SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
RUMUSAN HASIL DISKUSI KOMISI II
BIDANG URUSAN LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA
RAKERNAS MAHKAMAH AGUNG RI
TAHUN 2007

A. BIDANG TEKNIS
1.

Untuk menghindari menumpuknya Akta Cerai di Pengadilan Agama karena belum
diambil oleh pihak yang berkepentingan (ex suami/ex istri), perlu ditempuh langkahlangkah sebagai berikut :
a.

Surat Edaran Tuada Uldilag Nomor 32/TUADA-AG/III-UL/1993 tanggal 11
September 1993 yang mengatur ketentuan pasal 84 ayat (4) harus dicabut;

b.

Akta Cerai

yang menumpuk tersebut disampaikan

kepada pihak

yang

berkepentingan melalui jurusita dan biaya yang diperlukan untuk penyampaian
tersebut dibebankan kepada DIPA;
c.

Pengadilan memberitahukan kepada para pihak yang berperkara bahwa putusan
bukan merupakan alat bukti cerai, yang menjadi alat bukti cerai adalah Akta Cerai;

2.

Untuk menghindari berlarut-larutnya proses penyelesaian perkara perceraian, agar
perkara perceraian tidak selalu diakumulasikan dengan harta bersama sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan Pasal 86 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah
diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan
Agama. Pada harta bersama tersebut dapat diletakan sita;

3.

Perkara perceraian yang pihak Tergugat/Termohonnya tempat kediamannya tidak jelas
atau tidak diketahui

atau tidak mempunyai tempat

kediaman

yang tetap,

pemanggilannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Pasal 27 PP Nomor 9 Tahun
1975, dan dapat menggunakan media lain seperti internet;,
4.

Pemanggilan pihak yang berdomisili di luar negeri, disamping melalui Dirjen Protokol
dan Konsuler Depertemen Luar Negeri, dianjurkan juga untuk internet;

5.

Dalam perkara sengketa perkawinan termasuk perkara hadhanah, tidak berlaku azas
“Nebis in Idem” sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor 110 K/AG/1992
tanggal 24 Juli 1993;
6.

Penghitungan harta bersama seorang suami yang beristri lebih dari seorang sesuai
dengan ketentuan pasal 94 ayat (2) KHI, dilakukan secara proporsional dengan
mempertimbangkan jangka waktu perkawinan berlangsung;

7.

Royalti dari hasil kekayaan seseorang menjadi haknya berdasarkan hak atas kekayaan
intelektual (HAKI). Dalam hal hak itu diperoleh dalam perkawinan yang sedang
berlangsung, hak atas rolayti menjadi pendapatan yang diperoleh dalam perkawinan dan
karena itu menjadi harta bersama;

8.

Pengelolaan/penguasaan harta bawaan yang menghasilkan tambahan atau kerugian
dalam perkawinan dikategorikan menjadi harta bersama;

9.

Untuk menghindari tidak terlaksananya eksekusi penyerahan anak, perlu dilakukan
dengan :
a.

Mendahulukan kepentingan anak sesuai dengan ketentuan Pasal 10 UndangUndang Nomor 23 tahun 2004 tentang Perlindungan Anak;

b.

Mengupayakan perdamaian melalui mediasi;

c.

Menerapkan lembaga dwangsom; atau

d.

Menerapkan ketentuan Pasal 225 HIR/Pasal 259 RBg;

10. Dengan memperhatikan ketentuan hukum Islam, pembayaran bagian dari gaji suami
untuk istri yang dicerai sebagaimana dimaksud dalam PP 10 Tahun 1983 jo PP 45
Tahun 1990 dapat dikompensasikan dengan lembaga mut’ah dalam perceraian Islam;
11. a.

Dalam hal tanah wakaf yang tidak memiliki akta ikrar wakaf atau pengganti akta
ikrar wakaf dapat diajukan permohonan itsbat wakaf ke Pengadilan Agama dengan
berpedoman pada petunjuk teknis Mahkamah Agung. Penetapan Pengadilan Agama
tersebut menjadi dasar permohonan sertifikat tanah;

b.

Persangkaan hakim dan syahadah istifadhah dalam sengketa wakaf memiliki
kekuatan pembuktian yang kuat.

