SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Kebutuhan Kelembagaan Pengelolaan
Perkotaan Lintas Daerah
Oswar Mungkasa
Perencana Ahli Utama Bappenas
Focus Group Discussion
Penajaman Alternatif Kelembagaan Untuk
Wilayah Metropolitan Serta Kawasan Perkotaan
Lintas Administrasi dan Kecamatan Perkotaan
dalam Kabupaten
Direktorat Pembangunan Daerah Bappenas
Daring 27 Desember 2021
4/6/2022 0
Source: www.gliffy.com
4/6/2022 1
then we might not solve every problem,
but we can get some thing meaningful done
(dikutip dari Investing Democracy. Engaging Citizens
in Collaborative Governance – Carmen Sirianni)
when collaborating,
“the government sometimes needs to play the role of
participant rather than leader and learner rather than
teacher”
(Smith, 2004)
KISI TANGGAPAN
ISU PENTING
PELUANG DAN TANTANGAN
UPAYA STRATEGIS
4/6/2022 2
LANGKAH STRATEGIS
FORUM KOLABORATIF
PRAKTIK UNGGULAN
Kisi Tayangan
Kebutuhan pengintegrasian rencana di kawasan perkotaan lintas daerah,
peluang dan tantangannya
Strategi untuk penjaminan pelaksanaan komitmen daerah terhadap
pelaksanaan rencana yang disepakati
Kebutuhan pembentukan kelembagaan pengelolaan perkotaan lintas
daerah yang kolaboratif
4/6/2022 3
Kisi Tanggapan
Isu Penting (1)
4/6/2022 4
• Hasil studi pada Metropolitan di Brazil, Argentina, Mexico dan Cina
menunjukkan bahwa isu utama metropolitan merupakan isu bersama kota-
kota pembentuk metropolitan seperti ketidakterpaduan sistim transportasi dan
mobilitas; kondisi sanitasi lingkungan (pencemaran air limbah; penanganan
sampah tidak memadai; kekurangan air bersih; polusi udara, sungai, pantai)
belum memadai; kerusakan Daerah Aliran Sungai. Termasuk ketidakefisienan
layanan pada daerah perbatasan kota (Metropolis Initiative, 2014).
• Kasus DKI Jakarta  isu relatif sama seperti pengelolaan sampah;
ketidakterpaduan sistim transportasi, kebutuhan air bersih belum terpenuhi;
polusi udara terutama akibat kemacetan; polusi sungai dan pantai;
ketimpangan kualitas layanan publik pada daerah perbatasan.
Isu Penting (2)
4/6/2022 5
• Upaya penanganan isu bersama melalui Kerjasama Antardaerah (KAD)
belum menunjukkan hasil yang memadai.
• Contoh Kasus BKSP Jabodetabek  dipandang tidak efektif karena (i)
adanya kendala sinergitas dan sinkronisasi perencanaan antardaerah. Masa
efektif RPJMD masing-masing daerah berbeda; (ii) kegiatan berfokus pada
masalah Jakarta. Terbentuk hubungan ‘principal-agent’ (atasan-bawahan)
melalui penyediaan dana bantuan ke daerah sekitar; (iii) ego daerah masih
dominan; (iv) kerjasama belum melibatkan pihak non pemerintah termasuk
komponen masyarakat
Peluang dan Tantangan
4/6/2022 6
Peluang
• KAD telah tercantum dalam naskah UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah pasal 363 sampai 369.
• Ditindaklanjuti dengan PP Nomor 28 Tahun 2018 tentang Kerjasama
Daerah
Tantangan
• Working in silos  pemerintah daerah masih banyak yang belum
menjalin kerjasama dengan daerah sekitar
• Fragmented governance  pengelolaan suatu kawasan tertentu seperti
Metropolitan dilakukan oleh lebih dari satu entitas pemerintahan
lebih dari satu jenjang pemerintahan. Contoh Metropolitan Jabodetabek
Working in “silos”
Source: www.gliffy.com
Source: tadamichi/Shutterstock.com
Incomprehensive solution
Fragmented Governance
• Jakarta consists of five municipalities, headed by a
Mayor and Regent. They are chosen by the governor of
Jakarta with their authority limited to administrative.
• Jakarta led by Governor, while surrounding
municipalities led by Mayor or Regent. Also, there are
2 surrounding provinces headed by Governor.
MAP OF JAKARTA
METROPOLITAN AREA
Legends
Special Province of Jakarta
(Led By Governor)
Province of West Java
(Led By Governor)
Province of Banten
(Led By Governor)
Bogor Regency
(Led By Head of Regency)
Bogor City
(Led By Mayor)
Depok City
(Led By Mayor)
Bekasi City
(Led By Mayor)
Bekasi Regency
(Led By Head of Regency)
Tangerang Regency
(Led By Head of Regency)
Tangerang City
(Led By Mayor)
South Tangerang City
(Led By Mayor)
Upaya Strategis (1)
4/6/2022 9
• Penerapan Tata Kelola Kolaboratif yaitu cara
pengelolaan pemerintahan yang melibatkan secara
langsung seluruh pemangku kepentingan
termasuk komponen non pemerintah, berorientasi
pada konsensus, dan musyawarah dalam proses
pengambilan keputusan kolektif. Penekanannya
adalah pada pencapaian konsensus di antara para
pemangku kepentingan (Ansell dan Gash, 2007)
dan kolaborasi antarorganisasi.
• Institusi governance meliputi tiga ranah yaitu negara
atau pemerintah, swasta atau dunia usaha dan
masyarakat yang saling berinteraksi dan menjalankan
fungsinya masing-masing (Sedarmayanti, 2003).
• Perubahan istilah government menjadi governance
