SlideShare a Scribd company logo
BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
Partisipasi politik adalah kegiatan seorang atau
sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif
dalam kehidupan politik dengan jalan memilih
pimpinan Negara secara langsung atau tidak
langsung dan mempengaruhi kebijakan pemerintah
(Budiardjo, 1981)
 Partisipasi politik adalah keterlibatan individu
sampai pada bermacam-macam tingkatan di dalam
sistem politik (Rush dan Althoff, 1997)
 Kegiatan
warganegara (private citizen) yang
bertujuan mempengaruhi pengambilan keputusan
oleh
pemerintah
(Huntington
dan
Joan
Nelson, 1994)


BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
Menurut Ramlan Subakti partisipasi politik
anggota masyarakat dipengaruhi oleh :
A. Rasa kepercayaan dan keyakinan terhadap
pemerintah rendah maka partisipasi menjadi
pasif
B. Rasa kesadaran hak dan kewajiban sebagai
warga negara dan juga kepercayaan kepada
pemerintah tinggi maka rasa partisipasi
menjadi aktif

BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
David Easton menjelaskan tingkat partisipasi
politik di pengaruhi oleh orientasi psikologis
terhadap objek sosial yaitu dalam bentuk
orientasi kognitif, afektif, dan evaluatif
1.

2.

3.

Orientasi kognitif menyangkut pemahaman
dan keyakinan individu terhadap sistem
politik dan atributnya
Orientasi
afektif
menyangkut
ikatan
emosional yang dimiliki oleh individu
terhadap sistem politik
Orientasi evaluatif menyangkut kapasitas
individu dalam rangka memberikan penilaian
terhadap sistem politik yang sedang berjalan
dan bagaimana peran individu di dalamnya
BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
Tingkatan
Partisipasi
Politik
menurut
Huntington, Nelson, Rush dan Althoff :
1. Menduduki jabatan politik atau administratif
2. Mencari jabatan politik atau administratif
3. Keanggotaan aktif suatu organisasi politik
4. Keanggotaan pasif suatu organisasi politik
5. Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politik
(quasi-political)
6. Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik
(quasi-political)
7. Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan
sebagainya
8. Partisipasi dalam diskusi politik informal minat
umum dalam bidang politik
9. Voting (pemberian suara)

BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
Tingkatan Partisipasi Politik Menurut Milbrath M.L.
Goel :
1. Aphatetic Inactives : Tidak beraktifitas dan tidak
pernah memilih
2. Passive
Supporters
:
Memilih
secara
regular/teratur,
menghadiri
parade
patriotik, membayar seluruh pajak dan mencintai
negara
3. Contact Specialist : Penjabat penghubung lokal
(daerah), provinsi dan nasional dalam masalahmasalah tertentu
4. Communicators : Mengikuti infomasi-informasi
politik, terlibat dengan diskusi-diskusi, melalui
surat kabar, mengirim pesan dukungan dan protes
terhadap pemimpin-pemimpin partai politik
BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
5.

6.

7.

Party and Campaign Workers : Bekerja untuk
partai politik atau kandidat, meyakinkan orang
lain tentang memilih, menghadiri pertemuanpertemuan, menyumbang uang pada partai
politik atau kandidat, bergabung dan mendukung
partai politik, dan dipilih menjadi kandidat partai
politik
Community Activist : Bekerja dengan orang lain
berkaitan
dengan
masalah-masalah
lokal, membentuk kelompok untuk menangani
problem-problem lokal, keanggotaan aktif dalam
organisasi-organisasi kemasyarakatan, melakukan
kontak terhadap penjabat-penjabat berkenaan
dengan isu-isu sosial
Protesters : Bergabung dengan demonstrasidemonstrasi publik di jalanan, dan melakukan
protes keras apabila pemerintah melakukan
kesalahan
BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
1.

2.

Pendidikan politik
Berdasarkan UU Nomor 2 Tahun 2011 tentang
Partai Politik pasal 1 ayat 4 bahwa Pendidikan
Politik adalah proses pembelajaran dan
pemahaman tentang hak, kewajiban, dan
tanggung jawab setiap warga negara dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
Kesadaran Politik
Kesadaran politik adalah suatu proses batin yang
menampakkan keinsafan setiap warga Negara akan
urgensi urusan kewarganegaraan dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara

3.

Sosialisasi Politik
Proses yang disediakan kepada masyarakat untuk
belajar dan membentuk orientasi politik
BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
1.

2.

3.

