SlideShare a Scribd company logo
1 of 92
Powerpoint Templates Page 1
MODEL TRANSPORTASI
Powerpoint Templates Page 2
 Merupakan bentuk khusus dari linear programming (Linear
programming berstruktur khusus).
 Merupakan metode yang digunakan untuk mengatur distribusi
sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempat-
tempat yang membutuhkan secara optimal
 Suatu prosedur khusus untuk mendapatkan program biaya
minimum dalam mendistribusikan unit-unit yang homogen dari
suatu produk atas sejumlah titik penawaran (sumber/sourches)
ke sejumlah titik permintaan (tujuan/destination).
 Permasalahan transportasi membahas masalah pendistribusian
suatu komoditas atau produk dari sejumlah sumber (supply)
kepada sejumlah tujuan (destination/demand), dengan tujuan
meminimumkan ongkos pengangkutan yang terjadi.
Pendahuluan
Powerpoint Templates Page 3
 Dasar permasalahan transportasi ini pertama kali dicetuskan
oleh Hitchcock dan kemudian dijelaskan dengan lebih mendetail
oleh Koopmans.
 Pendekatan pertama diberikan oleh Kantorovich. Formulasi
pemrograman linear dan metode sistematisnya pertama kali
diberikan oleh Dantzig.
Pendahuluan
Powerpoint Templates Page 4
Ciri-ciri Khusus Persoalan Transportasi
1. Terdapat sejumlah sumber dan sejumlah tujuan tertentu.
2. Kuantitas komoditas atau barang yang didistribusikan dari setiap
sumber dan yang diminta oleh setiap tujuan, besarnya tertentu
3. Komoditas yang dikirim atau diangkut dari suatu sumber ke suatu
tujuan, besarnya sesuai dengan permintaan dan atau kapasitas
sumber
4. Ongkos pengangkutan komoditas dari suatu sumber ke suatu
tujuan, besarnya tertentu
Powerpoint Templates Page 5
Gambaran UmumMasalah Transpotasi
Secara umum, masalah transportasi memiliki:
• Suatu himpunan m supply point. Supply point i dapat menyuplai
sebanyak si unit.
• Suatu himpunan n demand point. Demand point j harus dapat
menerima minimal dj unit.
• Setiap unit yang diproduksi pada supply point i dan dikirimkan
untuk memenuhi demand point j akan memunculkan suatu
variable cost cij.
Powerpoint Templates Page 6
Perumusan Umum Masalah Transpotasi
Misalkan xij menyatakan banyaknya unit yang dikirim dari supply
point i ke demand point j, maka perumusan umum dari masalah
transportasi adalah:
Minimasi:
Pembatas linear:
 
m
i
n
j
ijij xc
1 1
  s)constraint(supply,,,2,1
1
misx i
n
j
ij 
  s)constraint(demand,,,2,1
1
njdx j
n
i
ij 
 njmixij ,,1;,,10  
Powerpoint Templates Page 7
 Apabila permasalahannya merupakan permasalahan maksimasi
namun dengan pembatas linear seperti pada perumusan di atas,
maka permasalahan tersebut juga termasuk permasalahan
transportasi.
 Jika , maka total supply sama dengan total demand,
dan masalah ini dinamakan masalah transportasi seimbang.
 Apabila , maka total supply tidak sama dengan total
demand, sehingga masalah ini merupakan masalah transpotasi
yang tidak seimbang (inbalanced).
 

n
j
j
m
i
i ds
11
 

n
j
j
m
i
i ds
11
Perumusan UmumMasalah Transpotasi
Powerpoint Templates Page 8
 Agar dapat menyelesaikan permasalahan transportasi maka
permasalahan transportasi ini haruslah merupakan permasalahan
transportasi yang seimbang.
 Jika , maka tabel transpotasinya terlebih dahulu perlu
diseimbangkan dengan aturan:
1. Apabila , maka perlu ditambahkan baris dummy
dimana ongkos pada baris dummy tersebut adalah nol,
sedangkan jumlah supply dari baris dummy tersebut senilai
kekurangan dari total supply terhadap total demand.
 

n
j
j
m
i
i ds
11
 

n
j
j
m
i
i ds
11
Perumusan UmumMasalah Transpotasi
Powerpoint Templates Page 9
2.Apabila , maka perlu ditambahkan kolom dummy
dimana ongkos pada kolom dummy tersebut adalah nol,
sedangkan jumlah demand dari kolom dummy tersebut senilai
kelebihan dari total supply terhadap total demand.
 

n
j
j
m
i
i ds
11
Perumusan UmumMasalah Transpotasi
Powerpoint Templates Page 1
Perumusan untuk masalah transportasi seimbang, yaitu:
Mininasi:
Pembatas linear:
 
m
i
n
j
ijij xc
1 1
  s)constraint(supply,,,2,1
1
misx i
n
j
ij 
  s)constraint(demand,,,2,1
1
njdx j
n
j
ij 
 njmixij ,,1;,,10  
Perumusan UmumMasalah Transpotasi
Powerpoint Templates Page 1
Keterangan:
Si = Tempat sumber ke-i asal produk
Tj = Tempat tujuan ke-j
Xij = Jumlah produk yang didistribusikan dari Si ke Tj
cij = Ongkos/biaya distribusi 1 unit produk dari Si ke Tj
si = Jumlah seluruh barang dari Si
dj = Kapasitas penerimaan barang di Tj
Perumusan UmumMasalah Transpotasi
Powerpoint Templates Page 1
Tabel Transportasi
Sumber
Tujuan Supply
(si)T1 T2 … Tn
S1 X11 c11 X12 c12 … X1n c1n s1
S2 X21 c21 X22 c22 … X2n c2n s2
… … … … … …
Sm Xm1 cm1 Xm2 cm2 … Xmn cmn sm
Demand
(dj)
d1 d2 … dn
Powerpoint Templates Page 1
Tabel Transportasi Jika
totalsupply > total demand
 
 
n
j
j
m
i
in dsd
11
1
Sumber
Tujuan
Supply
(si)T1 T2 … Tn
S1 X11 c11 X12 c12 … X1n c1n X1n+1 0 s1
S2 X21 c21 X22 c22 … X2n c2n X2n+1 0 s2
… … … … … … …
Sm Xm1 cm1 Xm2 cm2 … Xmn cmn Xmn+1 0 sm
Demand
(dj)
d1 d2 … dn
Powerpoint Templates Page 1
 
