SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014
RENSTRA
PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH
TAHUN 2010-2014
Jln.
Ruang Sidang Pengadilan Agama Muara Labuh
Jln. Gumarang No.- Muara Labuh
Gedung Kantor
Pengadilan Agama Muara Labuh
Jln. Raya Muara Labuh – Padang Aro, Km.12 Ampalu
Telp./Fax (0755)70017 Muara Labuh 27376
RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama
Muara Labuh 2010-2014.
Pengadilan Agama Muara Labuh adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan dan sekaligus merupakan
kawal depan ( vrovost) Mahkamah Agung yang berada di propinsi Sumatera Barat.
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) adalah merupakan amanat Undang-Undang No. 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Pada undang-undang tersebut
Bab V Pasal 15 disebutkan bahwa setiap Kepala Satuan kerja wajib menyiapkan rancangan
Renstra sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
memberikan sumbangsih pikiran dalam menyusun Renstra ini. Semoga bermanfaat dan dapat
mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan, dan transparan di wilayah hukum
Pengadilan Agama Muara Labuh.
Muara Labuh, Pebruari 2013.
KETUA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH
Drs. H. MAHRUDDIN ANDRY, MH.
NIP. 19530612 198303 1 004
i
RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Kondisi Umum
1.2. Latar Belakang
1
1
1.3. Potensi dan Permasalahan 3
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN
2.1. Visi 7
2.2. Misi 7
2.3. Tujuan dan Sasaran Strategis 8
2.4. Program dan Kegiatan 10
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Pengadilan Agama Muara Labuh 11
BAB IV PENUTUP 12
LAMPIRAN
Matrik Rencana Strategis Pengadilan Agama Muara Labuh
ii
RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014
BAB I – PENDAHULUAN
1.1.KONDISI UMUM
Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran
Pengadilan Agama Muara Labuh dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya,
dibidang Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama
Muara Labuh merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung
Republik Indonesia sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Pengadilan
Agama Muara Labuh sebagai kawal depan Mahkamah Agung Republik Indonesia
bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan
perkara yang masuk di tingkat pertama.
Perencanaan stratejik suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan
bersinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada
pada lingkungan Pengadilan Agama Muara Labuh Rencana Strategis ini dijabarkan
ke dalam program yang kemudian diuraikan kedalam rencana tindakan. Rencana
Strategis ini kelak didukung dengan anggaran yang memadai, dilaksanakan oleh
sumber daya manusia yang kompeten, ditunjang sarana dan prasarana serta
memperhitungkan perkembangan lingkungan Pengadilan Agama Muara Labuh, baik
lingkungan internal maupun external sebagai variable strategis
Pengadilan Agama Muara Labuh dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut
adalah untuk mendukung tercapainya visi dan misi Mahkamah Agung Republik
Indonesia sebagai lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman di Indonesia.
1
RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014
1.2.LATAR BELAKANG
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah
salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah
satu bentuk manifestasi dari evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan selama satu
tahun anggaran. Kesemuanya harus terangkum dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP), selain sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang
telah dicanangkan pada awal tahun anggaran juga sebagai bahan pijakan dalam
menyusun langkah-langkah pada tahun berikutnya.
Selain itu laporan tahunan yang disusun secara hirarki merupakan bahan untuk
menyusun berbagai kebijaksanaan sehingga dapat ditarik satu langkah yang lebih tepat
sesuai dengan kebutuhan.
Selama ini sebagaimana diketahui bahwa kewenangan organisasi, administrasi
dan finansial Peradilan Agama berada dibawah Departemen Agama, sedangkan
kewenangan teknis yudisial berada di bawah Mahkamah Agung.
Berdasarkan pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh
sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya dalam
lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer,
lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh Mahkamah Konstitusi”. Dengan
amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut,
khususnya Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman pasal 24 telah membawa perubahan
penting terhadap penyesuaian tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 jo
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2010 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung.
Berdasarkan pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2010 tentang
Kekuasan Kehakiman disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai organisasi, administrasi
dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk masing-masing
lingkungan peradilan diatur dalam undang-undang sesuai dengan kekhususan
lingkungan peradilan masing-masing”. Dengan demikian berdasarkan pasal tersebut,
lahirlah apa yang disebut dengan peradilan satu atap. Sebagai realisasi dari pasal
tersebut lahirlah Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2010 tentang perubahan kedua atas
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum sebagai penyempurnaan
2
RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014
dari Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2010 tentang perubahan kedua Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan Undang-Undang Nomor
50 Tahun 2010 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989
tentang Peradilan Agama.
Sebagai lembaga Pemerintah, Pengadilan Agama Muara Labuh merupakan
Pengadilan Tingkat Pertama dibawah kekuasaan Mahkamah Agung dan hal ini juga
merupakan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan
kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Kewajiban
tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja
secara tertulis, periodik dan melembaga. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk
mengkonsumsikan capaian kinerja Pengadilan Agama Muara Labuh dalam satu tahun
angggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta
menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, pasal 3 dinyatakan bahwa Asas-asas
umum Penyelenggaraan Negara meliputi Asas Kepastian Hukum, Asas Keterbukaan,
Asas Proporsionalitas, Asas Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas.
Sedangkan untuk menciptakan good govermance diperlukan prinsip-prinsip
partisipasi, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan
kedepan, akuntabilitas, pengawasan, efisensi dan efektifitas, serta profesionalisme.
Kemudian prinsip akuntabilitas ditegaskan lagi dalam visi, misi dan program membangun
Indonesia yang aman, adil dan sejahtera melalui program meningkatkan pengawasan
untuk menjamin akuntabilitas, transparansi, dan perbaikan kinerja aparatur
Negara/pemerintah.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Muara Labuh
merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, disusun dengan mengacu pada
Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor: 005/SEK/01/2010 tanggal 13 Januari 2010
dan sesuai Surat Menteri Pendayaguna Aparatur Negara Nomor: B/3302/M.PAN/12/2008
tertanggal 10 Desember 2008 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun
2010 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2011 serta DIKTUM KETIGA Instruksi
Presiden Nomor : 5 Tahun 2004 tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja mulai
dari Pengadilan Tingkat Pertama keatas secara berjenjang dengan berdasarkan Indikator
Kinerja Utama masing-masing.
3
RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014
1.3. POTENSI DAN PERMASALAHAN
A. Kekuatan (Strength)
Kekuatan Pengadilan Agama Muara Labuh mencakup hal-hal yang memang
sudah diatur dalam peraturan/perundang-undangan sampai dengan hal-hal
yang dikembangkan kemudian, mencakup:
1. Merupakan vrovost (kawal depan) di wilayah propinsi Sumatera Barat dan
Kabupaten Solok Selatan.
2. Pengadilan Agama Muara Labuh merupakan unsur Muspida dan memiliki
hubungan baik dengan pemerintah daerah di propinsi Sumatera Barat dan
Kabupaten Solok Selatan.
3. Merupakan pengambil keputusan dalam pertimbangan karir (promosi dan
mutasi) pegawai sewilayah hukum Pengadilan Agama Muara Labuh.
4. Adanya undang undang yang mengatur kewenangan Pengadilan Agama
Muara Labuh selaku Pengadilan Tingkat Pertama.
B. Kelemahan (Weaknesa).
Kelemahan-kelemahan yang ada di Pengadilan Agama Muara Labuh dirinci
dalam beberapa aspek:
1. Aspek Proses Peradilan :
 Putusan Pengadilan Agama Muara Labuh belum dapat diunduh/
diakses cepat oleh masyarakat.
 Belum memiliki mekanisme evaluasi yang dapat mengukur kepuasan
masyarakat pencari keadilan di wilayah hukum Pengadilan Agama
Muara Labuh.
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan :
 Pengadilan Agama Muara Labuh belum mempunyai kewenangan untuk
merekrut pegawai sendiri sesuai kebutuhan Pengadilan.
 Rekrutmen PNS yang diterima belum sesuai dengan kapasitas dan
kemampuan kerja yang dibutuhkan di Pengadilan Agama Muara Labuh.
