SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
LARUTAN D A N SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN
Apt. Lisna Gianti,M.Farm
LARUTAN
• Zat homogen yang merupakan campuran
dari dua komponen atau lebih, yang dapat
berupa gas, cairan atau padatan.
• Larutan gas, dibuat denga mencampurkan
satu gas dalam gas lainnya. Krn semua
gas bercampur dalam semua
perbandingan, mk setiap campuran gas
adalah homogen dan merupakan larutan.
• Larutan cairan dibuat dengan melarutkan gas,
cairan atau padatan dalam suatu cairan. Jika sebagai
larutan adalah air, mk disebut larutan berair.
• Larutan padatan, adalah padatan-padatan dimana satu
komponen terdistribusi tak beraturan pada atom atau
molekl dari komponen lainnya. Contohnya Alloy
(campuran dua unsur atau lebih yg mempunyai sifat-
sifat logam)
Contoh: mata uang perak (cam. Perak & tembaga) baja
(cam dari besi & karbon)
WUJUD PELARUT DAN ZAT TERLARUT YANG MEMBENTUK LARUTAN
Wujud zat
terlarut
Wujud Pelarut Wujud Larutan Contoh
Gas Gas Gas Udara, gas alam
Cair Cair Cair Etanol
Padat Padat Padat Baja Karbon
Gas Cair Cair Minuman
berkabonat
Padat Cair Cair Air Laut, Air teh
Gas Padat Padat Hidrogen dalam platina
Kuningan
(CuZn)
Tembaga
(Cu)
Seng (Zn)
Larutan Padat
*Padat - Padat
*Gas - Padat
Platina (Pt)
Ilustrasi Platina (Pt) yang
menyerap gasHidrogen (H)
Paduan (Alloy) antara Tembaga dan
Seng
CONTOH :
Larutan Cair
*Padat - Cair
*Cair -
Cair
Ikatan antara NaCl dan
H2O
Reaksi Etilen / Etena dengan air
CONTOH :
Larutan Cair
*Gas - Cair
Gas CO2 dalam
minuman berkabonasi
CONTOH :
Larutan Gas
*Gas - Gas
CONTOH :
• Dalam larutan dikenal istilah Solute (zat terlarut)
dan solvent (pelarut)
• Solute adalah senyawa yang berada dalam
jumlah yg lebih kecil
• Solvent adalah senyawa yang berada dalam
jumlah yang lebih besar/banyak
• Suatu zat dapatmelarut pda zat lain karena
mempunyai sifat/kemiripan yang sama.
• Salah satu sifat atau kemiripan zat dalam ilmu kimia
yaitu kepolaran suatu zat
• Senyawa non-polar, akan larut dalam pelarut
non polar dan sebaliknya
• Senyawa polar akan cenderung terlarut dalam
pelarut polar
• Like disolve like
…
(a) Solven polar dengan tetapan dielektrik yang tinggi, menurunkan gaya atraksi/
Tarik menarik antara ion bermuatan berlawanan dalam kristal mis. NaCl.
(b) Solven polar memutuskan ikatan kovalen pada elektrolit kuat dengan reaksi
asam-basa. Terjadinya ionisasi HCl oleh air:
HCl + H2O  H3 O+ + Cl-
(c) Solven polar mampu melarutkan molekul dan ion dengan adanya gaya
interaksi dipol, khususnya pembentukan ikatan hidrogen, yang menyebabkan
kelarutan zat.
Mekanisme solven polar:
Interaksi ion-dipol antara garam natrium oleat dengan air:
 kelarutan obat sebagian besar disebabkan oleh polaritas dari pelarut yaitu
oleh momen dipolnya. Perlarut polar melarutkan zat terlarut ionik dan zat
polar lain.
Solven Polar
12
 Melarutkan solut nonpolar dengan tekanan internal yang
sama melalui interaksi dipol induksi.
 Molekul solut berada dalam larutan oleh gaya lemah van der
Waals-London.
 Minyak dan lemak larut dalam karbon tetraklorida, benzena,
dan minyak mineral. Basa alkaloid dan asam lemak larut pula
dalam solven nonpolar.
Solven Nonpolar
 Keton dan alkohol dapat menginduksi derajat polaritas dalam
molekul solven nonpolar, sehingga menjadi dapat larut dalam
alkohol. Contoh : benzene yang mudah dapat dipolarisasikan.
 Senyawa semipolar dapat berlaku sebagai solven perantara
(intermediate solvent) untuk bercampurnya cairan polar dan
nonpolar.
 Aseton meningkatkan kelarutan eter dalam air. Propilenglikol
menambah kelarutan campuran air dengan minyak permen dan
air dengan benzilbenzoat.
Solven Semipolar
13
POLARITAS SOLVEN DAN SOLUT
Istilah Kelarutan
Istilah kelarutan
Jumlah bagian pelarut diperlukan untuk
melarutkan1 bagian zat
sangat mudah larut (very soluble) kurang dari 1
mudah larut (freely soluble) 1 sampai 10
