SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
HARMONISASI
RANCANGAN PERATURAN DAERAH
PRAKARSA KEPALA DAERAH
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN
2019
TENTANG PERUBAHAN ATAS
UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG
PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Prof. Dr. WIDODO EKATJAHJANA, SH., M.Hu
m.
DIREKTUR JENDERAL PERUNDANG-UNDANGAN
UMUM
Indonesia sebagai negara hukum, maka segala aspek kehidupan
dalam bidang kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan
termasuk pemerintahan harus berdasarkan atas hukum yang
sesuai dengan sistem hukum nasional.
Undang-Undang tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan merupakan pelaksanaan dari Pasal 22A UUD RI Tahun
1945, yang menyatakan bahwa "Ketentuan lebih lanjut mengenai t
ata cara pembentukan undang-undang diatur lebih lanjut
dengan Undang-Undang".
UMUM
Pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi sangat
serius dalam mendorong masuknya investasi ke Indonesia.
Presiden dalam berbagai kesempatan selalu menyatakan:
“untuk dilakukan penataan regulasi peraturan
perundang-undangan baik tingkat pusat maupun
di daerah dalam rangka meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan mempermudah prosedur investasi
di Indonesia”
“Regulasi di Indonesia rumit dan ruwet sehingga menghambat
akselerasi pembangunan, ternyata tidak hanya di tingkat pusat,
keruwetan di tingkat daerah tidak kalah rumitnya. Banyaknya
Peraturan Daerah yang menghambat pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi melalui berbelitnnya proses di bidang
investasi. Pemerintah yang saat ini tengah berupaya menciptakan
kemudahan berusaha dan berinvestasi kemudian dipersulit dengan
adanya Peraturan Daerah tersebut.”
Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas kabinet
menyatakan bahwa:
Untuk melaksanakan arahan presiden dalam rangka penataan regulasi n
asional dan di
daerah, dilakukan perubahan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tent
ang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan yaitu dengan telah diundangkannya Undang-Unda
ng Nomor 15 Tahun 2019
dimana dalam Pasal 58 menyebutkan bahwa:
“Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancanga
n Peraturan
Daerah Provinsi yang berasal dari Gubernur dilaksanakan oleh kementer
ian atau lembaga yang
menyelenggarakan Kepala Daerah (Gubernur, Bupati/ Walikota) dilaksan
akan
Kementerian atau lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintaha
n di bidang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. belum terbentuk, tugas d
Pasal. 1
Kementerian Hukum dan HAM sebagai lembaga mempunyai tug
as
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan h
ak
asasi manusia untuk membantu Presiden dalam menyelenggara
kan
pemerintahan negara.
Pasal. 53
Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi Kementerian Hukum
dan
Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Kementerian Hukum dan HAM
Arah Kebijakan Pengharmonisasian Terhadap Peraturan
Perundang-undangan
4
5
6
Permenkumham
No. 29 Tahun 2015
Ttg Orta Kemenkumham
Permenkumham
No. 22 Tahun 2018
Ttg Pengharmonisasian
Perda
Permenkumham
No. 30 Tahun 2018
Ttg orta Kanwil Kemenkumham
Membentuk Peraturan Perundang-undangan agar:
1
2
Tidak Bertentangan dengan PANCASILA,
UUD NRI Tahun 1945, Peraturan Perundang-
undangan yang lebih tinggi, putusan pengadilan
Mendukung kebijakan di bidang
perekonomian seperti kemudahan
berusaha atau investasi, perizinan
yang sederhana (tidak berbelit-belit),
regulasi sektoral dan daerah yang
tidak rumit dan tidak saling kontradiksi,
serta pelayanan birokrasi yang tidak
efisien dan tidak governance
Pengharmonisasian bertujuan untuk menyelaraskan
dengan:
4
5
6
Permenkumham
No. 29 Tahun 2015
Ttg Orta Kemenkumham
Permenkumham
No. 22 Tahun 2018
Ttg Pengharmonisasian
Perda
Permenkumham
No. 30 Tahun 2018
Ttg orta Kanwil Kemenkumham
Diselaraskan juga dengan teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan:
Pengharmonisasian
Selain itu juga bertujuan
menghasilkan kesepakatan
terhadap substansi yang diatur
bahwa “Pada saat pembentukankementerian atau
lembaga yang menyelenggarakanurusan pemerintahan
di bidang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
belum terbentuk, tugas dan fungsi Pembentukan Peraturan
Perundang-undangantetap dilaksanakanoleh menteri yang
menyelenggarakanurusan pemerintahandi bidang hukum.”
KETENTUAN PERALIHAN
Undang-Undang Nomor 15 TAHUN 2019
Dasar Hukum I
You can simply impress
your audience and add a
unique zing.
Your Text Here
You can simply impress
your audience and add a
unique zing.
Your Text Here
You can simply impress
your audience and add a
unique zing.
Your Text Here
You can simply impress
your audience and add a
unique zing.
Your Text Here
You can simply impress
your audience and add a
unique zing.
Your Text Here
You can simply impress
your audience and add a
unique zing.
Your Text Here
UU Nomor 12
Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan
sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2019.
PP Nomor 59 Tahun 2015
tentang Keikutsertaan
Perancang Peraturan
Perundang-undangan
dalam Pembentukan
Peraturan Perundang-
undangan dan
Pembinaannya.
1
2
DASAR HUKUM
Dasar Hukum II
3
4
5
Permenkumham
No. 29 Tahun 2015
ttg Orta Kemenkumham
