1. MATERI INTI - 3
SELEKSI PENDONOR DARAH DI
PUSKESMAS
1
2. PENGKONDISIAN
• Apa yang anda ketahui tentang donor darah ?
2
• Ada berapa jenis donor darah yang anda
ketahui ?
• Mengapa calon donor darah harus sehat ?
• Apa yang anda ketahui tentang persyaratan
menjadi donor darah ?
• Mengapa ibu hamil perlu darah ?
6. I. DESKRIPSI SINGKAT (1)
• Seleksi pendonor darah yakni seleksi keluarga ibu hamil atau klp
masyarakat yang berminat untuk menyumbangkan darahnya.
• Seleksi dilakukan untuk menentukan apakah seseorang
memenuhi persyaratan untuk menjadi pendonor darah atau
tidak.
• Seleksi pendonor darah penting dilakukan untuk menjamin
kesehatan dan keselamatan pendonor, resipien dan petugas.
• Untuk dapat terselenggaranya kegiatan seleksi pendonor darah
sesuai prosedur standar, seluruh peralatan serta bahan dan alat
habis pakai harus disiapkan, dibersihkan dan dirapihkan.
6
7. • Kegiatan seleksi pendonor darah
– penilaian apakah calon pendonor memenuhi persyaratan pendonor;
– pengarahan pengisian inform consent kepada calon pendonor,
meliputi pengertian dan tujuan inform consent ;
– pemeriksaan riwayat penyakit yang dialami calon pendonor
sebelumnya ;
– kesehatan fisik terbatas.
• Seleksi awal donor di Puskesmas
– penilaian apakah calon pendonor memenuhi persyaratan pendonor
dalam aspek kondisi fisik,
– penilaian riwayat penyakit,
– pemeriksaan golongan darah (dipilih yang sama dengan ibu hamil
bersangkutan)
– pemeriksaan kadar hemoglobin
I. DESKRIPSI SINGKAT (2)
7
8. II. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan pembelajaran umum:
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
melakukan seleksi pendonor darah.
B. Tujuan pembelajaran khusus
Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu:
1. Menjelaskan seleksi pendonor darah.
2. Melakukan kewaspadaan standar dan keamanan kerja.
3. Melakukan persiapan alat dan bahan untuk seleksi
pendonor darah.
4. Melakukan seleksi pendonor darah.
8
9. III. POKOK BAHASAN
• Pokok Bahasan 1 : Pengertian seleksi pendonor darah.
• Pokok Bahasan 2 : Kewaspadaan standar dan
keamanan kerja.
• Pokok Bahasan 3 : Persiapan alat dan bahan untuk
seleksi pendonor darah.
• Pokok Bahasan 4 : Langkah seleksi pendonor darah
9
10. IV. METODE
• Tugas baca modul
• Curah pendapat
• Ceramah Tanya Jawab (CTJ)
• Demonstrasi (TPK 2-4)
• Latihan pengisian formulir pencatatan
kegiatan seleksi pendonor darah (TPK 5)
10
12. Pengertian seleksi pendonor darah
adalah upaya untuk menilai apakah pendonor
darah memenuhi persyaratan donor atau tidak.
merupakan kriteria yang harus dipenuhi agar
seseorang yang telah berminat menjadi
donor dapat menyumbangkan darahnya.
harus dijamin untuk mencegah bahaya
penularan infeksi terhadap penerima darah atau
pegawai yang melakukan pengambilan darah
Seleksi
Donor
Syarat
Donor
Mutu &
Keamanan
Darah
12
13. Informasi pra penyumbangan
Proses
penyumbangan
darah
Risiko yang
berhubungan
dengan Infeksi
Menular Lewat
Transfusi Darah
(IMLTD)
Pendonor harus
memberitahukan
setiap risiko yang
dimiliki secara jujur dan
benar
Disediakan atau disajikan
untuk semua pendonor
Dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang sudah dilatih
13
15. Persyaratan pendonor darah
15
Kriteria
seleksi
umum
Kondisi
medis
penolakan
sementara
Kondisi
medis
penolakan
permanen
Riwayat
imunisasi
Riwayat
infeksi Pasca operasi,
hamil,
menstruasi,
dll
Penyakit kronis,
infeksi
Lihat:
Daftar
Imunisasi
Infeksi akut,
Infeksi kronis
16. Penerimaan atau penolakan harus berdasarkan:
• respons pendonor terhadap pertanyaan rinci tentang
faktor-faktor kesehatan, keluarga dan gaya hidup.
