Proses pembuatan asam sulfat meliputi kamar timbal, menara Glover, dan menara Gay Lussac. Kamar timbal berfungsi sebagai reaktor untuk menghasilkan asam sulfat 60-70% dari reaksi antara asam nitrat dan sulfur dioksida. Menara Glover dan Gay Lussac digunakan untuk meregenerasi katalis asam nitrat.

1. PROSES PEMBUATAN
ASAM SULFAT
KAMAR TIMBAL

2. ALAT PEMBAKAR

3. PROSES KAMAR TIMBAL

4. MENARA GLOVER
 Memekatkan asam sulfat dari kamar
timbal
 Menitrasi nitrous vitriol dari menara gay
lussac
 Tempat untuk menguraikan asam nitrat
menjadi NO2 bila dipakai katalisator asam
nitrat
 memproduksi asam sulfat.
 Memproduksi steam untuk keperluan
proses kamar timbal.

5. Bahan pembuatan menara glover
 Menara glover terbuat dari bata tahan
asam dan dinding baja.

6. KAMAR TIMBAL
 Terbuat dari timbal yang tahan terhadap
asam sulfat
 Tidak tahan terhadap kristal kamar
karena sangat korosif
 Berfungsi sebagai reaktor
 Menghasilkan asam sulfat 60-70 % (50o
Be)

7. PENGARUH AIR PADA KAMAR
TIMBAL
 Jika air cukup maka:
a. Kristal kamar yang korosif tidak
terbentuk sehingga asam ungu langsung
bereaksi menjadi asam sulfat.
b. Asam sulfat yang diperoleh terlalu encer

8. PENGARUH AIR PADA KAMAR
TIMBAL
 Jika air sedikit maka :
a. asam sulfat yang diperoleh pekat
b. terbentuk kristal kamar yang banyak
sehingga kamar timbal bisa rusak
c. terbentuk PbHSO4 yang bersifat korosif

9. Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses kamar timbal
 Suhu
 Konsentrasi H2SO4
 Analisa gas
 Warna (dengan kaca penglihatan)
a. warna terlalu coklat tua berarti NO2
terlalu banyak, maka harus dikurangi atau
menambah SO2
b. warna terlalu pucat, maka SO2
dikurangi atau NO2 ditambah

10. Penambahan di kamar timbal
 Dialirkan udara sekunder yang berfungsi
untuk menjalankan reaksi (1)

11. MENARA GAY LUSSAC
 Terbuat dari bata tahan asam
 Fungsinya untuk mengambil kembali
katalisator NO, NO2, dengan penyerap
asam sulfat 60oBe (dingin)
 2H2SO4 + NO + NO2 2(HOSO2ONO)
+H2O
NITROUS VITRIOL

12. PROSES KONTAK

13. PROSES KONTAK
 Converter : berfungsi mereaksikan
SO2 + ½ O2 SO3
 Menara penyerap (absorber)
berfungsi : menyerap SO3 dengan asam
sulfat pekat atau encer sehingga
menghasilkan oleum
 Ada 2 menara absorber yaitu menara
oleum dan menara asam

14. oleum
 Asam sulfat berasap
 SO3 bebas dalam asam sulfat
 Oleum 20 % artinya : dalam setiap 100
gram oleum terdapat SO3 bebas sebanyak
20 gram dan 80 gram asam sulfat murni

15. Untuk menghindari terbentuknya
so3
 Operasi pada suhu tinggi
 Pemakaian oksigen dibatasi dan
ditentukan secara stokiometri

16. Reaksi-reaksi
 Reaksi keseluruhan
SO2 + ½ O2 + H2O H2SO4 (1)
 Urutan reaksi
 Fase gas-gas :
NO +1/2 O2 NO2 (2)
2SO2 + NO2 + ½ O2 2SO3 + NO

17. Reaksi-reaksi
 Fase gas-cair :
SO2 + H2O H2SO3 (3)
SO3 + H2O H2SO4 (4)
H2SO3 + NO2 H2SO3.NO2
asam violet/asam nitro
sulfat
2(H2SO3.NO2) + NO2
2(HSO3.NO2) + H2O (5a)
Asam nitrasi sulfat
Asam kristal/kristal kamar
Nitrous vitriol

18. Reaksi-reaksi
 Fase gas-cair
HSO3NO2 + SO2 + 2H2O
2(H2SO3.NO2) + H2SO4 (6a)

19. Reaksi-reaksi
 Fase cair-cair
H2SO3.NO2 H2SO4 + NO (5b)
2(HSO3.NO2) + H2O 2H2SO4 +
NO + NO2 (6b)
H2SO3.NO2 + HNO3 2NO2 +
H2SO4 (6c)