SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Proses Kristalisasi
Larutan
Unsaturated solution
Saturated solution
Supersaturated solution
Grafik Kelarutan zat-zat
Unsaturated solution
• Larutan tak jenuh mengandung zat terlarut
dengan konsentrasi lebih kecil daripada larutan
jenuh.
• Contoh:
Larutan NaCl pada suhu 25oC mengandung NaCl
kurang dari 36,5 gram. Dalam larutan tak jenuh
belum mencapai kesetimbangan antara zat
terlarut dan zat yang tidak larutnya. Jika zat
terlarut ditambahkan kedalam larutan maka
larutan mendekati jenuh.
Saturated solution
• Larutan jenuh adalah larutan yang didalamnya terdapat
zat terlarut berada dalam kesetimbangan dengan zat
yang tidak larut
• Contoh:
Untuk membuat larutan jenuh NaCl dalam air pada
25oC kita harus menambahkan NaCl kedalam air dan
mengaduknya terus sampai tidak ada lagi NaCl yang
melarut. Larutan jenuh NaCl pada 25oC mengandung
36,5 gram NaCl per 100 gram air. Penambahan NaCl
berikutnya kedalam larutan jenuh NaCl tidak akan
mengubah konsentrasi larutan
Supersaturated Solution
• Larutan lewat jenuh menunjukan keadaan yang tidak
stabil, sebab larutan mengandung zat terlarut yang
jumlahnya melebihi konsentrasi kesetimbangannya.
• Contoh:
Misalnya natrium asetat, CH3COONa dengan mudah
dapat membentuk larutan lewat jenuh dalam air.
– Pada suhu 20oC, kelarutan natrium asetat mencapai
jenuh pada 46,5 gram per 100 gram air
– pada 60oC, garam natrium asetat mencapai jenuh
dalam 100 gram air sebanyak 80 gram.
– Apabila larutan jenuh natrium asetat pada 60oC
didinginkan sampai 20oC tanpa diguncang atau di
aduk, maka kelebihan natrium asetat masih berada
dalam larutan.
Supersaturated Solution
• Keadaan lewat jenuh dapat di pertahankan
selama tidak ada “inti” yang dapat mengawali
rekristalisai. Jika sejumlah kecil kristal natrium
asetat ditambahkan maka rekristalisasi segera
berlangsung hingga mencapai keadaan jenuh.
Serpihan kristal natrium asetat yang
ditambahkan tadi menjadi “inti” peristiwa
rekristalisasi
Diagram fasa padat-cair suatu larutan
• Garis tak putus adalah kurva kelarutan zat padat di
dalam zat pelarut.
• Posisi di bawah kurva ini adalah posisi super jenuh,
yang tidak selalu stabil secara termodinamika.
• Zona stabil berarti larutan tersebut homogen.
• Zona tak stabil berarti ada banyak partikel2 kecil di
dalam larutan. Hal ini terjadi jika:
– temperaturnya diturunkan, yg berarti kelarutan zat
padat berkurang, sehingga mereka tidak larut lagi
alias menjadi zat padat.
– mengambil zat pelarutnya seperti menguapkannya
 akibatnya, karena jumlah zat padat tetap
sementara zat pelarut berkurang, zat padat melewati
titik kelarutannya dan menjadi tidak larut lagi.
Prinsip Kristalisasi
• pemisahan suatu solute dari larutannya
membentuk fasa padatan kristalin, di mana
terjadi perpindahan massa (mass transfer)
dari suat zat terlarut (solute) dari cairan
larutan ke fase kristal padat
Tahap kristalisasi
KRISTALISASI
Pembentukan
inti
(nucleation)
Pertumbuhan
kristal
molekul padatan berkumpul
dan membentuk ikatan bibit
kristal (belum stabil)
nuklei atau bibit kristal dengan
ukuran tertentu  mengikat
atom-atom lain membentuk
struktur kristal yang sama
sehingga ukuran kristal akan
semakin besar
Syarat Kristalisasi
1
• Larutan harus jenuh Jenuh berarti pelarut telah
seimbang dengan zat terlarut atau jika larutan tidak dapat
lagi melarutkan zat terlarut.
2
• Larutan harus homogen  Partikel-partikel yang sangat
kecil tetap tersebar merata biarpun didiamkan dalam waktu
lama.
3
• Adanya perubahan suhu  Penurunan suhu secara dratis
atau kenaikan suhu secara dratis tergantung dari bentuk
kristal yang didinginkan.
Cara menghasilkan larutan lewat jenuh
Mengendalikan Ukuran Kristal
• Larutan : campuran homogen dari dua atau lebih
zat (unsur/molekul)
• Solute : zat terlarut
• Solvent : pelarut
• Kelarutan : kemampuan suatu zat kimia tertentu,
zat terlarut (solute), untuk larut dalam suatu
pelarut (solvent)
• Larutan jenuh: larutan dimana zat terlarut berada
dalam kesetimbangan dengan fase padat
• Larutan lewat jenuh : larutan yang mengandung zat
terlarut dalam kosentrasi lebih banyak daripada yang
seharusnya pada temperatur tertentu,terdapat juga zat
terlarut yang tidak terlarut.
• Larutan induk : fase cair yang tersisa setelah
pembentukan kristal.
• Presipitasi : proses reaksi terbentuknya padatan
(endapan) di dalam sebuah larutan sebagai hasil dari
reaksi kimia
• Adiabatik evaporation: Penguapan pelarut secara
vakum
• Kristal bentuk habit: Kristal yang mana bentuk
eksternalnya berbeda sedangkan bentuk
internalnya sama
• Kristalin : Zat padat yang susunan
atomnya teratur dan berulang dalam ruang tiga
dimensi, sehingga membentuk suatu struktur.
• Amorf : Zat padat yang susunan atomnya tidak
teratur
• Kristal hidrat : senyawa kristal padat yang
mengandung air kristal (H2O).

