SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
MATERI SPB 2.1 PEMBANGUNAN
DESA BERBASIS DATA SDGs
DESA
Tujuan Pembelajaran
 Memahami konsep, metode, dan indikator SDGs Desa
 Mampu melakukan verifikasi dan uji validasi data SDGs Desa
 Mampu membaca data SDGs Desa pada dashboard SDGs Desa
 Mampu melakukan analisis data SDGs Desa secara kualitatif
 Mampu meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat Desa dalam perencanaan pembangunan
 Desa berbasis data SDGs Desa dan Indeks Desa Membangun (IDM)
 Mampu merumuskan strategi aksi SDGs Desa melalui mekanisme penentuan prioritas
 Pembangunan Desa berdasarkan data SDGs Desa dan Indeks Desa Membangun (IDM)
Metode Pembelajaran
 Tutorial (ceramah).
 Diskusi kelompok.
 Curah pendapat.
 Simulasi/kerja kelompok
Waktu (Jam Pelajaran): 5 Jam Pelajaran (5 X 45 menit)
Indikator Capaian
 Tersusunnya hasil analisis dan pembacaan hasil data SDGs Desa dari masing-
masing Desa peserta (PD-PLD)
 Tersusunnya skema rancangan strategi aksi SDGs Desa dalam perencanaan
pembangunan di Desa
 Skema rancangan fasilitasi partisipasi masyarakat dalam siklus Pembangunan
Desa berbasis data SDGs Desa.
 Skema rancangan strategi penggunaan data SDGs Desa dalam menentukan
prioritas tujuan peningkatan kualitas Pembangunan Desa
Pertanyaan Reflektif
• Apa artinya data dan seberapa penting dalam
pembangunan desa?
• Bagaimana data diperoleh dalam konteks Pembangunan
Desa Partisipatif?
• Bagaimana praktik pembangunan desa yang terjadi saat ini?
Sharing dan Refleksi
• Bagaimana Proses Pendataan SDGs Desa didesa dampingan Anda?
• Jelaskan Kendala dan Kesulitan yang ditemui selama proses pendataan.
• Sejauh mana progres penginputan data SDGs Desa didesa Anda?
• Apakah hasil pendataan dijadikan rujukan dalam proses perencanaan pembangunan
didesa anda?
DASHBOARD SDGs Desa
https://dashboard-sdgs.kemendesa.go.id/
• Angka capaian dalam persen (%)
• Jika mendekati atau =100 berarti pencapaian
tujuan (goals) baik/bagus
• Sebaliknya jika rendah atau menjauh berarti
ada indikator tujuan (goals) yang perlu
diperbaiki/ditingkatkan.
• Jika N/A berarti data belum tersedia (belum
diinput) segera selesaikan penginputan data.
Hasil DownloadSkorSDGsDesa padaFiturCapaianSDGsDesa
• Skor 65.15 diperoleh dari total skor nilai per
indikator yang terisi, dibagi dengan jumlah
indikator yang ada. Khusus bagi indikator yang
masih N/A tidak dihitung menjadi pembagi
nilai. Pada contoh kasus diatas
perhitungannya adalah 456.05/7 = 65.15
• Pada indikator 1 diketahui bahwa masih
terdapat 7 warga Desa yang diklasifikasikan
sebagai miskin ekstrem. Hal tersebut
menyebabkan perolehan skor dari indikator
“Tingkat Kemiskinan Desa mencapai 0%”
memperoleh skor sebesar 36,63 dari skor 100.
Pada indikator ini, semakin banyak jumlah jiwa
yang terdapat pada data eksisting, akan
semakin memperkecil skor yang akan
diperoleh. Sebaliknya, jika semakin sedikit
jumlah jiwa yang terdapat pada data eksisting
akan memperbesar perolehan skor pada
indikator ini.
• Kemudian pada indikator 3 “Persentase warga
Desa peserta Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN) bidang Kesehatan mencapai 100%”
memperoleh skor 83,33 dari 100. Hal tersebut
dikarenakan masih terdapat 5 warga Desa
yang terdata belum menjadi peserta SJSN
bidang Kesehatan.
• Pada indikator 1 tujuan SDGs Desa 2 “prevalensi kurang gizi, kurus, stunting, anemia turun menjadi 0%” sudah
mencapai skor 100. Artinya Desa tersebut tidak memiliki kasus kurang gizi, kurus, stunting dan anemia.
• Pada indikator 2 memperoleh skor 0. Artinya pada indikator “prevalensi bayi mendapat ASI ekslusif mencapai 100%” di
Desa tersebut tidak ada satupun bayi yang mendapatkan ASI ekslusif. Data tersebut terlihat janggal, kemungkinan
perlu ada pemutakhiran data yang akan berdampak signifikan pada perolehan skor SDGs Desa Tujuan ke 2 ini.
• Pada indikator 3 memperoleh skor 0. Artinya desa tersebut tidak memiliki kawasan pertanian pangan yang
berkelanjutan.
• Skor 0 pada 2 indikator diatas membuat total skor pada tujuan SDGs Desa ke 2 ini menjadi rendah yaitu 33.33 dari
100.
• Pada indikator 1 tujuan SDGs Desa 3 memperoleh skor
35,52 dari 100. Hal tersebut diketahui terjadi karena
berdasarkan data eksisting hanya terdapat 1.503
penduduk Desa yang telah memiliki kepesertaan BPJS
dari jumlah total penduduk dalam satu Desa. Pada
indikator ini, semakin tinggi warga Desa yang tercatat
sebagai peserta BPJS maka akan semakin membuat
perolehan skor menjadi tinggi. Sebaliknya, semakin
sedikit penduduk Desa yang tercatat menjadi peserta
BPJS maka akan semakin membuat perolehan skor
menjadi rendah. Dengan demikian, indikator ini
membagi jumlah penduduk desa yang menjadi peserta
BPJS dengan jumlah total penduduk dalam satu Desa
yang seharusnya mendapatkan BPJS.
• Sementara pada indikator “Tidak terpenuhinya
kebutuhan pelayanan Kesehatan mencapai 0%”
memperoleh skor 10,34 dari 100. Hal tersebut diketahui
dapat terjadi karena masih terdapat 260 warga Desa
yang kebutuhan pelayanan kesehatannya tidak
terpenuhi.
• Pada indikator prevalensi HIV, TBC, tekanan darah
tinggi, obesitas, narkoba mencapai 0% memperoleh
skor 99,72 dari 100. Hal tersebut diketahui karena
masih terdapat 12 jiwa penduduk desa yang tercatat
memiliki penyakit prevalensi HIV, TBC, tekanan darah
tinggi, obesitas, narkoba.
• Indikator dengan perolehan skor terendah adalah “Tersedianya Taman Bacaan
Masyarakat atau Perpustakaan” dengan nilai 14,29. Hal tersebut diketahui terjadi karena
Desa contoh diatas hanya memiliki 1 Taman Bacaan Masyarakat atau perpustakaan.
Sementara perolehan skor tertinggi terdapat pada indikator “Akses anak ke SMP/MTs
berakreditasi minimal B mencapai 100%” dengan perolehan skor 99,61 dari 100. Hal
tersebut diketahui dapat terjadi karena Desa contoh diatas memiliki akses yang baik
terhadap pelayanan Pendidikan dari tingkat SD, SMP, dan SMA maupun Pesantren.
• Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah proporsi anak sekolah pada suatu jenjang
pendidikan tertentu dalam kelompok umur yang sesuai dengan jenjang pendidikan
tersebut. Semakin tinggi APK berarti semakin banyak anak usia sekolah yang
bersekolah di suatu jenjang pendidikan pada suatu wilayah. Sedangkan Angka
Partisipasi Murni (APM) adalah proporsi anak sekolah pada suatu kelompok tertentu
yang bersekolah pada tingkat yang sesuai dengan kelompok umurnya. APM selalu lebih
rendah dibanding APK karena pembilangnya lebih kecil sementara penyebutnya sama.
• APM digunakan untuk menunjukkan seberapa besar penduduk yang bersekolah tepat
waktu, atau menunjukkan seberapa besar penduduk yang bersekolah dengan umur
