SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
STRUKTUR MAJEMUK
MASYARAKAT INDONESIA
KONDISI GEOGRAFIS
• LETAK ASTRONOMIS : 60 LU-11,080 LS DAN 950 BT – 141,450 LS
• WILAYAH : DARAT : 1.922.570 KM2 LAUTAN : 3.257.483 KM2
• GARIS PANTAI : 54.716 KM
• BATAS NEGARA :
DARAT 2.830 KM DENGAN MALAYSIA : 1.782 KM, PAPUA
NUIGINI 820 KM TIMOR LESTE : 228 KM
LAUT :
INDIA, AUSTRALIA, SINGAPURA, FILIPINA, THAILAND, BRUNEI
DARUSSALAM, KAMBOJA, DAN MYANMAR
• CUACA : TROPIS, PANAS, LEMBAB, SEJUK DIDATARAN TINGGI
• PULAU : 17.504 BUAH
• GUNUNG : 400 GUNUNG BERAPI (130 AKTIF)
KEPULAUAN
• SUNDA BESAR :
1. SUMATERA : ACEH, SUMUT, SUMBAR, RIAU,
JAMBI, SUMSEL, BENGKULU, LAMPUNG, RIAU
KEPULAUAN, DAN KEP BANGKA BELITUNG
2. JAWA : BANTEN, DKI JAKARTA, JABAR, JATENG,
DI YOGYAKARTA, JATIM
3. KALIMANTAN : KALBAR, KALTIM, KALTENG,
KALSEL
4. SULAWESI : SULUT, GORONTALO, SULTENG,
SULTRA, SULBAR. SULSEL
• SUNDA KECIL
1.BALI
2. NUSA TENGGARA BARAT
3. NUSA TENGGARA TIMUR
• KEPULAUAN MALUKU DAN PAPUA
1. MALUKU UTARA
2. MALUKU
3. PAPUA
4. PAPUA BARAT
KONDISI SOSIAL BUDAYA
• PENDUDUK : 230.000.000 JIWA
• PERSEBARAN : 65 % DI JAWA
• SUKU BANGSA : 300 SUKU BANGSA DENGAN
BAHASA DAN TRADISI MASING-MASING
• AGAMA : 5 AGAMA DIAKUI (80% LEBIH ISLAM)
KARAKTERISTIK MASYARAKAT INDONESIA
•MASYARAKAT INDONESIA SANGAT
HETEROGEN BAIK SECARA VERTIKAL
MAUPUN HORIZONTAL
•MASYARAKAT INDONESIA MEMILIKI
SUSUNAN DENGAN CIRI PLURALITAS YANG
SANGAT TINGGI
•AKIBATNYA MASYARAKAT INDONESIA
SANGAT RAWAN TERJADI KONFLIK
•DENGAN DEMIKIAN MASYARAKAT
INDONESIA DIKATEGORIKAN SEBAGAI
MASYARAKAT MAJEMUK
• MASYARAKAT MAJEMUK (PLURAL SOCIETIES)
YANG TERDIRI ATAS DUA ATAU LEBIH ELEMEN
YANG HIDUP SENDIRI-SENDIRI TANPA ADA
PEMBARUAN SATU SAMA LAIN DALAM
KESATUAN POLITIK (Furnival)
• TIDAK ADA PERMINTAAN SOSIAL YANG
DIHAYATI ANGGOTA MASYARAKAT YANG
MENYEBABKAN MUNCULNYA KARAKTERISTIK
PEREKONOMIAN YANG KHAS/BERBEDA
MASYARAKAT MAJEMUK INDONESIA
KONSEKUANSI DARI
KARAKTERISTIK TERSEBUT
• SETIAP ANGGOTA MASYARAKAT KURANG
MEMILIKI LOYALITAS TERHADAP
MASYARAKAT SEBAGAI SUATU SISTEM
• MASYARAKAT SECARA KESELURUHAN
KURANG MEMILIKI HOMOGENITAS
KEBUDAYAAN
• ANGGOTA MASYARAKAT KURANG MEMILIKI
DASAR-DASAR UNTUK SALING MEMAHAMI
SATU SAMA LAIN
MASYARAKAT MAJEMUK INDONESIA
DITANDAI DENGAN:
• MAJEMUK secara HORIZONTAL
• MAJEMUK secara VERTIKAL
AKIBAT DARI KARAKTERISITK
TERSEBUT :
• MASYARAKAT MAJEMUK INDONESIA DAPAT
DIAMATI DENGAN DUA PENDEKATAN YAITU
KONFLIK DIALEKTIKA dan STRUKTURAL
FUNGSIONAL.
• KONFLIK DAN KONSENSUS MERUPAKAN
GEJALA YANG SELALU ADA DALAM
MASYARAKAT MAJEMUK INDONESIA
KONSEP STATUS DAN PERANAN UNTUK MELIHAT
HUBUNGAN INDIVIDU DENGAN SISTEM SOSIAL
• STATUS ADALAH KEDUDUKAN DALAM
STRUKTUR SOSIAL YANG MENEMPATKAN
INDIVIDU DALAM SISTEM SOSIAL
(MASYARAKAT) ASPEK STATIS
• PERANAN ADALAH POLA PERILAKU YANG
DIHARAPKAN DARI INDIVIDU SESUAI DENGAN
STATUS YANG DISANDANGNYA ASPEK
DINAMIS
DENGAN DEMIKIAN DALAM SUATU SISTEM
SOSIAL, INDIVIDU AKAN MENDUDUKI POSISI
TERTENTU (STATUS) DAN JUGA HARUS
BERTINDAK (PERAN) SESUAI DENGAN STATUS
YANG DISANDANGNYA YANG DIATUR DALAM
NORMA ATAUA ATURAN YANG TELAH DISEPAKATI
BERSAMA
AKIBATNYA MUNCUL DIFERENSIASI SOSIAL DALAM
MASYARAKAT
DIFERENSIASI SOSIAL
• MUNCUL KARENA ADANYA PERBEDAAN DALAM
MASYARAKATSEPERTI PERBEDAAN AGAMA, RAS,
ETNIS, CLAN, PEKERJAAN, BUDAYA, JENIS KELAMIN
DAN LAIN SEBAGAINYA
• PERBEDAAN YANG ADA TIDAK DIKLASIFIKASIKAN
SECARA BERTINGKAT/VERTIKAL
• PERBEDAAN YANG ADA BERSIFAT HORIZONTAL
• DIFERENSIASI ADALAH KLASIFIKASI TERHADAP
PERBEDAAN YANG BIASANYA SAMA (HORISONTAL)
Ciri-ciri yang Mendasari
Diferensiasi Sosial
• Ciri Fisik. Misalnya : warna kulit, bentuk
mata, rambut, hidung, muka, dsb.
• Ciri Sosial. karena perbedaan cara pandang
dan pola perilaku dalam masyarakat contohnya
: pola perilaku seorang perawat akan berbeda
dengan seorang karyawan kantor.
• Ciri Budaya, berhubungan dengan pandangan
hidup, nilai, dan norma, misal religi, sistem
kekeluargaan, ketangguhan (etos)
Bentuk-bentuk Diferensiasi
Sosial
• Diferensiasi Ras. Ras adalah suatu kelompok manusia yang
memiliki ciri-ciri fisik bawan yang sama. Diferensiasi ras
berarti pengelompokan masyarakat berdasarkan ciri- ciri
fisiknya, bukan budayanya.
• Diferensiasi Suku Bangsa (Etnis). Menurut Hassan Shadily
MA, suku bangsa atau etnis adalah segolongan rakyat yang
masih dianggap mempunyai hubungan biologis. Diferensiasi
