1. LARUTAN D A N SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN
Apt. Lisna Gianti,M.Farm
2. LARUTAN
• Zat homogen yang merupakan campuran
dari dua komponen atau lebih, yang dapat
berupa gas, cairan atau padatan.
• Larutan gas, dibuat denga mencampurkan
satu gas dalam gas lainnya. Krn semua
gas bercampur dalam semua
perbandingan, mk setiap campuran gas
adalah homogen dan merupakan larutan.
3. • Larutan cairan dibuat dengan melarutkan gas,
cairan atau padatan dalam suatu cairan. Jika sebagai
larutan adalah air, mk disebut larutan berair.
• Larutan padatan, adalah padatan-padatan dimana satu
komponen terdistribusi tak beraturan pada atom atau
molekl dari komponen lainnya. Contohnya Alloy
(campuran dua unsur atau lebih yg mempunyai sifat-
sifat logam)
Contoh: mata uang perak (cam. Perak & tembaga) baja
(cam dari besi & karbon)
4. WUJUD PELARUT DAN ZAT TERLARUT YANG MEMBENTUK LARUTAN
Wujud zat
terlarut
Wujud Pelarut Wujud Larutan Contoh
Gas Gas Gas Udara, gas alam
Cair Cair Cair Etanol
Padat Padat Padat Baja Karbon
Gas Cair Cair Minuman
berkabonat
Padat Cair Cair Air Laut, Air teh
Gas Padat Padat Hidrogen dalam platina
9. • Dalam larutan dikenal istilah Solute (zat terlarut)
dan solvent (pelarut)
• Solute adalah senyawa yang berada dalam
jumlah yg lebih kecil
• Solvent adalah senyawa yang berada dalam
jumlah yang lebih besar/banyak
10. • Suatu zat dapatmelarut pda zat lain karena
mempunyai sifat/kemiripan yang sama.
• Salah satu sifat atau kemiripan zat dalam ilmu kimia
yaitu kepolaran suatu zat
• Senyawa non-polar, akan larut dalam pelarut
non polar dan sebaliknya
• Senyawa polar akan cenderung terlarut dalam
pelarut polar
• Like disolve like
…
11. (a) Solven polar dengan tetapan dielektrik yang tinggi, menurunkan gaya atraksi/
Tarik menarik antara ion bermuatan berlawanan dalam kristal mis. NaCl.
(b) Solven polar memutuskan ikatan kovalen pada elektrolit kuat dengan reaksi
asam-basa. Terjadinya ionisasi HCl oleh air:
HCl + H2O H3 O+ + Cl-
(c) Solven polar mampu melarutkan molekul dan ion dengan adanya gaya
interaksi dipol, khususnya pembentukan ikatan hidrogen, yang menyebabkan
kelarutan zat.
Mekanisme solven polar:
Interaksi ion-dipol antara garam natrium oleat dengan air:
kelarutan obat sebagian besar disebabkan oleh polaritas dari pelarut yaitu
oleh momen dipolnya. Perlarut polar melarutkan zat terlarut ionik dan zat
polar lain.
Solven Polar
12. 12
Melarutkan solut nonpolar dengan tekanan internal yang
sama melalui interaksi dipol induksi.
Molekul solut berada dalam larutan oleh gaya lemah van der
Waals-London.
Minyak dan lemak larut dalam karbon tetraklorida, benzena,
dan minyak mineral. Basa alkaloid dan asam lemak larut pula
dalam solven nonpolar.
Solven Nonpolar
Keton dan alkohol dapat menginduksi derajat polaritas dalam
molekul solven nonpolar, sehingga menjadi dapat larut dalam
alkohol. Contoh : benzene yang mudah dapat dipolarisasikan.
Senyawa semipolar dapat berlaku sebagai solven perantara
(intermediate solvent) untuk bercampurnya cairan polar dan
nonpolar.
Aseton meningkatkan kelarutan eter dalam air. Propilenglikol
menambah kelarutan campuran air dengan minyak permen dan
air dengan benzilbenzoat.
Solven Semipolar
14. Istilah Kelarutan
Istilah kelarutan
Jumlah bagian pelarut diperlukan untuk
melarutkan1 bagian zat
sangat mudah larut (very soluble) kurang dari 1
mudah larut (freely soluble) 1 sampai 10
Larut (soluble) 10 sampai 30
agak sukar larut (sparingly soluble) 30 sampai 100
sukar larut (slightly soluble) 100 sampai 1000
sangat sukar larut (very slightly soluble) 1000 sampai 10.000
praktis tidak larut (practically insoluble) lebih dari 10.000
15. • Larutan jenuh: larutan yg mengandung zat
terlarut dalam jumlah yg diperlukan untuk
adanya kesetimbangan antara zat terlarut yg
larut dan yg tidak larut.
gula + H2O larutangula
Hubungan kelarutan
16. • Larutan tak jenuh (unsaturated)
yaitu larutan yang mengandung solut
dalam konsentrasi di bawah konsentrasi
yang diperlukan supaya terjadi
penjenuhan yang sempurna pada suhu
tertentu.
