SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Oleh:
WAHYUDI PUTRA
Perancang Ahli Madya
Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
PENGHARMONISASIAN, PEMBULATAN,
DAN PEMANTAPAN KONSEPSI
RANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
PENDAHULUAN
Kerangka Sistem Hukum
Nasional
Negara
Hukum
PUU
PUU
PUU
PUU
UU Nomor 12 Tahun 2011
didasarkan pada pemikiran
bahwa negara Indonesia adalah
negara hukum, yang segala
aspek kehidupan dalam bidang
kemasyarakatan, kebangsaan,
dan ketatanegaraan, termasuk
pemerintahan harus
berdasarkan hukum yang sesuai
dengan sistem hukum nasional.
Jenis dan Hierarki
UUD NRI Tahun 1945
TAP MPR
UU/Perpu
PP
Peppres
Perda Prov
Perda kab/Kota
TAHAPAN PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
Perencanaan Penyusunan Pembahasan
Pengesahan
atau
Penetapan
Pengundangan
Pasal 1 angka 1
Tahapan Penyusunan PUU
Pembentukan PAK
dan/atau PANK
Pengharmonisasian,
Pembulatan, dan
Pemantapan
Konsepsi
Rapat PAK dan/atau
PANK
Tahapan Pembentukan PUU (Lanjutan)
Perencanaan Penyusunan Pembahasan
di DPR/DPRD
Pengesahan/
Penetapan
Pengundangan
UU √ √ √ √ (Pengesahan) √
Perpu - √ - √ (Penetapan) √
PP dan Perpres √ √ - √ (Penetapan) √
Perda √ √ √ √ (Penetapan) √
1. SK PAK dan Draft Hasil PAK
2. Surat Selesai Pengharmonisasian
dan Draft Hasil Harmonisasi
1.Persetujuan bersama DPR
dan Presiden
2.Persetujuan bersama DPRD
dan Kepala Daerah
1.Prolegnas
2.Program Penyusunan PP
3.Program Penyusunan
Perpres
4.Program Pembentukan
Perda
PENGHARMONISASIAN,
PEMBULATAN, DAN
PEMANTAPAN KONSESPSI
Dasar Hukum Pengharmonisasian RPUU
Untuk RUU, RPP, dan RPerpres
1. Pasal 47 ayat (3), 54 ayat (2), dan Pasal 55 ayat (2) UU 12/2011 jo. UU
13/2022:
Pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi RUU yang
berasal dari Presiden, RPP, dan RPerpres dikoordinasikan oleh Menteri
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum.
2. Pasal 58 ayat (2) dan Pasal 63 UU 12/2011 jo. UU 13/2022:
Pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi Raperda
Provinsi yang berasal dari Gubernur atau Bupati/Walikota
dikoordinasikan oleh biro hukum/bagian hukum Pemerintah Daerah ybs.
dengan mengikutsertakan instansi vertikal dari kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum.
3. Perpres Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan atas UU
12/2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
4. Permenkumham Nomor 20 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan
Prosedur Pengharmonisasian, Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi
Rancangan Peraturan Perundang-Undangan
Untuk Peraturan Menteri/Lembaga
1. Permenkumhanm Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pengharmonisasian
Rancangan Peraturan Menteri, Rancangan Peraturan Lembaga
Pemerintah Nonkementerian, atau Rancangan Peraturan dari Lembaga
Nonstruktural oleh Perancang Peraturan Perundang-Undangan
9
Faktor Penting Pengharmonisasian
Sinergitas
Terbangunnya
koordinasi yang
baik antarinstansi
SDM
Tenaga Funsional
yang profesional,
memiliki integritas,
dan kompetensi
Sarpras
Dukungan yang
memadai
Aspiratif
Terbukanya
Akses Bagi
masyarakat
Mengapa Perlu Pengharmonisasian
PUU merupakan
bagian integral dari
sistem hukum nasional
dan tersusun dalam
satu kesatuan hirarki
PUU
Menyelaraskan PUU yang
sedang disusun dengan
PUU lain secara vertikal
maupun horizontal serta
dengan aspek lain
Mencegah agar
PUU yang
dibentuk tidak
dilakukan judicial
review baik
secara formil