Larut (soluble) 10 sampai 30
agak sukar larut (sparingly soluble) 30 sampai 100
sukar larut (slightly soluble) 100 sampai 1000
sangat sukar larut (very slightly soluble) 1000 sampai 10.000
praktis tidak larut (practically insoluble) lebih dari 10.000
• Larutan jenuh: larutan yg mengandung zat
terlarut dalam jumlah yg diperlukan untuk
adanya kesetimbangan antara zat terlarut yg
larut dan yg tidak larut.
gula + H2O larutangula
Hubungan kelarutan
• Larutan tak jenuh (unsaturated)
yaitu larutan yang mengandung solut
dalam konsentrasi di bawah konsentrasi
yang diperlukan supaya terjadi
penjenuhan yang sempurna pada suhu
tertentu.
• Larutan lewat jenuh
(supersaturated) adalah
larutan yang mengandung zat
terlarut dalam konsentrasi
yang banyak pada suhu
tertentu sehingga terdapat zat
terlarut yang tidak dapat larut
lagi.
• Kebanyakan zat padat menjadi lebih banyak melarut
ke dalam suatu cairan bila temperatur dinaikkan.
• Azas Le chatelier bila dilakukan suatu paksaan
terhadap suatu sistem kesetimbangan, sistem itu
cenderung berubah sedemikian untuk mengurangi
akibat paksaan tersebut.
paksaan tersebut misal adanya penambahan energi
panas (kenaikan temperatur).
suatu zat yang menyerap kalor ketika melarut,
cenderunga lebih larut pada temperatur yang labih
tinggi.
Pengaruh temperatur pada kelarutan
• Perubahan tekanan berpengaruh sedikit pada
kelarutan, terutama jika zat terlarut tersebut
berupa padatan atau cairan.
• Tetapi, dalam pembentukan larutan jenuh suatu
gas dalam cairan, tekanan gas memainkan bagian
penting dalam menentukan berapa yang melarut.
• Bobot suatu gas yg melarut dlm sejumlah tertentu
cairan berbanding lurus dengan tekanan yg
dilakukan oleh gas itu, yg berada dlm
kesetimbangan dengan larutan itu.
(hukum Henry)
Pengaruh tekanan pada kelarutan
Konsentrasi merujuk ke bobot atau volume zat
terlarut yg berada dalam larutan.
• Persen bobot
• Persen volume
• Fraksi mol
• Molalitas
• Molaritas
• Normalitas.
Menyatakan Konsentrasi Larutan
Satuan Konsentrasi
Fraksi Mol: perbandingan jumlah mol suatu zat dalam larutan
terhadap jumlah mol seluruh zat dalam larutan.
X = mol suatu zat : mol seluruh zat
t p
t
X 
p t
p
nt np
n n n n
X 
Xt + Xp = 1
Keterangan:
Xp = fraksi mol pelarut
Xt = fraksi mol terlarut
np = mol pelarut
nt = mol terlarut
Kemolalan (m) : jumlah mol zat terlarut dalam tiap
1000 gram pelarut.
mol
kg pelarut
m
atau m 
gramterlarut
x
1000
Mr gram pelarut
Kemolaran (M) : jumlah mol zat terlarut
dalamtiap liter larutan.
mol
Volume pelarut (L)
M 
atau M 
gramterlarut
x
1000
Mr volume pelarut (mL)
Persentase (%) : jumlah gram zat terlarut dalam
tiap 100 gram larutan.
x100%
massa pelarut
terlarut
massaterlarut
b/b
 massa
% 
LARUTAN ELEKTROLIT & NON
ELEKTROLIT
• Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik karena zat elektrolit dalam
larutannya terurai menjadi ion-ion bermuatan listrik
dan ion-ion tersebut selalu bergerak bebas.
• Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik karena zat nonelektrolit dalam
larutannya tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap
dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik.
Lampu menyala
menandakan larutan
tersebut adalah larutan
elektrolit.
(Jika nyala lampu redup
maka larutan tersebut
elektrolit kuat)
Lampu menyala
menandakan larutan
tersebut adalah larutan
elektrolit.
(Jika nyala lampu terang
maka larutan tersebut
elektrolit kuat)
Lampu tidak menyala
menandakan larutan tersebut
adalah larutan non elektrolit
CONTOH :
LARUTAN ISOTONIS
Isotonis = - Tek osmosis sama
- Penurunan Ttk beku <
Hipertonis = - Tek osmosis >
- Penurunan Titik beku sama
Hipotonis = - Tek osmosis <
- Penurunan Ttk Beku <
Isohidri = - pH sama dgn pH cairan
tubuh
• Larutan yang Isotonis dan isohidri tidak meyebabkan
pengaruh pada tubuh ( sakit, pedih pada waktu
digunakan dll)
• Larutan hipotonis dalam volume besar dapat
