MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
Perencanaan Skenario
1. Oswar Mungkasa
Perencana Ahli Utama Bappenas
Arisan 6301 – Neraca Ruang – SAPPK ITB
Bandung 18 Juli 2023
Perencanaan Skenario
(Scenario Planning)
Semakin Penting dan Dibutuhkan
2. 29/12/2023 2
The only relevant discussions about
the future are when we succeed in
shifting the question from whether
something will happen
to what we would do if it did happen.
- Arden Brummell and Greg Mac Gillivray
-
Neither past nor present,
but the FUTURE
has become the key
to your existence, today.
As without a future
there is no meaning to life
- Tom Meyers, Futurize Yourself -
5. Perkembangan Awal : Kegagalan Pendekatan Konvensional
• US RAND (Research and Development) Corporation (1950-an)
menggunakan perencanaan skenario secara sistimatik pertama kali
dalam penelitian sistim senjata alternatif dan strategi militer negara di
Dunia
• Royal Dutch Shell (1973) mempunyai jawaban menggunakan skenario
yang dikembangkan sendiri menghadapi kejutan minyak (oil boom).
• pengembangan kemampuan dan pendidikan masa depan
(PriceWaterhouse Coopers);
• mengubah kesadaran pemerintah akan perubahan (Nicaragua in
2012/Foresight);
• menemukan dan memanfaatkan perubahan politik yang mengganggu
(Eastern Bloc);
• mengidentifikasi kebutuhan masa depan bioteknologi (WBSCD);
• penciptaan usulan bisnis bagi lembaga nir laba (Global Business
Network).
6. Perkembangan Awal : Indonesia tidak tertinggal
• RAND Corporation (2003) Skenario Masa Depan Indonesia yang
mencakup 6 (enam) skenario.
• Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
(2000) melalui pendekatan dialog bottom-up meluncurkan
Indonesia Masa Depan 2010.
• Skenario Indonesia 2010 versi pemangku kepentingan Jawa Barat
• Skenario Indonesia 2015
• Bappenas menyiapkan Skenario Indonesia 2045 dengan
memanfaatkan perencanaan skenario, namun hanya untuk
kebutuhan pelatihan staf muda.
8. Pemahaman Dasar: Skenario dan Perencanaan Skenario
Skenario
• secara sederhana digambarkan sebagai cerita yang menggambarkan
kemungkinan masa depan.
• peristiwa hipotetis yang ditetapkan di masa depan untuk memba-
ngun kemungkinan rantai sebab-akibat peristiwa
• ilustrasi hipotetis masa depan, menggambarkan jalur pengembang-
an dan berfungsi sebagai bentuk panduan
Perencanaan Skenario
• proses untuk mengembangkan pandangan alternatif tentang masa
depan organisasi dengan menganalisis ketidakpastian utama yang
dapat mengubah keadaan secara nyata
• sebuah narasi atau cerita yang mengenai kemungkinan masa depan
yang berisikan tentang apa yang mungkin terjadi atau bukan apa
yang harus terjadi yang tidak dapat diprediksi atau bukan ramalan
mengenai masa depan yang dideskripsikan secara jelas di masa
mendatang
• Sederhananya, perencanaan skenario merupakan gambaran
kemungkinan masa depan
9. Pemahaman Dasar: Skenario dan Perencanaan Skenario
Perencanaan Skenario
• perencanaan skenario adalah perangkat perencanaan strategis
yang efektif dalam jangka menengah dan jangka panjang pada
kondisi tidak menentu
• bukan sebuah ramalan, bukan pula proyeksi masa depan dari
kondisi saat ini, bahkan bukan sebuah visi atau kondisi masa
depan yang diinginkan. Melainkan lebih sebagai jawaban
terhadap pertanyaan “seperti apa masa depan yang
terbayangkan” atau “apa yang akan terjadi jika …?”. Ramalan
cenderung mengabaikan risiko, sementara skenario mencakup
unsur risiko
• nilai perencanaan skenario bukan terletak pada ketepatannya
menggambarkan masa depan, tetapi cara menampakkan
seluruh kemungkinan arah masa depan.
