SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Analisis Resep
Analisis Skrining Resep
1. Persyaratan administrasi
2. Kesesuaian farmaseutik
3. Pertimbangan Klinis
Persyaratan Administrasi
Nama dan alamat dokter 
SIP -
Tanggal penulisan resep 
Tanda tangan/paraf dokter
penulis resep
-
Nama, alamat, umur, jenis kelamin 
dan berat badan pasien -
Nama obat , potensi, dosis, jumlah
yang minta

Cara pemakaian yang jelas -
Pembacaan Resep
R/ Metronidazole 500 XII
s 3 dd 1 tab
Amoxan 500 XII
s 3 dd 1 cap
Ostelox 7.5 V
s 2 dd 1 tab
Uraian tiap obat
Metronidazole
Sifat Fisikokimia Dalam perdagangan metronidazol terdapat dalam bentuk basa dan garam
hidroklorida. Metronidazol hidroklorida sangat larut dalam air dan larut
dalam alkohol, dalam perdagangan berupa serbuk berwarna putih.
Golongan/ Kelas terapi Anti Infeksi
Indikasi Infeksi anaerobik (termasuk gigi) , lihat pada bagian dosis, infeksi protozoa,
eradikasi Helicobacter pylori; infeksi kulit.
Dosis Infeksi anaerobik (pengobatan biasanya selama 7 hari dan 10 hari untuk
penggunaan antibiotika pada pengobatan kolitis), peroral dengan dosis awal
800 mg kemudian 400 mg setiap 8 jam atau 500 mg setiap 8 jam; anak-anak
7,5 mg/kg setiap 8 jam; Ulser pada lengan : peroral 400 mg setiap 8 jam
selama 7 hari; Bacterial vaginosis : peroral 400 – 500 mg dua kali sehari
selama 5 – 7 hari atau 2 gram sebagai dosis tunggal. Inflamasi pelviks :
peroral 400 mg dua kali sehari selama 14 hari; Acute ulcerative gingivitis :
peroral 200-250 mg setiap 8 jam selama 3 hari; anak-anak 1-3 tahun 50 mg
setiap 8 jam selama 3 hari; 3 – 7 tahun 100 mg setiap 12 jam; 7 – 10 tahun
100 mg setiap 8 jam. Infeksi oral akut : peroral 200 mg setiap 8 jam selama 3
– 7 hari ; anak-anak 1-3 tahun 50 mg setiap 8 jam selama 3 – 7 hari, 3 – 7
tahun 100 mg setiap 12 jam; 7 – 10 tahun 100 mg setiap 8 jam
Farmakokinetik Absorbsi : Oral : diabsorbsi dengan baik; topikal : konsentrasi yang dicapai secara
sistemik setelah penggunaan 1 g secara topikal 10 kali lebih kecil dari pada
penggunaan dengan 250 mg peroral. Distribusi : ke saliva, empedu, cairan mani, air
susu, tulang, hati dan abses hati , paru-paru dan sekresi vagina; menembus
plasenta dan sawar darah otak (blood- brain barrier) ; Ikatan protein : < 20%;
Metabolisme : Hepatik (30%-60%); T½ eliminasi : neonatus : 25-75 jam ; yang lain :
6-8 jam, terjadi perpanjangan pada kerusakan hepar; gagal ginjal terminal : 21 jam;
Waktu untuk mencapai kadar puncak, serum: segera : 1-2 jam; Ekskresi : urin (20%
hingga 40% dalam bentuk obat yang tidak berubah): feses (6% hingga 15%)
Stabilitas
Penyimpanan
Injeksi metronidazol harus disimpan pada 15°C hingga 30°C dan dilindungi dari
cahaya. Produk dapat disimpan dalam refrigerator namun akan terbentuk kristal,
kristal dapat dilarutkan kembali dengan menghangatkannya pada suhu kamar.
Paparan cahaya dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan warna produk
menjadi gelap. Namun demikian paparan cahaya yang normal pada ruangan dalam
jangka pendek tidak mempengaruhi stabilitas metronidazol.
Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap metronidazol, turunan nitroimidazol, atau komponen
yang ada dalam sediaan, kehamilan (trimester pertama – didapatkan efek
karsinogenik pada tikus) masuk kategori B.
Efek Samping Mual, muntah, gangguan pengecapan, lidah kasar dan gangguan saluran
pencernaan; rash ;mengantuk (jarang terjadi), sakit kepala, pusing , ataksia, urin
berwarna gelap, eritema multiform, pruritus, urtikaria, angioedema dan anafilaksis;
juga dilaporkan abnormalitas tes fungsi hati, hepatitis, jaundice, trombositopenia,
anemia aplastic, myalgia, athralgia; pada pengobatan intensif dan jangka panjang
dapat terjadi peripheral neuropathy, transient epilepsi-form seizure dan leukopenia.
Interaksi dengan
obat lain
Efek Cytochrome P450 : menghambat CYP2C8/9 (lemah), 3A4 (moderate);
Meningkatkan efek/toksisitas : Etanol dapat menyebabkan reaksi seperti
disulfiram. Warfarin dan metronidazol dapat meningkatkan bleeding time
(PT) yang menyebabkan perdarahan. Simetidin dapat meningkatkan kadar
metronidazol. Metronidazol dapat menghambat metabolisme cisaprid,
menyebabkan potensial aritmia; hindari penggunaan secara bersamaan.
Metronidazol dapat meningkatkan efek/toksisitas lithium, benzodiazepin
tertentu, calcium channel blocker, siklosporin, turunan ergot, HMG-Coa
reduktase inhibitor tertentu, mirtazapine, nateglinid, nefazodon, sildenafil (
dan PDE-5 inhibitor yang lain), takrolimus, venlafaxine, dan substrat CYP3A4
yang lain. Menurunkan efek: fenobabital, fenobarbital (inducer enzim yang