menyebabkan haemolisis bila diberikan IV karena air
akan masuk melewati membran semi permiabel sel
darah merah
• Lar Hipertonis dlm jumlah besar menyebabkan
plasmolisis bila diberikan secara IV, karena cairan
plasma akan keluar melewati membran
semipermiabel sel darah merah
• Larutan yangmenunjukkan tekanan osmotik yang sama
dengan tekanan osmotik cairan tubuh disebut isoosmotik
• Dalam kasus tertentu larutan isoosmotik juga isotonis,
artinya bersifat netral terhadap eritrosit (misal Lar NaCl 0,9
%)
• Tidak sedikit larutan yang isoosmotik bila disuntikkan
menyebabkan hemolisis , dalam kasus ini tekanan osmotik
tidak sama dengan tonisitas, karena larutan isoosmotik tsb
terhadap darah hipotonis tonisitas larutan inj IV nya tidak/
dipengaruhi oleh zat terlarut, dalam perhitungan tonisitas
tidak diperhatikan , jadi perlu zat tambahan pengisotonis
• Contoh zat – zat tersebut adalah :
- Ammonium Klorida
- Amfetamin Klorida
- Etanol
- Gliserol
- Urea
- Homatropin Hidrobromida
- Metamfetamin HCl
- Niketamida
- Prokain HCl
- Uretan dan yang lainnya (lihat Pustaka)
Sifat Koligatif Larutan
• Adalah sifat larutan encer dan tidak mudah menguap dan
hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak
tergantung pada jenisnya.
• Terdapat 4 jenis sifat koligatif larutan yang
dipelajari, yaitu
1. Penurunan Tekanan Uap (ΔP)
2. Penurunan Titik Beku (ΔTf)
3. Kenaikan Titik Didih (ΔTb)
4. Tekanan Osmotik (Л)
Penurunan Tekanan Uap (ΔP)
Adanya zat terlarut di dalam pelarut menyebabkan
larutan yang terbentuk semakin sukar menguap.
Plar = Po – ΔP
ΔP = Xter . Po
Plar = Xpel .Po
Keterangan:
Plar = tekanan uap larutan
Po = tekanan uap air/pel
ΔP = penurunan tekanan uap larutan
Xter = fraksi mol terlarut
Xpel = fraksi mol pelarut
Ingat!
Jika Zat terlarutnya
bersifat elektrolit
harus dikali dengan
faktor van’t Hoff
Xter + Xpel=1
ΔP = Po- Plar
P1 = X1 . P1o; X1= fraksi mol pelarut
P1o = Tek. Uap pelarut murni
P1 = Tek Uap Larutan
X1 + X2 = 1; X1 = 1- X2
P1 = (1-x2) P1o
P1o - P1 = ΔP = X2 . P1
ΔP = Penurnan tekanan uap
n2 = n1 X2
Dimana n1 = jumlah mol pelarut (air) dan n2 = jumlah mol zat terlarut (urea).
Karena n2 = 0,033 (sangat encer) sehingga n2 diabaikan terhadap n1.
Jumlah mol urea dalam 1 kg air = 1000 g H2O x 1 mol H2O = 55,49 mol H2O
18,02 g H2O
Dan jumlah mol urea yang ada dalam 1 kg air :
n2 = n1 X2 = (55,49 mol) (0,033)
= 1,8 mol
Jadi konsentrasi urea (molal) adalah 1,8.
• Pada 25oC tekanan uap air murni 23,76 mmHg dan
taekanan uap larutan urea 22,98 mmHg. Perkirkan
molalitas larutan tersebut.
• Jawab:
ΔP = (23,762-22,98)mmHg = X2 (23,76 mmHg)
n2
X2 =
n1 + n2
Kenaikan Titik Didih (ΔTb)
Adanya zat terlarut di dalam pelarut menyebabkan larutan
yang terbentuk semakin sukar mendidih.
ΔTblar = Tblar - Tbo Tblar ↑ , maka ΔT ↑
Tblar ↓ , maka ΔT ↓
ΔTb ≈ m .
ΔTb = Kb . m
Kb= konstanta kenaikan titi didih molal (oC/m)
ΔTdlar larutan berbanding lurus dengan tekanan uap
Maka berbanding lurus juga dengan konsentrasi
larutan (molalitas)
gram pelarut
x
Mr
gramterlarut 1000
m  Tb = 100 + ΔTb
Penurunan Titik Beku (ΔTf)
Adanya zat terlarut di dalam pelarut menyebabkan larutan
yang terbentuk semakin sukar membeku.
r
ΔTflar = Tfo - Tf Tflar ↑ , maka ΔTb ↑
Tflar ↓ , maka ΔTb↓
ΔTf ≈ m .
ΔTf = Kf . m
Kf = konstanta kenaikan titi beku molal (oC/m)
ΔTblar larutan berbanding lurus dengan tekanan uap
Maka berbanding lurus juga dengan konsentrasi
larutan (molalitas)
Tf + ΔTf = 0 Tf = -ΔTf
Tekanan Osmotik (Л)
Adanya zat terlarut dalam pelarut menyebabkan larutan yang
terjadi mempunyai tekanan osmosis.
Л = M . R . T. i
Keterangan:
M = Molaritas larutan
R = 0,082 L.atm/mol.K
T = suhu (Kelvin)18
α = derajat ionisasi
n = jumlah mol tiap molekul
Ingat! Kondisi isotonis artinya Л1 = Л2
i = 1 + (n-1) . α
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to 3. LARUTANDAN SIFATKOLIGATIF LARUTAN.pptx

