SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Rencana Aksi Kolaboratif
(Collaborative Action Plan)
Pelatihan Jabatan Fungsional Penjenjangan
Perencana Tingkat Madya Angkatan XXI
3 Agustus 2020
Oswar Mungkasa
Bappenas
Kisi Tayangan
 Perencanaan Strategik (Strategic Planning)
 Rencana Aksi (Action Plan)
 Tata Kelola Kolaboratif (Collaborative Governance)
 Rencana Aksi Kolaboratif (Collaborative Action Plan).
Perencanaan Strategik
Definisi dan Pertanyaan Kunci
• Perencanaan strategik
adalah proses sebuah
lembaga mendefinisikan
strategi, atau arah
tujuan dan menetapkan
alokasi pemanfaatan
sumberdaya untuk
menjalankan
strateginya
• Pertanyaan kunci
 Bagaimana keadaan kita
saat ini?(the situation and
momentum)
 Masa depan seperti apa
yang ingin diwujudkan?
(desired direction)
 Bagaimana cara terbaik
mewujudkan masa depan
yang ingin dituju? (the
strategic plan)
• John N. Bailey (1981)
Mengapa?
• Mengapa perlu
perencanaan
strategik
 Memantapkan visi bersama
 menjernihkan nilai dan keyakinan
 Mendorong ide dan pendekatan
baru
 Mengantisipasi kesempatan dan
hambatan
 Menyediakan kerangka kerja
pengambilan keputusan
 Mengembangkan cetak biru
pengembangan institusi
Failing
to plan,
is planning
to fail.
Elemen
• Visi  keluaran utopia, berfokus pada hasil, bukan aksi. Semua
tentang apa yang mungkin dicapai dengan potensi yang ada.
Karakter visi yaitu (i) imaginable (dapat dibayangkan), (ii)
desirable (diinginkan); (iii) feasible (dimungkinkan); (iv) focused
(terarah); (v) flexible (memungkinkan inisiatif individu/lokal);
(vi) inspiring (sumber inspirasi) (vi) communicable (mudah
dimengerti)
• Misi  fokus pada aksi yang dilakukan untuk mewujudkan Visi.
• Tujuan  hasil utama yang belum rinci, mendukung visi dan
misi
• Strategi  pendekatan dalam mencapai tujuan
• Sasaran  langkah terukur untuk mencapai strategi/tujuan,
yang harus memenuhi SMART (specific, measurable, attainable,
relevant, time bound)
VMOSA
Vision, Mission, Objectives, Strategies and Action Plans
• Visi. Menggambarkan sistem nilai yang diyakini ideal
sekaligus merupakan mimpi masa depan (house for all,
every house a home)
• Misi (apa dan mengapa). Menggambarkan apa yang akan
dilakukan dan mengapa dilakukan. Misi lebih nyata dan
berorientasi aksi dibanding visi.
Misi mengacu pada masalah atau tujuan namun tidak
rinci tetapi sebagai petunjuk awal bagaimana mengatasi
masalah (mengembangkan lingkungan sehat dan aman
melalui perencanaan kolaboratif, aksi komunitas, dan
advokasi kebijakan).
VMOSA
Vision, Mission, Objectives, Strategies and Action Plans
• Objectives (Tujuan/Sasaran). Sebagai lanjutan misi kemudian
sasaran ditetapkan untuk menunjukkan hasil terukur tertentu yang
perlu dicapai pada tenggat waktu tertentu (how much of what will
be accomplished by when)
– Contoh  pada tahun 2015 (kapan), meningkatkan 20 persen
(sebesar) pelanggan air minum (apa).
• Strategi (the how/bagaimana). Menjelaskan bagaimana mencapai
sasaran memanfaatkan sumberdaya yang tersedia.
• Action Plans (Rencana Aksi). Menggambarkan secara rinci
tepatnya bagaimana strategi akan dilaksanakan untuk
memenuhi sasaran yang telah ditetapkan terdahulu.
Rencana Aksi
Definisi dan Komponen
• Sebuah rencana aksi merupakan
daftar langkah atau tugas yang
perlu dilakukan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
• Rancana aksi merupakan bagian
penting dari proses perencanaan
strategis dan membantu
meningkatkan perencanaan tim.
• Tidak terbatas pada manajemen
proyek, tetapi rencana aksi dapat
digunakan untuk perorangan.
• Rencana aksi bersifat dinamis
disesuaikan dengan perubahan
keadaan.
• Komponen rencana aksi mencakup
Gambaran jelas tentang tujuan
yang ingin dicapai
Tugas/langkah yang perlu
dilakukan untuk mencapai
tujuan
Pihak yang bertanggungjawab
melaksanakan tugas
Kapan tugas perlu diselesaikan
(waktu dan milestone/
benchmark)
Sumberdaya yang dibutuhkan
Ukuran evaluasi kemajuan kerja
• https://creately.com/blog/diagrams/how-to-write-an-action-plan/ diakses pada 30 Juli 2020
Mengapa perlu?
• Perencanaan yang baik membantu menyiapkan kita
menghadapi hambatan dan menjaga tetap dalam jalur yang
telah direncanakan.
• Rencana aksi yang efektif dapat meningkatkan produktifitas
dan menjaga langkah tetap terarah.
• Beberapa manfaat rencana aksi
 Memberi arah yang jelas. Rencana aksi mencakup langkah
yang perlu dilakukan dan waktu penyelesaiannya.
 Tujuan tertulis jelas dan diterjemahkan dalam langkah
tindak lanjut memotivasi agar tetap berkomitmen.
 Dapat melacak kemajuan terhadap pencapaian tujuan
 Rencana aksi terdiri dari kumpulan langkah yang perlu
dilakukan sehingga memudahkan membuat prioritas
berdasar tingkat kesulitan dan dampaknya.
• https://creately.com/blog/diagrams/how-to-write-an-action-plan/ diakses pada 30 Juli 2020
Langkah Penyusunan
• Langkah Pertama.
Menetapkan Tujuan/Sasaran dan
analisis SMART
• Langkah Kedua
Menyusun Daftar Langkah, berikut
tenggat waktu, dan
penanggungjawab.
• Langkah Ketiga
Prioritas Langkah
• Langkah Keempat
Tetapkan Milestones/Tonggak
• Langkah Kelima
Identifikasi kebutuhan sumberdaya
• Langkah Keenam
Pemantauan, evaluasi dan
pengkinian
• Analisis SMART
 Specific – tujuan harus jelas.
 Measurable – bagaimana
mengukur keberhasilan
pencapaian tujuan.
 Attainable – realistis dan dapat
dipenuhi mempertimbangkan
sumberdaya yang tersedia.
 Relevant – sejalan dengan
tujuan lainnya
 Timely – mempunyai batas
waktu yang jelas dan dapat
dipenuhi.
• https://creately.com/blog/diagrams/how-to-write-an-action-plan/ diakses pada 30 Juli 2020
Tata Kelola Kolaboratif