lain), dapat menurunkan efek dan waktu paro metronidazol
Dengan makanan Konsentrasi puncak serum antibiotik diturunkan dan terjadi delay
(terlambat), tetapi jumlah total obat yang diabsorbsi tidak dipengaruhi.
Mekanisme kerja Setelah berdifusi kedalam organisma, berinteraksi dengan DNA menyebabkan
hilangnya struktur helix DNA dan kerusakan untaian DNA. Hal ini lebih jauh
menyebabkan hambatan pada syntesa protein dan kematian sel organisma.
(Drug Information Handbook)
Amoxan ( Amoxicillin)
Sifat Fisikokimia Secara komersial, sediaan amoksisilin tersedia dalam bentuk trihidrat.
serbuk hablur, dan larut dalam air. Sukar larut dalam air dan methanol;
tidak larut dalam benzena, dalam karbontetraklorida dan dalam
kloroform.
Golongan/ Kelas terapi Anti Infeksi
Indikasi Amoksisilin digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri
gram negatif (Haemophilus Influenza, Escherichia coli, Proteus mirabilis,
Salmonella). Amoksisilin juga dapat digunakan untuk mengatasi infeksi yang
disebabkan oleh bakteri positif (seperti; Streptococcus pneumoniae,
enterococci, nonpenicilinase-producing staphylococci, Listeria) tetapi
walaupun demikian, aminophenisilin, amoksisilin secara umum tidak dapat
digunakan secara sendirian untuk pengobatan yang disebabkan oleh infeksi
streprococcus dan staphilococcal
Dosis Untuk Dewasa - Umum: Rentang dosis antara 250 – 500 mg setiap 8 jam
atau 500 – 875 mg dua kali sehari.Khusus: Infeksi telinga, hidung,
tenggorokan, saluran kemih, kulit: Ringan sampai sedang: 500 mg setiap 12
jam atau 250 mg setiap 8 jam.Berat: 875 mg setiap 12 jam atau 500 mg
setiap 8 jam.Infeksi saluran nafas bawah: 875 mg setiap 12 jam atau 500 mg
setiap 8 jam.Endocarditis profilaxis: 2 g sebelum prosedur operasi. Eradikasi
Helicobacter pylori: 1000 mg dua kali sehari, dikombinasikan dengan satu
antibiotik lain dan dengan proton pump inhibitor atau H2 bloker
Farmakokinetik Absorbsi : cepat dan hampir sempurna, tidak dipengaruhi oleh makanan. Distribusi :
secara luas terdistribusi dalam seluruh cairan tubuh serta tulang; penetrasi lemah
kedalam sel mata dan menembus selaput otak; konsentrasi tinggi dalam urin; mampu
menembus placenta; konsentrasi rendah dalam air susu ibu. Ikatan protein : 17-20%;
Metabolisme : secara parsial melalui hepar. T ½ Dewasa: fungsi ginjal normal 0.7-1,4
jam. ClCr <10 mL/menit: 7-12 jam. Time Peak; kapsul 2 jam; suspensi 1 jam. Eksresi:
urin (80% bentuk utuh); pada neonates eksresi lebih rendah
Stabilitas
Penyimpanan
Stabilitas obat: amoksilin 125 dan 250 mg kapsul, chewable tablet, dan serbuk suspensi
oral harus disimpan dalam suhu 20°C atau lebih rendah. Amosisilin 200 dan 400 mg
chewable tablet dan salut tipis disimpan pada suhu 25°C atau lebih rendah
Kontraindikasi Kontraindikasi untuk pasien yang hipersensitif terhadap amoksisilin, penisilin, atau
komponen lain dalam obat.
Efek Samping Susunan Saraf Pusat : Hiperaktif, agitasi, ansietas, insomnia, konfusi, kejang, perubahan
perilaku, pening. Kulit : Acute exanthematous pustulosis, rash, erytema multiform,
sindrom stevens-johnson, dermatitis, tixic ephidermal necrolisis, hypersensitif vasculitis,
urticaria. GI : Mual, muntah, diare, hemorrhagic colitis, pseudomembranous colitis,
hilangnya warna gigi. Hematologi : Anemia, anemia hemolitik, trombisitopenia,
trombositopenia purpura, eosinophilia, leukopenia, agranulositosi. Hepatic : AST (SGOT)
dan ALT (SGPT) meningkat, cholestatic joundice, hepatic cholestatis, acute cytolitic
hepatitis. Renal : Cristalluria
Interaksi dengan
obat lain
Meningkatkan efek toksik: Disulfiram ,probenezid dan walfarin. Secara teori, jika
diberikan dengan allopurinol dapat meningkatkan efek ruam kulit.
Menurunkan efek:. Kloramfenikol dan tetrasiklin . Dicurigai amoksisilin juga dapat
menurunkan efek obat kontrasepsi oral.
Ostelox (Meloksikam)
Sifat Fisikokimia Serbuk berwarna kuning pucat. Praktis tidak larut dalam air, sedikit larut
dalam aseton, larut dalam dimetilformamida.
Golongan/ Kelas terapi Anti Inflamasi Non Steroid
Indikasi terapi simptomatik untuk eksaserbasi akutdari OA, RA dan spondolitis
ankilosa
Dosis Osteoartritis : Dosis awal & pemeliharaan Pasien dewasa adalah dosis
tunggal 7,5mg/hari. Dosis tertinggi adalah 15mg sekali sehari.
Mekanisme Kerja Menghambat sintesa prostaglandin dengan menghambat kerja isoenzim
COX-1 & COX-2 (lebih banyak ke arah COX-2)
Kontraindikasi Hipersensitif terhadap Meloxicam, atau komponen lain dalam formulasi
sediaan meloxicam Adanya riwayat gatal-gatal, angioedem, bronchospasm,
rhinitis berat, atau syok oleh Aspirin atau golongan AINS lain. Pasien hamil
trimester ke-3 Pasien menyusui (atau hentikan menyusui) kategori C;D