10. Manfaat
• Konsep "peramalan" ditafsirkan berbeda dalam
perencanaan skenario. Skenario menunjukkan beragam
kemungkinan
• Skenario membuka pikiran terhadap kemungkinan yang tak
terbayangkan dan menantang keyakinan internal organisasi
yang telah lama dianut.
• Skenario mengarah pada pengambilan keputusan yang lebih
baik untuk masa depan karena meningkatnya koordinasi,
proses pembelajaran.
• mendorong anggota organisasi, pimpinan untuk terus
berkomunikasi, mentransfer pengetahuan, dan belajar.
• berpikir tentang sesuatu yang tidak terpikirkan (thinking the
unthinkable)
11. Manfaat
• Konsep "peramalan" ditafsirkan berbeda yang menunjukkan
beragam kemungkinan
• Skenario membuka pikiran terhadap kemungkinan yang tak
terbayangkan (thinking the unthinkable) dan menantang
keyakinan internal organisasi yang telah lama dianut.
• Skenario mengarah pada pengambilan keputusan yang lebih
baik untuk masa depan karena meningkatnya komuniksi,
koordinasi, proses pembelajaran melalui transfer
pengetahuan.
• peningkatan kreativitas dan inovasi.
12. Karakteristik
• Dapat dikelola (manageability), jumlah skenario setidaknya
terdiri dari dua dan paling banyak empat
• Masuk akal (plausibility),
• Konsisten, peristiwa yang dijelaskan dalam skenario harus
dihubungkan melalui garis sebab/akibat yang logis dan harus
terkait satu sama lain
• Kelengkapan (comprehensibility), skenario sewajarnya rinci
agar dapat ditelusuri
• Pembedaan (differentiation), skenario terpilih sewajarnya jelas
berbeda satu sama lain
• Transparan, sebagai sarana untuk meningkatkan tingkat
legitimasi skenario, pendekatan perencanaan skenario yang
diadopsi dan semua asumsi, hipotesis dan pilihan yang dibuat
selama proses pengembangan skenario harus jelas
14. Perbandingan Perencanaan Konvensional dan Skenario
• perencanaan konvensional merancang masa depan berdasar
tingkat kepastian tinggi dengan merujuk pada kinerja masa
lalu, kuantitatif, tidak menampilkan risiko dan ketidakpastian,
serta sesuai untuk perspektif jangka pendek dan tingkat
ketidakpastian rendah.
• perencanaan skenario mengedepankan ketidakpastian,
kecenderungan yang beragam, tidak hanya kuantitatif, dan
sesuai untuk perspektif jangka menengah dan panjang.
• Perencanaan konvensional seperti mengemudi mobil
menggunakan kaca spion. Sementara perencanaan skenario di
sisi lain, menggunakan kaca depan atau masa depan sebagai
pemandu.
17. Perencanaan Skenario Normatif dan Skenario Eksploratif
• normative scenario planning (perencanaan skenario normatif)
atau backcasting analysis (analisis penuangan mundur).
Sementara perencanaan skenario konvensional dikenal sebagai
perencanaan skenario eksploratif (konvensional)
• Perencanaan skenario konvensional bersifat obyektif atau
netral, yang menggambarkan kemungkinan peristiwa masa
depan dengan mengabaikan keinginan
• pendekatan perencanaan skenario normatif (analisis
penuangan mundur) ini melihat ke belakang dari keadaan masa
depan yang diinginkan (yaitu visi pembangunan masa depan
yang diinginkan) hingga saat ini dengan maksud untuk
merancang strategi yang tepat yang dapat mengarah dari
situasi saat ini ke keadaan masa depan yang diinginkan
18. Perencanaan Skenario Normatif dan Skenario Eksploratif
• Karakteristik pembeda utama dari analisis penuangan mundur
adalah upayanya untuk menjelajah masa depan berdasar apa
yang seharusnya, daripada apa yang mungkin terjadi
(konvensional), dan perhatian pencapaian masa depan yang
diinginkan dapat diperoleh (dan masa depan yang tidak
diinginkan dapat dihindari)
• pendekatan perencanaan skenario konvensional menanggapi
pertanyaan 'apa yang bisa terjadi?', analisis penuangan
mundur berurusan dengan pertanyaan seperti 'apa yang kita
inginkan di masa depan?' dan 'apa yang harus terjadi agar itu
menjadi kenyataan?'
