2. LAPORAN HASIL PERCOBAAN
Judul
Tujuan
Masalah
Prosedur kerja
: Pemisahan campuran (kristalisasi)
: Agar kita dapat mengetahui proses kristalisasi
:
:1.Membuat air laut dengan cara mencampur air dan
garam,kemudian di aduk
2.Menuangkan air tersebut dalam piring.
3.Menuangkan air tersebut dalam piring.
4.Meletakkan piring tersebut di luar
ruangan,sehingga terkena sinar matahari secara langsung
Alat dan Bahan :1.Piring makan
2.Air laut(air+garam)
Hasil pengamatan: Penggunaan KristalisasiKristalisasi adalah proses pembentukan
bahan padat dari pengendapan larutan, melt (campuran leleh), atau lebih jarang
pengendapan langsung darigas. Kristalisasi juga merupakan teknik pemisahan kimia
antara bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa (mass transfer) dari suat
zat terlarut(solute) dari cairan larutan ke fase kristal padat.Contoh Kristalisasi:1.
Memisahkan air dan garam2. ‘Solvent Recrystallisation’3. ‘X-ray crystal’10
Rekristalisasi
Kristalisasi ialah pemisahan campuran dengan cara mengkristalkan atau
mengendapkan zat terlarut dalam larutan yang tadinya berupa cairan juga. Biasanya
kristalisasi ini menggunakan suhu rendah untuk membuat cairannya mengendap.
Sedangkan rekristalisasi ialah suatu proses kristalisasi ulang. misalnya kita
mendapatkan kristal, namun kristal tersebut belum murni. untuk mendapatkan kristal
yang lebih murni dilakukan rekristalisasi. rekristalisasi dilakukan dengan cara
melarutkan kristal dalam pelarut kemudian mengkristalkannya kembali
Kristalisasi
3. Pemisahan secara kristalisasi dilakukan untuk memisahkan zat padat dari larutannya
dengan jalan menguapkan pelarutnya. Zat padat tersebut dalam keadaan lewat jenuh
akan bentuk kristal.
Apabila kita mempunyai campuran yang berupa larutan, maka partikel padat yang
ada dalam campuran tersebut dapat kita pisahkan dengan cara kristalisasi. Kristalisasi
adalah proses pembentukan kristal. Kristal kristal dapat terbentuk bila uap dari
partikel yang sedang mengalami sublimasi menjadi dingin. Selama proses kristalisasi,
hanya partikel murni yang akan mengkristal. Pembentukan kristal digunakan dalam
teknik untuk memperoleh suatu bahan murni dari suatu campuran. Pada kristalisasi,
bahan-bahan lain yang tidak diinginkan, tetapi terdapat dalam campuran akan tetap
berwujud cair. Sebagai contoh bila kristal Iodium dipanaskan dalam piring
penguapan, kristal akan melebur dan membentuk uap ungu. Setelah didinginkan uap
berubah kembali menjadi kristal Iodium.
Pembemtukan kristal dapat juga terjadi bila suatu larutan telah melampaui titik
jenuhnya. Titik jenuh larutan adalah suatu titik ketika penambahan partikel terlarut
sudah tidak dapat menyebabkan partikel tersebut melarut, sehingga terbentuk larutan
jenuh. Larutan jenuh adalah larutan yang mengandung jumlah maksimum partikel
terlarut pada suatu larutan pada suhu tertentu. Contohnya adalah NaCl ketika
mencapai titik jenuh maka akan terbentuk kristal. Berkurangnya air karena
penguapan, menyebabkanlarutan melewati titik jenuh dan mempercepat terbentuknya
kristal.
KRISTALISASI
PENGERTIAN KRISTALISASI
Kristalisasi adalah proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan, melt
(campuran leleh), atau lebih jarang pengendapan langsung dari gas. Kristalisasi juga
merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan
massa (mass transfer) dari suat zat terlarut (solute) dari cairan larutan ke fase kristal padat.