menjelang persalinan
Efek samping Dispepsi, sakit kepala, mual, diare, infeksi saluran cerna atas, sakit abdomen,
pusing, bengkak, kembung, kemerahan. Efek pada saluran cerna dan hati.
Interaksi
dengan obat
lain
ACE Inhibitor : Menurunkan efek antihipertensi (antagonis) Bile acid sequestrants
(cholestyramine) Meningkatkan eliminasi/clearence meloxicam . Lithium :
Meningkatkan konsentrasi plasma Lithium . AINS : Meningkatkan efek samping .
Warfarin : Meningkatkan efek samping pendarahan
Dengan
makanan
Sebaiknya dimakan dengan makanan
Efek Samping Mual, muntah, gangguan pengecapan, lidah kasar dan gangguan saluran
pencernaan; rash ;mengantuk (jarang terjadi), sakit kepala, pusing , ataksia, urin
berwarna gelap, eritema multiform, pruritus, urtikaria, angioedema dan anafilaksis;
juga dilaporkan abnormalitas tes fungsi hati, hepatitis, jaundice, trombositopenia,
anemia aplastic, myalgia, athralgia; pada pengobatan intensif dan jangka panjang
dapat terjadi peripheral neuropathy, transient epilepsi-form seizure dan leukopenia.
Kesesuaian Farmaseutika
• Bentuk sediaan yang diberikan adalah tablet
metronidazole, kapsul amoxan, tablet osteloz
• Pasien berumur 31 tahun (dewasa) maka
pemberian bentuk sediaan sesuai. Karena
tidak dicampur dalam penggerusan, tidak ada
inkompatibilitas secara fisika dan kimia
• Berdasarkan data uraian obat ketiga obat
tersebut tidak menunjukkan adanya interaksi
terapetik satu sama lain.
• Stabilitas penyimpanan pada suhu 15-20
Pertimbangan Klinis
• Berdasarkan literatur, 3 komponen obat tersebut tidak mengalami
interaksi secara terapetik.
• Resep diberikan oleh dokter gigi, dilihat dari komposisi resep diduga
ditujukan untuk periodontitis
• Kombinasi antibiotika metronidazol dan amoksisilin untuk mengatasi
infeksi yang melibatkan bakteri berspektrum luas. Metronidazole
mencakup bakteri anaerob dan amoksisilin mencakup bakteri fakultatif
aerob yang terlibat dalam infeksi.
• Metronidazole yang dikombinasikan dengan amoksisilin efektif terhadap
perawatan kasus-kasus periodontitis lanjut, terutama yang berhubungan
dengan infeksi Actinobacillus actinomycetemcomitans. Penelitian lain yang
dilakukan juga menunjukkan kombinasi amoksisilin dengan metronidazole
dapat menahan perkembangan periodontitis kronis, dan juga
meningkatkan parameter klinis penyakit secara signifikan serta
mengurangi jumlah sisi yang terinfeksi Porphyromonas gingivalis, dan
Prevotella intermedia.
• Beberapa kelompok penggolongan penggunaan kombinasi
amoksisilin dan metronidazole adalah 375 mg amoksisilin ditambah
250 mg metronidazole 3 kali sehari selama 7 hari dan 500 mg
amoksisilin ditambah 250 mg metronidazole 3 kali sehari selama 7.
• Jika dilihat dari resep, penggunaan kombinasi dengan metronidazole
500 mg 3 kali sehari dan amoksisilin 500 mg 3 kali sehari masih
rasional mengikuti dosis masing-masing obat. Karena keduanya
memiliki target yang berbeda meskipun sama-sama sebagai
antiinfeksi.
• Lama pemberian untuk 4 hari, meskipun berbeda dengan acuan yang
biasanya 7 hari tapi lama pemberian antibiotik minimal adalah
selama 3 hari sehingga pemberian selama 4 hari masih rasional.
• Periodontitis adalah peradangan atau infeksi pada jaringan
penyangga gigi (= jaringan periodontium). Yang termasuk jaringan
penyangga gigi adalah gusi, tulang yang membentuk kantong tempat
gigi berada, dan ligamen periodontal (selapis tipis jaringan ikat yang
memegang gigi dalam kantongnya dan juga berfungsi sebagai media
peredam antara gigi dan tulang). Meloksikam digunakan untuk
meredakan nyeri dan/atau peradangan akibat periodontitis.
Konseling Pasien
• Obat antibiotik dapat diminum bersama dengan
makanan, dan diminum sesuai aturan sampai
habis.(Metronidazol dapat menyebabkan gangguan
pada saluran cerna (GI upset); jika hal ini terjadi
gunakan bersama makanan. Sedangkan Amoksisilin
dapat diberikan bersama makanan agar diabsorpsi
lebih baik dan untuk mengurangi rasa tidak nyaman
pada saluran cerna)
• Untuk Ostelox diminum sesuai aturan dan dapat
diminum bersama makanan jika timbul rasa tidak
nyaman pada GI , bila peradangan sudah berhenti
dapat dihentikan penggunaannya.
• Pasien senantiasa menjaga kebersihan mulut,
dapat dengan memakai obat kumur.
• Pemakaian obat kumur anti bakteri untuk
mengurangi pertumbuhan bakteri dalam mulut,
misalnya obat kumur yang mengandung
chlorhexidine. Lakukan konsultasi terlebih dahulu
dengan dokter gigi Anda dalam penggunaan obat
kumur tersebut.
• Berhenti merokok (jika pasien perokok)
• Lakukan kunjungan secara teratur ke dokter gigi
setiap 6 bulan sekali untuk kontrol rutin dan
pembersihan.