maupun materiil
Menjamin proses
pembentukan PUU
dilakukan secara
taat asas demi
kepastian hukum
Lanjutan..
1. Sistem hukum Indonesia
dipengaruhi oleh beberapa
sistem hukum, yaitu sistem
hukum barat, islam, dan adat
2. Pemrakarsa PUU
terdiri atas banyak Pihak
(K/L) dengan berbagai
kepentingan yang
beragam
3. Materi muatan PUU
mencakup seluruh
aspek kehidupan
bernegara yang satu
sama lain dapat saling
bertentangan
4. Materi muatan PUU yang
bersifat strategis dan lintas sektor
sangat rentan dengan ego
sektoral dan konflik kepentingan
dan pembentuk PUU silih
berganti orang
Menghindari terjadinya disharmoni PUU.
Potensi disharmoni sangat mungkin terjadi
Karena beberapa faktor, yakni
Pengharmonisasian
MATERIIL/
SUBTANSI
FORMIL/
TAHAPAN
PENGHARMONISASIAN,
PEMBULATAN, DAN
PEMANTAPAN KONSEPSI
PUU
Aspek yang diharmonisasikan
14
konsepsi
materi
muatan.
teknik
penyusunan
peraturan
perundang-
undangan
Lanjutan…
Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancangan Undang-Undang,
dimaksudkan untuk:
menyelaraskan
Rancangan Undang-
Undang dengan:
1. Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, dan
UndangUndang lain; dan
2. teknik penyusunan peraturan
perundang-undangan.
menghasilkan
kesepakatan
terhadap substansi
yang diatur
HARMONISASI KESEPAKATAN TERHADAP SUBSTANSI YANG DIATUR
SUBSTANSI
K/L
K/L
K/L
K/L
SINERGITAS ANTAR
K/L
Tahapan Pengharmonisasian
Stage 1
Permohonan
Stage 3
Analisis
Konsepsi
Stage 4
Rapat
Stage 5
Paraf
Persetujuan
Stage 6
Penyampaian
Stage 2
Pemeriksaan
Administratif
PERMOHONAN
 Penyampaian permohonan pengharmonisasian,
pembulatan, dan pemantapan konsepsi dilakukan
oleh pemrakarsa kepada Menkumham, dan
disertai dengan :
a. NA;
b. penjelasan mengenai urgensi dan pokok-pokok
pikiran;
c. keputusan mengenai pembentukan PAK;
d. RUU yang telah mendapatkan paraf
persetujuan seluruh anggota PAK; dan
e. izin prakarsa untuk RUU yang tidak masuk
dalam daftar Prolegnas.
Lanjutan…
Unsur yang dilibatkan dalam pengharmonisasian
adalah wakil dari Pemrakarsa,
kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian,
dan/atau lembaga lain terkait
Menteri dapat mengikutsertakan peneliti dan
tenaga ahli termasuk dari lingkungan
perguruan tinggi untuk dimintakan pendapat
Lanjutan …
RUU hasil
Pengharmonisasian
disampaikan kepada
menteri/pimpinan
lembaga terkait untuk
mendapatkan paraf
Menteri menympaikan
kepada Pemrakarsa
Pemrakarsa
menyempaikan kepada
Presiden
Dalam hal Presiden berpendapat Rancangan
Undang-Undang masih mengandung
permasalahan dan disampaikan oleh Pemrakarsa
kepada Presiden dalam jangka waktu paling lama
30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
diterimanya penugasan
Pemrakarsa
Permohonan
Harmonisasi
Pemeriksaan
Administratif
Memenuhi
Persayarata
n
Tidak
Memenuhi
Persyaratan
Analisis
Konsepsi
Rapat
Pengharmoni
sasian
(Persiapan,
Pleno, dan
Tim Kecil)
Selesai
Tidak
Seles
ai
Rapat
Tingka
t
Menko
Tidak
Seles
ai
Presid
en
Selesai
Selesai
Tahapan
Pengharmonisasian
Sumber:
Peraturan Menteri Hukum dan HAM 20/2015
tentang Tata Cara dan Prosedur
Pengharmonisasian, Pembulatan, dan
Pemantapan Konsepsi Rancangan Peraturan
Perundang-undangan
Partisipasi Masyarakat
Masyarakat berhak memberikan
masukan secara lisan dan/atau tertulis
dalam Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan.
Masukan dapat dilakukan melalui:
a. rapat dengar pendapat umum;
b. kunjungan kerja;
c. sosialisasi; dan/atau
d. seminar, lokakarya, dan/atau
diskusi.
Sekian dan Terima Kasih