12. Terkait pelaksanaan tugas di bidang teknis, perlu diukung dengan peningkatan kualitas
Sumber Daya Manusia dengan melakukan kajian hukum yang relevan dengan
pelaksanaan tugas Peradilan Agama.
B. PELAYANAN INFORMASI
Untuk

menindaklanjuti

Keputusan

Ketua

Mahkamah

Agung

RI

Nomor

144/KMA/SK/VIII/2007 tanggal 28 Agustus 2007 tentang Keterbukaan Informasi perlu
dilakukan langkah-langkah pelayanan sebagai berikut :
1.

Pemberian pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan di lingkungan Pengadilan
Agama ditingkatkan dengan menggunakan pemanfatan Teknologi Informasi secara
maksimal meliputi pelayanan antara lain :
a.

Jadwal sidang;

b.

Pengumuman perkara ghaib;

c.

Informasi tentang perkara yang diputus yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap;

d.
2.

Informasi tentang biaya perkara;

Pelayanan informasi melalui pemanfaatan teknologi informasi perlu disediakan sarana
dan prasarana yang memadai berupa :
a.

Penyediaan peralatan komputer;

b.

Penyediaan anggaran operasional melalui DIPA;

c.

Penyediaan petugas operator setiap Satker yang berbasis pendidikan sarjana/D.III
komputer;

d.

Pelatihan bagi petugas operator TIM TI;

e.

Penunjukan Tim TI oleh setiap Ketua PTA dan PA;

f.

Pemanfaatan TI melalui program perlombaan penggunaan TI oleh Direktorat
Jenderal Badilag MARI;

g.

Menyediakan minimal 1 unit komputer bagi masyarakat yang ingin mengakses
informasi pengadilan;

3.

Pada setiap Pengadilan Tinggi Agama perlu dibuat sub domain Website dengan induk
Mahkamah Agung yang online dalam wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama;

4.

Setiap kegiatan dan informasi yang dipandang perlu pada PA dan PTA terutama
masalah perkara supaya disampaikan secara aktif untuk dimuat pada Website yang ada
di Mahkamah Agung;
5.

Dalam rangka meningkatkan kemampuan penggunaan TI di lingkungan Peradilan
Agama maka perlu diberi motivasi dengan diselenggarakan lomba pemanfaatan TI;

C. PELAYANAN ADMINISTRASI
Kegiatan administrasi diharapkan dapat berjalan lancar, tertib, sederhana dan cepat serta
tepat waktu dengan menggunakan peralatan teknologi, yang meliputi kegiatan :
1.

Proses penerimaan perkara dilakukan dengan Sistem Aplikasi Administrasi Perkara
Peradilan Agama (SIADPA) pada seluruh pengadilan tingkat pertama dan tingkat
banding yang meliputi proses SIADPA Keuangan, Register dan Pelaporan, dengan
mengacu pada KMA/001/SK/1991 tanggal 24 Januari 1991 tentang Pola-pola
Pembinaan dan Pengendalian Administrasi Perkara;

2.

Untuk meningkatkan ketertiban administrasi di bidang pengelolaan sumber daya
manusia supaya dikembangkan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)
pada setiap satuan kerja;

D. PELAYANAN UMUM
Aparat pengadilan perlu meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat pencari keadilan
dan supaya membudayakan sikap dan prilaku yang sopan, ramah, dan bijaksana untuk
meminimalisir perasaan tidak puas masyarakat.

More Related Content

What's hot

Aplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi onlineAplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi onlineAlul Bagan
 
Pergub 46 th 2020 pedum bk
Pergub 46 th 2020 pedum bkPergub 46 th 2020 pedum bk
Pergub 46 th 2020 pedum bkEfree R
 
Pengumuman Seleksi CPNS Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Ke...
Pengumuman Seleksi CPNS Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Ke...Pengumuman Seleksi CPNS Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Ke...
Pengumuman Seleksi CPNS Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Ke...Irfan Afandi
 
Sk pembuat daftar gaji 2013
Sk pembuat daftar gaji 2013Sk pembuat daftar gaji 2013
Sk pembuat daftar gaji 2013moliiceman
 
Peraturan bkn-nomor-1-tahun-2019-petunjuk-teknis-pengadaan-pppk
Peraturan bkn-nomor-1-tahun-2019-petunjuk-teknis-pengadaan-pppkPeraturan bkn-nomor-1-tahun-2019-petunjuk-teknis-pengadaan-pppk
Peraturan bkn-nomor-1-tahun-2019-petunjuk-teknis-pengadaan-pppkbppponcol
 
