4. PENGERTIAN BIROKRASI
Menurut Max Weber, birokrasi diartikan dalam dua macam
pengertian sebagai berikut :
1. Birokrasi menunjukkan pada suatu organisasi di mana adanya
pengerahan tenaga dengan teratur dan terus – menerus untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
2. Birokrasi adalah organisasi yang bersifat hierarkis yang
ditetapkan secara rasional untuk mengkoordinasi pekerjaan
orang – orang untuk kepentingan pelaksanaan tugas – tugas
administratif.
5. TUJUAN BIROKRASI
Melaksanakan kegiatan dan program demi tercapainya visi
dan misi pemerintah dan Negara
Melayani masyarakat dan melaksanakan pembangunan
dengan netral dan professional
Menjalankan manajemen pemrintahan, mulai dari
perencanaan, pengawasan, evaluasi, koordinasi, sinkronisasi,
represif, prepentif, antisipatif, resolusi, dll
Mensistematiskan, mempermudah, mempercepat,
mendukung, mengefektifkan, dan mengefisienkan pencapaian
tujuan-tujuan pemerintahan
Memudahkan masyarakat dan pihak yang berkepentingan
untuk memperoleh layanan dan perlindungan
Menjamin keberlangsungan sistem pemerintahan dan politik
suatu Negara
6. KARAKTERISTIK BIROKRASI
1. Adanya kewenangan yang tegas dan resmi
2. Prinsip pertingkatan (hierarkis) dan derajat wewenang
dengan sistem yang tegas
3. Dokumen tertulis (file) disusun dan dipelihara asli
4. Pelaksanaan birokrasi dalam bidang – bidang tertentu
memerlukan latihan dan keahlian khusus
5. Bila birokrasi telah berkembang dengan penuh maka
kegiatan-kegiatannya meminta kemampuan bekerja
yang maksimal
6. Pelaksanaan birokrasi semuanya dapat dipelajari
8. Faktor Budaya Faktor Individu
Faktor Organisasi
& Manajemen Faktor Politik
Faktor yang
mempengaruhi
Birokrasi
9. Rekruitmen Politik
Dalam praktiknya, proses rekruitmen politik
bermakna :
1. Menyangkut seleksi untuk menduduki posisi
– posisi politik yang tersedia
2. Menyangkut transformasi peran – peran non-
politik warga yang berasal dari aneka
subkultur agar menjadi layak untuk
memainkan peran – peran politik
10. Bentuk – Bentuk atau Sistem
Rekruitmen Politik
Seleksi
pelimilihan
melalui jalan
dan pelatihan
Seleksi
melalui
penyortiran
Seleksi
melalui rotasi
atau giliran
Seleksi
melalui
perebutan
kekuasaan
Seleksi
dengan cara
patronage
Seleksi
dengan
memunculkan
pemimpin –
pemimpin
alamian
Seleksi
melalui
koopsi