22. Pendekatan Pakar dan Dialog
• Pendekatan utama perencanaan skenario, yaitu
Pendekatan Pakar, berupa pelibatan ahli atau kalangan tertentu
sebagai aktor seperti Mont Fleur Scenario (Afrika Selatan).
Pendekatan Dialog, berupa pelibatan beragam pihak/pemangku
kepentingan
• pemangku kepentingan adalah perorangan atau kelompok yang
berpengaruh atau dipengaruhi oleh peristiwa.
• keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses perencanaan
skenario telah menjadi suatu keniscayaan untuk menjamin
terwujudnya kebijakan dan strategi yang dapat diterima
masyarakat luas.
• konsep pemangku kepentingan dapat menjadi normatif, yang
berarti melibatkan semua orang yang berminat, atau strategis,
yang berarti hanya pemangku kepentingan yang secara pragmatis
berkontribusi pada keberhasilan kegiatan
24. Tahapan Perencanaan Skenario
• Menetapkan Focal Concern (FC). beberapa hal yang diperlukan
untuk dapat menentukan atau menetapkan FC, yaitu (i) Berbagai
pertanyaan strategis yang menjadi obsesi peserta; (ii) Merupakan
jangkar bagi pembicaraan mengenai skenario; (iii) Perlunya
kerangka waktu yang jelas; (iv) FC harus yang berbeda guna
menghasilkan skenario berbeda juga.
• Mengenali Driving Force (DF). terdapat beberapa faktor yang perlu
diperhatikan, yakni (i) DF merupakan suatu pendorong terhadap
adanya perubahan; (ii) Idenfikasi DF dilakukan dengan
mendaftarkan sebanyak mungkin dan selengkap mungkin hal yang
dipercaya untuk dapat mempengaruhi FC (iii) DF selalu dinyatakan
kedalam bentuk "variabel".
• Melakukan Analisis hubungan antarDF di satu pihak dan antara DF's
dan FC. Langkah yang dilakukan adalah (i) Memetakan hubungan
antarDF; (ii) Memetakan hubungan keseluruhan DF terhadap FC;
(iii) Menjelaskan jalinan hubungan yang memengaruhi FC.
25. Tahapan Perencanaan Skenario
• Memilih DF yang paling berpengaruh. menggunakan 3 (tiga) kriteria (i)
DF yang memiliki hubungan langsung terhadap FC; (ii) DF yang memiliki
pengaruh segera terhadap FC; (iii) DF yang paling kritis berdasar
pentingnya dan ketidakpastian tinggi (importance and uncertain).
• Mengembangkan matrik skenario. Dilakukan melalui penetapan dua
DF terpilih yang akan menjadi sumbu ordinat dan aksis. Selanjutnya
menentukan tema untuk tiap kutub
• Menentukan ciri kunci pada setiap skenario. Untuk mendapatkan atau
menentukan indikator kunci dalam sebuah kegiatan penyusunan
skenario, pertama menentukan ciri pokok yang dari masing-masing
kutub yang ada, kedua menentukan implikasi dari bertemunya ciri- ciri
yang melekat pada kutub yang relevan pada satu DF dan kutub yang
relevan pada DF yang lainnya, ketiga harus menentukan simbol atau
fase yang asosiatif untuk masing - masing skenario.
• Menyusun narasi skenario.