Permenkumham
No. 22 Tahun 2018
ttg Pengharmonisasian
Perda
Permenkumham
No. 30 Tahun 2018
ttg Orta Kanwil Kemenkumham
Tindak Lanjut terhadap UU No 15 Tahun 2019
“Pengharmonisasian Rancangan Perda”
Surat Edaran Menteri Hukum
Dan Hak Asasi Manusia
Nomor M.HH-01.PP.04.02 Tahun
2019 tentang Tata Cara Dan
Prosedur Pengharmonisasian,
Pembulatan, Dan Pemantapan
Konsepsi Rancangan
Peraturan Daerah
Surat Edaran Direktur Jenderal
Peraturan Perundang-undangan
Nomor PPE.1863.PP.04.02
Tahun 2019 Tahun 2019 tentang
Pembagian Kelompok Kerja Dalam
Proses Pengharmonisasian,
Pembulatan, Dan Pemantapan
Konsepsi Rancangan Peraturan
Daerah Di Kantor Wilayah
Kementerian Hukum Dan Hak Asasi
Manusia.
Surat Edaran Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan
Nomor PPE.PP.04.03-515 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas
Surat Edaran Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan
Nomor PPE.PP.04.03-474 Tahun 2018 tentang Penempatan dan
Pembagian Wilayah Kerja (Zonasi) Perancang Peraturan
Perundang-undangan di Lingkungan Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Surat Edaran Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Nomor Nomor M.HH-01.PP.04.02 Tahun 2019 Tahun 2019
RUANG LINGKUP
Sebagai dasar bagi
Kantor Wilayah dalam
Melaksanakan Penghar-
monisasian Raperda
yang berasal dari
Pemerintah Daerah Prov,
Kab/Kota.
Melaksanakan salah satu
proses dalam tahapan
yang harus
dipenuhi dalam
Pembentukan
Peraturan
Perundang-undangan.
Melaksanakan salah
satu proses dalam
tahapan yang harus
dipenuhi dalam
Pembentukan
Peraturan Perundang-
undangan.
MAKSUD TUJUAN
Isi Surat Edaran Menteri
Pengharmonisasian Konsepsi
Rancangan Peraturan Daerah
dilakukan terhadap Rancangan
Peraturan Daerah hasil rapat
Panitia Antarperangkat Daerah
yang telah mendapatkan paraf
persetujuan anggota Panitia
Antarperangkat Daerah.
a b
Pengharmonisasian Konsepsi
Rancangan Peraturan Daerah
sebagaimana dimaksud pada huruf a
dilakukan oleh Kepala Kantor
Wilayah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Persyaratan Dokumen Pengharmonisasian
.
permohonan
pengharmonisasian,
diajukan secara tertulis
kpd Kepala Kantor
Wilayah
dengan melampirkan
kelengkapan dokumen
persyaratan:
a) naskah akademik;
b) keputusan mengenai
pembentukan Panitia
Antarperangkat Daerah;
c) Rancangan Peraturan Daerah yang
telah mendapatkan paraf persetujuan
seluruh anggota Panitia Antarperangkat
Daerah; dan
d) izin pembentukan Rancangan Peraturan Daerah
dalam hal Rancangan Peraturan Daerah tidak masuk
dalam daftar Program Pembentukan Peraturan Daerah;
c
1) pemeriksaan administratif, dilakukan oleh
Divisi Pelayanan Hukum dan HAM dalam jangka waktu
paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak tanggal
permohonan diterima secara lengkap.
2) analisis konsepsi, dilakukan oleh Perancang PUU
Kanwil Kementerian Hukum dan HAM untuk melihat
kejelasan konsepsi terhadap substansi dan
teknik penyusunan Rancangan Peraturan Daerah;
Tahapan
Pengharmonisasian
konsepsi Raperda
dilakukan sebagai
berikut:
perangkat daerah yang
mengajukan permohonan
pengharmonisasian;
a.
b.
perangkat daerah terkait;
Rapat Pengharmonisasian Konsepsi Raperda:
instansi vertikal lain
terkait; dan c. d.
peneliti dan/atau tenaga
ahli dari perguruan
tinggi.
rapat Pengharmonisasian, dilakukan dalam
rangka memperoleh kesepakatan dan kebulatan
konsepsi Rancangan Peraturan Daerah dengan
melibatkan wakil dari:
Infographic Layout
Paraf Persetujuan & Surat Selesai Harmonisasi
Paraf Persetujuan
Surat Selesai Harmonisasi
5
6
Kakanwil menyampaikan
naskah Raperda yang telah
diharmonisasikan kpd
Kepala Daerah yang telah
mendapatkan paraf
persetujuan pada setiap
lembar naskah Raperda dari
hasil rapat Pengharmonisasi
an.
Surat Selesai Harmonisasi
adalah surat yang
menyatakan sudah tidak ada
masalah substansi,
sudah sinkron
dengan PUU dan putusan
pengadilan, serta dapat
ditindaklanjuti ke tahapan
selanjutnya.
Surat Edaran Dirjen Peraturan Perundang-undangan
Nomor PPE. 1863.PP.04.02 Tahun 2019
RUANG LINGKUP
Sebagai dasar bagi Kantor
Wilayah Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia untuk
membagi kelompok kerja
dalam proses Pengharmonisasi-
an, Pembulatan, dan
Pemantapan Konsepsi
Rancangan Peraturan Daerah di
Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Terwujudnya pembagian
kelompok kerja dalam proses
Pengharmonisasian,
Pembulatan, dan
Pemantapan Konsepsi
Rancangan Peraturan Daerah
di Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia sesuai
dengan kompetensinya.
Pembagian kelompok
kerja dalam proses
Pengharmonisasian,
Pembulatan, dan
Pemantapan Konsepsi
Rancangan Peraturan
Daerah di Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia.
MAKSUD TUJUAN
Isi Surat Edaran
Dirjen Peraturan Perundang-undangan
Kepala Kantor Wilayah wajib
mengusulkan pembagian
kelompok kerja dalam proses
Pengharmonisasian, Pembulatan,
dan Pemantapan
Konsepsi Raperda di Kanwil
Kemenkumham
a b
Usulan pembagian kelompok kerja
dalam proses Pengharmonisasian,
Pembulatan, dan Pemantapan
Konsepsi Raperda terdiri dari:
1) Kelompok Kerja I ;
2) Kelompok Kerja II.
Pembagian Bidang Kelompok Kerja
.
Kelompok Kerja I Bidang Pendidikan,
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,
Ketenteraman dan Ketertiban Umum serta
Perlindungan Masyarakat, Tenaga Kerja,