Kd meeting 4 (konsep larutan dan koloid)
Kd meeting 4 (konsep larutan dan koloid)Kd meeting 4 (konsep larutan dan koloid)
Kd meeting 4 (konsep larutan dan koloid)Muhammad Luthfan
 
PPT KAPSEL KELATURAN KEL 2.pptx
PPT KAPSEL KELATURAN KEL 2.pptxPPT KAPSEL KELATURAN KEL 2.pptx
PPT KAPSEL KELATURAN KEL 2.pptxChintiaMarbun
 
Kimia Dasar - Bab 9.docx
Kimia Dasar - Bab 9.docxKimia Dasar - Bab 9.docx
Kimia Dasar - Bab 9.docxAgnesClarabella
 
BAB VI LARUTAN rev.docx
BAB VI LARUTAN rev.docxBAB VI LARUTAN rev.docx
BAB VI LARUTAN rev.docxSigitPurnomo65
 
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docxSIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docxdanny110359
 
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2Mina Audina
 
Larutan
LarutanLarutan
Larutan555
 
Laporan farmasi fisika kelarutan 3
Laporan farmasi fisika kelarutan 3Laporan farmasi fisika kelarutan 3
Laporan farmasi fisika kelarutan 3Mina Audina
 
Presentasi Sifat Kologatif.pptx
Presentasi Sifat Kologatif.pptxPresentasi Sifat Kologatif.pptx
Presentasi Sifat Kologatif.pptxMJimliAY
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPT. SASA
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarilmanafia13
 
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Sifat Koligatif Larutan ElektrolitSifat Koligatif Larutan Elektrolit
Sifat Koligatif Larutan Elektrolitcatatantutor
 