yang sesuai dengan ketentuan kelompok usia sekolah di jenjang pendidikan yang
sedang ditempuh. Sementara APK digunakan untuk menunjukkan berapa besar
umumnya tingkat partisipasi penduduk pada suatu tingkat Pendidikan serta untuk
menunjukkan berapa besar kapasitas sistem pendidikan dapat menampung siswa dari
kelompok usia sekolah tertentu. Selain itu, APK dapat digunakan sebagai indikator
pelengkap dari indikator Angka Partisipasi Murni (APM), sehingga dapat ditunjukkan
besarnya penduduk yang bersekolah pada suatu jenjang namun usianya belum
mencukupi atau bahkan melebihi dari usia sekolah yang seharusnya.
• Pada indikator 1 dari 2 tujuan SDGs Desa ke 5 ini memperoleh skor 100. Hal tersebut diketahui karena tidak ada catatan
kasus kekerasan terhadap anak perempuan di Desa tersebut.
• Pada indikator ke 2 juga diketahui memperoleh skor 100 karena median atau nilai tengah rata-rata usia kawin pertama di
Desa tersebut diatas 18 tahun.
• Sementara indikator “APK SMA/SMK/MA/Sederajat mencapai 100%” memperoleh skor 51.43 dari 100. Perlu diketahui bahwa
satu indikator dimungkinkan untuk dipakai dalam satu atau lebih Tujuan SDGs Desa, tergantung pada konsep perumusannya.
Dalam contoh diatas, tujuan SDGs Desa ke 4 indikator ke 7, sama dengan tujuan SDGs Desa ke 5 indikator ke 3.
Contoh dari Tujuan SDGs Desa 6 diatas menunjukan perolehan skor 69,83. Skor tersebut diperoleh
berdasarkan perhitungan sistem (AI) menggunakan rumus-rumus tertentu yang datanya bersumber dari
kuesioner pendataan SDGs Desa yang telah input kedalam Sistem Informasi Desa (SID).
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa indikator dengan skor terendah adalah “keluarga dan
industri pengguna fasilitas air limbah dan lumpur tinja mencapai 100%” dengan skor 2,13 dari 100.
Diketahui bahwa hanya terdapat 27 keluarga pengguna fasilitas air limbah dan lumpur tinja.
• Perolehan skor pada indikator tujuan SDGs Desa ke 7 ini adalah 99,92 dari 100. Skor tersebut diperoleh dari total
skor nilai per indikator yang terisi, dibagi dengan jumlah indikator yang ada. Khusus bagi indikator yang masih N/A
tidak dihitung menjadi pembagi nilai. Pada contoh kasus diatas perhitungannya adalah 299,76/3 = 99,92
• Pada indikator 1 tujuan SDGs Desa ke 7 ini memperoleh skor 100. Jika data ini benar, maka artinya di Desa tersebut
seluruh keluarga di Des aini merupakan pengguna listrik dan mengkonsumsi listrik > 1.200 KwH/Kapita
• Pada indikator 2 tujuan SDGs Desa ke 7 ini memperoleh skor 99,76 dari 100. Hal tersebut diketahui karena masih
terdapat 3 kaluarga yang belum menggunakan gas atau sampah kayu untuk memasak.
Contoh dari Tujuan SDGs Desa 8 diatas menunjukan perolehan skor 26,05. Skor tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan
sistem (AI) menggunakan rumus-rumus tertentu yang datanya bersumber dari kuesioner pendataan SDGs Desa yang telah input
kedalam Sistem Informasi Desa (SID). Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa indikator “Angkatan kerja baru yang dilatih
mencapai 100%” hanya memperoleh skor 4,9 dari 100. Diketahui hal tersebut terjadi karena hanya terdapat 43 Jiwa Angkatan
Kerja yang tercatat dilatih. Kemudian pada indikator “pekerja sektor formal minimal 51%” memperoleh skor 13,91 dari 100.
Berdasarkan data eksisting, dapat diketahui bahwa hanya terdapat 82 Jiwa dari total penduduk Desa x yang bekerja dalam sektor
formal. Selanjutnya pada indikator “tingkat pengangguran terbuka mencapai 0%” memeperoleh skor 56,83 dari 100 yang artinya,
jika dilihat dari data eksisting diketahui bahwa masih terdapat 878 Jiwa yang masuk dalam kategori pengangguran terbuka.
Contoh dari Tujuan SDGs Desa 9 diatas menunjukan perolehan skor 35,39. Skor tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan
sistem (AI) menggunakan rumus-rumus tertentu yang datanya bersumber dari kuesioner pendataan SDGs Desa yang telah input
kedalam Sistem Informasi Desa (SID). Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa terdapat 2 dari 3 indikator yang tidak ada
datanya. Sementara pada indikator “jalan kondisi baik mencapai 100%” memperoleh skor 35,39 dengan keberadaan jalan yang
masuk dalam kategori baik sepanjang 614 Kilometer.
Contoh dari Tujuan SDGs Desa 10 diatas menunjukan perolehan skor 47,26. Skor tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan
sistem (AI) menggunakan rumus-rumus tertentu yang datanya bersumber dari kuesioner pendataan SDGs Desa yang telah input
kedalam Sistem Informasi Desa (SID). Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa indikator “indeks kebebasan sipil
mencapai skor 100%” sudah mendapat skor maksimal. Sementara indikator “koefisien Gini Desa dibawah 0,200” memperoleh skor
20,1. Dan untuk indikator “jumlah pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan mencapai 100%” memperoleh skor 21,68 dengan data
eksisting 251 jiwa.
Contoh dari Tujuan SDGs Desa 11
diatas menunjukan perolehan skor
38,76. Skor tersebut diperoleh
berdasarkan perhitungan sistem (AI)
menggunakan rumus-rumus tertentu
yang datanya bersumber dari
kuesioner pendataan SDGs Desa
yang telah input kedalam Sistem
Informasi Desa (SID). Berdasarkan
tabel diatas, dapat diketahui bahwa
terdpat 2 indikator yang memperoleh
skor 0. Selain itu skor 38,76
diperoleh dari perhitungan total nilai
capaian (232,58) dibagi dengan
jumlah indikator (6) dengan rincian
perolehan masing-masing indikator
seperti dalam tabel diatas.
Contoh dari Tujuan SDGs Desa 16
diatas menunjukan perolehan skor
86,05. Skor tersebut diperoleh
berdasarkan perhitungan sistem (AI)
menggunakan rumus-rumus tertentu
yang datanya bersumber dari
kuesioner pendataan SDGs Desa
yang telah input kedalam Sistem
Informasi Desa (SID). Berdasarkan
tabel diatas, dapat diketahui bahwa
terdpat 2 indikator yang memperoleh
skor 0. Selain itu skor 38,76 diperoleh
dari perhitungan total nilai capaian
(232,58) dibagi dengan jumlah
indikator (6) dengan rincian
perolehan masing-masing indikator
seperti dalam tabel diatas.
Skor 16,87 diperoleh dari total skor nilai per indikator yang terisi, dibagi dengan jumlah indikator yang ada. Khusus bagi indikator yang
masih N/A tidak dihitung menjadi pembagi nilai. Pada contoh kasus diatas perhitungannya adalah 33,74/2 = 16,87
Pada indikator 1 tujuan SDGs Desa ke 18 memperoleh skor 19,45 dari 100. Hal tersebut diketahui karena berdasarkan data eksisting
diatas hanya terdapat 598 jiwa penduduk desa yang menyatakan terdapat kegiatan tolong menolong yang didasarkan pada ajaran
agama. Hal tersebut terlihat ganjil, karena jika diartikan data tersebut berarti menyatakan bahwa kegiatan tolong menolong di Desa
sangat rendah. Seharusnya indikator ini bisa memperoleh skor yang tinggi.
