[Ringkasan]
Makalah ini menguji hipotesis mengenai rata-rata indeks prestasi siswa SMA Negeri 3 Semarang. Data indeks prestasi 30 siswa kelas XI MIA 9 diolah untuk mengetahui rata-ratanya dan menguji apakah hipotesis awal bahwa rata-rata tersebut sama dengan 3,3 diterima atau ditolak.
2. 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang uji hipotesis ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima
kasih pada Bapak Us Us selaku guru pembimbing matematika kami
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai uji hipotesis.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Jakarta, Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
3. 3
SAMPUL........................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN…………. ..............................................................1
1.1Latar Belakang....................................................................................1
1.2Landasan Teori ...................................................................................2
1.3Rumusan Masalah...............................................................................3
1.4Tujuan.................................................................................................3
1.5Fokus penelitian..................................................................................3
BAB II ISI.....................................................................................................4
2.1Materi..................................................................................................4
2.2Metode Penelitian................................................................................5
BAB III PENGOLAHAN DATA..................................................................7
3.1Tabel Data...........................................................................................7
3.2Penghitungan Data (Uji Pihak Kanan)................................................8
3.2.1 Uji Pihak Kanan........................................................................8
3.2.2 Uji Dua Pihak ..........................................................................10
3.2.3 Uji Pihak Kiri ..........................................................................12
BAB IV PENUTUP.....................................................................................14
4.1Kesimpulan .......................................................................................14
4.2Saran.................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................15
LAMPIRAN................................................................................................16
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seringkali dalam kehidupan sehari–hari manusia dihadapkan pada persoalan
untuk menguji apakah hipotesis atau pernyataan yang kita ambil adalah benar atau salah
melalui suatu pernyataan yang diambil dengan bukti – bukti yang akurat. Dalam ilmu
statistika, pernyataan yang akan diuji kebenarannya disebut hipotesis, sedangkan metode
untuk menguji kebenaran hipotesis disebut pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dapat
dilakukan berdasarkan rata-rata, varians, dan proporsi. Namun, metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis berdasarkan rata-rata.
Pengujian hipotesis dapat berupa pengujian satu arah dan dua arah.Pengujian satu
arah merupakan pengujian hipotesis dengan hipotesis alternatif kurang dari atau lebih dari
parameter yang digunakan. Suatu uji hipotesis statistik dengan tandingan yang bersifat
satu-pihak, seperti :
H0 : θ = θ0, dan H0 : θ > θ0, atau H0 : θ < θ0,
Umumnya, daerah kritis untuk hipotesis tandingan θ > θ0 terletak di sisi kanan
distribusi uji statistik (lihat gambar 1.a), sedangkan daerah kritis hipotesis tandingan θ <
θ0 terletak seluruhnya di sisi kiri (lihat gambar 1.b). Jadi, tanda ketidaksamaan
menunjukkan arah letaknya daerah kritis.
Gambar 1. Daerah kritis untuk uji satu-pihak
Sedangkan pengujian hipotesis dua arah dengan hipotesis alternatif tidak sama
dengan parameter yang digunakan. Dalam penelitian ini, pengujian yang digunakan
adalah pengujian hipotesis dua arah. Suatu uji hipotesis statistik dengan tandingan
berpihak dua seperti:
H0 : θ = θ0, dan H0 : θ ≠ θ0,
5. 5
disebut uji dua-pihak, karena daerah kritis terbagi atas dua bagian, seiring dengan
peluang yang sama yang diberikan pada setiap sisi atau ujung dari distribusi uji statistik
tersebut. Hipotesis tandingan θ ≠ θ0 menyatakan salah satu dari θ < θ0 ataupun θ > θ0.
Gambar 2. Daerah kritis untuk uji dua-pihak
Dalam makalah ini, kami memutuskan untuk menguji indeks prestasi rata-rata
rapor tengah semester 3. Kami mengambil sample sebanyak 30 anak siswa-siswi SMA N
3 Semarang dari kelas XI MIA 9. Untuk pengujian hipotesis satu populasi yang
berdistribusi normal, dapat kita cari statistik ujinya dengan menggunakan uji rata-rata.