 
m
i
i
n
j
im sds
11
1
Sumber
Tujuan Supply
(si)T1 T2 … Tn
S1 X11 c11 X12 c12 … X1n c1n s1
S2 X21 c21 X22 c22 … X2n c2n s2
… … … … … …
Sm Xm1 cm1 Xm2 cm2 … Xmn cmn sm
X(m+1)1 0 X(m+1)2 0 … X(m+1)n 0
Demand
(dj)
d1 d2 … dn
Tabel Transportasi Jika
totalsupply < total demand
Powerpoint Templates Page 1
Tahapan-Tahapan Penyelesaian Masalah Transportasi
1. Membuat tabel transportasi
2. Menentukan penyelesaian awal (BFS)
3. Melakukan cek optimalitas
4. Melakukan perbaikan tabel transportasi
5. Kembali pada langkah ke-3
Powerpoint Templates Page 1
Contoh Kasus
Powerco has three electric power plants that supply the needs
of four cities. Each power plant can supply the following number
of kilowatt-hours (kwh) of electricity: plant(1), 35 million; plant(2)
50 million, plant(3) 40 million. The peak power demands in
these cities, which occur at the same time (2 P.M.), are as
follows (in kwh): city(1) 45 million, city(2) 20 million, city(3) 30
million, and city(4) 30 million. The cost of sending 1 million kwh
of electricity from plant to city depend on the distance the
electricity must travel. Formulate an LP minimize the cost of
meeting each city’s peak power demand.
Powerpoint Templates Page 1
From
To
Supply
(million kwh)
City 1 City 2 City 3 City 4
Plant 1 $8 $6 $10 $9 35
Plant 2 $9 $12 $13 $7 50
Plant 3 $14 $9 $16 $5 40
Demand
(million kwh)
45 20 30 30
Powerpoint Templates Page 1
Untuk menyatakan permasalahan tersebut dalam bentuk PL, terlebih
dahulu kita harus mendefinisikan suatu peubah untuk setiap
keputusan yang akan diambil oleh Powerco.
Karena Powerco harus menentukan berapa banyak listrik yang harus
dikirim dari setiap gardu ke setiap kota, maka didefinisikan:
xij adalah banyaknya (million) kwh yang harus diproduksi pada gardu
i dan dikirimkan ke kota j. (i = 1,2,3) dan (j = 1,2,3,4).
Contoh Kasus
Powerpoint Templates Page 1
Berdasarkan hal itu, ongkos total untuk menyuplai kebutuhan listrik
maksimum ke kota 1 s/d kota 4 dapat dinyatakan sbb:
8X11 + 6X12+ 10X13+ 9X14
9X21 + 12X22+ 13X23+ 7X24
14X31 + 9X32 + 16X33+ 5X34
Untuk masalah Powerco terdapat dua jenis pembatas linear.
1. Jumlah listrik yang disuplai oleh setiap gardu tidak dapat melebihi
kapasitas gardu.(supply constraint)
Pembatas linear untuk suplai masalah Powerco:
X11+X12+X13+X14 ≤ 35
X21+X22+X23+X24 ≤ 50
X31+X32+X33+X34 ≤ 40
Powerpoint Templates Page 2
2. Jumlah listrik yang diterima oleh tiap kota minimal dapat
memenuhi kebutuhan maksimal dari tiap kota tersebut. (Demand
constraint).
Pembatas linear untuk permintaan masalah Powerco:
X11+X21+X31 ≥ 45 X13+X23+X33 ≥ 30
X12+X22+X32 ≥ 20 X14+X24+X34 ≥ 30
Powerpoint Templates Page 2
Formulasi untuk masalah Powerco tersebut adalah:
Minimasi: z = 8X11+ 6X12+ 10X13+ 9X14+9X21+ 12X22
+ 13X23+ 7X24+14X31+9X32+16X33+ 5X34
Pembatas linear:
X11+X12+X13+X14 ≤ 35 X11+X21+X31 ≥ 45
X21+X22+X23+X24 ≤ 50 X12+X22+X32 ≥ 20
X31+X32+X33+X34 ≤ 40 X13+X23+X33 ≥ 30
X14+X24+X34 ≥ 30
xij ≥ 0 (i = 1,2,3; j = 1,2,3,4)
Powerpoint Templates Page 2
Tabel Kasus Powerco
Sumber
Tujuan
Supply
(million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4
Plant 1 8 6 10 9 35
Plant 2 9 12 13 7 50
Plant 3 14 9 16 5 40
Demand
(million kwh)
45 20 30 30
Powerpoint Templates Page 2
Penyelesaian Awal (BFS)
Untuk menentukan penyelesaian awal (bfs) dapat
dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
• Metode North West Corner
• Metode Least Cost
• Metode Vogel
Powerpoint Templates Page 2
Metode North West Corner
Pada metode ini, langkah penentuan penyelesaian
awal dimulai dari sudut kiri atas tabel yaitu sel 11
(peubah X11).
Aturan pengisian tiap selnya adalah:
  njmidsx jiij ,,1;,1,min  
Powerpoint Templates Page 2
Untuk masalah Powerco, maka:
X11 = min{s1,d1} = min{35,45} = 35.
Oleh karena itu sel 11 diisi dengan 35. Setelah sel 11
terisi maka tabel transportasinya pun akan berubah
menjadi tabel Powerco iterasi 1. Selanjutnya karena
baris 1 telah selesai maka dilanjutkan ke sel 21.
X21 = min{s2,d1} = min{50,10} = 10.
Oleh karena itu sel 21 diisi dengan 10. Setelah sel 21
terisi maka tabel transportasinya pun akan berubah
menjadi tabel Powerco iterasi 2.
Powerpoint Templates Page 2
Dilakukan langkah yang sama seterusnya sehingga
diperoleh tabel basic feasible solution. Basic feasible
solutionnya adalah X11 = 35, X21 = 10, X22 = 20,
X23 = 20, X33 = 10, dan X34 = 30. Berdasarkan itu
maka diperoleh ongkos dari solusi layaknya adalah:
Z = C11X11 + C21X21 + C22X22 + C23X23 + C33X33
+ C34X34
Z = (8.35)+(9.10)+(12.20)+(13.20)+(16.10)+(5.30)
Z = 280+90+240+260+160+150 = 1180
Solusi ini sudah layak namun belum tentu optimal.
Powerpoint Templates Page 2
Powerco Iterasi 1
Sumber
Tujuan
Supply
(million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4
Plant 1 35 - 8 6 10 9
Plant 2 9 12 13 7 50
Plant 3 14 9 16 5 40
Demand
(million kwh)
10 20 30 30
Powerpoint Templates Page 2
Powerco Iterasi 2
Sumber
Tujuan
Supply
(million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4
Plant 1 35 - 8 6 10 9
Plant 2 10 - 9 12 13 7 40
Plant 3 14 9 16 5 40
Demand
(million kwh)
20 30 30
Powerpoint Templates Page 2
Powerco Iterasi 3
Sumber
Tujuan
Supply
(million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4
Plant 1 35 - 8 6 10 9
Plant 2 10 - 9 20 - 12 13 7 20
Plant 3 14 9 16 5 40
Demand
(million kwh)
30 30
Powerpoint Templates Page 3
Powerco Iterasi 4
Sumber
Tujuan
Supply
(million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4
Plant 1 35 - 8 6 10 9
Plant 2 10 - 9 20 - 12 20 - 13 7
Plant 3 14 9 16 5 40
Demand
(million kwh)
10 30
Powerpoint Templates Page 3
Powerco Iterasi 5
Sumber
Tujuan
Supply
(million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4
Plant 1 35 - 8 6 10 9
Plant 2 10 - 9 20 - 12 20 - 13 7
Plant 3 14 9 10 - 16 5 30
Demand
(million kwh)
30
Powerpoint Templates Page 3
Powerco Iterasi 6
Sumber
Tujuan
Supply
(million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4
Plant 1 35 - 8 6 10 9
Plant 2 10 - 9 20 - 12 20 - 13 7
Plant 3 14 9 10 - 16 30 - 5
Demand
(million kwh)
Powerpoint Templates Page 3
Metode Least Cost
Pada metode ini, langkah penentuan penyelesaian
awal dimulai dari sel yang mempunyai ongkos paling minimum
Apabila terdapat dua/lebih sel yang mempunyai ongkos paling
minimum maka dapat dipilih secara sembarang sel yang akan
diisi terlebih dahulu.
Aturan pengisian tiap selnya adalah:
  njmidsx jiij ,,1;,1,min  
Powerpoint Templates Page 3
Untuk masalah Powerco, ongkos yang paling
minimum adalah 5 yang berada pada sel 34,
sehingga:
X34 = min{s3,d4} = min{40,30} = 30.
Oleh karena itu sel 34 diisi dengan 30. Setelah sel 34
terisi maka tabel transportasinya pun akan berubah
menjadi tabel Powerco iterasi L-1. Selanjutnya dipilih
kembali ongkos minimum paling kecil berikutnya,
diperoleh ongkos paling minimumnya adalah 6 yang
berada pada sel 12, sehingga:
X12 = min{s1,d2} = min{35,20} = 20.
Powerpoint Templates Page 3
Oleh karena itu sel 12 diisi dengan 20. Setelah sel 12
terisi maka tabel transportasinya pun akan berubah
menjadi tabel Powerco iterasi L-2. Selanjutnya dipilih
kembali ongkos minimum paling kecil berikutnya,
diperoleh ongkos paling minimumnya adalah 7, yang
berada pada sel 24, namun sel ini tidak dapat diisi
karena kolom 4 telah terpenuhi.
Apabila bertemu dengan hal yang demikian maka
dilanjutkan pada ongkos paling minimum berikutnya.
Powerpoint Templates Page 3
Dilakukan langkah yang sama seterusnya sehingga
diperoleh tabel basic feasible solution. Basic feasible
solutionnya adalah X11 = 15, X12 = 20, X21 = 30,
X23 = 20, X33 = 10, dan X34 = 30. Berdasarkan itu
maka diperoleh ongkos dari solusi layaknya adalah:
Z = C11X11 + C12X12 + C21X21 + C23X23 + C33X33
+ C34X34
Z = (8.15)+(6.20)+(9.30)+(13.20)+(16.10)+(5.30)
Z = 120+120+270+260+160+150 = 1080
Solusi ini sudah layak namun belum tentu optimal.
Powerpoint Templates Page 3
Powerco Iterasi L-1
Sumber
Tujuan
Supply
(million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4
Plant 1 8 6 10 9 35
Plant 2 9 12 13 7 50
Plant 3 14 9 16 30 - 5 10
Demand
(million kwh)
45 20 30
Powerpoint Templates Page 3
Powerco Iterasi L-2
Sumber
Tujuan
Supply
(million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4
Plant 1 8 20 - 6 10 9 15
Plant 2 9 12 13 7 50
Plant 3 14 9 16 30 - 5 10
Demand
(million kwh)
45 30
Powerpoint Templates Page 3
Powerco Iterasi L-3
Sumber
Tujuan
Supply
(million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4
Plant 1 15 - 8 20 - 6 10 9
Plant 2 9 12 13 7 50
Plant 3 14 9 16 30 - 5 10
Demand
(million kwh)
30 30
Powerpoint Templates Page 4
Powerco Iterasi L-4
Sumber
Tujuan
Supply
(million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4
Plant 1 15 - 8 20 - 6 10 9
Plant 2 30 - 9 12 20 - 13 7
Plant 3 14 9 16 30 - 5 10
Demand
(million kwh)
10
Powerpoint Templates Page 4
Powerco Iterasi L-5
Sumber
Tujuan
Supply
(million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4
Plant 1 15 - 8 20 - 6 10 9
Plant 2 30 - 9 12 20 - 13 7
Plant 3 14 9 10 - 16 30 - 5
Demand
(million kwh)
Powerpoint Templates Page 4
Metode Vogel
Metode ini merupakan cara yang terbaik dibanding
dengan kedua cara sebelumnya. Tahap-tahap
penyelesaian metode vogel adalah sebagai berikut :
1. Tentukan selisih ongkos terkecil dan kedua
terkecil dari tiap tiap baris dan tiap tiap kolom
2. Pilih baris atau kolom yang memiliki selisih
ongkos terbesar (Penalty)
3. Isikan pada sel yang memiliki ongkos terkecil di
baris atau kolom yang terpilih pada langkah 2
4. Lanjutkan sampai selesai
Powerpoint Templates Page 4
Tabel Kasus Powerco
Sumber
Tujuan
si P1
City 1 City 2 City 3 City 4
Plant 1 8 6 10 9 35 2
Plant 2 9 12 13 7 50 2
Plant 3 14 9 16 5 40 4
di 45 20 30 30
P1 1 3 3 2
Powerpoint Templates Page 4
Untuk masalah Powerco, pada tabel awal transportasi
diperoleh nilai penalty paling besar adalah 4. Hal ini
berarti pada baris 3 dipilih ongkos paling minimum,
diperoleh ongkos paling minimumnya adalah 5 yang
terletak pada sel 34.
X34 = min{s3,d4} = min{40,30} = 30.
Oleh karena itu sel 34 diisi dengan 30. Setelah sel 34
terisi maka tabel transportasinya pun akan berubah
menjadi tabel Powerco iterasi V-1. Selanjutnya
dihitung kembali penalty pada tabel Powerco iterasi
V-1.
Powerpoint Templates Page 4
Pada tabel Powerco Itersi V-1 diperoleh nilai penalty
paling besar adalah 5. Hal ini berarti pada baris 3
dipilih ongkos paling minimum, diperoleh ongkos
paling minimumnya adalah 9 yang terletak pada sel
32.
X32 = min{s3,d2} = min{10,20} = 10.
Oleh karena itu sel 32 diisi dengan 10. Setelah sel 32
terisi maka tabel transportasinya pun akan berubah
menjadi tabel Powerco iterasi V-2. Selanjutnya
dihitung kembali penalty pada tabel Powerco iterasi
V-2.
Powerpoint Templates Page 4
Dilakukan langkah yang sama seterusnya sehingga
diperoleh tabel basic feasible solution. Basic feasible
solutionnya adalah X12 = 10, X13 = 25, X21 = 45,
X23 = 5, X32 = 10, dan X34 = 30. Berdasarkan itu maka
diperoleh ongkos dari solusi layaknya adalah:
Z = C12X12 + C13X13 + C21X21 + C23X23 + C32X32
+ C34X34
Z = (6.10)+(10.25)+(9.45)+(13.5)+(9.10)+(5.30)
Z = 60+250+405+65+90+150 = 1020
Solusi ini sudah layak namun belum tentu optimal.
Powerpoint Templates Page 4
Powerco Iterasi V-1
Sumber
Tujuan
si P2
City 1 City 2 City 3 City 4
Plant 1 8 6 10 9 35 2
Plant 2 9 12 13 7 50 2
Plant 3 14 9 16 30 - 5 10 5
di 45 20 30
P2 1 3 3 х
Powerpoint Templates Page 4
Powerco Iterasi V-2
Sumber
Tujuan
si P2
City 1 City 2 City 3 City 4
Plant 1 8 6 10 9 35 2
Plant 2 9 12 13 7 50 2
Plant 3 14 10 - 9 16 30 - 5 х
di 45 10 30
P2 1 3 3 х
Powerpoint Templates Page 4
Powerco Iterasi V-3
Sumber
Tujuan
si P2
City 1 City 2 City 3 City 4
Plant 1 8 10 - 6 10 9 35 2
Plant 2 9 12 13 7 50 2
Plant 3 14 10 - 9 16 30 - 5 х
di 45 30
P2 1 х 3 х
Powerpoint Templates Page 5
Powerco Iterasi V-4
Sumber
Tujuan
si P2
City 1 City 2 City 3 City 4
Plant 1 8 10 - 6 25 - 10 9 х
Plant 2 9 12 13 7 50 2
Plant 3 14 10 - 9 16 30 - 5 х
di 45 5
P2 1 х 3 х
Powerpoint Templates Page 5
Powerco Iterasi V-5
Sumber
Tujuan
si P2
City 1 City 2 City 3 City 4
Plant 1 8 10 - 6 25 - 10 9 х
Plant 2 45 - 9 12 5 - 13 7 х
Plant 3 14 10 - 9 16 30 - 5 х
di
P2 х х х х
Powerpoint Templates Page 5
Pengecekan Optimalitas
Syarat :
• Jumlah sel yang terisi : (m + n) – 1
m = jumlah baris tabel transportasi
n = jumlah kolom tabel transportasi
Untuk mengecek apakah penyelesaian awal (bfs)
yang diperoleh sudah optimal atau belum, dapat
dilakukan dengan cara, yaitu:
• Metode Stepping Stone
• Metode Multipier
Powerpoint Templates Page 5
Untuk kasus Powerco, penyelesaian awal (bfs) yang
diambil adalah penyelesaian awal (bfs) dengan
menggunakan metode Vogel, hal ini dikarenakan
dengan metode Vogel ini diperoleh ongkos
pengiriman yang paling minimum.
peubah Basisnya adalah {X12, X13, X21, X23, X32, X34}
peubah Nonbasisnya adalah {X11, X14, X22, X24, X31,
X33}
Suatu solusi layak awal dikatakan telah optimal
apabila setiap perubahan dari seluruh peubah
nonbasisnya bernilai positif.
Powerpoint Templates Page 5
Definisi LOOP
Suatu barisan sel terurut yang sedikitnya terdiri dari
empat buah sel berbeda dikatakan loop apabila:
1. Ada dua consecutive cells yang berada pada satu
kolom/satu baris yang sama.
2. Tidak ada tiga buah consecutive cells yang berada
pada satu kolom/satu baris yang sama.
3. Sel awal loop = sel akhir loop
Powerpoint Templates Page 5
Metode Stepping Stone
Pada metode ini, untuk menentukan entering dan
leaving variable terlebih dahulu harus dibuat suatu
loop tertutup bagi setiap peubah nonbasisnya. Loop
tersebut harus berawal dan berakhir pada peubah
nonbasis yang sama, dimana setiap sudut loop
haruslah merupakan titik-titik yang ditempati oleh
peubah-peubah basis dalam tabel transportasi.
Pada metode ini loop digunakan untuk memeriksa
apakah dapat diperoleh penurunan ongkos (z), jika
peubah nonbasis masuk menjadi peubah basis.
Powerpoint Templates Page 5
Untuk menggunakan cara ini:
1. Buatlah suatu loop tertutup untuk semua peubah nonbasis
2. Pemberian tanda (+) dan (-) pada sel yang berkaitan
dengan loop tersebut
3. Pada sel yang bertanda negatif pilih nilai xij yang paling
kecil untuk menjadi peubah nonbasis.
4. Tentukan nilai z baru berdasarkan solusi layak yang
diperoleh pada tahap point (3).
5. Hitung selisih antara z lama dengan z baru
6. Pilih selisih z yang paling negatif untuk menjadi solusi
layak baru.
7. Apabila selisih z telah bernilai nonnegatif semua maka
solusi layak awal tersebut merupakan solusi layak optimal.
Powerpoint Templates Page 5
Misalkan pada kasus ini untuk peubah nonbasis:
Peubah nonbasis x11
• loop (1,1) – (1,3) – (2,3) – (2,1)
• tanda + utk (1,1) & (2,3); tanda - utk (1,3) & (2,1)
• peubah nonbasisnya adalah x23 = 25
• z(x11) = 1070
1. Δ z(x11) = 1070 – 1020 = +50
Analog untuk peubah-peubah nonbasis lainnya.
a. Δ z(x14) = 1090 – 1020 = +70
b. Δ z(x22) = 1035 – 1020 = +15
c. Δ z(x24) = 1030 – 1020 = +10
Powerpoint Templates Page 5
d. Δ z(x31) = 1040 – 1020 = +20
e. Δ z(x33) = 1050 – 1020 = +30
Karena ternyata perubahan nilai fungsi tujuan dari
peubah nonbasis bernilai nonnegatif semua maka
solusi layak tersebut telah optimal.
Powerpoint Templates Page 5
Peubah Nonbasis x11
Sumber
Tujuan
Supply
(million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4
Plant 1 25 - 8 10 - 6 10 9
Plant 2 20 - 9 12 30 - 13 7
Plant 3 14 10 - 9 16 30 - 5
Demand
(million kwh)
Powerpoint Templates Page 6
Oleh karena, alokasi dari peubah-peubah
nonbasisnya bernilai positif semua yang berarti
apabila peubah nonbasis diubah menjadi peubah
basis maka yang terjadi adalah ongkosnya yang akan
bertambah. Hal ini dapat diartikan bahwa solusi layak
awal yang diperoleh telah optimum.
Cara lain untuk menentukan besar perubahannya
tanpa harus menghitung nilai z adalah dengan
menggunakan elemen-elemen ongkos (cij) teknik ini
dinamakan “perpindahan antarkolom/antarbaris”.
Powerpoint Templates Page 6
Untuk menggunakan cara ini:
1. Buatlah suatu loop tertutup untuk semua peubah nonbasis
2. Pemberian tanda (+) dan (-) pada elemen-elemen
ongkos yang berkaitan dengan loop tersebut
3. Jumlahkan elemen-elemen ongkos tersebut.
4. Pilih sel dengan jumlah elemen-elemen ongkos pada
point (3) yang mempunyai nilai paling negatif untuk
menjadi peubah basis dan membentuk solusi layak baru
5. Apabila nilai-nilai pada point (3) bernilai nonnegatif
maka solusi layak awal tersebut merupakan solusi
layak optimal.
Powerpoint Templates Page 6
x11 = (+)c11+(-c13)+(c33)+(-c23) = 8+(-10)+13+(-9)=+2
x14 = (+)c14+(-c34)+(c32)+(-c12) = 9+(-5)+9+(-6)=+7
x22 = (+)c22+(-c12)+(c13)+(-c23) = 12+(-6)+10+(-13)=+3
x24 = (+)c24+(-c34)+ (c32)+ (-c12)+ (c13)+ (-c23)
= 7+(-5)+9+(-6)+10+(-13) = +2
x31 = (+)c31+(-c21)+ (c23)+ (-c13)+ (c12)+ (-c32)
= 14+(-9)+13+(-10)+6+(-9) = +5
x33 = (+)c33+(-c13)+(c12)+(-c32) = 16+(-10)+6+(-9) = +3
Apabila nilai-nilai xij peubah nonbasis bernilai
nonnegatif maka solusi layak awal tersebut
merupakan solusi layak optimal.
Powerpoint Templates Page 6
Metode Multiplier
Pada metode ini, untuk menentukan entering dan
leaving variable terlebih dahulu harus menghitung
multiplier ui untuk baris i dan multiplier vj untuk kolom
j. Misalkan BV merupakan himpunan dari peubah
basis untuk solusi layak awal, koefisien dari peubah
basis xij (yaitu ) ditentukan oleh:
dimana cij merupakan koefisien fungsi tujuan dari xij
dan aij merupakan kolom dari xij dalam model PL
awal.
ijijBVij caBcc  1
ijc
Powerpoint Templates Page 6
Pada metode ini, xBV akan dibuat menjadi
penjumlahan dari multiplier ui dan multiplier vj, yaitu:
Setelah nilai cBVB-1 diperoleh, maka dengan mudah
dapat dihitung nilai dari . Karena nilai pembatas
linear pertama dari masalah PL telah ditentukan,
maka cBVB-1 akan mempunyai (m+n-1) elemen,
dinyatakan sbb:
dimana u2,u3,…,um adalah elemen-elemen dari
cBVB-1 yang berkorespondensi dengan (m-1)
pembatas supply.
jiij vux 
ijc
 nmBV vvvuuuBc  2132
1