Pangan, Lingkungan Hidup, Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa, Perhubungan,
Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah,
Kepemudaan dan Olah Raga, Persandian,
Perpustakaan, Kelautan dan Perikanan,
Pertanian, Energi dan Sumber Daya Mineral,
dan Perindustrian; dan
Kelompok Kerja II Bidang Kesehatan,
Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman, Sosial, Pemberdayaan
Perempuan dan Pelindungan Anak,
Pertanahan, Administrasi Kependudukan
dan Pencatatan Sipil, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana,
Komunikasi dan Informatika, Penanaman
Modal, Statistik, Kebudayaan, Kearsipan,
Pariwisata, Kehutanan, Perdagangan, dan
Transmigrasi.
Susunan Pokja Proses Pengharmonisasian, Konsepsi Raperda
di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Pembina/Pengawas Pokja I dan
Pokja II adalah
Kepala Kantor Wilayah.
Ketua Pokja I dan Pokja II adalah
Kepala Divisi Pelayanan Hukum
HAM.
Anggota Pokja I adalah
Kepala Bidang Hukum dan
Perancang PUU.
Anggota Pokja II adalah
Kasubid Produk Hukum Daerah
dan Perancang Peraturan PUU
AdapunSaranadanPrasaranayangharusdisiapkanuntuk
MendukungPengharmonisasianRaperda,antaralain:
Sarana dan Prasarana
Proyektor
Screen
Sarana
&
prasarana
Internet
Audio&video Rapat
Komputer
Kamera
ATK
Ruang Rapat
Berdasarkan usulan Kepala Kantor Wilayah,
selanjutnya Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan menetapkan K
eputusan mengenai pembagian kelompok kerja (Pokja) dalam proses
Pengharmonisasian, Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi Raperda di
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM.
Pembagian keanggotaan Perancang Peraturan Perundang-undangan pada K
elompok Kerja (Pokja) dalam proses Pengharmonisasian, Pembulatan, dan P
emantapan Konsepsi Raperda di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan H
AM terdiri atas: Perancang Peraturan Perundang-undangan dengan
Jenjang jabatan yang berbeda.
Dalam melakukan proses Pengharmonisasian, Pembulatan,
dan Pemantapan Konsepsi Raperda di Kantor Wilayah, Pokja
mengi-kutsertakan Perancang Peraturan Perundang-undangan ya
ng bertanggungjawab pada wilayah kerja atau zonasinya. Berda
sarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Peraturan
Perundang-undangan Nomor PPE.PP.04.03-515 Tahun 2018
tentang Perubahan Atas Surat Edaran Direktur Jenderal Peraturan
Perundang-undangan Nomor PPE.PP.04.03-474
Tahun 2018 tentang Penempatan dan Pembagian Wilayah Kerja (Z
onasi) Perancang Peraturan Perundang-undangan di
Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
wajib menyampaikan laporan kepada Direktur Jenderal Peraturan
Perundang-undangan mengenai kegiatan Pengharmonisasian,
Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi Rancangan Peraturan
Daerah di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia setiap 1 (satu) tahun sekali.
Mekanisme dan ketentuan lebih lanjut mengenai pelaporan tersebut
mengacu pada surat edaran Nomor PPE.PP.04.01-954 Tahun 2019
tentang Pelaksanaan dan Penyampaian Laporan Kegiatan Fasilitasi
Pembentukan Produk Hukum Daerah dan Pembinaan Perancang
Peraturan Perundang-undangan Pada Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Peranan Law Center di Kanwil
Dalam rangka untuk mendukung pelaksanaan
tugas dan fungsi pengharmonisasian yang menjadi
tanggung jawab Kantor Wilayah, maka peran dan
fungsi dari pada “Law Center” yang telah ada dapat
lebih dioptimalkan dalam rangka pelaksanaan
pengharmonisasian Rancangan Peraturan Daerah
tersebut.
Peranan Perancang
Peraturan Perundang-undangan
Pasal 98 ayat (1) UU No. 12 Th. 2011
“Setiap tahapan Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
mengikutsertakan Perancang Peraturan Perundang-undangan”.
Penjelasan:
Yang dimaksud dengan “Perancang Peraturan
Perundang-undangan” adalah PNS yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat
yang berwenang untuk melakukan kegiatan menyusun Rancangan
PUU dan/atau instrumen hukum lainnya sesuai dengan ketentuan PUU
Definisi Perancang Peraturan Perundang-undangan
Pasal 1 angka 1 PP No. 59/2015
Perancang Peraturan Perundang-undangan yang selanjutnya disebut
Perancang adalah: “Pegawai Negeri Sipil yang telah diangkat dalam
jabatan fungsional Perancang yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan pembentukan peraturan perundang-undangan dan
penyusunan instrumen hukum lainnya.”
Definisi ini lebih mempertegas siapa yang dapat
dinyatakan sebagai Perancang, yaitu yang telah
diangkat dalam jabatan fungsional.
Keikutsertaan Perancang
Pasal 5 PP No. 59/2015
Lembaga negara, kementerian, lembaga pemerintah
nonkementerian, lembaga struktural, Pemerintah Daerah
Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
mengikutsertakan Perancang dalam setiap tahap
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
KeikutsertaanPerancang dilaksanakanpada tahap:
a. Perencanaan;
b. Penyusunan;
d. Pengesahan atau
Penetapan
c. Pembahasan;
e. Pengundangan.
Data Perancang Direktorat Jenderal
Peraturan Perundang-undangan
Data Perancang Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM
Data Perancang Kementerian
Data Perancang Lembaga Pemerintah Non
Kementerian
Data Perancang Pemerintah Daerah
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Materi DirJend PPU Kemenkumham.pptx