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan :
 Belum diterapkannya evaluasi penilaian kinerja
 Belum adanya sistem pengaduan masyarakat yang berbasis teknologi
informasi
4
RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014
4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan :
 Belum ada sistem manajemen perkara berbasis teknologi informasi
5. Aspek Sarana dan Prasarana :
 Anggaran yang diterima Pengadilan Agama Muara Labuh dari pusat
belum sesuai dengan kebutuhan dan rencana yang diajukan.
C. Peluang (Opportunities).
Berikut adalah peluang-peluang yang dimiliki Pengadilan Agama Muara Labuh
untuk melakukan perbaikan ditinjau dari beberapa aspek :
1. Aspek Proses Peradilan :
 Adanya website Pengadilan Agama Muara Labuh yang memberikan
informasi kepada masyarakat tentang alur proses berperkara
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan :
 Adanya tunjangan kinerja/ remunerasi sebagai motivasi dalam
peningkatan kinerja
 Adanya sosialisasi, bimbingan teknis, pelatihan yang dilaksanakan
Pengadilan Tinggi Agama Padang maupun Mahkamah Agung serta
instansi lain terkait untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan :
 Adanya kegiatan pengawasan yang dilaksanakan secara berkala baik
untuk internal maupun eksternal ke pengadilan agama sewilayah hukum
Pengadilan Tinggi Agama Padang oleh HATI WASDA Pengadilan
Tinggi Agama Padang.
4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan :
 Dukungan dan koordinasi yang baik antar pengadilan agama diwilayah
hukum Pengadilan Tinggi Agama Padang.
5. Aspek Sarana dan Prasarana
 Sudah tersedianya fasilitas Teknologi Informasi di Pengadilan Agama
Muara Labuh berupa internet, website dan radio amathir.
D. Tantangan yang dihadapi (Threats).
Berikut adalah tantangan-tantangan di Pengadilan Agama Muara Labuh yang akan
dihadapi dan harus dipikirkan cara terbaik untuk tetap dapat melakukan perbaikan
sebagaimana yang diharapkan.
5
RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014
1. Aspek Proses Peradilan :
 Alat pengukuran kepuasan pengguna jasa pengadilan pada Pengadilan Agama
Muara Labuh belum memadai.
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan :
 Personil di Pengadilan Agama Muara Labuh belum seluruhnya menguasai visi
dan misi Pengadilan Agama Muara Labuh.
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan :
 Belum adanya sistem reward & punishment untuk mengontrol kinerja aparat
peradilan.
4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan :
 Pengadilan Agama Muara Labuh terletak jauh di daerah, sehingga pengiriman
administrasi untuk perkara banding ke Pengadilan Tinggi Agama Padang
membutuhkan waktu lebih lama.
5. Aspek Sarana dan Prasarana
 Anggaran yang diberikan pusat untuk pengadaan sarana dan prasarana belum
sesuai dengan kebutuhan.
6
RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014
BAB II – VISI, MISI, TUJUAN
2.1. VISI
Rencana Strategis Pengadilan Agama Muara Labuh Tahun 2010 – 2014 merupakan
komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana
dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian,
pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk
mencapai efektivas dan efesiensi.
Selanjutnya untk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan
tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Muara Labuh diselaraskan denga arah kebijakan
dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan
nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang
(RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010 –
2014, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan
kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun
2010 – 2014.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama
Muara Labuh.
Visi Pengadilan Agama Muara Labuh mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI adalah
sebagai berikut :
“MEWUJUDKAN PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH YANG AGUNG”
2.2. MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan
agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.
Misi Pengadilan Agama Muara Labuh, adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparasi.
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan
pelayanan pada masyarakat
3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien
7
RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014
4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien
5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
2.3. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu
sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan
misi Pengadilan Agama Muara Labuh.
Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Agama Muara Labuh adalah sebagai
berikut :
1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi.
2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan
3. Publik percaya bahwa Pengadilan Tinggi Agama Padang dan Pengadilan Agama
Muara Labuh di bawahnya memenuhi butir 1 dan 2 di atas.
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai
atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2010 sampai dengan
tahun 2014, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Agama Muara Labuh
adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis
dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dengan
digambarkan sebagai berikut :
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis
dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dengan
digambarkan sebagai berikut :
8
RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA
1. Meningkatnya
penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang diselesaikan
b. Persentase mediasi yang menjadi akta
perdamaian
c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
d. Persentase perkara yang diselesaikan
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu maksimal 6 bulan
f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu lebih dari 6 bulan
2. Peningkatan aksepbilitas
putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
3. Peningkatan efektifitas
pengelolaan
penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK
yang disampaikan secara lengkap
b. Persentase berkas yang diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis
c. Persentase perkara masuk dibanding dengan
perkara yang diselesaikan.
d. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas
putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
(prosentase akta cerai yang diserahkan
penggugat/pemohon)
e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat
4. Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap
peradilan (acces to
justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan
dengan cara sidang keliling
c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik
perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara
on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak
diputus.
5. Meningkatnya kepatuhan
terhadap putusan
pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan
perkara yang berkekuatan hukum tetap yang
ditindaklanjuti
6. Meningkatnya kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal
yang ditindaklanjuti.
9
RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014
2.4. PROGRAM DAN KEGIATAN
Enam sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Agama Muara
Labuh untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian
Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan program untuk
mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi
perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang
dilaksanakan Pengadilan Agama Muara Labuh dalam pelaksanaan Program
Peningkatan Manajemen Peradilan Agama adalah :
1. Penyelesaian Perkara Perdata.
2. Penyelesaian Sisa Perkara Perdata.
3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat waktu.
4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu.
5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara.
b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Mahkamah Agung
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber
daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah :
1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial
2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk
3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan
untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana.
Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan
peradilan tingkat banding dan tingkat pertama.
10
RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014
BAB III – ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan,
Pengadilan Agama Muara Labuh menetapkan arah dan kebijakan dan strategi sebagai
berikut :
1. Peningkatan kinerja.
Peningkatan kinerja sangat menentukan dalam meningkatkan sistem manajemen
perkara yang akuntabel dan transparan sehingga masyarakat pencari keadilan
dapat memperoleh kepastian hukum. Kinerja sangat mempengaruhi tinggi
rendahnya angka penyelesaian perkara, proses peradilan yang cepat, sederhana,
transparan dan akuntabel. Peningkatan kinerja bertujuan untuk meningkatkan
integritas sumber daya aparatur peradilan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung kebijakan dan strategi
peningkatan kinerja :
 Sistem karir merupakan perbaikan dalam mekanisme promosi dan mutasi sesuai
dengan kompetensi
 Pengawasan eksternal dan internal. Hal ini disebutkan untuk menjamin