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianErnalia Rosita
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
RekristalisasiTillapia
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1wahyuddin S.T
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
Kesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairKesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairRyan Tito
 
Swenson Walker Crystalizer
Swenson Walker CrystalizerSwenson Walker Crystalizer
Swenson Walker Crystalizernurul isnaini
 
Falling film evaporator
Falling film evaporatorFalling film evaporator
Falling film evaporatorIffa M.Nisa
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanqlp
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyKopertis Wilayah I
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturqlp
 
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURDISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURLinda Rosita
 

What's hot (20)

Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
Rekristalisasi
 
Ekstraksi pelarut cair cair
Ekstraksi pelarut cair cairEkstraksi pelarut cair cair
Ekstraksi pelarut cair cair
 
Makalah Gravimetri
Makalah GravimetriMakalah Gravimetri
Makalah Gravimetri
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
 
Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Ion Exchange
Ion ExchangeIon Exchange
Ion Exchange
 
Kesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairKesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cair
 
Laporan Sedimentasi
Laporan SedimentasiLaporan Sedimentasi
Laporan Sedimentasi
 
Swenson Walker Crystalizer
Swenson Walker CrystalizerSwenson Walker Crystalizer
Swenson Walker Crystalizer
 
Falling film evaporator
Falling film evaporatorFalling film evaporator
Falling film evaporator
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Kimia analisis ku
Kimia analisis kuKimia analisis ku
Kimia analisis ku
 
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURDISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
 

Similar to Kristalisasi 2

Pelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatPelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatNurul Wulandari
 
3. LARUTANDAN SIFATKOLIGATIF LARUTAN.pptx
3. LARUTANDAN  SIFATKOLIGATIF  LARUTAN.pptx3. LARUTANDAN  SIFATKOLIGATIF  LARUTAN.pptx
3. LARUTANDAN SIFATKOLIGATIF LARUTAN.pptxLisnaGianti
 
Al-As'Adiyah Balikeran 3.1. Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
Al-As'Adiyah Balikeran 3.1. Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)Al-As'Adiyah Balikeran 3.1. Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
Al-As'Adiyah Balikeran 3.1. Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)ZainulHasan13
 