Akan diteliti apakah indeks nilai dari siswa SMA 3 sama dengan 3,3.
1.2 Landasan Teori
Indeks prestasi, biasa disingkat IP, adalah salah satu alat ukur prestasi di bidang
akademik/pendidikan. Meskipun bernama "indeks", IP sebenarnya bukanlah indeks dalam
pengertian sebenarnya, melainkan semacam rerata terboboti.
Penggunaan IP di Indonesia memiliki perbedaan untuk tingkat dasar-menengah
dan tingkat pendidikan tinggi. Sistem ini menggantikan sistem rata-rata yang dipakai
sampai Kurikulum 1875. Semenjak Kurikulum 1984 berlaku, IP dipakai untuk
mengevaluasi capaian siswa atau mahasiswa.
IPK Peringkat Huruf Nilai Keterangan
4 A 91.75-100 Sangat baik
3.67 A- 83.25-91.74
3.33 B+ 75-83.24
3 B 66.75-74.99 Baik
2.67 B- 58.25-66.74
2.33 C+ 50-58.24
2 C 41.75-49.99 Sedang
6. 6
1.67 C- 33.25-41.74
1.33 D+ 25-33.24
1 D 16.75-24.99 Buruk
0.67 D- 8.25-16.74
0.33 E+ 4.13-8.24
0 E 0-4.12 Sangat buruk
(Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_Prestasi)
1.3 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah di paparkan, berikut adalah rumusan – rumusan
masalah yang akan dibahas :
a) Berapakah nilai rata-rata IP siswa kelas XI SMA 3 Semarang?
b) Apakah hipotesis awal (H0) dan hipotesis alternative (H1) diterima mengenai nilai IP
kelas XI SMA N 3 Semarang?
1.4 Tujuan
Dalam kurikulum 2013, Indeks Prestasi tidak lagi hanya digunakan dalam
perguruan tinggi, namun juga dalam Sekolah Menengah Atas (SMA). Maka dari itu,
fungsi IP sendiri adalah untuk mengukur seberapa kemampuan siswa dalam berbagai
bidang, yang kemudian akan digunakan untuk pertimbangan universitas dalam
menyeleksi calon mahasiswa yang layak dalam bidang tersebut.
Maka tujuan dari pengujian hipotesis ini adalah untuk menguji rata-rata nilai IP
siswa SMA 3 Semarang, agar para siswa dapat mengetahui nilai IP berapakah yang
mampu membawanya ke universitas yang mereka harapkan, yaitu diatas rata-rata hasil
pengujian.
Untuk menghindari penurunan nilai IPK sejak dini maka dibutuhkan sebuah
prediksi nilai IPK kelulusan mahasiswa. Dengan diketahuinya prediksi nilai IPK
kelulusan maka masing-masing mahasiswa akan memiliki dorongan moral untuk
memperbaiki nilai-nilai mereka atau bahkan akan lebih giat dalam belajar.
1.5 Fokus penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah rata – rata nilai IP
yangharus dicapai agar dapat diterima di universitas yang dinginkan.
7. 7
BAB II
ISI
2.1 Materi
Prosedur Pengujian Hipotesis
Prosedur Hipotesis adalah langkah langkah yang dipergunakan dalam
menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut. Berikut adalah langkah langkah pengujian
hipotesis :
a. Merumuskan Hipotesis
Apabila hipotesis nol diterima maka hipotesis alternatif ditolak. Demikian pula
sebaliknya ,jika alternatif diterima maka hipotesis nol ditolak. Apa yang akan
dinyatakan oleh hipotesis penelitian disimpan sebagai H1, sedangkan H0 adalah
lawannya kecuali jika Hipotesis penelitian mengisyaratkan tanda = maka disimpan
sebagai H0 dan H1 adalah lawannya.