berjalannya proses penegakan hukum yang akuntabel, dan memenuhi rasa
keadilan masyarakat.
 Menguasai Standar Operasional Pekerjaan (SOP) sesuai bidangnya
 Disamping itu, perlu adanya dukungan sarana dan prasarana dan teknologi
informasi yang memadai untuk meningkatkan kinerja.
2. Peningkatan kualitas pelayanan publik.
Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, diperlukan kebijakan
yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
 Memiliki standar pelayanan bagi pencari keadilan mengatur dengan jelas hak
dan kewajiban penyelenggaraan pelayanan maupun penerima layanan.
 Memiliki mekanisme penanganan pengaduan
 Meningkatkan sarana prasarana dan teknologi informasi untuk pelayanan publik
11
RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014
BAB IV – PENUTUP
Rencana strategis Pengadilan Agama Muara Labuh tahun 2010-2014 diarahkan untuk merespon
berbagai tantangan dan peluang sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan strategis, baik
yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Renstra ini merupakan upaya untuk
menggambarkan peta permasalahan, titik-titik lemah, peluang tantangan, program yang
ditetapakan, dan strategis yang akan dijalankan selama kurun waktu lima tahun, serta output
yang ingin dihasilkan dan out come yang diharapkan.
Rencana stretegis Pengadilan Agama Muara Labuh harus terus disempurnakan dari waktu
kewaktu. Dengan demikian renstra ini bersifat terbuka dari kemungkinan perubahan. Melalui
renstra ini diharapkan dapat membantu pelaksana pengelola kegiatan dalam melakukan
pengukuran tingkat keberhasilan terhadap kegiatan yang dikelola.
Dengan Renstra ini pula, diharapkan unit-unit kerja dilingkungan Pengadilan Agama Muara Labuh
memiliki pedoman yang dapat dijadikan penuntun bagi pencapaian arah, tujuan dan sasaran
program selama lima tahun yaitu 2010-2014, sehingga visi dan misi Pengadilan Agama Muara
Labuh dapat terwujud dengan baik.
12
RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014
MATRIK RENCANA STRATEGIS KINERJA 2010 - 2014.
Tujuan 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi
2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan
3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Muara Labuh dan badan peradilan di bawahnya memenuhi
butir 1 dan 2 di atas
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA
2010 2011 2012 2013 2014
Meningkatnya penyelesaian per
kara.
Peningkatan aksepbilitas putusan
Hakim.
a. Perbandingan perkara yang masuk dengan
perkara yang diselesaikan melalui mediasi
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.
c. Persentase perkara yang diselesaikan.
d. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
e. Persenatse perkara penolakan perkawinan
oleh PPN yang diseleasikan.
f. Persenatse perkara pencabutan kekuasa
an Wali yang diselesaikan.
g. Persentase perkara penunjukkan orang
lain sebagai Wali
h. Persentase perkara Itsbat Nikah yang di
selesikan.
i. Persentase perkara Wali Adhol yang disele
saikan.
j. Persentase perkara Kewarisan yang disele
saikan.
k. Persentase perkara Washiat yang diselesai
kan.
l. Persenatse perkara Hibah yang diselesai
kan.
m. Persentase perkara Waqaf yang diselesai
kan.
n. Persentase perkara Shadaqoh yang disele
saikan.
Perbandingan antara perkara yang diajukan
upaya hukum dengan perkara putus :
- Banding
-
100%
100%
100%
0%
0%
0%
100%
100%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
65,32%
100%
100%
100%
0%
0%
0%
100%
100%
0%
0%
0%
0%
0%
0,43%
37,64%
100%
100%
100%
0%
0%
0%
100%
100%
0%
0%
0%
0%
0%
0,32%
38,00%
100%
100%
100%
0%
0%
0%
100%
100%
0%
0%
0%
0%
0%
0,40%
39,00%
100%
100%
100%
0%
0%
0%
100%
100%
0%
0%
0%
0%
0%
0,50%
RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014
Peningkatan efektifitas pengelo
laan penyelesaian perkara.
Peningkatan aksesibilitas masya
rakat terhadap peradilan (acces
to justice) Peningkatan penyele
saian perkara.
Meningkatnya kepatuhan terha
dap putusan pengadilan.
Meningkatnya kualitas pengawas
an.
- Kasasi
- Peninjauan Kembali.
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi
dan PK yang disampaikan secara lengkap.
b. Persentase berkas yang diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis.
c. Perbandingan perkara yang masuk dengan
Majelis Hakim.
d. Prosentase penyampaian pemberitahuan
relaas putusan tepat waktu, tempat dan
para pihak (prosentase akta cerai yang
diserahkan kepada penggugat/pemohon).
e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan
tempat.
a. Persentase perkara prodeo yang diseles
aikan.
b. Persentase perkara yang dapat disele
saikan dengan cara sidang keliling.
c. Persentase (amar) putusan perkara (yang
menarik perhatian masyarakat) yang dapat
diakses secara on line dalam waktu
maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
Persentase permohonan eksekusi atas
putusan perkara perdata yang berkekuatan
hukum tetap yang ditindaklanjuti.
a. Persentase pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti.
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan
eksternal yang ditindaklanjuti.
0%
0%
0%
100%
100%
100%
0%
100%
25%
0%
0%
0%
100%
100%
0,43%
0,43%
0%
100%
100%
100%
0%
100%
30%
0%
0%
0%
100%
100%
0,32%
0,32%
75%
100%
100%
100%
0%
100%
35%
0%.
0%
0%
100%
100%
0,40%
0,40%.
75%
100%
100%
100%
0%
100%
40%
0%
0%
0%
100%
100%
0,50%
0,50%
75%
100%
100%
100%.
0%
100%
45%
0%
0%
0%
100%
100%
RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014
PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH
Jln. Raya Muara Labuh-Padang Aro Km.12 Ampalu Telp./Fax. 0755 - 70017
MUARA LABUH 27376
SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH
Nomor : W3-A9/08/OT/SK/I/2013
TENTANG
REVIU PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH
KETUA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH
Menimbang : 1. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan pasal 4
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator
Kinerja Utama (IKU) Instansi Pemerintah;
2. Bahwa dengan berakhirnya masa Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Tahun 2004 – 2009, dan dimulainya Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2010 – 2014, maka
Mahkamah Agung perlu meninjau kembali atau mereview untuk
penyempurnaan Indikator Kinerja Utama (IKU).
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor : 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer.
2. Undang-undang Nomor : 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas
Undang-undang Nomor :14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.
3. Undang-undang Nomor : 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi.
4. Undang-undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman.
5. Undang-undang Nomor : 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas
Undang- undang Nomor : 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum.
6. Undang-undang Nomor :50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas
Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.
7. Undang-undang Nomor : 51 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas
Undang-undang Nomor : 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara.
8. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
9. Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009.
10. Peraturan Presiden Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,
Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja.
RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014
11. Peraturan Presiden Nomor : 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat
Mahkamah Agung.
12. Peraturan Presiden Nomor : 14 Tahun 2005 tentang
Kepaniteraan Mahkamah Agung.
13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor : PER/9 M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum
Penetapan Indikator Kinerja.
Memperhatikan : Hasil Rapat Tanggal 5 Desember 2012 tentang Pembahasan Review Indikator
Kinerja Utama (IKU) disinkronisasikan dengan Rencana Strategis (Renstra)
Pengadilan Agama Muara Labuh Tahun 2010 – 2014.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA MUARA
LABUH 2013.
Pertama : Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini
merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh Mahkamah Agung Republik
Indonesia, untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana
kinerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan
akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan
dokumen Rencana Strategis Mahkamah Agung Republik Indonesia 2010.
Kedua Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evaluasi terhadap pencapaian
kinerja dan disampaikan kepada Pengadilan Tinggi Agama Padang.
Ketiga Dalam rangka lebih meningkatkan efektifitas pelaksanaan keputusan/peraturan
ini, Hakim Pengawas Bidang diberikan tugas untuk :
a. Melakukan review atas capaian kinerja satuan kerja dalam rangka meyakinkan
keandalan informasi yang disajikan dalam laporan akuntabilitas kinerja.
b. Melakukan evaluasi terhadap keputusan/peraturan ini dan melaporkan kepada
Ketua Pengadilan Agama Muara Labuh.
Keempat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Muara Labuh.
Pada Tanggal : 3 Januari 2013.
Ketua Pengadilan Agama Muara Labuh.
Drs. H. MAHRUDDIN ANDRY, MH.
NIP. 19530612 198303 1 004
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada :
1. Ketua Pengadilan Tinggi Agama Padang
2. Hakim Pengawas Bidang Pengadilan Agama Muara Labuh