Difusi dan disolusi. Arif budiman.pdf
Difusi dan disolusi. Arif budiman.pdfDifusi dan disolusi. Arif budiman.pdf
Difusi dan disolusi. Arif budiman.pdfssuser8cafc5
 
Destilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiDestilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiSMAN 4 MERLUNG
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarilmanafia13
 
LARUTAN+koligatif+(7).pdf
LARUTAN+koligatif+(7).pdfLARUTAN+koligatif+(7).pdf
LARUTAN+koligatif+(7).pdfssuser8cafc5
 
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan MolalitasLaporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas21 Memento
 

Similar to Kristalisasi 2 (20)

Kristalisasi
KristalisasiKristalisasi
Kristalisasi
 
Pemurnian (rekristalisasi)
Pemurnian (rekristalisasi)Pemurnian (rekristalisasi)
Pemurnian (rekristalisasi)
 
Laporan hasil percobaan
Laporan hasil percobaanLaporan hasil percobaan
Laporan hasil percobaan
 
Pelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatPelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zat
 
3. LARUTANDAN SIFATKOLIGATIF LARUTAN.pptx
3. LARUTANDAN  SIFATKOLIGATIF  LARUTAN.pptx3. LARUTANDAN  SIFATKOLIGATIF  LARUTAN.pptx
3. LARUTANDAN SIFATKOLIGATIF LARUTAN.pptx
 
Kimia larutan
Kimia larutanKimia larutan
Kimia larutan
 
Al-As'Adiyah Balikeran 3.1. Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
Al-As'Adiyah Balikeran 3.1. Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)Al-As'Adiyah Balikeran 3.1. Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
Al-As'Adiyah Balikeran 3.1. Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
 
4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu
 
10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
 
Larutan dan koloid
Larutan dan koloidLarutan dan koloid
Larutan dan koloid
 
pembuatan larutan.docx
pembuatan larutan.docxpembuatan larutan.docx
pembuatan larutan.docx
 
Difusi dan disolusi. Arif budiman.pdf
Difusi dan disolusi. Arif budiman.pdfDifusi dan disolusi. Arif budiman.pdf
Difusi dan disolusi. Arif budiman.pdf
 
Destilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiDestilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksi
 
Larutan dan koloid
Larutan dan koloidLarutan dan koloid
Larutan dan koloid
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
 
LARUTAN+koligatif+(7).pdf
LARUTAN+koligatif+(7).pdfLARUTAN+koligatif+(7).pdf
LARUTAN+koligatif+(7).pdf
 
Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif LarutanSifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
 
Tujuan percobaan
Tujuan percobaanTujuan percobaan
Tujuan percobaan
 
Cu dengan gravimetri
Cu dengan gravimetriCu dengan gravimetri
Cu dengan gravimetri
 
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan MolalitasLaporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
 

More from nurul isnaini

Process Engineering Flow Diagram Peracetic acid
Process Engineering Flow Diagram Peracetic acidProcess Engineering Flow Diagram Peracetic acid
Process Engineering Flow Diagram Peracetic acidnurul isnaini
 
Proses Flow Diagram PG.kebon Agung, Malang
Proses Flow Diagram PG.kebon Agung, MalangProses Flow Diagram PG.kebon Agung, Malang
Proses Flow Diagram PG.kebon Agung, Malangnurul isnaini
 
Laporan Praktek Kerja Industri PG.Kebon Agung, Malang
Laporan Praktek Kerja Industri PG.Kebon Agung, MalangLaporan Praktek Kerja Industri PG.Kebon Agung, Malang
Laporan Praktek Kerja Industri PG.Kebon Agung, Malangnurul isnaini
 
Proses pembuatan asam sulfat
Proses pembuatan asam sulfatProses pembuatan asam sulfat
Proses pembuatan asam sulfatnurul isnaini
 
baku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas airbaku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas airnurul isnaini
 
pengolahan air secara khusus share
pengolahan air secara khusus sharepengolahan air secara khusus share
pengolahan air secara khusus sharenurul isnaini
 
prinsip dan garis besar pengolahan air
prinsip dan garis besar pengolahan air prinsip dan garis besar pengolahan air
prinsip dan garis besar pengolahan air nurul isnaini
 
sumber dan kualitas air di alam
sumber dan kualitas air di alamsumber dan kualitas air di alam
sumber dan kualitas air di alamnurul isnaini
 