More Related Content

What's hot

Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirupsisabihi
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATSurya Amal
 
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananFarmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananEster Muki
 
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekPelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekSurya Amal
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiSurya Amal
 
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosaTeknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosawulannsftri
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolNovi Fachrunnisa
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniDokter Tekno
 
Prinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatPrinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatDokter Tekno
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
 
konseling hipertensi
konseling hipertensikonseling hipertensi
konseling hipertensiwitanurma
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamolYudia Susilowati
 

What's hot (20)

Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
Obat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaanObat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaan
 
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananFarmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
 
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekPelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
 
farmasetika dasar
farmasetika dasarfarmasetika dasar
farmasetika dasar
 
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosaTeknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
 
Interaksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptorInteraksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptor
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 
Prinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatPrinsip kerja Obat
Prinsip kerja Obat
 
Ppt bu anggun
Ppt bu anggunPpt bu anggun
Ppt bu anggun
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
konseling hipertensi
konseling hipertensikonseling hipertensi
konseling hipertensi
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 

Similar to Obat Antiinfeksi dan Antiinflamasi

Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan Dedi Kun
 
Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin Dedi Kun
 
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANANKULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANANUDAYANA UNIVERSITY
 
Askep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdf
Askep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdfAskep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdf
Askep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdfnoragracesara
 
Ab tetrasiklin 2, power point presentation
Ab tetrasiklin 2, power point presentationAb tetrasiklin 2, power point presentation
Ab tetrasiklin 2, power point presentationfikri asyura
 
Anti inflamasi steroid
Anti inflamasi steroidAnti inflamasi steroid
Anti inflamasi steroidrula25
 
Farmakologi di blok nefrouropoetika
Farmakologi di blok nefrouropoetikaFarmakologi di blok nefrouropoetika
Farmakologi di blok nefrouropoetikaFadhol Romdhoni
 
Ginjal dan hipertensi
Ginjal dan hipertensiGinjal dan hipertensi
Ginjal dan hipertensiHelmon Chan
 
farmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hatifarmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hatiwitanurma
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.pptFitriAyuWahyuni1
 
05tbc1
05tbc105tbc1
05tbc1teput
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.pptFitriAyuWahyuni1
 

Similar to Obat Antiinfeksi dan Antiinflamasi (20)

Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan
 
PPT FARTOKS YUSTAN 1.pptx
PPT FARTOKS YUSTAN 1.pptxPPT FARTOKS YUSTAN 1.pptx
PPT FARTOKS YUSTAN 1.pptx
 