(Collaborative Governance)
Era Kolaborasi
 Era Kolaborasi
 Old Public Administration
New Public Administration
 Governtment  Governance
 Pemerintah tidak lagi
mendominasi  pemerintah-
swasta-masyarakat
 Kolaborasi  keniscayaan
 Tata Kelola Kolaboratif
(Collaborative Governance)
 Pengelolaan pemerintahan
melibatkan pemangku
kepentingan non pemerintah
 Berorientasi musyawarah dan
konsensus dalam pengambilan
keputusan
 Membuat/melaksanakan
kebijakan publik
Foto:
05/01/2023 25
Kolaborasi suatu Keniscayaan
 Pentingnya Tata Kelola Kolaboratif
 kompleksitas dan saling ketergantungan
antarinstitusi
 Meningkatkan kualitas kebijakan
 Sesuai kebutuhan masyarakat
 Menjamin kelangsungan kebijakan
 Meningkatkan kesetaraan dalam
pelaksanaan
 Mampu mengikis ego sektoral dan
daerah
 Mengurangi dan mencegah konflik
 Fakta Penerapan
 Praktik baku di Amerika dan negara lain
 lembaga internasional seperti LSM (the
Nature Conservacy), Bank Dunia.
 Agenda global  Agenda 21, MDGs dan
SDGs
Foto:
Internet
05/01/2023 26
Kolaborasi bukan Barang Asing
 Bagaimana Indonesia?
 RPJPN – RPJMN  kemitraan
dan partisipasi masyarakat
 Pemerintah daerah  ada yang
berhasil dan banyak kurang
optimal
 SDGs Indonesia  4 platform
partisipasi (pemerintah dan
parlemen - organisaasi
masyarakat dan media – pelaku
usaha dan filantropi – pakar
dan akademisi)
 Praktek unggulan
• Nasional  Pokja
AMPL/Pokja PKP/Pokja PPAS
dan Jejaring AMPL
• Daerah  Desain Besar Isu
Strategis Jakarta dan Strategi
Ketahanan Kota Jakarta
Foto:
Internet
05/01/2023 27
Definisi : Tata Kelola - Kolaborasi - TataKelola Kolaboratif
• Tata Kelola Lebih lanjut mendefinisikan governance adalah tentang aturan
main penyusunan keputusan bersama diantara keberagaman pelaku dan
organsiasi, dan tidak terdapat sistem kendali formal yang mampu
mendikte pola hubungan antara pelaku dan organisasi (Chotary dan
Stoker, 2009)
• Kolaborasi adalah hubungan antarorganisasi yang saling berpartisipasi dan
saling menyetujui untuk bersama mencapai tujuan, berbagi informasi,
berbagi sumberdaya, berbagi manfaat, dan bertanggungjawab dalam
pengambilan keputusan bersama untuk menyelesaikan berbagai masalah
(Lai, 2011).
• Collaborative governance (tata kelola kolaboratif) adalah cara pengelolaan
pemerintahan yang melibatkan secara langsung pemangku kepentingan
non-pemerintah, berorientasi pada konsensus, dan musyawarah dalam
proses pengambilan keputusan bersama, yang memiliki tujuan untuk
membuat atau melaksanakan kebijakan dan program publik Ansell dan
Gash (2007). Penekanannya adalah pada pencapaian derajat konsensus di
antara para pemangku kepentingan (Sari, 2014).
G
l
Kondisi Awal
Kesenjangan
Kekuatan-
Sumberdaya-
Pengetahuan
Insentif dan Kendala
partisipasi
Sejarah
kerjasama atau
konflik
(tingkatan awal
saling percaya)
Dialog Tatap Muka
Perundingan niat baik
Saling Percaya
Berkomitmen
 Menyadari saling
ketergantungan
 Berbagi rasa memiliki
 Keterbukaan terhadap manfaat
Saling Pengertian
 Misi jelas
 Definisi masalah bersama
 Mengenali nilai bersama
Keluaran Sementara
 Hasil awal
 Rencana Strategis
 Penelitian bersama
Desain Kelembagaan
 Partisipasi inklusif * Forum Eksklusif
 Aturan jelas * Proses terbuka
Kepemimpinan Fasilitatif
(termasuik pemberdayaan)
Proses Kolaboratif
Dampak
Model Tata Kelola
Kolaboratif Ansell-Gash
Sumber: Rob Waite. Strategic Planning that Works tanpa tahun
Rencana Aksi Kolaboratif
Pembelajaran dan Isu
• Rencana aksi masih terfokus pada tupoksi masing-masing
institusi dan bukan berangkat dari isu strategis bersama.
• Fenomena ‘working in silos’ masih terasa
• Pemangku kepentingan non pemerintah masih belum terlibat
sepenuhnya. Masih belum ‘meaningful participation’.
• Dampak Rencana Aksi konvensional adalah kemungkinan
keluaran tidak optimal dalam bentuk (i) kegiatan tumpang
tindih, (ii) urusan yang tidak tertangani sama sekali; (iii)
urusan tertangani sebagian.
• Dibutuhkan pengembangan rencana aksi kolaboratif.
Penguatan Kolaborasi
 Pentahapan
 Pengenalan  pembentukan tim
kecil, pemetaan pemangku
kepentingan dan sumberdaya;
pemetaan isu strategis awal
(Analisis SWOT); pengembangan
kemitraan awal; agenda.
 Pemaduan  penyamaan
pandangan, pemahaman,
pembentukan pokja,
pengembangan SOP, pemetaan isu
strategis bersama, komitmen (visi,
misi, tujuan dan target), advokasi ke
pimpinan.
 Pengembangan  konsensus peta
jalan dan rencana aksi dan
penanggungjawab kegiatan.
 Pemantapan  pemantauan,
evaluasi, dan peningkatan kualitas
05/01/2023 36
Model Tata Kelola Kolaboratif
Upaya Kolaborasi
• Pemetaan dan pemilihan
pemangku kepentingan.
Keberagaman dan
kelengkapan ragam
pemangku kepentingan yang
terlibat akan menentukan
kualitas keluaran kolaborasi.
• Pembentukan forum
pemangku kepentingan
sebagai wadah kolaborasi.
• Kemitraan antarpemangku
Kepentingan untuk
memadukan sumberdaya
agar lebih efektif dan efisien.
Foto: Kedeputian Gub DKI bidang TRLH
Pemangku
Kepentingan
Komitmen konsensus Keluaran
37
Foto:
Internet
05/01/2023 38
Upaya Kolaborasi
• Pengembangan strategi komunikasi.
Komunikasi intensif menjaga proses
kolaborasi tetap terbuka dan dapat
dipertanggungjawabkan
• Pengelolaan pengetahuan. Data,
informasi, pengetahuan dan inovasi
ditunjang komunikasi yang baik dapat
merupakan insentif proses kolaborasi.
• Kepemimpinan fasilitatif. Tidak mudah
menemukan tetapi setidaknya kriteria ini
perlu menjadi pertimbangan.
• Peningkatan kapasitas berupa pelatihan,
pembelajaran, pengelolaan pengetahuan,
saling berbagi, serta kemitraan.
TERIMA KASIH
pitt.academia.edu/oswarmungkasa
oswar.mungkasa63@gmail.com
05/01/2023 39