b. Menentukan Kesalahan Berdasarkan Tipe I (Taraf Signifikan)
Besaran yang sering digunakan untuk menentukan nilai α dinyatakan dalam
persentase, yaitu 1% (0,01), 5% (0,05), dan 10% (0,1). Besarnya nilai α bergantung
pada keberanian pembuat keputusan yang dalam hal ini berapa besarnya kesalahan
yang akan ditolerir.
c. Menentukan Statistik Uji
Untuk menguji sebuah hipotesis, peneliti harus memilih statistik uji yang tepat
untuk menguji hipotesisnya. Menentukan statistik uji yaitu dengan cara menduga
parameter data sampel yang diambil secara random dari sebuah populasi.
d. Menentukan Kriteria Penolakan
Kriteria pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau
menolak hipotesis nol (H0) dengan cara membandingkan nilai α tabel distribusinya
(nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan dengan bentuk pengujiannya.
e. Menentukan Nilai Kritis
Nilai kritis adalah kriteria yang menentukan wilayah penolakan dari wilayah
penerima dari hipotesis nol.
f. Membuat Keputusan dan Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam penerimaan
atau penolakan hipotesis nol (H0), sesuai dengan kriteria pengujiannya.Pembuatan
8. 8
kesimpulan dilakukan setelah membandingkan nilai uji statistik dengan nilai α tabel
atau nilai kritis.
(Sumber :http://ismuhagayo.blogspot.com/2013/03/prosedur-pengujian-hipotesis.html)
2.2 Metode Penelitian
a. Rancangan Penelitian
Penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah benar indeks penilaian
siswa SMA 3 sama dengan 3,0.
b. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di SMAN 3 Semarang. Penelitian ini dilakukan
pada hari Sabtu, tanggal 14 Maret 2015.
c. Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 3
Semarang.Sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah 30 siswa kelas XI IPA 9.
d. Pengolahan dan Analisis Data
Untuk memperoleh gambaran mengenai suatu populasi dari sampel, perlu
dilakukan uji hipotesis. Hipotesis 0 (H0) adalah hipotesis yang diharapkan akan
ditolak. Hipotesis alternatif (H1) adalah hipotesis yang diharapkan akan diterima.
Formulasi hipotesis:
H0 :>0
H1 : = 0
Taraf signifikansi (α) menunjukkan probabilitas atau peluang kesalahan yang
ditetapkan peneliti dalam mengambil keputusan untuk menolak atau mendukung
hipotesis nol. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5% atau 0,05
Rumusnya adalah sebagai berikut:
Pengujian hipotesis berdasarkan arahnya.
Keterangan:
x̄ = rata-rata data yang
diperoleh
= nilai acuan
s = standar deviasi data
n = jumlah sampel
9. 9
Didasarkan atas arah atau bentuk formulasi hipotesisnya, pengujian hipotesis di
bedakan atas 3 jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)
Pengujian hipotesis dua pihak adalah pengujian hipotesis di mana
hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1)
berbunyi “tidak sama dengan” (Ho = dan H1 ≠)
2. Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri
Pengujian hipotesis pihak kiri adalah pengujian hipotesis di mana
hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” atau “lebih besar atau sama
dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi “lebih kecil” atau “lebih
kecil atau sama dengan” (Ho = atau Ho ≥ dan H1 < atau H1 ≤ ). Kalimat
“lebih kecil atau sama dengan” sinonim dengan kata “paling sedikit atau
paling kecil”.
3. Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan
Pengujian hipotesis pihak kanan adalah pengujian hipotesis di mana
hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” atau “lebih kecil atau sama
dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi “lebih besar” atau “lebih
besar atau sama dengan” (Ho = atau Ho ≤ dan H1 > atau H1 ≥). Kalimat
“lebih besar atau sama dengan” sinonim dengan kata “paling banyak atau
paling besar”.