Similar to 3. LARUTANDAN SIFATKOLIGATIF LARUTAN.pptx (20)

Kd meeting 4 (konsep larutan dan koloid)
Kd meeting 4 (konsep larutan dan koloid)Kd meeting 4 (konsep larutan dan koloid)
Kd meeting 4 (konsep larutan dan koloid)
 
PPT KAPSEL KELATURAN KEL 2.pptx
PPT KAPSEL KELATURAN KEL 2.pptxPPT KAPSEL KELATURAN KEL 2.pptx
PPT KAPSEL KELATURAN KEL 2.pptx
 
Kimia Dasar - Bab 9.docx
Kimia Dasar - Bab 9.docxKimia Dasar - Bab 9.docx
Kimia Dasar - Bab 9.docx
 
BAB VI LARUTAN rev.docx
BAB VI LARUTAN rev.docxBAB VI LARUTAN rev.docx
BAB VI LARUTAN rev.docx
 
Kimia
KimiaKimia
Kimia
 
4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu
 
Sifat Kologatif Larutan
Sifat Kologatif LarutanSifat Kologatif Larutan
Sifat Kologatif Larutan
 
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docxSIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
 
Bab ii kelarutan
Bab ii kelarutanBab ii kelarutan
Bab ii kelarutan
 
Bab ii kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab ii kelarutan (Farmasi Fisika)Bab ii kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab ii kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif LarutanSifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
 
Kelarutan
KelarutanKelarutan
Kelarutan
 
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
 
Larutan
LarutanLarutan
Larutan
 
Laporan farmasi fisika kelarutan 3
Laporan farmasi fisika kelarutan 3Laporan farmasi fisika kelarutan 3
Laporan farmasi fisika kelarutan 3
 
Presentasi Sifat Kologatif.pptx
Presentasi Sifat Kologatif.pptxPresentasi Sifat Kologatif.pptx
Presentasi Sifat Kologatif.pptx
 
Artikel larutan
Artikel larutanArtikel larutan
Artikel larutan
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
 
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Sifat Koligatif Larutan ElektrolitSifat Koligatif Larutan Elektrolit
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
 

