SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
U N I T O P E R A S I
MIXING (PENGADUKAN)
Meilasari Rasyidin (1310941007)
Gusti Intan (1310941008)
VinaAzatri ( 1310941010)
Jelfia Riska Z (1310941040)
Putri Aulia (1310941041)
Fiska Febrina (1310941043)
Rezky Aditya Lubis (1310942007)
Theresia Florenta S (410941006)
Yuliana (1410941010)
Yudi Prasetya (1410941019)
Nyak Nisa Ul Khairani KF (1410942013)
Apa Itu UNIT OPERASI‽
Unit Operasi merupakan bagian dari sistem proses,
yang lebih menekankan pada perubahan yang bersifat fisik,
sedangkan Unit Proses penekanannya pada perubahan yang bersifat kimiawi.
Mixing
dimaksudkan untuk mencampur dua
atau lebih materi hingga mencapai
tingkat keseragaman yang diinginkan
Cth: koagulasi
Agitasi
dimaksudkan untuk memperoleh
turbulensi di dalam cairan
Cth: flokulasi
Pencampuran dibedakan atas 2 :
Tujuan PENGADUKAN
Membuat suspensi partikel zat padat
Meramu zat cair yang mampu bercampur (miscible)
Menyebarkan zat cair yang non-miscible
Mendispersikan (menyebarkan) gas
Mempercepat perpindahan kalor
Macam- macam PENGADUKAN
• Pengadukan cepat
• Pengadukan lambat
Berdasarkan
kecepatan
pengadukan
• Pengadukan mekanis
• pengadukan hidrolis
• Pengadukan pneumatis
Berdasarkan
metoda
pengadukan
Pengadukan cepat
• Pengadukan yang dilakukan untuk menghasilkan turbulensi
• Pengadukan yang dilakukan dengan gradien kecepatan (200-1200 /detik)
Pengadukan lambat
• Pengadukan yang dilakukan untuk menghasilkan gerakan air secara perlahan
dan membentuk ukuran flok yang lebih besar
• Pengadukan yang dilakukan dengan gradien kecepatan (10-900 /detik)
Macam- macam PENGADUKAN
Macam- macam PENGADUKAN
Hidrolis
Mekanis
Pneumatis
Pengadukan yang memanfaatkan gerakan air sebagai tenaga pengadukan
dan menggunakan energi hidrolik yang dihasilkan dari aliran hidrolik.
Kelebihannya mudah dalam operasional dan biaya
Kekurangannya membutuhkan lahan luas
Pengadukan hidrolis dilakukan dengan 3 cara :
 Terjunan Air;
 Aliran dalam pipa;
 Saluran terbuka berbentuk baffle
Terjunan Air Aliran dalam Pipa SaluranTerbuka
Berbentuk Buffle
gD
vL
fh
2.
. 2
 34
2222
...
2
)1(
2 R
Lvn
g
v
n
g
v
nh LmBL