More Related Content

What's hot

Hukum Administrasi Negara (analisis) (pertambangan)
Hukum Administrasi Negara (analisis) (pertambangan)Hukum Administrasi Negara (analisis) (pertambangan)
Hukum Administrasi Negara (analisis) (pertambangan)Muhammad Raihan Imamnawi
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDAde Suerani
 
Tugas Akuntansi Pemerintah
Tugas Akuntansi PemerintahTugas Akuntansi Pemerintah
Tugas Akuntansi Pemerintahsiskaambrwt
 
Pergub nomor 18 tahun 2017
Pergub nomor 18 tahun 2017Pergub nomor 18 tahun 2017
Pergub nomor 18 tahun 2017imammhd
 
pengadilan tinggi tata usaha negara pkn
pengadilan tinggi tata usaha negara pknpengadilan tinggi tata usaha negara pkn
pengadilan tinggi tata usaha negara pknghinur
 
Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010
Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010
Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010apotek agam farma
 
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010Ade Suerani
 
Identifikasi instrumen pelaksanaan akuntabilitas nasional (pusat han 2011)
Identifikasi instrumen pelaksanaan akuntabilitas nasional (pusat han 2011)Identifikasi instrumen pelaksanaan akuntabilitas nasional (pusat han 2011)
Identifikasi instrumen pelaksanaan akuntabilitas nasional (pusat han 2011)Researcher Syndicate68
 
Kedudukan hukum dan peran jabatan pppk dalam uu no 5 tahun 2014
Kedudukan hukum dan peran jabatan pppk dalam uu no 5 tahun 2014Kedudukan hukum dan peran jabatan pppk dalam uu no 5 tahun 2014
Kedudukan hukum dan peran jabatan pppk dalam uu no 5 tahun 2014Lanka Asmar, SHI, MH
 
Pandangan umum fraksi golkar terhadap lima raperda
Pandangan umum fraksi golkar terhadap lima raperdaPandangan umum fraksi golkar terhadap lima raperda
Pandangan umum fraksi golkar terhadap lima raperdaHaris Sahido
 
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Lima Raperda
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Lima RaperdaPemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Lima Raperda
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Lima RaperdaAde Suerani
 
PU F. Bangun Sultra atas Raperda retribusi Jasa Usaha, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas Raperda retribusi Jasa Usaha, Jasa Umum, RTRW, dan P...PU F. Bangun Sultra atas Raperda retribusi Jasa Usaha, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas Raperda retribusi Jasa Usaha, Jasa Umum, RTRW, dan P...Ade Suerani
 
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDPENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDAde Suerani
 
4. instrumen kepegawaian
4. instrumen kepegawaian4. instrumen kepegawaian
4. instrumen kepegawaianDian Oktavia
 
Presentase UU No. 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik
Presentase UU No. 2  Tahun 2011 tentang Partai PolitikPresentase UU No. 2  Tahun 2011 tentang Partai Politik
Presentase UU No. 2 Tahun 2011 tentang Partai PolitikM Ungang
 

What's hot (18)

Hukum Administrasi Negara (analisis) (pertambangan)
Hukum Administrasi Negara (analisis) (pertambangan)Hukum Administrasi Negara (analisis) (pertambangan)
Hukum Administrasi Negara (analisis) (pertambangan)
 
01. laporan pkm magang
01. laporan pkm magang01. laporan pkm magang
01. laporan pkm magang
 
Pelayanan terpadu
Pelayanan terpaduPelayanan terpadu
Pelayanan terpadu
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
 
Tugas Akuntansi Pemerintah
Tugas Akuntansi PemerintahTugas Akuntansi Pemerintah
Tugas Akuntansi Pemerintah
 
Pergub nomor 18 tahun 2017
Pergub nomor 18 tahun 2017Pergub nomor 18 tahun 2017
Pergub nomor 18 tahun 2017
 
pengadilan tinggi tata usaha negara pkn
pengadilan tinggi tata usaha negara pknpengadilan tinggi tata usaha negara pkn
pengadilan tinggi tata usaha negara pkn
 
Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010
Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010
Pandangan umum fraksi pan dprd kab pringsewu 2010
 
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010
 
Identifikasi instrumen pelaksanaan akuntabilitas nasional (pusat han 2011)
Identifikasi instrumen pelaksanaan akuntabilitas nasional (pusat han 2011)Identifikasi instrumen pelaksanaan akuntabilitas nasional (pusat han 2011)
Identifikasi instrumen pelaksanaan akuntabilitas nasional (pusat han 2011)
 
Kedudukan hukum dan peran jabatan pppk dalam uu no 5 tahun 2014
Kedudukan hukum dan peran jabatan pppk dalam uu no 5 tahun 2014Kedudukan hukum dan peran jabatan pppk dalam uu no 5 tahun 2014
Kedudukan hukum dan peran jabatan pppk dalam uu no 5 tahun 2014
 
Pandangan umum fraksi golkar terhadap lima raperda
Pandangan umum fraksi golkar terhadap lima raperdaPandangan umum fraksi golkar terhadap lima raperda
Pandangan umum fraksi golkar terhadap lima raperda
 
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Lima Raperda
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Lima RaperdaPemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Lima Raperda
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Lima Raperda
 
PU F. Bangun Sultra atas Raperda retribusi Jasa Usaha, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas Raperda retribusi Jasa Usaha, Jasa Umum, RTRW, dan P...PU F. Bangun Sultra atas Raperda retribusi Jasa Usaha, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas Raperda retribusi Jasa Usaha, Jasa Umum, RTRW, dan P...
 