Powerpoint Templates Page 6
Sedangkan v1,v2,…,vn adalah elemen-elemen dari
cBVB-1 yang berkorespondensi dengan n pembatas
demand.
Untuk menentukan cBVB-1 digunakan fakta bahwa
peubah basis xij harus mempunyai nilai
Oleh karena itu, untuk setiap (m+n-1) peubah basis
berlaku:
Pada metode ini, solusi dikatakan optimum apabila
semua peubah nonbasis mempunyai nilai
untuk kasus minimasi, untuk kasus masimasi
sebaliknya.
0ijc
01

ijijBV caBc
0ijc
Powerpoint Templates Page 6
Untuk kasus Powerco ini diperoleh solusi layak awal:
Peubah Basis adalah {X12, X13, X21, X23, X32, X34}
Peubah Nonbasis adalah {X11, X14, X22, X24, X31, X33}
Penentuan multiplier ui dan vi (misalkan u1 = 0):
  066
0
0
1
0
0
0
243213212 




















 vvvvvuuc
Powerpoint Templates Page 6
Analog untuk peubah-peubah basis lainnya, diperoleh
persamaan:
u1 + v2 = 6; u2 + v3 = 13; u1 = 0 diperoleh v2 = 6
u1 + v3 = 10; u3 + v2 = 9; u2 = 3, u3 = 3, v3 = 10
u2 + v1 = 9; u3 + v4 = 5; v1 = 6, v4 = 2
  01010
0
1
0
0
0
0
343213213 




















 vvvvvuuc
Powerpoint Templates Page 6
Selanjutnya akan dihitung nilai untuk peubah-peubah
nonbasis.
Karena semua nilai dari peubah nonbasis bernilai
nonpositif, maka solusi layak tersebut telah optimal.
ijc
2860111111  cvuc
31263222222  cvuc
7920144114  cvuc
2723244224  cvuc
51463311331  cvuc
316103333333  cvuc
0ijc
Powerpoint Templates Page 6
MODEL
PENUGASAN
Powerpoint Templates Page 7
Model penugasan merupakan kasus khusus dari
model transportasi, dimana sejumlah m sumber
ditugaskan kepada sejumlah n tujuan (satu sumber
untuk satu tujuan) sedemikian sehingga diperoleh
ongkos total yang minimum.
Powerpoint Templates Page 7
Ciri-ciri Khusus Persoalan
Penugasan
1. Terdapat sejumlah sumber dan sejumlah tujuan
tertentu.
2. Sumbernya adalah pekerjaan (pekerja), sedangkan
tujuan adalah mesin-mesin
3. Satu pekerjaan hanya ditugaskan pada satu mesin,
maka supply yang dapat digunakan pada setiap
sumber adalah 1 (si = 1, untuk seluruh i)
4. Satu mesin hanya dapat menerima satu pekerjaan
(pekerja), maka demand dari setiap tujuan adalah 1
(dj = 1, untuk seluruh j)
Powerpoint Templates Page 7
Ciri-ciri Khusus Persoalan
Penugasan
5. Ongkos penugasan dari suatu pekerjaan (pekerja)
ke suatu mesin, besarnya tertentu
6. Apabila ada satu pekerjaan yang tidak dapat
ditugaskan pada mesin tertentu, diberi ongkos
penugasannya sebesar M.
Powerpoint Templates Page 7
Tabel Penugasan
Pekerjaan
Mesin Supply
(si)T1 T2 … Tn
S1 X11 c11 X12 c12 … X1n c1n 1
S2 X21 c21 X22 c22 … X2n c2n 1
… … … … … …
Sm Xm1 cm1 Xm2 cm2 … Xmn cmn 1
Demand
(dj)
1 1 … 1
Powerpoint Templates Page 7
Gambaran Umum Masalah Penugasan
Secara umum, masalah transportasi memiliki:
• Suatu himpunan m pekerjaan.
• Suatu himpunan n mesin
• Setiap pekerjaan i yang ditugaskan kepada mesin j
akan memunculkan suatu variable cost cij.
• Untuk menyelesaikan model penugasan ini
haruslah m = n, jika m ≠ n, seimbangkan terlebih
dahulu.
• Suplly dan demandnya semuanya selalu bernilai 1
Powerpoint Templates Page 7
Gambaran Umum Masalah Penugasan
Secara matematis, model penugasan dinyatakan
sebagai berikut:
Ciri khas masalah penugasan adalah bahwa solusi
optimum akan tetap sama jika suatu konstanta
ditambahkan atau dikurangkan pada baris atau kolom
yang mana pun dari matriks ongkosnya.