mengandung maksud perubahan peran pemerintah
tidak lagi memonopoli dalam pengelolaan tata
pemerintahan tetapi bersama pemangku kepentingan
non-pemerintah.
Upaya Strategis (2)
4/6/2022 10
• tata kelola adalah tentang aturan main penyusunan keputusan bersama diantara
keberagaman pelaku dan organisasi, dan tidak terdapat sistem kendali formal
yang mampu mendikte pola hubungan antara pelaku dan organisasi (Kurniadi,
2020)
• kolaborasi dapat dipahami sebagai hubungan antarorganisasi yang saling
berpartisipasi dan saling menyetujui untuk bersama mencapai tujuan, saling
berbagi informasi, sumberdaya, manfaat, dan bertanggungjawab dalam
pengambilan keputusan bersama untuk menyelesaikan berbagai masalah (Lai,
2011).
• Dalam kerjasama kolaboratif hubungan prinsipal-agen tidak berlaku karena
kerjasama yang terjadi adalah kerjasama antara prinsipal dengan prinsipal. Tidak
ada hirarki dalam kolaborasi (Peter, 1998)
• transformasi hubungan dari pengakuan keberadaaan bersama (co-existence),
kemudian melakukan komunikasi (communication), kerjasama (cooperation),
koordinasi (co-ordination) hingga sampai pada kolaborasi (Eppel, 2013).
4/6/2022 11
Gambar 1 Rangkaian Transformasi Kolaborasi
Langkah Strategis
4/6/2022 12
• Setidaknya terdapat 4 (empat) langkah strategis yaitu
(i) Pemetaan Pemangku Kepentingan baik pemerintah dan non
pemerintah
(ii) Pembentukan wadah kolaborasi berupa Forum Pemangku
Kepentingan
(iii) Penyusunan Desain Besar (Grand Design) atau Cetak Biru
Pengelolaan Kawasan Metropolitan
(iv) Internalisasi Desain Besar/Cetak Biru dalam dokumen
perencanaan pembangunan (RPJP, RPJM, Renstra maupun RKP)
PROSES PENYUSUNAN DESAIN BESAR
Diskusi isu, pengumpulan
data awal, dan pemetaan
kapasitas para pemangku
kepentingan
Pembentukan forum para
pemangku kepentingan
Pem-
bentukan
tim kecil
Lokakarya I:
rumusan isu
dan kondisi
saat ini
(baseline)
Lokakarya II:
rumusan Visi,
Misi, danTarget,
serta kebijakan
dan strategi
Lokakarya
III: rumusan
peta jalan
dan rencana
aksi
Rapat kerja: diskusi hal-hal spesifik untuk bahan atau penyempurnaan hasil
lokakarya/konsultasi
Konsultasi
Publik:
Finalisasi
dokumen
Desain
Besar
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5 Tahap 6
Kegiatan Pendukung
Pelun-
curan dan
Sosialisasi
Desain
Besar
Tahap 7
Pengumpulan data dan pemetaan kapasitas para pemangku kepentingan dilakukan
terus-menerus sampai selesainya desain besar
Desain besar adalah dokumen yang memuat komitmen dan konsensus
terhadap konsep penanganan suatu isu strategis/Kawasan gtertentu
menggunakan pendekatan kolaboratif
Analisa Isu dan Masalah
Pendahuluan
Kondisi Saat Ini (Baseline)
Visi dan Misi
Target
Kebijakan dan Strategi
Peta Jalan (Roadmap)
Rencana Aksi
Pemantauan dan Evaluasi
Bagian I:
Bagian II:
Bagian III:
Bagian IV:
Bagian V:
Bagian VI:
I
Forum Kolaboratif
4/6/2022 15
• Bentuk kelembagaan sebaiknya fleksibel dan tidak kaku serta tidak
menambah birokrasi
• Forum pemangku kepentingan menjadi pilihan rasional  wadah para
pemangku kepentingan (pemerintah dan non pemerintah) dalam
pengambilan kebijakan publik berdasar konsensus termasuk
bertanggungjawab dalam penyusunan, pemantauan dan evaluasi Desain
Besar. Pelaksanaan Desain Besar dilakukan oleh masing-masing pemerintah
daerah/OPD maupun pemerintah pusat sesuai dengan kewenangannya
dengan mengacu pada Desain Besar.
• Desain Besar bersifat jangka menengah dan/atau panjang. Sementara isu
strategis dan jangka pendek dibahas dan disepakati dalam Forum.
• Didukung oleh sekretariat profesional yang memberikan dukungan
administrasi, keuangan dan substansial.
• Mempunyai rencana kerja yang disepakati bersama dan dilaksanakan oleh
Sekretariat.
Praktik Unggulan
4/6/2022 16
Rencana Strategis Metropolitan Rio the Janeiro (Metropolis Initiative, 2014)
• November 1993, Walikota Rio de Janeiro dan Presiden Kamar Dagang dan
Industri Rio de Janeiro menandatangani perjanjian penyusunan Rencana
Strategis Rio de Janeiro.
• Perjanjian ini membuka babak baru kerjasama pemerintah dan komponen
non pemerintah untuk mendanai dan memantau penyusunan rencana.
• Februari 1994, terbentuk sebuah konsorsium mencakup sebanyak 40
perusahaan dan institusi pemerintah
• Desember 1994, terbentuk tim penyusun yang melibatkan masyarakat.
• September 1995, Proses penyusunan Rencana Strategis terselesaikan.
Akhirnya berhasil disepakati 7 (tujuh) strategi dan 21 sasaran serta 159
proyek.
• Setidaknya 760 individu mewakili pemerintah dan non pemerintah
berpartisipasi dalam penyiapan Rencana Strategis
• Keberhasilan ini menjadi contoh bagi metropolitan lain di Brazil sepanjang
era 1990-an.
TERIMA KASIH
https://www.researchgate.net/profile/Oswar-Mungkasa
pitt.academia.edu/oswarmungkasa
oswar.mungkasa63@gmail.com
4/6/2022 17