Diskresi dan Konflik Kepentingan
Diskresi dan Konflik KepentinganDiskresi dan Konflik Kepentingan
Diskresi dan Konflik KepentinganTri Widodo W. UTOMO
 
hukum.docx
hukum.docxhukum.docx
hukum.docxSofyan40
 
Tiga (3) cara mendesain ulang Prolegnas agar lebih efektif
Tiga (3) cara mendesain ulang Prolegnas agar lebih efektifTiga (3) cara mendesain ulang Prolegnas agar lebih efektif
Tiga (3) cara mendesain ulang Prolegnas agar lebih efektifLestari Moerdijat
 
Renstra 2010 2014 pa muara labuh
Renstra 2010 2014 pa muara labuhRenstra 2010 2014 pa muara labuh
Renstra 2010 2014 pa muara labuhpamuaralabuh
 
Final renja-2013-sesuai-dpa-2013
Final renja-2013-sesuai-dpa-2013Final renja-2013-sesuai-dpa-2013
Final renja-2013-sesuai-dpa-2013Bhaba Remplex
 
Perpu_Nomor_2_Tahun_2022.pdf
Perpu_Nomor_2_Tahun_2022.pdfPerpu_Nomor_2_Tahun_2022.pdf
Perpu_Nomor_2_Tahun_2022.pdfRoyhul Akbar
 
Urgensi Penyusunan Propemperda dan Propemperkada dalam Penyusunan Produk.pptx
Urgensi Penyusunan Propemperda dan Propemperkada dalam Penyusunan Produk.pptxUrgensi Penyusunan Propemperda dan Propemperkada dalam Penyusunan Produk.pptx
Urgensi Penyusunan Propemperda dan Propemperkada dalam Penyusunan Produk.pptxharunsuryagmailcomHa
 
Hbl 3,nurcholis muttaqin,hapzi ali,bentuk badan hukum & perseroan terbata...
Hbl 3,nurcholis muttaqin,hapzi ali,bentuk badan hukum & perseroan terbata...Hbl 3,nurcholis muttaqin,hapzi ali,bentuk badan hukum & perseroan terbata...
Hbl 3,nurcholis muttaqin,hapzi ali,bentuk badan hukum & perseroan terbata...nurcholismn
 
Pandangan MUI soal RUU Cipta Kerja
Pandangan MUI soal RUU Cipta KerjaPandangan MUI soal RUU Cipta Kerja
Pandangan MUI soal RUU Cipta KerjaAgaton Kenshanahan
 
Pandangan dan sikap DP MUI Pusat terhadap RUU Cipta Kerja, 3 Juli 2020
Pandangan dan sikap DP MUI Pusat terhadap RUU Cipta Kerja, 3 Juli 2020Pandangan dan sikap DP MUI Pusat terhadap RUU Cipta Kerja, 3 Juli 2020
Pandangan dan sikap DP MUI Pusat terhadap RUU Cipta Kerja, 3 Juli 2020JabbarRamdhani
 