j-kemesinpadaditugaskani-kepekerjaanjika1,
j-kemesinpadaditugaskantidaki-kepekerjaanjika,0
ijx
Powerpoint Templates Page 7
Perumusan Umum Masalah Penugasan
Misalkan xij menyatakan banyaknya pekerjaan yang
ditugaskan dari pekerjaan ke-i pada mesin ke-j, maka
formula umum dari masalah penugasan adalah:
Minimasi:
Pembatas linear:
 
m
i
n
j
ijij xc
1 1
 ,,,2,11
1
mix
n
j
ij 
  nm,,,2,11 
njx
n
ji
ij 
 njmixij ,,1;,,10  
Powerpoint Templates Page 7
Contoh Kasus
Machineco has four jobs to be completed. Each
machine must be assigned to complete one job. The
time required to set up each machine for completing
each job is shown in table. Machineco wants to
monimize the total setup time needed to complete the
four jobs. Use linear programming to solve this
problem.
Powerpoint Templates Page 7
Machine
Time (hours)
Job 1 Job 2 Job 3 Job 4
Machine 1 14 5 8 7
Machine 2 2 12 6 5
Machine 3 7 8 3 9
Machine 4 2 4 6 10
Powerpoint Templates Page 7
Untuk menyatakan masalah tersebut dalam bentuk
PL, terlebih dahulu kita harus mendefinisikan suatu
peubah untuk setiap keputusan yang akan diambil
oleh Machineco.
Karena Machineco harus menentukan berapa banyak
pekerjaan yang harus ditugaskan dari setiap
pekerjaan kepada setiap mesin, maka didefinisikan:
xij adalah banyaknya pekerjaan yang harus
ditugaskan pada pekerja i dan dikerjakan oleh mesin j
(i = 1,2,3,4) dan (j = 1,2,3,4).
Powerpoint Templates Page 8
Untuk kasus Machineco itu berlaku:
Formulasi untuk masalah Powerco tersebut adalah:
Minimasi: z = 14X11 + 5X12 + 8X13 + 7X14 + 2X21
+ 12X22 + 6X23 + 5X24 + 7X31 + 8X32
+ 3X33 + 9X34 + 2X41 + 4X42+ 6X43+10X44




j-kemesinpadaditugaskani-kepekerjaanjika1,
j-kemesinpadaditugaskantidaki-kepekerjaanjika,0
ijx
Powerpoint Templates Page 8
Pembatas linear:
X11+X12+X13+X14 = 1 X11+X21+X31+X41 = 1
X21+X22+X23+X24 = 1X12+X22+X32+X42 = 1
X31+X32+X33+X34 = 1 X13+X23+X33+X43 = 1
X41+X42+X43+X44 = 1 X14+X24+X34+X44 = 1
xij = 0 or xij = 1 (i = 1,2,3,4; j = 1,2,3,4)
Powerpoint Templates Page 8
Tahapan-Tahapan Penyelesaian
Masalah Penugasan
1. Membuat tabel penugasan
2. Menentukan solusi optimal dengan menggunakan
metode Hungarian
Powerpoint Templates Page 8
Tabel Penugasan Masalah Machineco
Machine
Time (hours)
Job 1 Job 2 Job 3 Job 4
Machine 1 14 5 8 7
Machine 2 2 12 6 5
Machine 3 7 8 3 9
Machine 4 2 4 6 10
Powerpoint Templates Page 8
Metode Hungarian
Pada metode ini, langkah-langkah penentuan solusi optimal
ditentukan sbb:
1. Tentukan nilai elemen (ongkos) terkecil untuk setiap baris
dari matriks ongkos (m x m), misalnya elemen terkecil untuk
setiap barisnya adalah pi.
2. Buat matriks ongkos baru dengan cara mengurangkan
setiap elemen baris ke-i pada matriks ongkos lama dengan
pi.
3. Tentukan nilai elemen (ongkos) terkecil untuk setiap kolom
dari matriks ongkos baru, misalnya elemen terkecil untuk
setiap kolomnya adalah qj.
Powerpoint Templates Page 8
4. Buat kembali matriks ongkos baru (reduced cost matrix)
dengan cara mengurangkan setiap elemen kolom ke-j pada
matriks ongkos baru dengan qj.
5. Tariklah garis pada semua baris dan kolom yang
mengandung elemen nol dengan jumlah garis minimum,
sedemikian sehingga tidak terdapat lagi nol pada matriks
ongkos tersebut.
6. Tentukan diantara elemen-elemen yang tidak ikut tergaris,
satu elemen dengan ongkos terkecil, kemudian kurangkan
sebesar nilai elemen ini kepada semua elemen yang tidak
tergaris.
Metode Hungarian
Powerpoint Templates Page 8
7. Tambahkan sebesar nilai elemen terkecil tersebut pada
point (6) kepada semua elemen yang terletak pada
perpotongan dua garis.
8. Alokasikan pekerjaaan pada elemen-elemen nol tersebut.
9. Jika solusi optimum belum tercapai, ulangi langkah 5 – 8,
sehingga diperoleh solusi optimal fisibel.
Metode Hungarian
Powerpoint Templates Page 8
Tabel Awal
Machine
Time (hours)
pi
Job 1 Job 2 Job 3 Job 4
Machine 1 14 5 8 7 5
Machine 2 2 12 6 5 2
Machine 3 7 8 3 9 3
Machine 4 2 4 6 10 2
Powerpoint Templates Page 8
Tabel Iterasi 1
Machine
Time (hours)
pi
Job 1 Job 2 Job 3 Job 4
Machine 1 9 0 3 2
Machine 2 0 10 4 3
Machine 3 4 5 0 6
Machine 4 0 2 4 8
qj 0 0 0 2
Powerpoint Templates Page 8
Tabel Iterasi 2
Machine
Time (hours)
pi
Job 1 Job 2 Job 3 Job 4
Machine 1 9 0 3 0
Machine 2 0 10 4 1
Machine 3 4 5 0 4
Machine 4 0 2 4 6
Powerpoint Templates Page 9
Pada Tabel Iterasi 2 diperoleh bahwa nilai elemen
terkecil dari elemen-elemen yang tidak ikut tergaris
adalah 1. Selanjutnya setiap elemen yang tidak ikut
tergaris dikurangkan dengan 1, sedangkan setiap
elemen yang terletak pada perpotongan dua garis
ditambahkan dengan 1.
Powerpoint Templates Page 9
Tabel Iterasi 3
Machine
Time (hours)
pi
Job 1 Job 2 Job 3 Job 4
Machine 1 10 0 3 0
Machine 2 0 9 3 0
Machine 3 5 5 0 4
Machine 4 0 1 3 5
Powerpoint Templates Page 9
Pada Tabel Iterasi 3 diperoleh solusi penugasan yang
optimum, yaitu (1,2); (2,4); (3,3); (4,1) dengan ongkos
total sebesar c12 + c24 + c33 + c41 = 5 + 5 + 3 + 2 = 15

More Related Content

What's hot

ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingFransiska Puteri
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksNila Aulia
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Arvina Frida Karela
 
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Arvina Frida Karela
 
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihTuruna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihMono Manullang
 
Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)hazhiyah
 
Koefisien binomial
Koefisien binomialKoefisien binomial
Koefisien binomialoilandgas24
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Arvina Frida Karela
 
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisTeori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisJujun Muhamad Jubaerudin
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialSilvia_Al
 

What's hot (20)

ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUALPENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
 
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihTuruna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
 
Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)
 
Akt 2-tabel-mortalitas
Akt 2-tabel-mortalitasAkt 2-tabel-mortalitas
Akt 2-tabel-mortalitas
 
Koefisien binomial
Koefisien binomialKoefisien binomial
Koefisien binomial
 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisTeori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 

Viewers also liked (14)

Teori Bilangan Pertemuan ke 8
Teori Bilangan Pertemuan ke 8Teori Bilangan Pertemuan ke 8
Teori Bilangan Pertemuan ke 8
 
media matematika Soccer translasi
media matematika Soccer translasimedia matematika Soccer translasi
media matematika Soccer translasi
 
Irisan bangun ruang
Irisan bangun ruangIrisan bangun ruang
Irisan bangun ruang
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Teori penaksiran1
Teori penaksiran1Teori penaksiran1
Teori penaksiran1
 
materi matematika Perbandingan
materi matematika Perbandingan materi matematika Perbandingan
materi matematika Perbandingan
 
teori bilangan pert 1
teori bilangan pert 1teori bilangan pert 1
teori bilangan pert 1
 
bilangan bulat
bilangan bulatbilangan bulat
bilangan bulat
 
Bangun ruang
Bangun ruangBangun ruang
Bangun ruang
 
makna dan posisi serta urgensi bimbingan dan konseling dalam praktek pendidikan
makna dan posisi serta urgensi bimbingan dan konseling dalam praktek pendidikanmakna dan posisi serta urgensi bimbingan dan konseling dalam praktek pendidikan
makna dan posisi serta urgensi bimbingan dan konseling dalam praktek pendidikan
 
Dimensi tiga
Dimensi tigaDimensi tiga
Dimensi tiga
 
Bilangan bulat
Bilangan bulatBilangan bulat
Bilangan bulat
 
PPT Luas Permukaan Tabung (Kelas VIII SMP)
PPT Luas Permukaan Tabung (Kelas VIII SMP)PPT Luas Permukaan Tabung (Kelas VIII SMP)
PPT Luas Permukaan Tabung (Kelas VIII SMP)
 
alat permainan matematika
alat permainan matematikaalat permainan matematika
alat permainan matematika
 

Similar to Model transportasi

Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di Bandung
Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di BandungEvaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di Bandung
Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di BandungSyawalianto Rahmaputro
 
Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3Nanang Harianto
 
Mi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasiMi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasiHari Sumartono
 
9a-SI312-041034-565-3.pptx
9a-SI312-041034-565-3.pptx9a-SI312-041034-565-3.pptx
9a-SI312-041034-565-3.pptxDinarAli4
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiPengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiindra wahyudi
 
Soal umb-matematika-dasar-2009-110
Soal umb-matematika-dasar-2009-110Soal umb-matematika-dasar-2009-110
Soal umb-matematika-dasar-2009-110Deshita Michiru
 
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Tugas II, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Tugas II, UT-Ambon, 2018Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Tugas II, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Tugas II, UT-Ambon, 2018SUCIK PUJI UTAMI
 
Operation research metode transportasi
Operation research   metode transportasiOperation research   metode transportasi
Operation research metode transportasiAtika Purnamaratri
 
LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight TransportationLN8 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight TransportationBinus Online Learning
 
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya PutriTugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya PutriWidya Putri
 
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELANModel transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELANNajibullah Al Farisy
 