Amoksisillin
AmoksisillinAmoksisillin
Amoksisillin
 
Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin
 
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANANKULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
 
Askep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdf
Askep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdfAskep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdf
Askep Gangguan Patologis Sistem Pernafasan TBC_Nora Gracesara.pdf
 
Ab tetrasiklin 2, power point presentation
Ab tetrasiklin 2, power point presentationAb tetrasiklin 2, power point presentation
Ab tetrasiklin 2, power point presentation
 
Anti inflamasi steroid
Anti inflamasi steroidAnti inflamasi steroid
Anti inflamasi steroid
 
Farmakologi di blok nefrouropoetika
Farmakologi di blok nefrouropoetikaFarmakologi di blok nefrouropoetika
Farmakologi di blok nefrouropoetika
 
Ginjal dan hipertensi
Ginjal dan hipertensiGinjal dan hipertensi
Ginjal dan hipertensi
 
242872084 injeksi-ketorolac
242872084 injeksi-ketorolac242872084 injeksi-ketorolac
242872084 injeksi-ketorolac
 
Praktek cd
Praktek cdPraktek cd
Praktek cd
 
Obat makrolides
Obat makrolidesObat makrolides
Obat makrolides
 
Antiinflamasi
AntiinflamasiAntiinflamasi
Antiinflamasi
 
farmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hatifarmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hati
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
 
05tbc1
05tbc105tbc1
05tbc1
 
Anti Inflamasi
Anti Inflamasi Anti Inflamasi
Anti Inflamasi
 
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
_farmakologi-gastrointestinal-kuliah-1ppt.ppt
 
Pantera
PanteraPantera
Pantera
 

More from Dokter Tekno

Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKDokter Tekno
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Dokter Tekno
 
User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2Dokter Tekno
 
Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Dokter Tekno
 
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 20188. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018Dokter Tekno
 
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-127. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12Dokter Tekno
 
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalidDokter Tekno
 
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 20185. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018Dokter Tekno
 
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
4. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 20184. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 2018
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018Dokter Tekno
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018revDokter Tekno
 
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsakDokter Tekno
 
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasiDokter Tekno
 
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan KelengkapannyaKonsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan KelengkapannyaDokter Tekno
 
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5Dokter Tekno
 
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimPenatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimDokter Tekno
 

More from Dokter Tekno (20)

Buku Saku Pasien
Buku Saku PasienBuku Saku Pasien
Buku Saku Pasien
 
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
 
User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2
 
Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1
 
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 20188. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
 
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-127. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
 
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
 
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 20185. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
 
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
4. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 20184. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 2018
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
 
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
 
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
 
Skm 2018
Skm 2018Skm 2018
Skm 2018
 
Skm andi
Skm andiSkm andi
Skm andi
 
Contoh kuisioner
Contoh kuisionerContoh kuisioner
Contoh kuisioner
 
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan KelengkapannyaKonsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
 
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
 
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimPenatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
 
Overview inacbg
Overview inacbgOverview inacbg
Overview inacbg
 

Recently uploaded

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 

Recently uploaded (18)