suku bangsa merupakan penggologan manusia berdasarkan
ciri-ciri biologis yang sama, seperti ras.
• Namun suku bangsa memiliki ciri-ciri paling mendasar yang
lain, yaitu adanya kesamaan budaya. Suku bangsa memiliki
kesamaan berikut : - ciri fisik - kesenian - bahasa daerah - adat
istiadat
Diferensiasi Klen (Clan)
• Klen (Clan) sering juga disebut kerabat luas
atau keluarga besar. Klen merupakan kesatuan
keturunan (genealogis), kesatuan kepercayaan
(religiomagis) dan kesatuan adat (tradisi). Klen
adalah sistem sosial yang berdasarkan ikatan
darah atau keturunan yang sama umumnya
terjadi pada masyarakat unilateral baik melalui
garis ayah (patrilineal) maupun garis ibu
(matrilineal).
Diferensiasi Klen (Clan)- lanjutan
• Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal) antara
lain terdapat pada:
– Masyarakat Batak (dengan sebutan Marga)
– Masyarakat Minahasa (klennya disebut Fam),
– Masyarakat Ambon (klennya disebut Fam)
– Masyarakat Flores (klennya disebut Fam)
• Klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal) antara
lain terdapat pada masyarakat Minangkabau, Klennya
disebut suku yang merupakan gabungan dari
kampuang-kampuang.
Diferensiasi Agama
• Diferensiasi agama merupakan pengelompokan masyarakat
berdasarkan agama/kepercayaannya.
Komponen-komponen Agama:
・ Emosi keagamaan, yaitu suatu sikap yang tidak rasional yang mampu
menggetarkan jiwa, misalnya sikap takut bercampur percaya.
・ Sistem keyakinan, terwujud dalam bentuk pikiran/gagasan manusia
seperti keyakinan akan sifat-sifat Tuhan, wujud alam gaib, kosmologi,
masa akhirat, cincin sakti, roh nenek moyang, dewa-dewa, dan sebagainya.
・ Upacara keagamaan, yang berupa bentuk ibadah kepada Tuhan, Dewa-
dewa dan Roh Nenek Moyang.
・ Tempat ibadah, seperti Mesjid, Gereja, Pura, Wihara, Kuil, Klenteng.
・ Umat, yakni anggota salah satu agama yang merupakan kesatuan sosial.
Diferensiasi Agama (lanjutan)
• Agama dan Masyarakat. Dalam perkembangannya
agama mempengaruhi masyarakat dan demikian juga
masyarakat mempengaruhi agama atau terjadi
interaksi yang dinamis. Di Indonesia, kita mengenal
agama Islam, Katolik, Protestan, Budha dan Hindu.
Disamping itu berkembang pula agama atau
kepercayaan lain, seperti Khong Hu Chu, Aliran
Kepercayaan, Kaharingan dan Kepercayaan-
kepercayaan asli lainnya.
Diferensiasi Profesi (pekerjaan)
• Diferensiasi profesi merupakan pengelompokan
masyarakat yang didasarkan pada jenis pekerjaan atau
profesinya.
• Profesi biasanya berkaitan dengan suatu ketrampilan
khusus. Misalnya profesi dosen memerlukan ketrampilan
khusus, seperti : pandai berbicara, suka
membimbing, sabar, dsb.
• Berdasarkan perbedaan profesi kita mengenal kelompok
masyarakat berprofesi seperti
guru, dokter, pedagang, buruh, pegawai negeri, tentara, dan
sebagainya.
• Perbedaan profesi biasanya juga akan berpengaruh pada
perilaku sosialnya. Contohnya, perilaku seorang guru akan
berbeda dengan seorang dokter ketika keduanya melaksanakan
pekerjaannya.
Diferensiasi Jenis Kelamin
• Jenis kelamin merupakan kategori dalam
masyarakat yang didasarkan pada perbedaan
seks atau jenis kelamin (perbedaan biologis).
• Perbedaan biologis ini dapat kita lihat dari
struktur organ reproduksi, bentuk tubuh, suara,
dan sebagainya.
• Atas dasar itu, terdapat kelompok masyarakat
laki-laki atau pria dan kelompok perempuan
atau wanita.
Diferensiasi Asal Daerah
• Diferensiasi ini merupakan pengelompokan manusia
berdasarkan asal daerah atau tempat tinggalnya, desa
atau kota.
• Terbagi menjadi:
- masyarakat desa : kelompok orang yang tinggal di
pedesaan atau berasal dari desa;
- masyarakat kota : kelompok orang yang tinggal di
perkotaan atau berasal dari kota.
Perbedaan orang desa dengan orang kota dapat kita
temukan dalam hal-hal berikut ini : perilaku,tutur
kata, cara berpakaian, cara menghias rumah, dsb.
Diferensiasi Partai
• Demi menampung aspirasi masyarakat
untuk turut serta mengatur negara/
berkuasa, maka bermunculan banyak
sekali partai.
• Diferensiasi partai adalah perbedaan
masyarakat dalam kegiatannya mengatur
kekuasaan negara, yang berupa
kesatuan-kesatuan sosial, seazas,
seideologi dan sealiran.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Bab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politikBab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politikyudikrismen1
 