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDPENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
 
4. instrumen kepegawaian
4. instrumen kepegawaian4. instrumen kepegawaian
4. instrumen kepegawaian
 
Presentase UU No. 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik
Presentase UU No. 2  Tahun 2011 tentang Partai PolitikPresentase UU No. 2  Tahun 2011 tentang Partai Politik
Presentase UU No. 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik
 
Lakip 2012
Lakip 2012Lakip 2012
Lakip 2012
 

Similar to Renstra 2010 2014 pa muara labuh

Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukum
Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukumPermenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukum
Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukumWinarto Winartoap
 
Materi DirJend PPU Kemenkumham.pptx
Materi DirJend PPU Kemenkumham.pptxMateri DirJend PPU Kemenkumham.pptx
Materi DirJend PPU Kemenkumham.pptxstatus11
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDAde Suerani
 
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011Operator Warnet Vast Raha
 
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan Negara
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan NegaraImplikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan Negara
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan NegaraMuhammad Rafi Kambara
 
Pengharmonisasian PUU ESDM.ppt
Pengharmonisasian PUU ESDM.pptPengharmonisasian PUU ESDM.ppt
Pengharmonisasian PUU ESDM.pptEkoApril
 
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda SultraLaporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda SultraAde Suerani
 
Penataan opd berdasar pp 41 2007 di kabupaten muara enim dan kabupaten kaiman...
Penataan opd berdasar pp 41 2007 di kabupaten muara enim dan kabupaten kaiman...Penataan opd berdasar pp 41 2007 di kabupaten muara enim dan kabupaten kaiman...
Penataan opd berdasar pp 41 2007 di kabupaten muara enim dan kabupaten kaiman...Researcher Syndicate68
 
4.d.2. SK Agen Perubahan.pdf
4.d.2. SK Agen Perubahan.pdf4.d.2. SK Agen Perubahan.pdf
4.d.2. SK Agen Perubahan.pdfDriyaPrimasthi1
 
Revitalisasi Kelembagaan Birokrasi
Revitalisasi Kelembagaan BirokrasiRevitalisasi Kelembagaan Birokrasi
Revitalisasi Kelembagaan BirokrasiYogi Suwarno
 
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__Data
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__DataStandar_Operasional_Prosedur__SOP__Data
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__DataAi Risa
 
KMA 9 2016 naskah dinas
KMA 9 2016   naskah dinasKMA 9 2016   naskah dinas
KMA 9 2016 naskah dinasKutsiyatinMSi
 
Naskah dinas kemenag
Naskah dinas kemenagNaskah dinas kemenag
Naskah dinas kemenagKutsiyatinMSi
 
Laporan tahunan 2014 oke siap
Laporan tahunan 2014 oke siapLaporan tahunan 2014 oke siap
Laporan tahunan 2014 oke siapJuliyani Yani
 
Laporan tahunan 2014 oke siap
Laporan tahunan 2014 oke siapLaporan tahunan 2014 oke siap
Laporan tahunan 2014 oke siapJuliyani Yani
 
Panel 1.1 - Kemenkuhmham (Wicipto)
Panel 1.1 - Kemenkuhmham (Wicipto)Panel 1.1 - Kemenkuhmham (Wicipto)
Panel 1.1 - Kemenkuhmham (Wicipto)Kurniawan Saputra
 

Similar to Renstra 2010 2014 pa muara labuh (20)

Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukum
Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukumPermenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukum
Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukum
 
Materi DirJend PPU Kemenkumham.pptx
Materi DirJend PPU Kemenkumham.pptxMateri DirJend PPU Kemenkumham.pptx
Materi DirJend PPU Kemenkumham.pptx
 
Renstra
RenstraRenstra
Renstra
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
 
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011
 
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011
 
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan Negara
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan NegaraImplikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan Negara
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan Negara
 
Pengharmonisasian PUU ESDM.ppt
Pengharmonisasian PUU ESDM.pptPengharmonisasian PUU ESDM.ppt
Pengharmonisasian PUU ESDM.ppt
 
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda SultraLaporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
 
Penataan opd berdasar pp 41 2007 di kabupaten muara enim dan kabupaten kaiman...
Penataan opd berdasar pp 41 2007 di kabupaten muara enim dan kabupaten kaiman...Penataan opd berdasar pp 41 2007 di kabupaten muara enim dan kabupaten kaiman...
Penataan opd berdasar pp 41 2007 di kabupaten muara enim dan kabupaten kaiman...
 
4.d.2. SK Agen Perubahan.pdf
4.d.2. SK Agen Perubahan.pdf4.d.2. SK Agen Perubahan.pdf
4.d.2. SK Agen Perubahan.pdf
 
Paparan karo tapem
Paparan karo tapemPaparan karo tapem
Paparan karo tapem
 
Revitalisasi Kelembagaan Birokrasi
Revitalisasi Kelembagaan BirokrasiRevitalisasi Kelembagaan Birokrasi
Revitalisasi Kelembagaan Birokrasi
 
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__Data
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__DataStandar_Operasional_Prosedur__SOP__Data
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__Data
 
Renstra 2015 2019
Renstra 2015 2019Renstra 2015 2019
Renstra 2015 2019
 
KMA 9 2016 naskah dinas
KMA 9 2016   naskah dinasKMA 9 2016   naskah dinas
KMA 9 2016 naskah dinas
 
Naskah dinas kemenag
Naskah dinas kemenagNaskah dinas kemenag
Naskah dinas kemenag
 
Laporan tahunan 2014 oke siap
Laporan tahunan 2014 oke siapLaporan tahunan 2014 oke siap
Laporan tahunan 2014 oke siap
 
Laporan tahunan 2014 oke siap
Laporan tahunan 2014 oke siapLaporan tahunan 2014 oke siap
Laporan tahunan 2014 oke siap
 
Panel 1.1 - Kemenkuhmham (Wicipto)
Panel 1.1 - Kemenkuhmham (Wicipto)Panel 1.1 - Kemenkuhmham (Wicipto)
Panel 1.1 - Kemenkuhmham (Wicipto)
 

More from pamuaralabuh

Pendaftaran perkaraprodeo
Pendaftaran perkaraprodeoPendaftaran perkaraprodeo
Pendaftaran perkaraprodeopamuaralabuh
 
5 rumusan hasil rakernas pa tahun 2012
5 rumusan hasil rakernas pa tahun 20125 rumusan hasil rakernas pa tahun 2012
5 rumusan hasil rakernas pa tahun 2012pamuaralabuh
 
Hasil rakernas 2011
Hasil rakernas 2011Hasil rakernas 2011
Hasil rakernas 2011pamuaralabuh
 
Hasil rakernas 2010
Hasil rakernas 2010Hasil rakernas 2010
Hasil rakernas 2010pamuaralabuh
 
Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009pamuaralabuh
 
Hasil rakernas 2008
Hasil rakernas 2008Hasil rakernas 2008
Hasil rakernas 2008pamuaralabuh
 
Hasil rakernas 2007
Hasil rakernas 2007Hasil rakernas 2007
Hasil rakernas 2007pamuaralabuh
 
Rkt pengadilan agama m. labuh.
Rkt pengadilan agama m. labuh.Rkt pengadilan agama m. labuh.
Rkt pengadilan agama m. labuh.pamuaralabuh
 
Iku pengadilan agama muara labuh
Iku pengadilan agama muara labuhIku pengadilan agama muara labuh
Iku pengadilan agama muara labuhpamuaralabuh
 
Skp bagian keuangan
Skp bagian keuanganSkp bagian keuangan
Skp bagian keuanganpamuaralabuh
 
Skp panmud permohonan
Skp panmud permohonanSkp panmud permohonan
Skp panmud permohonanpamuaralabuh
 
Skp panmud gugatan
Skp panmud gugatanSkp panmud gugatan
Skp panmud gugatanpamuaralabuh
 

More from pamuaralabuh (20)