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 

Obat Antiinfeksi dan Antiinflamasi

  • 1. Analisis Resep Analisis Skrining Resep 1. Persyaratan administrasi 2. Kesesuaian farmaseutik 3. Pertimbangan Klinis
  • 2. Persyaratan Administrasi Nama dan alamat dokter  SIP - Tanggal penulisan resep  Tanda tangan/paraf dokter penulis resep - Nama, alamat, umur, jenis kelamin  dan berat badan pasien - Nama obat , potensi, dosis, jumlah yang minta  Cara pemakaian yang jelas - Pembacaan Resep R/ Metronidazole 500 XII s 3 dd 1 tab Amoxan 500 XII s 3 dd 1 cap Ostelox 7.5 V s 2 dd 1 tab
  • 4. Metronidazole Sifat Fisikokimia Dalam perdagangan metronidazol terdapat dalam bentuk basa dan garam hidroklorida. Metronidazol hidroklorida sangat larut dalam air dan larut dalam alkohol, dalam perdagangan berupa serbuk berwarna putih. Golongan/ Kelas terapi Anti Infeksi Indikasi Infeksi anaerobik (termasuk gigi) , lihat pada bagian dosis, infeksi protozoa, eradikasi Helicobacter pylori; infeksi kulit. Dosis Infeksi anaerobik (pengobatan biasanya selama 7 hari dan 10 hari untuk penggunaan antibiotika pada pengobatan kolitis), peroral dengan dosis awal 800 mg kemudian 400 mg setiap 8 jam atau 500 mg setiap 8 jam; anak-anak 7,5 mg/kg setiap 8 jam; Ulser pada lengan : peroral 400 mg setiap 8 jam selama 7 hari; Bacterial vaginosis : peroral 400 – 500 mg dua kali sehari selama 5 – 7 hari atau 2 gram sebagai dosis tunggal. Inflamasi pelviks : peroral 400 mg dua kali sehari selama 14 hari; Acute ulcerative gingivitis : peroral 200-250 mg setiap 8 jam selama 3 hari; anak-anak 1-3 tahun 50 mg setiap 8 jam selama 3 hari; 3 – 7 tahun 100 mg setiap 12 jam; 7 – 10 tahun 100 mg setiap 8 jam. Infeksi oral akut : peroral 200 mg setiap 8 jam selama 3 – 7 hari ; anak-anak 1-3 tahun 50 mg setiap 8 jam selama 3 – 7 hari, 3 – 7 tahun 100 mg setiap 12 jam; 7 – 10 tahun 100 mg setiap 8 jam
  • 5. Farmakokinetik Absorbsi : Oral : diabsorbsi dengan baik; topikal : konsentrasi yang dicapai secara sistemik setelah penggunaan 1 g secara topikal 10 kali lebih kecil dari pada penggunaan dengan 250 mg peroral. Distribusi : ke saliva, empedu, cairan mani, air susu, tulang, hati dan abses hati , paru-paru dan sekresi vagina; menembus plasenta dan sawar darah otak (blood- brain barrier) ; Ikatan protein : < 20%; Metabolisme : Hepatik (30%-60%); T½ eliminasi : neonatus : 25-75 jam ; yang lain : 6-8 jam, terjadi perpanjangan pada kerusakan hepar; gagal ginjal terminal : 21 jam; Waktu untuk mencapai kadar puncak, serum: segera : 1-2 jam; Ekskresi : urin (20% hingga 40% dalam bentuk obat yang tidak berubah): feses (6% hingga 15%) Stabilitas Penyimpanan Injeksi metronidazol harus disimpan pada 15°C hingga 30°C dan dilindungi dari cahaya. Produk dapat disimpan dalam refrigerator namun akan terbentuk kristal, kristal dapat dilarutkan kembali dengan menghangatkannya pada suhu kamar. Paparan cahaya dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan warna produk menjadi gelap. Namun demikian paparan cahaya yang normal pada ruangan dalam jangka pendek tidak mempengaruhi stabilitas metronidazol. Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap metronidazol, turunan nitroimidazol, atau komponen yang ada dalam sediaan, kehamilan (trimester pertama – didapatkan efek karsinogenik pada tikus) masuk kategori B. Efek Samping Mual, muntah, gangguan pengecapan, lidah kasar dan gangguan saluran pencernaan; rash ;mengantuk (jarang terjadi), sakit kepala, pusing , ataksia, urin berwarna gelap, eritema multiform, pruritus, urtikaria, angioedema dan anafilaksis; juga dilaporkan abnormalitas tes fungsi hati, hepatitis, jaundice, trombositopenia, anemia aplastic, myalgia, athralgia; pada pengobatan intensif dan jangka panjang dapat terjadi peripheral neuropathy, transient epilepsi-form seizure dan leukopenia.
  • 6. Interaksi dengan obat lain Efek Cytochrome P450 : menghambat CYP2C8/9 (lemah), 3A4 (moderate); Meningkatkan efek/toksisitas : Etanol dapat menyebabkan reaksi seperti disulfiram. Warfarin dan metronidazol dapat meningkatkan bleeding time (PT) yang menyebabkan perdarahan. Simetidin dapat meningkatkan kadar metronidazol. Metronidazol dapat menghambat metabolisme cisaprid, menyebabkan potensial aritmia; hindari penggunaan secara bersamaan. Metronidazol dapat meningkatkan efek/toksisitas lithium, benzodiazepin tertentu, calcium channel blocker, siklosporin, turunan ergot, HMG-Coa reduktase inhibitor tertentu, mirtazapine, nateglinid, nefazodon, sildenafil ( dan PDE-5 inhibitor yang lain), takrolimus, venlafaxine, dan substrat CYP3A4 yang lain. Menurunkan efek: fenobabital, fenobarbital (inducer enzim yang lain), dapat menurunkan efek dan waktu paro metronidazol Dengan makanan Konsentrasi puncak serum antibiotik diturunkan dan terjadi delay (terlambat), tetapi jumlah total obat yang diabsorbsi tidak dipengaruhi. Mekanisme kerja Setelah berdifusi kedalam organisma, berinteraksi dengan DNA menyebabkan hilangnya struktur helix DNA dan kerusakan untaian DNA. Hal ini lebih jauh menyebabkan hambatan pada syntesa protein dan kematian sel organisma. (Drug Information Handbook)