More Related Content

Similar to Pengharmonisasian PUU ESDM.ppt

4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan
HIMA KS FISIP UNPAD
 
PROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH
PROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAHPROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH
PROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH
Ade Suerani
 
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011
Operator Warnet Vast Raha
 
Renstra 2010 2014 pa muara labuh
Renstra 2010 2014 pa muara labuhRenstra 2010 2014 pa muara labuh
Renstra 2010 2014 pa muara labuh
pamuaralabuh
 
UU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdf
UU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdfUU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdf
UU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdf
sahataps
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Ade Suerani
 

Similar to Pengharmonisasian PUU ESDM.ppt (20)

4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan
 
PPKn – disiplin itu indah
PPKn – disiplin itu indahPPKn – disiplin itu indah
PPKn – disiplin itu indah
 
PPKn 8 Disiplin itu indah
PPKn 8 Disiplin itu indahPPKn 8 Disiplin itu indah
PPKn 8 Disiplin itu indah
 
Fungsi pengawasan politik dalam pembentukan hukum nasional
Fungsi pengawasan politik dalam pembentukan hukum nasionalFungsi pengawasan politik dalam pembentukan hukum nasional
Fungsi pengawasan politik dalam pembentukan hukum nasional
 
Peraturan perundang slide
Peraturan perundang slidePeraturan perundang slide
Peraturan perundang slide
 
PROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH
PROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAHPROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH
PROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH
 
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011
 
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011
Makalah kebijakan penyusunan_prolegnas_ruu_prioritas_tahun_2011
 
Renstra 2010 2014 pa muara labuh
Renstra 2010 2014 pa muara labuhRenstra 2010 2014 pa muara labuh
Renstra 2010 2014 pa muara labuh
 
Menkumham2008 01
Menkumham2008 01Menkumham2008 01
Menkumham2008 01
 
KONSEP HUKUM KEPUTUSAN TUN DAN KOPETENSI PTUN
KONSEP HUKUM KEPUTUSAN TUN DAN KOPETENSI PTUNKONSEP HUKUM KEPUTUSAN TUN DAN KOPETENSI PTUN
KONSEP HUKUM KEPUTUSAN TUN DAN KOPETENSI PTUN
 
Panel 1.1 - Kemenkuhmham (Wicipto)
Panel 1.1 - Kemenkuhmham (Wicipto)Panel 1.1 - Kemenkuhmham (Wicipto)
Panel 1.1 - Kemenkuhmham (Wicipto)
 
Permenpan2013 033
Permenpan2013 033Permenpan2013 033
Permenpan2013 033
 
Mekanisme penyusunan peraturan perundang undangan
Mekanisme penyusunan peraturan perundang undanganMekanisme penyusunan peraturan perundang undangan
Mekanisme penyusunan peraturan perundang undangan
 
UU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdf
UU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdfUU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdf
UU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdf
 
kewenangan lembaga negara dalam pembentukan undang-undang berdasarkan konstit...
kewenangan lembaga negara dalam pembentukan undang-undang berdasarkan konstit...kewenangan lembaga negara dalam pembentukan undang-undang berdasarkan konstit...
kewenangan lembaga negara dalam pembentukan undang-undang berdasarkan konstit...
 