Pendaftaran perkaraprodeo
Pendaftaran perkaraprodeoPendaftaran perkaraprodeo
Pendaftaran perkaraprodeo
 
5 rumusan hasil rakernas pa tahun 2012
5 rumusan hasil rakernas pa tahun 20125 rumusan hasil rakernas pa tahun 2012
5 rumusan hasil rakernas pa tahun 2012
 
Hasil rakernas 2011
Hasil rakernas 2011Hasil rakernas 2011
Hasil rakernas 2011
 
Hasil rakernas 2010
Hasil rakernas 2010Hasil rakernas 2010
Hasil rakernas 2010
 
Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009
 
Hasil rakernas 2008
Hasil rakernas 2008Hasil rakernas 2008
Hasil rakernas 2008
 
Hasil rakernas 2007
Hasil rakernas 2007Hasil rakernas 2007
Hasil rakernas 2007
 
Pkt 2014
Pkt 2014Pkt 2014
Pkt 2014
 
Rkt pengadilan agama m. labuh.
Rkt pengadilan agama m. labuh.Rkt pengadilan agama m. labuh.
Rkt pengadilan agama m. labuh.
 
Iku pengadilan agama muara labuh
Iku pengadilan agama muara labuhIku pengadilan agama muara labuh
Iku pengadilan agama muara labuh
 
Lakip 2013
Lakip 2013Lakip 2013
Lakip 2013
 
Skp bendahara
Skp bendaharaSkp bendahara
Skp bendahara
 
Skp kepegawaian
Skp kepegawaianSkp kepegawaian
Skp kepegawaian
 
Skp bagian umum
Skp bagian umumSkp bagian umum
Skp bagian umum
 
Skp bagian keuangan
Skp bagian keuanganSkp bagian keuangan
Skp bagian keuangan
 
Skp wasek
Skp wasekSkp wasek
Skp wasek
 
Skp panmud permohonan
Skp panmud permohonanSkp panmud permohonan
Skp panmud permohonan
 