Pada indikator 2 tujuan SDGs Desa ke 18 memperoleh skor 14,29 dari 100. Hal tersebut diketahui terjadi karena berdasarkan data
eksisting hanya terdapat 1 RT yang budaya yang dilestarikan Desa dan Lembaga adat nya aktif.
PETA JALAN SDGs Desa
PETAJALAN SDGs Desa -> Rekomendasi Program
Perbedaan antara file excel analisis rekomendasi ini dengan file skor SDGs Desa adalah, jika pada file analisis rekomendasi indikator
yang telah mencapai skor maksimal atau 100 dan indikator yang tidak ada datanya atau N/A tidak muncul pada file ini. Sementara pada file skor
SDGs Desa seluruh indikator beserta perolehan skornya juga turut muncul, seperti 0 maupun N/A. Singkatnya, analisis rekomendasi hanya
memunculkan indikator yang dirasa perlu untuk ditingkatkan. Selain itu, file ini juga memuat target capaian yang harus dicapai sampai dengan
tahun 2030, termasuk prakiraan biaya dan sumber pendanaannya. Lalu apa langkah selanjutnya setelah dilakukan pembacaan dan analisis
terhadap hasil SDGs Desa? dan Bagaimana caranya menjadikan data tersebut sebagai basis perencanaan pembangunan di Desa?
DISKUSI KELOMPOK
AKTIFITAS PROYEK PERUBAHAN
• Buatlah narasi kualitatif dan kuantitatif berdasarkan hasil analisa SDGs Desa dengan
kerangka berfikir sebagai berikut:
Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kab.
Ciamis 2020
Roadmap Pencapaian
SDGs Desa
KONSEP SDGs Desa
Bayangkan jika ada warga Desa bertanya kepada anda “Apa itu SDGs Desa? dan Untuk apa pendataan SDGs
Desa ini dilakukan?”
• Buku SGDs Desa dan Permendes PDTT No.21 Tahun 2020
“SDGs Desa adalah upaya terpadu Pembangunan Desa untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. SDGs
Desa merupakan upaya terpadu yang dihadirkan sebagai alternatif aksi percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
di tingkat Desa”.
• Urgensi SDGs Desa bagi warga Desa:
• Sebagai instrument Perencanaan Pembangunan Desa agar tepat sasaran karena didasarkan pada Data dan Kondisi Riil
masyarakat Desa. Umumnya, rencana pembangunan yang tidak didasarkan pada data yang akurat akan menghasilkan
pembangunan yang tidak tepat sasaran.
• Sebagai sarana untuk membangun kesadaran kritis masyarakat Desa untuk turut serta berpartisipasi dalam setiap tahapan proses
perencanaan pembangunan di Desa.
• Sebagai salah satu proses demokratisasi di Desa dan proses pembelajaran serta pendewasaan bagi masyarakat Desa melalui
kepemilikan dan pemanfaatan Data Desa.
• Urgensi SDGs Desa bagi TPP:
• Sebagai alat utama untuk melakukan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat di Desa
• Urgensi SDGs Desa bagi Pemerintah Pusat:
• Sebagai Basis perumusan Kebijakan
MEMBUMIKAN SDGs Desa
• Membumikan diskursus SDGs Desa menjadi isu atau pembahasan sehari-hari bagi masyarakat
Desa bukanlah hal yang mudah. Hal tersebut sangat diperlukan guna memastikan bahwa terjadi
kalibrasi dan pengurangan gap pengetahuan antara Desa dan Negara.
• SDGs Desa bukanlah kebutuhan “pusat” semata, lebih dari itu, SDGs Desa justru sengaja
dicetuskan sebagai salah satu instrumen pembangunan di Desa agar Desa mampu
mengakselerasi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Desa melalui kepemilikan dan
pemanfaatan data yang sangat presisi (By Name by Address).
• Proses pendataan dan pemutakhiran Data SDGs Desa bukanlah “tugas yang terakhir” bagi para
pendamping desa melainkan “tugas pembuka”. Setelah Desa memiliki data SDGs Desa, hal
utama yang terpenting adalah bagaimana mengakomodir Data tersebut kedalam proses
perencanaan pembangunan yang ada di Desa. Urgensi dari proses pendataan memang akan
selalu berkaitan dengan efektifitas dan reabilitas data itu sendiri, sementara Pemutakhiran data
merupakan ruang untuk dapat meningkatkan kedua hal tersebut.
• Meski demikian, Data SDGs Desa tidak akan memiliki arti apa-apa jika tidak dapat dimanfaatkan
dengan baik. Untuk itu, tugas utama dari pendamping Desa adalah untuk membuat Desa
memanfaatkan Data SGDs Desa yang dimiliki untuk dituangkan dalam berbagai kebijakan di Desa
dan mengawal praktik pelaksanaannya sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh
masyarakat Desa. Kedua hal tersebutlah yang kiranya menjadi marwah utama dari para
Pendamping Desa.
Setelah melakukan pengamatan pada dashboard SDGs Desa dengan melihat 18 Tujuan SDGs Desa dengan masing-
masing indikator di dalamnya, maka dapat disimpulkan bahwa diperlukan:
• Verifikasi data lebih lanjut untuk dapat meningkatkan akurasi data pada dashboard SDGs Desa. Hal ini dapat dilakukan
dengan melakukan verifikasi ulang perolehan skor indikator pada masing-masing tujuan SDGs Desa yang terdapat
pada dashboard SDGs Desa. Hal ini dapat diketahui misalnya dengan mengajukan beberapa pertanyaan kritis-reflektif
seperti; apakah responden sudah dengan benar menangkap maksud pertanyaan dari enumerator ketika dilakukan
pendataan SDGs Desa? Apakah mungkin terdapat bias pertanyaan dari enumerator yang menyebabkan responden
mengartikan hal berbeda dengan maksud dan tujuan pertanyaan yang diajukan saat dilakukan pendataan?
• Analisa lanjutan yang lebih bersifat kualitatif agar dapat menjadikan SDGs Desa sebagai basis perencanaan
pembangunan Desa berbasis SDGs Desa. Seperti dapat dilihat diatas bahwa data kuantitatif yang terdapat pada
dashboard SDGs Desa tetap memerlukan konteksnya dan hal itu hanya dapat dilakukan apabila terdapat analisis yang
bersifat kualitatif terhadap data tersebut. Dengan demikian, PD-PLD perlu untuk melakukan objektifikasi hasil SDGs
Desa dengan cara melakukan pengujian sederhana yaitu dengan membandingkan skor indikator SDGs Desa dengan
kesesuaian kondisi riil di Desa karena membaca dashboard SDGs Desa tidak sama dengan membaca kondisi Riil
Desa. Selain itu, sebagai pendamping Desa yang telah bertugas mendampingi Desa dan Pemerintah Desa yang sudah
berjalan kurang-lebih 7 tahun, dapat diasumsikan bahwa PD-PLD tentu saja sedikit banyaknya mengetahui tentang
kondisi umum Desa-Desa dampingannya. Dengan melakukan perbandingan antara perolehan skor pada dashboard
SDGs Desa dengan kondisi riil Desa maka validasi datanya akan teruji dengan akurat.
• Setelah melakukan pembacaan dan veriifikasi dan uji validasi data, selanjutnya PD-PLD perlu membawa hasil analisis
tersebut untuk disampaikan dalam Musdes. Pada saat musdes PD-PLD perlu memberikan konteks dan urgensi
perencanaan pembangunan Desa yang berbasis SDGs Desa agar dapat terakomodir dalam dokumen perencanaan
pembangunan Desa dan dilaksanakan oleh Desa.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Mekanisme kawasan perdesaaan
Mekanisme  kawasan perdesaaanMekanisme  kawasan perdesaaan
Mekanisme kawasan perdesaaanEkoWahyudi107
 