(Sumber :http://iftitahprimasanti.blogspot.com/2012/05/uji-hipotesis.html )
(Sumber gambar :http://mawar19.blogspot.com/2012/06/pengujian-hipotesis.html )
10. 10
BAB III
PENGOLAHAN DATA
3.1 Tabel Data
Sampel 30 siswa dari 427 siswa kelas XI SMAN 3 Semarang
No. Indeks Prestasi Siswa |𝐱̅ − 𝐱 𝟏| 𝟐
1 3.44 0.004624
2 3.24 0.017424
3 3.41 0.001444
4 3.41 0.001444
5 3.32 0.002704
6 3.35 0.000484
7 3.3 0.005184
8 3.44 0.004624
9 3.3 0.005184
10 3.3 0.005184
11 3.42 0.002304
12 3.38 0.000064
13 3.28 0.008464
14 3.36 0.000144
15 3.33 0.001764
16 3.48 0.011664
17 3.42 0.002304
18 3.38 0.000064
11. 11
19 3.54 0.028224
20 3.43 0.003364
21 3.42 0.002304
22 3.49 0.013924
23 3.32 0.002704
24 3.34 0.001024
25 3.45 0.006084
26 3.32 0.002704
27 3.31 0.003844
28 3.23 0.020164
29 3.52 0.021904
30 3.23 0.020164
Jumlah 101.16 0.20148
Rata-Rata 3.372
3.2 Penghitungan Data (Uji Pihak Kanan)
3.2.1 Uji Pihak Kanan
i. Diketahui:
n = 30
α = 0.05
0 = 3,0
𝑥̅ = 3.372
dk = n-1 = 29
t = 1-0.05 = 0.95
ii. Formulasi hipotesis (Uji pihak kanan)
12. 12
H0 :0 = 3.3
H1 :0> 3.3
iii. Taraf nyata
α = 5% = 0,05
t0,05 = 1.70
iv. Kriteria pengujian
H0 ditolak jika t0 1.70
H0 diterima jika t0 < 1.70
v. Uji statistik
𝑆2
=
∑|x̅ −x1|2
𝑛−1
=
0.20148
30−1
=
0.20148
29
𝑆2
=6.94 x 10-3
𝑆= √0.00694 = 0.0833
t0=
𝐱̅−0
𝑠
√ 𝑛
t0 =
3.372−3.3
0.0833
√30
t0=
0.072
0.0152084
= 4.7342
Karena t0 = 4.7342 1.70 maka H0 ditolak.
Penjelasan : 0 1.70
13. 13
Dari 30 data indeks prestasi yang sudah kami kumpulkan untuk dijadikan
sampel, kami mencari variansi datanya dengan rumus |𝐱̅− 𝐱 𝟏| 𝟐
.Kami juga mencari
rata-rata IP keseluruhan.
Untuk penghitungan, kami menggunakan rumus pengujian t karena sample
yang digunakan ≤ 30 dan menggunakan taraf nyata 5% atau 0.05.Dalam tabel uji-t,
taraf signifikansi 0,05 bernilai 2,0369 sehingga ttabel = 2,0369. Karena simpangan
baku tidak diketahui maka menggunakan rumus :𝑆2
=
∑ |x̅−x1|2
𝑛−1
. Setelah simpangan
baku diketahui, yaitu 0.0833, lalu mencari thitung dengan rumus :t0=
𝐱̅−0
𝑠
√𝑛
. Kemudian
kami mencocokan hasilnya dengan kriteria hitung yang sudah kami buat
sebelumnya untuk uji pihak kanan, yaituH0 ditolak jika t0 1.70 dan H0 diterima jika
t0 < 1.70.Karena t0 = 4.7342 1.70 maka H0ditolak
Ditolak H0 untuk uji pihak kanan ini menyatakan bahwa rata-rata indeks
prestasi siswa lebih besar dari 3,3 dapat diterima.
3.2.2 Uji Dua Pihak
i. Diketahui:
n = 30
α = 0.05
0 = 3,0
𝑥̅ = 3.372
dk = n-1 = 29
t = 1-0.05 = 0.95
ii. Formulasi hipotesis (Uji dua kanan)
H0 :0 = 3.3
H1 :0 ≠ 3.3
iii. Taraf nyata
α = 5% = 0,05
t0,05 = 2.04
iv. Kriteria pengujian
14. 14
H0 ditolak jika t02.04 atau t0≤-2.04
H0 diterima jika -2.04< t0 <2.04
v. Uji statistik
𝑆2
=
∑|x̅ −x1|2
𝑛−1
=
0.20148
30−1
=
0.20148
29
𝑆2
=6.94 x 10-3
𝑆= √0.00694 = 0.0833
t0=
𝐱̅−0
𝑠
√ 𝑛
t0 =
3.372−3.3
0.0833
√30
t0=
0.072
0.0152084
=4.7342
Karena t0 = 4.7342 2.04 maka H0 ditolak.
