Dokumen tersebut membahas tentang uji beda atau uji hipotesis, termasuk pengertian hipotesis, ciri-ciri hipotesis yang baik, jenis-jenis uji komparatif sampel, dan langkah-langkah menguji hipotesis dengan uji beda seperti menentukan hipotesis nol dan alternatif, menentukan taraf nyata, melakukan uji statistik, dan membuat kesimpulan.
2. Pengertian Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan (proposisi) atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah
penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga harus di uji secara empiris.
- Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan yaitu,
menerima atau menolak hipotesis tersebut
- Dalam pengujian hipotesis, keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian artinya keputusan
bisa benar atau salah sehingga menimbulkan resiko.
- Besar atau kecilnya resiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas
- Dalam suatu penelitian, hipotesis merupakan pedoman karena data yang dikumpulkan adalah data
yang berhubungan dengan variabel-variabel yang dinyatakan dalam hipotesis tersebut
3. Ciri-ciri Hipotesis yang Baik
a. Hipotesis harus menyatakan hubungan
b. Hipotesis harus sesuai dengan fakta
c. Hipotesis harus sesuai dengan teori dari ilmu pengetahuan
d. Hipotesis harus dapat diuji
e. Hipotesis harus sederhana
f. Hipotesis harus dapat menerangkan fakta
5. Pada penelitian eksperimental biasanya akan berhadapan dengan dua sampel yang berkorelasi Contoh
: Penelitian yang ingin mengetahui hasil produktivitas pemandu wisata setelah diberikan pelatihan dan
sebelum diberikan pelatihan. Jumlah sampel harus sama.
Pada penelitian non eksperimental sampel-sampel akan dikomparasikan secara independen. Contoh :
Peneliti ingin membandingkan kinerja karyawan hotel bagian housekeeping dengan front office.
Peneliti ingin membandingkan kinerja karyawan bagian ticketing dan bagian tour dsb. Jumlah sampel
nya bisa sama atau berbeda.
6. Pengujian Hipotesis dengan UJI BEDA pada Hipotesis Komparatif
Pengujian Hipotesis dengan uji beda adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu
keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis.
Dalam pengujian ini keputusan yang di buat mengandung ketidakpastian artinya keputusan bisa
benar atau salah.
Uji beda dimaksudkan untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara keadaan
atau sesuatu yang terdapat pada kelompok-kelompok yang diuji.
7. Langkah – langkah dalam menguji hipotesis dengan Uji Beda;
a.Menentukan formulasi hipotesis
- Hipotesis Nol ( H0)
- Hipotesis Alternatif ( Ha)
b. Menentukan Taraf Nyata atau Nilai Tabel
Taraf nyata adalah batas toleransi dalam menerima kesalahan dari hasil hipotesis terhadap nilai parameter
populasinya. Taraf nyata dilambangkan dengan α ( alfa )
Besaran yang digunakan untuk menentukan taraf nyata ( dinyatakan dalam % ) adalah 1%, 5%, dan 10%
c. Menentukan kriteria pengujian.
Kriteria pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam hal menerima atau menolak hipotesis nol
dengan cara membandingkan nilai kritis ( nilai α tabel dari distribusinya ) dengan nilai uji statistiknya.
- Hipotesis Nol ( H0) diterima jika nilai uji statistiknya berada diluar nilai kritisnya
- Hipotesis Alternatif ( Ha) ditolak jika nilai uji statistiknya berada di dalam nilai kritisnya
8. d. Melakukan Uji Statistik
Uji statistik merupakan rumus dari distribusi tertentu seperti uji t, uji F, uji Z, uji χ² dan
sebagainya
e. Membuat kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan atau penolakan
hipotesis nol sesuai dengan kriteria pengujian.
9. 1. Rumus t – test untuk dua sampel berkorelasi
1 2
2 2 2 2
1 2 1 1
1 2 1 1
2
X X
t
S S S S
r
n n n n
−
=
+ −
Nilai r pada t-test untuk dua sampel berkorelasi dapat dicari dengan cara sebagai
berikut;
( )
( ) ( )
( )
2 2
2 2
n XY X Y
r
n X X n Y Y
−
=
− −
∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑ ∑
Nilai S2
dapat dicari dengan cara sebagai berikut;
2
1
2
1
2
( 1)
n X X
S
n n
−
=
−
∑ ∑
S S
=
10. Rumus 2 (Pollled Varian)
Syarat penggunaan rumus ini mempunyai jumlah anggota sampel yang tidak sama
( ) ( )
1 2
2 2
1 1 2 2
1 2 1 2
1 1 1 1
2
X X
t
n S n S
n n n n
−
=
− + −
+
+ −
Dimana;
X1 = rata-rata sampel 1
X2 = rata-rata sampel 2
S1 = varians sampel 1
S2 = varians sampel 2
n1 = jumlah sampel 1
n2 = jumlah sampel 1
Nilai S2
pada t-test untuk dua sampel independent dapat dicari dengan cara sebagai
berikut
( )
2
2
1
X X
S
n
−
=
−
∑
2. Rumus t – test untuk dua sampel independen
Rumus 1 (Separated Varian)
Syarat penggunaan rumus ini mempunyai jumlah anggota sampel yang sama
1 2
2 2
1 2
1 2
X X
t
S S
n n
−
=
+