Keluarga (family) : Wadah penanaman
(sosialisasi) nilai-nilai politik yang paling
efisien dan efektif
Sekolah
:
Melalui
pelajaran
civic
education
(pendidikan
kewarganegaraan), siswa dan guru saling
bertukar informasi dan berinteraksi dalam
membahas topik-topik tertentu
Partai Politik : Salah satu fungsi dari partai
politik adalah dapat memainkan peran
sebagai agen sosialisai politik
BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
No

Partai Politik

Nomor Urut

1.

Partai Nasdem

1

2.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

2

3.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

3

4.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP)

4

5.

Partai Golongan Karya (Golkar)

5

6.

Partai Gerakan Indonesia Raya
(Gerindra)

6

7.

Partai Demokrat (PD)

7

BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
No

Nama Partai

Nomor Urut

8.

Partai Amanat Nasional (PAN)

8

9.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

9

10.

Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)

10

11.

Partai Damai Aceh (PDA)

11

12.

Partai Nasional Aceh (PNA)

12

13.

Partai Aceh (PA)

13

14.

Partai Bulan Bintang (PBB)

14

15.

Partai Keadilan dan Persatuan
Indonesia (PKPI)

15

BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
No

Pemilu

Tingkat Partisipasi

1.

1971

94 %

2.

1977

90 %

3.

1982

90 %

4.

1987

90 %

5.

1992

90 %

6.

1997

90 %

7.

1999

93 %

8.

2004

84 %

9.

2009

71 %

10

2014

75 % (target)

BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
 Pilgub

Sumatera Utara
 Pilgub Jawa Tengah
 Pilgub Jawa Barat
 Pilgub Nusa Tenggara Barat
 Pilgub Bali
 Pilgub NTT putaran I
 Pilgub NTT putaran II

BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)

: 48,50 persen
: 51 persen
: 63,85 persen
: 69,87 persen
: 74 persen
: 78 persen
: 68,44 persen
1.

2.
3.
4.
5.

Amerika Serikat : Rata-rata partisipasi pemilih
di AS hanya 60 persen baik pemilihan
senator, DPR maupun Presiden dan Wakil
Presiden
India : Rata-rata partisipasi pemilih di dari
pemilu ke pemilu di India hanya 55-63 persen
Prancis : Pemilu parlemen yang digelar tahun
2011 partisipasi pemilihnya hanya 56 persen
Mesir : Pemilu 2012 yang digelar pasca revolusi
melati, tingkat partisipasi hanya 62 persen
Malaysia : Partisipasi pemilih pada pemilihan
raya 2013 sebesar 80 persen
BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
Kelas Atas
(Kritis dan
terkadang apatis)

Kelas Menengah
(Ragu Memilih)

Kelas bawah
(mudah dimobilisasi, provokasi dan
rawan politik uang)

BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
Penyandang disabilitas karena aksesnya terbatas
 Pemilih pemula karena belum memahami arti
pentingnya pemilu dalam mewujudkan demokrasi
dan kesejahteraan
 Kalangan mahasiswa dan kaum terpelajar karena
apatis dengan kinerja wakil rakyat
 Kalangan mahasiswa yang pada saat pemilu
berada
di
daerah
dimana
kampusnya
berada, sementara dia masih terdaftar sebagai
pemilih di daerah asalnya
 Para
pekerja urban di berbagai kota di
Indonesia, sementara data kependudukannya
masih berada di daerah asalnya


BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.

Tidak memilih karena merasa tidak ada partai
politik dan kandidat yang layak di pilih
Tidak memilih karena tidak terdaftar dalam DPT
Tidak memilih karena menilai pemilu tidak
penting bagi kehidupannya
Tidak memilih karena merasa rugi waktunya
terbuang
Tidak memilih karena sistem yang ada dianggap
bertentangan dengan keyakinan politiknya
Tidak
memilih
karena
pemilu
tidak
menyenangkan
Dll

BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
Dilibatkan dalam penyusunan peraturan
 Penyediaan alat bantu penggunaan hak suara di TPS
 Mendesain TPS yang mudah diakses penyandang
disabilitas
 Penyediaan pendamping bagi yang membutuhkan
saat pemungutan suara
 Menjalin kemitraan dengan organisasi2 penyandang
disabilitas untuk sosialisasi dan edukasi
 Sosialisasi pemilu dengan menggunakan beragam
media sesuai jenis disabilitas


BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
 Menyiapkan

modul pendidikan pemilih
khusus kelompok marginal
 Membentuk
relawan demokrasi yang
khusus mengedukasi kelompok marginal
 Menjalin kemitraan dengan kementerian
terkait, Ormas, LSM, dan lembaga lain
yang
fokus
kepada
pemberdayaan
masyarakat marginal

BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
 Untuk

kelas bawah harus berorientasi mobilisasi
sosial untuk menyasar orang sebanyak mungkin
seperti even dangdut, komedi, pagelaran budaya
lokal, dll
 Untuk kelas menengah harus lebih banyak
menghadirkan hal2 unik dan menarik seperti
penyediaan buku saku yang menarik dan mudah
dibaca, pemanfaatan media sosial, dan lomba2
kreatif dan inovatif bidang kepemiluan seperti
maskot dan jingle
 Untuk kelas atas lebih banyak menggunakan
media dalam bentuk iklan layanan masyarakat
(ILM)
BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
 KPU

fokus melakukan pendidikan pendidikan
pemilih untuk 5 segmen kelompok masyarakat
yakni kelompok perempuan, kelompok
keagamaan,
kelompok
pemilih
pemula, kelompok disabilitas dan kelompok
marginal/pinggiran
 KPU juga membuat modul khusus bagi 5
segmen tersebut yang diharapkan dapat
mendukung kegiatan pendidikan pemilih dalam
peningkatan partisipasi masyarakat dalam
pemilu
BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
 KPU

membentuk relawan demokrasi di
tingkat kabupaten/kota dengan jumlah
maksimal 25 orang
 Para
relawan ini bertugas memberikan
sosialisasi dan edukasi kepada lima segmen
kelompok
masyarakat
yang
menjadi
konsentrasi pendidikan pemilih
 KPU menyediakan modul sesuai kebutuhan
setiap segmen kelompok masyarakat

BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
Menjalin
kerja
sama
dengan
berbagai
stakeholders,
seperti
perguruan
tinggi, Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan
media massa untuk melaksanakan sosialisasi dan
pendidikan pemilih kepada masyarakat
 Melakukan sosialisasi dan edukasi secara rutin ke
kampus-kampus di berbagai daerah di Indonesia
 Memaksimalkan peran struktur KPU yang terdiri
dari 1 satker pusat, 33 satker provinsi, 497
satker di Kabupaten/Kota dan 6.994 PPK, 81.458
ribu PPS dengan jumlah anggota 3 orang setiap
PPS dan 559.148 ribu KPPS dengan anggota 7
orang per TPS untuk melakukan sosialisasi dan
edukasi kepada masyarakat di lingkungan kerja
dan lingkungan tempat tinggalnya


BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
Sekian
Terima Kasih

BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)

More Related Content

What's hot

Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi Kebijakan
Zakiah dr
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastondinnianggra
 
Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan SimetrisHubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Stisipol Candradimuka Palembang
 
Etika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan PublikEtika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan Publik
Dian Herdiana
 
Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public servicePutra Manurung
 
Peran mahasiswa dalam perubahan sosial
Peran mahasiswa dalam perubahan sosial Peran mahasiswa dalam perubahan sosial
Peran mahasiswa dalam perubahan sosial
adihamdanijuara_
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiDewi Setiyani Putri
 
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAAKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
Fajar Dolly
 
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis KebijakanModul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
unitpublikasi
 
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
Yudiwid
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politik
Muhammad Agung
 
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
M Abdul Aziz
 
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...
Raja Matridi Aeksalo
 
PPT PKN Otonomi daerah
PPT PKN Otonomi daerah PPT PKN Otonomi daerah
PPT PKN Otonomi daerah
Aprillia Maharani
 
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikKekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Wandi Suhardi
 
power point bela negara
power point bela negarapower point bela negara
power point bela negara
putrireza
 

What's hot (20)

Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi Kebijakan
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david easton
 
Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan SimetrisHubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
 
Etika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan PublikEtika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan Publik
 
Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public service
 
Peran mahasiswa dalam perubahan sosial
Peran mahasiswa dalam perubahan sosial Peran mahasiswa dalam perubahan sosial
Peran mahasiswa dalam perubahan sosial
 
Materi kewarganegaraan
Materi kewarganegaraanMateri kewarganegaraan
Materi kewarganegaraan
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
 
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAAKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
 
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis KebijakanModul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
 
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politik
 
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
 
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...
 