3. LARUTANDAN SIFATKOLIGATIF LARUTAN.pptx

  • 1. LARUTAN D A N SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Apt. Lisna Gianti,M.Farm
  • 2. LARUTAN • Zat homogen yang merupakan campuran dari dua komponen atau lebih, yang dapat berupa gas, cairan atau padatan. • Larutan gas, dibuat denga mencampurkan satu gas dalam gas lainnya. Krn semua gas bercampur dalam semua perbandingan, mk setiap campuran gas adalah homogen dan merupakan larutan.
  • 3. • Larutan cairan dibuat dengan melarutkan gas, cairan atau padatan dalam suatu cairan. Jika sebagai larutan adalah air, mk disebut larutan berair. • Larutan padatan, adalah padatan-padatan dimana satu komponen terdistribusi tak beraturan pada atom atau molekl dari komponen lainnya. Contohnya Alloy (campuran dua unsur atau lebih yg mempunyai sifat- sifat logam) Contoh: mata uang perak (cam. Perak & tembaga) baja (cam dari besi & karbon)
  • 4. WUJUD PELARUT DAN ZAT TERLARUT YANG MEMBENTUK LARUTAN Wujud zat terlarut Wujud Pelarut Wujud Larutan Contoh Gas Gas Gas Udara, gas alam Cair Cair Cair Etanol Padat Padat Padat Baja Karbon Gas Cair Cair Minuman berkabonat Padat Cair Cair Air Laut, Air teh Gas Padat Padat Hidrogen dalam platina
  • 5. Kuningan (CuZn) Tembaga (Cu) Seng (Zn) Larutan Padat *Padat - Padat *Gas - Padat Platina (Pt) Ilustrasi Platina (Pt) yang menyerap gasHidrogen (H) Paduan (Alloy) antara Tembaga dan Seng CONTOH :
  • 6. Larutan Cair *Padat - Cair *Cair - Cair Ikatan antara NaCl dan H2O Reaksi Etilen / Etena dengan air CONTOH :
  • 7. Larutan Cair *Gas - Cair Gas CO2 dalam minuman berkabonasi CONTOH :
  • 8. Larutan Gas *Gas - Gas CONTOH :
  • 9. • Dalam larutan dikenal istilah Solute (zat terlarut) dan solvent (pelarut) • Solute adalah senyawa yang berada dalam jumlah yg lebih kecil • Solvent adalah senyawa yang berada dalam jumlah yang lebih besar/banyak
  • 10. • Suatu zat dapatmelarut pda zat lain karena mempunyai sifat/kemiripan yang sama. • Salah satu sifat atau kemiripan zat dalam ilmu kimia yaitu kepolaran suatu zat • Senyawa non-polar, akan larut dalam pelarut non polar dan sebaliknya • Senyawa polar akan cenderung terlarut dalam pelarut polar • Like disolve like …
  • 11. (a) Solven polar dengan tetapan dielektrik yang tinggi, menurunkan gaya atraksi/ Tarik menarik antara ion bermuatan berlawanan dalam kristal mis. NaCl. (b) Solven polar memutuskan ikatan kovalen pada elektrolit kuat dengan reaksi asam-basa. Terjadinya ionisasi HCl oleh air: HCl + H2O  H3 O+ + Cl- (c) Solven polar mampu melarutkan molekul dan ion dengan adanya gaya interaksi dipol, khususnya pembentukan ikatan hidrogen, yang menyebabkan kelarutan zat. Mekanisme solven polar: Interaksi ion-dipol antara garam natrium oleat dengan air:  kelarutan obat sebagian besar disebabkan oleh polaritas dari pelarut yaitu oleh momen dipolnya. Perlarut polar melarutkan zat terlarut ionik dan zat polar lain. Solven Polar
  • 12. 12  Melarutkan solut nonpolar dengan tekanan internal yang sama melalui interaksi dipol induksi.  Molekul solut berada dalam larutan oleh gaya lemah van der Waals-London.  Minyak dan lemak larut dalam karbon tetraklorida, benzena, dan minyak mineral. Basa alkaloid dan asam lemak larut pula dalam solven nonpolar. Solven Nonpolar  Keton dan alkohol dapat menginduksi derajat polaritas dalam molekul solven nonpolar, sehingga menjadi dapat larut dalam alkohol. Contoh : benzene yang mudah dapat dipolarisasikan.  Senyawa semipolar dapat berlaku sebagai solven perantara (intermediate solvent) untuk bercampurnya cairan polar dan nonpolar.  Aseton meningkatkan kelarutan eter dalam air. Propilenglikol menambah kelarutan campuran air dengan minyak permen dan air dengan benzilbenzoat. Solven Semipolar