Penjelasan
Dari 30 data indeks prestasi yang sudah kami kumpulkan untuk dijadikan
sampel, kami mencari variansi datanya dengan rumus |𝐱̅− 𝐱 𝟏| 𝟐
.Kami juga mencari
rata-rata IP keseluruhan.
Untuk penghitungan, kami menggunakan rumus pengujian t karena sample
yang digunakan ≤ 30 dan menggunakan taraf nyata 5% atau 0.05.Dalam tabel uji-t,
taraf signifikansi 0,05 bernilai 2,0369 sehingga ttabel = 2,0369. Karena simpangan
baku tidak diketahui maka menggunakan rumus :𝑆2
=
∑ |x̅−x1|2
𝑛−1
. Setelah simpangan
Daerah PenolakanHO
Daerah Penolakan H0
Daerah Penerimaan H1
0 2.04-2.04
15. 15
baku diketahui, yaitu 0.0833, lalu mencari thitung dengan rumus :t0=
𝐱̅−0
𝑠
√𝑛
. Kemudian
kami mencocokan hasilnya dengan kriteria hitung yang sudah kami buat
sebelumnya untuk uji dua pihak, yaitu H0 ditolak jika t02.04 atau t0≤-2.04 dan H0
diterima jika -2.04< t0 <2.04. Karena t0 = 4.7342 2.04 maka H0ditolak.
Ditolaknya H0 untuk uji dua pihak ini menyatakan bahwa rata-rata indeks
prestasi siswa tidak sama dengan 3,3 dapat diterima.
3.2.3 Uji Pihak Kiri
i. Diketahui:
n = 30
α = 0.05
0 = 3,0
𝑥̅ = 3.372
dk = n-1 = 29
t = 1-0.05 = 0.95
ii. Formulasi hipotesis (Uji pihak kiri)
H0 :0 = 3.3
H1 :0< 3.3
iii. Taraf nyata
α = 5% = 0,05
t0,05 = -1.70
iv. Kriteria pengujian
H0 ditolak jika t0≤ -1.70
H0 diterima jikat0 >-1.70
v. Uji statistik
𝑆2
=
∑|x̅ −x1|2
𝑛−1
=
0.20148
30−1
16. 16
=
0.20148
29
𝑆2
=6.94 x 10-3
𝑆= √0.00694 = 0.0833
t0=
𝐱̅−0
𝑠
√ 𝑛
t0 =
3.372−3.3
0.0833
√30
t0=
0.072
0.0152084
=4.7342
Karena t0 = 4.7342 -1.70 maka H0diterima
Penjelasan
Dari 30 data indeks prestasi yang sudah kami kumpulkan untuk dijadikan
sampel, kami mencari variansi datanya dengan rumus |𝐱̅− 𝐱 𝟏| 𝟐
.Kami juga mencari
rata-rata IP keseluruhan.
Untuk penghitungan, kami menggunakan rumus pengujian t karena sample
yang digunakan ≤ 30 dan menggunakan taraf nyata 5% atau 0.05.Dalam tabel uji-t,
taraf signifikansi 0,05 bernilai 2,0369 sehingga ttabel = 2,0369. Karena simpangan
baku tidak diketahui maka menggunakan rumus :𝑆2
=
∑ |x̅−x1|2
𝑛−1
. Setelah simpangan
baku diketahui, yaitu 0.0833, lalu mencari thitung dengan rumus :t0=
𝐱̅−0
𝑠
√𝑛
. Kemudian
kami mencocokan hasilnya dengan kriteria hitung yang sudah kami buat
sebelumnya untuk uji pihak kiri, yaitu H0 ditolak jika t0≤ -1.70 dan H0 diterima
jikat0 >-1.70.Karena t0 = 4.7342 -1.70 maka H0diterima.