  • 7. Amoxan ( Amoxicillin) Sifat Fisikokimia Secara komersial, sediaan amoksisilin tersedia dalam bentuk trihidrat. serbuk hablur, dan larut dalam air. Sukar larut dalam air dan methanol; tidak larut dalam benzena, dalam karbontetraklorida dan dalam kloroform. Golongan/ Kelas terapi Anti Infeksi Indikasi Amoksisilin digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram negatif (Haemophilus Influenza, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Salmonella). Amoksisilin juga dapat digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri positif (seperti; Streptococcus pneumoniae, enterococci, nonpenicilinase-producing staphylococci, Listeria) tetapi walaupun demikian, aminophenisilin, amoksisilin secara umum tidak dapat digunakan secara sendirian untuk pengobatan yang disebabkan oleh infeksi streprococcus dan staphilococcal Dosis Untuk Dewasa - Umum: Rentang dosis antara 250 – 500 mg setiap 8 jam atau 500 – 875 mg dua kali sehari.Khusus: Infeksi telinga, hidung, tenggorokan, saluran kemih, kulit: Ringan sampai sedang: 500 mg setiap 12 jam atau 250 mg setiap 8 jam.Berat: 875 mg setiap 12 jam atau 500 mg setiap 8 jam.Infeksi saluran nafas bawah: 875 mg setiap 12 jam atau 500 mg setiap 8 jam.Endocarditis profilaxis: 2 g sebelum prosedur operasi. Eradikasi Helicobacter pylori: 1000 mg dua kali sehari, dikombinasikan dengan satu antibiotik lain dan dengan proton pump inhibitor atau H2 bloker
  • 8. Farmakokinetik Absorbsi : cepat dan hampir sempurna, tidak dipengaruhi oleh makanan. Distribusi : secara luas terdistribusi dalam seluruh cairan tubuh serta tulang; penetrasi lemah kedalam sel mata dan menembus selaput otak; konsentrasi tinggi dalam urin; mampu menembus placenta; konsentrasi rendah dalam air susu ibu. Ikatan protein : 17-20%; Metabolisme : secara parsial melalui hepar. T ½ Dewasa: fungsi ginjal normal 0.7-1,4 jam. ClCr <10 mL/menit: 7-12 jam. Time Peak; kapsul 2 jam; suspensi 1 jam. Eksresi: urin (80% bentuk utuh); pada neonates eksresi lebih rendah Stabilitas Penyimpanan Stabilitas obat: amoksilin 125 dan 250 mg kapsul, chewable tablet, dan serbuk suspensi oral harus disimpan dalam suhu 20°C atau lebih rendah. Amosisilin 200 dan 400 mg chewable tablet dan salut tipis disimpan pada suhu 25°C atau lebih rendah Kontraindikasi Kontraindikasi untuk pasien yang hipersensitif terhadap amoksisilin, penisilin, atau komponen lain dalam obat. Efek Samping Susunan Saraf Pusat : Hiperaktif, agitasi, ansietas, insomnia, konfusi, kejang, perubahan perilaku, pening. Kulit : Acute exanthematous pustulosis, rash, erytema multiform, sindrom stevens-johnson, dermatitis, tixic ephidermal necrolisis, hypersensitif vasculitis, urticaria. GI : Mual, muntah, diare, hemorrhagic colitis, pseudomembranous colitis, hilangnya warna gigi. Hematologi : Anemia, anemia hemolitik, trombisitopenia, trombositopenia purpura, eosinophilia, leukopenia, agranulositosi. Hepatic : AST (SGOT) dan ALT (SGPT) meningkat, cholestatic joundice, hepatic cholestatis, acute cytolitic hepatitis. Renal : Cristalluria Interaksi dengan obat lain Meningkatkan efek toksik: Disulfiram ,probenezid dan walfarin. Secara teori, jika diberikan dengan allopurinol dapat meningkatkan efek ruam kulit. Menurunkan efek:. Kloramfenikol dan tetrasiklin . Dicurigai amoksisilin juga dapat menurunkan efek obat kontrasepsi oral.
  • 9. Ostelox (Meloksikam) Sifat Fisikokimia Serbuk berwarna kuning pucat. Praktis tidak larut dalam air, sedikit larut dalam aseton, larut dalam dimetilformamida. Golongan/ Kelas terapi Anti Inflamasi Non Steroid Indikasi terapi simptomatik untuk eksaserbasi akutdari OA, RA dan spondolitis ankilosa Dosis Osteoartritis : Dosis awal & pemeliharaan Pasien dewasa adalah dosis tunggal 7,5mg/hari. Dosis tertinggi adalah 15mg sekali sehari. Mekanisme Kerja Menghambat sintesa prostaglandin dengan menghambat kerja isoenzim COX-1 & COX-2 (lebih banyak ke arah COX-2) Kontraindikasi Hipersensitif terhadap Meloxicam, atau komponen lain dalam formulasi sediaan meloxicam Adanya riwayat gatal-gatal, angioedem, bronchospasm, rhinitis berat, atau syok oleh Aspirin atau golongan AINS lain. Pasien hamil trimester ke-3 Pasien menyusui (atau hentikan menyusui) kategori C;D menjelang persalinan