Politik sebagai seni
Politik sebagai seniPolitik sebagai seni
Politik sebagai seni
 
PPT PKN Otonomi daerah
PPT PKN Otonomi daerah PPT PKN Otonomi daerah
PPT PKN Otonomi daerah
 
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosialPertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
 
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikKekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
 
Ppt Demokrasi Indonesia
Ppt Demokrasi IndonesiaPpt Demokrasi Indonesia
Ppt Demokrasi Indonesia
 
power point bela negara
power point bela negarapower point bela negara
power point bela negara
 

Viewers also liked

PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUPENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUAN ASYUF
 
PEMILIH PEMULA
PEMILIH PEMULAPEMILIH PEMULA
PEMILIH PEMULAAN ASYUF
 
Mekanisme partisipasi publik sda
Mekanisme partisipasi publik sdaMekanisme partisipasi publik sda
Mekanisme partisipasi publik sdasonny dwi kristanu
 
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitas
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitasPemilih cerdas, pemimpin berkualitas
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitasMuktar Eneste
 
Partisipasi Petani dalam Penyuluhan
Partisipasi Petani dalam PenyuluhanPartisipasi Petani dalam Penyuluhan
Partisipasi Petani dalam Penyuluhan
Rinta Rachmawati
 
Pemilih pemula sosialisasi
Pemilih pemula sosialisasiPemilih pemula sosialisasi
Pemilih pemula sosialisasiMuktar Eneste
 
Materi fakultas fti versi2003
Materi fakultas fti versi2003Materi fakultas fti versi2003
Materi fakultas fti versi2003Achmad Solichin
 
Sistem politik indonesia
Sistem politik indonesiaSistem politik indonesia
Sistem politik indonesia
Muhammad Fitra Saputra
 
Pkn sosialisasi politik
Pkn sosialisasi politik Pkn sosialisasi politik
Pkn sosialisasi politik
Muhammad Fitra Saputra
 
Etika Komputer
Etika Komputer Etika Komputer
Etika Komputer
Krisna Maha
 
Komputer dan kejahatan (CYBER CRIME)
Komputer dan kejahatan (CYBER CRIME)Komputer dan kejahatan (CYBER CRIME)
Komputer dan kejahatan (CYBER CRIME)Khicef Setia
 
Materi Etika komputer
Materi Etika komputerMateri Etika komputer
Materi Etika komputer
Novita Basin
 
Etika penggunaan internet
Etika penggunaan internetEtika penggunaan internet
Etika penggunaan internetanaiyl91
 
Multiple intelligence ( Kecerdasan Majemuk )
Multiple intelligence ( Kecerdasan Majemuk )Multiple intelligence ( Kecerdasan Majemuk )
Multiple intelligence ( Kecerdasan Majemuk )
Janwari Farqi
 

Viewers also liked (14)

PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUPENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
 
PEMILIH PEMULA
PEMILIH PEMULAPEMILIH PEMULA
PEMILIH PEMULA
 
Mekanisme partisipasi publik sda
Mekanisme partisipasi publik sdaMekanisme partisipasi publik sda
Mekanisme partisipasi publik sda
 
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitas
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitasPemilih cerdas, pemimpin berkualitas
Pemilih cerdas, pemimpin berkualitas
 
Partisipasi Petani dalam Penyuluhan
Partisipasi Petani dalam PenyuluhanPartisipasi Petani dalam Penyuluhan
Partisipasi Petani dalam Penyuluhan
 
Pemilih pemula sosialisasi
Pemilih pemula sosialisasiPemilih pemula sosialisasi
Pemilih pemula sosialisasi
 
Materi fakultas fti versi2003
Materi fakultas fti versi2003Materi fakultas fti versi2003
Materi fakultas fti versi2003
 
Sistem politik indonesia
Sistem politik indonesiaSistem politik indonesia
Sistem politik indonesia
 
Pkn sosialisasi politik
Pkn sosialisasi politik Pkn sosialisasi politik
Pkn sosialisasi politik
 
Etika Komputer
Etika Komputer Etika Komputer
Etika Komputer
 
Komputer dan kejahatan (CYBER CRIME)
Komputer dan kejahatan (CYBER CRIME)Komputer dan kejahatan (CYBER CRIME)
Komputer dan kejahatan (CYBER CRIME)
 
Materi Etika komputer
Materi Etika komputerMateri Etika komputer
Materi Etika komputer
 
Etika penggunaan internet
Etika penggunaan internetEtika penggunaan internet
Etika penggunaan internet
 
Multiple intelligence ( Kecerdasan Majemuk )
Multiple intelligence ( Kecerdasan Majemuk )Multiple intelligence ( Kecerdasan Majemuk )
Multiple intelligence ( Kecerdasan Majemuk )
 

Similar to Meningkatkan partisipasi politik rakyat

MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docxMAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
0aihernaningsih0
 
MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docxMAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
0aihernaningsih0
 
Budaya politik
Budaya politikBudaya politik
Budaya politikmaryuni ,.
 