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKANPOWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKANYompa Muda
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastondinnianggra
 
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem FilsafatPancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem FilsafatFair Nurfachrizi
 
Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Salma Van Licht
 
Presentasi sistem sosial budaya indonesia
Presentasi sistem sosial budaya indonesiaPresentasi sistem sosial budaya indonesia
Presentasi sistem sosial budaya indonesiaRatna Yunita
 
Sistem Mata Pencaharian
Sistem Mata PencaharianSistem Mata Pencaharian
Sistem Mata PencaharianErna Mariana
 
PATOLOGI SOSIAL DAN TEORINYA.pptx
PATOLOGI SOSIAL DAN TEORINYA.pptxPATOLOGI SOSIAL DAN TEORINYA.pptx
PATOLOGI SOSIAL DAN TEORINYA.pptxashrafkhairulAzam
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)Tri Widodo W. UTOMO
 
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem EtikaEsensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etikadayurikaperdana19
 
Pertemuan ke 4 - masalah sosial dan isu kebijakan sosial
Pertemuan ke 4 - masalah sosial dan isu kebijakan sosialPertemuan ke 4 - masalah sosial dan isu kebijakan sosial
Pertemuan ke 4 - masalah sosial dan isu kebijakan sosialUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
 
Landasan sosial budaya
Landasan sosial budayaLandasan sosial budaya
Landasan sosial budayaIrwan Syah
 