  • 14. Istilah Kelarutan Istilah kelarutan Jumlah bagian pelarut diperlukan untuk melarutkan1 bagian zat sangat mudah larut (very soluble) kurang dari 1 mudah larut (freely soluble) 1 sampai 10 Larut (soluble) 10 sampai 30 agak sukar larut (sparingly soluble) 30 sampai 100 sukar larut (slightly soluble) 100 sampai 1000 sangat sukar larut (very slightly soluble) 1000 sampai 10.000 praktis tidak larut (practically insoluble) lebih dari 10.000
  • 15. • Larutan jenuh: larutan yg mengandung zat terlarut dalam jumlah yg diperlukan untuk adanya kesetimbangan antara zat terlarut yg larut dan yg tidak larut. gula + H2O larutangula Hubungan kelarutan
  • 16. • Larutan tak jenuh (unsaturated) yaitu larutan yang mengandung solut dalam konsentrasi di bawah konsentrasi yang diperlukan supaya terjadi penjenuhan yang sempurna pada suhu tertentu.
  • 17. • Larutan lewat jenuh (supersaturated) adalah larutan yang mengandung zat terlarut dalam konsentrasi yang banyak pada suhu tertentu sehingga terdapat zat terlarut yang tidak dapat larut lagi.
  • 18. • Kebanyakan zat padat menjadi lebih banyak melarut ke dalam suatu cairan bila temperatur dinaikkan. • Azas Le chatelier bila dilakukan suatu paksaan terhadap suatu sistem kesetimbangan, sistem itu cenderung berubah sedemikian untuk mengurangi akibat paksaan tersebut. paksaan tersebut misal adanya penambahan energi panas (kenaikan temperatur). suatu zat yang menyerap kalor ketika melarut, cenderunga lebih larut pada temperatur yang labih tinggi. Pengaruh temperatur pada kelarutan
  • 19. • Perubahan tekanan berpengaruh sedikit pada kelarutan, terutama jika zat terlarut tersebut berupa padatan atau cairan. • Tetapi, dalam pembentukan larutan jenuh suatu gas dalam cairan, tekanan gas memainkan bagian penting dalam menentukan berapa yang melarut. • Bobot suatu gas yg melarut dlm sejumlah tertentu cairan berbanding lurus dengan tekanan yg dilakukan oleh gas itu, yg berada dlm kesetimbangan dengan larutan itu. (hukum Henry) Pengaruh tekanan pada kelarutan
  • 20. Konsentrasi merujuk ke bobot atau volume zat terlarut yg berada dalam larutan. • Persen bobot • Persen volume • Fraksi mol • Molalitas • Molaritas • Normalitas. Menyatakan Konsentrasi Larutan
  • 21. Satuan Konsentrasi Fraksi Mol: perbandingan jumlah mol suatu zat dalam larutan terhadap jumlah mol seluruh zat dalam larutan. X = mol suatu zat : mol seluruh zat t p t X  p t p nt np n n n n X  Xt + Xp = 1 Keterangan: Xp = fraksi mol pelarut Xt = fraksi mol terlarut np = mol pelarut nt = mol terlarut
  • 22. Kemolalan (m) : jumlah mol zat terlarut dalam tiap 1000 gram pelarut. mol kg pelarut m atau m  gramterlarut x 1000 Mr gram pelarut
  • 23. Kemolaran (M) : jumlah mol zat terlarut dalamtiap liter larutan. mol Volume pelarut (L) M  atau M  gramterlarut x 1000 Mr volume pelarut (mL) Persentase (%) : jumlah gram zat terlarut dalam tiap 100 gram larutan. x100% massa pelarut terlarut massaterlarut b/b  massa % 
  • 24. LARUTAN ELEKTROLIT & NON ELEKTROLIT • Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena zat elektrolit dalam larutannya terurai menjadi ion-ion bermuatan listrik dan ion-ion tersebut selalu bergerak bebas. • Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat nonelektrolit dalam larutannya tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik.
  • 25. Lampu menyala menandakan larutan tersebut adalah larutan elektrolit. (Jika nyala lampu redup maka larutan tersebut elektrolit kuat) Lampu menyala menandakan larutan tersebut adalah larutan elektrolit. (Jika nyala lampu terang maka larutan tersebut elektrolit kuat) Lampu tidak menyala menandakan larutan tersebut adalah larutan non elektrolit CONTOH :
  • 26. LARUTAN ISOTONIS Isotonis = - Tek osmosis sama - Penurunan Ttk beku < Hipertonis = - Tek osmosis > - Penurunan Titik beku sama Hipotonis = - Tek osmosis < - Penurunan Ttk Beku < Isohidri = - pH sama dgn pH cairan tubuh