Pemilu 2014 dan masa depan demokrasi
Pemilu 2014 dan masa depan demokrasiPemilu 2014 dan masa depan demokrasi
Pemilu 2014 dan masa depan demokrasiElection Commision
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Ikhwan Setiawan
 
Materi partisipasi politik
Materi partisipasi politikMateri partisipasi politik
Materi partisipasi politik
Cecep Zafar Sofyan
 
Materi partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik
Materi partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu PolitikMateri partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik
Materi partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik
Cecep Zafar Sofyan
 
Materi Menjaga Harmoni Sosial menjelang Pemilu 2024- 20 September 2023.pdf
Materi Menjaga Harmoni Sosial menjelang Pemilu 2024- 20 September 2023.pdfMateri Menjaga Harmoni Sosial menjelang Pemilu 2024- 20 September 2023.pdf
Materi Menjaga Harmoni Sosial menjelang Pemilu 2024- 20 September 2023.pdf
NovySetiaYunas
 
Partisipasi Politik Difabel di 2 Kota.pdf
Partisipasi Politik Difabel di 2 Kota.pdfPartisipasi Politik Difabel di 2 Kota.pdf
Partisipasi Politik Difabel di 2 Kota.pdf
UoB & UoB (University of Brawijaya, University of Birmingham)
 
Partisipasi Politik XI PSIS
Partisipasi Politik XI PSISPartisipasi Politik XI PSIS
Partisipasi Politik XI PSIS
Panditha Si Cet KoCet
 
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012 Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
musniumar
 
Budaya Politik
Budaya PolitikBudaya Politik
Budaya Politik
Aviesta Linggabuwana
 
Budaya Politik Indonesia
Budaya Politik IndonesiaBudaya Politik Indonesia
Budaya Politik IndonesiaMuhamad Yogi
 

Similar to Meningkatkan partisipasi politik rakyat (20)

Partisipasi politik
Partisipasi politikPartisipasi politik
Partisipasi politik
 
MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docxMAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
 
MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docxMAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
 
Pengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesiaPengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesia
 
Budaya politik
Budaya politikBudaya politik
Budaya politik
 
Pemilu 2014 dan masa depan demokrasi
Pemilu 2014 dan masa depan demokrasiPemilu 2014 dan masa depan demokrasi
Pemilu 2014 dan masa depan demokrasi
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015
 
Materi partisipasi politik
Materi partisipasi politikMateri partisipasi politik
Materi partisipasi politik
 
Materi partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik
Materi partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu PolitikMateri partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik
Materi partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik
 
Materi Menjaga Harmoni Sosial menjelang Pemilu 2024- 20 September 2023.pdf
Materi Menjaga Harmoni Sosial menjelang Pemilu 2024- 20 September 2023.pdfMateri Menjaga Harmoni Sosial menjelang Pemilu 2024- 20 September 2023.pdf
Materi Menjaga Harmoni Sosial menjelang Pemilu 2024- 20 September 2023.pdf
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politik
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politik
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politik
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politik
 
Partisipasi Politik Difabel di 2 Kota.pdf
Partisipasi Politik Difabel di 2 Kota.pdfPartisipasi Politik Difabel di 2 Kota.pdf
Partisipasi Politik Difabel di 2 Kota.pdf
 
Partisipasi Politik XI PSIS
Partisipasi Politik XI PSISPartisipasi Politik XI PSIS
Partisipasi Politik XI PSIS
 
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012 Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
 
Budaya Politik
Budaya PolitikBudaya Politik
Budaya Politik
 
Budaya Politik Indonesia
Budaya Politik IndonesiaBudaya Politik Indonesia
Budaya Politik Indonesia
 
Budaya politik-utk-print
Budaya politik-utk-printBudaya politik-utk-print
Budaya politik-utk-print
 

More from Election Commision

Cara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke Kursi
Cara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke KursiCara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke Kursi
Cara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke Kursi
Election Commision
 
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014
Election Commision
 
Tungsura dan Rekap Pilkada 2015
Tungsura dan Rekap Pilkada 2015Tungsura dan Rekap Pilkada 2015
Tungsura dan Rekap Pilkada 2015
Election Commision
 
Pilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi Publik
Pilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi PublikPilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi Publik
Pilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi Publik
Election Commision
 
Pilkada Calon Tunggal
Pilkada Calon TunggalPilkada Calon Tunggal
Pilkada Calon Tunggal
Election Commision
 
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015
Election Commision
 
Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015
Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015
Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015
Election Commision
 
Pilkada serentak dan penguatan demokrasi
Pilkada serentak dan penguatan demokrasiPilkada serentak dan penguatan demokrasi
Pilkada serentak dan penguatan demokrasi
Election Commision
 
Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015
Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015
Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015
Election Commision
 
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan PilkadaPotensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
Election Commision
 
Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015
Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015
Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015
Election Commision
 
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015
Election Commision
 
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015Election Commision
 
Perbandingan sistem pemilu di indonesia
Perbandingan sistem pemilu di indonesiaPerbandingan sistem pemilu di indonesia
Perbandingan sistem pemilu di indonesia
Election Commision
 
Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014
Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014
Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014Election Commision
 
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014Election Commision
 
Slide rekapitulasi hasil pemilu
Slide rekapitulasi hasil pemiluSlide rekapitulasi hasil pemilu
Slide rekapitulasi hasil pemiluElection Commision
 
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemilu
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemiluKredibilitas dan integritas penyelenggara pemilu
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemiluElection Commision
 
Tata kelola penyelenggaraan pemilu yang baik
Tata kelola penyelenggaraan pemilu yang baikTata kelola penyelenggaraan pemilu yang baik
Tata kelola penyelenggaraan pemilu yang baikElection Commision
 
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitasLangkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitasElection Commision
 

More from Election Commision (20)

Cara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke Kursi
Cara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke KursiCara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke Kursi
Cara Kerja Metode Kuota dan Divisor Mengkonversi Suara ke Kursi
 
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014
 
Tungsura dan Rekap Pilkada 2015
Tungsura dan Rekap Pilkada 2015Tungsura dan Rekap Pilkada 2015
Tungsura dan Rekap Pilkada 2015
 
Pilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi Publik
Pilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi PublikPilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi Publik
Pilkada Serentak dan Keterbukaan Informasi Publik
 
Pilkada Calon Tunggal
Pilkada Calon TunggalPilkada Calon Tunggal
Pilkada Calon Tunggal
 
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015
 
Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015
Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015
Peluang dan Tantangan Pilkada Serentak 2015
 
Pilkada serentak dan penguatan demokrasi
Pilkada serentak dan penguatan demokrasiPilkada serentak dan penguatan demokrasi
Pilkada serentak dan penguatan demokrasi
 
Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015
Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015
Strategi kpu menangani masalah pilkada serentak 2015
 
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan PilkadaPotensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
 
Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015
Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015
Pemberitaan dan Penyiaran kampanye pilkada serentak 2015
 
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015
Dinamika Regulasi Pilkada Serentak 2015
 
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
Penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015
 
Perbandingan sistem pemilu di indonesia
Perbandingan sistem pemilu di indonesiaPerbandingan sistem pemilu di indonesia
Perbandingan sistem pemilu di indonesia
 
Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014
Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014
Kesiapan penyelenggaraan pemilu 2014
 
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014
 
Slide rekapitulasi hasil pemilu
Slide rekapitulasi hasil pemiluSlide rekapitulasi hasil pemilu
Slide rekapitulasi hasil pemilu
 
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemilu
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemiluKredibilitas dan integritas penyelenggara pemilu
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemilu
 
Tata kelola penyelenggaraan pemilu yang baik
Tata kelola penyelenggaraan pemilu yang baikTata kelola penyelenggaraan pemilu yang baik
Tata kelola penyelenggaraan pemilu yang baik
 
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitasLangkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitas
 