SUMBER PENDIDIKAN MORAL
SUMBER PENDIDIKAN MORALSUMBER PENDIDIKAN MORAL
SUMBER PENDIDIKAN MORALArmadira Enno
 

What's hot (20)

Bab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politikBab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politik
 
Antropologi -Dinamika Kebudayaan-
Antropologi -Dinamika Kebudayaan-Antropologi -Dinamika Kebudayaan-
Antropologi -Dinamika Kebudayaan-
 
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKANPOWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
 
Struktur masyarakat indonesia
Struktur masyarakat indonesiaStruktur masyarakat indonesia
Struktur masyarakat indonesia
 
Tugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantaraTugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantara
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david easton
 
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem FilsafatPancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
 
Paradigma Sosiologi
Paradigma SosiologiParadigma Sosiologi
Paradigma Sosiologi
 
Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3
 
Presentasi sistem sosial budaya indonesia
Presentasi sistem sosial budaya indonesiaPresentasi sistem sosial budaya indonesia
Presentasi sistem sosial budaya indonesia
 
Sistem Mata Pencaharian
Sistem Mata PencaharianSistem Mata Pencaharian
Sistem Mata Pencaharian
 
Sistem sosial budaya indonesia
Sistem sosial budaya indonesiaSistem sosial budaya indonesia
Sistem sosial budaya indonesia
 
PATOLOGI SOSIAL DAN TEORINYA.pptx
PATOLOGI SOSIAL DAN TEORINYA.pptxPATOLOGI SOSIAL DAN TEORINYA.pptx
PATOLOGI SOSIAL DAN TEORINYA.pptx
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
 
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem EtikaEsensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Pertemuan ke 4 - masalah sosial dan isu kebijakan sosial
Pertemuan ke 4 - masalah sosial dan isu kebijakan sosialPertemuan ke 4 - masalah sosial dan isu kebijakan sosial
Pertemuan ke 4 - masalah sosial dan isu kebijakan sosial
 
Landasan sosial budaya
Landasan sosial budayaLandasan sosial budaya
Landasan sosial budaya
 
Sistem budaya indonesia
Sistem budaya indonesiaSistem budaya indonesia
Sistem budaya indonesia
 
Sistem Sosial
Sistem SosialSistem Sosial
Sistem Sosial
 
SUMBER PENDIDIKAN MORAL
SUMBER PENDIDIKAN MORALSUMBER PENDIDIKAN MORAL
SUMBER PENDIDIKAN MORAL
 

Similar to STRUKTUR MAJEMUK

Bab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudaya
Bab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudayaBab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudaya
Bab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudayaCikgu Ana
 
Pres.sosio diferensiasi sosial
Pres.sosio diferensiasi sosialPres.sosio diferensiasi sosial
Pres.sosio diferensiasi sosialMY WORLD
 
Hubunganetnik konsepasas-100822014114-phpapp02
Hubunganetnik konsepasas-100822014114-phpapp02Hubunganetnik konsepasas-100822014114-phpapp02
Hubunganetnik konsepasas-100822014114-phpapp02Fatihah Anuar
 
KONSEP ASAS (HUBUNGAN ETNIK)
KONSEP ASAS (HUBUNGAN ETNIK) KONSEP ASAS (HUBUNGAN ETNIK)
KONSEP ASAS (HUBUNGAN ETNIK) Ashikin Azeman
 
CTU555 Sejarah Malaysia - Kesepaduan dalam Kepelbagaian di Malaysia
CTU555 Sejarah Malaysia - Kesepaduan dalam Kepelbagaian di MalaysiaCTU555 Sejarah Malaysia - Kesepaduan dalam Kepelbagaian di Malaysia
CTU555 Sejarah Malaysia - Kesepaduan dalam Kepelbagaian di MalaysiaMahyuddin Khalid
 
PERMASALAHAN_KEBERAGAMAN_DALAM_MASYARAKAT_INDONESIA_bab_4_kls_9.pptx
PERMASALAHAN_KEBERAGAMAN_DALAM_MASYARAKAT_INDONESIA_bab_4_kls_9.pptxPERMASALAHAN_KEBERAGAMAN_DALAM_MASYARAKAT_INDONESIA_bab_4_kls_9.pptx
PERMASALAHAN_KEBERAGAMAN_DALAM_MASYARAKAT_INDONESIA_bab_4_kls_9.pptxNonfiTan
 
Hubungan Etnik 2011 - Konsep Asas
Hubungan Etnik 2011 - Konsep AsasHubungan Etnik 2011 - Konsep Asas
Hubungan Etnik 2011 - Konsep AsasMahyuddin Khalid
 