  • 27. • Larutan yang Isotonis dan isohidri tidak meyebabkan pengaruh pada tubuh ( sakit, pedih pada waktu digunakan dll) • Larutan hipotonis dalam volume besar dapat menyebabkan haemolisis bila diberikan IV karena air akan masuk melewati membran semi permiabel sel darah merah • Lar Hipertonis dlm jumlah besar menyebabkan plasmolisis bila diberikan secara IV, karena cairan plasma akan keluar melewati membran semipermiabel sel darah merah
  • 28. • Larutan yangmenunjukkan tekanan osmotik yang sama dengan tekanan osmotik cairan tubuh disebut isoosmotik • Dalam kasus tertentu larutan isoosmotik juga isotonis, artinya bersifat netral terhadap eritrosit (misal Lar NaCl 0,9 %) • Tidak sedikit larutan yang isoosmotik bila disuntikkan menyebabkan hemolisis , dalam kasus ini tekanan osmotik tidak sama dengan tonisitas, karena larutan isoosmotik tsb terhadap darah hipotonis tonisitas larutan inj IV nya tidak/ dipengaruhi oleh zat terlarut, dalam perhitungan tonisitas tidak diperhatikan , jadi perlu zat tambahan pengisotonis
  • 29. • Contoh zat – zat tersebut adalah : - Ammonium Klorida - Amfetamin Klorida - Etanol - Gliserol - Urea - Homatropin Hidrobromida - Metamfetamin HCl - Niketamida - Prokain HCl - Uretan dan yang lainnya (lihat Pustaka)
  • 30. Sifat Koligatif Larutan • Adalah sifat larutan encer dan tidak mudah menguap dan hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung pada jenisnya. • Terdapat 4 jenis sifat koligatif larutan yang dipelajari, yaitu 1. Penurunan Tekanan Uap (ΔP) 2. Penurunan Titik Beku (ΔTf) 3. Kenaikan Titik Didih (ΔTb) 4. Tekanan Osmotik (Л)
  • 31. Penurunan Tekanan Uap (ΔP) Adanya zat terlarut di dalam pelarut menyebabkan larutan yang terbentuk semakin sukar menguap. Plar = Po – ΔP ΔP = Xter . Po Plar = Xpel .Po Keterangan: Plar = tekanan uap larutan Po = tekanan uap air/pel ΔP = penurunan tekanan uap larutan Xter = fraksi mol terlarut Xpel = fraksi mol pelarut Ingat! Jika Zat terlarutnya bersifat elektrolit harus dikali dengan faktor van’t Hoff Xter + Xpel=1 ΔP = Po- Plar
  • 32. P1 = X1 . P1o; X1= fraksi mol pelarut P1o = Tek. Uap pelarut murni P1 = Tek Uap Larutan X1 + X2 = 1; X1 = 1- X2 P1 = (1-x2) P1o P1o - P1 = ΔP = X2 . P1 ΔP = Penurnan tekanan uap
  • 33. n2 = n1 X2 Dimana n1 = jumlah mol pelarut (air) dan n2 = jumlah mol zat terlarut (urea). Karena n2 = 0,033 (sangat encer) sehingga n2 diabaikan terhadap n1. Jumlah mol urea dalam 1 kg air = 1000 g H2O x 1 mol H2O = 55,49 mol H2O 18,02 g H2O Dan jumlah mol urea yang ada dalam 1 kg air : n2 = n1 X2 = (55,49 mol) (0,033) = 1,8 mol Jadi konsentrasi urea (molal) adalah 1,8. • Pada 25oC tekanan uap air murni 23,76 mmHg dan taekanan uap larutan urea 22,98 mmHg. Perkirkan molalitas larutan tersebut. • Jawab: ΔP = (23,762-22,98)mmHg = X2 (23,76 mmHg) n2 X2 = n1 + n2
  • 34. Kenaikan Titik Didih (ΔTb) Adanya zat terlarut di dalam pelarut menyebabkan larutan yang terbentuk semakin sukar mendidih. ΔTblar = Tblar - Tbo Tblar ↑ , maka ΔT ↑ Tblar ↓ , maka ΔT ↓ ΔTb ≈ m . ΔTb = Kb . m Kb= konstanta kenaikan titi didih molal (oC/m) ΔTdlar larutan berbanding lurus dengan tekanan uap Maka berbanding lurus juga dengan konsentrasi larutan (molalitas) gram pelarut x Mr gramterlarut 1000 m  Tb = 100 + ΔTb
  • 35. Penurunan Titik Beku (ΔTf) Adanya zat terlarut di dalam pelarut menyebabkan larutan yang terbentuk semakin sukar membeku. r ΔTflar = Tfo - Tf Tflar ↑ , maka ΔTb ↑ Tflar ↓ , maka ΔTb↓ ΔTf ≈ m . ΔTf = Kf . m Kf = konstanta kenaikan titi beku molal (oC/m) ΔTblar larutan berbanding lurus dengan tekanan uap Maka berbanding lurus juga dengan konsentrasi larutan (molalitas) Tf + ΔTf = 0 Tf = -ΔTf
  • 36. Tekanan Osmotik (Л) Adanya zat terlarut dalam pelarut menyebabkan larutan yang terjadi mempunyai tekanan osmosis. Л = M . R . T. i Keterangan: M = Molaritas larutan R = 0,082 L.atm/mol.K T = suhu (Kelvin)18 α = derajat ionisasi n = jumlah mol tiap molekul Ingat! Kondisi isotonis artinya Л1 = Л2 i = 1 + (n-1) . α
  • 37.