More Related Content

What's hot

Organisasi dan Kepemimpinan Adaptif di Era Pandemi Covid-19
Organisasi dan Kepemimpinan Adaptif di Era Pandemi Covid-19Organisasi dan Kepemimpinan Adaptif di Era Pandemi Covid-19
Organisasi dan Kepemimpinan Adaptif di Era Pandemi Covid-19Tri Widodo W. UTOMO
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
 
Kebijakan Restrukturisasi Birokrasi dan Pelayanan Publik
Kebijakan Restrukturisasi Birokrasi dan Pelayanan PublikKebijakan Restrukturisasi Birokrasi dan Pelayanan Publik
Kebijakan Restrukturisasi Birokrasi dan Pelayanan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Pengembangan Kerjasama Pemerintah dengan Masyarakat dan Swasta
Pengembangan Kerjasama Pemerintah dengan Masyarakat dan SwastaPengembangan Kerjasama Pemerintah dengan Masyarakat dan Swasta
Pengembangan Kerjasama Pemerintah dengan Masyarakat dan SwastaTri Widodo W. UTOMO
 
Perubahan Paradigma Kepemerintahan
Perubahan Paradigma KepemerintahanPerubahan Paradigma Kepemerintahan
Perubahan Paradigma KepemerintahanDadang Solihin
 
Membangun Indonesia Inklusif Tanpa Diskriminasi
Membangun Indonesia Inklusif Tanpa Diskriminasi Membangun Indonesia Inklusif Tanpa Diskriminasi
Membangun Indonesia Inklusif Tanpa Diskriminasi Tri Widodo W. UTOMO
 
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam PelayananAktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam PelayananTri Widodo W. UTOMO
 
Perspektif Perencanaan Kebutuhan Pengembangan Kompetensi
Perspektif Perencanaan Kebutuhan Pengembangan KompetensiPerspektif Perencanaan Kebutuhan Pengembangan Kompetensi
Perspektif Perencanaan Kebutuhan Pengembangan KompetensiTri Widodo W. UTOMO
 
Kajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di Kalimantan
Kajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di KalimantanKajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di Kalimantan
Kajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di KalimantanTri Widodo W. UTOMO
 
Quo Vadis Reformasi Birokrasi, Sebuah Refleksi Perjalanan 7 Tahun Birokrasi I...
Quo Vadis Reformasi Birokrasi, Sebuah Refleksi Perjalanan 7 Tahun Birokrasi I...Quo Vadis Reformasi Birokrasi, Sebuah Refleksi Perjalanan 7 Tahun Birokrasi I...
Quo Vadis Reformasi Birokrasi, Sebuah Refleksi Perjalanan 7 Tahun Birokrasi I...Tri Widodo W. UTOMO
 