PROFIL ALIRAN Pengadukan Hidrolis
h=
P
Q.ρ.g
=
G2.μ.td
ρ.g
Macam- macam PENGADUKAN
Hidrolis
Mekanis
Pneumatis
Power yang dibutuhkan:
hgQP ...
Dimana : Q = debit aliran air olahan
ρ = berat jenis air
g = gravitasi
Macam- macam PENGADUKAN
Hidrolis
Mekanis
Pneumatis
Pengadukan menggunakan alat pengaduk berupa impeller menggunakan
motor listrik.
Tipe pengadukan mekanis :
1. Paddle
2. Turbine
3. Propeller
Macam- macam PENGADUKAN
Hidrolis
Mekanis
Pneumatis
Paddle
Turbine
Propeller
• Desain bervariasi
• Bergerak pada kecepatan rendah sampai sedang
• Digunakan sebagai agitator, melarutkan suspensi atau pencampur
pada aplikasi viskositas tinggi
• Arah aliran radial dan tangensial
Macam- macam PENGADUKAN
Hidrolis
Mekanis
Pneumatis
Paddle
Turbine
Propeller
• Bergerak pada kecepatan sedang
• Digunakan dalam proses koagulasi
• Jenisnya ada turbine blade lurus, turbine blade dengan piringan,
turbine dengan blade menyerong
• Arah aliran radial dan tangensial
Macam- macam PENGADUKAN
Hidrolis
Mekanis
Pneumatis
Paddle
Turbine
Propeller
• Marine propeller berukuran kecil berkecepatan tinggi
• Digunakan dalam aplikasi viskositas rendah
• Arah aliran aksial
Macam- macam PENGADUKAN
Hidrolis
Mekanis
Pneumatis
Power yang dibutuhkan:
P = ½ ρ CD A vr
3
dimana : ρ = berat jenis air
CD = koefisien drug
A = luas impeller
vr = kecepatan relatif
Hal yang perlu diperhatikan dalam desain Pengadukan Mekanis
Baffling
Fluid
Regime
Kurva
daya
Scale up
Untuk mengurangi
vortex
Berkaitan dengan
tegangan geser fluida
Untuk mendesain operasi
Dengan ukuran yang
diinginkan
Macam- macam PENGADUKAN
Hidrolis
Mekanis
Pneumatis
Pengadukan menggunakan udara berbentuk gelembung dan dimasukkan ke
dalam air sehingga menimbulkan gerakan pada air.
Cara ini jarang dipakai untuk pengadukan.
Keuntungan:
 Pengadukan lebih besar
 Penambahan oksigen terlarut kedalam olahan
Macam- macam PENGADUKAN
Hidrolis
Mekanis
Pneumatis
Power yang dibutuhkan :
P= 81,5 x Qu x log[(h+34)/34] (USCS)
atau
P= 3904 x Qu x log [(h+10,4)/10,4] (SI)
Dimana : Qu = Debit alir udara
h = Kedalaman diffuser
GRADIEN Kecepatan
Gradien kecepatan pengadukan:
Dimana : ρ = Berat jenis air
μ = Viskositas absolut air
V = Volume bak atau kapasitas air yang diolah
Q = Debit aliran air olahan
td = Waktu detensi
Pada sebuah bak pengaduk berbentuk bujur sangkar digunakan untuk mengaduk air
dengan debit 7500 m3/hari. Kedalaman air sama dengan 1,20 kali lebar. Diharapkan dalam
bak tersebut terjadi pengadukan dengan nilai gradien kecepatan 800 /detik dengan waktu
detensi 45 detik. Suhu air 15oC dan kecepatan putaran poros alat pengaduk adalah 100
rpm.
Tentukan:
(a) dimensi bak pengaduk
(b)power yang dibutuhkan
(c) Tinggi jatuhan minimum jika dipergunakan sistem terjunan hidrolik
(d)debit udara yang dibutuhkan jika pneumatis digunakan dan lokasi diffuser 20 cm di
atas dasar tangki
Contoh SOAL
Diketahui:
• Q = 7500 m3/hari
• D = 1,20 L
• G = 800 /detik
• td = 45 detik
• T = 15oC
• μ = 1,139 x 10-3 Ns/m2
• n = 100 rpm
• ρ = 999,5 kg/m2
Ditanya:
(a)Dimensi bak pengaduk
(b)P yang dibutuhkan
(c)hminimum (terjunan hidrolik)
(d)Qu (pneumatis), diffuser 20 cm
di atas dasar tangki
Contoh SOAL
Jawab:
(a) Dimensi bak pengaduk
V = Q.td
= 7500 m3/hari x (1 hari/86400 detik) x
45 detik
= 3,91 m3
V = L x L x D
3,91 m3 = L2 x 1,20 L
L3 = 3,91 m3 / 1,20
L = 1,48 m3
Jadi, dimensi bak (1,48 x 1,48 x 1,78) m3
(b) P yang dibutuhkan
P = G2 x μ x V
P = (800 /detik)2 x 1,139 x 10-3 N.detik/m2 x 3,91 m3
P = 2850,23 Nm/detik
Jadi, power yang dibutuhkan 2850,23 Nm/detik
(c) hminimum (terjunan hidrolik)
P = Q x ρ x g x h
h = P/ (Q x ρ x g)
h = 2850,23 Nm/detik / (7500 m3/hari/86400 detik x
999,5 kg/m2 x 9,8 m2/detik)
h = 3,35 m
Jadi ketinggian minimumnya 3,35 m
Contoh SOAL
Jawab:
(d) Qu (pneumatis), diffuser 20 cm di atas dasar tangki
Jika h yang digunakan h = 1,78 m
Qu = P/ (3904 x log [h+10,4/10,4])
Qu = 2850,23 Nm/detik / (3904)x log [1,78+10,4/10,4])
Qu = 10,64 m3/menit
Jadi debit udara yang dibutuhkan 10,64 m3/menit
Contoh SOAL
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
 
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluidaITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluidaFransiska Puteri
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMarfizal Marfizal
 