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRDPenguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
 
Slide Hasil Tesis.pptx
Slide Hasil Tesis.pptxSlide Hasil Tesis.pptx
Slide Hasil Tesis.pptx
 
Ppt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppkn
Ppt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppknPpt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppkn
Ppt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppkn
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
 

Recently uploaded

UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
Sumardi Arahbani
 

Recently uploaded (10)

BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
 

Pengharmonisasian PUU ESDM.ppt

  • 1. Oleh: WAHYUDI PUTRA Perancang Ahli Madya Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia PENGHARMONISASIAN, PEMBULATAN, DAN PEMANTAPAN KONSEPSI RANCANGAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN
  • 3. Kerangka Sistem Hukum Nasional Negara Hukum PUU PUU PUU PUU UU Nomor 12 Tahun 2011 didasarkan pada pemikiran bahwa negara Indonesia adalah negara hukum, yang segala aspek kehidupan dalam bidang kemasyarakatan, kebangsaan, dan ketatanegaraan, termasuk pemerintahan harus berdasarkan hukum yang sesuai dengan sistem hukum nasional.
  • 4. Jenis dan Hierarki UUD NRI Tahun 1945 TAP MPR UU/Perpu PP Peppres Perda Prov Perda kab/Kota
  • 5. TAHAPAN PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN Perencanaan Penyusunan Pembahasan Pengesahan atau Penetapan Pengundangan Pasal 1 angka 1
  • 6. Tahapan Penyusunan PUU Pembentukan PAK dan/atau PANK Pengharmonisasian, Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi Rapat PAK dan/atau PANK
  • 7. Tahapan Pembentukan PUU (Lanjutan) Perencanaan Penyusunan Pembahasan di DPR/DPRD Pengesahan/ Penetapan Pengundangan UU √ √ √ √ (Pengesahan) √ Perpu - √ - √ (Penetapan) √ PP dan Perpres √ √ - √ (Penetapan) √ Perda √ √ √ √ (Penetapan) √ 1. SK PAK dan Draft Hasil PAK 2. Surat Selesai Pengharmonisasian dan Draft Hasil Harmonisasi 1.Persetujuan bersama DPR dan Presiden 2.Persetujuan bersama DPRD dan Kepala Daerah 1.Prolegnas 2.Program Penyusunan PP 3.Program Penyusunan Perpres 4.Program Pembentukan Perda
  • 9. Dasar Hukum Pengharmonisasian RPUU Untuk RUU, RPP, dan RPerpres 1. Pasal 47 ayat (3), 54 ayat (2), dan Pasal 55 ayat (2) UU 12/2011 jo. UU 13/2022: Pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi RUU yang berasal dari Presiden, RPP, dan RPerpres dikoordinasikan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum. 2. Pasal 58 ayat (2) dan Pasal 63 UU 12/2011 jo. UU 13/2022: Pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi Raperda Provinsi yang berasal dari Gubernur atau Bupati/Walikota dikoordinasikan oleh biro hukum/bagian hukum Pemerintah Daerah ybs. dengan mengikutsertakan instansi vertikal dari kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum. 3. Perpres Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan atas UU 12/2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 4. Permenkumham Nomor 20 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Prosedur Pengharmonisasian, Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi Rancangan Peraturan Perundang-Undangan Untuk Peraturan Menteri/Lembaga 1. Permenkumhanm Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pengharmonisasian Rancangan Peraturan Menteri, Rancangan Peraturan Lembaga Pemerintah Nonkementerian, atau Rancangan Peraturan dari Lembaga Nonstruktural oleh Perancang Peraturan Perundang-Undangan 9
