Masyarakat Indonesia bersifat heterogen secara vertikal maupun horizontal akibat pluralitas yang tinggi antara suku, agama, bahasa dan budaya. Hal ini menyebabkan masyarakat Indonesia dikategorikan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri atas berbagai unsur yang hidup berdampingan tanpa saling mempengaruhi. Pluralitas ini menimbulkan konflik namun juga konsensus sebagai gejala yang selalu ada dalam masyarakat majemuk Indonesia.
2. KONDISI GEOGRAFIS
• LETAK ASTRONOMIS : 60 LU-11,080 LS DAN 950 BT – 141,450 LS
• WILAYAH : DARAT : 1.922.570 KM2 LAUTAN : 3.257.483 KM2
• GARIS PANTAI : 54.716 KM
• BATAS NEGARA :
DARAT 2.830 KM DENGAN MALAYSIA : 1.782 KM, PAPUA
NUIGINI 820 KM TIMOR LESTE : 228 KM
LAUT :
INDIA, AUSTRALIA, SINGAPURA, FILIPINA, THAILAND, BRUNEI
DARUSSALAM, KAMBOJA, DAN MYANMAR
• CUACA : TROPIS, PANAS, LEMBAB, SEJUK DIDATARAN TINGGI
• PULAU : 17.504 BUAH
• GUNUNG : 400 GUNUNG BERAPI (130 AKTIF)
3. KEPULAUAN
• SUNDA BESAR :
1. SUMATERA : ACEH, SUMUT, SUMBAR, RIAU,
JAMBI, SUMSEL, BENGKULU, LAMPUNG, RIAU
KEPULAUAN, DAN KEP BANGKA BELITUNG
2. JAWA : BANTEN, DKI JAKARTA, JABAR, JATENG,
DI YOGYAKARTA, JATIM
3. KALIMANTAN : KALBAR, KALTIM, KALTENG,
KALSEL
4. SULAWESI : SULUT, GORONTALO, SULTENG,
SULTRA, SULBAR. SULSEL
4. • SUNDA KECIL
1.BALI
2. NUSA TENGGARA BARAT
3. NUSA TENGGARA TIMUR
• KEPULAUAN MALUKU DAN PAPUA
1. MALUKU UTARA
2. MALUKU
3. PAPUA
4. PAPUA BARAT
5. KONDISI SOSIAL BUDAYA
• PENDUDUK : 230.000.000 JIWA
• PERSEBARAN : 65 % DI JAWA
• SUKU BANGSA : 300 SUKU BANGSA DENGAN
BAHASA DAN TRADISI MASING-MASING
• AGAMA : 5 AGAMA DIAKUI (80% LEBIH ISLAM)
6. KARAKTERISTIK MASYARAKAT INDONESIA
•MASYARAKAT INDONESIA SANGAT
HETEROGEN BAIK SECARA VERTIKAL
MAUPUN HORIZONTAL
•MASYARAKAT INDONESIA MEMILIKI
SUSUNAN DENGAN CIRI PLURALITAS YANG
SANGAT TINGGI
•AKIBATNYA MASYARAKAT INDONESIA
SANGAT RAWAN TERJADI KONFLIK
•DENGAN DEMIKIAN MASYARAKAT
INDONESIA DIKATEGORIKAN SEBAGAI
MASYARAKAT MAJEMUK
7. • MASYARAKAT MAJEMUK (PLURAL SOCIETIES)
YANG TERDIRI ATAS DUA ATAU LEBIH ELEMEN
YANG HIDUP SENDIRI-SENDIRI TANPA ADA
PEMBARUAN SATU SAMA LAIN DALAM
KESATUAN POLITIK (Furnival)
• TIDAK ADA PERMINTAAN SOSIAL YANG
DIHAYATI ANGGOTA MASYARAKAT YANG
MENYEBABKAN MUNCULNYA KARAKTERISTIK
PEREKONOMIAN YANG KHAS/BERBEDA
MASYARAKAT MAJEMUK INDONESIA
8. KONSEKUANSI DARI
KARAKTERISTIK TERSEBUT
• SETIAP ANGGOTA MASYARAKAT KURANG
MEMILIKI LOYALITAS TERHADAP
MASYARAKAT SEBAGAI SUATU SISTEM
• MASYARAKAT SECARA KESELURUHAN
KURANG MEMILIKI HOMOGENITAS
KEBUDAYAAN
• ANGGOTA MASYARAKAT KURANG MEMILIKI
DASAR-DASAR UNTUK SALING MEMAHAMI
SATU SAMA LAIN
10. AKIBAT DARI KARAKTERISITK
TERSEBUT :
• MASYARAKAT MAJEMUK INDONESIA DAPAT
DIAMATI DENGAN DUA PENDEKATAN YAITU
KONFLIK DIALEKTIKA dan STRUKTURAL
FUNGSIONAL.