28. Kelemahan dan Risiko Perencanaan Skenario
Kelemahan dan Risiko
• Masalah atau isu digambarkan kurang memadai sehingga menyulitkan
mengenali kekuatan penggerak yang selanjutnya menyulitkan
mengembangkan skenario;
• Terlalu banyak skenario yang ditetapkan sehingga proses penetapan dan
penyempurnaan skenario menjadi tidak berkesudahan;
• Skenario dipandang terlalu subyektif;
• Terpaku pada skenario tunggal;
• Terlalu banyak skenario yang bagus menyulitkan memilih rencana atau
strategi terpilih
Kurang diminati
• perencanaan skenario tidak menghasilkan masa depan tunggal sehingga
tidak menyediakan kepastian bagi pengambilan keputusan
• Biasanya teknik skenario bersifat kualitatif, berdasarkan nalar dan intuisi,
meskipun juga mengandung analisis yang mendalam.
• butuh waktu lama untuk melakukan analisis menyeluruh dan
mendapatkan hasil
29. Faktor Keberhasilan Perencanaan Skenario
• Komitmen pimpinan
• Pengumpulan data dan informasi dari beragam sumber baik internal
maupun eksternal.
• Menghindari terlalu percaya pada kemampuan memprediksi masa depan
tanpa didukung logika dan analisis pendukung yang didasarkan pada fakta
• Pemantauan terus-menerus terhadap perkembangan lingkungan dan
menyimak hasilnya sebagai dasar pemutakhiran dari serangkaian skenario
• Peserta berasal dari beragam pemangku kepentingan termasuk pemerintah,
yang membantu penetapan kekuatan penggerak termasuk ketidakpastian
• skenario yang telah disepakati perlu ditindaklanjuti dengan penetapan
tindak lanjut dan indikator utama pemantauan
• Sumberdaya beragam dan transparan
• Proses penyusunan terbuka, para pihak aktif berpartisipasi, mau
mendengar.
• Kerangka waktu untuk perencanaan skenario bervariasi berdasarkan
kebutuhan organisasi namun skenario jangka panjang menjadi lebih
berguna
32. Langkah 2 : Identifikasi Driving Forces
1 Kebijakan Harga BBM 19 Tekanan politik DPR
2 Harga Minyak Dunia 20 Permintaan minyak dunia
3 Defisit Anggaran 21 Produksi minyak dunia
4 Stabilitas negara produsen 22 Kebijakan perpajakan
5 Pertumbuhan ekonomi dunia 23 Kebijakan penggunaan uang negara
6 Penerimaan pajak/PNB 24 Kebijakan hutang
7 Penerimaan negara 25 Intervensi AS terhadap negara produsen minyak
8 Pengeluaran negara 26 Pertumbuhan ekonomi dunia
9 Utang/hibah 27 Kebijakan OPEC
10 Nilai tukar 28 Kebijakan non OPEC
11 Suka bunga 29 Penemuan energi baru
12 inflasi 30 Penemuan teknologi hemat energi
13 Daya beli dan daaya saing 31 Kebiajakan energi nasional
14 Tekanan politik buruh 32 privatisasi
15 Tekanan politik mahasiswa 33 Dana bagi hassil
16 Tekanan politik pengusaha 34 Dana alokasi umum
17 Tekanan politik pengamat 35 Dana alokasi khusus
18 Tekanan politik YLKI 36 Pinjaman pemda
34. DF terkait langsung
dengan FC
Pengaruh DF
terhadap FC
Ketidakpastian
Harga minyak dunia penting tinggi
Kebijakan harga BBM penting Tinggi (politik)
Deficit anggaran penting Rendah (bisa dikelola)
Langkah 4 : Memilih Dua DF
36. Langkah 6 : Menentukan ciri kunci pada setiap skenario
.