Struktur masyarakat-indonesia.selesai
Struktur masyarakat-indonesia.selesaiStruktur masyarakat-indonesia.selesai
Struktur masyarakat-indonesia.selesaiBagoes Prasetya
 
konsep-konsep asas hubungan etnik
konsep-konsep asas hubungan etnikkonsep-konsep asas hubungan etnik
konsep-konsep asas hubungan etnikRaJa MakSum
 
vdocuments.mx_edup3073-budaya-dan-pembelajaran.pdf
vdocuments.mx_edup3073-budaya-dan-pembelajaran.pdfvdocuments.mx_edup3073-budaya-dan-pembelajaran.pdf
vdocuments.mx_edup3073-budaya-dan-pembelajaran.pdfAlHadmie1
 
EDUP3073 - Budaya dan Pembelajaran
EDUP3073 - Budaya dan PembelajaranEDUP3073 - Budaya dan Pembelajaran
EDUP3073 - Budaya dan PembelajaranMohd Suhaimin Isnen
 
Ethnic relations (konsep)
Ethnic relations (konsep)Ethnic relations (konsep)
Ethnic relations (konsep)Rosdiana Din
 
BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553
BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553
BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553Muhammad Arif Amir
 
Topik 2 potret hubungan etnik
Topik 2 potret hubungan etnikTopik 2 potret hubungan etnik
Topik 2 potret hubungan etnikDatoknye
 
Pokok pokok sistem sosial budaya indonesia
Pokok pokok sistem sosial budaya indonesiaPokok pokok sistem sosial budaya indonesia
Pokok pokok sistem sosial budaya indonesiaMuchlis Soleiman
 

Similar to STRUKTUR MAJEMUK (20)

Bab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudaya
Bab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudayaBab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudaya
Bab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudaya
 
Pres.sosio diferensiasi sosial
Pres.sosio diferensiasi sosialPres.sosio diferensiasi sosial
Pres.sosio diferensiasi sosial
 
Hubunganetnik konsepasas-100822014114-phpapp02
Hubunganetnik konsepasas-100822014114-phpapp02Hubunganetnik konsepasas-100822014114-phpapp02
Hubunganetnik konsepasas-100822014114-phpapp02
 
KONSEP ASAS (HUBUNGAN ETNIK)
KONSEP ASAS (HUBUNGAN ETNIK) KONSEP ASAS (HUBUNGAN ETNIK)
KONSEP ASAS (HUBUNGAN ETNIK)
 
CTU555 Sejarah Malaysia - Kesepaduan dalam Kepelbagaian di Malaysia
CTU555 Sejarah Malaysia - Kesepaduan dalam Kepelbagaian di MalaysiaCTU555 Sejarah Malaysia - Kesepaduan dalam Kepelbagaian di Malaysia
CTU555 Sejarah Malaysia - Kesepaduan dalam Kepelbagaian di Malaysia
 
PERMASALAHAN_KEBERAGAMAN_DALAM_MASYARAKAT_INDONESIA_bab_4_kls_9.pptx
PERMASALAHAN_KEBERAGAMAN_DALAM_MASYARAKAT_INDONESIA_bab_4_kls_9.pptxPERMASALAHAN_KEBERAGAMAN_DALAM_MASYARAKAT_INDONESIA_bab_4_kls_9.pptx
PERMASALAHAN_KEBERAGAMAN_DALAM_MASYARAKAT_INDONESIA_bab_4_kls_9.pptx
 
BAB 3.pptx
BAB 3.pptxBAB 3.pptx
BAB 3.pptx
 
Hubungan Etnik 2011 - Konsep Asas
Hubungan Etnik 2011 - Konsep AsasHubungan Etnik 2011 - Konsep Asas
Hubungan Etnik 2011 - Konsep Asas
 
Struktur masyarakat-indonesia.selesai
Struktur masyarakat-indonesia.selesaiStruktur masyarakat-indonesia.selesai
Struktur masyarakat-indonesia.selesai
 
Konsep masyarakat
Konsep masyarakatKonsep masyarakat
Konsep masyarakat
 
konsep-konsep asas hubungan etnik
konsep-konsep asas hubungan etnikkonsep-konsep asas hubungan etnik
konsep-konsep asas hubungan etnik
 
vdocuments.mx_edup3073-budaya-dan-pembelajaran.pdf
vdocuments.mx_edup3073-budaya-dan-pembelajaran.pdfvdocuments.mx_edup3073-budaya-dan-pembelajaran.pdf
vdocuments.mx_edup3073-budaya-dan-pembelajaran.pdf
 
EDUP3073 - Budaya dan Pembelajaran
EDUP3073 - Budaya dan PembelajaranEDUP3073 - Budaya dan Pembelajaran
EDUP3073 - Budaya dan Pembelajaran
 