• riwayat bepergian donor.
• pemeriksaan fisik dan pengobatan.
17. Kriteria Seleksi
Kriteria Umum Penjelasan
Usia Usia minimal 17 tahun. Pendonor pertama kali dengan umur
>60 tahun dan pendonor ulang dengan umur >65 tahun dapat
menjadi pendonor dengan perhatian khusus
Berat badan Donor darah lengkap:
- ≥ 55 kilogram untuk penyumbangan darah 450 mL
- ≥ 45 kilogram untuk penyumbangan darah 350 mL
Donor apheresis:
- ≥ 55 kilogram
Tekanan darah Sistolik : 90 hingga 160 mm Hg
Diastolik : 60 hingga 100 mm Hg
Dan perbedaan antara sistolik dengan diastolik lebih dari 20
mmHg
Denyut nadi 50 hingga 100 kali per menit dan teratur
18. Kriteria Seleksi
Kriteria Umum Penjelasan
Suhu tubuh 36,5 – 37,5 0C
Hemoglobin 12,5 hingga 17 g/dL
Penampilan donor Kondisi tersebut dibawah ini, tidak diizinkan
untuk mendonorkan darah:
Anemia, jaundice, sianosis, dispnoe, ketidak
stabilan mental , alkohol atau keracunan obat
Risiko terkait gaya
hidup
Orang dengan gaya hidup yang menempatkan
mereka pada risiko tinggi untuk mendapatkan
penyakit infeksi berat yang dapat ditularkan
melalui darah.
19. Penolakan Permanen
• Penyakit Keganasan
(terutama hematologikal
atau berhubungan dengan
viremia)
• Creutzfeldt-Jakob Disease
• Penyalahguna narkoba
suntik
• Diabetes dengan terapi
insulin
• Penyakit jantung dan
pembuluh darah
• Kondisi infeksius (contoh:
penderita dan karier HIV
1/2, HTLV I/II, HBV, HCV,
Leishmaniasis, Babesiosis,
Chronic Q fever, Chagas
disease)
• Xenotransplantation
• Polycythaemia vera
• Penyakit liver
• Riwayat perdarahan
abnormal
• Penyakit autoimun
• Riwayat anafilaksis
20. Penolakan Sementara
Kondisi Masa Penolakan
Endoskopi dengan biopsi
menggunakan peralatan fleksibel
6 bulan tanpa pemeriksaan NAT untuk Hepatitis C
4 bulan jika pemeriksaan NAT pada 4 bulan
negatif untuk Hepatitis C
Kecelakaan inokulasi, akupuntur,
tatoo, tindik badan
6 bulan tanpa pemeriksaan NAT untuk Hepatitis C
4 bulan jika pemeriksaan NAT pada 4 bulan
negatif untuk Hepatitis C
Mukosa terpercik oleh darah
manusia, jaringan atau sel yang
ditransplantasikan
6 bulan tanpa pemeriksaan NAT untuk Hepatitis C
4 bulan jika pemeriksaan NAT pada 4 bulan
negatif untuk Hepatitis C
Transfusi komponen darah 6 bulan tanpa pemeriksaan NAT untuk Hepatitis C
4 bulan jika pemeriksaan NAT pada 4 bulan
negatif untuk Hepatitis C
Epilepsi 3 tahun setelah berhenti pengobatan tanpa
seranagan
Demam >38oC, flu-like illness 2 minggu setelah gejala menghilang
Penyakit Ginjal Acute glomerulonephritis : 5 tahun ditolak setelah
penyembuhan lengkap
21. Jenis vaksinasi Masa penolakan
Attenuated bacteria and viruses:
BCG, yellow fever, rubella, measles,
poliomyelitis (oral), mumps, typhoid fever,
cholera
4 minggu
Killed bacteria:
Cholera, Typhoid
Diterima jika keadaan kesehatan baik
Inactivated viruses:
Poliomyelitis (injeksi), influenza
Diterima jika keadaan kesehatan baik
Toxoid:
Diphtheria, tetanus
Diterima jika keadaan kesehatan baik
Vaksin lain:
Hepatitis A dan B
Hepatitis B
Rabies, tick-borne encephalitis
Diterima jika keadaan kesehatan baik dan tidak
ada paparan
Hepatitis B – 1 minggu untuk mencegah hasil
pemeriksaan HBsAg positif palsu
1 tahun post-exposure (setelah paparan)
Smallpox 8 minggu
22. Interval, Frekuensi dan Volume