• KONFLIK DAN KONSENSUS MERUPAKAN
GEJALA YANG SELALU ADA DALAM
MASYARAKAT MAJEMUK INDONESIA
11. KONSEP STATUS DAN PERANAN UNTUK MELIHAT
HUBUNGAN INDIVIDU DENGAN SISTEM SOSIAL
• STATUS ADALAH KEDUDUKAN DALAM
STRUKTUR SOSIAL YANG MENEMPATKAN
INDIVIDU DALAM SISTEM SOSIAL
(MASYARAKAT) ASPEK STATIS
• PERANAN ADALAH POLA PERILAKU YANG
DIHARAPKAN DARI INDIVIDU SESUAI DENGAN
STATUS YANG DISANDANGNYA ASPEK
DINAMIS
12. DENGAN DEMIKIAN DALAM SUATU SISTEM
SOSIAL, INDIVIDU AKAN MENDUDUKI POSISI
TERTENTU (STATUS) DAN JUGA HARUS
BERTINDAK (PERAN) SESUAI DENGAN STATUS
YANG DISANDANGNYA YANG DIATUR DALAM
NORMA ATAUA ATURAN YANG TELAH DISEPAKATI
BERSAMA
AKIBATNYA MUNCUL DIFERENSIASI SOSIAL DALAM
MASYARAKAT
13. DIFERENSIASI SOSIAL
• MUNCUL KARENA ADANYA PERBEDAAN DALAM
MASYARAKATSEPERTI PERBEDAAN AGAMA, RAS,
ETNIS, CLAN, PEKERJAAN, BUDAYA, JENIS KELAMIN
DAN LAIN SEBAGAINYA
• PERBEDAAN YANG ADA TIDAK DIKLASIFIKASIKAN
SECARA BERTINGKAT/VERTIKAL
• PERBEDAAN YANG ADA BERSIFAT HORIZONTAL
• DIFERENSIASI ADALAH KLASIFIKASI TERHADAP
PERBEDAAN YANG BIASANYA SAMA (HORISONTAL)
14. Ciri-ciri yang Mendasari
Diferensiasi Sosial
• Ciri Fisik. Misalnya : warna kulit, bentuk
mata, rambut, hidung, muka, dsb.
• Ciri Sosial. karena perbedaan cara pandang
dan pola perilaku dalam masyarakat contohnya
: pola perilaku seorang perawat akan berbeda
dengan seorang karyawan kantor.
• Ciri Budaya, berhubungan dengan pandangan
hidup, nilai, dan norma, misal religi, sistem
kekeluargaan, ketangguhan (etos)
15. Bentuk-bentuk Diferensiasi
Sosial
• Diferensiasi Ras. Ras adalah suatu kelompok manusia yang
memiliki ciri-ciri fisik bawan yang sama. Diferensiasi ras
berarti pengelompokan masyarakat berdasarkan ciri- ciri
fisiknya, bukan budayanya.
• Diferensiasi Suku Bangsa (Etnis). Menurut Hassan Shadily
MA, suku bangsa atau etnis adalah segolongan rakyat yang
masih dianggap mempunyai hubungan biologis. Diferensiasi
suku bangsa merupakan penggologan manusia berdasarkan
ciri-ciri biologis yang sama, seperti ras.
• Namun suku bangsa memiliki ciri-ciri paling mendasar yang
lain, yaitu adanya kesamaan budaya. Suku bangsa memiliki
kesamaan berikut : - ciri fisik - kesenian - bahasa daerah - adat
istiadat
16. Diferensiasi Klen (Clan)
• Klen (Clan) sering juga disebut kerabat luas
atau keluarga besar. Klen merupakan kesatuan
keturunan (genealogis), kesatuan kepercayaan
(religiomagis) dan kesatuan adat (tradisi). Klen
adalah sistem sosial yang berdasarkan ikatan
darah atau keturunan yang sama umumnya
terjadi pada masyarakat unilateral baik melalui
garis ayah (patrilineal) maupun garis ibu
(matrilineal).