Bab 2 -konsep budaya)
Bab 2 -konsep budaya)Bab 2 -konsep budaya)
Bab 2 -konsep budaya)
 
Bab 2 -konsep budaya)
Bab 2 -konsep budaya)Bab 2 -konsep budaya)
Bab 2 -konsep budaya)
 
Ethnic relations (konsep)
Ethnic relations (konsep)Ethnic relations (konsep)
Ethnic relations (konsep)
 
BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553
BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553
BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553
 
Struktur sosial
Struktur sosialStruktur sosial
Struktur sosial
 
Topik 2 potret hubungan etnik
Topik 2 potret hubungan etnikTopik 2 potret hubungan etnik
Topik 2 potret hubungan etnik
 
Pokok pokok sistem sosial budaya indonesia
Pokok pokok sistem sosial budaya indonesiaPokok pokok sistem sosial budaya indonesia
Pokok pokok sistem sosial budaya indonesia
 

More from HIMA KS FISIP UNPAD (20)

Rca
RcaRca
Rca
 
Persos
PersosPersos
Persos
 
Scenario planning
Scenario planningScenario planning
Scenario planning
 
Instrumen perencanaan
Instrumen perencanaanInstrumen perencanaan
Instrumen perencanaan
 
Relevansi stukep kessos
Relevansi stukep kessosRelevansi stukep kessos
Relevansi stukep kessos
 
Perkawinan
PerkawinanPerkawinan
Perkawinan
 
Mortalitas
MortalitasMortalitas
Mortalitas
 
Fertilitas
FertilitasFertilitas
Fertilitas
 
Demografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukanDemografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukan
 
4. perkembangan ham di indonesia`
4. perkembangan ham di indonesia`4. perkembangan ham di indonesia`
4. perkembangan ham di indonesia`
 
3. perkembangan ham di dunia
3. perkembangan ham di dunia3. perkembangan ham di dunia
3. perkembangan ham di dunia
 
2. pengantar konsep ham
2. pengantar konsep ham2. pengantar konsep ham
2. pengantar konsep ham
 
1. pertimbangan filosofis peraturan tentang hak asasi manusia
1. pertimbangan filosofis peraturan tentang hak asasi manusia1. pertimbangan filosofis peraturan tentang hak asasi manusia
1. pertimbangan filosofis peraturan tentang hak asasi manusia
 
Menyusun out line bab ii
Menyusun out line bab iiMenyusun out line bab ii
Menyusun out line bab ii
 
Kasus skripsi
Kasus skripsiKasus skripsi
Kasus skripsi
 
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsiPanduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
 
5 6.proses penelitian
5 6.proses penelitian5 6.proses penelitian
5 6.proses penelitian
 
Sistematika penulisan skripsi ks
Sistematika penulisan skripsi ksSistematika penulisan skripsi ks
Sistematika penulisan skripsi ks
 
Proposal penelitian 2012
Proposal penelitian 2012Proposal penelitian 2012
Proposal penelitian 2012
 