Meningkatkan partisipasi politik rakyat

  • 1. BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
  • 2. Partisipasi politik adalah kegiatan seorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik dengan jalan memilih pimpinan Negara secara langsung atau tidak langsung dan mempengaruhi kebijakan pemerintah (Budiardjo, 1981)  Partisipasi politik adalah keterlibatan individu sampai pada bermacam-macam tingkatan di dalam sistem politik (Rush dan Althoff, 1997)  Kegiatan warganegara (private citizen) yang bertujuan mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pemerintah (Huntington dan Joan Nelson, 1994)  BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
  • 3. Menurut Ramlan Subakti partisipasi politik anggota masyarakat dipengaruhi oleh : A. Rasa kepercayaan dan keyakinan terhadap pemerintah rendah maka partisipasi menjadi pasif B. Rasa kesadaran hak dan kewajiban sebagai warga negara dan juga kepercayaan kepada pemerintah tinggi maka rasa partisipasi menjadi aktif BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
  • 4. David Easton menjelaskan tingkat partisipasi politik di pengaruhi oleh orientasi psikologis terhadap objek sosial yaitu dalam bentuk orientasi kognitif, afektif, dan evaluatif 1. 2. 3. Orientasi kognitif menyangkut pemahaman dan keyakinan individu terhadap sistem politik dan atributnya Orientasi afektif menyangkut ikatan emosional yang dimiliki oleh individu terhadap sistem politik Orientasi evaluatif menyangkut kapasitas individu dalam rangka memberikan penilaian terhadap sistem politik yang sedang berjalan dan bagaimana peran individu di dalamnya BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
  • 5. Tingkatan Partisipasi Politik menurut Huntington, Nelson, Rush dan Althoff : 1. Menduduki jabatan politik atau administratif 2. Mencari jabatan politik atau administratif 3. Keanggotaan aktif suatu organisasi politik 4. Keanggotaan pasif suatu organisasi politik 5. Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politik (quasi-political) 6. Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik (quasi-political) 7. Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan sebagainya 8. Partisipasi dalam diskusi politik informal minat umum dalam bidang politik 9. Voting (pemberian suara) BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
  • 6. Tingkatan Partisipasi Politik Menurut Milbrath M.L. Goel : 1. Aphatetic Inactives : Tidak beraktifitas dan tidak pernah memilih 2. Passive Supporters : Memilih secara regular/teratur, menghadiri parade patriotik, membayar seluruh pajak dan mencintai negara 3. Contact Specialist : Penjabat penghubung lokal (daerah), provinsi dan nasional dalam masalahmasalah tertentu 4. Communicators : Mengikuti infomasi-informasi politik, terlibat dengan diskusi-diskusi, melalui surat kabar, mengirim pesan dukungan dan protes terhadap pemimpin-pemimpin partai politik BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
  • 7. 5. 6. 7. Party and Campaign Workers : Bekerja untuk partai politik atau kandidat, meyakinkan orang lain tentang memilih, menghadiri pertemuanpertemuan, menyumbang uang pada partai politik atau kandidat, bergabung dan mendukung partai politik, dan dipilih menjadi kandidat partai politik Community Activist : Bekerja dengan orang lain berkaitan dengan masalah-masalah lokal, membentuk kelompok untuk menangani problem-problem lokal, keanggotaan aktif dalam organisasi-organisasi kemasyarakatan, melakukan kontak terhadap penjabat-penjabat berkenaan dengan isu-isu sosial Protesters : Bergabung dengan demonstrasidemonstrasi publik di jalanan, dan melakukan protes keras apabila pemerintah melakukan kesalahan BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
  • 8. 1. 2. Pendidikan politik Berdasarkan UU Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik pasal 1 ayat 4 bahwa Pendidikan Politik adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Kesadaran Politik Kesadaran politik adalah suatu proses batin yang menampakkan keinsafan setiap warga Negara akan urgensi urusan kewarganegaraan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara 3. Sosialisasi Politik Proses yang disediakan kepada masyarakat untuk belajar dan membentuk orientasi politik BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
  • 9. 1. 2. 3. Keluarga (family) : Wadah penanaman (sosialisasi) nilai-nilai politik yang paling efisien dan efektif Sekolah : Melalui pelajaran civic education (pendidikan kewarganegaraan), siswa dan guru saling bertukar informasi dan berinteraksi dalam membahas topik-topik tertentu Partai Politik : Salah satu fungsi dari partai politik adalah dapat memainkan peran sebagai agen sosialisai politik BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
  • 10. No Partai Politik Nomor Urut 1. Partai Nasdem 1 2. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 2 3. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 3 4. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 4 5. Partai Golongan Karya (Golkar) 5 6. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 6 7. Partai Demokrat (PD) 7 BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
  • 11. No Nama Partai Nomor Urut 8. Partai Amanat Nasional (PAN) 8 9. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 9 10. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 10 11. Partai Damai Aceh (PDA) 11 12. Partai Nasional Aceh (PNA) 12 13. Partai Aceh (PA) 13 14. Partai Bulan Bintang (PBB) 14 15. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) 15 BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