Skp panmud gugatan
Skp panmud gugatanSkp panmud gugatan
Skp panmud gugatan
 
Skp panmud hukum
Skp panmud hukumSkp panmud hukum
Skp panmud hukum
 
Skp wapan
Skp wapanSkp wapan
Skp wapan
 

Renstra 2010 2014 pa muara labuh

  • 1. RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014 RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014 Jln. Ruang Sidang Pengadilan Agama Muara Labuh Jln. Gumarang No.- Muara Labuh Gedung Kantor Pengadilan Agama Muara Labuh Jln. Raya Muara Labuh – Padang Aro, Km.12 Ampalu Telp./Fax (0755)70017 Muara Labuh 27376
  • 2. RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Muara Labuh 2010-2014. Pengadilan Agama Muara Labuh adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan dan sekaligus merupakan kawal depan ( vrovost) Mahkamah Agung yang berada di propinsi Sumatera Barat. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) adalah merupakan amanat Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Pada undang-undang tersebut Bab V Pasal 15 disebutkan bahwa setiap Kepala Satuan kerja wajib menyiapkan rancangan Renstra sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan sumbangsih pikiran dalam menyusun Renstra ini. Semoga bermanfaat dan dapat mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan, dan transparan di wilayah hukum Pengadilan Agama Muara Labuh. Muara Labuh, Pebruari 2013. KETUA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH Drs. H. MAHRUDDIN ANDRY, MH. NIP. 19530612 198303 1 004 i
  • 3. RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014 DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Kondisi Umum 1.2. Latar Belakang 1 1 1.3. Potensi dan Permasalahan 3 BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN 2.1. Visi 7 2.2. Misi 7 2.3. Tujuan dan Sasaran Strategis 8 2.4. Program dan Kegiatan 10 BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Pengadilan Agama Muara Labuh 11 BAB IV PENUTUP 12 LAMPIRAN Matrik Rencana Strategis Pengadilan Agama Muara Labuh ii
  • 4. RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014 BAB I – PENDAHULUAN 1.1.KONDISI UMUM Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran Pengadilan Agama Muara Labuh dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya, dibidang Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama Muara Labuh merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Pengadilan Agama Muara Labuh sebagai kawal depan Mahkamah Agung Republik Indonesia bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat pertama. Perencanaan stratejik suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan bersinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada pada lingkungan Pengadilan Agama Muara Labuh Rencana Strategis ini dijabarkan ke dalam program yang kemudian diuraikan kedalam rencana tindakan. Rencana Strategis ini kelak didukung dengan anggaran yang memadai, dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang kompeten, ditunjang sarana dan prasarana serta memperhitungkan perkembangan lingkungan Pengadilan Agama Muara Labuh, baik lingkungan internal maupun external sebagai variable strategis Pengadilan Agama Muara Labuh dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut adalah untuk mendukung tercapainya visi dan misi Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman di Indonesia. 1
  • 5. RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014 1.2.LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk manifestasi dari evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran. Kesemuanya harus terangkum dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), selain sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang telah dicanangkan pada awal tahun anggaran juga sebagai bahan pijakan dalam menyusun langkah-langkah pada tahun berikutnya. Selain itu laporan tahunan yang disusun secara hirarki merupakan bahan untuk menyusun berbagai kebijaksanaan sehingga dapat ditarik satu langkah yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan. Selama ini sebagaimana diketahui bahwa kewenangan organisasi, administrasi dan finansial Peradilan Agama berada dibawah Departemen Agama, sedangkan kewenangan teknis yudisial berada di bawah Mahkamah Agung. Berdasarkan pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh Mahkamah Konstitusi”. Dengan amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, khususnya Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman pasal 24 telah membawa perubahan penting terhadap penyesuaian tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2010 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung. Berdasarkan pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2010 tentang Kekuasan Kehakiman disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai organisasi, administrasi dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk masing-masing lingkungan peradilan diatur dalam undang-undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan masing-masing”. Dengan demikian berdasarkan pasal tersebut, lahirlah apa yang disebut dengan peradilan satu atap. Sebagai realisasi dari pasal tersebut lahirlah Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2010 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum sebagai penyempurnaan 2
  • 6. RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014 dari Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2010 tentang perubahan kedua Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2010 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Sebagai lembaga Pemerintah, Pengadilan Agama Muara Labuh merupakan Pengadilan Tingkat Pertama dibawah kekuasaan Mahkamah Agung dan hal ini juga merupakan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkonsumsikan capaian kinerja Pengadilan Agama Muara Labuh dalam satu tahun angggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, pasal 3 dinyatakan bahwa Asas-asas umum Penyelenggaraan Negara meliputi Asas Kepastian Hukum, Asas Keterbukaan, Asas Proporsionalitas, Asas Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas. Sedangkan untuk menciptakan good govermance diperlukan prinsip-prinsip partisipasi, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan kedepan, akuntabilitas, pengawasan, efisensi dan efektifitas, serta profesionalisme. Kemudian prinsip akuntabilitas ditegaskan lagi dalam visi, misi dan program membangun Indonesia yang aman, adil dan sejahtera melalui program meningkatkan pengawasan untuk menjamin akuntabilitas, transparansi, dan perbaikan kinerja aparatur Negara/pemerintah. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Muara Labuh merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, disusun dengan mengacu pada Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor: 005/SEK/01/2010 tanggal 13 Januari 2010 dan sesuai Surat Menteri Pendayaguna Aparatur Negara Nomor: B/3302/M.PAN/12/2008 tertanggal 10 Desember 2008 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2010 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2011 serta DIKTUM KETIGA Instruksi Presiden Nomor : 5 Tahun 2004 tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja mulai dari Pengadilan Tingkat Pertama keatas secara berjenjang dengan berdasarkan Indikator Kinerja Utama masing-masing. 3
  • 7. RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014 1.3. POTENSI DAN PERMASALAHAN A. Kekuatan (Strength) Kekuatan Pengadilan Agama Muara Labuh mencakup hal-hal yang memang sudah diatur dalam peraturan/perundang-undangan sampai dengan hal-hal yang dikembangkan kemudian, mencakup: 1. Merupakan vrovost (kawal depan) di wilayah propinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Solok Selatan. 2. Pengadilan Agama Muara Labuh merupakan unsur Muspida dan memiliki hubungan baik dengan pemerintah daerah di propinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Solok Selatan. 3. Merupakan pengambil keputusan dalam pertimbangan karir (promosi dan mutasi) pegawai sewilayah hukum Pengadilan Agama Muara Labuh. 4. Adanya undang undang yang mengatur kewenangan Pengadilan Agama Muara Labuh selaku Pengadilan Tingkat Pertama. B. Kelemahan (Weaknesa). Kelemahan-kelemahan yang ada di Pengadilan Agama Muara Labuh dirinci dalam beberapa aspek: 1. Aspek Proses Peradilan :  Putusan Pengadilan Agama Muara Labuh belum dapat diunduh/ diakses cepat oleh masyarakat.  Belum memiliki mekanisme evaluasi yang dapat mengukur kepuasan masyarakat pencari keadilan di wilayah hukum Pengadilan Agama Muara Labuh. 2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan :  Pengadilan Agama Muara Labuh belum mempunyai kewenangan untuk merekrut pegawai sendiri sesuai kebutuhan Pengadilan.  Rekrutmen PNS yang diterima belum sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kerja yang dibutuhkan di Pengadilan Agama Muara Labuh. 3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan :  Belum diterapkannya evaluasi penilaian kinerja  Belum adanya sistem pengaduan masyarakat yang berbasis teknologi informasi 4
  • 8. RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014 4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan :  Belum ada sistem manajemen perkara berbasis teknologi informasi 5. Aspek Sarana dan Prasarana :  Anggaran yang diterima Pengadilan Agama Muara Labuh dari pusat belum sesuai dengan kebutuhan dan rencana yang diajukan. C. Peluang (Opportunities). Berikut adalah peluang-peluang yang dimiliki Pengadilan Agama Muara Labuh untuk melakukan perbaikan ditinjau dari beberapa aspek : 1. Aspek Proses Peradilan :  Adanya website Pengadilan Agama Muara Labuh yang memberikan informasi kepada masyarakat tentang alur proses berperkara 2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan :  Adanya tunjangan kinerja/ remunerasi sebagai motivasi dalam peningkatan kinerja  Adanya sosialisasi, bimbingan teknis, pelatihan yang dilaksanakan Pengadilan Tinggi Agama Padang maupun Mahkamah Agung serta instansi lain terkait untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan :  Adanya kegiatan pengawasan yang dilaksanakan secara berkala baik untuk internal maupun eksternal ke pengadilan agama sewilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Padang oleh HATI WASDA Pengadilan Tinggi Agama Padang. 4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan :  Dukungan dan koordinasi yang baik antar pengadilan agama diwilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Padang. 5. Aspek Sarana dan Prasarana  Sudah tersedianya fasilitas Teknologi Informasi di Pengadilan Agama Muara Labuh berupa internet, website dan radio amathir. D. Tantangan yang dihadapi (Threats). Berikut adalah tantangan-tantangan di Pengadilan Agama Muara Labuh yang akan dihadapi dan harus dipikirkan cara terbaik untuk tetap dapat melakukan perbaikan sebagaimana yang diharapkan. 5
  • 9. RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014 1. Aspek Proses Peradilan :  Alat pengukuran kepuasan pengguna jasa pengadilan pada Pengadilan Agama Muara Labuh belum memadai. 2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan :  Personil di Pengadilan Agama Muara Labuh belum seluruhnya menguasai visi dan misi Pengadilan Agama Muara Labuh. 3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan :  Belum adanya sistem reward & punishment untuk mengontrol kinerja aparat peradilan. 4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan :  Pengadilan Agama Muara Labuh terletak jauh di daerah, sehingga pengiriman administrasi untuk perkara banding ke Pengadilan Tinggi Agama Padang membutuhkan waktu lebih lama. 5. Aspek Sarana dan Prasarana  Anggaran yang diberikan pusat untuk pengadaan sarana dan prasarana belum sesuai dengan kebutuhan. 6
  • 10. RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014 BAB II – VISI, MISI, TUJUAN 2.1. VISI Rencana Strategis Pengadilan Agama Muara Labuh Tahun 2010 – 2014 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi. Selanjutnya untk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Muara Labuh diselaraskan denga arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010 – 2014, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2010 – 2014. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Muara Labuh. Visi Pengadilan Agama Muara Labuh mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut : “MEWUJUDKAN PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH YANG AGUNG” 2.2. MISI Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan Agama Muara Labuh, adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparasi. 2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat 3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien 7