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANTATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANSiti Sahati
 
PERENCANAAN BERBASIS SDGS DAN IDM.pptx
PERENCANAAN BERBASIS SDGS DAN IDM.pptxPERENCANAAN BERBASIS SDGS DAN IDM.pptx
PERENCANAAN BERBASIS SDGS DAN IDM.pptxGunawanFebrianto
 
Peningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desaPeningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desaPusdiklatpemdaPemeri
 
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptxSuwantoSribhawono
 
Strategi Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa di Era Pandemi Covid 19 | Malmi...
Strategi Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa di Era Pandemi Covid 19  | Malmi...Strategi Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa di Era Pandemi Covid 19  | Malmi...
Strategi Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa di Era Pandemi Covid 19 | Malmi...TV Desa
 
Laporan kerja kepala desa
Laporan kerja kepala desaLaporan kerja kepala desa
Laporan kerja kepala desaEka Saputra
 
Perencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP DesaPerencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP DesaFormasi Org
 
Sesi 5 yusuf rkp desa-new
Sesi 5 yusuf rkp desa-newSesi 5 yusuf rkp desa-new
Sesi 5 yusuf rkp desa-newFormasi Org
 
MATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
MATERI KELEMBAGAAN DESA.pptMATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
MATERI KELEMBAGAAN DESA.pptdpmdbusel
 
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa Dodik Mer
 
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptxPendampingKotaDenpas
 
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan PerdesaanKonsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan PerdesaanAulia Arif
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaArdi Susanto
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Joy Irman
 
Penyusunan RPJMDesa
Penyusunan RPJMDesa Penyusunan RPJMDesa
Penyusunan RPJMDesa Umi Arifah
 
RKP Desa Berbasis IDM dan SDGs Desa (1).pptx
RKP Desa Berbasis IDM dan SDGs Desa (1).pptxRKP Desa Berbasis IDM dan SDGs Desa (1).pptx
RKP Desa Berbasis IDM dan SDGs Desa (1).pptxKecamatanRanaMese
 

What's hot (20)

Mekanisme kawasan perdesaaan
Mekanisme  kawasan perdesaaanMekanisme  kawasan perdesaaan
Mekanisme kawasan perdesaaan
 
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANTATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 
PERENCANAAN BERBASIS SDGS DAN IDM.pptx
PERENCANAAN BERBASIS SDGS DAN IDM.pptxPERENCANAAN BERBASIS SDGS DAN IDM.pptx
PERENCANAAN BERBASIS SDGS DAN IDM.pptx
 
Peningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desaPeningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desa
 
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
 
Strategi Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa di Era Pandemi Covid 19 | Malmi...
Strategi Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa di Era Pandemi Covid 19  | Malmi...Strategi Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa di Era Pandemi Covid 19  | Malmi...
Strategi Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa di Era Pandemi Covid 19 | Malmi...
 
Laporan kerja kepala desa
Laporan kerja kepala desaLaporan kerja kepala desa
Laporan kerja kepala desa
 
Perencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP DesaPerencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP Desa
 
Sesi 5 yusuf rkp desa-new
Sesi 5 yusuf rkp desa-newSesi 5 yusuf rkp desa-new
Sesi 5 yusuf rkp desa-new
 
MATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
MATERI KELEMBAGAAN DESA.pptMATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
MATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
 
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
Arah kebijakan perencanaan pembangunan desa
 
Refleksi tupoksi rt & rw
Refleksi tupoksi rt & rwRefleksi tupoksi rt & rw
Refleksi tupoksi rt & rw
 
Pemerintahan desa
Pemerintahan desaPemerintahan desa
Pemerintahan desa
 
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
 
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan PerdesaanKonsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan Desa
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
 
Penyusunan RPJMDesa
Penyusunan RPJMDesa Penyusunan RPJMDesa
Penyusunan RPJMDesa
 
Kampung kb wonosobo
Kampung kb wonosoboKampung kb wonosobo
Kampung kb wonosobo
 
RKP Desa Berbasis IDM dan SDGs Desa (1).pptx
RKP Desa Berbasis IDM dan SDGs Desa (1).pptxRKP Desa Berbasis IDM dan SDGs Desa (1).pptx
RKP Desa Berbasis IDM dan SDGs Desa (1).pptx
 

Similar to 3. MATERI SPB 2.1 PEMBANGUNAN DESA BERBASIS DATA.pptx

3. MATERI SPB 2.1 MEMBACA DASHBOARD SDGs Desa (PIC SDGs).pptx
3. MATERI SPB 2.1 MEMBACA DASHBOARD SDGs Desa (PIC SDGs).pptx3. MATERI SPB 2.1 MEMBACA DASHBOARD SDGs Desa (PIC SDGs).pptx
3. MATERI SPB 2.1 MEMBACA DASHBOARD SDGs Desa (PIC SDGs).pptxmutiaras1
 
INSTRUMEN PENILAIAN BUKIT SARI 2021.ppt
INSTRUMEN PENILAIAN BUKIT SARI 2021.pptINSTRUMEN PENILAIAN BUKIT SARI 2021.ppt
INSTRUMEN PENILAIAN BUKIT SARI 2021.ppttrivinaibadhiyyah1
 
Contoh narasi program
Contoh narasi programContoh narasi program
Contoh narasi programEnok Hodijah
 
Hany handiny 1 b kesadaran phbs di rumah tangga
Hany handiny 1 b kesadaran phbs di rumah tanggaHany handiny 1 b kesadaran phbs di rumah tangga
Hany handiny 1 b kesadaran phbs di rumah tanggahany handiny
 
kesadaran phbs di rumah tangga
kesadaran phbs di rumah tanggakesadaran phbs di rumah tangga
kesadaran phbs di rumah tanggahany handiny
 
HANY HANDINY 1B KESADARAN PHBS DI RUMAH TANGGA 1
HANY HANDINY 1B KESADARAN PHBS DI RUMAH TANGGA 1HANY HANDINY 1B KESADARAN PHBS DI RUMAH TANGGA 1
HANY HANDINY 1B KESADARAN PHBS DI RUMAH TANGGA 1hany handiny
 
Review Aplikasi KS dan Analisa Data PIS-PK Bima Oktober 2022.pptx
Review Aplikasi KS dan Analisa Data PIS-PK Bima Oktober 2022.pptxReview Aplikasi KS dan Analisa Data PIS-PK Bima Oktober 2022.pptx
Review Aplikasi KS dan Analisa Data PIS-PK Bima Oktober 2022.pptxWiwinDianti1
 
Penilaian posyandu ii
Penilaian posyandu iiPenilaian posyandu ii
Penilaian posyandu iirizki dr
 
Hasil Survei MDGs Kab. Polewali Mandar Tahun 2007
Hasil Survei MDGs Kab. Polewali Mandar Tahun 2007Hasil Survei MDGs Kab. Polewali Mandar Tahun 2007
Hasil Survei MDGs Kab. Polewali Mandar Tahun 2007Arsad Rahim Ali
 
proposal: hubungan modal sosial dengan tingkat kecukupan gizi dan status gizi...
proposal: hubungan modal sosial dengan tingkat kecukupan gizi dan status gizi...proposal: hubungan modal sosial dengan tingkat kecukupan gizi dan status gizi...
proposal: hubungan modal sosial dengan tingkat kecukupan gizi dan status gizi...Aryn'd Tantiana
 
Sister (Sistem Proses Terdistribusi)
Sister (Sistem Proses Terdistribusi)Sister (Sistem Proses Terdistribusi)
Sister (Sistem Proses Terdistribusi)Cahriel Sandiawan
 
Pembangunan manusia sumatera utara (suripto)
Pembangunan manusia sumatera utara (suripto)Pembangunan manusia sumatera utara (suripto)
Pembangunan manusia sumatera utara (suripto)Researcher Syndicate68
 
Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pptx
Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pptxMetodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pptx
Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pptxEka Saputra
 