17. Diferensiasi Klen (Clan)- lanjutan
• Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal) antara
lain terdapat pada:
– Masyarakat Batak (dengan sebutan Marga)
– Masyarakat Minahasa (klennya disebut Fam),
– Masyarakat Ambon (klennya disebut Fam)
– Masyarakat Flores (klennya disebut Fam)
• Klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal) antara
lain terdapat pada masyarakat Minangkabau, Klennya
disebut suku yang merupakan gabungan dari
kampuang-kampuang.
18. Diferensiasi Agama
• Diferensiasi agama merupakan pengelompokan masyarakat
berdasarkan agama/kepercayaannya.
Komponen-komponen Agama:
・ Emosi keagamaan, yaitu suatu sikap yang tidak rasional yang mampu
menggetarkan jiwa, misalnya sikap takut bercampur percaya.
・ Sistem keyakinan, terwujud dalam bentuk pikiran/gagasan manusia
seperti keyakinan akan sifat-sifat Tuhan, wujud alam gaib, kosmologi,
masa akhirat, cincin sakti, roh nenek moyang, dewa-dewa, dan sebagainya.
・ Upacara keagamaan, yang berupa bentuk ibadah kepada Tuhan, Dewa-
dewa dan Roh Nenek Moyang.
・ Tempat ibadah, seperti Mesjid, Gereja, Pura, Wihara, Kuil, Klenteng.
・ Umat, yakni anggota salah satu agama yang merupakan kesatuan sosial.
19. Diferensiasi Agama (lanjutan)
• Agama dan Masyarakat. Dalam perkembangannya
agama mempengaruhi masyarakat dan demikian juga
masyarakat mempengaruhi agama atau terjadi
interaksi yang dinamis. Di Indonesia, kita mengenal
agama Islam, Katolik, Protestan, Budha dan Hindu.
Disamping itu berkembang pula agama atau
kepercayaan lain, seperti Khong Hu Chu, Aliran
Kepercayaan, Kaharingan dan Kepercayaan-
kepercayaan asli lainnya.
20. Diferensiasi Profesi (pekerjaan)
• Diferensiasi profesi merupakan pengelompokan
masyarakat yang didasarkan pada jenis pekerjaan atau
profesinya.
• Profesi biasanya berkaitan dengan suatu ketrampilan
khusus. Misalnya profesi dosen memerlukan ketrampilan
khusus, seperti : pandai berbicara, suka
membimbing, sabar, dsb.
• Berdasarkan perbedaan profesi kita mengenal kelompok
masyarakat berprofesi seperti
guru, dokter, pedagang, buruh, pegawai negeri, tentara, dan
sebagainya.
• Perbedaan profesi biasanya juga akan berpengaruh pada
perilaku sosialnya. Contohnya, perilaku seorang guru akan
berbeda dengan seorang dokter ketika keduanya melaksanakan
pekerjaannya.
21. Diferensiasi Jenis Kelamin
• Jenis kelamin merupakan kategori dalam
masyarakat yang didasarkan pada perbedaan
seks atau jenis kelamin (perbedaan biologis).
• Perbedaan biologis ini dapat kita lihat dari
struktur organ reproduksi, bentuk tubuh, suara,
dan sebagainya.
• Atas dasar itu, terdapat kelompok masyarakat
laki-laki atau pria dan kelompok perempuan
atau wanita.
22. Diferensiasi Asal Daerah
• Diferensiasi ini merupakan pengelompokan manusia
berdasarkan asal daerah atau tempat tinggalnya, desa
atau kota.
• Terbagi menjadi:
- masyarakat desa : kelompok orang yang tinggal di
pedesaan atau berasal dari desa;
- masyarakat kota : kelompok orang yang tinggal di
perkotaan atau berasal dari kota.
Perbedaan orang desa dengan orang kota dapat kita
temukan dalam hal-hal berikut ini : perilaku,tutur
kata, cara berpakaian, cara menghias rumah, dsb.
23. Diferensiasi Partai
• Demi menampung aspirasi masyarakat
untuk turut serta mengatur negara/
berkuasa, maka bermunculan banyak
sekali partai.
• Diferensiasi partai adalah perbedaan
masyarakat dalam kegiatannya mengatur
kekuasaan negara, yang berupa
kesatuan-kesatuan sosial, seazas,
seideologi dan sealiran.