Perda 5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerah
Perda  5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerahPerda  5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerah
Perda 5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerahKantor Desa Junwangi
 
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRDPenguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRDTri Widodo W. UTOMO
 
Permen PPN Nomor 2 Tahun 2020.pdf
Permen PPN Nomor 2 Tahun 2020.pdfPermen PPN Nomor 2 Tahun 2020.pdf
Permen PPN Nomor 2 Tahun 2020.pdfBilherSihombing2
 
Pembentuka per uu ii
Pembentuka per uu iiPembentuka per uu ii
Pembentuka per uu iiNandya Guvita
 
Anatomi Akademik Rancangan Perubahan PP No. 109 Tahun 2012 tentang Produk Te...
Anatomi Akademik Rancangan Perubahan PP No. 109 Tahun 2012 tentang  Produk Te...Anatomi Akademik Rancangan Perubahan PP No. 109 Tahun 2012 tentang  Produk Te...
Anatomi Akademik Rancangan Perubahan PP No. 109 Tahun 2012 tentang Produk Te...Universitas Trisakti
 
Teknik penyusunan peraturan permenlu
Teknik penyusunan peraturan permenluTeknik penyusunan peraturan permenlu
Teknik penyusunan peraturan permenluRisa Sutrisno
 

Similar to Materi DirJend PPU Kemenkumham.pptx (20)

Fix Bahan.pptx
Fix Bahan.pptxFix Bahan.pptx
Fix Bahan.pptx
 
Diskresi dan Konflik Kepentingan
Diskresi dan Konflik KepentinganDiskresi dan Konflik Kepentingan
Diskresi dan Konflik Kepentingan
 
Bahan Sosialisasi TP4D Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah
Bahan Sosialisasi TP4D Kejaksaan Tinggi Jawa TengahBahan Sosialisasi TP4D Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah
Bahan Sosialisasi TP4D Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah
 
hukum.docx
hukum.docxhukum.docx
hukum.docx
 
Tiga (3) cara mendesain ulang Prolegnas agar lebih efektif
Tiga (3) cara mendesain ulang Prolegnas agar lebih efektifTiga (3) cara mendesain ulang Prolegnas agar lebih efektif
Tiga (3) cara mendesain ulang Prolegnas agar lebih efektif
 
Renstra 2010 2014 pa muara labuh
Renstra 2010 2014 pa muara labuhRenstra 2010 2014 pa muara labuh
Renstra 2010 2014 pa muara labuh
 
Final renja-2013-sesuai-dpa-2013
Final renja-2013-sesuai-dpa-2013Final renja-2013-sesuai-dpa-2013
Final renja-2013-sesuai-dpa-2013
 
Perpu_Nomor_2_Tahun_2022.pdf
Perpu_Nomor_2_Tahun_2022.pdfPerpu_Nomor_2_Tahun_2022.pdf
Perpu_Nomor_2_Tahun_2022.pdf
 
Urgensi Penyusunan Propemperda dan Propemperkada dalam Penyusunan Produk.pptx
Urgensi Penyusunan Propemperda dan Propemperkada dalam Penyusunan Produk.pptxUrgensi Penyusunan Propemperda dan Propemperkada dalam Penyusunan Produk.pptx
Urgensi Penyusunan Propemperda dan Propemperkada dalam Penyusunan Produk.pptx
 
Test
TestTest
Test
 
Test
TestTest
Test
 
Hbl 3,nurcholis muttaqin,hapzi ali,bentuk badan hukum & perseroan terbata...
Hbl 3,nurcholis muttaqin,hapzi ali,bentuk badan hukum & perseroan terbata...Hbl 3,nurcholis muttaqin,hapzi ali,bentuk badan hukum & perseroan terbata...
Hbl 3,nurcholis muttaqin,hapzi ali,bentuk badan hukum & perseroan terbata...
 
Pandangan MUI soal RUU Cipta Kerja
Pandangan MUI soal RUU Cipta KerjaPandangan MUI soal RUU Cipta Kerja
Pandangan MUI soal RUU Cipta Kerja
 
Pandangan dan sikap DP MUI Pusat terhadap RUU Cipta Kerja, 3 Juli 2020
Pandangan dan sikap DP MUI Pusat terhadap RUU Cipta Kerja, 3 Juli 2020Pandangan dan sikap DP MUI Pusat terhadap RUU Cipta Kerja, 3 Juli 2020
Pandangan dan sikap DP MUI Pusat terhadap RUU Cipta Kerja, 3 Juli 2020
 
Perda 5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerah
Perda  5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerahPerda  5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerah
Perda 5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerah
 
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRDPenguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
 
Permen PPN Nomor 2 Tahun 2020.pdf
Permen PPN Nomor 2 Tahun 2020.pdfPermen PPN Nomor 2 Tahun 2020.pdf
Permen PPN Nomor 2 Tahun 2020.pdf
 
Pembentuka per uu ii
Pembentuka per uu iiPembentuka per uu ii
Pembentuka per uu ii
 
Anatomi Akademik Rancangan Perubahan PP No. 109 Tahun 2012 tentang Produk Te...
Anatomi Akademik Rancangan Perubahan PP No. 109 Tahun 2012 tentang  Produk Te...Anatomi Akademik Rancangan Perubahan PP No. 109 Tahun 2012 tentang  Produk Te...
Anatomi Akademik Rancangan Perubahan PP No. 109 Tahun 2012 tentang Produk Te...
 