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDO
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDOFAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDO
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDOfirii JB
 
lokmin mei 22.pptx
lokmin mei 22.pptxlokmin mei 22.pptx
lokmin mei 22.pptxMeutia11
 
lokmin mei 22.pptx
lokmin mei 22.pptxlokmin mei 22.pptx
lokmin mei 22.pptxMeutia11
 
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdfIIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdfandfixy
 

Similar to 3. MATERI SPB 2.1 PEMBANGUNAN DESA BERBASIS DATA.pptx (20)

3. MATERI SPB 2.1 MEMBACA DASHBOARD SDGs Desa (PIC SDGs).pptx
3. MATERI SPB 2.1 MEMBACA DASHBOARD SDGs Desa (PIC SDGs).pptx3. MATERI SPB 2.1 MEMBACA DASHBOARD SDGs Desa (PIC SDGs).pptx
3. MATERI SPB 2.1 MEMBACA DASHBOARD SDGs Desa (PIC SDGs).pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN BUKIT SARI 2021.ppt
INSTRUMEN PENILAIAN BUKIT SARI 2021.pptINSTRUMEN PENILAIAN BUKIT SARI 2021.ppt
INSTRUMEN PENILAIAN BUKIT SARI 2021.ppt
 
20201229023336_532.pptx
20201229023336_532.pptx20201229023336_532.pptx
20201229023336_532.pptx
 
Contoh narasi program
Contoh narasi programContoh narasi program
Contoh narasi program
 
Hany handiny 1 b kesadaran phbs di rumah tangga
Hany handiny 1 b kesadaran phbs di rumah tanggaHany handiny 1 b kesadaran phbs di rumah tangga
Hany handiny 1 b kesadaran phbs di rumah tangga
 
kesadaran phbs di rumah tangga
kesadaran phbs di rumah tanggakesadaran phbs di rumah tangga
kesadaran phbs di rumah tangga
 
HANY HANDINY 1B KESADARAN PHBS DI RUMAH TANGGA 1
HANY HANDINY 1B KESADARAN PHBS DI RUMAH TANGGA 1HANY HANDINY 1B KESADARAN PHBS DI RUMAH TANGGA 1
HANY HANDINY 1B KESADARAN PHBS DI RUMAH TANGGA 1
 
Review Aplikasi KS dan Analisa Data PIS-PK Bima Oktober 2022.pptx
Review Aplikasi KS dan Analisa Data PIS-PK Bima Oktober 2022.pptxReview Aplikasi KS dan Analisa Data PIS-PK Bima Oktober 2022.pptx
Review Aplikasi KS dan Analisa Data PIS-PK Bima Oktober 2022.pptx
 
Penilaian posyandu ii
Penilaian posyandu iiPenilaian posyandu ii
Penilaian posyandu ii
 
Hasil Survei MDGs Kab. Polewali Mandar Tahun 2007
Hasil Survei MDGs Kab. Polewali Mandar Tahun 2007Hasil Survei MDGs Kab. Polewali Mandar Tahun 2007
Hasil Survei MDGs Kab. Polewali Mandar Tahun 2007
 
proposal: hubungan modal sosial dengan tingkat kecukupan gizi dan status gizi...
proposal: hubungan modal sosial dengan tingkat kecukupan gizi dan status gizi...proposal: hubungan modal sosial dengan tingkat kecukupan gizi dan status gizi...
proposal: hubungan modal sosial dengan tingkat kecukupan gizi dan status gizi...
 
Sister (Sistem Proses Terdistribusi)
Sister (Sistem Proses Terdistribusi)Sister (Sistem Proses Terdistribusi)
Sister (Sistem Proses Terdistribusi)
 
Pembangunan manusia sumatera utara (suripto)
Pembangunan manusia sumatera utara (suripto)Pembangunan manusia sumatera utara (suripto)
Pembangunan manusia sumatera utara (suripto)
 
Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pptx
Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pptxMetodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pptx
Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pptx
 
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDO
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDOFAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDO
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDO
 
lokmin mei 22.pptx
lokmin mei 22.pptxlokmin mei 22.pptx
lokmin mei 22.pptx
 
lokmin mei 22.pptx
lokmin mei 22.pptxlokmin mei 22.pptx
lokmin mei 22.pptx
 
Dinkes gema kibbla
Dinkes gema kibblaDinkes gema kibbla
Dinkes gema kibbla
 
Gema kibbla
Gema kibblaGema kibbla
Gema kibbla
 
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdfIIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
 

More from mutiaras1

PB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptx
PB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptxPB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptx
PB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptxmutiaras1
 
PB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptx
PB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptxPB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptx
PB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptxmutiaras1
 
PB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptx
PB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptxPB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptx
PB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptxmutiaras1
 
Skor_SDGs_Desa_KALIMANTAN TIMUR_KAB. KUTAI KARTANEGARA_LOA JANAN_TANI BHAKTI.pdf
Skor_SDGs_Desa_KALIMANTAN TIMUR_KAB. KUTAI KARTANEGARA_LOA JANAN_TANI BHAKTI.pdfSkor_SDGs_Desa_KALIMANTAN TIMUR_KAB. KUTAI KARTANEGARA_LOA JANAN_TANI BHAKTI.pdf
Skor_SDGs_Desa_KALIMANTAN TIMUR_KAB. KUTAI KARTANEGARA_LOA JANAN_TANI BHAKTI.pdfmutiaras1
 
03-04 Survey Keluarga dan Individu.pdf
03-04 Survey Keluarga dan Individu.pdf03-04 Survey Keluarga dan Individu.pdf
03-04 Survey Keluarga dan Individu.pdfmutiaras1
 
02-Survey RT.pdf
02-Survey RT.pdf02-Survey RT.pdf
02-Survey RT.pdfmutiaras1
 
02-Survey RT.pdf
02-Survey RT.pdf02-Survey RT.pdf
02-Survey RT.pdfmutiaras1
 
Sosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptx
Sosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptxSosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptx
Sosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptxmutiaras1
 
PB 2. Paduan Input SDGs Desa.pptx
PB 2.  Paduan Input SDGs Desa.pptxPB 2.  Paduan Input SDGs Desa.pptx
PB 2. Paduan Input SDGs Desa.pptxmutiaras1
 
02-Survey RT.pdf
02-Survey RT.pdf02-Survey RT.pdf
02-Survey RT.pdfmutiaras1
 
PB 4. RKTL Pendataan SDG's.pptx
PB 4. RKTL Pendataan SDG's.pptxPB 4. RKTL Pendataan SDG's.pptx
PB 4. RKTL Pendataan SDG's.pptxmutiaras1
 

More from mutiaras1 (11)

PB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptx
PB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptxPB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptx
PB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptx
 
PB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptx
PB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptxPB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptx
PB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptx
 
PB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptx
PB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptxPB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptx
PB 3. Survey Desa - RT - Keluarga - Individu-Enumerator.pptx
 
Skor_SDGs_Desa_KALIMANTAN TIMUR_KAB. KUTAI KARTANEGARA_LOA JANAN_TANI BHAKTI.pdf
Skor_SDGs_Desa_KALIMANTAN TIMUR_KAB. KUTAI KARTANEGARA_LOA JANAN_TANI BHAKTI.pdfSkor_SDGs_Desa_KALIMANTAN TIMUR_KAB. KUTAI KARTANEGARA_LOA JANAN_TANI BHAKTI.pdf
Skor_SDGs_Desa_KALIMANTAN TIMUR_KAB. KUTAI KARTANEGARA_LOA JANAN_TANI BHAKTI.pdf
 
03-04 Survey Keluarga dan Individu.pdf
03-04 Survey Keluarga dan Individu.pdf03-04 Survey Keluarga dan Individu.pdf
03-04 Survey Keluarga dan Individu.pdf
 