Perancangan program
Perancangan programPerancangan program
Perancangan program
 

STRUKTUR MAJEMUK

  • 2. KONDISI GEOGRAFIS • LETAK ASTRONOMIS : 60 LU-11,080 LS DAN 950 BT – 141,450 LS • WILAYAH : DARAT : 1.922.570 KM2 LAUTAN : 3.257.483 KM2 • GARIS PANTAI : 54.716 KM • BATAS NEGARA : DARAT 2.830 KM DENGAN MALAYSIA : 1.782 KM, PAPUA NUIGINI 820 KM TIMOR LESTE : 228 KM LAUT : INDIA, AUSTRALIA, SINGAPURA, FILIPINA, THAILAND, BRUNEI DARUSSALAM, KAMBOJA, DAN MYANMAR • CUACA : TROPIS, PANAS, LEMBAB, SEJUK DIDATARAN TINGGI • PULAU : 17.504 BUAH • GUNUNG : 400 GUNUNG BERAPI (130 AKTIF)
  • 3. KEPULAUAN • SUNDA BESAR : 1. SUMATERA : ACEH, SUMUT, SUMBAR, RIAU, JAMBI, SUMSEL, BENGKULU, LAMPUNG, RIAU KEPULAUAN, DAN KEP BANGKA BELITUNG 2. JAWA : BANTEN, DKI JAKARTA, JABAR, JATENG, DI YOGYAKARTA, JATIM 3. KALIMANTAN : KALBAR, KALTIM, KALTENG, KALSEL 4. SULAWESI : SULUT, GORONTALO, SULTENG, SULTRA, SULBAR. SULSEL
  • 4. • SUNDA KECIL 1.BALI 2. NUSA TENGGARA BARAT 3. NUSA TENGGARA TIMUR • KEPULAUAN MALUKU DAN PAPUA 1. MALUKU UTARA 2. MALUKU 3. PAPUA 4. PAPUA BARAT
  • 5. KONDISI SOSIAL BUDAYA • PENDUDUK : 230.000.000 JIWA • PERSEBARAN : 65 % DI JAWA • SUKU BANGSA : 300 SUKU BANGSA DENGAN BAHASA DAN TRADISI MASING-MASING • AGAMA : 5 AGAMA DIAKUI (80% LEBIH ISLAM)
  • 6. KARAKTERISTIK MASYARAKAT INDONESIA •MASYARAKAT INDONESIA SANGAT HETEROGEN BAIK SECARA VERTIKAL MAUPUN HORIZONTAL •MASYARAKAT INDONESIA MEMILIKI SUSUNAN DENGAN CIRI PLURALITAS YANG SANGAT TINGGI •AKIBATNYA MASYARAKAT INDONESIA SANGAT RAWAN TERJADI KONFLIK •DENGAN DEMIKIAN MASYARAKAT INDONESIA DIKATEGORIKAN SEBAGAI MASYARAKAT MAJEMUK
  • 7. • MASYARAKAT MAJEMUK (PLURAL SOCIETIES) YANG TERDIRI ATAS DUA ATAU LEBIH ELEMEN YANG HIDUP SENDIRI-SENDIRI TANPA ADA PEMBARUAN SATU SAMA LAIN DALAM KESATUAN POLITIK (Furnival) • TIDAK ADA PERMINTAAN SOSIAL YANG DIHAYATI ANGGOTA MASYARAKAT YANG MENYEBABKAN MUNCULNYA KARAKTERISTIK PEREKONOMIAN YANG KHAS/BERBEDA MASYARAKAT MAJEMUK INDONESIA
  • 8. KONSEKUANSI DARI KARAKTERISTIK TERSEBUT • SETIAP ANGGOTA MASYARAKAT KURANG MEMILIKI LOYALITAS TERHADAP MASYARAKAT SEBAGAI SUATU SISTEM • MASYARAKAT SECARA KESELURUHAN KURANG MEMILIKI HOMOGENITAS KEBUDAYAAN • ANGGOTA MASYARAKAT KURANG MEMILIKI DASAR-DASAR UNTUK SALING MEMAHAMI SATU SAMA LAIN
  • 9. MASYARAKAT MAJEMUK INDONESIA DITANDAI DENGAN: • MAJEMUK secara HORIZONTAL • MAJEMUK secara VERTIKAL
  • 10. AKIBAT DARI KARAKTERISITK TERSEBUT : • MASYARAKAT MAJEMUK INDONESIA DAPAT DIAMATI DENGAN DUA PENDEKATAN YAITU KONFLIK DIALEKTIKA dan STRUKTURAL FUNGSIONAL. • KONFLIK DAN KONSENSUS MERUPAKAN GEJALA YANG SELALU ADA DALAM MASYARAKAT MAJEMUK INDONESIA
  • 11. KONSEP STATUS DAN PERANAN UNTUK MELIHAT HUBUNGAN INDIVIDU DENGAN SISTEM SOSIAL • STATUS ADALAH KEDUDUKAN DALAM STRUKTUR SOSIAL YANG MENEMPATKAN INDIVIDU DALAM SISTEM SOSIAL (MASYARAKAT) ASPEK STATIS • PERANAN ADALAH POLA PERILAKU YANG DIHARAPKAN DARI INDIVIDU SESUAI DENGAN STATUS YANG DISANDANGNYA ASPEK DINAMIS
  • 12. DENGAN DEMIKIAN DALAM SUATU SISTEM SOSIAL, INDIVIDU AKAN MENDUDUKI POSISI TERTENTU (STATUS) DAN JUGA HARUS BERTINDAK (PERAN) SESUAI DENGAN STATUS YANG DISANDANGNYA YANG DIATUR DALAM NORMA ATAUA ATURAN YANG TELAH DISEPAKATI BERSAMA AKIBATNYA MUNCUL DIFERENSIASI SOSIAL DALAM MASYARAKAT
  • 13. DIFERENSIASI SOSIAL • MUNCUL KARENA ADANYA PERBEDAAN DALAM MASYARAKATSEPERTI PERBEDAAN AGAMA, RAS, ETNIS, CLAN, PEKERJAAN, BUDAYA, JENIS KELAMIN DAN LAIN SEBAGAINYA • PERBEDAAN YANG ADA TIDAK DIKLASIFIKASIKAN SECARA BERTINGKAT/VERTIKAL • PERBEDAAN YANG ADA BERSIFAT HORIZONTAL • DIFERENSIASI ADALAH KLASIFIKASI TERHADAP PERBEDAAN YANG BIASANYA SAMA (HORISONTAL)
  • 14. Ciri-ciri yang Mendasari Diferensiasi Sosial • Ciri Fisik. Misalnya : warna kulit, bentuk mata, rambut, hidung, muka, dsb. • Ciri Sosial. karena perbedaan cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat contohnya : pola perilaku seorang perawat akan berbeda dengan seorang karyawan kantor. • Ciri Budaya, berhubungan dengan pandangan hidup, nilai, dan norma, misal religi, sistem kekeluargaan, ketangguhan (etos)