Teknik penyusunan peraturan permenlu
Teknik penyusunan peraturan permenluTeknik penyusunan peraturan permenlu
Teknik penyusunan peraturan permenlu
 

Recently uploaded

PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasiasaliaraudhatii
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfdrmdbriarren
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxrohiwanto
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (16)

PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 

Materi DirJend PPU Kemenkumham.pptx

  • 1. HARMONISASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH PRAKARSA KEPALA DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2019 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Prof. Dr. WIDODO EKATJAHJANA, SH., M.Hu m. DIREKTUR JENDERAL PERUNDANG-UNDANGAN
  • 2. UMUM Indonesia sebagai negara hukum, maka segala aspek kehidupan dalam bidang kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan termasuk pemerintahan harus berdasarkan atas hukum yang sesuai dengan sistem hukum nasional. Undang-Undang tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan merupakan pelaksanaan dari Pasal 22A UUD RI Tahun 1945, yang menyatakan bahwa "Ketentuan lebih lanjut mengenai t ata cara pembentukan undang-undang diatur lebih lanjut dengan Undang-Undang". UMUM
  • 3. Pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi sangat serius dalam mendorong masuknya investasi ke Indonesia. Presiden dalam berbagai kesempatan selalu menyatakan: “untuk dilakukan penataan regulasi peraturan perundang-undangan baik tingkat pusat maupun di daerah dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mempermudah prosedur investasi di Indonesia”
  • 4. “Regulasi di Indonesia rumit dan ruwet sehingga menghambat akselerasi pembangunan, ternyata tidak hanya di tingkat pusat, keruwetan di tingkat daerah tidak kalah rumitnya. Banyaknya Peraturan Daerah yang menghambat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi melalui berbelitnnya proses di bidang investasi. Pemerintah yang saat ini tengah berupaya menciptakan kemudahan berusaha dan berinvestasi kemudian dipersulit dengan adanya Peraturan Daerah tersebut.” Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas kabinet menyatakan bahwa:
  • 5. Untuk melaksanakan arahan presiden dalam rangka penataan regulasi n asional dan di daerah, dilakukan perubahan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tent ang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yaitu dengan telah diundangkannya Undang-Unda ng Nomor 15 Tahun 2019 dimana dalam Pasal 58 menyebutkan bahwa: “Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancanga n Peraturan Daerah Provinsi yang berasal dari Gubernur dilaksanakan oleh kementer ian atau lembaga yang menyelenggarakan Kepala Daerah (Gubernur, Bupati/ Walikota) dilaksan akan Kementerian atau lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintaha n di bidang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. belum terbentuk, tugas d
  • 6. Pasal. 1 Kementerian Hukum dan HAM sebagai lembaga mempunyai tug as menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan h ak asasi manusia untuk membantu Presiden dalam menyelenggara kan pemerintahan negara. Pasal. 53 Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi Kementerian Hukum dan Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan HAM
  • 7. Arah Kebijakan Pengharmonisasian Terhadap Peraturan Perundang-undangan 4 5 6 Permenkumham No. 29 Tahun 2015 Ttg Orta Kemenkumham Permenkumham No. 22 Tahun 2018 Ttg Pengharmonisasian Perda Permenkumham No. 30 Tahun 2018 Ttg orta Kanwil Kemenkumham Membentuk Peraturan Perundang-undangan agar: 1 2 Tidak Bertentangan dengan PANCASILA, UUD NRI Tahun 1945, Peraturan Perundang- undangan yang lebih tinggi, putusan pengadilan Mendukung kebijakan di bidang perekonomian seperti kemudahan berusaha atau investasi, perizinan yang sederhana (tidak berbelit-belit), regulasi sektoral dan daerah yang tidak rumit dan tidak saling kontradiksi, serta pelayanan birokrasi yang tidak efisien dan tidak governance
  • 8. Pengharmonisasian bertujuan untuk menyelaraskan dengan: 4 5 6 Permenkumham No. 29 Tahun 2015 Ttg Orta Kemenkumham Permenkumham No. 22 Tahun 2018 Ttg Pengharmonisasian Perda Permenkumham No. 30 Tahun 2018 Ttg orta Kanwil Kemenkumham Diselaraskan juga dengan teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan: Pengharmonisasian Selain itu juga bertujuan menghasilkan kesepakatan terhadap substansi yang diatur
  • 9. bahwa “Pada saat pembentukankementerian atau lembaga yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan belum terbentuk, tugas dan fungsi Pembentukan Peraturan Perundang-undangantetap dilaksanakanoleh menteri yang menyelenggarakanurusan pemerintahandi bidang hukum.” KETENTUAN PERALIHAN Undang-Undang Nomor 15 TAHUN 2019
  • 10. Dasar Hukum I You can simply impress your audience and add a unique zing. Your Text Here You can simply impress your audience and add a unique zing. Your Text Here You can simply impress your audience and add a unique zing. Your Text Here You can simply impress your audience and add a unique zing. Your Text Here You can simply impress your audience and add a unique zing. Your Text Here You can simply impress your audience and add a unique zing. Your Text Here UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019. PP Nomor 59 Tahun 2015 tentang Keikutsertaan Perancang Peraturan Perundang-undangan dalam Pembentukan Peraturan Perundang- undangan dan Pembinaannya. 1 2 DASAR HUKUM