02-Survey RT.pdf
02-Survey RT.pdf02-Survey RT.pdf
02-Survey RT.pdf
 
02-Survey RT.pdf
02-Survey RT.pdf02-Survey RT.pdf
02-Survey RT.pdf
 
Sosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptx
Sosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptxSosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptx
Sosialisasi Pendataan Desa (IDM berbasis SDGs Desa) 2021.pptx
 
PB 2. Paduan Input SDGs Desa.pptx
PB 2.  Paduan Input SDGs Desa.pptxPB 2.  Paduan Input SDGs Desa.pptx
PB 2. Paduan Input SDGs Desa.pptx
 
02-Survey RT.pdf
02-Survey RT.pdf02-Survey RT.pdf
02-Survey RT.pdf
 
PB 4. RKTL Pendataan SDG's.pptx
PB 4. RKTL Pendataan SDG's.pptxPB 4. RKTL Pendataan SDG's.pptx
PB 4. RKTL Pendataan SDG's.pptx
 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

3. MATERI SPB 2.1 PEMBANGUNAN DESA BERBASIS DATA.pptx

  • 1. MATERI SPB 2.1 PEMBANGUNAN DESA BERBASIS DATA SDGs DESA
  • 2. Tujuan Pembelajaran  Memahami konsep, metode, dan indikator SDGs Desa  Mampu melakukan verifikasi dan uji validasi data SDGs Desa  Mampu membaca data SDGs Desa pada dashboard SDGs Desa  Mampu melakukan analisis data SDGs Desa secara kualitatif  Mampu meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat Desa dalam perencanaan pembangunan  Desa berbasis data SDGs Desa dan Indeks Desa Membangun (IDM)  Mampu merumuskan strategi aksi SDGs Desa melalui mekanisme penentuan prioritas  Pembangunan Desa berdasarkan data SDGs Desa dan Indeks Desa Membangun (IDM) Metode Pembelajaran  Tutorial (ceramah).  Diskusi kelompok.  Curah pendapat.  Simulasi/kerja kelompok Waktu (Jam Pelajaran): 5 Jam Pelajaran (5 X 45 menit)
  • 3. Indikator Capaian  Tersusunnya hasil analisis dan pembacaan hasil data SDGs Desa dari masing- masing Desa peserta (PD-PLD)  Tersusunnya skema rancangan strategi aksi SDGs Desa dalam perencanaan pembangunan di Desa  Skema rancangan fasilitasi partisipasi masyarakat dalam siklus Pembangunan Desa berbasis data SDGs Desa.  Skema rancangan strategi penggunaan data SDGs Desa dalam menentukan prioritas tujuan peningkatan kualitas Pembangunan Desa
  • 4. Pertanyaan Reflektif • Apa artinya data dan seberapa penting dalam pembangunan desa? • Bagaimana data diperoleh dalam konteks Pembangunan Desa Partisipatif? • Bagaimana praktik pembangunan desa yang terjadi saat ini?
  • 5. Sharing dan Refleksi • Bagaimana Proses Pendataan SDGs Desa didesa dampingan Anda? • Jelaskan Kendala dan Kesulitan yang ditemui selama proses pendataan. • Sejauh mana progres penginputan data SDGs Desa didesa Anda? • Apakah hasil pendataan dijadikan rujukan dalam proses perencanaan pembangunan didesa anda?
  • 7. • Angka capaian dalam persen (%) • Jika mendekati atau =100 berarti pencapaian tujuan (goals) baik/bagus • Sebaliknya jika rendah atau menjauh berarti ada indikator tujuan (goals) yang perlu diperbaiki/ditingkatkan. • Jika N/A berarti data belum tersedia (belum diinput) segera selesaikan penginputan data. Hasil DownloadSkorSDGsDesa padaFiturCapaianSDGsDesa
  • 8. • Skor 65.15 diperoleh dari total skor nilai per indikator yang terisi, dibagi dengan jumlah indikator yang ada. Khusus bagi indikator yang masih N/A tidak dihitung menjadi pembagi nilai. Pada contoh kasus diatas perhitungannya adalah 456.05/7 = 65.15 • Pada indikator 1 diketahui bahwa masih terdapat 7 warga Desa yang diklasifikasikan sebagai miskin ekstrem. Hal tersebut menyebabkan perolehan skor dari indikator “Tingkat Kemiskinan Desa mencapai 0%” memperoleh skor sebesar 36,63 dari skor 100. Pada indikator ini, semakin banyak jumlah jiwa yang terdapat pada data eksisting, akan semakin memperkecil skor yang akan diperoleh. Sebaliknya, jika semakin sedikit jumlah jiwa yang terdapat pada data eksisting akan memperbesar perolehan skor pada indikator ini. • Kemudian pada indikator 3 “Persentase warga Desa peserta Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) bidang Kesehatan mencapai 100%” memperoleh skor 83,33 dari 100. Hal tersebut dikarenakan masih terdapat 5 warga Desa yang terdata belum menjadi peserta SJSN bidang Kesehatan.
  • 9. • Pada indikator 1 tujuan SDGs Desa 2 “prevalensi kurang gizi, kurus, stunting, anemia turun menjadi 0%” sudah mencapai skor 100. Artinya Desa tersebut tidak memiliki kasus kurang gizi, kurus, stunting dan anemia. • Pada indikator 2 memperoleh skor 0. Artinya pada indikator “prevalensi bayi mendapat ASI ekslusif mencapai 100%” di Desa tersebut tidak ada satupun bayi yang mendapatkan ASI ekslusif. Data tersebut terlihat janggal, kemungkinan perlu ada pemutakhiran data yang akan berdampak signifikan pada perolehan skor SDGs Desa Tujuan ke 2 ini. • Pada indikator 3 memperoleh skor 0. Artinya desa tersebut tidak memiliki kawasan pertanian pangan yang berkelanjutan. • Skor 0 pada 2 indikator diatas membuat total skor pada tujuan SDGs Desa ke 2 ini menjadi rendah yaitu 33.33 dari 100.
  • 10. • Pada indikator 1 tujuan SDGs Desa 3 memperoleh skor 35,52 dari 100. Hal tersebut diketahui terjadi karena berdasarkan data eksisting hanya terdapat 1.503 penduduk Desa yang telah memiliki kepesertaan BPJS dari jumlah total penduduk dalam satu Desa. Pada indikator ini, semakin tinggi warga Desa yang tercatat sebagai peserta BPJS maka akan semakin membuat perolehan skor menjadi tinggi. Sebaliknya, semakin sedikit penduduk Desa yang tercatat menjadi peserta BPJS maka akan semakin membuat perolehan skor menjadi rendah. Dengan demikian, indikator ini membagi jumlah penduduk desa yang menjadi peserta BPJS dengan jumlah total penduduk dalam satu Desa yang seharusnya mendapatkan BPJS. • Sementara pada indikator “Tidak terpenuhinya kebutuhan pelayanan Kesehatan mencapai 0%” memperoleh skor 10,34 dari 100. Hal tersebut diketahui dapat terjadi karena masih terdapat 260 warga Desa yang kebutuhan pelayanan kesehatannya tidak terpenuhi. • Pada indikator prevalensi HIV, TBC, tekanan darah tinggi, obesitas, narkoba mencapai 0% memperoleh skor 99,72 dari 100. Hal tersebut diketahui karena masih terdapat 12 jiwa penduduk desa yang tercatat memiliki penyakit prevalensi HIV, TBC, tekanan darah tinggi, obesitas, narkoba.
