُ ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ َّ َِّ ‫ف‬ َّ ‫ا‬َ ‫م‬ َّ َّْ ‫م‬ُ ‫ه‬ َّ َّ ِ‫يه‬ِ‫ف‬ َّ َّ َ ‫ن‬‫و‬ُ ‫ف‬ِ‫ل‬َ‫ت‬َْ ‫َي‬ َّ َّ ‫م‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ َّ َّ َ‫م‬ ‫اّلل‬ َّ ََّ ‫ّل‬ َّ ‫ي‬ِ ‫د‬ْ ‫ه‬َ‫ي‬ َّ َّْ ‫ن‬َ ‫م‬ َّ ََّ ‫و‬ُ ‫ه‬ َّ َّ َّ‫م‬ ‫ب‬ِ ‫اذ‬َ ‫ك‬ َّ َّ َّ‫م‬ ‫ار‬‫م‬ ‫ف‬َ ‫ك‬ َّ Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembahmerekamelainkansupayamerekamendekatkanKami kepadaAllahdengan sedekat- dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang merekaberselisihpadanya.Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar18 . Dalammengomentari ayatini,DewanPenterjemahmemberikan catatan kaki, bahwa: “Yang dimaksud dengan orang yang Menganiaya dirinya sendiri ialah orang yang lebih banyak kesalahannya daripada kebaikannya, dan pertengahan ialah orang-orang yang kebaikannya berbanding dengan kesalahannya, sedang yang dimaksud dengan orang-orang yang lebih dahulu 15 QS. Fathir – 35: 32 16 QS. Al-Mu`minun – 23: 37 17 QS. Al-Jatsiyah – 45: 24 18 QS. Az-Zumar – 39: 3
  • 7. dalamberbuatkebaikanialahorang-orangyangkebaikannyaAmatbanyak dan Amat jarang berbuat kesalahan”19 . Mengenai golongan kafir, al-Bayyanuni membaginya kepada: 3. Al-Jahidun al- essential and vaIidiry ofdakwah science. i Pendahuluan Uraian sebelumya1 rnenegaskan bahwa ilmu pengetahuan mengawsii pefi,elajahannya pzda pengalaman manusia dan berhenti di batas pengalaman manusia. Sebagai suatu disiplin ilmu, dakwah juga tidak terlepas dari pengalaman manusia, terutama pengalaman berolah pikir. Meskipun sumber nilai dan mata air ilmu dakwah adalah Al- Cur'en, di sanping juga reaiita, tetapi rumusan-rumusan, gagasangagasan, dan rancang bangun epistemologinya adahh hasil kreasi manusia semata. Cengan begitu maka ilmu dakwah tidak dapat dipisahkan dari landasan metodologis olah pikir manusia daiam rancang bangun epistemologi keilmuannya. Kajian ontologi ilmu dakwah, dalam tulisan sebelumnya, rnenghasiikan suatu pemikiran konseptual bahwa antara pemikiran dan wuj~d, pikiran dan realita mempunyai korelasi relasional. Mengetahui adalah bentuk primordial dan hakik dari wujud sehingga pemikiran atau kognisi manusia merupakan proses pei~yesuaian di:i antara pikirafi &n realita. Pikiran inilah yang menjadi objek kajian iimu dakwah, dan ini k i a r t i rancang bkgun epistemoiogi ilmu dakwah hams dibangun atas landasan ontoiogi relasional. Tulisan ini merupakan kajian 19 Al-Qur`an dan terjemahnya, Wakaf dari Pelayan Dua Tanah suci Raja Fahd bin Abdul Aziz Al Su’ud, t.t. hlm. 701, catatan kaki ke 1261
  • 8. awal epistemoiogi ilmu dakwah yang didasarkan pada pemikiran ontologi relasional. Tuhan adalah sumber eksistensi manusia, dan manusia adalah representasi dunia wujud yang tereksistensi dari Tuhan. Ini berarti antara Tuhan dan manusia memiliki relasi ontologis, dan karena itu epistemologi ilmu dakwah juga hatus dikaji mefalui pendekatan relasional. I! Tentang Epistemologi Epistemologi adalah cabang filsafat yang secara khusus membahas teori ilmu pengetahuan. Pada dasamya kata epistemologi berasal dari bahasa Yunani, spisteme (pengetahuan) dan logos (teori). Dengan demikian secara etimoiogis, epistemologi berarti teori pengetahuan. Dalam rumusan yang lebih rinci, episternologi diartikan sebagai studi filosofis tentang asal-usul, struktur, metode, kesahihan, dan tujuan pengetahuan.' Dalam kajian Filsafat llmu beberapa istilah lain yang setara dengan epistemologi sering dimunculkan, diantaranya: 1). Giteriologi, yaitu csbang filsafat yang membicarakan ukuran benar atall tidaknya pengetahuan. 2). Kritik pengetahuan, yaitu perbincangan mengenai pengetahuan secara kritis. 3). Gnosiology, yaitu peibincangan m e n g e n a i pengetahuan yang bersifat ilahiah (gnosis), dan 4). Logika material, yaitu pembahasan logis dari segi isinya, sedangkm logika formal lebih menekankan pada segi bentuknya. Objek material epistemologi adalah pengetahuan, sedangkan objek formatya adalah hakikat pengetahuan. Dari pengenalan terhadap kedua objek tersebut depat dijelaskan bahwa persoalan-persoalan penting yang dikaji dalam epistemologi adalah asal-usul pengetahuan, peran pengalaman dan aka; dalam pengetahuan, hubungan antara pengetahuan dengan keniscayaan, hubungan antara pengetahuan dengan kebenaran,
  • 9. keri~ungkinans keptisisme uni'dersal, dan bentuk-bentuk perubahan pengetahuan yang berasal dari konseptualisasi ban! tentang dunia. Bahasan di atas menunjukkan bahwa kajian epistemologi mencakup sumber (asal-usul), metode, esensi, dan validitas ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, epistemologi menjelaskan proses 6an pwsedur yang memungkinkan pencapaian pengetahuan yang berupa ilmu serta hal-ha1 yang harus dipertimbangkan vntuk mernperoleh ilmu pengetahuan yang benar.