Modul 3 koagulasi
Modul 3  koagulasiModul 3  koagulasi
Modul 3 koagulasiBakry Aziz
 
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaPertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaKhoridatun Nafisah
 
Penerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbah
Penerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbahPenerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbah
Penerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbahAdinda Khairunnisa
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
 
Pertemuan 5 perhitungan alat filtrasi
Pertemuan 5 perhitungan alat filtrasiPertemuan 5 perhitungan alat filtrasi
Pertemuan 5 perhitungan alat filtrasideniswan
 
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki BerpengadukReaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki BerpengadukLeo Simanjuntak
 
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)AhmadRifaldhi
 
Kesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairKesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairRyan Tito
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1wahyuddin S.T
 
Mekanisme kerja lumpur aktif
Mekanisme kerja lumpur aktifMekanisme kerja lumpur aktif
Mekanisme kerja lumpur aktif1106499
 
Laporan Mixing and Blending
Laporan Mixing and Blending Laporan Mixing and Blending
Laporan Mixing and Blending Nugraha Teguh
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianFransiska Puteri
 
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipacahpati138
 
Karakteristik air limbah
Karakteristik air limbahKarakteristik air limbah
Karakteristik air limbahEchi Chii
 

What's hot (20)

Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
 
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluidaITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
 
Leaching
LeachingLeaching
Leaching
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
 
Modul 3 koagulasi
Modul 3  koagulasiModul 3  koagulasi
Modul 3 koagulasi
 
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaPertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
 
Penerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbah
Penerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbahPenerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbah
Penerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbah
 
Sieving
SievingSieving
Sieving
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
Pertemuan 5 perhitungan alat filtrasi
Pertemuan 5 perhitungan alat filtrasiPertemuan 5 perhitungan alat filtrasi
Pertemuan 5 perhitungan alat filtrasi
 
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki BerpengadukReaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
 
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
 
Kesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairKesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cair
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
 
Mekanisme kerja lumpur aktif
Mekanisme kerja lumpur aktifMekanisme kerja lumpur aktif
Mekanisme kerja lumpur aktif
 
Laporan Mixing and Blending
Laporan Mixing and Blending Laporan Mixing and Blending
Laporan Mixing and Blending
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
 
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
 
Karakteristik air limbah
Karakteristik air limbahKarakteristik air limbah
Karakteristik air limbah
 
PKP
PKPPKP
PKP
 

Similar to UNIT OPERASI - MIXING

Pengadukan dan pencampuran
Pengadukan dan pencampuranPengadukan dan pencampuran
Pengadukan dan pencampuranElizabethCo1
 
Laporan Turbin
Laporan TurbinLaporan Turbin
Laporan TurbinYahya Ynh
 
Pompa dan perhitungannya fix
Pompa dan perhitungannya fixPompa dan perhitungannya fix
Pompa dan perhitungannya fixnisa faraz
 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikAdy Purnomo
 
Laporan praktikum waktu pencampuran
Laporan praktikum waktu pencampuranLaporan praktikum waktu pencampuran
Laporan praktikum waktu pencampuranivan sidabutar
 
Teori dasar pompa sebagai alat mesin fluida
Teori dasar pompa sebagai alat mesin fluidaTeori dasar pompa sebagai alat mesin fluida
Teori dasar pompa sebagai alat mesin fluidaDimas Akbar
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okkMekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okkMarfizal Marfizal
 
Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptx
Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptxPerencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptx
Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptxanisa321586
 
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi AcehBAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi AcehSyahrul Ramazan
 
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluidaITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluidaFransiska Puteri
 
Sistem pneumatik
Sistem pneumatikSistem pneumatik
Sistem pneumatikWahyu Pram
 
muhammad dhiaurrahman­_2004102010061_tugas2_MKEII.pptx
muhammad dhiaurrahman­_2004102010061_tugas2_MKEII.pptxmuhammad dhiaurrahman­_2004102010061_tugas2_MKEII.pptx
muhammad dhiaurrahman­_2004102010061_tugas2_MKEII.pptxMuhammadDhiaurrahman1
 

Similar to UNIT OPERASI - MIXING (20)

Pengadukan dan pencampuran
Pengadukan dan pencampuranPengadukan dan pencampuran
Pengadukan dan pencampuran
 