Membangun Komitmen Inovasi di Kepulauan Tanimbar
Membangun  Komitmen Inovasi di Kepulauan TanimbarMembangun  Komitmen Inovasi di Kepulauan Tanimbar
Membangun Komitmen Inovasi di Kepulauan TanimbarTri Widodo W. UTOMO
 
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan Negara
Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan NegaraAkuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan Negara
Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan NegaraDadang Solihin
 
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan DaerahMonitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Kebijakan Nasional Pengembangan Knowledge Management
Kebijakan Nasional Pengembangan Knowledge ManagementKebijakan Nasional Pengembangan Knowledge Management
Kebijakan Nasional Pengembangan Knowledge ManagementHendro Subagyo
 
Penerapan Good Governance di Sektor Publik untuk Meningkatkan Akuntabilitas K...
Penerapan Good Governance di Sektor Publik untuk Meningkatkan Akuntabilitas K...Penerapan Good Governance di Sektor Publik untuk Meningkatkan Akuntabilitas K...
Penerapan Good Governance di Sektor Publik untuk Meningkatkan Akuntabilitas K...Dadang Solihin
 
Kepemerintahan yang Baik: Konsep dan Implementasi
Kepemerintahan yang Baik: Konsep dan ImplementasiKepemerintahan yang Baik: Konsep dan Implementasi
Kepemerintahan yang Baik: Konsep dan ImplementasiDadang Solihin
 
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan DaerahOptimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan DaerahDadang Solihin
 

What's hot (20)

Organisasi dan Kepemimpinan Adaptif di Era Pandemi Covid-19
Organisasi dan Kepemimpinan Adaptif di Era Pandemi Covid-19Organisasi dan Kepemimpinan Adaptif di Era Pandemi Covid-19
Organisasi dan Kepemimpinan Adaptif di Era Pandemi Covid-19
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Kebijakan Restrukturisasi Birokrasi dan Pelayanan Publik
Kebijakan Restrukturisasi Birokrasi dan Pelayanan PublikKebijakan Restrukturisasi Birokrasi dan Pelayanan Publik
Kebijakan Restrukturisasi Birokrasi dan Pelayanan Publik
 
Pengembangan Kerjasama Pemerintah dengan Masyarakat dan Swasta
Pengembangan Kerjasama Pemerintah dengan Masyarakat dan SwastaPengembangan Kerjasama Pemerintah dengan Masyarakat dan Swasta
Pengembangan Kerjasama Pemerintah dengan Masyarakat dan Swasta
 
Perubahan Paradigma Kepemerintahan
Perubahan Paradigma KepemerintahanPerubahan Paradigma Kepemerintahan
Perubahan Paradigma Kepemerintahan
 
Membangun Indonesia Inklusif Tanpa Diskriminasi
Membangun Indonesia Inklusif Tanpa Diskriminasi Membangun Indonesia Inklusif Tanpa Diskriminasi
Membangun Indonesia Inklusif Tanpa Diskriminasi
 
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam PelayananAktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
 
Perspektif Perencanaan Kebutuhan Pengembangan Kompetensi
Perspektif Perencanaan Kebutuhan Pengembangan KompetensiPerspektif Perencanaan Kebutuhan Pengembangan Kompetensi
Perspektif Perencanaan Kebutuhan Pengembangan Kompetensi
 
Kajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di Kalimantan
Kajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di KalimantanKajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di Kalimantan
Kajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di Kalimantan
 
Quo Vadis Reformasi Birokrasi, Sebuah Refleksi Perjalanan 7 Tahun Birokrasi I...
Quo Vadis Reformasi Birokrasi, Sebuah Refleksi Perjalanan 7 Tahun Birokrasi I...Quo Vadis Reformasi Birokrasi, Sebuah Refleksi Perjalanan 7 Tahun Birokrasi I...
Quo Vadis Reformasi Birokrasi, Sebuah Refleksi Perjalanan 7 Tahun Birokrasi I...
 
Membangun Komitmen Inovasi di Kepulauan Tanimbar
Membangun  Komitmen Inovasi di Kepulauan TanimbarMembangun  Komitmen Inovasi di Kepulauan Tanimbar
Membangun Komitmen Inovasi di Kepulauan Tanimbar
 
pembiayaan Pembangunan
pembiayaan Pembangunanpembiayaan Pembangunan
pembiayaan Pembangunan
 
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Peran DPRD dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Daerah
 
Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan Negara
Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan NegaraAkuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan Negara
Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan Negara
 
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan DaerahMonitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
 
Kebijakan Nasional Pengembangan Knowledge Management
Kebijakan Nasional Pengembangan Knowledge ManagementKebijakan Nasional Pengembangan Knowledge Management
Kebijakan Nasional Pengembangan Knowledge Management
 
Penerapan Good Governance di Sektor Publik untuk Meningkatkan Akuntabilitas K...
Penerapan Good Governance di Sektor Publik untuk Meningkatkan Akuntabilitas K...Penerapan Good Governance di Sektor Publik untuk Meningkatkan Akuntabilitas K...
Penerapan Good Governance di Sektor Publik untuk Meningkatkan Akuntabilitas K...
 