More Related Content

What's hot

Sosialisasi-GERMAS.ppt
Sosialisasi-GERMAS.pptSosialisasi-GERMAS.ppt
Sosialisasi-GERMAS.pptMispuanaOlfa1
 
Modul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduModul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduMuh Saleh
 
Bab vi studi desain epidemiologi
Bab vi studi desain epidemiologiBab vi studi desain epidemiologi
Bab vi studi desain epidemiologiNajMah Usman
 
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompoktip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompokYohanes Kristianto
 
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIAPANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIASugeng Budiharsono
 
Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)Dokter Tekno
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Muh Saleh
 
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemak
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemakPengukuran tinggi badan,berat badan dan lemak
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemakmikikihg
 
Kerangka teori stunting
Kerangka teori stuntingKerangka teori stunting
Kerangka teori stuntingyetiyuwansyah1
 
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam PelayananAktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam PelayananTri Widodo W. UTOMO
 
Strategi-Transformasi-Digital-Kesehatan-Indonesia-2024.pptx-1.pdf
Strategi-Transformasi-Digital-Kesehatan-Indonesia-2024.pptx-1.pdfStrategi-Transformasi-Digital-Kesehatan-Indonesia-2024.pptx-1.pdf
Strategi-Transformasi-Digital-Kesehatan-Indonesia-2024.pptx-1.pdfvander17
 
Promkes di tempat kerja
Promkes di tempat kerjaPromkes di tempat kerja
Promkes di tempat kerjaom_wiez
 
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanAnalisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanMimi S Munadi
 
Analisi situasi kesaehatan masyarakat
Analisi situasi kesaehatan masyarakatAnalisi situasi kesaehatan masyarakat
Analisi situasi kesaehatan masyarakatCasmadi Casmadi
 

What's hot (20)

Sosialisasi-GERMAS.ppt
Sosialisasi-GERMAS.pptSosialisasi-GERMAS.ppt
Sosialisasi-GERMAS.ppt
 
PPT Konseling Gizi
PPT Konseling GiziPPT Konseling Gizi
PPT Konseling Gizi
 
Modul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduModul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader Posyandu
 
Bab vi studi desain epidemiologi
Bab vi studi desain epidemiologiBab vi studi desain epidemiologi
Bab vi studi desain epidemiologi
 
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompoktip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
 
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIAPANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
 
Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)
 
PROGRAM KB
PROGRAM KBPROGRAM KB
PROGRAM KB
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
 
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemak
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemakPengukuran tinggi badan,berat badan dan lemak
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemak
 
Kerangka teori stunting
Kerangka teori stuntingKerangka teori stunting
Kerangka teori stunting
 
Advokasi kesehatan jf pkm
Advokasi kesehatan   jf pkmAdvokasi kesehatan   jf pkm
Advokasi kesehatan jf pkm
 
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam PelayananAktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
 
Strategi-Transformasi-Digital-Kesehatan-Indonesia-2024.pptx-1.pdf
Strategi-Transformasi-Digital-Kesehatan-Indonesia-2024.pptx-1.pdfStrategi-Transformasi-Digital-Kesehatan-Indonesia-2024.pptx-1.pdf
Strategi-Transformasi-Digital-Kesehatan-Indonesia-2024.pptx-1.pdf
 
Promkes di tempat kerja
Promkes di tempat kerjaPromkes di tempat kerja
Promkes di tempat kerja
 
Manajemen kesehatan masyarakat
Manajemen kesehatan masyarakatManajemen kesehatan masyarakat
Manajemen kesehatan masyarakat
 
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanAnalisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
 
Ppt stunting niken
Ppt stunting nikenPpt stunting niken
Ppt stunting niken
 
Gizi pada-remaja
Gizi pada-remajaGizi pada-remaja
Gizi pada-remaja
 
Analisi situasi kesaehatan masyarakat
Analisi situasi kesaehatan masyarakatAnalisi situasi kesaehatan masyarakat
Analisi situasi kesaehatan masyarakat
 