Filtration (penyaringan)
Filtration (penyaringan)Filtration (penyaringan)
Filtration (penyaringan)nurul isnaini
 
Forced circulation cristalizer
Forced circulation cristalizer Forced circulation cristalizer
Forced circulation cristalizer nurul isnaini
 
Draft tube buffle crystalizer
Draft tube buffle crystalizerDraft tube buffle crystalizer
Draft tube buffle crystalizernurul isnaini
 

More from nurul isnaini (15)

Process Engineering Flow Diagram Peracetic acid
Process Engineering Flow Diagram Peracetic acidProcess Engineering Flow Diagram Peracetic acid
Process Engineering Flow Diagram Peracetic acid
 
Proses Flow Diagram PG.kebon Agung, Malang
Proses Flow Diagram PG.kebon Agung, MalangProses Flow Diagram PG.kebon Agung, Malang
Proses Flow Diagram PG.kebon Agung, Malang
 
Laporan Praktek Kerja Industri PG.Kebon Agung, Malang
Laporan Praktek Kerja Industri PG.Kebon Agung, MalangLaporan Praktek Kerja Industri PG.Kebon Agung, Malang
Laporan Praktek Kerja Industri PG.Kebon Agung, Malang
 
Proses pembuatan asam sulfat
Proses pembuatan asam sulfatProses pembuatan asam sulfat
Proses pembuatan asam sulfat
 
baku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas airbaku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas air
 
kimia air
kimia airkimia air
kimia air
 
pengolahan air secara khusus share
pengolahan air secara khusus sharepengolahan air secara khusus share
pengolahan air secara khusus share
 
prinsip dan garis besar pengolahan air
prinsip dan garis besar pengolahan air prinsip dan garis besar pengolahan air
prinsip dan garis besar pengolahan air
 
sumber dan kualitas air di alam
sumber dan kualitas air di alamsumber dan kualitas air di alam
sumber dan kualitas air di alam
 
Flow proses aseton
Flow proses asetonFlow proses aseton
Flow proses aseton
 
Filtration (penyaringan)
Filtration (penyaringan)Filtration (penyaringan)
Filtration (penyaringan)
 
Filter media
Filter mediaFilter media
Filter media
 
Filling
FillingFilling
Filling
 
Forced circulation cristalizer
Forced circulation cristalizer Forced circulation cristalizer
Forced circulation cristalizer
 
Draft tube buffle crystalizer
Draft tube buffle crystalizerDraft tube buffle crystalizer
Draft tube buffle crystalizer
 

Recently uploaded

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 

Recently uploaded (6)

