Dokumen ini memberikan penjelasan tentang uji hipotesis deskriptif satu sampel menggunakan uji-T. Terdapat penjelasan mengenai pengertian uji hipotesis deskriptif dan uji-T satu sampel, perbedaan uji satu pihak dan dua pihak, rumus uji-T satu sampel, contoh soal manual penggunaan uji-T satu sampel beserta langkah-langkahnya, dan contoh penggunaan uji-T satu sampel menggunak
1. Nama :
Sri Bagus Sukarno 21562020008
Feri Fadli 21562020010
Aan Nur Prayogo 21562020029
UJI HIPOTESIS DESKRIPSI
UJI T 1 SAMPEL
2. PENGERTIAN
1. Hipotesis Deskriptif, yaitu hipotesis yang tidak membandingkan dan
menghubungkan dengan variabel lain atau hiporesis untuk menentukan
titik peluang, dimana hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab
permasalahan taksiran (estimatif), (Riduwan, 2006:166).
2. Uji-t satu sampel ini biasanya digunakan pada penelitian-
penelitian yang bersifat eksperimental tetapi dengan desain pre
eksperimental atau quasi-eksperimen.
3. UJI 1 PIHAK DAN UJI 2 PIHAK
• UJI 1 PIHAK
Uji pihak kiri digunakan apabila: hipotesis nol (Ho) berbunyi "lebih
besar atau sama dengan (2)" dan hipotesis alternatifnya berbunyi "lebih
kecil (<)", kata lebih besar atau sama dengan sinonim "kata paling sedikit
atau paling kecil".
• UJI 2 PIHAK
Uji dua Pihak digunakan bila hipotesis nol (Ho) berbunyi "sama dengan"
dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi "tidak sama dengan" (Ho =; Ha
≠)
5. CONTOH MANUAL UJI T 1 SAMPEL
SOAL!
Pengujian tinggi badan dari 20 Mahasiswa Tekkom. Berdasarkan
literatur-literatur terdahulu, rata-rata ideal tinggi badan Mahasiswa
Tekkom adalah 170. Apakah hal ini terbukti secara statistik? Pengujian
hipotesis uji-t satu sampel!
1. Tentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif!
8. 4. Penentuan apakah t0 berada dalam area penolakan atau tidak
Maka, berdasarkan statistik uji, kita gagal untuk menolak H0
9. 5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian di atas, bisa kita simpulkan bahwa
kita gagal untuk menolak H0. Atau, bisa disimpulkan juga bahwa tidak
terdapat cukup bukti untuk menolak H0. Artinya, dengan tingkat
kepercayaan sebesar 95 persen, rata-rata tinggi badan Mahasiswa
Tekkom adalah 170cm.
12. 3. Kesimpulan
• N = jumlah sampel yang digunakan adalah 20
• Mean = rata-rata sampel adalah 171cm
• Std. Deviation = nilai standar deviasi dari sampel adalah 2.80976
• Std. Error Mean = nilai rata-rata standar error adalah 0.62828
• T = t-value berdasarkan hasil statistik uji adalah 1.592
• Df = derajat kebebasan dari sampel yang digunakan adlh19
• Sig. (2-tailed) = p-value dari hasil pengujian adalah 0.128
• Test Value = nilai rata-rata pengujian hipotesis nol
• Mean difference = perbedaan rata-rata sampel dan hipotesis
• 95 persen Confidence Interval of Difference = batas atas dan bawah untuk selang
kepercayaan 95 persen -3.150 dan 2.3150.
Berdasarkan output SPSS di atas, terdapat beberapa cara menentukan hasil uji
hipotesis:
Nilai p-value yang kita dapat adalah 0.128. Nilai ini lebih besar daripada alpha yang kita
gunakan yaitu 5 persen (0.05). Karena p-value > alpha, artinya, kita gagal untuk menolak
H0.Bila anda menemukan batas atas dan batas bawah selang kepercayaan memuat nol,
artinya kita gagal untuk menolak H0