Kepemerintahan yang Baik: Konsep dan Implementasi
Kepemerintahan yang Baik: Konsep dan ImplementasiKepemerintahan yang Baik: Konsep dan Implementasi
Kepemerintahan yang Baik: Konsep dan Implementasi
 
Peran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peldPeran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peld
 
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan DaerahOptimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
 

Similar to Kebutuhan Kelembagaan Pengelolaan Perkotaan Lintas Daerah

7. Kolaboratif.pdf
7. Kolaboratif.pdf7. Kolaboratif.pdf
7. Kolaboratif.pdfMarethaDewi2
 
Tanggapan Rancangan Undang Undang tentang Perubahan Undang Undang Nomor 29 Ta...
Tanggapan Rancangan Undang Undang tentang Perubahan Undang Undang Nomor 29 Ta...Tanggapan Rancangan Undang Undang tentang Perubahan Undang Undang Nomor 29 Ta...
Tanggapan Rancangan Undang Undang tentang Perubahan Undang Undang Nomor 29 Ta...oswarmungkasa1
 
Rencana Aksi Kolaboratif
Rencana Aksi KolaboratifRencana Aksi Kolaboratif
Rencana Aksi Kolaboratifoswarmungkasa1
 
Sekilas Tata Kelola Kolaboratif
Sekilas Tata Kelola KolaboratifSekilas Tata Kelola Kolaboratif
Sekilas Tata Kelola Kolaboratifoswarmungkasa1
 
Presentasi forum kerja legislator riau_by Intsiawati Ayus
Presentasi forum kerja legislator riau_by Intsiawati AyusPresentasi forum kerja legislator riau_by Intsiawati Ayus
Presentasi forum kerja legislator riau_by Intsiawati AyusIntsiawati Ayus
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan PublikTata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publikoswarmungkasa1
 
Optimalisasi Fungsi Legislasi dan Pengawasan Dewan Perwakilan Daerah
Optimalisasi Fungsi Legislasi dan Pengawasan Dewan Perwakilan DaerahOptimalisasi Fungsi Legislasi dan Pengawasan Dewan Perwakilan Daerah
Optimalisasi Fungsi Legislasi dan Pengawasan Dewan Perwakilan DaerahDadang Solihin
 
Policy brief Penataan Daerah
Policy brief Penataan DaerahPolicy brief Penataan Daerah
Policy brief Penataan DaerahDeny P. Sambodo
 
04 materi buku informasi
04 materi buku informasi04 materi buku informasi
04 materi buku informasiNda Handara
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...oswarmungkasa1
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganOswar Mungkasa
 
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiKonsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiTri Widodo W. UTOMO
 
Bahan Paparan Kolaboratif & Berorientasi Pelayanan.pptx
Bahan Paparan Kolaboratif & Berorientasi Pelayanan.pptxBahan Paparan Kolaboratif & Berorientasi Pelayanan.pptx
Bahan Paparan Kolaboratif & Berorientasi Pelayanan.pptxeliteprinting
 
Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD Dadang Solihin
 
FGD kelembagaan perkotaan metropolitan.pptx
FGD kelembagaan perkotaan metropolitan.pptxFGD kelembagaan perkotaan metropolitan.pptx
FGD kelembagaan perkotaan metropolitan.pptxsimpleminote7
 
Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman. Memperkuat Koordinasi Menuju...
Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman. Memperkuat Koordinasi Menuju...Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman. Memperkuat Koordinasi Menuju...
Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman. Memperkuat Koordinasi Menuju...Oswar Mungkasa
 
KONSEP_PRINSIP_MODEL_DAN_TUJUAN_MANAJEME.pdf
KONSEP_PRINSIP_MODEL_DAN_TUJUAN_MANAJEME.pdfKONSEP_PRINSIP_MODEL_DAN_TUJUAN_MANAJEME.pdf
KONSEP_PRINSIP_MODEL_DAN_TUJUAN_MANAJEME.pdfWANTOWANTO10
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...oswarmungkasa1
 
Pembangunan Transmigrasi dalam Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
Pembangunan Transmigrasi dalam  Perspektif Evaluasi Kinerja PembangunanPembangunan Transmigrasi dalam  Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
Pembangunan Transmigrasi dalam Perspektif Evaluasi Kinerja PembangunanDadang Solihin
 

Similar to Kebutuhan Kelembagaan Pengelolaan Perkotaan Lintas Daerah (20)

7. Kolaboratif.pdf
7. Kolaboratif.pdf7. Kolaboratif.pdf
7. Kolaboratif.pdf
 
Tanggapan Rancangan Undang Undang tentang Perubahan Undang Undang Nomor 29 Ta...
Tanggapan Rancangan Undang Undang tentang Perubahan Undang Undang Nomor 29 Ta...Tanggapan Rancangan Undang Undang tentang Perubahan Undang Undang Nomor 29 Ta...
Tanggapan Rancangan Undang Undang tentang Perubahan Undang Undang Nomor 29 Ta...
 