  • 11. Dasar Hukum II 3 4 5 Permenkumham No. 29 Tahun 2015 ttg Orta Kemenkumham Permenkumham No. 22 Tahun 2018 ttg Pengharmonisasian Perda Permenkumham No. 30 Tahun 2018 ttg Orta Kanwil Kemenkumham
  • 12. Tindak Lanjut terhadap UU No 15 Tahun 2019 “Pengharmonisasian Rancangan Perda” Surat Edaran Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-01.PP.04.02 Tahun 2019 tentang Tata Cara Dan Prosedur Pengharmonisasian, Pembulatan, Dan Pemantapan Konsepsi Rancangan Peraturan Daerah Surat Edaran Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan Nomor PPE.1863.PP.04.02 Tahun 2019 Tahun 2019 tentang Pembagian Kelompok Kerja Dalam Proses Pengharmonisasian, Pembulatan, Dan Pemantapan Konsepsi Rancangan Peraturan Daerah Di Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia. Surat Edaran Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan Nomor PPE.PP.04.03-515 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Surat Edaran Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan Nomor PPE.PP.04.03-474 Tahun 2018 tentang Penempatan dan Pembagian Wilayah Kerja (Zonasi) Perancang Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
  • 13. Surat Edaran Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor Nomor M.HH-01.PP.04.02 Tahun 2019 Tahun 2019 RUANG LINGKUP Sebagai dasar bagi Kantor Wilayah dalam Melaksanakan Penghar- monisasian Raperda yang berasal dari Pemerintah Daerah Prov, Kab/Kota. Melaksanakan salah satu proses dalam tahapan yang harus dipenuhi dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Melaksanakan salah satu proses dalam tahapan yang harus dipenuhi dalam Pembentukan Peraturan Perundang- undangan. MAKSUD TUJUAN
  • 14. Isi Surat Edaran Menteri Pengharmonisasian Konsepsi Rancangan Peraturan Daerah dilakukan terhadap Rancangan Peraturan Daerah hasil rapat Panitia Antarperangkat Daerah yang telah mendapatkan paraf persetujuan anggota Panitia Antarperangkat Daerah. a b Pengharmonisasian Konsepsi Rancangan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada huruf a dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
  • 15. Persyaratan Dokumen Pengharmonisasian . permohonan pengharmonisasian, diajukan secara tertulis kpd Kepala Kantor Wilayah dengan melampirkan kelengkapan dokumen persyaratan: a) naskah akademik; b) keputusan mengenai pembentukan Panitia Antarperangkat Daerah; c) Rancangan Peraturan Daerah yang telah mendapatkan paraf persetujuan seluruh anggota Panitia Antarperangkat Daerah; dan d) izin pembentukan Rancangan Peraturan Daerah dalam hal Rancangan Peraturan Daerah tidak masuk dalam daftar Program Pembentukan Peraturan Daerah; c
  • 16. 1) pemeriksaan administratif, dilakukan oleh Divisi Pelayanan Hukum dan HAM dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap. 2) analisis konsepsi, dilakukan oleh Perancang PUU Kanwil Kementerian Hukum dan HAM untuk melihat kejelasan konsepsi terhadap substansi dan teknik penyusunan Rancangan Peraturan Daerah; Tahapan Pengharmonisasian konsepsi Raperda dilakukan sebagai berikut:
  • 17. perangkat daerah yang mengajukan permohonan pengharmonisasian; a. b. perangkat daerah terkait; Rapat Pengharmonisasian Konsepsi Raperda: instansi vertikal lain terkait; dan c. d. peneliti dan/atau tenaga ahli dari perguruan tinggi. rapat Pengharmonisasian, dilakukan dalam rangka memperoleh kesepakatan dan kebulatan konsepsi Rancangan Peraturan Daerah dengan melibatkan wakil dari:
  • 18. Infographic Layout Paraf Persetujuan & Surat Selesai Harmonisasi Paraf Persetujuan Surat Selesai Harmonisasi 5 6 Kakanwil menyampaikan naskah Raperda yang telah diharmonisasikan kpd Kepala Daerah yang telah mendapatkan paraf persetujuan pada setiap lembar naskah Raperda dari hasil rapat Pengharmonisasi an. Surat Selesai Harmonisasi adalah surat yang menyatakan sudah tidak ada masalah substansi, sudah sinkron dengan PUU dan putusan pengadilan, serta dapat ditindaklanjuti ke tahapan selanjutnya.
  • 19. Surat Edaran Dirjen Peraturan Perundang-undangan Nomor PPE. 1863.PP.04.02 Tahun 2019 RUANG LINGKUP Sebagai dasar bagi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk membagi kelompok kerja dalam proses Pengharmonisasi- an, Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi Rancangan Peraturan Daerah di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Terwujudnya pembagian kelompok kerja dalam proses Pengharmonisasian, Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi Rancangan Peraturan Daerah di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan kompetensinya. Pembagian kelompok kerja dalam proses Pengharmonisasian, Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi Rancangan Peraturan Daerah di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. MAKSUD TUJUAN
  • 20. Isi Surat Edaran Dirjen Peraturan Perundang-undangan Kepala Kantor Wilayah wajib mengusulkan pembagian kelompok kerja dalam proses Pengharmonisasian, Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi Raperda di Kanwil Kemenkumham a b Usulan pembagian kelompok kerja dalam proses Pengharmonisasian, Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi Raperda terdiri dari: 1) Kelompok Kerja I ; 2) Kelompok Kerja II.