17. • Larutan lewat jenuh
(supersaturated) adalah
larutan yang mengandung zat
terlarut dalam konsentrasi
yang banyak pada suhu
tertentu sehingga terdapat zat
terlarut yang tidak dapat larut
lagi.
18. • Kebanyakan zat padat menjadi lebih banyak melarut
ke dalam suatu cairan bila temperatur dinaikkan.
• Azas Le chatelier bila dilakukan suatu paksaan
terhadap suatu sistem kesetimbangan, sistem itu
cenderung berubah sedemikian untuk mengurangi
akibat paksaan tersebut.
paksaan tersebut misal adanya penambahan energi
panas (kenaikan temperatur).
suatu zat yang menyerap kalor ketika melarut,
cenderunga lebih larut pada temperatur yang labih
tinggi.
Pengaruh temperatur pada kelarutan
19. • Perubahan tekanan berpengaruh sedikit pada
kelarutan, terutama jika zat terlarut tersebut
berupa padatan atau cairan.
• Tetapi, dalam pembentukan larutan jenuh suatu
gas dalam cairan, tekanan gas memainkan bagian
penting dalam menentukan berapa yang melarut.
• Bobot suatu gas yg melarut dlm sejumlah tertentu
cairan berbanding lurus dengan tekanan yg
dilakukan oleh gas itu, yg berada dlm
kesetimbangan dengan larutan itu.
(hukum Henry)
Pengaruh tekanan pada kelarutan
20. Konsentrasi merujuk ke bobot atau volume zat
terlarut yg berada dalam larutan.
• Persen bobot
• Persen volume
• Fraksi mol
• Molalitas
• Molaritas
• Normalitas.
Menyatakan Konsentrasi Larutan
21. Satuan Konsentrasi
Fraksi Mol: perbandingan jumlah mol suatu zat dalam larutan
terhadap jumlah mol seluruh zat dalam larutan.
X = mol suatu zat : mol seluruh zat
t p
t
X
p t
p
nt np
n n n n
X
Xt + Xp = 1
Keterangan:
Xp = fraksi mol pelarut
Xt = fraksi mol terlarut
np = mol pelarut
nt = mol terlarut
22. Kemolalan (m) : jumlah mol zat terlarut dalam tiap
1000 gram pelarut.
mol
kg pelarut
m
atau m
gramterlarut
x
1000
Mr gram pelarut
23. Kemolaran (M) : jumlah mol zat terlarut
dalamtiap liter larutan.
mol
Volume pelarut (L)
M
atau M
gramterlarut
x
1000
Mr volume pelarut (mL)
Persentase (%) : jumlah gram zat terlarut dalam
tiap 100 gram larutan.
x100%
massa pelarut
terlarut
massaterlarut
b/b
massa
%
24. LARUTAN ELEKTROLIT & NON
ELEKTROLIT
• Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik karena zat elektrolit dalam
larutannya terurai menjadi ion-ion bermuatan listrik
dan ion-ion tersebut selalu bergerak bebas.
• Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik karena zat nonelektrolit dalam
larutannya tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap
dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik.
25. Lampu menyala
menandakan larutan
tersebut adalah larutan
elektrolit.
(Jika nyala lampu redup
maka larutan tersebut
elektrolit kuat)
Lampu menyala
menandakan larutan
tersebut adalah larutan
elektrolit.
(Jika nyala lampu terang
maka larutan tersebut
elektrolit kuat)
Lampu tidak menyala
menandakan larutan tersebut
adalah larutan non elektrolit
CONTOH :
26. LARUTAN ISOTONIS
Isotonis = - Tek osmosis sama
- Penurunan Ttk beku <
Hipertonis = - Tek osmosis >
- Penurunan Titik beku sama
Hipotonis = - Tek osmosis <
- Penurunan Ttk Beku <
Isohidri = - pH sama dgn pH cairan
tubuh
27. • Larutan yang Isotonis dan isohidri tidak meyebabkan
pengaruh pada tubuh ( sakit, pedih pada waktu
digunakan dll)
• Larutan hipotonis dalam volume besar dapat
menyebabkan haemolisis bila diberikan IV karena air
akan masuk melewati membran semi permiabel sel
darah merah
• Lar Hipertonis dlm jumlah besar menyebabkan
plasmolisis bila diberikan secara IV, karena cairan
plasma akan keluar melewati membran
semipermiabel sel darah merah
28. • Larutan yangmenunjukkan tekanan osmotik yang sama
dengan tekanan osmotik cairan tubuh disebut isoosmotik
• Dalam kasus tertentu larutan isoosmotik juga isotonis,
artinya bersifat netral terhadap eritrosit (misal Lar NaCl 0,9
%)
• Tidak sedikit larutan yang isoosmotik bila disuntikkan
menyebabkan hemolisis , dalam kasus ini tekanan osmotik
tidak sama dengan tonisitas, karena larutan isoosmotik tsb
terhadap darah hipotonis tonisitas larutan inj IV nya tidak/
dipengaruhi oleh zat terlarut, dalam perhitungan tonisitas
tidak diperhatikan , jadi perlu zat tambahan pengisotonis
29. • Contoh zat – zat tersebut adalah :
- Ammonium Klorida
- Amfetamin Klorida
- Etanol
- Gliserol
- Urea
- Homatropin Hidrobromida
- Metamfetamin HCl
- Niketamida
- Prokain HCl
- Uretan dan yang lainnya (lihat Pustaka)
30. Sifat Koligatif Larutan
• Adalah sifat larutan encer dan tidak mudah menguap dan
hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak
tergantung pada jenisnya.