Komponen Kriteria Persyaratan
Whole Blood Interval waktu
sejak penyumbangan
terakhir
- Laki-Laki : 2 bulan
- Perempuan : 2 bulan
- 48 jam jika penyumbangan terakhir
adalah prosedur plasmapheresis
atau plateletpheresis
Frekuensi
pengambilan
- Laki-Laki 6 penyumbangan pertahun
- Perempuan 4 penyumbangan
pertahun
Volume (maximum) - 450 mL ± 10% diluar antikoagulan
- 350 mL ± 10% diluar antikoagulan
23. Tahapan Seleksi Donor
Donor mengisi formulir
kuesioner
Formulir identitas donor ,
Kuesioner donor yang disetujui untuk
diberlakukan dan ada nomor kontrol
dokumen yang disetujui untuk
diberlakukan, ditandatangani oleh
calon pendonor dan petugas
Registrasi Input data ke dalam sistem informasi
UTD
24. Tahapan Seleksi Donor
Pemeriksaan dokter • Timbang berat badan
• Pemeriksaan kesehatan sederhana.
• Dokter yang terlatih dan kompeten
Pemeriksaan Hb dan
golongan darah
• Alat dan reagen yang telah
dikualifikasi
• Petugas yang terlatih dan kompeten
• Pemeriksaan golongan darah
25. Kuesioner Donor
• Kuesioner donor digunakan oleh Puskesmas sebagai
panduan untuk menilai kelayakan calon pendonor darah.
• Pada seleksi awal pendonor darah oleh Puskesmas tidak
dilakukan pengisian informed consent donor.
• Di UTD:
– Kuesioner harus diisi oleh pendonor sebelum setiap
penyumbangan darah.
– Respons terhadap pertanyaan harus dikaji dan jika
perlu didiskusikan lebih lanjut dengan pendonor
selama wawancara yang dilakukan secara rahasia oleh
petugas khusus terlatih.
– Donor menandatangani informed consent.
25
26. Penjelasan thd donor
• Kerugian medis menyumbangkan darah:
– jika kondisi fisik dan psikis memenuhi persyaratan
donor, maka tidak ada kerugian medis
– Darah dapat diregenerasi
– Penyumbangan darah hanya 11-13% total vol (350-
450 ml), sehingga tidak berdampak secara medis.
– Volume darah kembali ke semula setelah 48 jam pasca
penyumbangan sedangkan kadar hemoglobin akan
kembali ke keadaan semula setelah 6 minggu.
– Reaksi penyumbangan darah
26
27. Reaksi penyumbangan darah
• Yang sering terjadi adalah rasa pusing dan pingsan:
– karena secara psikis calon donor belum siap misalnya
karena rasa takut dan khawatir yang berlebihan atau
melihat pendonor lain mengalami hal tersebut.
– jika pendonor kurang tidur atau belum makan sebelum
menyumbangkan darah.
• Reaksi pasca penyumbangan darah lainnya adalah
muntah dan kejang-kejang karena hipokalemia.
• Jika reaksi pasca penyumbangan darah terjadi maka
lakukan tindakan perawatan dan merujuk pendonor ke
Rumah sakit jika diperlukan.
27
28. Informed consent pendonor
(di UTD)
• Perlindungan hukum pendonor darah yang dijaga
kerahasiaannya
• Pernyataan tertulis menunjukan bahwa :
1. pendonor menyetujui tindakan pengambilan darah
dan sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium;
2. pendonor setuju untuk diberi kabar tertulis bila
ternyata hasil pemeriksaan labotarium perlu
ditindaklanjuti; dan
3. pendonor setuju jika komponen plasma tidak
terpakai untuk transfusi, dapat dijadikan produk
plasma untuk pengobatan.
• Ditanda tangani oleh donor dan petugas.
28
30. Kewaspadaan standar
• Adalah berbagai tindakan untuk mencegah
terjadinya infeksi pada petugas laboratorium
Puskesmas, terkait pemeriksaan kadar
hemoglobin dan golongan darah calon
pendonor.