Pengertian itsbat nikah
Pengertian itsbat nikahPengertian itsbat nikah
Pengertian itsbat nikahAlalan Tanala
 
Protap penjatuhan hukuman disiplin
Protap penjatuhan hukuman disiplinProtap penjatuhan hukuman disiplin
Protap penjatuhan hukuman disiplinMohammad Subhan
 
Upaya administratif dan bapek
Upaya administratif dan bapekUpaya administratif dan bapek
Upaya administratif dan bapekMohammad Subhan
 
Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]
Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]
Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]Azka Aldrich
 
MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020
MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020 MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020
MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020 Kanaidi ken
 
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNSPeraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNSUlfah Hanum
 
Rancangan uu pdp final (setneg 061219)
Rancangan uu pdp final (setneg 061219)Rancangan uu pdp final (setneg 061219)
Rancangan uu pdp final (setneg 061219)Basuki Suhardiman
 

What's hot (13)

Aplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi onlineAplikasi sid lbh fmmi online
Aplikasi sid lbh fmmi online
 
Pergub 46 th 2020 pedum bk
Pergub 46 th 2020 pedum bkPergub 46 th 2020 pedum bk
Pergub 46 th 2020 pedum bk
 
Pengumuman Seleksi CPNS Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Ke...
Pengumuman Seleksi CPNS Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Ke...Pengumuman Seleksi CPNS Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Ke...
Pengumuman Seleksi CPNS Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Ke...
 
Sk pembuat daftar gaji 2013
Sk pembuat daftar gaji 2013Sk pembuat daftar gaji 2013
Sk pembuat daftar gaji 2013
 
Peraturan bkn-nomor-1-tahun-2019-petunjuk-teknis-pengadaan-pppk
Peraturan bkn-nomor-1-tahun-2019-petunjuk-teknis-pengadaan-pppkPeraturan bkn-nomor-1-tahun-2019-petunjuk-teknis-pengadaan-pppk
Peraturan bkn-nomor-1-tahun-2019-petunjuk-teknis-pengadaan-pppk
 
Pengertian itsbat nikah
Pengertian itsbat nikahPengertian itsbat nikah
Pengertian itsbat nikah
 
Protap penjatuhan hukuman disiplin
Protap penjatuhan hukuman disiplinProtap penjatuhan hukuman disiplin
Protap penjatuhan hukuman disiplin
 
Upaya administratif dan bapek
Upaya administratif dan bapekUpaya administratif dan bapek
Upaya administratif dan bapek
 
Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]
Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]
Peraturan KEMENKUMHAM tentang Pengangkatan Notaris [2017]
 
Uu 06 2000
Uu 06 2000Uu 06 2000
Uu 06 2000
 
MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020
MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020 MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020
MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020
 
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNSPeraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
 
Rancangan uu pdp final (setneg 061219)
Rancangan uu pdp final (setneg 061219)Rancangan uu pdp final (setneg 061219)
Rancangan uu pdp final (setneg 061219)
 

Similar to Hasil rakernas 2007

RAKERNAS PA - MARI 2011
RAKERNAS PA - MARI 2011RAKERNAS PA - MARI 2011
RAKERNAS PA - MARI 2011Beryl Syamwil
 
ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptx
ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptxADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptx
ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptxSigitGinting1
 
RAKERNAS PA MARI 2009
RAKERNAS PA MARI 2009RAKERNAS PA MARI 2009
RAKERNAS PA MARI 2009Beryl Syamwil
 
Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009pamuaralabuh
 
Uu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagang
Uu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagangUu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagang
Uu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagangLegal Akses
 
RAKERNAS PA - MARI 2012
RAKERNAS PA - MARI 2012RAKERNAS PA - MARI 2012
RAKERNAS PA - MARI 2012Beryl Syamwil
 
Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016
Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016
Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016KantorHukum1
 
Penangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptx
Penangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptxPenangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptx
Penangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptxFaizRivaldy1
 
PPT PERMA Mediasi (21-9-2022).pptx
PPT PERMA Mediasi (21-9-2022).pptxPPT PERMA Mediasi (21-9-2022).pptx
PPT PERMA Mediasi (21-9-2022).pptxnovi747879
 