Mixing
MixingMixing
Mixing
 
Laporan Turbin
Laporan TurbinLaporan Turbin
Laporan Turbin
 
Sabtu
SabtuSabtu
Sabtu
 
Menggambar mesin
Menggambar mesinMenggambar mesin
Menggambar mesin
 
Pompa dan perhitungannya fix
Pompa dan perhitungannya fixPompa dan perhitungannya fix
Pompa dan perhitungannya fix
 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
 
Sistem hidrolik[1]
Sistem hidrolik[1]Sistem hidrolik[1]
Sistem hidrolik[1]
 
Laporan praktikum waktu pencampuran
Laporan praktikum waktu pencampuranLaporan praktikum waktu pencampuran
Laporan praktikum waktu pencampuran
 
Dasar teori
Dasar teoriDasar teori
Dasar teori
 
Teori dasar pompa sebagai alat mesin fluida
Teori dasar pompa sebagai alat mesin fluidaTeori dasar pompa sebagai alat mesin fluida
Teori dasar pompa sebagai alat mesin fluida
 
Mekanika fluida ppt
Mekanika fluida pptMekanika fluida ppt
Mekanika fluida ppt
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okkMekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
 
Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptx
Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptxPerencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptx
Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptx
 
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi AcehBAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
 
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluidaITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
 
Sistem pneumatik
Sistem pneumatikSistem pneumatik
Sistem pneumatik
 
muhammad dhiaurrahman­_2004102010061_tugas2_MKEII.pptx
muhammad dhiaurrahman­_2004102010061_tugas2_MKEII.pptxmuhammad dhiaurrahman­_2004102010061_tugas2_MKEII.pptx
muhammad dhiaurrahman­_2004102010061_tugas2_MKEII.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
02. naskah publikasi
02. naskah publikasi02. naskah publikasi
02. naskah publikasi
 

More from Nyak Nisa Ul Khairani

Solusi Analitik Pemodelan Kualitas Air
Solusi Analitik Pemodelan Kualitas AirSolusi Analitik Pemodelan Kualitas Air
Solusi Analitik Pemodelan Kualitas AirNyak Nisa Ul Khairani
 
Hasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas Padang
Hasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas PadangHasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas Padang
Hasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas PadangNyak Nisa Ul Khairani
 
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase JepangStudi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase JepangNyak Nisa Ul Khairani
 
Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)
Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)
Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)Nyak Nisa Ul Khairani
 
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)Nyak Nisa Ul Khairani
 
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)Nyak Nisa Ul Khairani
 
Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)
Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)
Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)Nyak Nisa Ul Khairani
 
Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)
Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)
Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)Nyak Nisa Ul Khairani
 

More from Nyak Nisa Ul Khairani (20)

Solusi Analitik Pemodelan Kualitas Air
Solusi Analitik Pemodelan Kualitas AirSolusi Analitik Pemodelan Kualitas Air
Solusi Analitik Pemodelan Kualitas Air
 
Studi Kasus PBI Limbah Cair
Studi Kasus PBI Limbah CairStudi Kasus PBI Limbah Cair
Studi Kasus PBI Limbah Cair
 
Daur Nitrogen & Fosfor
Daur Nitrogen & FosforDaur Nitrogen & Fosfor
Daur Nitrogen & Fosfor
 
Peraturan APKU di Jepang
Peraturan APKU di JepangPeraturan APKU di Jepang
Peraturan APKU di Jepang
 
Pengolahan Logam Berat
Pengolahan Logam BeratPengolahan Logam Berat
Pengolahan Logam Berat
 
Reservoir
ReservoirReservoir
Reservoir
 
Hasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas Padang
Hasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas PadangHasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas Padang
Hasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas Padang
 
Komposter Anaerob
Komposter AnaerobKomposter Anaerob
Komposter Anaerob
 
Gasifikasi, Kombusi, Pirolisis
Gasifikasi, Kombusi, PirolisisGasifikasi, Kombusi, Pirolisis
Gasifikasi, Kombusi, Pirolisis
 
Desain TPST Skala Kawasan
Desain TPST Skala KawasanDesain TPST Skala Kawasan
Desain TPST Skala Kawasan
 
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase JepangStudi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
 
Tugas APKU: Diskusi Meteorologi
Tugas APKU: Diskusi MeteorologiTugas APKU: Diskusi Meteorologi
Tugas APKU: Diskusi Meteorologi
 
Tugas APKU: Metodologi Stabilitas
Tugas APKU: Metodologi StabilitasTugas APKU: Metodologi Stabilitas
Tugas APKU: Metodologi Stabilitas
 
Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)
Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)
Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)
 
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
 
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
 
Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)
Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)
Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)
 