Diterimanya H0 untuk uji pihak kiri ini menyatakan bahwa rata-rata indeks
prestasi siswa sama dengan 3,3 tidak dapat diterima.
Daerah Penolakan H0 Daerah Penerimaan H1
0-1.70
17. 17
BAB IV
PENUTUP
4.3 Kesimpulan
Pada pengujian hipotesis (uji rata-rata) didapatkan kesimpulan bahwa :
Kami menggunakan rumus pengujian t karena sample yang digunakan ≤ 30 dan
menggunakan taraf nyata 5%. Karena simpangan baku tidak diketahui maka
menggunakan
rumus :𝑆2
=
∑ |x̅−x1 |2
𝑛−1
.
Maka, setelah mengetahui simpangan baku lalu dilanjutkan dengan menghitung
rumus t-test, dengan penghitungan uji pihak kanan didapat kesimpulan bahwa Ho = 3,3
ditolak. Dengan begitu, H1 dimana indeks penilaian siswa SMA 3 lebih besar dari 3,3
diterima. Pada penghitunan uji dua pihak terdapat kesimpulan yang sama dengan uji
pihak kanan bahwa Ho = 3,3 ditolak. Dengan begitu, H1 dimana indeks penilaian siswa
SMA 3 lebih besar dari 3,3 diterima. Sedangkan pada uji pihak kiri didapat kesimpulan
bahwa Ho = 3,3diterima. Dengan begitu, H1 dimana indeks penilaian siswa SMA 3 lebih
besar dari 3,3ditolak.
Maka dari itu, didapat kesimpulan bahwa rata-rata nilai IPK semester ganjil siswa
kelas XI SMA N 3 Semarang lebih besar dari 3,3.
4.4 Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan
kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah
manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran
dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.Sekian penutup dari kami
semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
18. 18
DAFTAR PUSTAKA
(sumber:http://www.academia.edu/9906935/Makalah_Statistika_kelas_XI_Uji_Hipotesis)
(Sumber gambar :http://mawar19.blogspot.com/2012/06/pengujian-hipotesis.html )
(Sumber :http://iftitahprimasanti.blogspot.com/2012/05/uji-hipotesis.html )
(Sumber :http://ismuhagayo.blogspot.com/2013/03/prosedur-pengujian-hipotesis.html)
(Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_Prestasi)
(sumber:http://syarifahsari.lecture.ub.ac.id/files/2015/02/PENGUJIAN-HIPOTESIS.pdf)
19. 19
LAMPIRAN
5.1 Data indeks prestasi 30 anak kelas XI MIA 9
Nama Siswa Indeks Prestasi Komulatif
1 Acidalia Bella 3.44
2 Anggita Fathidia 3.24
3 Anis Afifah 3.41
4 Astari Dwi 3.41
5 Bahrizal 3.32
6 Destiati Nabila 3.35
7 Destya Kusuma 3.3
8 Devi Mutiara 3.44
9 Dimas Fajar 3.3
10 Dwi Puspitarini 3.3
11 Evarizma Zahra 3.42
12 Giaretta Alya 3.38
13 Iftitah Nurul 3.28
14 Lintang Cahya 3.36
15 M. Dyanu 3.33
16 M. Faiq 3.48
17 M. Luthfi 3.42
18 M. Rizal 3.38
19 Nida Rizky 3.54
20 Nindya Sylviana 3.43
21 Nisrina Zata 3.42
22 Nurlita Asri 3.49
23 Putri Sekar 3.32
24 Raditya Pradana 3.34
25 Riza Rahmasari 3.45
26 Syahna S 3.32
27 Virgantara Rizky 3.31
28 Wildan Aufa 3.23
20. 20
29 Yenni Nur 3.52
30 Zelinda Citra 3.23
5.2 Tabel Distribusi Normal