PERCEPATAN PENSERTIPIKATAN TANAH WAKAF KANTAH CIAMIS 2021.pptx
PERCEPATAN PENSERTIPIKATAN TANAH WAKAF KANTAH CIAMIS 2021.pptxPERCEPATAN PENSERTIPIKATAN TANAH WAKAF KANTAH CIAMIS 2021.pptx
PERCEPATAN PENSERTIPIKATAN TANAH WAKAF KANTAH CIAMIS 2021.pptxNizarulArifin
 
Peraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptx
Peraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptxPeraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptx
Peraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptxPNRohil
 
PRINSIP-PRINSIP HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .ppt
PRINSIP-PRINSIP  HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .pptPRINSIP-PRINSIP  HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .ppt
PRINSIP-PRINSIP HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .pptWahyuNurRohman4
 

Similar to Hasil rakernas 2007 (17)

RAKERNAS PA - MARI 2011
RAKERNAS PA - MARI 2011RAKERNAS PA - MARI 2011
RAKERNAS PA - MARI 2011
 
ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptx
ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptxADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptx
ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptx
 
Skkma 144
Skkma 144Skkma 144
Skkma 144
 
RAKERNAS PA MARI 2009
RAKERNAS PA MARI 2009RAKERNAS PA MARI 2009
RAKERNAS PA MARI 2009
 
Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009
 
Uu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagang
Uu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagangUu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagang
Uu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagang
 
RAKERNAS PA - MARI 2012
RAKERNAS PA - MARI 2012RAKERNAS PA - MARI 2012
RAKERNAS PA - MARI 2012
 
Undang undang meterai
Undang undang meteraiUndang undang meterai
Undang undang meterai
 
Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016
Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016
Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016
 
Uu 21 1997
Uu 21 1997Uu 21 1997
Uu 21 1997
 
Prosedur beracara di ptun
Prosedur beracara di ptunProsedur beracara di ptun
Prosedur beracara di ptun
 
Penangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptx
Penangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptxPenangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptx
Penangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptx
 
Slide Presentasi Perma 14:2016
Slide Presentasi Perma 14:2016Slide Presentasi Perma 14:2016
Slide Presentasi Perma 14:2016
 
PPT PERMA Mediasi (21-9-2022).pptx
PPT PERMA Mediasi (21-9-2022).pptxPPT PERMA Mediasi (21-9-2022).pptx
PPT PERMA Mediasi (21-9-2022).pptx
 
PERCEPATAN PENSERTIPIKATAN TANAH WAKAF KANTAH CIAMIS 2021.pptx
PERCEPATAN PENSERTIPIKATAN TANAH WAKAF KANTAH CIAMIS 2021.pptxPERCEPATAN PENSERTIPIKATAN TANAH WAKAF KANTAH CIAMIS 2021.pptx
PERCEPATAN PENSERTIPIKATAN TANAH WAKAF KANTAH CIAMIS 2021.pptx
 
Peraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptx
Peraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptxPeraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptx
Peraturan Mahkamah agung nomor 3 tahun 2022.pptx
 
PRINSIP-PRINSIP HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .ppt
PRINSIP-PRINSIP  HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .pptPRINSIP-PRINSIP  HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .ppt
PRINSIP-PRINSIP HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .ppt
 

More from pamuaralabuh

More from pamuaralabuh (20)

Pendaftaran perkaraprodeo
Pendaftaran perkaraprodeoPendaftaran perkaraprodeo
Pendaftaran perkaraprodeo
 
Hasil rakernas 2008
Hasil rakernas 2008Hasil rakernas 2008
Hasil rakernas 2008
 
Pkt 2014
Pkt 2014Pkt 2014
Pkt 2014
 
Rkt pengadilan agama m. labuh.
Rkt pengadilan agama m. labuh.Rkt pengadilan agama m. labuh.
Rkt pengadilan agama m. labuh.
 