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   2 program linear iain zck langsaKuliah ke   2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsaIr. Zakaria, M.M
 

Similar to Model transportasi (20)

model dinamik
model dinamikmodel dinamik
model dinamik
 
OR 08.pdf
OR 08.pdfOR 08.pdf
OR 08.pdf
 
Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di Bandung
Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di BandungEvaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di Bandung
Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di Bandung
 
Transportasi
TransportasiTransportasi
Transportasi
 
Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3
 
Mi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasiMi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasi
 
9a-SI312-041034-565-3.pptx
9a-SI312-041034-565-3.pptx9a-SI312-041034-565-3.pptx
9a-SI312-041034-565-3.pptx
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiPengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
 
Ekonomi manajerial permintaan (kuliah2)
Ekonomi manajerial permintaan (kuliah2)Ekonomi manajerial permintaan (kuliah2)
Ekonomi manajerial permintaan (kuliah2)
 
Soal umb-matematika-dasar-2009-110
Soal umb-matematika-dasar-2009-110Soal umb-matematika-dasar-2009-110
Soal umb-matematika-dasar-2009-110
 
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Tugas II, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Tugas II, UT-Ambon, 2018Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Tugas II, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Liswandi, Ph.D, Tugas II, UT-Ambon, 2018
 
Operation research metode transportasi
Operation research   metode transportasiOperation research   metode transportasi
Operation research metode transportasi
 
LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight TransportationLN8 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
 
Ema.2 (r)
Ema.2 (r)Ema.2 (r)
Ema.2 (r)
 
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya PutriTugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
 
Em.2
Em.2Em.2
Em.2
 
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELANModel transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
Model transportasi (0 0)gasal1213 PERMODELAN
 
Pengantar Ekonomika 5.pdf
Pengantar Ekonomika 5.pdfPengantar Ekonomika 5.pdf
Pengantar Ekonomika 5.pdf
 
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   2 program linear iain zck langsaKuliah ke   2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
 
03 bab 2
03 bab 203 bab 2
03 bab 2
 

More from Ngadiyono Ngadiyono (17)

media pembelajaran matematika
media pembelajaran matematikamedia pembelajaran matematika
media pembelajaran matematika
 
Teori Bilangan Pertemuan ke 7
Teori Bilangan Pertemuan ke 7Teori Bilangan Pertemuan ke 7
Teori Bilangan Pertemuan ke 7
 
Teori Bilangan Pertemuan ke 6
Teori Bilangan Pertemuan ke 6Teori Bilangan Pertemuan ke 6
Teori Bilangan Pertemuan ke 6
 
Teori Bilangan Pertemuan ke 5
Teori Bilangan Pertemuan ke 5Teori Bilangan Pertemuan ke 5
Teori Bilangan Pertemuan ke 5
 
Teori Bilangan Pertemuan ke 3
Teori Bilangan Pertemuan ke 3Teori Bilangan Pertemuan ke 3
Teori Bilangan Pertemuan ke 3
 
eori Bilangan TPertemuan ke 2
eori Bilangan TPertemuan ke 2eori Bilangan TPertemuan ke 2
eori Bilangan TPertemuan ke 2
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Bab 7. pengujian_hipotesa1
Bab 7. pengujian_hipotesa1Bab 7. pengujian_hipotesa1
Bab 7. pengujian_hipotesa1
 
Raker
RakerRaker
Raker
 
Kalkulus dan konsep yang berkaitan
Kalkulus dan konsep yang berkaitanKalkulus dan konsep yang berkaitan
Kalkulus dan konsep yang berkaitan
 
Alat penilaian
Alat penilaianAlat penilaian
Alat penilaian
 
Kualitas alat evaluasi
Kualitas alat evaluasiKualitas alat evaluasi
Kualitas alat evaluasi
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Taksonomi bloom
Taksonomi bloomTaksonomi bloom
Taksonomi bloom
 
Kualitas alat evaluasi
Kualitas alat evaluasiKualitas alat evaluasi
Kualitas alat evaluasi
 
Aljabar linear-2
Aljabar linear-2Aljabar linear-2
Aljabar linear-2
 
transformasi smp
transformasi smptransformasi smp
transformasi smp
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