  • 11. RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014 4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien 5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku 2.3. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi Pengadilan Agama Muara Labuh. Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Agama Muara Labuh adalah sebagai berikut : 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi. 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Tinggi Agama Padang dan Pengadilan Agama Muara Labuh di bawahnya memenuhi butir 1 dan 2 di atas. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Agama Muara Labuh adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya penyelesaian perkara 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan INDIKATOR KINERJA UTAMA Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dengan digambarkan sebagai berikut : Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dengan digambarkan sebagai berikut : 8
  • 12. RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014 NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA 1. Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang diselesaikan b. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan d. Persentase perkara yang diselesaikan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Persentase perkara masuk dibanding dengan perkara yang diselesaikan. d. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon) e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti 6. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 9
  • 13. RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014 2.4. PROGRAM DAN KEGIATAN Enam sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Agama Muara Labuh untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut : a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Agama Muara Labuh dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama adalah : 1. Penyelesaian Perkara Perdata. 2. Penyelesaian Sisa Perkara Perdata. 3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat waktu. 4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu. 5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara. b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah : 1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial 2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk 3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama. 10
  • 14. RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014 BAB III – ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 3.1. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan, Pengadilan Agama Muara Labuh menetapkan arah dan kebijakan dan strategi sebagai berikut : 1. Peningkatan kinerja. Peningkatan kinerja sangat menentukan dalam meningkatkan sistem manajemen perkara yang akuntabel dan transparan sehingga masyarakat pencari keadilan dapat memperoleh kepastian hukum. Kinerja sangat mempengaruhi tinggi rendahnya angka penyelesaian perkara, proses peradilan yang cepat, sederhana, transparan dan akuntabel. Peningkatan kinerja bertujuan untuk meningkatkan integritas sumber daya aparatur peradilan. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung kebijakan dan strategi peningkatan kinerja :  Sistem karir merupakan perbaikan dalam mekanisme promosi dan mutasi sesuai dengan kompetensi  Pengawasan eksternal dan internal. Hal ini disebutkan untuk menjamin berjalannya proses penegakan hukum yang akuntabel, dan memenuhi rasa keadilan masyarakat.  Menguasai Standar Operasional Pekerjaan (SOP) sesuai bidangnya  Disamping itu, perlu adanya dukungan sarana dan prasarana dan teknologi informasi yang memadai untuk meningkatkan kinerja. 2. Peningkatan kualitas pelayanan publik. Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, diperlukan kebijakan yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut :  Memiliki standar pelayanan bagi pencari keadilan mengatur dengan jelas hak dan kewajiban penyelenggaraan pelayanan maupun penerima layanan.  Memiliki mekanisme penanganan pengaduan  Meningkatkan sarana prasarana dan teknologi informasi untuk pelayanan publik 11
  • 15. RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014 BAB IV – PENUTUP Rencana strategis Pengadilan Agama Muara Labuh tahun 2010-2014 diarahkan untuk merespon berbagai tantangan dan peluang sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan strategis, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Renstra ini merupakan upaya untuk menggambarkan peta permasalahan, titik-titik lemah, peluang tantangan, program yang ditetapakan, dan strategis yang akan dijalankan selama kurun waktu lima tahun, serta output yang ingin dihasilkan dan out come yang diharapkan. Rencana stretegis Pengadilan Agama Muara Labuh harus terus disempurnakan dari waktu kewaktu. Dengan demikian renstra ini bersifat terbuka dari kemungkinan perubahan. Melalui renstra ini diharapkan dapat membantu pelaksana pengelola kegiatan dalam melakukan pengukuran tingkat keberhasilan terhadap kegiatan yang dikelola. Dengan Renstra ini pula, diharapkan unit-unit kerja dilingkungan Pengadilan Agama Muara Labuh memiliki pedoman yang dapat dijadikan penuntun bagi pencapaian arah, tujuan dan sasaran program selama lima tahun yaitu 2010-2014, sehingga visi dan misi Pengadilan Agama Muara Labuh dapat terwujud dengan baik. 12
  • 16. RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014 MATRIK RENCANA STRATEGIS KINERJA 2010 - 2014. Tujuan 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Muara Labuh dan badan peradilan di bawahnya memenuhi butir 1 dan 2 di atas SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA 2010 2011 2012 2013 2014 Meningkatnya penyelesaian per kara. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim. a. Perbandingan perkara yang masuk dengan perkara yang diselesaikan melalui mediasi b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. c. Persentase perkara yang diselesaikan. d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan e. Persenatse perkara penolakan perkawinan oleh PPN yang diseleasikan. f. Persenatse perkara pencabutan kekuasa an Wali yang diselesaikan. g. Persentase perkara penunjukkan orang lain sebagai Wali h. Persentase perkara Itsbat Nikah yang di selesikan. i. Persentase perkara Wali Adhol yang disele saikan. j. Persentase perkara Kewarisan yang disele saikan. k. Persentase perkara Washiat yang diselesai kan. l. Persenatse perkara Hibah yang diselesai kan. m. Persentase perkara Waqaf yang diselesai kan. n. Persentase perkara Shadaqoh yang disele saikan. Perbandingan antara perkara yang diajukan upaya hukum dengan perkara putus : - Banding - 100% 100% 100% 0% 0% 0% 100% 100% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 65,32% 100% 100% 100% 0% 0% 0% 100% 100% 0% 0% 0% 0% 0% 0,43% 37,64% 100% 100% 100% 0% 0% 0% 100% 100% 0% 0% 0% 0% 0% 0,32% 38,00% 100% 100% 100% 0% 0% 0% 100% 100% 0% 0% 0% 0% 0% 0,40% 39,00% 100% 100% 100% 0% 0% 0% 100% 100% 0% 0% 0% 0% 0% 0,50%
  • 17. RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014 Peningkatan efektifitas pengelo laan penyelesaian perkara. Peningkatan aksesibilitas masya rakat terhadap peradilan (acces to justice) Peningkatan penyele saian perkara. Meningkatnya kepatuhan terha dap putusan pengadilan. Meningkatnya kualitas pengawas an. - Kasasi - Peninjauan Kembali. a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap. b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis. c. Perbandingan perkara yang masuk dengan Majelis Hakim. d. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan kepada penggugat/pemohon). e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat. a. Persentase perkara prodeo yang diseles aikan. b. Persentase perkara yang dapat disele saikan dengan cara sidang keliling. c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti. a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 0% 0% 0% 100% 100% 100% 0% 100% 25% 0% 0% 0% 100% 100% 0,43% 0,43% 0% 100% 100% 100% 0% 100% 30% 0% 0% 0% 100% 100% 0,32% 0,32% 75% 100% 100% 100% 0% 100% 35% 0%. 0% 0% 100% 100% 0,40% 0,40%. 75% 100% 100% 100% 0% 100% 40% 0% 0% 0% 100% 100% 0,50% 0,50% 75% 100% 100% 100%. 0% 100% 45% 0% 0% 0% 100% 100%
  • 18. RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014 PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH Jln. Raya Muara Labuh-Padang Aro Km.12 Ampalu Telp./Fax. 0755 - 70017 MUARA LABUH 27376 SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH Nomor : W3-A9/08/OT/SK/I/2013 TENTANG REVIU PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH KETUA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH Menimbang : 1. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Instansi Pemerintah; 2. Bahwa dengan berakhirnya masa Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2004 – 2009, dan dimulainya Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2010 – 2014, maka Mahkamah Agung perlu meninjau kembali atau mereview untuk penyempurnaan Indikator Kinerja Utama (IKU). Mengingat : 1. Undang-undang Nomor : 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer. 2. Undang-undang Nomor : 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor :14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. 3. Undang-undang Nomor : 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. 4. Undang-undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. 5. Undang-undang Nomor : 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang- undang Nomor : 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum. 6. Undang-undang Nomor :50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. 7. Undang-undang Nomor : 51 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor : 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. 8. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 9. Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009. 10. Peraturan Presiden Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja.
  • 19. RENSTRA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TAHUN 2010-2014 11. Peraturan Presiden Nomor : 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung. 12. Peraturan Presiden Nomor : 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung. 13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9 M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja. Memperhatikan : Hasil Rapat Tanggal 5 Desember 2012 tentang Pembahasan Review Indikator Kinerja Utama (IKU) disinkronisasikan dengan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Muara Labuh Tahun 2010 – 2014. MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA MUARA LABUH 2013. Pertama : Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia, untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kinerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen Rencana Strategis Mahkamah Agung Republik Indonesia 2010. Kedua Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evaluasi terhadap pencapaian kinerja dan disampaikan kepada Pengadilan Tinggi Agama Padang. Ketiga Dalam rangka lebih meningkatkan efektifitas pelaksanaan keputusan/peraturan ini, Hakim Pengawas Bidang diberikan tugas untuk : a. Melakukan review atas capaian kinerja satuan kerja dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan dalam laporan akuntabilitas kinerja. b. Melakukan evaluasi terhadap keputusan/peraturan ini dan melaporkan kepada Ketua Pengadilan Agama Muara Labuh. Keempat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Muara Labuh. Pada Tanggal : 3 Januari 2013. Ketua Pengadilan Agama Muara Labuh. Drs. H. MAHRUDDIN ANDRY, MH. NIP. 19530612 198303 1 004 Salinan Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Ketua Pengadilan Tinggi Agama Padang 2. Hakim Pengawas Bidang Pengadilan Agama Muara Labuh