Aliran Kritis
Aliran KritisAliran Kritis
Aliran Kritis
 
Septic Tank & Constructed Wetland
Septic Tank & Constructed WetlandSeptic Tank & Constructed Wetland
Septic Tank & Constructed Wetland
 
Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)
Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)
Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 

Recently uploaded (6)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 

UNIT OPERASI - MIXING

  • 1. U N I T O P E R A S I MIXING (PENGADUKAN) Meilasari Rasyidin (1310941007) Gusti Intan (1310941008) VinaAzatri ( 1310941010) Jelfia Riska Z (1310941040) Putri Aulia (1310941041) Fiska Febrina (1310941043) Rezky Aditya Lubis (1310942007) Theresia Florenta S (410941006) Yuliana (1410941010) Yudi Prasetya (1410941019) Nyak Nisa Ul Khairani KF (1410942013)
  • 2. Apa Itu UNIT OPERASI‽ Unit Operasi merupakan bagian dari sistem proses, yang lebih menekankan pada perubahan yang bersifat fisik, sedangkan Unit Proses penekanannya pada perubahan yang bersifat kimiawi.
  • 3. Mixing dimaksudkan untuk mencampur dua atau lebih materi hingga mencapai tingkat keseragaman yang diinginkan Cth: koagulasi Agitasi dimaksudkan untuk memperoleh turbulensi di dalam cairan Cth: flokulasi Pencampuran dibedakan atas 2 :
  • 4. Tujuan PENGADUKAN Membuat suspensi partikel zat padat Meramu zat cair yang mampu bercampur (miscible) Menyebarkan zat cair yang non-miscible Mendispersikan (menyebarkan) gas Mempercepat perpindahan kalor
  • 5. Macam- macam PENGADUKAN • Pengadukan cepat • Pengadukan lambat Berdasarkan kecepatan pengadukan • Pengadukan mekanis • pengadukan hidrolis • Pengadukan pneumatis Berdasarkan metoda pengadukan
  • 6. Pengadukan cepat • Pengadukan yang dilakukan untuk menghasilkan turbulensi • Pengadukan yang dilakukan dengan gradien kecepatan (200-1200 /detik) Pengadukan lambat • Pengadukan yang dilakukan untuk menghasilkan gerakan air secara perlahan dan membentuk ukuran flok yang lebih besar • Pengadukan yang dilakukan dengan gradien kecepatan (10-900 /detik) Macam- macam PENGADUKAN
  • 7.
  • 8. Macam- macam PENGADUKAN Hidrolis Mekanis Pneumatis Pengadukan yang memanfaatkan gerakan air sebagai tenaga pengadukan dan menggunakan energi hidrolik yang dihasilkan dari aliran hidrolik. Kelebihannya mudah dalam operasional dan biaya Kekurangannya membutuhkan lahan luas Pengadukan hidrolis dilakukan dengan 3 cara :  Terjunan Air;  Aliran dalam pipa;  Saluran terbuka berbentuk baffle
  • 9. Terjunan Air Aliran dalam Pipa SaluranTerbuka Berbentuk Buffle gD vL fh 2. . 2  34 2222 ... 2 )1( 2 R Lvn g v n g v nh LmBL  PROFIL ALIRAN Pengadukan Hidrolis h= P Q.ρ.g = G2.μ.td ρ.g
  • 10. Macam- macam PENGADUKAN Hidrolis Mekanis Pneumatis Power yang dibutuhkan: hgQP ... Dimana : Q = debit aliran air olahan ρ = berat jenis air g = gravitasi
  • 11. Macam- macam PENGADUKAN Hidrolis Mekanis Pneumatis Pengadukan menggunakan alat pengaduk berupa impeller menggunakan motor listrik. Tipe pengadukan mekanis : 1. Paddle 2. Turbine 3. Propeller
  • 12. Macam- macam PENGADUKAN Hidrolis Mekanis Pneumatis Paddle Turbine Propeller • Desain bervariasi • Bergerak pada kecepatan rendah sampai sedang • Digunakan sebagai agitator, melarutkan suspensi atau pencampur pada aplikasi viskositas tinggi • Arah aliran radial dan tangensial