Model transportasi

  • 1. Powerpoint Templates Page 1 MODEL TRANSPORTASI
  • 2. Powerpoint Templates Page 2  Merupakan bentuk khusus dari linear programming (Linear programming berstruktur khusus).  Merupakan metode yang digunakan untuk mengatur distribusi sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempat- tempat yang membutuhkan secara optimal  Suatu prosedur khusus untuk mendapatkan program biaya minimum dalam mendistribusikan unit-unit yang homogen dari suatu produk atas sejumlah titik penawaran (sumber/sourches) ke sejumlah titik permintaan (tujuan/destination).  Permasalahan transportasi membahas masalah pendistribusian suatu komoditas atau produk dari sejumlah sumber (supply) kepada sejumlah tujuan (destination/demand), dengan tujuan meminimumkan ongkos pengangkutan yang terjadi. Pendahuluan
  • 3. Powerpoint Templates Page 3  Dasar permasalahan transportasi ini pertama kali dicetuskan oleh Hitchcock dan kemudian dijelaskan dengan lebih mendetail oleh Koopmans.  Pendekatan pertama diberikan oleh Kantorovich. Formulasi pemrograman linear dan metode sistematisnya pertama kali diberikan oleh Dantzig. Pendahuluan
  • 4. Powerpoint Templates Page 4 Ciri-ciri Khusus Persoalan Transportasi 1. Terdapat sejumlah sumber dan sejumlah tujuan tertentu. 2. Kuantitas komoditas atau barang yang didistribusikan dari setiap sumber dan yang diminta oleh setiap tujuan, besarnya tertentu 3. Komoditas yang dikirim atau diangkut dari suatu sumber ke suatu tujuan, besarnya sesuai dengan permintaan dan atau kapasitas sumber 4. Ongkos pengangkutan komoditas dari suatu sumber ke suatu tujuan, besarnya tertentu
  • 5. Powerpoint Templates Page 5 Gambaran UmumMasalah Transpotasi Secara umum, masalah transportasi memiliki: • Suatu himpunan m supply point. Supply point i dapat menyuplai sebanyak si unit. • Suatu himpunan n demand point. Demand point j harus dapat menerima minimal dj unit. • Setiap unit yang diproduksi pada supply point i dan dikirimkan untuk memenuhi demand point j akan memunculkan suatu variable cost cij.
  • 6. Powerpoint Templates Page 6 Perumusan Umum Masalah Transpotasi Misalkan xij menyatakan banyaknya unit yang dikirim dari supply point i ke demand point j, maka perumusan umum dari masalah transportasi adalah: Minimasi: Pembatas linear:   m i n j ijij xc 1 1   s)constraint(supply,,,2,1 1 misx i n j ij    s)constraint(demand,,,2,1 1 njdx j n i ij   njmixij ,,1;,,10  
  • 7. Powerpoint Templates Page 7  Apabila permasalahannya merupakan permasalahan maksimasi namun dengan pembatas linear seperti pada perumusan di atas, maka permasalahan tersebut juga termasuk permasalahan transportasi.  Jika , maka total supply sama dengan total demand, dan masalah ini dinamakan masalah transportasi seimbang.  Apabila , maka total supply tidak sama dengan total demand, sehingga masalah ini merupakan masalah transpotasi yang tidak seimbang (inbalanced).    n j j m i i ds 11    n j j m i i ds 11 Perumusan UmumMasalah Transpotasi
  • 8. Powerpoint Templates Page 8  Agar dapat menyelesaikan permasalahan transportasi maka permasalahan transportasi ini haruslah merupakan permasalahan transportasi yang seimbang.  Jika , maka tabel transpotasinya terlebih dahulu perlu diseimbangkan dengan aturan: 1. Apabila , maka perlu ditambahkan baris dummy dimana ongkos pada baris dummy tersebut adalah nol, sedangkan jumlah supply dari baris dummy tersebut senilai kekurangan dari total supply terhadap total demand.    n j j m i i ds 11    n j j m i i ds 11 Perumusan UmumMasalah Transpotasi
  • 9. Powerpoint Templates Page 9 2.Apabila , maka perlu ditambahkan kolom dummy dimana ongkos pada kolom dummy tersebut adalah nol, sedangkan jumlah demand dari kolom dummy tersebut senilai kelebihan dari total supply terhadap total demand.    n j j m i i ds 11 Perumusan UmumMasalah Transpotasi
  • 10. Powerpoint Templates Page 1 Perumusan untuk masalah transportasi seimbang, yaitu: Mininasi: Pembatas linear:   m i n j ijij xc 1 1   s)constraint(supply,,,2,1 1 misx i n j ij    s)constraint(demand,,,2,1 1 njdx j n j ij   njmixij ,,1;,,10   Perumusan UmumMasalah Transpotasi
  • 11. Powerpoint Templates Page 1 Keterangan: Si = Tempat sumber ke-i asal produk Tj = Tempat tujuan ke-j Xij = Jumlah produk yang didistribusikan dari Si ke Tj cij = Ongkos/biaya distribusi 1 unit produk dari Si ke Tj si = Jumlah seluruh barang dari Si dj = Kapasitas penerimaan barang di Tj Perumusan UmumMasalah Transpotasi
  • 12. Powerpoint Templates Page 1 Tabel Transportasi Sumber Tujuan Supply (si)T1 T2 … Tn S1 X11 c11 X12 c12 … X1n c1n s1 S2 X21 c21 X22 c22 … X2n c2n s2 … … … … … … Sm Xm1 cm1 Xm2 cm2 … Xmn cmn sm Demand (dj) d1 d2 … dn
  • 13. Powerpoint Templates Page 1 Tabel Transportasi Jika totalsupply > total demand     n j j m i in dsd 11 1 Sumber Tujuan Supply (si)T1 T2 … Tn S1 X11 c11 X12 c12 … X1n c1n X1n+1 0 s1 S2 X21 c21 X22 c22 … X2n c2n X2n+1 0 s2 … … … … … … … Sm Xm1 cm1 Xm2 cm2 … Xmn cmn Xmn+1 0 sm Demand (dj) d1 d2 … dn
  • 14. Powerpoint Templates Page 1     m i i n j im sds 11 1 Sumber Tujuan Supply (si)T1 T2 … Tn S1 X11 c11 X12 c12 … X1n c1n s1 S2 X21 c21 X22 c22 … X2n c2n s2 … … … … … … Sm Xm1 cm1 Xm2 cm2 … Xmn cmn sm X(m+1)1 0 X(m+1)2 0 … X(m+1)n 0 Demand (dj) d1 d2 … dn Tabel Transportasi Jika totalsupply < total demand
  • 15. Powerpoint Templates Page 1 Tahapan-Tahapan Penyelesaian Masalah Transportasi 1. Membuat tabel transportasi 2. Menentukan penyelesaian awal (BFS) 3. Melakukan cek optimalitas 4. Melakukan perbaikan tabel transportasi 5. Kembali pada langkah ke-3
  • 16. Powerpoint Templates Page 1 Contoh Kasus Powerco has three electric power plants that supply the needs of four cities. Each power plant can supply the following number of kilowatt-hours (kwh) of electricity: plant(1), 35 million; plant(2) 50 million, plant(3) 40 million. The peak power demands in these cities, which occur at the same time (2 P.M.), are as follows (in kwh): city(1) 45 million, city(2) 20 million, city(3) 30 million, and city(4) 30 million. The cost of sending 1 million kwh of electricity from plant to city depend on the distance the electricity must travel. Formulate an LP minimize the cost of meeting each city’s peak power demand.
  • 17. Powerpoint Templates Page 1 From To Supply (million kwh) City 1 City 2 City 3 City 4 Plant 1 $8 $6 $10 $9 35 Plant 2 $9 $12 $13 $7 50 Plant 3 $14 $9 $16 $5 40 Demand (million kwh) 45 20 30 30
  • 18. Powerpoint Templates Page 1 Untuk menyatakan permasalahan tersebut dalam bentuk PL, terlebih dahulu kita harus mendefinisikan suatu peubah untuk setiap keputusan yang akan diambil oleh Powerco. Karena Powerco harus menentukan berapa banyak listrik yang harus dikirim dari setiap gardu ke setiap kota, maka didefinisikan: xij adalah banyaknya (million) kwh yang harus diproduksi pada gardu i dan dikirimkan ke kota j. (i = 1,2,3) dan (j = 1,2,3,4). Contoh Kasus
  • 19. Powerpoint Templates Page 1 Berdasarkan hal itu, ongkos total untuk menyuplai kebutuhan listrik maksimum ke kota 1 s/d kota 4 dapat dinyatakan sbb: 8X11 + 6X12+ 10X13+ 9X14 9X21 + 12X22+ 13X23+ 7X24 14X31 + 9X32 + 16X33+ 5X34 Untuk masalah Powerco terdapat dua jenis pembatas linear. 1. Jumlah listrik yang disuplai oleh setiap gardu tidak dapat melebihi kapasitas gardu.(supply constraint) Pembatas linear untuk suplai masalah Powerco: X11+X12+X13+X14 ≤ 35 X21+X22+X23+X24 ≤ 50 X31+X32+X33+X34 ≤ 40
  • 20. Powerpoint Templates Page 2 2. Jumlah listrik yang diterima oleh tiap kota minimal dapat memenuhi kebutuhan maksimal dari tiap kota tersebut. (Demand constraint). Pembatas linear untuk permintaan masalah Powerco: X11+X21+X31 ≥ 45 X13+X23+X33 ≥ 30 X12+X22+X32 ≥ 20 X14+X24+X34 ≥ 30
  • 21. Powerpoint Templates Page 2 Formulasi untuk masalah Powerco tersebut adalah: Minimasi: z = 8X11+ 6X12+ 10X13+ 9X14+9X21+ 12X22 + 13X23+ 7X24+14X31+9X32+16X33+ 5X34 Pembatas linear: X11+X12+X13+X14 ≤ 35 X11+X21+X31 ≥ 45 X21+X22+X23+X24 ≤ 50 X12+X22+X32 ≥ 20 X31+X32+X33+X34 ≤ 40 X13+X23+X33 ≥ 30 X14+X24+X34 ≥ 30 xij ≥ 0 (i = 1,2,3; j = 1,2,3,4)
  • 22. Powerpoint Templates Page 2 Tabel Kasus Powerco Sumber Tujuan Supply (million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4 Plant 1 8 6 10 9 35 Plant 2 9 12 13 7 50 Plant 3 14 9 16 5 40 Demand (million kwh) 45 20 30 30
  • 23. Powerpoint Templates Page 2 Penyelesaian Awal (BFS) Untuk menentukan penyelesaian awal (bfs) dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu: • Metode North West Corner • Metode Least Cost • Metode Vogel
  • 24. Powerpoint Templates Page 2 Metode North West Corner Pada metode ini, langkah penentuan penyelesaian awal dimulai dari sudut kiri atas tabel yaitu sel 11 (peubah X11). Aturan pengisian tiap selnya adalah:   njmidsx jiij ,,1;,1,min  
  • 25. Powerpoint Templates Page 2 Untuk masalah Powerco, maka: X11 = min{s1,d1} = min{35,45} = 35. Oleh karena itu sel 11 diisi dengan 35. Setelah sel 11 terisi maka tabel transportasinya pun akan berubah menjadi tabel Powerco iterasi 1. Selanjutnya karena baris 1 telah selesai maka dilanjutkan ke sel 21. X21 = min{s2,d1} = min{50,10} = 10. Oleh karena itu sel 21 diisi dengan 10. Setelah sel 21 terisi maka tabel transportasinya pun akan berubah menjadi tabel Powerco iterasi 2.
  • 26. Powerpoint Templates Page 2 Dilakukan langkah yang sama seterusnya sehingga diperoleh tabel basic feasible solution. Basic feasible solutionnya adalah X11 = 35, X21 = 10, X22 = 20, X23 = 20, X33 = 10, dan X34 = 30. Berdasarkan itu maka diperoleh ongkos dari solusi layaknya adalah: Z = C11X11 + C21X21 + C22X22 + C23X23 + C33X33 + C34X34 Z = (8.35)+(9.10)+(12.20)+(13.20)+(16.10)+(5.30) Z = 280+90+240+260+160+150 = 1180 Solusi ini sudah layak namun belum tentu optimal.
  • 27. Powerpoint Templates Page 2 Powerco Iterasi 1 Sumber Tujuan Supply (million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4 Plant 1 35 - 8 6 10 9 Plant 2 9 12 13 7 50 Plant 3 14 9 16 5 40 Demand (million kwh) 10 20 30 30
  • 28. Powerpoint Templates Page 2 Powerco Iterasi 2 Sumber Tujuan Supply (million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4 Plant 1 35 - 8 6 10 9 Plant 2 10 - 9 12 13 7 40 Plant 3 14 9 16 5 40 Demand (million kwh) 20 30 30
  • 29. Powerpoint Templates Page 2 Powerco Iterasi 3 Sumber Tujuan Supply (million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4 Plant 1 35 - 8 6 10 9 Plant 2 10 - 9 20 - 12 13 7 20 Plant 3 14 9 16 5 40 Demand (million kwh) 30 30