Similar to Rencana Aksi Kolaboratif

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALSISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALDadang Solihin
 
Paradigma Baru Perencanaan Sinergi Perencanaan Pembangunan antar SKPD
Paradigma Baru Perencanaan Sinergi Perencanaan Pembangunan antar SKPDParadigma Baru Perencanaan Sinergi Perencanaan Pembangunan antar SKPD
Paradigma Baru Perencanaan Sinergi Perencanaan Pembangunan antar SKPDDadang Solihin
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan DaerahPerencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Strategic Planning
Strategic PlanningStrategic Planning
Strategic Planningqiqibibeh
 
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Fajar Jabrik
 
Pembangunan Transmigrasi dalam Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
Pembangunan Transmigrasi dalam  Perspektif Evaluasi Kinerja PembangunanPembangunan Transmigrasi dalam  Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
Pembangunan Transmigrasi dalam Perspektif Evaluasi Kinerja PembangunanDadang Solihin
 
Manajemen mutu, visi, renstra
Manajemen mutu, visi, renstraManajemen mutu, visi, renstra
Manajemen mutu, visi, renstraIcha Brow
 
Evaluasi Kinerja Pembangunan Desa
Evaluasi Kinerja  Pembangunan DesaEvaluasi Kinerja  Pembangunan Desa
Evaluasi Kinerja Pembangunan DesaDadang Solihin
 
Behavioral aspec of budgeting ppt
Behavioral aspec of budgeting pptBehavioral aspec of budgeting ppt
Behavioral aspec of budgeting pptkimo2013
 
Sistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Sistem Monitoring dan Evaluasi PembangunanSistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Sistem Monitoring dan Evaluasi PembangunanDadang Solihin
 
Perencanaan Partisipati 06 07 07 Af
Perencanaan Partisipati 06 07 07 AfPerencanaan Partisipati 06 07 07 Af
Perencanaan Partisipati 06 07 07 Afamankan
 
Kebutuhan Kelembagaan Pengelolaan Perkotaan Lintas Daerah
Kebutuhan Kelembagaan Pengelolaan Perkotaan Lintas DaerahKebutuhan Kelembagaan Pengelolaan Perkotaan Lintas Daerah
Kebutuhan Kelembagaan Pengelolaan Perkotaan Lintas DaerahPUSTAKAVirtualTataRu
 
visi-dan-misi1.ppt
visi-dan-misi1.pptvisi-dan-misi1.ppt
visi-dan-misi1.pptSaidHamzali2
 
visi-dan-misi1.ppt
visi-dan-misi1.pptvisi-dan-misi1.ppt
visi-dan-misi1.pptJuliusloro
 
Hbl tugas 3, novi siti sholekah, prof hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan,...
Hbl tugas 3, novi siti sholekah, prof hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan,...Hbl tugas 3, novi siti sholekah, prof hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan,...
Hbl tugas 3, novi siti sholekah, prof hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan,...Novi Siti
 
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Dadang Solihin
 
Prinsip dan Rumusan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Prinsip dan Rumusan Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahPrinsip dan Rumusan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Prinsip dan Rumusan Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Slot 3 perancangan strategik 19 feb 2011
Slot 3   perancangan strategik 19 feb 2011Slot 3   perancangan strategik 19 feb 2011
Slot 3 perancangan strategik 19 feb 2011smklunas2011
 

Similar to Rencana Aksi Kolaboratif (20)

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALSISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
 
Paradigma Baru Perencanaan Sinergi Perencanaan Pembangunan antar SKPD
Paradigma Baru Perencanaan Sinergi Perencanaan Pembangunan antar SKPDParadigma Baru Perencanaan Sinergi Perencanaan Pembangunan antar SKPD
Paradigma Baru Perencanaan Sinergi Perencanaan Pembangunan antar SKPD
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan DaerahPerencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Strategic Planning
Strategic PlanningStrategic Planning
Strategic Planning
 
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
 
Pembangunan Transmigrasi dalam Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
Pembangunan Transmigrasi dalam  Perspektif Evaluasi Kinerja PembangunanPembangunan Transmigrasi dalam  Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
Pembangunan Transmigrasi dalam Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
 
Manajemen mutu, visi, renstra
Manajemen mutu, visi, renstraManajemen mutu, visi, renstra
Manajemen mutu, visi, renstra
 
Evaluasi Kinerja Pembangunan Desa
Evaluasi Kinerja  Pembangunan DesaEvaluasi Kinerja  Pembangunan Desa
Evaluasi Kinerja Pembangunan Desa
 
Behavioral aspec of budgeting ppt
Behavioral aspec of budgeting pptBehavioral aspec of budgeting ppt
Behavioral aspec of budgeting ppt
 
Sistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Sistem Monitoring dan Evaluasi PembangunanSistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Sistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
 
Perencanaan Partisipati 06 07 07 Af
Perencanaan Partisipati 06 07 07 AfPerencanaan Partisipati 06 07 07 Af
Perencanaan Partisipati 06 07 07 Af
 
Kebutuhan Kelembagaan Pengelolaan Perkotaan Lintas Daerah
Kebutuhan Kelembagaan Pengelolaan Perkotaan Lintas DaerahKebutuhan Kelembagaan Pengelolaan Perkotaan Lintas Daerah
Kebutuhan Kelembagaan Pengelolaan Perkotaan Lintas Daerah
 
visi-dan-misi1.ppt
visi-dan-misi1.pptvisi-dan-misi1.ppt
visi-dan-misi1.ppt
 
visi-dan-misi1.ppt
visi-dan-misi1.pptvisi-dan-misi1.ppt
visi-dan-misi1.ppt
 
Dasmen perencanaan
Dasmen perencanaanDasmen perencanaan
Dasmen perencanaan
 
Hbl tugas 3, novi siti sholekah, prof hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan,...
Hbl tugas 3, novi siti sholekah, prof hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan,...Hbl tugas 3, novi siti sholekah, prof hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan,...
Hbl tugas 3, novi siti sholekah, prof hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan,...
 