  • 21. Pembagian Bidang Kelompok Kerja . Kelompok Kerja I Bidang Pendidikan, Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Ketenteraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat, Tenaga Kerja, Pangan, Lingkungan Hidup, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Perhubungan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah, Kepemudaan dan Olah Raga, Persandian, Perpustakaan, Kelautan dan Perikanan, Pertanian, Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Perindustrian; dan Kelompok Kerja II Bidang Kesehatan, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak, Pertanahan, Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Komunikasi dan Informatika, Penanaman Modal, Statistik, Kebudayaan, Kearsipan, Pariwisata, Kehutanan, Perdagangan, dan Transmigrasi.
  • 22. Susunan Pokja Proses Pengharmonisasian, Konsepsi Raperda di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Pembina/Pengawas Pokja I dan Pokja II adalah Kepala Kantor Wilayah. Ketua Pokja I dan Pokja II adalah Kepala Divisi Pelayanan Hukum HAM. Anggota Pokja I adalah Kepala Bidang Hukum dan Perancang PUU. Anggota Pokja II adalah Kasubid Produk Hukum Daerah dan Perancang Peraturan PUU
  • 24. Berdasarkan usulan Kepala Kantor Wilayah, selanjutnya Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan menetapkan K eputusan mengenai pembagian kelompok kerja (Pokja) dalam proses Pengharmonisasian, Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi Raperda di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM. Pembagian keanggotaan Perancang Peraturan Perundang-undangan pada K elompok Kerja (Pokja) dalam proses Pengharmonisasian, Pembulatan, dan P emantapan Konsepsi Raperda di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan H AM terdiri atas: Perancang Peraturan Perundang-undangan dengan Jenjang jabatan yang berbeda.
  • 25. Dalam melakukan proses Pengharmonisasian, Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi Raperda di Kantor Wilayah, Pokja mengi-kutsertakan Perancang Peraturan Perundang-undangan ya ng bertanggungjawab pada wilayah kerja atau zonasinya. Berda sarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan Nomor PPE.PP.04.03-515 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Surat Edaran Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan Nomor PPE.PP.04.03-474 Tahun 2018 tentang Penempatan dan Pembagian Wilayah Kerja (Z onasi) Perancang Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
  • 26. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia wajib menyampaikan laporan kepada Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan mengenai kegiatan Pengharmonisasian, Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi Rancangan Peraturan Daerah di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia setiap 1 (satu) tahun sekali. Mekanisme dan ketentuan lebih lanjut mengenai pelaporan tersebut mengacu pada surat edaran Nomor PPE.PP.04.01-954 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan dan Penyampaian Laporan Kegiatan Fasilitasi Pembentukan Produk Hukum Daerah dan Pembinaan Perancang Peraturan Perundang-undangan Pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
  • 27. Peranan Law Center di Kanwil Dalam rangka untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi pengharmonisasian yang menjadi tanggung jawab Kantor Wilayah, maka peran dan fungsi dari pada “Law Center” yang telah ada dapat lebih dioptimalkan dalam rangka pelaksanaan pengharmonisasian Rancangan Peraturan Daerah tersebut.
  • 28. Peranan Perancang Peraturan Perundang-undangan Pasal 98 ayat (1) UU No. 12 Th. 2011 “Setiap tahapan Pembentukan Peraturan Perundang-undangan mengikutsertakan Perancang Peraturan Perundang-undangan”. Penjelasan: Yang dimaksud dengan “Perancang Peraturan Perundang-undangan” adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan menyusun Rancangan PUU dan/atau instrumen hukum lainnya sesuai dengan ketentuan PUU
  • 29. Definisi Perancang Peraturan Perundang-undangan Pasal 1 angka 1 PP No. 59/2015 Perancang Peraturan Perundang-undangan yang selanjutnya disebut Perancang adalah: “Pegawai Negeri Sipil yang telah diangkat dalam jabatan fungsional Perancang yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pembentukan peraturan perundang-undangan dan penyusunan instrumen hukum lainnya.” Definisi ini lebih mempertegas siapa yang dapat dinyatakan sebagai Perancang, yaitu yang telah diangkat dalam jabatan fungsional.
  • 30. Keikutsertaan Perancang Pasal 5 PP No. 59/2015 Lembaga negara, kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, lembaga struktural, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota mengikutsertakan Perancang dalam setiap tahap Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
  • 31. KeikutsertaanPerancang dilaksanakanpada tahap: a. Perencanaan; b. Penyusunan; d. Pengesahan atau Penetapan c. Pembahasan; e. Pengundangan.
  • 32. Data Perancang Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan
  • 33. Data Perancang Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM
  • 35. Data Perancang Lembaga Pemerintah Non Kementerian