SKENARIO Pertama
Elang Perkasa (Fiskal stabil/kuat karena windfall profit MIGAS)
Harga dunia yang tinggi dan kebijakan harga BBM dipadukan
berdasar mekanisme pasar. Dengan demikian, kondisi fiskal
menjadi sangat sehat/kuat karena penerimaan negara dari
sektor migas meningkat tajam. MIGAS meningkat tajam
sehingga pemerintah dapat peluang melaksanakan berbagai
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pasar BBM diramaikan
oleh pelaku Domestik atau Nigerian (pertamina, Medco, Caltex,
Exxon Mobil, Total, Unocal dan lainnya. Mekanisme pasar
membantu langkah penghentian penyelundupan, pengoplosan,
kelangkaan BBM.
37. Langkah 6 : Menentukan ciri kunci pada setiap skenario
.
.
SKENARIO Kedua
Kura Kura (Penerimaan MIGAS rendah, anggaran masih defisit)
Harga minyak dunia cukup rendah dikombinasikan dengan
kebijakan harga BBM berdasarkan mekanisme pasar. Tekanan
terhadap fiskal dari sektor BBM tidak ada, namun penerimaan
sektor MIGAS tidak memberikan tambahan berarti bagi
penerimaan negara. Konsumen tidak peduli dengan kebijakan
harga BBM berdasarkan mekanisme pasar karena harga minyak
dunia rendah sehingga harga BBM terjangkau oleh konsumen
38. Langkah 6 : Menentukan ciri kunci pada setiap skenario
.
.
SKENARIO Ketiga
Bebek Lumpuh (Defisit anggaran besar, perekonomian
lumpuh)
Harga minyak dunia cukup rendah dipadukan dengan
kebijakan subsidi harga BBM. Walau harga minyak rendah,
Pemerintah terpaksa memberikan subsidi harga karena terjadi
krisis ekonomi yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi
negatif, nilai tukar rupiah menurun tajam, suku bunga tinggi,
inflasi meroket daya beli masyarakat menurun drastis serta
kondisi fiskal labil dengan defisit cukup besar. Petrtamina satu-
satunya pelaku pasar BBM.
39. Langkah 6 : Menentukan ciri kunci pada setiap skenario
.
.
SKENARIO Keempat
Keledai (Subsidi BBM tinggi, defisit anggaran tinggi, stabilitas
makro terancam)
Harga minyak dunia tinggi dipadukan dengan kebijakan
subsidi harga BBM. Pemerintah tidak menaikkan harga jual
BBM dalam negeri karena berbagai pertimbangan politis,
ekonomi dan sosial sehingga defisit anggaran membengkak luar
biasa. Akibatnya, untuk mengurangi defisit banyak program
pemerintah terpaksa dipotong termasuk program sosial untuk
membantu masyarakat kurang mampu. Pertamina sebagai satu-
satunya perusahaan minyak yang ditunjuk memasok dan
menyalurkn BBM bersubsidi mengalami kesulita arus kas
karena biaya minyak yang cukup tinggi dan pembayaran subsidi
dari pemerintah yang selalu terlambat. Kebutuhan devisa untuk
mengimpor BBM dalam jumlah besar mengakibatkan krisis nilai
tukar rupiah, sehingga BI terpaksa menaikkan suku Bunga.
40. Narasi Tiap Skenario
.
.Skenario Pertama (Elang Perkasa)
Minggu pertama pada bulan Januari 2010, Amin seorang
pengendara mobil 1.000 cc sedang mengisi bensin pada SPBU Caltex.
Harga bensin Rp. 9.000/liter. Terlihat banyak kendaraan pribadi
berukuran kecil sedang antri mengisi bahan bakar gas karena harga
gas setara BBM jauh lebih murah disbanding harga BBM. Setelah
mengisi BBM, AMIN mendengarkan radio Elshinta yang menyatakan
bahwa realisasi APBN tahun 2009 sudah tidak lagi mengalai deficit
karena penerimaan negara dari MIGAS meningkat tajam. Diberitakan
pula bahwa dari peningkatan tersebut, Pemerintah mampu
melakukan berbagai investasi infgrastruktur serta program
kesejahteraan sosial seperti kesehatan, dan Pendidikan untuk
masyarakat kurang mampu. Program investasi pemerintah
berkontribusi dalam penyediaan lapangan kerja dan pemberantasan
kemiskinan. Selain pembangunan infrastruktur dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat, pemerintah juga mampu memperbaiki
kesejahteraan pegawai negeri sipil, TNI dan POLRI sehingga dapat
menikmati kehidupan berkecukupan. Kondisi fiscal pada waktu itu
cukup kuat.