Pemisahan dengan teknik kristalisasi didasari atas pelepasan pelarut dari zat terlarutnya
dalam sebuah campuran homogeen atau larutan, sehingga terbentuk kristal dari zat
terlarutnya. Proses ini adalah salah satu teknik pemisahan padat-cair yang sangat penting
dalam industri, karena dapat menghasilkan kemurnian produk hingga 100%.
MEKANISME PEMBENTUKAN KRISTAL
1. Pembentukan Inti
4. Inti kristal adalah partikel-partikel kecil bahkan sangat kecil yang dapat terbentuk secara
cara memperkecil kristal-kristal yang ada dalam alat kristalisasi atau dengan menambahkan
benih kristal ke dalam larutan lewat jenuh.
2. Pertumbuhan Kristal
Pertumbuhan kristal merupakan gabungan dari dua proses yaitu :
Transportasi molekul-molekul atau (ion-ion dari bahan yang akan di kristalisasikan) dalam
larutan kepermukaan kristal dengan cara difusi. Proses ini berlangsung semakin cepat jika
derajat lewat jenuh dalam larutan semakin besar.
Penempatan molekul-molekul atau ion-ion pada kisi kristal. Semakin luas total permukaan
kristal, semakin banyak bahan yang di tempatkan pada kisi kristal persatuan waktu.
SYARAT - SYARAT KRISTALISASI
Larutan harus jenuh
Larutan yang mengandung jumlah zat berlarut berlebihan pada suhu tertentu, sehingga
kelebihan itu tidak melarut lagi. Jenuh berarti pelarut telah seimbang zat terlarut atau jika
larutan tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut, artinya konsentrasinya telah maksimal kalau
larutan jenuh suatu zat padat didinginkan perlahan-lahan, sebagian zat terlarut akan
mengkristal, dalam arti diperoleh larutan super jenuh atau lewat jenuh
Larutan harus homogen
Partikel-partikel yang sangat kecil tetap tersebar merata biarpun didiamkan dalam waktu
lama.
Adanya perubahan suhu
Penurunan suhu secara dratis atau kenaikan suhu secara dratis tergantung dari bentuk
kristal yang didinginkan.
METODE KRISTALISASI
5. Pendinginan
Untuk bahan-bahan yang kelarutannya berkurang dratis dengan menurunnya temperatur,
kondisi lewat jenuh dapat dicapai dengan pendinginan larutan panas yang jenuh.
Pemanasan
Untuk bahan-bahan yang kelarutannya berkurang sedikit dengan menurunnya suhu. Kondisi
lewat jenuh dapat dicapai dengan penguapan sebagian pelarut.
Pemanasan dan Pendinginan
Metode ini merupakan gabunga dari dua metode diatas. Larutan panas yang Jenuh dialirkan
kedalam sebuah ruangan yang divakumkan. Sebagian pelarut menguap, panas penguapan
diambil dari larutan itu sendiri, sehingga larutan menjadi dingin dan lewat jenuh. Metode ini
disebut kristalisasi vakum.
Penambahan bahan (zat) lain.
Untuk pemisahan bahan organic dari larutan seringkali ditambahkan suatu garam. Garam ini
larut lebih baik daripada bahan padat yang dinginkan sehinga terjadi desakan dan membuat
baha padat menjadi terkristalisasi.
1. Dalam keadaan cair atom-atom tidak memiliki susunan teratur dan selalu mudah bergerak,
temperaturnya relative lebih tinggi dan memiliki energi yang cukup untuk mudah bergerak.
Dengan turunnya temperatur maka energi atom aka semakin rendah, makin sulit
bergerak dan mulai mengatur kedudukannya relatif terhadap atom lain, mulai membentuk
inti kristal pada tempat yang relative leih tinggi.
3. Inti akan menjadi pusat kristalisasi, dengan makin turun temperature makin banyak atom
yang ikut bergabung dengan inti yang sudah ada atau membentuk inti baru.
LANGKAH - LANGKAH KRISTALISASI
6. 1. Larutan sample zat padat dilarutkan dalam pelarut panas.
2. Bubuhkan sedikit norit.
3. Larutan tersebut dijenuhkan kembali.
4. Saring kembali dengan pemanas air.
5. Didinginkan larutan tersebut hingga es mencair.
6. Saring kristal tersebut.