7. Kolaboratif.pptx
7. Kolaboratif.pptx7. Kolaboratif.pptx
7. Kolaboratif.pptx
 
Rencana Aksi Kolaboratif
Rencana Aksi KolaboratifRencana Aksi Kolaboratif
Rencana Aksi Kolaboratif
 
Sekilas Tata Kelola Kolaboratif
Sekilas Tata Kelola KolaboratifSekilas Tata Kelola Kolaboratif
Sekilas Tata Kelola Kolaboratif
 
Presentasi forum kerja legislator riau_by Intsiawati Ayus
Presentasi forum kerja legislator riau_by Intsiawati AyusPresentasi forum kerja legislator riau_by Intsiawati Ayus
Presentasi forum kerja legislator riau_by Intsiawati Ayus
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan PublikTata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik
 
Optimalisasi Fungsi Legislasi dan Pengawasan Dewan Perwakilan Daerah
Optimalisasi Fungsi Legislasi dan Pengawasan Dewan Perwakilan DaerahOptimalisasi Fungsi Legislasi dan Pengawasan Dewan Perwakilan Daerah
Optimalisasi Fungsi Legislasi dan Pengawasan Dewan Perwakilan Daerah
 
Policy brief Penataan Daerah
Policy brief Penataan DaerahPolicy brief Penataan Daerah
Policy brief Penataan Daerah
 
04 materi buku informasi
04 materi buku informasi04 materi buku informasi
04 materi buku informasi
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiKonsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
 
Bahan Paparan Kolaboratif & Berorientasi Pelayanan.pptx
Bahan Paparan Kolaboratif & Berorientasi Pelayanan.pptxBahan Paparan Kolaboratif & Berorientasi Pelayanan.pptx
Bahan Paparan Kolaboratif & Berorientasi Pelayanan.pptx
 
Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD
 
FGD kelembagaan perkotaan metropolitan.pptx
FGD kelembagaan perkotaan metropolitan.pptxFGD kelembagaan perkotaan metropolitan.pptx
FGD kelembagaan perkotaan metropolitan.pptx
 
Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman. Memperkuat Koordinasi Menuju...
Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman. Memperkuat Koordinasi Menuju...Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman. Memperkuat Koordinasi Menuju...
Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman. Memperkuat Koordinasi Menuju...
 
KONSEP_PRINSIP_MODEL_DAN_TUJUAN_MANAJEME.pdf
KONSEP_PRINSIP_MODEL_DAN_TUJUAN_MANAJEME.pdfKONSEP_PRINSIP_MODEL_DAN_TUJUAN_MANAJEME.pdf
KONSEP_PRINSIP_MODEL_DAN_TUJUAN_MANAJEME.pdf
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Pembangunan Transmigrasi dalam Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
Pembangunan Transmigrasi dalam  Perspektif Evaluasi Kinerja PembangunanPembangunan Transmigrasi dalam  Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
Pembangunan Transmigrasi dalam Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
 

Recently uploaded

Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfdrmdbriarren
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxrohiwanto
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasiasaliaraudhatii
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (16)

Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 

Kebutuhan Kelembagaan Pengelolaan Perkotaan Lintas Daerah

  • 1. Kebutuhan Kelembagaan Pengelolaan Perkotaan Lintas Daerah Oswar Mungkasa Perencana Ahli Utama Bappenas Focus Group Discussion Penajaman Alternatif Kelembagaan Untuk Wilayah Metropolitan Serta Kawasan Perkotaan Lintas Administrasi dan Kecamatan Perkotaan dalam Kabupaten Direktorat Pembangunan Daerah Bappenas Daring 27 Desember 2021 4/6/2022 0 Source: www.gliffy.com
  • 2. 4/6/2022 1 then we might not solve every problem, but we can get some thing meaningful done (dikutip dari Investing Democracy. Engaging Citizens in Collaborative Governance – Carmen Sirianni) when collaborating, “the government sometimes needs to play the role of participant rather than leader and learner rather than teacher” (Smith, 2004)
  • 3. KISI TANGGAPAN ISU PENTING PELUANG DAN TANTANGAN UPAYA STRATEGIS 4/6/2022 2 LANGKAH STRATEGIS FORUM KOLABORATIF PRAKTIK UNGGULAN Kisi Tayangan
  • 4. Kebutuhan pengintegrasian rencana di kawasan perkotaan lintas daerah, peluang dan tantangannya Strategi untuk penjaminan pelaksanaan komitmen daerah terhadap pelaksanaan rencana yang disepakati Kebutuhan pembentukan kelembagaan pengelolaan perkotaan lintas daerah yang kolaboratif 4/6/2022 3 Kisi Tanggapan
  • 5. Isu Penting (1) 4/6/2022 4 • Hasil studi pada Metropolitan di Brazil, Argentina, Mexico dan Cina menunjukkan bahwa isu utama metropolitan merupakan isu bersama kota- kota pembentuk metropolitan seperti ketidakterpaduan sistim transportasi dan mobilitas; kondisi sanitasi lingkungan (pencemaran air limbah; penanganan sampah tidak memadai; kekurangan air bersih; polusi udara, sungai, pantai) belum memadai; kerusakan Daerah Aliran Sungai. Termasuk ketidakefisienan layanan pada daerah perbatasan kota (Metropolis Initiative, 2014). • Kasus DKI Jakarta  isu relatif sama seperti pengelolaan sampah; ketidakterpaduan sistim transportasi, kebutuhan air bersih belum terpenuhi; polusi udara terutama akibat kemacetan; polusi sungai dan pantai; ketimpangan kualitas layanan publik pada daerah perbatasan.
  • 6. Isu Penting (2) 4/6/2022 5 • Upaya penanganan isu bersama melalui Kerjasama Antardaerah (KAD) belum menunjukkan hasil yang memadai. • Contoh Kasus BKSP Jabodetabek  dipandang tidak efektif karena (i) adanya kendala sinergitas dan sinkronisasi perencanaan antardaerah. Masa efektif RPJMD masing-masing daerah berbeda; (ii) kegiatan berfokus pada masalah Jakarta. Terbentuk hubungan ‘principal-agent’ (atasan-bawahan) melalui penyediaan dana bantuan ke daerah sekitar; (iii) ego daerah masih dominan; (iv) kerjasama belum melibatkan pihak non pemerintah termasuk komponen masyarakat
  • 7. Peluang dan Tantangan 4/6/2022 6 Peluang • KAD telah tercantum dalam naskah UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pasal 363 sampai 369. • Ditindaklanjuti dengan PP Nomor 28 Tahun 2018 tentang Kerjasama Daerah Tantangan • Working in silos  pemerintah daerah masih banyak yang belum menjalin kerjasama dengan daerah sekitar • Fragmented governance  pengelolaan suatu kawasan tertentu seperti Metropolitan dilakukan oleh lebih dari satu entitas pemerintahan lebih dari satu jenjang pemerintahan. Contoh Metropolitan Jabodetabek
  • 8. Working in “silos” Source: www.gliffy.com Source: tadamichi/Shutterstock.com Incomprehensive solution
  • 9. Fragmented Governance • Jakarta consists of five municipalities, headed by a Mayor and Regent. They are chosen by the governor of Jakarta with their authority limited to administrative. • Jakarta led by Governor, while surrounding municipalities led by Mayor or Regent. Also, there are 2 surrounding provinces headed by Governor. MAP OF JAKARTA METROPOLITAN AREA Legends Special Province of Jakarta (Led By Governor) Province of West Java (Led By Governor) Province of Banten (Led By Governor) Bogor Regency (Led By Head of Regency) Bogor City (Led By Mayor) Depok City (Led By Mayor) Bekasi City (Led By Mayor) Bekasi Regency (Led By Head of Regency) Tangerang Regency (Led By Head of Regency) Tangerang City (Led By Mayor) South Tangerang City (Led By Mayor)
  • 10. Upaya Strategis (1) 4/6/2022 9 • Penerapan Tata Kelola Kolaboratif yaitu cara pengelolaan pemerintahan yang melibatkan secara langsung seluruh pemangku kepentingan termasuk komponen non pemerintah, berorientasi pada konsensus, dan musyawarah dalam proses pengambilan keputusan kolektif. Penekanannya adalah pada pencapaian konsensus di antara para pemangku kepentingan (Ansell dan Gash, 2007) dan kolaborasi antarorganisasi. • Institusi governance meliputi tiga ranah yaitu negara atau pemerintah, swasta atau dunia usaha dan masyarakat yang saling berinteraksi dan menjalankan fungsinya masing-masing (Sedarmayanti, 2003). • Perubahan istilah government menjadi governance mengandung maksud perubahan peran pemerintah tidak lagi memonopoli dalam pengelolaan tata pemerintahan tetapi bersama pemangku kepentingan non-pemerintah.