41. Narasi Tiap Skenario
.
.Skenario Kedua (Kura Kura)
Akhir Desember 2009, di dalam mobilz, Amron
menonton Metro TV yang menayangkan data ekonomi makro
dan harga minyak. Disebutkan kurs Rupiah mencapai
Rp.16.000/USD 1, tingkat inflasi 6%, suku bunga 7% dan harga
minyak dunia UD 20/barel. Sementara menonton TV, Amron
melihat jarum penunjuk isi tanki mobilnya sudah mendekati
kosong, sehingga mampir pada SPBU Exxon Mobil. Amron
membeli bensin sebanyak 40 liter sebesar Rp.2.500 per liter.
Setelah selesai, Amron mendengarkan laporan akhir tahun
Pemerintah yang menyebutkan realisasi anggaran masih
mengalami defisit, dan penerimaan dari sektor minyak dan
gas bumi relatif rendah.
42. Narasi Tiap Skenario
.
.Skenario Ketiga (Bebek Lumpuh)
Memasuki pertengahan tahun 2010, terjadi krisis moneter
pada beberapa negara di Kawasan Asia Tenggara. Indonesia
sebagai salah satu negara yang baru saja pulih dri krisis sejak tahun
1997, tidak mampu mengelak krisis tersebut. Kondisi ekonomi
makro belum cukup kuat, krisis tersebut mengakibatkan dampak
cukup besar sehingga nilai tukar Rupiah mencapai Rp.45.000/USD
1, inflasi mencapai 80 persen, suku bunga melejit emncapai 90
persen, daya beli masyarakat menurun tajam. Dunia perbankan
menjadi lumpuh, tabungan masyarakat tidak jelas, kekacauan
terjadi dimana-mana. Kondisi fiskal sangat labil dengan defisit
mengkhawatirkan di atas 10 persen dari PDB. Walaupun harga
minyak dunia cukup rendah USD 20/barrel. Namun tiada pilihan
lain bagi Pemerintah kecuali memberikan subsidi harga BBM.
Ketika Amir hendak membeli bensin pada SPBU Pertamina, dia
membayarRp. 3.500/liter padahal harga pasar dapat mencapai
Rp.7.100/liter
43. Narasi Tiap Skenario
.
.Skenario Keempat (Keledai)
Memasuki tahun 2010, Pemerintah ternyata tidak berhasil
menghapuskan subsidi BBM sehingga Pertamina merupakan satu-satunya
di dalam negeri. Ketika Ahmad membaca koran pada hari itu dia
mengetahui kurs Rupiah Rp. 25.000/USD dan harga minyak dunia mencapai
USD 80/barrel. Ketika Ahmad mampir pada SPBU pemerintah, dia membeli
bensin seharga Rp.7.000/liter. Harga ini merupakan harga BBM bersubsidi
karena harga pasar seharusnya mencapai R.14.000/liter. Dengan harga
bersubsidi dan tingkat konsumsi bensin sebesar 12 juta kiloliter per tahun.
Pemerintah harus menyediakan anggaran subsidi untuk bensin saja tidak
kurang Rp. 84 triliun/tahun. Kondisi ini sangat memberatkan APBN sehingga
Indonesia menghadapi krisis fiskal yang luar biasa. Untuk menutupi defisit
pemerintah menjual obligasi, namun pasar tidak berminat membeli karena
pasar menilai pemerintah tidak akan mampu membayar kewajibannya.