Iku pengadilan agama muara labuh
Iku pengadilan agama muara labuhIku pengadilan agama muara labuh
Iku pengadilan agama muara labuh
 
Lakip 2013
Lakip 2013Lakip 2013
Lakip 2013
 
Skp bendahara
Skp bendaharaSkp bendahara
Skp bendahara
 
Skp kepegawaian
Skp kepegawaianSkp kepegawaian
Skp kepegawaian
 
Skp bagian umum
Skp bagian umumSkp bagian umum
Skp bagian umum
 
Skp bagian keuangan
Skp bagian keuanganSkp bagian keuangan
Skp bagian keuangan
 
Skp wasek
Skp wasekSkp wasek
Skp wasek
 
Skp panmud permohonan
Skp panmud permohonanSkp panmud permohonan
Skp panmud permohonan
 
Skp panmud gugatan
Skp panmud gugatanSkp panmud gugatan
Skp panmud gugatan
 
Skp panmud hukum
Skp panmud hukumSkp panmud hukum
Skp panmud hukum
 
Skp wapan
Skp wapanSkp wapan
Skp wapan
 
Skp pansek
Skp pansekSkp pansek
Skp pansek
 
Renstra 2015 2019
Renstra 2015 2019Renstra 2015 2019
Renstra 2015 2019
 
Program kerja 2013
Program kerja 2013Program kerja 2013
Program kerja 2013
 
Lipa 8
Lipa 8Lipa 8
Lipa 8
 
Pa muara labuh gelar sosialisasi hasil bimtek
Pa muara labuh gelar sosialisasi hasil bimtekPa muara labuh gelar sosialisasi hasil bimtek
Pa muara labuh gelar sosialisasi hasil bimtek
 