  • 11. • Indikator dengan perolehan skor terendah adalah “Tersedianya Taman Bacaan Masyarakat atau Perpustakaan” dengan nilai 14,29. Hal tersebut diketahui terjadi karena Desa contoh diatas hanya memiliki 1 Taman Bacaan Masyarakat atau perpustakaan. Sementara perolehan skor tertinggi terdapat pada indikator “Akses anak ke SMP/MTs berakreditasi minimal B mencapai 100%” dengan perolehan skor 99,61 dari 100. Hal tersebut diketahui dapat terjadi karena Desa contoh diatas memiliki akses yang baik terhadap pelayanan Pendidikan dari tingkat SD, SMP, dan SMA maupun Pesantren. • Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah proporsi anak sekolah pada suatu jenjang pendidikan tertentu dalam kelompok umur yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. Semakin tinggi APK berarti semakin banyak anak usia sekolah yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan pada suatu wilayah. Sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM) adalah proporsi anak sekolah pada suatu kelompok tertentu yang bersekolah pada tingkat yang sesuai dengan kelompok umurnya. APM selalu lebih rendah dibanding APK karena pembilangnya lebih kecil sementara penyebutnya sama. • APM digunakan untuk menunjukkan seberapa besar penduduk yang bersekolah tepat waktu, atau menunjukkan seberapa besar penduduk yang bersekolah dengan umur yang sesuai dengan ketentuan kelompok usia sekolah di jenjang pendidikan yang sedang ditempuh. Sementara APK digunakan untuk menunjukkan berapa besar umumnya tingkat partisipasi penduduk pada suatu tingkat Pendidikan serta untuk menunjukkan berapa besar kapasitas sistem pendidikan dapat menampung siswa dari kelompok usia sekolah tertentu. Selain itu, APK dapat digunakan sebagai indikator pelengkap dari indikator Angka Partisipasi Murni (APM), sehingga dapat ditunjukkan besarnya penduduk yang bersekolah pada suatu jenjang namun usianya belum mencukupi atau bahkan melebihi dari usia sekolah yang seharusnya.
  • 12. • Pada indikator 1 dari 2 tujuan SDGs Desa ke 5 ini memperoleh skor 100. Hal tersebut diketahui karena tidak ada catatan kasus kekerasan terhadap anak perempuan di Desa tersebut. • Pada indikator ke 2 juga diketahui memperoleh skor 100 karena median atau nilai tengah rata-rata usia kawin pertama di Desa tersebut diatas 18 tahun. • Sementara indikator “APK SMA/SMK/MA/Sederajat mencapai 100%” memperoleh skor 51.43 dari 100. Perlu diketahui bahwa satu indikator dimungkinkan untuk dipakai dalam satu atau lebih Tujuan SDGs Desa, tergantung pada konsep perumusannya. Dalam contoh diatas, tujuan SDGs Desa ke 4 indikator ke 7, sama dengan tujuan SDGs Desa ke 5 indikator ke 3.
  • 13. Contoh dari Tujuan SDGs Desa 6 diatas menunjukan perolehan skor 69,83. Skor tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan sistem (AI) menggunakan rumus-rumus tertentu yang datanya bersumber dari kuesioner pendataan SDGs Desa yang telah input kedalam Sistem Informasi Desa (SID). Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa indikator dengan skor terendah adalah “keluarga dan industri pengguna fasilitas air limbah dan lumpur tinja mencapai 100%” dengan skor 2,13 dari 100. Diketahui bahwa hanya terdapat 27 keluarga pengguna fasilitas air limbah dan lumpur tinja.
  • 14. • Perolehan skor pada indikator tujuan SDGs Desa ke 7 ini adalah 99,92 dari 100. Skor tersebut diperoleh dari total skor nilai per indikator yang terisi, dibagi dengan jumlah indikator yang ada. Khusus bagi indikator yang masih N/A tidak dihitung menjadi pembagi nilai. Pada contoh kasus diatas perhitungannya adalah 299,76/3 = 99,92 • Pada indikator 1 tujuan SDGs Desa ke 7 ini memperoleh skor 100. Jika data ini benar, maka artinya di Desa tersebut seluruh keluarga di Des aini merupakan pengguna listrik dan mengkonsumsi listrik > 1.200 KwH/Kapita • Pada indikator 2 tujuan SDGs Desa ke 7 ini memperoleh skor 99,76 dari 100. Hal tersebut diketahui karena masih terdapat 3 kaluarga yang belum menggunakan gas atau sampah kayu untuk memasak.
  • 15. Contoh dari Tujuan SDGs Desa 8 diatas menunjukan perolehan skor 26,05. Skor tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan sistem (AI) menggunakan rumus-rumus tertentu yang datanya bersumber dari kuesioner pendataan SDGs Desa yang telah input kedalam Sistem Informasi Desa (SID). Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa indikator “Angkatan kerja baru yang dilatih mencapai 100%” hanya memperoleh skor 4,9 dari 100. Diketahui hal tersebut terjadi karena hanya terdapat 43 Jiwa Angkatan Kerja yang tercatat dilatih. Kemudian pada indikator “pekerja sektor formal minimal 51%” memperoleh skor 13,91 dari 100. Berdasarkan data eksisting, dapat diketahui bahwa hanya terdapat 82 Jiwa dari total penduduk Desa x yang bekerja dalam sektor formal. Selanjutnya pada indikator “tingkat pengangguran terbuka mencapai 0%” memeperoleh skor 56,83 dari 100 yang artinya, jika dilihat dari data eksisting diketahui bahwa masih terdapat 878 Jiwa yang masuk dalam kategori pengangguran terbuka.
  • 16. Contoh dari Tujuan SDGs Desa 9 diatas menunjukan perolehan skor 35,39. Skor tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan sistem (AI) menggunakan rumus-rumus tertentu yang datanya bersumber dari kuesioner pendataan SDGs Desa yang telah input kedalam Sistem Informasi Desa (SID). Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa terdapat 2 dari 3 indikator yang tidak ada datanya. Sementara pada indikator “jalan kondisi baik mencapai 100%” memperoleh skor 35,39 dengan keberadaan jalan yang masuk dalam kategori baik sepanjang 614 Kilometer.
  • 17. Contoh dari Tujuan SDGs Desa 10 diatas menunjukan perolehan skor 47,26. Skor tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan sistem (AI) menggunakan rumus-rumus tertentu yang datanya bersumber dari kuesioner pendataan SDGs Desa yang telah input kedalam Sistem Informasi Desa (SID). Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa indikator “indeks kebebasan sipil mencapai skor 100%” sudah mendapat skor maksimal. Sementara indikator “koefisien Gini Desa dibawah 0,200” memperoleh skor 20,1. Dan untuk indikator “jumlah pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan mencapai 100%” memperoleh skor 21,68 dengan data eksisting 251 jiwa.
  • 18. Contoh dari Tujuan SDGs Desa 11 diatas menunjukan perolehan skor 38,76. Skor tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan sistem (AI) menggunakan rumus-rumus tertentu yang datanya bersumber dari kuesioner pendataan SDGs Desa yang telah input kedalam Sistem Informasi Desa (SID). Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa terdpat 2 indikator yang memperoleh skor 0. Selain itu skor 38,76 diperoleh dari perhitungan total nilai capaian (232,58) dibagi dengan jumlah indikator (6) dengan rincian perolehan masing-masing indikator seperti dalam tabel diatas.
  • 19.
  • 20. Contoh dari Tujuan SDGs Desa 16 diatas menunjukan perolehan skor 86,05. Skor tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan sistem (AI) menggunakan rumus-rumus tertentu yang datanya bersumber dari kuesioner pendataan SDGs Desa yang telah input kedalam Sistem Informasi Desa (SID). Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa terdpat 2 indikator yang memperoleh skor 0. Selain itu skor 38,76 diperoleh dari perhitungan total nilai capaian (232,58) dibagi dengan jumlah indikator (6) dengan rincian perolehan masing-masing indikator seperti dalam tabel diatas.