  • 11. Upaya Strategis (2) 4/6/2022 10 • tata kelola adalah tentang aturan main penyusunan keputusan bersama diantara keberagaman pelaku dan organisasi, dan tidak terdapat sistem kendali formal yang mampu mendikte pola hubungan antara pelaku dan organisasi (Kurniadi, 2020) • kolaborasi dapat dipahami sebagai hubungan antarorganisasi yang saling berpartisipasi dan saling menyetujui untuk bersama mencapai tujuan, saling berbagi informasi, sumberdaya, manfaat, dan bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan bersama untuk menyelesaikan berbagai masalah (Lai, 2011). • Dalam kerjasama kolaboratif hubungan prinsipal-agen tidak berlaku karena kerjasama yang terjadi adalah kerjasama antara prinsipal dengan prinsipal. Tidak ada hirarki dalam kolaborasi (Peter, 1998) • transformasi hubungan dari pengakuan keberadaaan bersama (co-existence), kemudian melakukan komunikasi (communication), kerjasama (cooperation), koordinasi (co-ordination) hingga sampai pada kolaborasi (Eppel, 2013).
  • 12. 4/6/2022 11 Gambar 1 Rangkaian Transformasi Kolaborasi
  • 13. Langkah Strategis 4/6/2022 12 • Setidaknya terdapat 4 (empat) langkah strategis yaitu (i) Pemetaan Pemangku Kepentingan baik pemerintah dan non pemerintah (ii) Pembentukan wadah kolaborasi berupa Forum Pemangku Kepentingan (iii) Penyusunan Desain Besar (Grand Design) atau Cetak Biru Pengelolaan Kawasan Metropolitan (iv) Internalisasi Desain Besar/Cetak Biru dalam dokumen perencanaan pembangunan (RPJP, RPJM, Renstra maupun RKP)
  • 14. PROSES PENYUSUNAN DESAIN BESAR Diskusi isu, pengumpulan data awal, dan pemetaan kapasitas para pemangku kepentingan Pembentukan forum para pemangku kepentingan Pem- bentukan tim kecil Lokakarya I: rumusan isu dan kondisi saat ini (baseline) Lokakarya II: rumusan Visi, Misi, danTarget, serta kebijakan dan strategi Lokakarya III: rumusan peta jalan dan rencana aksi Rapat kerja: diskusi hal-hal spesifik untuk bahan atau penyempurnaan hasil lokakarya/konsultasi Konsultasi Publik: Finalisasi dokumen Desain Besar Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5 Tahap 6 Kegiatan Pendukung Pelun- curan dan Sosialisasi Desain Besar Tahap 7 Pengumpulan data dan pemetaan kapasitas para pemangku kepentingan dilakukan terus-menerus sampai selesainya desain besar
  • 15. Desain besar adalah dokumen yang memuat komitmen dan konsensus terhadap konsep penanganan suatu isu strategis/Kawasan gtertentu menggunakan pendekatan kolaboratif Analisa Isu dan Masalah Pendahuluan Kondisi Saat Ini (Baseline) Visi dan Misi Target Kebijakan dan Strategi Peta Jalan (Roadmap) Rencana Aksi Pemantauan dan Evaluasi Bagian I: Bagian II: Bagian III: Bagian IV: Bagian V: Bagian VI: I
  • 16. Forum Kolaboratif 4/6/2022 15 • Bentuk kelembagaan sebaiknya fleksibel dan tidak kaku serta tidak menambah birokrasi • Forum pemangku kepentingan menjadi pilihan rasional  wadah para pemangku kepentingan (pemerintah dan non pemerintah) dalam pengambilan kebijakan publik berdasar konsensus termasuk bertanggungjawab dalam penyusunan, pemantauan dan evaluasi Desain Besar. Pelaksanaan Desain Besar dilakukan oleh masing-masing pemerintah daerah/OPD maupun pemerintah pusat sesuai dengan kewenangannya dengan mengacu pada Desain Besar. • Desain Besar bersifat jangka menengah dan/atau panjang. Sementara isu strategis dan jangka pendek dibahas dan disepakati dalam Forum. • Didukung oleh sekretariat profesional yang memberikan dukungan administrasi, keuangan dan substansial. • Mempunyai rencana kerja yang disepakati bersama dan dilaksanakan oleh Sekretariat.
  • 17. Praktik Unggulan 4/6/2022 16 Rencana Strategis Metropolitan Rio the Janeiro (Metropolis Initiative, 2014) • November 1993, Walikota Rio de Janeiro dan Presiden Kamar Dagang dan Industri Rio de Janeiro menandatangani perjanjian penyusunan Rencana Strategis Rio de Janeiro. • Perjanjian ini membuka babak baru kerjasama pemerintah dan komponen non pemerintah untuk mendanai dan memantau penyusunan rencana. • Februari 1994, terbentuk sebuah konsorsium mencakup sebanyak 40 perusahaan dan institusi pemerintah • Desember 1994, terbentuk tim penyusun yang melibatkan masyarakat. • September 1995, Proses penyusunan Rencana Strategis terselesaikan. Akhirnya berhasil disepakati 7 (tujuh) strategi dan 21 sasaran serta 159 proyek. • Setidaknya 760 individu mewakili pemerintah dan non pemerintah berpartisipasi dalam penyiapan Rencana Strategis • Keberhasilan ini menjadi contoh bagi metropolitan lain di Brazil sepanjang era 1990-an.