Hasil rakernas 2007

  • 1. RUMUSAN HASIL DISKUSI KOMISI II BIDANG URUSAN LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA RAKERNAS MAHKAMAH AGUNG RI TAHUN 2007 A. BIDANG TEKNIS 1. Untuk menghindari menumpuknya Akta Cerai di Pengadilan Agama karena belum diambil oleh pihak yang berkepentingan (ex suami/ex istri), perlu ditempuh langkahlangkah sebagai berikut : a. Surat Edaran Tuada Uldilag Nomor 32/TUADA-AG/III-UL/1993 tanggal 11 September 1993 yang mengatur ketentuan pasal 84 ayat (4) harus dicabut; b. Akta Cerai yang menumpuk tersebut disampaikan kepada pihak yang berkepentingan melalui jurusita dan biaya yang diperlukan untuk penyampaian tersebut dibebankan kepada DIPA; c. Pengadilan memberitahukan kepada para pihak yang berperkara bahwa putusan bukan merupakan alat bukti cerai, yang menjadi alat bukti cerai adalah Akta Cerai; 2. Untuk menghindari berlarut-larutnya proses penyelesaian perkara perceraian, agar perkara perceraian tidak selalu diakumulasikan dengan harta bersama sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 86 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama. Pada harta bersama tersebut dapat diletakan sita; 3. Perkara perceraian yang pihak Tergugat/Termohonnya tempat kediamannya tidak jelas atau tidak diketahui atau tidak mempunyai tempat kediaman yang tetap, pemanggilannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Pasal 27 PP Nomor 9 Tahun 1975, dan dapat menggunakan media lain seperti internet;, 4. Pemanggilan pihak yang berdomisili di luar negeri, disamping melalui Dirjen Protokol dan Konsuler Depertemen Luar Negeri, dianjurkan juga untuk internet; 5. Dalam perkara sengketa perkawinan termasuk perkara hadhanah, tidak berlaku azas “Nebis in Idem” sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor 110 K/AG/1992 tanggal 24 Juli 1993;
  • 2. 6. Penghitungan harta bersama seorang suami yang beristri lebih dari seorang sesuai dengan ketentuan pasal 94 ayat (2) KHI, dilakukan secara proporsional dengan mempertimbangkan jangka waktu perkawinan berlangsung; 7. Royalti dari hasil kekayaan seseorang menjadi haknya berdasarkan hak atas kekayaan intelektual (HAKI). Dalam hal hak itu diperoleh dalam perkawinan yang sedang berlangsung, hak atas rolayti menjadi pendapatan yang diperoleh dalam perkawinan dan karena itu menjadi harta bersama; 8. Pengelolaan/penguasaan harta bawaan yang menghasilkan tambahan atau kerugian dalam perkawinan dikategorikan menjadi harta bersama; 9. Untuk menghindari tidak terlaksananya eksekusi penyerahan anak, perlu dilakukan dengan : a. Mendahulukan kepentingan anak sesuai dengan ketentuan Pasal 10 UndangUndang Nomor 23 tahun 2004 tentang Perlindungan Anak; b. Mengupayakan perdamaian melalui mediasi; c. Menerapkan lembaga dwangsom; atau d. Menerapkan ketentuan Pasal 225 HIR/Pasal 259 RBg; 10. Dengan memperhatikan ketentuan hukum Islam, pembayaran bagian dari gaji suami untuk istri yang dicerai sebagaimana dimaksud dalam PP 10 Tahun 1983 jo PP 45 Tahun 1990 dapat dikompensasikan dengan lembaga mut’ah dalam perceraian Islam; 11. a. Dalam hal tanah wakaf yang tidak memiliki akta ikrar wakaf atau pengganti akta ikrar wakaf dapat diajukan permohonan itsbat wakaf ke Pengadilan Agama dengan berpedoman pada petunjuk teknis Mahkamah Agung. Penetapan Pengadilan Agama tersebut menjadi dasar permohonan sertifikat tanah; b. Persangkaan hakim dan syahadah istifadhah dalam sengketa wakaf memiliki kekuatan pembuktian yang kuat. 12. Terkait pelaksanaan tugas di bidang teknis, perlu diukung dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dengan melakukan kajian hukum yang relevan dengan pelaksanaan tugas Peradilan Agama.
  • 3. B. PELAYANAN INFORMASI Untuk menindaklanjuti Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 144/KMA/SK/VIII/2007 tanggal 28 Agustus 2007 tentang Keterbukaan Informasi perlu dilakukan langkah-langkah pelayanan sebagai berikut : 1. Pemberian pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan di lingkungan Pengadilan Agama ditingkatkan dengan menggunakan pemanfatan Teknologi Informasi secara maksimal meliputi pelayanan antara lain : a. Jadwal sidang; b. Pengumuman perkara ghaib; c. Informasi tentang perkara yang diputus yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; d. 2. Informasi tentang biaya perkara; Pelayanan informasi melalui pemanfaatan teknologi informasi perlu disediakan sarana dan prasarana yang memadai berupa : a. Penyediaan peralatan komputer; b. Penyediaan anggaran operasional melalui DIPA; c. Penyediaan petugas operator setiap Satker yang berbasis pendidikan sarjana/D.III komputer; d. Pelatihan bagi petugas operator TIM TI; e. Penunjukan Tim TI oleh setiap Ketua PTA dan PA; f. Pemanfaatan TI melalui program perlombaan penggunaan TI oleh Direktorat Jenderal Badilag MARI; g. Menyediakan minimal 1 unit komputer bagi masyarakat yang ingin mengakses informasi pengadilan; 3. Pada setiap Pengadilan Tinggi Agama perlu dibuat sub domain Website dengan induk Mahkamah Agung yang online dalam wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama; 4. Setiap kegiatan dan informasi yang dipandang perlu pada PA dan PTA terutama masalah perkara supaya disampaikan secara aktif untuk dimuat pada Website yang ada di Mahkamah Agung;
  • 4. 5. Dalam rangka meningkatkan kemampuan penggunaan TI di lingkungan Peradilan Agama maka perlu diberi motivasi dengan diselenggarakan lomba pemanfaatan TI; C. PELAYANAN ADMINISTRASI Kegiatan administrasi diharapkan dapat berjalan lancar, tertib, sederhana dan cepat serta tepat waktu dengan menggunakan peralatan teknologi, yang meliputi kegiatan : 1. Proses penerimaan perkara dilakukan dengan Sistem Aplikasi Administrasi Perkara Peradilan Agama (SIADPA) pada seluruh pengadilan tingkat pertama dan tingkat banding yang meliputi proses SIADPA Keuangan, Register dan Pelaporan, dengan mengacu pada KMA/001/SK/1991 tanggal 24 Januari 1991 tentang Pola-pola Pembinaan dan Pengendalian Administrasi Perkara; 2. Untuk meningkatkan ketertiban administrasi di bidang pengelolaan sumber daya manusia supaya dikembangkan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) pada setiap satuan kerja; D. PELAYANAN UMUM Aparat pengadilan perlu meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat pencari keadilan dan supaya membudayakan sikap dan prilaku yang sopan, ramah, dan bijaksana untuk meminimalisir perasaan tidak puas masyarakat.