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
 
Prinsip dan Rumusan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Prinsip dan Rumusan Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahPrinsip dan Rumusan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Prinsip dan Rumusan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
 
Slot 3 perancangan strategik 19 feb 2011
Slot 3   perancangan strategik 19 feb 2011Slot 3   perancangan strategik 19 feb 2011
Slot 3 perancangan strategik 19 feb 2011
 
2.ppt
2.ppt2.ppt
2.ppt
 

More from oswarmungkasa1

Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...oswarmungkasa1
 
Tanggapan Rancangan Undang Undang tentang Perubahan Undang Undang Nomor 29 Ta...
Tanggapan Rancangan Undang Undang tentang Perubahan Undang Undang Nomor 29 Ta...Tanggapan Rancangan Undang Undang tentang Perubahan Undang Undang Nomor 29 Ta...
Tanggapan Rancangan Undang Undang tentang Perubahan Undang Undang Nomor 29 Ta...oswarmungkasa1
 
Mewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda Strategis
Mewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda StrategisMewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda Strategis
Mewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda Strategisoswarmungkasa1
 
Momentum Pasca Sesi 7 Global Platform Disaster Risk Reduction 2022 Pesan Pent...
Momentum Pasca Sesi 7 Global Platform Disaster Risk Reduction 2022 Pesan Pent...Momentum Pasca Sesi 7 Global Platform Disaster Risk Reduction 2022 Pesan Pent...
Momentum Pasca Sesi 7 Global Platform Disaster Risk Reduction 2022 Pesan Pent...oswarmungkasa1
 
Mewujudkan TOD di Indonesia Rangkuman Pembelajaran Kota Mancanegara
Mewujudkan TOD di Indonesia Rangkuman Pembelajaran Kota MancanegaraMewujudkan TOD di Indonesia Rangkuman Pembelajaran Kota Mancanegara
Mewujudkan TOD di Indonesia Rangkuman Pembelajaran Kota Mancanegaraoswarmungkasa1
 
Mewujudkan Kota Sehat. Pembelajaran Mancanegara bagi Penyempurnaan Kota Sehat...
Mewujudkan Kota Sehat. Pembelajaran Mancanegara bagi Penyempurnaan Kota Sehat...Mewujudkan Kota Sehat. Pembelajaran Mancanegara bagi Penyempurnaan Kota Sehat...
Mewujudkan Kota Sehat. Pembelajaran Mancanegara bagi Penyempurnaan Kota Sehat...oswarmungkasa1
 
Perencanaan Skenario (Scenario Planning). Konsep Dasar, Pembelajaran, dan Age...
Perencanaan Skenario (Scenario Planning). Konsep Dasar, Pembelajaran, dan Age...Perencanaan Skenario (Scenario Planning). Konsep Dasar, Pembelajaran, dan Age...
Perencanaan Skenario (Scenario Planning). Konsep Dasar, Pembelajaran, dan Age...oswarmungkasa1
 
Mewujudkan Jalan Berbayar di Jakarta Belajar dari Pengalaman Kota Mancanegara
Mewujudkan Jalan Berbayar di Jakarta Belajar dari Pengalaman Kota MancanegaraMewujudkan Jalan Berbayar di Jakarta Belajar dari Pengalaman Kota Mancanegara
Mewujudkan Jalan Berbayar di Jakarta Belajar dari Pengalaman Kota Mancanegaraoswarmungkasa1
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...oswarmungkasa1
 
Sekilas Tata Kelola Kolaboratif
Sekilas Tata Kelola KolaboratifSekilas Tata Kelola Kolaboratif
Sekilas Tata Kelola Kolaboratifoswarmungkasa1
 
Tata Kelola Kolaboratif
Tata Kelola KolaboratifTata Kelola Kolaboratif
Tata Kelola Kolaboratifoswarmungkasa1
 
Pengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan Pembelajaran
Pengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan PembelajaranPengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan Pembelajaran
Pengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan Pembelajaranoswarmungkasa1
 
Kode Etik Perencana Kota dan Wilayah. Pemahaman Konsep Dasar dan Penerapan Ma...
Kode Etik Perencana Kota dan Wilayah. Pemahaman Konsep Dasar dan Penerapan Ma...Kode Etik Perencana Kota dan Wilayah. Pemahaman Konsep Dasar dan Penerapan Ma...
Kode Etik Perencana Kota dan Wilayah. Pemahaman Konsep Dasar dan Penerapan Ma...oswarmungkasa1
 
Jakarta Towards a Resilient City
Jakarta Towards a Resilient CityJakarta Towards a Resilient City
Jakarta Towards a Resilient Cityoswarmungkasa1
 
Collaboration towards A Resilient Jakarta
Collaboration towards A Resilient JakartaCollaboration towards A Resilient Jakarta
Collaboration towards A Resilient Jakartaoswarmungkasa1
 
Green Infrastructure di Perkotaan. Studi Kasus Jakarta
Green Infrastructure di Perkotaan. Studi Kasus JakartaGreen Infrastructure di Perkotaan. Studi Kasus Jakarta
Green Infrastructure di Perkotaan. Studi Kasus Jakartaoswarmungkasa1
 
Kode Etik Perencana. Pemahaman Konsep Dasar dan Penerapan
Kode Etik Perencana. Pemahaman Konsep Dasar dan PenerapanKode Etik Perencana. Pemahaman Konsep Dasar dan Penerapan
Kode Etik Perencana. Pemahaman Konsep Dasar dan Penerapanoswarmungkasa1
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan PublikTata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publikoswarmungkasa1
 

More from oswarmungkasa1 (20)

Perencanaan Skenario
Perencanaan SkenarioPerencanaan Skenario
Perencanaan Skenario
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Tanggapan Rancangan Undang Undang tentang Perubahan Undang Undang Nomor 29 Ta...
Tanggapan Rancangan Undang Undang tentang Perubahan Undang Undang Nomor 29 Ta...Tanggapan Rancangan Undang Undang tentang Perubahan Undang Undang Nomor 29 Ta...
Tanggapan Rancangan Undang Undang tentang Perubahan Undang Undang Nomor 29 Ta...
 
Mewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda Strategis
Mewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda StrategisMewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda Strategis
Mewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda Strategis
 
Momentum Pasca Sesi 7 Global Platform Disaster Risk Reduction 2022 Pesan Pent...
Momentum Pasca Sesi 7 Global Platform Disaster Risk Reduction 2022 Pesan Pent...Momentum Pasca Sesi 7 Global Platform Disaster Risk Reduction 2022 Pesan Pent...
Momentum Pasca Sesi 7 Global Platform Disaster Risk Reduction 2022 Pesan Pent...
 
Mewujudkan TOD di Indonesia Rangkuman Pembelajaran Kota Mancanegara
Mewujudkan TOD di Indonesia Rangkuman Pembelajaran Kota MancanegaraMewujudkan TOD di Indonesia Rangkuman Pembelajaran Kota Mancanegara
Mewujudkan TOD di Indonesia Rangkuman Pembelajaran Kota Mancanegara
 
Mewujudkan Kota Sehat. Pembelajaran Mancanegara bagi Penyempurnaan Kota Sehat...
Mewujudkan Kota Sehat. Pembelajaran Mancanegara bagi Penyempurnaan Kota Sehat...Mewujudkan Kota Sehat. Pembelajaran Mancanegara bagi Penyempurnaan Kota Sehat...
Mewujudkan Kota Sehat. Pembelajaran Mancanegara bagi Penyempurnaan Kota Sehat...
 
Perencanaan Skenario (Scenario Planning). Konsep Dasar, Pembelajaran, dan Age...
Perencanaan Skenario (Scenario Planning). Konsep Dasar, Pembelajaran, dan Age...Perencanaan Skenario (Scenario Planning). Konsep Dasar, Pembelajaran, dan Age...
Perencanaan Skenario (Scenario Planning). Konsep Dasar, Pembelajaran, dan Age...
 
Mewujudkan Jalan Berbayar di Jakarta Belajar dari Pengalaman Kota Mancanegara
Mewujudkan Jalan Berbayar di Jakarta Belajar dari Pengalaman Kota MancanegaraMewujudkan Jalan Berbayar di Jakarta Belajar dari Pengalaman Kota Mancanegara
Mewujudkan Jalan Berbayar di Jakarta Belajar dari Pengalaman Kota Mancanegara
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Sekilas Tata Kelola Kolaboratif
Sekilas Tata Kelola KolaboratifSekilas Tata Kelola Kolaboratif
Sekilas Tata Kelola Kolaboratif
 
Tata Kelola Kolaboratif
Tata Kelola KolaboratifTata Kelola Kolaboratif
Tata Kelola Kolaboratif
 
Pengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan Pembelajaran
Pengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan PembelajaranPengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan Pembelajaran
Pengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan Pembelajaran
 
Kode Etik Perencana Kota dan Wilayah. Pemahaman Konsep Dasar dan Penerapan Ma...
Kode Etik Perencana Kota dan Wilayah. Pemahaman Konsep Dasar dan Penerapan Ma...Kode Etik Perencana Kota dan Wilayah. Pemahaman Konsep Dasar dan Penerapan Ma...
Kode Etik Perencana Kota dan Wilayah. Pemahaman Konsep Dasar dan Penerapan Ma...
 
Jakarta Towards a Resilient City
Jakarta Towards a Resilient CityJakarta Towards a Resilient City
Jakarta Towards a Resilient City
 
Collaboration towards A Resilient Jakarta
Collaboration towards A Resilient JakartaCollaboration towards A Resilient Jakarta
Collaboration towards A Resilient Jakarta
 
Filosofi Pembangunan
Filosofi PembangunanFilosofi Pembangunan
Filosofi Pembangunan
 
Green Infrastructure di Perkotaan. Studi Kasus Jakarta
Green Infrastructure di Perkotaan. Studi Kasus JakartaGreen Infrastructure di Perkotaan. Studi Kasus Jakarta
Green Infrastructure di Perkotaan. Studi Kasus Jakarta
 
Kode Etik Perencana. Pemahaman Konsep Dasar dan Penerapan
Kode Etik Perencana. Pemahaman Konsep Dasar dan PenerapanKode Etik Perencana. Pemahaman Konsep Dasar dan Penerapan
Kode Etik Perencana. Pemahaman Konsep Dasar dan Penerapan
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan PublikTata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik
 

Recently uploaded

UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukumbrunojahur
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 

Recently uploaded (8)

UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 

Rencana Aksi Kolaboratif

  • 1. Rencana Aksi Kolaboratif (Collaborative Action Plan) Pelatihan Jabatan Fungsional Penjenjangan Perencana Tingkat Madya Angkatan XXI 3 Agustus 2020 Oswar Mungkasa Bappenas
  • 2. Kisi Tayangan  Perencanaan Strategik (Strategic Planning)  Rencana Aksi (Action Plan)  Tata Kelola Kolaboratif (Collaborative Governance)  Rencana Aksi Kolaboratif (Collaborative Action Plan).
  • 3.
  • 5. Definisi dan Pertanyaan Kunci • Perencanaan strategik adalah proses sebuah lembaga mendefinisikan strategi, atau arah tujuan dan menetapkan alokasi pemanfaatan sumberdaya untuk menjalankan strateginya • Pertanyaan kunci  Bagaimana keadaan kita saat ini?(the situation and momentum)  Masa depan seperti apa yang ingin diwujudkan? (desired direction)  Bagaimana cara terbaik mewujudkan masa depan yang ingin dituju? (the strategic plan) • John N. Bailey (1981)
  • 6. Mengapa? • Mengapa perlu perencanaan strategik  Memantapkan visi bersama  menjernihkan nilai dan keyakinan  Mendorong ide dan pendekatan baru  Mengantisipasi kesempatan dan hambatan  Menyediakan kerangka kerja pengambilan keputusan  Mengembangkan cetak biru pengembangan institusi Failing to plan, is planning to fail.
  • 7. Elemen • Visi  keluaran utopia, berfokus pada hasil, bukan aksi. Semua tentang apa yang mungkin dicapai dengan potensi yang ada. Karakter visi yaitu (i) imaginable (dapat dibayangkan), (ii) desirable (diinginkan); (iii) feasible (dimungkinkan); (iv) focused (terarah); (v) flexible (memungkinkan inisiatif individu/lokal); (vi) inspiring (sumber inspirasi) (vi) communicable (mudah dimengerti) • Misi  fokus pada aksi yang dilakukan untuk mewujudkan Visi. • Tujuan  hasil utama yang belum rinci, mendukung visi dan misi • Strategi  pendekatan dalam mencapai tujuan • Sasaran  langkah terukur untuk mencapai strategi/tujuan, yang harus memenuhi SMART (specific, measurable, attainable, relevant, time bound)
  • 8.
  • 9. VMOSA Vision, Mission, Objectives, Strategies and Action Plans • Visi. Menggambarkan sistem nilai yang diyakini ideal sekaligus merupakan mimpi masa depan (house for all, every house a home) • Misi (apa dan mengapa). Menggambarkan apa yang akan dilakukan dan mengapa dilakukan. Misi lebih nyata dan berorientasi aksi dibanding visi. Misi mengacu pada masalah atau tujuan namun tidak rinci tetapi sebagai petunjuk awal bagaimana mengatasi masalah (mengembangkan lingkungan sehat dan aman melalui perencanaan kolaboratif, aksi komunitas, dan advokasi kebijakan).
  • 10. VMOSA Vision, Mission, Objectives, Strategies and Action Plans • Objectives (Tujuan/Sasaran). Sebagai lanjutan misi kemudian sasaran ditetapkan untuk menunjukkan hasil terukur tertentu yang perlu dicapai pada tenggat waktu tertentu (how much of what will be accomplished by when) – Contoh  pada tahun 2015 (kapan), meningkatkan 20 persen (sebesar) pelanggan air minum (apa). • Strategi (the how/bagaimana). Menjelaskan bagaimana mencapai sasaran memanfaatkan sumberdaya yang tersedia. • Action Plans (Rencana Aksi). Menggambarkan secara rinci tepatnya bagaimana strategi akan dilaksanakan untuk memenuhi sasaran yang telah ditetapkan terdahulu.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 19. Definisi dan Komponen • Sebuah rencana aksi merupakan daftar langkah atau tugas yang perlu dilakukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan • Rancana aksi merupakan bagian penting dari proses perencanaan strategis dan membantu meningkatkan perencanaan tim. • Tidak terbatas pada manajemen proyek, tetapi rencana aksi dapat digunakan untuk perorangan. • Rencana aksi bersifat dinamis disesuaikan dengan perubahan keadaan. • Komponen rencana aksi mencakup Gambaran jelas tentang tujuan yang ingin dicapai Tugas/langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan Pihak yang bertanggungjawab melaksanakan tugas Kapan tugas perlu diselesaikan (waktu dan milestone/ benchmark) Sumberdaya yang dibutuhkan Ukuran evaluasi kemajuan kerja • https://creately.com/blog/diagrams/how-to-write-an-action-plan/ diakses pada 30 Juli 2020
  • 20. Mengapa perlu? • Perencanaan yang baik membantu menyiapkan kita menghadapi hambatan dan menjaga tetap dalam jalur yang telah direncanakan. • Rencana aksi yang efektif dapat meningkatkan produktifitas dan menjaga langkah tetap terarah. • Beberapa manfaat rencana aksi  Memberi arah yang jelas. Rencana aksi mencakup langkah yang perlu dilakukan dan waktu penyelesaiannya.  Tujuan tertulis jelas dan diterjemahkan dalam langkah tindak lanjut memotivasi agar tetap berkomitmen.  Dapat melacak kemajuan terhadap pencapaian tujuan  Rencana aksi terdiri dari kumpulan langkah yang perlu dilakukan sehingga memudahkan membuat prioritas berdasar tingkat kesulitan dan dampaknya. • https://creately.com/blog/diagrams/how-to-write-an-action-plan/ diakses pada 30 Juli 2020
  • 21. Langkah Penyusunan • Langkah Pertama. Menetapkan Tujuan/Sasaran dan analisis SMART • Langkah Kedua Menyusun Daftar Langkah, berikut tenggat waktu, dan penanggungjawab. • Langkah Ketiga Prioritas Langkah • Langkah Keempat Tetapkan Milestones/Tonggak • Langkah Kelima Identifikasi kebutuhan sumberdaya • Langkah Keenam Pemantauan, evaluasi dan pengkinian • Analisis SMART  Specific – tujuan harus jelas.  Measurable – bagaimana mengukur keberhasilan pencapaian tujuan.  Attainable – realistis dan dapat dipenuhi mempertimbangkan sumberdaya yang tersedia.  Relevant – sejalan dengan tujuan lainnya  Timely – mempunyai batas waktu yang jelas dan dapat dipenuhi. • https://creately.com/blog/diagrams/how-to-write-an-action-plan/ diakses pada 30 Juli 2020