  • 30. Powerpoint Templates Page 3 Powerco Iterasi 4 Sumber Tujuan Supply (million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4 Plant 1 35 - 8 6 10 9 Plant 2 10 - 9 20 - 12 20 - 13 7 Plant 3 14 9 16 5 40 Demand (million kwh) 10 30
  • 31. Powerpoint Templates Page 3 Powerco Iterasi 5 Sumber Tujuan Supply (million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4 Plant 1 35 - 8 6 10 9 Plant 2 10 - 9 20 - 12 20 - 13 7 Plant 3 14 9 10 - 16 5 30 Demand (million kwh) 30
  • 32. Powerpoint Templates Page 3 Powerco Iterasi 6 Sumber Tujuan Supply (million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4 Plant 1 35 - 8 6 10 9 Plant 2 10 - 9 20 - 12 20 - 13 7 Plant 3 14 9 10 - 16 30 - 5 Demand (million kwh)
  • 33. Powerpoint Templates Page 3 Metode Least Cost Pada metode ini, langkah penentuan penyelesaian awal dimulai dari sel yang mempunyai ongkos paling minimum Apabila terdapat dua/lebih sel yang mempunyai ongkos paling minimum maka dapat dipilih secara sembarang sel yang akan diisi terlebih dahulu. Aturan pengisian tiap selnya adalah:   njmidsx jiij ,,1;,1,min  
  • 34. Powerpoint Templates Page 3 Untuk masalah Powerco, ongkos yang paling minimum adalah 5 yang berada pada sel 34, sehingga: X34 = min{s3,d4} = min{40,30} = 30. Oleh karena itu sel 34 diisi dengan 30. Setelah sel 34 terisi maka tabel transportasinya pun akan berubah menjadi tabel Powerco iterasi L-1. Selanjutnya dipilih kembali ongkos minimum paling kecil berikutnya, diperoleh ongkos paling minimumnya adalah 6 yang berada pada sel 12, sehingga: X12 = min{s1,d2} = min{35,20} = 20.
  • 35. Powerpoint Templates Page 3 Oleh karena itu sel 12 diisi dengan 20. Setelah sel 12 terisi maka tabel transportasinya pun akan berubah menjadi tabel Powerco iterasi L-2. Selanjutnya dipilih kembali ongkos minimum paling kecil berikutnya, diperoleh ongkos paling minimumnya adalah 7, yang berada pada sel 24, namun sel ini tidak dapat diisi karena kolom 4 telah terpenuhi. Apabila bertemu dengan hal yang demikian maka dilanjutkan pada ongkos paling minimum berikutnya.
  • 36. Powerpoint Templates Page 3 Dilakukan langkah yang sama seterusnya sehingga diperoleh tabel basic feasible solution. Basic feasible solutionnya adalah X11 = 15, X12 = 20, X21 = 30, X23 = 20, X33 = 10, dan X34 = 30. Berdasarkan itu maka diperoleh ongkos dari solusi layaknya adalah: Z = C11X11 + C12X12 + C21X21 + C23X23 + C33X33 + C34X34 Z = (8.15)+(6.20)+(9.30)+(13.20)+(16.10)+(5.30) Z = 120+120+270+260+160+150 = 1080 Solusi ini sudah layak namun belum tentu optimal.
  • 37. Powerpoint Templates Page 3 Powerco Iterasi L-1 Sumber Tujuan Supply (million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4 Plant 1 8 6 10 9 35 Plant 2 9 12 13 7 50 Plant 3 14 9 16 30 - 5 10 Demand (million kwh) 45 20 30
  • 38. Powerpoint Templates Page 3 Powerco Iterasi L-2 Sumber Tujuan Supply (million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4 Plant 1 8 20 - 6 10 9 15 Plant 2 9 12 13 7 50 Plant 3 14 9 16 30 - 5 10 Demand (million kwh) 45 30
  • 39. Powerpoint Templates Page 3 Powerco Iterasi L-3 Sumber Tujuan Supply (million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4 Plant 1 15 - 8 20 - 6 10 9 Plant 2 9 12 13 7 50 Plant 3 14 9 16 30 - 5 10 Demand (million kwh) 30 30
  • 40. Powerpoint Templates Page 4 Powerco Iterasi L-4 Sumber Tujuan Supply (million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4 Plant 1 15 - 8 20 - 6 10 9 Plant 2 30 - 9 12 20 - 13 7 Plant 3 14 9 16 30 - 5 10 Demand (million kwh) 10
  • 41. Powerpoint Templates Page 4 Powerco Iterasi L-5 Sumber Tujuan Supply (million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4 Plant 1 15 - 8 20 - 6 10 9 Plant 2 30 - 9 12 20 - 13 7 Plant 3 14 9 10 - 16 30 - 5 Demand (million kwh)
  • 42. Powerpoint Templates Page 4 Metode Vogel Metode ini merupakan cara yang terbaik dibanding dengan kedua cara sebelumnya. Tahap-tahap penyelesaian metode vogel adalah sebagai berikut : 1. Tentukan selisih ongkos terkecil dan kedua terkecil dari tiap tiap baris dan tiap tiap kolom 2. Pilih baris atau kolom yang memiliki selisih ongkos terbesar (Penalty) 3. Isikan pada sel yang memiliki ongkos terkecil di baris atau kolom yang terpilih pada langkah 2 4. Lanjutkan sampai selesai
  • 43. Powerpoint Templates Page 4 Tabel Kasus Powerco Sumber Tujuan si P1 City 1 City 2 City 3 City 4 Plant 1 8 6 10 9 35 2 Plant 2 9 12 13 7 50 2 Plant 3 14 9 16 5 40 4 di 45 20 30 30 P1 1 3 3 2
  • 44. Powerpoint Templates Page 4 Untuk masalah Powerco, pada tabel awal transportasi diperoleh nilai penalty paling besar adalah 4. Hal ini berarti pada baris 3 dipilih ongkos paling minimum, diperoleh ongkos paling minimumnya adalah 5 yang terletak pada sel 34. X34 = min{s3,d4} = min{40,30} = 30. Oleh karena itu sel 34 diisi dengan 30. Setelah sel 34 terisi maka tabel transportasinya pun akan berubah menjadi tabel Powerco iterasi V-1. Selanjutnya dihitung kembali penalty pada tabel Powerco iterasi V-1.
  • 45. Powerpoint Templates Page 4 Pada tabel Powerco Itersi V-1 diperoleh nilai penalty paling besar adalah 5. Hal ini berarti pada baris 3 dipilih ongkos paling minimum, diperoleh ongkos paling minimumnya adalah 9 yang terletak pada sel 32. X32 = min{s3,d2} = min{10,20} = 10. Oleh karena itu sel 32 diisi dengan 10. Setelah sel 32 terisi maka tabel transportasinya pun akan berubah menjadi tabel Powerco iterasi V-2. Selanjutnya dihitung kembali penalty pada tabel Powerco iterasi V-2.
  • 46. Powerpoint Templates Page 4 Dilakukan langkah yang sama seterusnya sehingga diperoleh tabel basic feasible solution. Basic feasible solutionnya adalah X12 = 10, X13 = 25, X21 = 45, X23 = 5, X32 = 10, dan X34 = 30. Berdasarkan itu maka diperoleh ongkos dari solusi layaknya adalah: Z = C12X12 + C13X13 + C21X21 + C23X23 + C32X32 + C34X34 Z = (6.10)+(10.25)+(9.45)+(13.5)+(9.10)+(5.30) Z = 60+250+405+65+90+150 = 1020 Solusi ini sudah layak namun belum tentu optimal.
  • 47. Powerpoint Templates Page 4 Powerco Iterasi V-1 Sumber Tujuan si P2 City 1 City 2 City 3 City 4 Plant 1 8 6 10 9 35 2 Plant 2 9 12 13 7 50 2 Plant 3 14 9 16 30 - 5 10 5 di 45 20 30 P2 1 3 3 х
  • 48. Powerpoint Templates Page 4 Powerco Iterasi V-2 Sumber Tujuan si P2 City 1 City 2 City 3 City 4 Plant 1 8 6 10 9 35 2 Plant 2 9 12 13 7 50 2 Plant 3 14 10 - 9 16 30 - 5 х di 45 10 30 P2 1 3 3 х
  • 49. Powerpoint Templates Page 4 Powerco Iterasi V-3 Sumber Tujuan si P2 City 1 City 2 City 3 City 4 Plant 1 8 10 - 6 10 9 35 2 Plant 2 9 12 13 7 50 2 Plant 3 14 10 - 9 16 30 - 5 х di 45 30 P2 1 х 3 х
  • 50. Powerpoint Templates Page 5 Powerco Iterasi V-4 Sumber Tujuan si P2 City 1 City 2 City 3 City 4 Plant 1 8 10 - 6 25 - 10 9 х Plant 2 9 12 13 7 50 2 Plant 3 14 10 - 9 16 30 - 5 х di 45 5 P2 1 х 3 х
  • 51. Powerpoint Templates Page 5 Powerco Iterasi V-5 Sumber Tujuan si P2 City 1 City 2 City 3 City 4 Plant 1 8 10 - 6 25 - 10 9 х Plant 2 45 - 9 12 5 - 13 7 х Plant 3 14 10 - 9 16 30 - 5 х di P2 х х х х
  • 52. Powerpoint Templates Page 5 Pengecekan Optimalitas Syarat : • Jumlah sel yang terisi : (m + n) – 1 m = jumlah baris tabel transportasi n = jumlah kolom tabel transportasi Untuk mengecek apakah penyelesaian awal (bfs) yang diperoleh sudah optimal atau belum, dapat dilakukan dengan cara, yaitu: • Metode Stepping Stone • Metode Multipier
  • 53. Powerpoint Templates Page 5 Untuk kasus Powerco, penyelesaian awal (bfs) yang diambil adalah penyelesaian awal (bfs) dengan menggunakan metode Vogel, hal ini dikarenakan dengan metode Vogel ini diperoleh ongkos pengiriman yang paling minimum. peubah Basisnya adalah {X12, X13, X21, X23, X32, X34} peubah Nonbasisnya adalah {X11, X14, X22, X24, X31, X33} Suatu solusi layak awal dikatakan telah optimal apabila setiap perubahan dari seluruh peubah nonbasisnya bernilai positif.
  • 54. Powerpoint Templates Page 5 Definisi LOOP Suatu barisan sel terurut yang sedikitnya terdiri dari empat buah sel berbeda dikatakan loop apabila: 1. Ada dua consecutive cells yang berada pada satu kolom/satu baris yang sama. 2. Tidak ada tiga buah consecutive cells yang berada pada satu kolom/satu baris yang sama. 3. Sel awal loop = sel akhir loop
  • 55. Powerpoint Templates Page 5 Metode Stepping Stone Pada metode ini, untuk menentukan entering dan leaving variable terlebih dahulu harus dibuat suatu loop tertutup bagi setiap peubah nonbasisnya. Loop tersebut harus berawal dan berakhir pada peubah nonbasis yang sama, dimana setiap sudut loop haruslah merupakan titik-titik yang ditempati oleh peubah-peubah basis dalam tabel transportasi. Pada metode ini loop digunakan untuk memeriksa apakah dapat diperoleh penurunan ongkos (z), jika peubah nonbasis masuk menjadi peubah basis.
  • 56. Powerpoint Templates Page 5 Untuk menggunakan cara ini: 1. Buatlah suatu loop tertutup untuk semua peubah nonbasis 2. Pemberian tanda (+) dan (-) pada sel yang berkaitan dengan loop tersebut 3. Pada sel yang bertanda negatif pilih nilai xij yang paling kecil untuk menjadi peubah nonbasis. 4. Tentukan nilai z baru berdasarkan solusi layak yang diperoleh pada tahap point (3). 5. Hitung selisih antara z lama dengan z baru 6. Pilih selisih z yang paling negatif untuk menjadi solusi layak baru. 7. Apabila selisih z telah bernilai nonnegatif semua maka solusi layak awal tersebut merupakan solusi layak optimal.
  • 57. Powerpoint Templates Page 5 Misalkan pada kasus ini untuk peubah nonbasis: Peubah nonbasis x11 • loop (1,1) – (1,3) – (2,3) – (2,1) • tanda + utk (1,1) & (2,3); tanda - utk (1,3) & (2,1) • peubah nonbasisnya adalah x23 = 25 • z(x11) = 1070 1. Δ z(x11) = 1070 – 1020 = +50 Analog untuk peubah-peubah nonbasis lainnya. a. Δ z(x14) = 1090 – 1020 = +70 b. Δ z(x22) = 1035 – 1020 = +15 c. Δ z(x24) = 1030 – 1020 = +10
  • 58. Powerpoint Templates Page 5 d. Δ z(x31) = 1040 – 1020 = +20 e. Δ z(x33) = 1050 – 1020 = +30 Karena ternyata perubahan nilai fungsi tujuan dari peubah nonbasis bernilai nonnegatif semua maka solusi layak tersebut telah optimal.
  • 59. Powerpoint Templates Page 5 Peubah Nonbasis x11 Sumber Tujuan Supply (million kwh)City 1 City 2 City 3 City 4 Plant 1 25 - 8 10 - 6 10 9 Plant 2 20 - 9 12 30 - 13 7 Plant 3 14 10 - 9 16 30 - 5 Demand (million kwh)
  • 60. Powerpoint Templates Page 6 Oleh karena, alokasi dari peubah-peubah nonbasisnya bernilai positif semua yang berarti apabila peubah nonbasis diubah menjadi peubah basis maka yang terjadi adalah ongkosnya yang akan bertambah. Hal ini dapat diartikan bahwa solusi layak awal yang diperoleh telah optimum. Cara lain untuk menentukan besar perubahannya tanpa harus menghitung nilai z adalah dengan menggunakan elemen-elemen ongkos (cij) teknik ini dinamakan “perpindahan antarkolom/antarbaris”.