  • 21. Skor 16,87 diperoleh dari total skor nilai per indikator yang terisi, dibagi dengan jumlah indikator yang ada. Khusus bagi indikator yang masih N/A tidak dihitung menjadi pembagi nilai. Pada contoh kasus diatas perhitungannya adalah 33,74/2 = 16,87 Pada indikator 1 tujuan SDGs Desa ke 18 memperoleh skor 19,45 dari 100. Hal tersebut diketahui karena berdasarkan data eksisting diatas hanya terdapat 598 jiwa penduduk desa yang menyatakan terdapat kegiatan tolong menolong yang didasarkan pada ajaran agama. Hal tersebut terlihat ganjil, karena jika diartikan data tersebut berarti menyatakan bahwa kegiatan tolong menolong di Desa sangat rendah. Seharusnya indikator ini bisa memperoleh skor yang tinggi. Pada indikator 2 tujuan SDGs Desa ke 18 memperoleh skor 14,29 dari 100. Hal tersebut diketahui terjadi karena berdasarkan data eksisting hanya terdapat 1 RT yang budaya yang dilestarikan Desa dan Lembaga adat nya aktif.
  • 23. PETAJALAN SDGs Desa -> Rekomendasi Program Perbedaan antara file excel analisis rekomendasi ini dengan file skor SDGs Desa adalah, jika pada file analisis rekomendasi indikator yang telah mencapai skor maksimal atau 100 dan indikator yang tidak ada datanya atau N/A tidak muncul pada file ini. Sementara pada file skor SDGs Desa seluruh indikator beserta perolehan skornya juga turut muncul, seperti 0 maupun N/A. Singkatnya, analisis rekomendasi hanya memunculkan indikator yang dirasa perlu untuk ditingkatkan. Selain itu, file ini juga memuat target capaian yang harus dicapai sampai dengan tahun 2030, termasuk prakiraan biaya dan sumber pendanaannya. Lalu apa langkah selanjutnya setelah dilakukan pembacaan dan analisis terhadap hasil SDGs Desa? dan Bagaimana caranya menjadikan data tersebut sebagai basis perencanaan pembangunan di Desa?
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28. DISKUSI KELOMPOK AKTIFITAS PROYEK PERUBAHAN • Buatlah narasi kualitatif dan kuantitatif berdasarkan hasil analisa SDGs Desa dengan kerangka berfikir sebagai berikut:
  • 29. Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kab. Ciamis 2020 Roadmap Pencapaian SDGs Desa
  • 30. KONSEP SDGs Desa Bayangkan jika ada warga Desa bertanya kepada anda “Apa itu SDGs Desa? dan Untuk apa pendataan SDGs Desa ini dilakukan?” • Buku SGDs Desa dan Permendes PDTT No.21 Tahun 2020 “SDGs Desa adalah upaya terpadu Pembangunan Desa untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. SDGs Desa merupakan upaya terpadu yang dihadirkan sebagai alternatif aksi percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di tingkat Desa”. • Urgensi SDGs Desa bagi warga Desa: • Sebagai instrument Perencanaan Pembangunan Desa agar tepat sasaran karena didasarkan pada Data dan Kondisi Riil masyarakat Desa. Umumnya, rencana pembangunan yang tidak didasarkan pada data yang akurat akan menghasilkan pembangunan yang tidak tepat sasaran. • Sebagai sarana untuk membangun kesadaran kritis masyarakat Desa untuk turut serta berpartisipasi dalam setiap tahapan proses perencanaan pembangunan di Desa. • Sebagai salah satu proses demokratisasi di Desa dan proses pembelajaran serta pendewasaan bagi masyarakat Desa melalui kepemilikan dan pemanfaatan Data Desa. • Urgensi SDGs Desa bagi TPP: • Sebagai alat utama untuk melakukan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat di Desa • Urgensi SDGs Desa bagi Pemerintah Pusat: • Sebagai Basis perumusan Kebijakan
  • 31. MEMBUMIKAN SDGs Desa • Membumikan diskursus SDGs Desa menjadi isu atau pembahasan sehari-hari bagi masyarakat Desa bukanlah hal yang mudah. Hal tersebut sangat diperlukan guna memastikan bahwa terjadi kalibrasi dan pengurangan gap pengetahuan antara Desa dan Negara. • SDGs Desa bukanlah kebutuhan “pusat” semata, lebih dari itu, SDGs Desa justru sengaja dicetuskan sebagai salah satu instrumen pembangunan di Desa agar Desa mampu mengakselerasi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Desa melalui kepemilikan dan pemanfaatan data yang sangat presisi (By Name by Address).
  • 32. • Proses pendataan dan pemutakhiran Data SDGs Desa bukanlah “tugas yang terakhir” bagi para pendamping desa melainkan “tugas pembuka”. Setelah Desa memiliki data SDGs Desa, hal utama yang terpenting adalah bagaimana mengakomodir Data tersebut kedalam proses perencanaan pembangunan yang ada di Desa. Urgensi dari proses pendataan memang akan selalu berkaitan dengan efektifitas dan reabilitas data itu sendiri, sementara Pemutakhiran data merupakan ruang untuk dapat meningkatkan kedua hal tersebut. • Meski demikian, Data SDGs Desa tidak akan memiliki arti apa-apa jika tidak dapat dimanfaatkan dengan baik. Untuk itu, tugas utama dari pendamping Desa adalah untuk membuat Desa memanfaatkan Data SGDs Desa yang dimiliki untuk dituangkan dalam berbagai kebijakan di Desa dan mengawal praktik pelaksanaannya sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Desa. Kedua hal tersebutlah yang kiranya menjadi marwah utama dari para Pendamping Desa.
  • 33. Setelah melakukan pengamatan pada dashboard SDGs Desa dengan melihat 18 Tujuan SDGs Desa dengan masing- masing indikator di dalamnya, maka dapat disimpulkan bahwa diperlukan: • Verifikasi data lebih lanjut untuk dapat meningkatkan akurasi data pada dashboard SDGs Desa. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan verifikasi ulang perolehan skor indikator pada masing-masing tujuan SDGs Desa yang terdapat pada dashboard SDGs Desa. Hal ini dapat diketahui misalnya dengan mengajukan beberapa pertanyaan kritis-reflektif seperti; apakah responden sudah dengan benar menangkap maksud pertanyaan dari enumerator ketika dilakukan pendataan SDGs Desa? Apakah mungkin terdapat bias pertanyaan dari enumerator yang menyebabkan responden mengartikan hal berbeda dengan maksud dan tujuan pertanyaan yang diajukan saat dilakukan pendataan? • Analisa lanjutan yang lebih bersifat kualitatif agar dapat menjadikan SDGs Desa sebagai basis perencanaan pembangunan Desa berbasis SDGs Desa. Seperti dapat dilihat diatas bahwa data kuantitatif yang terdapat pada dashboard SDGs Desa tetap memerlukan konteksnya dan hal itu hanya dapat dilakukan apabila terdapat analisis yang bersifat kualitatif terhadap data tersebut. Dengan demikian, PD-PLD perlu untuk melakukan objektifikasi hasil SDGs Desa dengan cara melakukan pengujian sederhana yaitu dengan membandingkan skor indikator SDGs Desa dengan kesesuaian kondisi riil di Desa karena membaca dashboard SDGs Desa tidak sama dengan membaca kondisi Riil Desa. Selain itu, sebagai pendamping Desa yang telah bertugas mendampingi Desa dan Pemerintah Desa yang sudah berjalan kurang-lebih 7 tahun, dapat diasumsikan bahwa PD-PLD tentu saja sedikit banyaknya mengetahui tentang kondisi umum Desa-Desa dampingannya. Dengan melakukan perbandingan antara perolehan skor pada dashboard SDGs Desa dengan kondisi riil Desa maka validasi datanya akan teruji dengan akurat. • Setelah melakukan pembacaan dan veriifikasi dan uji validasi data, selanjutnya PD-PLD perlu membawa hasil analisis tersebut untuk disampaikan dalam Musdes. Pada saat musdes PD-PLD perlu memberikan konteks dan urgensi perencanaan pembangunan Desa yang berbasis SDGs Desa agar dapat terakomodir dalam dokumen perencanaan pembangunan Desa dan dilaksanakan oleh Desa.