  • 10. Efek samping Dispepsi, sakit kepala, mual, diare, infeksi saluran cerna atas, sakit abdomen, pusing, bengkak, kembung, kemerahan. Efek pada saluran cerna dan hati. Interaksi dengan obat lain ACE Inhibitor : Menurunkan efek antihipertensi (antagonis) Bile acid sequestrants (cholestyramine) Meningkatkan eliminasi/clearence meloxicam . Lithium : Meningkatkan konsentrasi plasma Lithium . AINS : Meningkatkan efek samping . Warfarin : Meningkatkan efek samping pendarahan Dengan makanan Sebaiknya dimakan dengan makanan Efek Samping Mual, muntah, gangguan pengecapan, lidah kasar dan gangguan saluran pencernaan; rash ;mengantuk (jarang terjadi), sakit kepala, pusing , ataksia, urin berwarna gelap, eritema multiform, pruritus, urtikaria, angioedema dan anafilaksis; juga dilaporkan abnormalitas tes fungsi hati, hepatitis, jaundice, trombositopenia, anemia aplastic, myalgia, athralgia; pada pengobatan intensif dan jangka panjang dapat terjadi peripheral neuropathy, transient epilepsi-form seizure dan leukopenia.
  • 11. Kesesuaian Farmaseutika • Bentuk sediaan yang diberikan adalah tablet metronidazole, kapsul amoxan, tablet osteloz • Pasien berumur 31 tahun (dewasa) maka pemberian bentuk sediaan sesuai. Karena tidak dicampur dalam penggerusan, tidak ada inkompatibilitas secara fisika dan kimia • Berdasarkan data uraian obat ketiga obat tersebut tidak menunjukkan adanya interaksi terapetik satu sama lain. • Stabilitas penyimpanan pada suhu 15-20
  • 12. Pertimbangan Klinis • Berdasarkan literatur, 3 komponen obat tersebut tidak mengalami interaksi secara terapetik. • Resep diberikan oleh dokter gigi, dilihat dari komposisi resep diduga ditujukan untuk periodontitis • Kombinasi antibiotika metronidazol dan amoksisilin untuk mengatasi infeksi yang melibatkan bakteri berspektrum luas. Metronidazole mencakup bakteri anaerob dan amoksisilin mencakup bakteri fakultatif aerob yang terlibat dalam infeksi. • Metronidazole yang dikombinasikan dengan amoksisilin efektif terhadap perawatan kasus-kasus periodontitis lanjut, terutama yang berhubungan dengan infeksi Actinobacillus actinomycetemcomitans. Penelitian lain yang dilakukan juga menunjukkan kombinasi amoksisilin dengan metronidazole dapat menahan perkembangan periodontitis kronis, dan juga meningkatkan parameter klinis penyakit secara signifikan serta mengurangi jumlah sisi yang terinfeksi Porphyromonas gingivalis, dan Prevotella intermedia.
  • 13. • Beberapa kelompok penggolongan penggunaan kombinasi amoksisilin dan metronidazole adalah 375 mg amoksisilin ditambah 250 mg metronidazole 3 kali sehari selama 7 hari dan 500 mg amoksisilin ditambah 250 mg metronidazole 3 kali sehari selama 7. • Jika dilihat dari resep, penggunaan kombinasi dengan metronidazole 500 mg 3 kali sehari dan amoksisilin 500 mg 3 kali sehari masih rasional mengikuti dosis masing-masing obat. Karena keduanya memiliki target yang berbeda meskipun sama-sama sebagai antiinfeksi. • Lama pemberian untuk 4 hari, meskipun berbeda dengan acuan yang biasanya 7 hari tapi lama pemberian antibiotik minimal adalah selama 3 hari sehingga pemberian selama 4 hari masih rasional. • Periodontitis adalah peradangan atau infeksi pada jaringan penyangga gigi (= jaringan periodontium). Yang termasuk jaringan penyangga gigi adalah gusi, tulang yang membentuk kantong tempat gigi berada, dan ligamen periodontal (selapis tipis jaringan ikat yang memegang gigi dalam kantongnya dan juga berfungsi sebagai media peredam antara gigi dan tulang). Meloksikam digunakan untuk meredakan nyeri dan/atau peradangan akibat periodontitis.
  • 14. Konseling Pasien • Obat antibiotik dapat diminum bersama dengan makanan, dan diminum sesuai aturan sampai habis.(Metronidazol dapat menyebabkan gangguan pada saluran cerna (GI upset); jika hal ini terjadi gunakan bersama makanan. Sedangkan Amoksisilin dapat diberikan bersama makanan agar diabsorpsi lebih baik dan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada saluran cerna) • Untuk Ostelox diminum sesuai aturan dan dapat diminum bersama makanan jika timbul rasa tidak nyaman pada GI , bila peradangan sudah berhenti dapat dihentikan penggunaannya.
  • 15. • Pasien senantiasa menjaga kebersihan mulut, dapat dengan memakai obat kumur. • Pemakaian obat kumur anti bakteri untuk mengurangi pertumbuhan bakteri dalam mulut, misalnya obat kumur yang mengandung chlorhexidine. Lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi Anda dalam penggunaan obat kumur tersebut. • Berhenti merokok (jika pasien perokok) • Lakukan kunjungan secara teratur ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk kontrol rutin dan pembersihan.