  • 13. Macam- macam PENGADUKAN Hidrolis Mekanis Pneumatis Paddle Turbine Propeller • Bergerak pada kecepatan sedang • Digunakan dalam proses koagulasi • Jenisnya ada turbine blade lurus, turbine blade dengan piringan, turbine dengan blade menyerong • Arah aliran radial dan tangensial
  • 14. Macam- macam PENGADUKAN Hidrolis Mekanis Pneumatis Paddle Turbine Propeller • Marine propeller berukuran kecil berkecepatan tinggi • Digunakan dalam aplikasi viskositas rendah • Arah aliran aksial
  • 15. Macam- macam PENGADUKAN Hidrolis Mekanis Pneumatis Power yang dibutuhkan: P = ½ ρ CD A vr 3 dimana : ρ = berat jenis air CD = koefisien drug A = luas impeller vr = kecepatan relatif
  • 16. Hal yang perlu diperhatikan dalam desain Pengadukan Mekanis Baffling Fluid Regime Kurva daya Scale up Untuk mengurangi vortex Berkaitan dengan tegangan geser fluida Untuk mendesain operasi Dengan ukuran yang diinginkan
  • 17. Macam- macam PENGADUKAN Hidrolis Mekanis Pneumatis Pengadukan menggunakan udara berbentuk gelembung dan dimasukkan ke dalam air sehingga menimbulkan gerakan pada air. Cara ini jarang dipakai untuk pengadukan. Keuntungan:  Pengadukan lebih besar  Penambahan oksigen terlarut kedalam olahan
  • 18. Macam- macam PENGADUKAN Hidrolis Mekanis Pneumatis Power yang dibutuhkan : P= 81,5 x Qu x log[(h+34)/34] (USCS) atau P= 3904 x Qu x log [(h+10,4)/10,4] (SI) Dimana : Qu = Debit alir udara h = Kedalaman diffuser
  • 19. GRADIEN Kecepatan Gradien kecepatan pengadukan: Dimana : ρ = Berat jenis air μ = Viskositas absolut air V = Volume bak atau kapasitas air yang diolah Q = Debit aliran air olahan td = Waktu detensi
  • 20.
  • 21. Pada sebuah bak pengaduk berbentuk bujur sangkar digunakan untuk mengaduk air dengan debit 7500 m3/hari. Kedalaman air sama dengan 1,20 kali lebar. Diharapkan dalam bak tersebut terjadi pengadukan dengan nilai gradien kecepatan 800 /detik dengan waktu detensi 45 detik. Suhu air 15oC dan kecepatan putaran poros alat pengaduk adalah 100 rpm. Tentukan: (a) dimensi bak pengaduk (b)power yang dibutuhkan (c) Tinggi jatuhan minimum jika dipergunakan sistem terjunan hidrolik (d)debit udara yang dibutuhkan jika pneumatis digunakan dan lokasi diffuser 20 cm di atas dasar tangki Contoh SOAL
  • 22. Diketahui: • Q = 7500 m3/hari • D = 1,20 L • G = 800 /detik • td = 45 detik • T = 15oC • μ = 1,139 x 10-3 Ns/m2 • n = 100 rpm • ρ = 999,5 kg/m2 Ditanya: (a)Dimensi bak pengaduk (b)P yang dibutuhkan (c)hminimum (terjunan hidrolik) (d)Qu (pneumatis), diffuser 20 cm di atas dasar tangki Contoh SOAL
  • 23. Jawab: (a) Dimensi bak pengaduk V = Q.td = 7500 m3/hari x (1 hari/86400 detik) x 45 detik = 3,91 m3 V = L x L x D 3,91 m3 = L2 x 1,20 L L3 = 3,91 m3 / 1,20 L = 1,48 m3 Jadi, dimensi bak (1,48 x 1,48 x 1,78) m3 (b) P yang dibutuhkan P = G2 x μ x V P = (800 /detik)2 x 1,139 x 10-3 N.detik/m2 x 3,91 m3 P = 2850,23 Nm/detik Jadi, power yang dibutuhkan 2850,23 Nm/detik (c) hminimum (terjunan hidrolik) P = Q x ρ x g x h h = P/ (Q x ρ x g) h = 2850,23 Nm/detik / (7500 m3/hari/86400 detik x 999,5 kg/m2 x 9,8 m2/detik) h = 3,35 m Jadi ketinggian minimumnya 3,35 m Contoh SOAL
  • 24. Jawab: (d) Qu (pneumatis), diffuser 20 cm di atas dasar tangki Jika h yang digunakan h = 1,78 m Qu = P/ (3904 x log [h+10,4/10,4]) Qu = 2850,23 Nm/detik / (3904)x log [1,78+10,4/10,4]) Qu = 10,64 m3/menit Jadi debit udara yang dibutuhkan 10,64 m3/menit Contoh SOAL