Kondisi bergulir sehingga nilai obligasi juga jatuh nilainya karena kebutuhan
devisa yang besar yang dibutuhkan Pertamina untuk mengimpor minyak
mentah maupun BBM. Kondisi ini sangat rawan dan berpotensi
menimbulkan krisis ekonomi jilid dua.
45. Narasi Strategi Tiap Skenario
.
.
STRATEGI Skenario Pertama (Elang Perkasa)
Terdapat dua strategi yang dapat dilakukan dari sisi
fiskal karena posisinya yang cukup kuat terutama akibat
penerimaan sektor MIGAS yang cukup tinggi ditempuh
Strategi Investasi Publik dan Sosial, yaitu strategi
melakukan investasi sosial di bidang Pendidikan dan
kesehatan, serta investasi dalam penyediaan barang
publik seperti infrastruktur. Strategi kedua ditinjau dari
kondisi harga BBM cukup tinggi yang dirasakan cukup
berat oleh konsumen dapat ditempuh Strategi Pajak
Bahan Bakar Rendah, yaitu menurunkan tarif pajak yang
terkait dengan penjualan BBM termasuk penurunan tarif
pajak bahan bakar kendaraan bermotor
46. Narasi Strategi Tiap Skenario
.
.
STRATEGI Skenario Kedua (Kura Kura)
Harga jual BBM cukup murah dan terjangkau,
disarankan untuk melakukan Strategi
Intensifikasi Pajak Bahan Bakar, yaitu strategi
menerapkan pajak terkait pengolahan dan
penjualan BBM sampai tarif maksimum,
sehingga menambah pemasukan keuangan
negara dari sektor migas.
47. Narasi Strategi Tiap Skenario
.
.
STRATEGI Skenario Ketiga (Bebek Lumpuh)
Dalam kondisi kesulitan, tidak banyak pilihan simbol
yang bisa ditempuh karena krisis ekonomi yang sedang terjadi
mengakibatkan sempitnya ruang gerak untuk memilih
berbagai strategi yang dinginkan kecuali Strategi Kendali
Kerusakan, yaitu strategi meminimalkan dampak yang akan
terjadi agar krisis dapat segera diatasi.
48. Narasi Strategi Tiap Skenario
.
.
STRATEGI Skenario Keempat (Keledai)
Ketika fiskal sangat tertekan akibat subsidi BBM yang
naik tajam dan ketika Pemerintah tidak berani/mampu
memutuskan untuk menghapuskan subsidi BBM, maka
pilihan strategi yang mungkin dilakukan tentunya tinggal dari
sisi pengeluaran. Dengan demikian, strategi yang mungkin
ditempuh adalah Strategi Pengelolaan Pemotongan yaitu
strategi pemotongan pengeluaran anggaran melalui berbagai
program penghematan seperti penghematan peralatan
kantor, penghematan energi. Pemotongan pengeluaran
negara dilakukan dengan mempertimbangkan urutan
prioritas program dan memerhatikan kepentingan
masyarakat golingan kurang mampu
50. Rujukan (1)
Buku – Pedoman
• Chartered Global Management Accountant (CGMA) (2015). Scenario
Planning: Providing Insight for Impact. American Institute of CPAs dan
Chartered Institute of Management Accountants, Oktober.
Makalah/Artikel
• Andersen, Per Dannemand; Meiken Hansen dan Cynthia Selin (2021).
Stakeholder Inclusion in Scenario Planning-A Review of European Project.
Technological Forecasting and Social Change 169
• Danevska, Andrijana (tanpa tahun). Application od Scenario Planning in
Turbulent Environment: Case of Financial Companies in RNM.
• Dean, Marco (2019). Scenario Planning: A Literatur Review. Diakses melaui
https://www.researchgate.net/publication/343722823 tanggal 1 Maret
2023.
• Edgar, Boo dkk (2003). Using Scenario Planning in Regional Development
Context: the Challenges and Opportunities. Emerald Group Publishing
Limited. World Journal of Science, Technology and Sustainable
Development Vol. 10 No. 2, 2013 hal 103-122.