• Terdapat 4 jenis sifat koligatif larutan yang
dipelajari, yaitu
1. Penurunan Tekanan Uap (ΔP)
2. Penurunan Titik Beku (ΔTf)
3. Kenaikan Titik Didih (ΔTb)
4. Tekanan Osmotik (Л)
31. Penurunan Tekanan Uap (ΔP)
Adanya zat terlarut di dalam pelarut menyebabkan
larutan yang terbentuk semakin sukar menguap.
Plar = Po – ΔP
ΔP = Xter . Po
Plar = Xpel .Po
Keterangan:
Plar = tekanan uap larutan
Po = tekanan uap air/pel
ΔP = penurunan tekanan uap larutan
Xter = fraksi mol terlarut
Xpel = fraksi mol pelarut
Ingat!
Jika Zat terlarutnya
bersifat elektrolit
harus dikali dengan
faktor van’t Hoff
Xter + Xpel=1
ΔP = Po- Plar
33. n2 = n1 X2
Dimana n1 = jumlah mol pelarut (air) dan n2 = jumlah mol zat terlarut (urea).
Karena n2 = 0,033 (sangat encer) sehingga n2 diabaikan terhadap n1.
Jumlah mol urea dalam 1 kg air = 1000 g H2O x 1 mol H2O = 55,49 mol H2O
18,02 g H2O
Dan jumlah mol urea yang ada dalam 1 kg air :
n2 = n1 X2 = (55,49 mol) (0,033)
= 1,8 mol
Jadi konsentrasi urea (molal) adalah 1,8.
• Pada 25oC tekanan uap air murni 23,76 mmHg dan
taekanan uap larutan urea 22,98 mmHg. Perkirkan
molalitas larutan tersebut.
• Jawab:
ΔP = (23,762-22,98)mmHg = X2 (23,76 mmHg)
n2
X2 =
n1 + n2
34. Kenaikan Titik Didih (ΔTb)
Adanya zat terlarut di dalam pelarut menyebabkan larutan
yang terbentuk semakin sukar mendidih.
ΔTblar = Tblar - Tbo Tblar ↑ , maka ΔT ↑
Tblar ↓ , maka ΔT ↓
ΔTb ≈ m .
ΔTb = Kb . m
Kb= konstanta kenaikan titi didih molal (oC/m)
ΔTdlar larutan berbanding lurus dengan tekanan uap
Maka berbanding lurus juga dengan konsentrasi
larutan (molalitas)
gram pelarut
x
Mr
gramterlarut 1000
m Tb = 100 + ΔTb
35. Penurunan Titik Beku (ΔTf)
Adanya zat terlarut di dalam pelarut menyebabkan larutan
yang terbentuk semakin sukar membeku.
r
ΔTflar = Tfo - Tf Tflar ↑ , maka ΔTb ↑
Tflar ↓ , maka ΔTb↓
ΔTf ≈ m .
ΔTf = Kf . m
Kf = konstanta kenaikan titi beku molal (oC/m)
ΔTblar larutan berbanding lurus dengan tekanan uap
Maka berbanding lurus juga dengan konsentrasi
larutan (molalitas)
Tf + ΔTf = 0 Tf = -ΔTf
36. Tekanan Osmotik (Л)
Adanya zat terlarut dalam pelarut menyebabkan larutan yang
terjadi mempunyai tekanan osmosis.
Л = M . R . T. i
Keterangan:
M = Molaritas larutan
R = 0,082 L.atm/mol.K
T = suhu (Kelvin)18
α = derajat ionisasi
n = jumlah mol tiap molekul
Ingat! Kondisi isotonis artinya Л1 = Л2
i = 1 + (n-1) . α