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 

Kristalisasi 2

  • 4. Unsaturated solution • Larutan tak jenuh mengandung zat terlarut dengan konsentrasi lebih kecil daripada larutan jenuh. • Contoh: Larutan NaCl pada suhu 25oC mengandung NaCl kurang dari 36,5 gram. Dalam larutan tak jenuh belum mencapai kesetimbangan antara zat terlarut dan zat yang tidak larutnya. Jika zat terlarut ditambahkan kedalam larutan maka larutan mendekati jenuh.
  • 5. Saturated solution • Larutan jenuh adalah larutan yang didalamnya terdapat zat terlarut berada dalam kesetimbangan dengan zat yang tidak larut • Contoh: Untuk membuat larutan jenuh NaCl dalam air pada 25oC kita harus menambahkan NaCl kedalam air dan mengaduknya terus sampai tidak ada lagi NaCl yang melarut. Larutan jenuh NaCl pada 25oC mengandung 36,5 gram NaCl per 100 gram air. Penambahan NaCl berikutnya kedalam larutan jenuh NaCl tidak akan mengubah konsentrasi larutan
  • 6. Supersaturated Solution • Larutan lewat jenuh menunjukan keadaan yang tidak stabil, sebab larutan mengandung zat terlarut yang jumlahnya melebihi konsentrasi kesetimbangannya. • Contoh: Misalnya natrium asetat, CH3COONa dengan mudah dapat membentuk larutan lewat jenuh dalam air. – Pada suhu 20oC, kelarutan natrium asetat mencapai jenuh pada 46,5 gram per 100 gram air – pada 60oC, garam natrium asetat mencapai jenuh dalam 100 gram air sebanyak 80 gram. – Apabila larutan jenuh natrium asetat pada 60oC didinginkan sampai 20oC tanpa diguncang atau di aduk, maka kelebihan natrium asetat masih berada dalam larutan.
  • 7. Supersaturated Solution • Keadaan lewat jenuh dapat di pertahankan selama tidak ada “inti” yang dapat mengawali rekristalisai. Jika sejumlah kecil kristal natrium asetat ditambahkan maka rekristalisasi segera berlangsung hingga mencapai keadaan jenuh. Serpihan kristal natrium asetat yang ditambahkan tadi menjadi “inti” peristiwa rekristalisasi
  • 8. Diagram fasa padat-cair suatu larutan
  • 9. • Garis tak putus adalah kurva kelarutan zat padat di dalam zat pelarut. • Posisi di bawah kurva ini adalah posisi super jenuh, yang tidak selalu stabil secara termodinamika. • Zona stabil berarti larutan tersebut homogen. • Zona tak stabil berarti ada banyak partikel2 kecil di dalam larutan. Hal ini terjadi jika: – temperaturnya diturunkan, yg berarti kelarutan zat padat berkurang, sehingga mereka tidak larut lagi alias menjadi zat padat. – mengambil zat pelarutnya seperti menguapkannya  akibatnya, karena jumlah zat padat tetap sementara zat pelarut berkurang, zat padat melewati titik kelarutannya dan menjadi tidak larut lagi.
  • 10. Prinsip Kristalisasi • pemisahan suatu solute dari larutannya membentuk fasa padatan kristalin, di mana terjadi perpindahan massa (mass transfer) dari suat zat terlarut (solute) dari cairan larutan ke fase kristal padat
  • 11. Tahap kristalisasi KRISTALISASI Pembentukan inti (nucleation) Pertumbuhan kristal molekul padatan berkumpul dan membentuk ikatan bibit kristal (belum stabil) nuklei atau bibit kristal dengan ukuran tertentu  mengikat atom-atom lain membentuk struktur kristal yang sama sehingga ukuran kristal akan semakin besar
  • 12. Syarat Kristalisasi 1 • Larutan harus jenuh Jenuh berarti pelarut telah seimbang dengan zat terlarut atau jika larutan tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut. 2 • Larutan harus homogen  Partikel-partikel yang sangat kecil tetap tersebar merata biarpun didiamkan dalam waktu lama. 3 • Adanya perubahan suhu  Penurunan suhu secara dratis atau kenaikan suhu secara dratis tergantung dari bentuk kristal yang didinginkan.
  • 15. • Larutan : campuran homogen dari dua atau lebih zat (unsur/molekul) • Solute : zat terlarut • Solvent : pelarut • Kelarutan : kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat terlarut (solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent) • Larutan jenuh: larutan dimana zat terlarut berada dalam kesetimbangan dengan fase padat
  • 16. • Larutan lewat jenuh : larutan yang mengandung zat terlarut dalam kosentrasi lebih banyak daripada yang seharusnya pada temperatur tertentu,terdapat juga zat terlarut yang tidak terlarut. • Larutan induk : fase cair yang tersisa setelah pembentukan kristal. • Presipitasi : proses reaksi terbentuknya padatan (endapan) di dalam sebuah larutan sebagai hasil dari reaksi kimia • Adiabatik evaporation: Penguapan pelarut secara vakum
  • 17. • Kristal bentuk habit: Kristal yang mana bentuk eksternalnya berbeda sedangkan bentuk internalnya sama • Kristalin : Zat padat yang susunan atomnya teratur dan berulang dalam ruang tiga dimensi, sehingga membentuk suatu struktur. • Amorf : Zat padat yang susunan atomnya tidak teratur • Kristal hidrat : senyawa kristal padat yang mengandung air kristal (H2O).