  • 61. Powerpoint Templates Page 6 Untuk menggunakan cara ini: 1. Buatlah suatu loop tertutup untuk semua peubah nonbasis 2. Pemberian tanda (+) dan (-) pada elemen-elemen ongkos yang berkaitan dengan loop tersebut 3. Jumlahkan elemen-elemen ongkos tersebut. 4. Pilih sel dengan jumlah elemen-elemen ongkos pada point (3) yang mempunyai nilai paling negatif untuk menjadi peubah basis dan membentuk solusi layak baru 5. Apabila nilai-nilai pada point (3) bernilai nonnegatif maka solusi layak awal tersebut merupakan solusi layak optimal.
  • 62. Powerpoint Templates Page 6 x11 = (+)c11+(-c13)+(c33)+(-c23) = 8+(-10)+13+(-9)=+2 x14 = (+)c14+(-c34)+(c32)+(-c12) = 9+(-5)+9+(-6)=+7 x22 = (+)c22+(-c12)+(c13)+(-c23) = 12+(-6)+10+(-13)=+3 x24 = (+)c24+(-c34)+ (c32)+ (-c12)+ (c13)+ (-c23) = 7+(-5)+9+(-6)+10+(-13) = +2 x31 = (+)c31+(-c21)+ (c23)+ (-c13)+ (c12)+ (-c32) = 14+(-9)+13+(-10)+6+(-9) = +5 x33 = (+)c33+(-c13)+(c12)+(-c32) = 16+(-10)+6+(-9) = +3 Apabila nilai-nilai xij peubah nonbasis bernilai nonnegatif maka solusi layak awal tersebut merupakan solusi layak optimal.
  • 63. Powerpoint Templates Page 6 Metode Multiplier Pada metode ini, untuk menentukan entering dan leaving variable terlebih dahulu harus menghitung multiplier ui untuk baris i dan multiplier vj untuk kolom j. Misalkan BV merupakan himpunan dari peubah basis untuk solusi layak awal, koefisien dari peubah basis xij (yaitu ) ditentukan oleh: dimana cij merupakan koefisien fungsi tujuan dari xij dan aij merupakan kolom dari xij dalam model PL awal. ijijBVij caBcc  1 ijc
  • 64. Powerpoint Templates Page 6 Pada metode ini, xBV akan dibuat menjadi penjumlahan dari multiplier ui dan multiplier vj, yaitu: Setelah nilai cBVB-1 diperoleh, maka dengan mudah dapat dihitung nilai dari . Karena nilai pembatas linear pertama dari masalah PL telah ditentukan, maka cBVB-1 akan mempunyai (m+n-1) elemen, dinyatakan sbb: dimana u2,u3,…,um adalah elemen-elemen dari cBVB-1 yang berkorespondensi dengan (m-1) pembatas supply. jiij vux  ijc  nmBV vvvuuuBc  2132 1 
  • 65. Powerpoint Templates Page 6 Sedangkan v1,v2,…,vn adalah elemen-elemen dari cBVB-1 yang berkorespondensi dengan n pembatas demand. Untuk menentukan cBVB-1 digunakan fakta bahwa peubah basis xij harus mempunyai nilai Oleh karena itu, untuk setiap (m+n-1) peubah basis berlaku: Pada metode ini, solusi dikatakan optimum apabila semua peubah nonbasis mempunyai nilai untuk kasus minimasi, untuk kasus masimasi sebaliknya. 0ijc 01  ijijBV caBc 0ijc
  • 66. Powerpoint Templates Page 6 Untuk kasus Powerco ini diperoleh solusi layak awal: Peubah Basis adalah {X12, X13, X21, X23, X32, X34} Peubah Nonbasis adalah {X11, X14, X22, X24, X31, X33} Penentuan multiplier ui dan vi (misalkan u1 = 0):   066 0 0 1 0 0 0 243213212                       vvvvvuuc
  • 67. Powerpoint Templates Page 6 Analog untuk peubah-peubah basis lainnya, diperoleh persamaan: u1 + v2 = 6; u2 + v3 = 13; u1 = 0 diperoleh v2 = 6 u1 + v3 = 10; u3 + v2 = 9; u2 = 3, u3 = 3, v3 = 10 u2 + v1 = 9; u3 + v4 = 5; v1 = 6, v4 = 2   01010 0 1 0 0 0 0 343213213                       vvvvvuuc
  • 68. Powerpoint Templates Page 6 Selanjutnya akan dihitung nilai untuk peubah-peubah nonbasis. Karena semua nilai dari peubah nonbasis bernilai nonpositif, maka solusi layak tersebut telah optimal. ijc 2860111111  cvuc 31263222222  cvuc 7920144114  cvuc 2723244224  cvuc 51463311331  cvuc 316103333333  cvuc 0ijc
  • 69. Powerpoint Templates Page 6 MODEL PENUGASAN
  • 70. Powerpoint Templates Page 7 Model penugasan merupakan kasus khusus dari model transportasi, dimana sejumlah m sumber ditugaskan kepada sejumlah n tujuan (satu sumber untuk satu tujuan) sedemikian sehingga diperoleh ongkos total yang minimum.
  • 71. Powerpoint Templates Page 7 Ciri-ciri Khusus Persoalan Penugasan 1. Terdapat sejumlah sumber dan sejumlah tujuan tertentu. 2. Sumbernya adalah pekerjaan (pekerja), sedangkan tujuan adalah mesin-mesin 3. Satu pekerjaan hanya ditugaskan pada satu mesin, maka supply yang dapat digunakan pada setiap sumber adalah 1 (si = 1, untuk seluruh i) 4. Satu mesin hanya dapat menerima satu pekerjaan (pekerja), maka demand dari setiap tujuan adalah 1 (dj = 1, untuk seluruh j)
  • 72. Powerpoint Templates Page 7 Ciri-ciri Khusus Persoalan Penugasan 5. Ongkos penugasan dari suatu pekerjaan (pekerja) ke suatu mesin, besarnya tertentu 6. Apabila ada satu pekerjaan yang tidak dapat ditugaskan pada mesin tertentu, diberi ongkos penugasannya sebesar M.
  • 73. Powerpoint Templates Page 7 Tabel Penugasan Pekerjaan Mesin Supply (si)T1 T2 … Tn S1 X11 c11 X12 c12 … X1n c1n 1 S2 X21 c21 X22 c22 … X2n c2n 1 … … … … … … Sm Xm1 cm1 Xm2 cm2 … Xmn cmn 1 Demand (dj) 1 1 … 1
  • 74. Powerpoint Templates Page 7 Gambaran Umum Masalah Penugasan Secara umum, masalah transportasi memiliki: • Suatu himpunan m pekerjaan. • Suatu himpunan n mesin • Setiap pekerjaan i yang ditugaskan kepada mesin j akan memunculkan suatu variable cost cij. • Untuk menyelesaikan model penugasan ini haruslah m = n, jika m ≠ n, seimbangkan terlebih dahulu. • Suplly dan demandnya semuanya selalu bernilai 1
  • 75. Powerpoint Templates Page 7 Gambaran Umum Masalah Penugasan Secara matematis, model penugasan dinyatakan sebagai berikut: Ciri khas masalah penugasan adalah bahwa solusi optimum akan tetap sama jika suatu konstanta ditambahkan atau dikurangkan pada baris atau kolom yang mana pun dari matriks ongkosnya.     j-kemesinpadaditugaskani-kepekerjaanjika1, j-kemesinpadaditugaskantidaki-kepekerjaanjika,0 ijx
  • 76. Powerpoint Templates Page 7 Perumusan Umum Masalah Penugasan Misalkan xij menyatakan banyaknya pekerjaan yang ditugaskan dari pekerjaan ke-i pada mesin ke-j, maka formula umum dari masalah penugasan adalah: Minimasi: Pembatas linear:   m i n j ijij xc 1 1  ,,,2,11 1 mix n j ij    nm,,,2,11  njx n ji ij   njmixij ,,1;,,10  
  • 77. Powerpoint Templates Page 7 Contoh Kasus Machineco has four jobs to be completed. Each machine must be assigned to complete one job. The time required to set up each machine for completing each job is shown in table. Machineco wants to monimize the total setup time needed to complete the four jobs. Use linear programming to solve this problem.
  • 78. Powerpoint Templates Page 7 Machine Time (hours) Job 1 Job 2 Job 3 Job 4 Machine 1 14 5 8 7 Machine 2 2 12 6 5 Machine 3 7 8 3 9 Machine 4 2 4 6 10
  • 79. Powerpoint Templates Page 7 Untuk menyatakan masalah tersebut dalam bentuk PL, terlebih dahulu kita harus mendefinisikan suatu peubah untuk setiap keputusan yang akan diambil oleh Machineco. Karena Machineco harus menentukan berapa banyak pekerjaan yang harus ditugaskan dari setiap pekerjaan kepada setiap mesin, maka didefinisikan: xij adalah banyaknya pekerjaan yang harus ditugaskan pada pekerja i dan dikerjakan oleh mesin j (i = 1,2,3,4) dan (j = 1,2,3,4).
  • 80. Powerpoint Templates Page 8 Untuk kasus Machineco itu berlaku: Formulasi untuk masalah Powerco tersebut adalah: Minimasi: z = 14X11 + 5X12 + 8X13 + 7X14 + 2X21 + 12X22 + 6X23 + 5X24 + 7X31 + 8X32 + 3X33 + 9X34 + 2X41 + 4X42+ 6X43+10X44     j-kemesinpadaditugaskani-kepekerjaanjika1, j-kemesinpadaditugaskantidaki-kepekerjaanjika,0 ijx
  • 81. Powerpoint Templates Page 8 Pembatas linear: X11+X12+X13+X14 = 1 X11+X21+X31+X41 = 1 X21+X22+X23+X24 = 1X12+X22+X32+X42 = 1 X31+X32+X33+X34 = 1 X13+X23+X33+X43 = 1 X41+X42+X43+X44 = 1 X14+X24+X34+X44 = 1 xij = 0 or xij = 1 (i = 1,2,3,4; j = 1,2,3,4)
  • 82. Powerpoint Templates Page 8 Tahapan-Tahapan Penyelesaian Masalah Penugasan 1. Membuat tabel penugasan 2. Menentukan solusi optimal dengan menggunakan metode Hungarian
  • 83. Powerpoint Templates Page 8 Tabel Penugasan Masalah Machineco Machine Time (hours) Job 1 Job 2 Job 3 Job 4 Machine 1 14 5 8 7 Machine 2 2 12 6 5 Machine 3 7 8 3 9 Machine 4 2 4 6 10
  • 84. Powerpoint Templates Page 8 Metode Hungarian Pada metode ini, langkah-langkah penentuan solusi optimal ditentukan sbb: 1. Tentukan nilai elemen (ongkos) terkecil untuk setiap baris dari matriks ongkos (m x m), misalnya elemen terkecil untuk setiap barisnya adalah pi. 2. Buat matriks ongkos baru dengan cara mengurangkan setiap elemen baris ke-i pada matriks ongkos lama dengan pi. 3. Tentukan nilai elemen (ongkos) terkecil untuk setiap kolom dari matriks ongkos baru, misalnya elemen terkecil untuk setiap kolomnya adalah qj.
  • 85. Powerpoint Templates Page 8 4. Buat kembali matriks ongkos baru (reduced cost matrix) dengan cara mengurangkan setiap elemen kolom ke-j pada matriks ongkos baru dengan qj. 5. Tariklah garis pada semua baris dan kolom yang mengandung elemen nol dengan jumlah garis minimum, sedemikian sehingga tidak terdapat lagi nol pada matriks ongkos tersebut. 6. Tentukan diantara elemen-elemen yang tidak ikut tergaris, satu elemen dengan ongkos terkecil, kemudian kurangkan sebesar nilai elemen ini kepada semua elemen yang tidak tergaris. Metode Hungarian
  • 86. Powerpoint Templates Page 8 7. Tambahkan sebesar nilai elemen terkecil tersebut pada point (6) kepada semua elemen yang terletak pada perpotongan dua garis. 8. Alokasikan pekerjaaan pada elemen-elemen nol tersebut. 9. Jika solusi optimum belum tercapai, ulangi langkah 5 – 8, sehingga diperoleh solusi optimal fisibel. Metode Hungarian
  • 87. Powerpoint Templates Page 8 Tabel Awal Machine Time (hours) pi Job 1 Job 2 Job 3 Job 4 Machine 1 14 5 8 7 5 Machine 2 2 12 6 5 2 Machine 3 7 8 3 9 3 Machine 4 2 4 6 10 2
  • 88. Powerpoint Templates Page 8 Tabel Iterasi 1 Machine Time (hours) pi Job 1 Job 2 Job 3 Job 4 Machine 1 9 0 3 2 Machine 2 0 10 4 3 Machine 3 4 5 0 6 Machine 4 0 2 4 8 qj 0 0 0 2
  • 89. Powerpoint Templates Page 8 Tabel Iterasi 2 Machine Time (hours) pi Job 1 Job 2 Job 3 Job 4 Machine 1 9 0 3 0 Machine 2 0 10 4 1 Machine 3 4 5 0 4 Machine 4 0 2 4 6
  • 90. Powerpoint Templates Page 9 Pada Tabel Iterasi 2 diperoleh bahwa nilai elemen terkecil dari elemen-elemen yang tidak ikut tergaris adalah 1. Selanjutnya setiap elemen yang tidak ikut tergaris dikurangkan dengan 1, sedangkan setiap elemen yang terletak pada perpotongan dua garis ditambahkan dengan 1.
  • 91. Powerpoint Templates Page 9 Tabel Iterasi 3 Machine Time (hours) pi Job 1 Job 2 Job 3 Job 4 Machine 1 10 0 3 0 Machine 2 0 9 3 0 Machine 3 5 5 0 4 Machine 4 0 1 3 5
  • 92. Powerpoint Templates Page 9 Pada Tabel Iterasi 3 diperoleh solusi penugasan yang optimum, yaitu (1,2); (2,4); (3,3); (4,1) dengan ongkos total sebesar c12 + c24 + c33 + c41 = 5 + 5 + 3 + 2 = 15