  • 12. No Pemilu Tingkat Partisipasi 1. 1971 94 % 2. 1977 90 % 3. 1982 90 % 4. 1987 90 % 5. 1992 90 % 6. 1997 90 % 7. 1999 93 % 8. 2004 84 % 9. 2009 71 % 10 2014 75 % (target) BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
  • 13.  Pilgub Sumatera Utara  Pilgub Jawa Tengah  Pilgub Jawa Barat  Pilgub Nusa Tenggara Barat  Pilgub Bali  Pilgub NTT putaran I  Pilgub NTT putaran II BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013) : 48,50 persen : 51 persen : 63,85 persen : 69,87 persen : 74 persen : 78 persen : 68,44 persen
  • 14. 1. 2. 3. 4. 5. Amerika Serikat : Rata-rata partisipasi pemilih di AS hanya 60 persen baik pemilihan senator, DPR maupun Presiden dan Wakil Presiden India : Rata-rata partisipasi pemilih di dari pemilu ke pemilu di India hanya 55-63 persen Prancis : Pemilu parlemen yang digelar tahun 2011 partisipasi pemilihnya hanya 56 persen Mesir : Pemilu 2012 yang digelar pasca revolusi melati, tingkat partisipasi hanya 62 persen Malaysia : Partisipasi pemilih pada pemilihan raya 2013 sebesar 80 persen BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
  • 15. Kelas Atas (Kritis dan terkadang apatis) Kelas Menengah (Ragu Memilih) Kelas bawah (mudah dimobilisasi, provokasi dan rawan politik uang) BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
  • 16. Penyandang disabilitas karena aksesnya terbatas  Pemilih pemula karena belum memahami arti pentingnya pemilu dalam mewujudkan demokrasi dan kesejahteraan  Kalangan mahasiswa dan kaum terpelajar karena apatis dengan kinerja wakil rakyat  Kalangan mahasiswa yang pada saat pemilu berada di daerah dimana kampusnya berada, sementara dia masih terdaftar sebagai pemilih di daerah asalnya  Para pekerja urban di berbagai kota di Indonesia, sementara data kependudukannya masih berada di daerah asalnya  BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
  • 17. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Tidak memilih karena merasa tidak ada partai politik dan kandidat yang layak di pilih Tidak memilih karena tidak terdaftar dalam DPT Tidak memilih karena menilai pemilu tidak penting bagi kehidupannya Tidak memilih karena merasa rugi waktunya terbuang Tidak memilih karena sistem yang ada dianggap bertentangan dengan keyakinan politiknya Tidak memilih karena pemilu tidak menyenangkan Dll BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
  • 18. Dilibatkan dalam penyusunan peraturan  Penyediaan alat bantu penggunaan hak suara di TPS  Mendesain TPS yang mudah diakses penyandang disabilitas  Penyediaan pendamping bagi yang membutuhkan saat pemungutan suara  Menjalin kemitraan dengan organisasi2 penyandang disabilitas untuk sosialisasi dan edukasi  Sosialisasi pemilu dengan menggunakan beragam media sesuai jenis disabilitas  BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
  • 19.  Menyiapkan modul pendidikan pemilih khusus kelompok marginal  Membentuk relawan demokrasi yang khusus mengedukasi kelompok marginal  Menjalin kemitraan dengan kementerian terkait, Ormas, LSM, dan lembaga lain yang fokus kepada pemberdayaan masyarakat marginal BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
  • 20.  Untuk kelas bawah harus berorientasi mobilisasi sosial untuk menyasar orang sebanyak mungkin seperti even dangdut, komedi, pagelaran budaya lokal, dll  Untuk kelas menengah harus lebih banyak menghadirkan hal2 unik dan menarik seperti penyediaan buku saku yang menarik dan mudah dibaca, pemanfaatan media sosial, dan lomba2 kreatif dan inovatif bidang kepemiluan seperti maskot dan jingle  Untuk kelas atas lebih banyak menggunakan media dalam bentuk iklan layanan masyarakat (ILM) BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
  • 21.  KPU fokus melakukan pendidikan pendidikan pemilih untuk 5 segmen kelompok masyarakat yakni kelompok perempuan, kelompok keagamaan, kelompok pemilih pemula, kelompok disabilitas dan kelompok marginal/pinggiran  KPU juga membuat modul khusus bagi 5 segmen tersebut yang diharapkan dapat mendukung kegiatan pendidikan pemilih dalam peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemilu BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
  • 22.  KPU membentuk relawan demokrasi di tingkat kabupaten/kota dengan jumlah maksimal 25 orang  Para relawan ini bertugas memberikan sosialisasi dan edukasi kepada lima segmen kelompok masyarakat yang menjadi konsentrasi pendidikan pemilih  KPU menyediakan modul sesuai kebutuhan setiap segmen kelompok masyarakat BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
  • 23. Menjalin kerja sama dengan berbagai stakeholders, seperti perguruan tinggi, Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan media massa untuk melaksanakan sosialisasi dan pendidikan pemilih kepada masyarakat  Melakukan sosialisasi dan edukasi secara rutin ke kampus-kampus di berbagai daerah di Indonesia  Memaksimalkan peran struktur KPU yang terdiri dari 1 satker pusat, 33 satker provinsi, 497 satker di Kabupaten/Kota dan 6.994 PPK, 81.458 ribu PPS dengan jumlah anggota 3 orang setiap PPS dan 559.148 ribu KPPS dengan anggota 7 orang per TPS untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di lingkungan kerja dan lingkungan tempat tinggalnya  BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)
  • 24. Sekian Terima Kasih BY GEBRIL DAULAI (23 Okt 2013)