• Terdiri dari tindakan untuk keamanan kerja yakni,
melindungi petugas, mencegah penularan ke
pasien dan pengunjung Puskesmas lain, serta
mencegah penularan ke lingkungan sekitar sarana
kesehatan.
30
31. Ruang lingkup kewaspadaan stándar
dan keamanan kerja
• Penggunaan Alat Pelindung Diri, meliputi:
– Memakai sarung tangan yang baru untuk setiap calon
pendonor darah.
– Memakai jas laboratorium atau apron.
– Menggunakan masker apabila diperlukan
• Latihan:
– Cuci tangan dengan larutan desinfektan
– Mengenakan jas laboratorium
– Mengenakan dan melepas sarung tangan
31
32. Cuci tangan
• Tujuan dari cuci tangan adalah secara mekanik
menghilangkan kontaminasi, sel-sel mati dari lapisan kulit,
minyak dan sisa-sisa keringat
• Pada saat yang bersamaan hal ini mengakibatkan hilangnya
minyak dan faktor yang menjaga kelembaban kulit
• Secara umum tangan harus dicuci sesering mungkin ketika
diperlukan dan sesedikit mungkin ketika tidak diperlukan.
• Jika tangan kotor, berkeringat atau lengket, dan jika
menangani kotoran atau darah, maka cuci tangan dengan
desinfektan adalah indikasi.
• Jika tangan akan digunakan untuk menangani bahan
terkontaminasi, sarung tangan pelindung harus dikenakan.
32
35. Alat seleksi pendonor darah
• Timbangan badan
• Tempat kapas stainlessteel
• Termos, wadah untuk menyimpan antisera
• Termometer suhu antisera
• Wadah limbah infeksius
• Wadah limbah non infeksius
• Stetoskop
• Tensimeter
• Termometer suhu badan
• Hemoglobinometer
• Tempat sampah untuk sampah yang tidak tercemar darah.
• Tempat limbah yang berisi larutan hipoklorit 0,5% untuk sampah yang
tercemar darah ( tempat limbah tajam dan tidak tajam).
• Demonstrasi penyiapan peralatan dan bahan seleksi donor
35
36. Bahan seleksi pendonor darah
• Blood lancet
• Pipet kapiler
• Desinfektan kulit dengan spray
• Kaca obyek/paper golongan darah sekali pakai
• Kapas steril
• Kantong limbah infeksius
• Kantong limbah non infeksius
• Desinfektan untuk cuci tangan
• Reagensia:
– Anti sera anti A dan anti B monoklonal
– Anti D monoklonal
• Demonstrasi penyiapan peralatan dan bahan seleksi
donor
36
38. Langkah seleksi awal pendonor darah
38
Pengisian
lembar
informasi
pendonor
darah
Pemeriksaan
kesehatan
calon
pendonor
darah
Pemeriksaan
kadar
hemoglobin
Pemeriksaan
golongan
darah
Pencatatan
seleksi
pendonor
darah
Latihan
39. Pencatatan kegiatan seleksi pendonor
darah
• Kegiatan Seleksi Pendonor Darah harus dicatat
di dalam formulir pencatatan kegiatan seleksi
pendonor darah sebagaimana terlampir
• Latihan : pengisian formulir pencatatan
39
40. DIMANA BISA DONOR ?
• Di UTD PMI : di 207 Kota/Kabupaten
• Di UTD RS : di 172 RS
• Di UTD Mall : Mall Senayan City dan
Tanah Abang, Jakarta; Mall Mari
Makasar dan Mall Metropolitan Bekasi
• Di Kampus : UnHas, Trisakti, UnTag.
• Di instansi / kantor melalui kegiatan
Mobile Unit
40
41. 41
MENGAPA JIKA PERLU DARAH HARUS BAYAR ?
Biaya
operasional
Biaya
investasi
Darah
asal DDS
gratis
Gedung
Kendaraan
Tenaga
Alat
Gedung
Kendaraan
Tenaga
Bahan
Listrik, Air
BPPD = Biaya
Pengganti
Pengolahan darah
42. PENUTUP
• Seleksi donor merupakan bagian dari rantai
transfusi
• Donor harus memenuhi persyaratan donor
• Seleksi donor oleh puskesmas merupakan
seleksi awal
• Seleksi donor bertujuan untuk mendapatkan
darah seaman mungkin
42