Dokumen tersebut membahas mengenai donor darah, baik donor darah konvensional maupun donor darah buatan. Donor darah konvensional dibedakan menjadi donor sukarela, donor pengganti, dan donor komersial. Donor darah buatan dapat berasal dari stem sel dewasa atau embrio, dimana sumber sel embrio lebih kontroversial dari segi etika.
3. Di Indonesia seharusnya mempunyai stok darah 4,5 juta
sampai 4,8 juta kantong darah per tahun, sedangkan
PMI baru bisa mencukupi sekitar 2 juta kantong darah,
yang 64 persenya diolah menjadi komponen darah
sebanyak 3 juta komponen darah yang mampu
memenuhi 70 persen dari kebutuhan darah penduduk
Indonesia di 520 Kota/Kabupaten. Hal yang
menyebabkan kurangnya persedian darah di Indonesia
adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang
pentingnya mendonorkan darah dan hal ini
menyebabkan kurangnya persediaan darah di
Indonesia.
Latar Belakang
4. MANFAAT DONOR DARAH
Mengetahui golongan darah
Memeriksakan kesehatan secara teratur (donor darah dilakukan 3
bulan sekali) meliputi : tekanan darah, nadi, suhu, tinggi dan berat
badan, hemoglobin, penyakit dalam, hepatitis A dan C, serta HIV
/AIDS
Mengurangi kelebihan zat besi, sehingga terhindar dari serangan
kanker
Mendonorkan darah secara teratur menurunkan resiko penyakit
jantung koroner dan stoke karena sel darah yang telah diambil
akan digantikan sel darah baru yang mampu mengikat oksigen
lebih banyak
Membakar kalori dalam tubuh
6. Donor darah sukarela
( W H O )
• Donor menyumbang darah atas kehendak
sendiri
• Donor tidak menerima pembayaran tunai
atau bentuk lain
• Motivasi menyumbang darah adalah untuk
menolong pasien yang tidak mereka kenal
7. Donor Keluarga / donor pengganti
Keuntungan :
• menambah persediaan darah
• kemungkinan bersedia menjadi donor
sukarela teratur
Kerugian :
• merepotkan keluarga pasien
• ada tekanan pada keluarga
• kemungkinan tidak memenuhi kebutuhan
• memungkinkan donor darah dgn imbalan
• potensial berisiko terhadap keamanan darah
8. Donor darah komersial / bayaran
• Donor darah menerima uang atau hadiah
untuk darah yang disumbangkan
• Motivasi menyumbang darah untuk
imbalan bukan untuk menolong orang lain
• Kerugian
merusak sistim sumbangan darah sukarela
sering berisiko bagi keamanan darah
karena
• mungkin donor tidak sehat
• mungkin menyumbang lebih sering
9. Syarat donor
Syarat untuk menjamin keselamatan Pedonor:
Umur : 17 – 60 tahun
Berat badan minimal 45 kg
Kadar Hb darah 12,5 – 18 g/dl
Tekanan darah berkisar antara 100-180 / 60-100
mmHg
Denyut nadi 50 – 100/menit, teratur
Jarak penyumbangan minimal 75 hari
Tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, hati, paru-
paru, ginjal, kencing manis, gangguan perdarahan,
kejang, penyakit kulit kronis
Tidak sedang menstruasi / hamil / menyusui
10. Syarat donor
Syarat untukmelindungi pasien:
Kulit lengan tempat penyadapan tidak ada kelainan
Tidak mendapat transfusi darah dalam 6 bl terakhir
Tidak mengandung penyakit infeksi yang dapat
ditularkan melalui darah
Tidak mendapat imunisasi
Tidak digigit binatang rabies dalam 1 tahun terakhir
Bukan pengguna narkoba
Tidak minum obat-obatan yang mengandung aspirin 3
hari terakhir
11. Yang tidak cocok menjadi donor (1)
• Status kesehatan calon donor buruk
• Penyumbangan darah tidak sukarela :
institusi, tentara, polisi, lembaga
pemasyarakatan diragukan
kesukarelaannya dan keteraturan
penyumbangan darahnya
12. Yang tidak cocok menjadi donor (1)
• Perilaku berisiko yang memungkinkan
calon donor terpapar infeksi :
mempunyai partner hubungan seks
lebih dari satu
pelacuran
homoseksualitas
biseksualitas
penggunaan obat suntik
perlukaan kulit, tatoo
menjadi partner perilaku berisiko
13. Setiap akan menyumbang darah, calon
donor akan menjalani pemeriksaan:
Mengisi formulir kuesioner kesehatan &
informed consent
Penimbangan Berat badan
Pemeriksaan kadar Hb
Pemeriksaan golongan darah
Pemeriksaan kesehatan sederhana oleh dokter
Proses penyadapan darah
14. Akibat Perilaku Berisiko terhadap
Keamanan Darah
• Ada kemungkinan pasien tertular penyakit
infeksi melalui transfusi darah, walaupun
hasil uji saring darah donor terhadap
penyakit tersebut negatif.
• Disebabkan “periode jendela” (window
periode) yaitu masa antara terinfeksi
dengan berkembangnya antibodi yang
dapat dideteksi (sedikitnya 14 hari), tanpa
gejala infeksi.
15. Donor yang membatalkan dan
menunda atas kemauan sendiri
• Membatalkan diri (self exclusion) artinya
donor yang potensial yang memutuskan
untuk tidak menyumbangkan darah karena
merasa darahnya tidak aman bagi pasien.
• Menunda diri (self defferal) artinya
donor potensial yang menunda
menyumbangkan darah sampai masalahnya
teratasi
• Merupakan himbauan sangat penting pada
calon donor darah
16.
17.
18. BIOETIKA DONOR DARAH
TIDAK ETIS
DONOR DARAH KOMERSIAL
(Tujuan Komersial, Kesterilan darah
belum terjamin, biaya tidak murah,
Merugikan kesehatan pendonor dan
resipien, melanggar norma/hukum,
termasuk memperjual belikan
organ)
ETIS
DONOR DARAH
SUKARELA
(Tujuan Menolong
Tanpa Pamrih)
19. BIOETIKA DONOR DARAH BUATAN
Pandangan ETIS
Darah buatan dari stem sel
dewasa
(Dari sel punca
hematopoietik)
Pandangan TIDAK ETIS
Darah buatan dari stem
sel embrio ; 5-7 hari setelah
fertilisasi (pro-konta bioetika)
Dari embryonik germ cells
(janin : 5-9 minggu)
20. “Sumber sel punca yang umum digunakan secara tradisional adalah
embrio, namun ada pihak yang menentang pemakaian embrio untuk
riset,” papar Profesor John Harris dari divisi Bioetika Universitas
Manchester. Ia menambahkan bahwa kekhawatiran tersebut tidak berlaku
bagi teknologi ini karena sel-sel bukan berasal dari embrio tapi bersumber
dari sel kulit orang dewasa.
Sang profesor menjelaskan bahwa sel-sel diprogram ulang
menuju keadaan pluripotent, yakni keadaan sebelum sel
berspesialisasi. Pada tahap tertentu, mereka mulai memiliki
spesialisasi dan menjadi bagian tubuh,
Profesor Harris tidak melihat adanya masalah dengan
metode ini. Darah yang nantinya diproduksi massal dapat
digunakan di seluruh dunia, bahkan untuk merawat mereka
yang mungkin mempunyai kekhawatiran etis atau religius
mengenai riset sel punca tradisional.
BIOETIKA DONOR DARAH
MENSTRUIASI