  • 22.
  • 23.
  • 25. Era Kolaborasi  Era Kolaborasi  Old Public Administration New Public Administration  Governtment  Governance  Pemerintah tidak lagi mendominasi  pemerintah- swasta-masyarakat  Kolaborasi  keniscayaan  Tata Kelola Kolaboratif (Collaborative Governance)  Pengelolaan pemerintahan melibatkan pemangku kepentingan non pemerintah  Berorientasi musyawarah dan konsensus dalam pengambilan keputusan  Membuat/melaksanakan kebijakan publik Foto: 05/01/2023 25
  • 26. Kolaborasi suatu Keniscayaan  Pentingnya Tata Kelola Kolaboratif  kompleksitas dan saling ketergantungan antarinstitusi  Meningkatkan kualitas kebijakan  Sesuai kebutuhan masyarakat  Menjamin kelangsungan kebijakan  Meningkatkan kesetaraan dalam pelaksanaan  Mampu mengikis ego sektoral dan daerah  Mengurangi dan mencegah konflik  Fakta Penerapan  Praktik baku di Amerika dan negara lain  lembaga internasional seperti LSM (the Nature Conservacy), Bank Dunia.  Agenda global  Agenda 21, MDGs dan SDGs Foto: Internet 05/01/2023 26
  • 27. Kolaborasi bukan Barang Asing  Bagaimana Indonesia?  RPJPN – RPJMN  kemitraan dan partisipasi masyarakat  Pemerintah daerah  ada yang berhasil dan banyak kurang optimal  SDGs Indonesia  4 platform partisipasi (pemerintah dan parlemen - organisaasi masyarakat dan media – pelaku usaha dan filantropi – pakar dan akademisi)  Praktek unggulan • Nasional  Pokja AMPL/Pokja PKP/Pokja PPAS dan Jejaring AMPL • Daerah  Desain Besar Isu Strategis Jakarta dan Strategi Ketahanan Kota Jakarta Foto: Internet 05/01/2023 27
  • 28. Definisi : Tata Kelola - Kolaborasi - TataKelola Kolaboratif • Tata Kelola Lebih lanjut mendefinisikan governance adalah tentang aturan main penyusunan keputusan bersama diantara keberagaman pelaku dan organsiasi, dan tidak terdapat sistem kendali formal yang mampu mendikte pola hubungan antara pelaku dan organisasi (Chotary dan Stoker, 2009) • Kolaborasi adalah hubungan antarorganisasi yang saling berpartisipasi dan saling menyetujui untuk bersama mencapai tujuan, berbagi informasi, berbagi sumberdaya, berbagi manfaat, dan bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan bersama untuk menyelesaikan berbagai masalah (Lai, 2011). • Collaborative governance (tata kelola kolaboratif) adalah cara pengelolaan pemerintahan yang melibatkan secara langsung pemangku kepentingan non-pemerintah, berorientasi pada konsensus, dan musyawarah dalam proses pengambilan keputusan bersama, yang memiliki tujuan untuk membuat atau melaksanakan kebijakan dan program publik Ansell dan Gash (2007). Penekanannya adalah pada pencapaian derajat konsensus di antara para pemangku kepentingan (Sari, 2014).
  • 29. G l Kondisi Awal Kesenjangan Kekuatan- Sumberdaya- Pengetahuan Insentif dan Kendala partisipasi Sejarah kerjasama atau konflik (tingkatan awal saling percaya) Dialog Tatap Muka Perundingan niat baik Saling Percaya Berkomitmen  Menyadari saling ketergantungan  Berbagi rasa memiliki  Keterbukaan terhadap manfaat Saling Pengertian  Misi jelas  Definisi masalah bersama  Mengenali nilai bersama Keluaran Sementara  Hasil awal  Rencana Strategis  Penelitian bersama Desain Kelembagaan  Partisipasi inklusif * Forum Eksklusif  Aturan jelas * Proses terbuka Kepemimpinan Fasilitatif (termasuik pemberdayaan) Proses Kolaboratif Dampak Model Tata Kelola Kolaboratif Ansell-Gash
  • 30. Sumber: Rob Waite. Strategic Planning that Works tanpa tahun
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 35. Pembelajaran dan Isu • Rencana aksi masih terfokus pada tupoksi masing-masing institusi dan bukan berangkat dari isu strategis bersama. • Fenomena ‘working in silos’ masih terasa • Pemangku kepentingan non pemerintah masih belum terlibat sepenuhnya. Masih belum ‘meaningful participation’. • Dampak Rencana Aksi konvensional adalah kemungkinan keluaran tidak optimal dalam bentuk (i) kegiatan tumpang tindih, (ii) urusan yang tidak tertangani sama sekali; (iii) urusan tertangani sebagian. • Dibutuhkan pengembangan rencana aksi kolaboratif.
  • 36. Penguatan Kolaborasi  Pentahapan  Pengenalan  pembentukan tim kecil, pemetaan pemangku kepentingan dan sumberdaya; pemetaan isu strategis awal (Analisis SWOT); pengembangan kemitraan awal; agenda.  Pemaduan  penyamaan pandangan, pemahaman, pembentukan pokja, pengembangan SOP, pemetaan isu strategis bersama, komitmen (visi, misi, tujuan dan target), advokasi ke pimpinan.  Pengembangan  konsensus peta jalan dan rencana aksi dan penanggungjawab kegiatan.  Pemantapan  pemantauan, evaluasi, dan peningkatan kualitas 05/01/2023 36 Model Tata Kelola Kolaboratif
  • 37. Upaya Kolaborasi • Pemetaan dan pemilihan pemangku kepentingan. Keberagaman dan kelengkapan ragam pemangku kepentingan yang terlibat akan menentukan kualitas keluaran kolaborasi. • Pembentukan forum pemangku kepentingan sebagai wadah kolaborasi. • Kemitraan antarpemangku Kepentingan untuk memadukan sumberdaya agar lebih efektif dan efisien. Foto: Kedeputian Gub DKI bidang TRLH Pemangku Kepentingan Komitmen konsensus Keluaran 37
  • 38. Foto: Internet 05/01/2023 38 Upaya Kolaborasi • Pengembangan strategi komunikasi. Komunikasi intensif menjaga proses kolaborasi tetap terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan • Pengelolaan pengetahuan. Data, informasi, pengetahuan dan inovasi ditunjang komunikasi yang baik dapat merupakan insentif proses kolaborasi. • Kepemimpinan fasilitatif. Tidak mudah menemukan tetapi setidaknya kriteria ini perlu menjadi pertimbangan. • Peningkatan kapasitas berupa pelatihan, pembelajaran, pengelolaan pengetahuan, saling berbagi, serta kemitraan.