• Etzkowitz, H. and Klofsten, M. (2005), “The Innovating Region: Toward a
Theory of Knowledge-based Regional Development”, R&D Management,
Vol. 35 No. 3, pp. 243-255.
51. Rujukan (2)
• European Foresight Platform (EFP) (2015). Scenario Method. Diakses pada tanggal
8 Maret 2023 melalui http://foresight-platform.eu/community/forlearn/how-to-
do-foresight/methods/ scenario/
• Fernanda, Desi (2007). Analisis Skenario Indonesia 2015 dan Kemungkinan
Penerapannya Pada Konteks Kalimantan dari Perspektif Politik Desentralisasi dalam
Utomo, Tri Widodo (ed.) (2007). Menerawang Pembangunan Wilayah di Masa
Depan dengan Analisis Skenario (Scenario Planning), Pusat Kajian dan Pendidikan
dan Pelatihan Aparatur III (PKP2A III), LAN Samarinda.
• Fotr, Jiri dkk (2012). Scenarios and Their Application in Strategic Planning. Praque,
The University of Economics.
• Garvin, D.A. & Levesque, L.C. (2006). A Note on Scenario Planning. Harvard
Business School Case Study 9-306-003.
• Heijden, Van Der, K. (1999). The Art of Maverick Thinking. Scenario and Strategy
Planning, Apríl/May Vol. 1, Issue 1, str. 19-23.
• Martelli, A. (2014). Models of Scenario Building and Planning: Facing Uncertainty
and Complexity. Palgrave Macmillan.
• Mungkasa, Oswar (2022). Perencanaan Skenario. Konsep Dasar, Pembelajaran dan
Agenda Strategis. Makalah lepas. Diakses pada tanggal 13 Ag
• Oliver, J.J. and Parrett, E. (2018). Managing future uncertainty: Re-evaluating the
role of scenario planning, Business Horizons, Volume 61, Issue 2, March–April, 339-
352.
52. Rujukan (3)
• Prasetyo, Deddy A. (2007). Menerawang Masa Depan: Scenario Planning dan Kemungkinan
Penerapannya untuk Kalimantan dalam Utomo, Tri Widodo (ed.) (2007). Menerawang
Pembangunan Wilayah di Masa Depan dengan Analisis Skenario (Scenario Planning), Pusat
Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur III (PKP2A III), LAN Samarinda.
• Setiawan, Arri. Perencanaan/Peramalan Skenario. Diakses pada tanggal 2 Januari 2023
melalui
https://www.academia.edu/39792209/PERENCANAAN_PERAMALAN_SKENARIO_SCENARIO_
PLANNING
• Solihin, Dadang (2007). Perumusan Perencanaan Skenario dalam Rangka Memperkuat Sistem
Perencanaan Pembangunan dan Kinerja Organisasi dengan Pendekatan Sistemik dalam
Utomo, Tri Widodo (ed.) (2007). Menerawang Pembangunan Wilayah di Masa Depan dengan
Analisis Skenario (Scenario Planning), Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur III
(PKP2A III), LAN Samarinda.
• Solihin, Dadang (2020). Scenario Planning. Analisis Lingkungan Strategik Lembaga Ketanahan
Nasional RI. FGD Scenario Planning Lembaga Ketanahan Nasional, 27 Mei.
• Sparingga, Daniel (2007). Pengantar Scenario Planning dalam Utomo, Tri Widodo (ed.) (2007).
Menerawang Pembangunan Wilayah di Masa Depan dengan Analisis Skenario (Scenario
Planning), Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur III (PKP2A III), LAN Samarinda.
• The Chartered Institute of Management Accountants (CIMA) (2015). Scenario Planning:
Providing Insight for Impact.
• Wack, P. (1984), Scenarios: The Gentle Art of Re-Perceiving, Harvard College, Cambridge, MA.