  • 10. Faktor Penting Pengharmonisasian Sinergitas Terbangunnya koordinasi yang baik antarinstansi SDM Tenaga Funsional yang profesional, memiliki integritas, dan kompetensi Sarpras Dukungan yang memadai Aspiratif Terbukanya Akses Bagi masyarakat
  • 11. Mengapa Perlu Pengharmonisasian PUU merupakan bagian integral dari sistem hukum nasional dan tersusun dalam satu kesatuan hirarki PUU Menyelaraskan PUU yang sedang disusun dengan PUU lain secara vertikal maupun horizontal serta dengan aspek lain Mencegah agar PUU yang dibentuk tidak dilakukan judicial review baik secara formil maupun materiil Menjamin proses pembentukan PUU dilakukan secara taat asas demi kepastian hukum
  • 12. Lanjutan.. 1. Sistem hukum Indonesia dipengaruhi oleh beberapa sistem hukum, yaitu sistem hukum barat, islam, dan adat 2. Pemrakarsa PUU terdiri atas banyak Pihak (K/L) dengan berbagai kepentingan yang beragam 3. Materi muatan PUU mencakup seluruh aspek kehidupan bernegara yang satu sama lain dapat saling bertentangan 4. Materi muatan PUU yang bersifat strategis dan lintas sektor sangat rentan dengan ego sektoral dan konflik kepentingan dan pembentuk PUU silih berganti orang Menghindari terjadinya disharmoni PUU. Potensi disharmoni sangat mungkin terjadi Karena beberapa faktor, yakni
  • 15. Lanjutan… Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancangan Undang-Undang, dimaksudkan untuk: menyelaraskan Rancangan Undang- Undang dengan: 1. Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan UndangUndang lain; dan 2. teknik penyusunan peraturan perundang-undangan. menghasilkan kesepakatan terhadap substansi yang diatur
  • 16. HARMONISASI KESEPAKATAN TERHADAP SUBSTANSI YANG DIATUR SUBSTANSI K/L K/L K/L K/L SINERGITAS ANTAR K/L
  • 17. Tahapan Pengharmonisasian Stage 1 Permohonan Stage 3 Analisis Konsepsi Stage 4 Rapat Stage 5 Paraf Persetujuan Stage 6 Penyampaian Stage 2 Pemeriksaan Administratif
  • 18. PERMOHONAN  Penyampaian permohonan pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi dilakukan oleh pemrakarsa kepada Menkumham, dan disertai dengan : a. NA; b. penjelasan mengenai urgensi dan pokok-pokok pikiran; c. keputusan mengenai pembentukan PAK; d. RUU yang telah mendapatkan paraf persetujuan seluruh anggota PAK; dan e. izin prakarsa untuk RUU yang tidak masuk dalam daftar Prolegnas.
  • 19. Lanjutan… Unsur yang dilibatkan dalam pengharmonisasian adalah wakil dari Pemrakarsa, kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian, dan/atau lembaga lain terkait Menteri dapat mengikutsertakan peneliti dan tenaga ahli termasuk dari lingkungan perguruan tinggi untuk dimintakan pendapat
  • 20. Lanjutan … RUU hasil Pengharmonisasian disampaikan kepada menteri/pimpinan lembaga terkait untuk mendapatkan paraf Menteri menympaikan kepada Pemrakarsa Pemrakarsa menyempaikan kepada Presiden Dalam hal Presiden berpendapat Rancangan Undang-Undang masih mengandung permasalahan dan disampaikan oleh Pemrakarsa kepada Presiden dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal diterimanya penugasan
  • 22. Partisipasi Masyarakat Masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan dan/atau tertulis dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Masukan dapat dilakukan melalui: a. rapat dengar pendapat umum; b. kunjungan kerja; c. sosialisasi; dan/atau d. seminar, lokakarya, dan/atau diskusi.