  • 15. Bentuk-bentuk Diferensiasi Sosial • Diferensiasi Ras. Ras adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawan yang sama. Diferensiasi ras berarti pengelompokan masyarakat berdasarkan ciri- ciri fisiknya, bukan budayanya. • Diferensiasi Suku Bangsa (Etnis). Menurut Hassan Shadily MA, suku bangsa atau etnis adalah segolongan rakyat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis. Diferensiasi suku bangsa merupakan penggologan manusia berdasarkan ciri-ciri biologis yang sama, seperti ras. • Namun suku bangsa memiliki ciri-ciri paling mendasar yang lain, yaitu adanya kesamaan budaya. Suku bangsa memiliki kesamaan berikut : - ciri fisik - kesenian - bahasa daerah - adat istiadat
  • 16. Diferensiasi Klen (Clan) • Klen (Clan) sering juga disebut kerabat luas atau keluarga besar. Klen merupakan kesatuan keturunan (genealogis), kesatuan kepercayaan (religiomagis) dan kesatuan adat (tradisi). Klen adalah sistem sosial yang berdasarkan ikatan darah atau keturunan yang sama umumnya terjadi pada masyarakat unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal) maupun garis ibu (matrilineal).
  • 17. Diferensiasi Klen (Clan)- lanjutan • Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal) antara lain terdapat pada: – Masyarakat Batak (dengan sebutan Marga) – Masyarakat Minahasa (klennya disebut Fam), – Masyarakat Ambon (klennya disebut Fam) – Masyarakat Flores (klennya disebut Fam) • Klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal) antara lain terdapat pada masyarakat Minangkabau, Klennya disebut suku yang merupakan gabungan dari kampuang-kampuang.
  • 18. Diferensiasi Agama • Diferensiasi agama merupakan pengelompokan masyarakat berdasarkan agama/kepercayaannya. Komponen-komponen Agama: ・ Emosi keagamaan, yaitu suatu sikap yang tidak rasional yang mampu menggetarkan jiwa, misalnya sikap takut bercampur percaya. ・ Sistem keyakinan, terwujud dalam bentuk pikiran/gagasan manusia seperti keyakinan akan sifat-sifat Tuhan, wujud alam gaib, kosmologi, masa akhirat, cincin sakti, roh nenek moyang, dewa-dewa, dan sebagainya. ・ Upacara keagamaan, yang berupa bentuk ibadah kepada Tuhan, Dewa- dewa dan Roh Nenek Moyang. ・ Tempat ibadah, seperti Mesjid, Gereja, Pura, Wihara, Kuil, Klenteng. ・ Umat, yakni anggota salah satu agama yang merupakan kesatuan sosial.
  • 19. Diferensiasi Agama (lanjutan) • Agama dan Masyarakat. Dalam perkembangannya agama mempengaruhi masyarakat dan demikian juga masyarakat mempengaruhi agama atau terjadi interaksi yang dinamis. Di Indonesia, kita mengenal agama Islam, Katolik, Protestan, Budha dan Hindu. Disamping itu berkembang pula agama atau kepercayaan lain, seperti Khong Hu Chu, Aliran Kepercayaan, Kaharingan dan Kepercayaan- kepercayaan asli lainnya.
  • 20. Diferensiasi Profesi (pekerjaan) • Diferensiasi profesi merupakan pengelompokan masyarakat yang didasarkan pada jenis pekerjaan atau profesinya. • Profesi biasanya berkaitan dengan suatu ketrampilan khusus. Misalnya profesi dosen memerlukan ketrampilan khusus, seperti : pandai berbicara, suka membimbing, sabar, dsb. • Berdasarkan perbedaan profesi kita mengenal kelompok masyarakat berprofesi seperti guru, dokter, pedagang, buruh, pegawai negeri, tentara, dan sebagainya. • Perbedaan profesi biasanya juga akan berpengaruh pada perilaku sosialnya. Contohnya, perilaku seorang guru akan berbeda dengan seorang dokter ketika keduanya melaksanakan pekerjaannya.
  • 21. Diferensiasi Jenis Kelamin • Jenis kelamin merupakan kategori dalam masyarakat yang didasarkan pada perbedaan seks atau jenis kelamin (perbedaan biologis). • Perbedaan biologis ini dapat kita lihat dari struktur organ reproduksi, bentuk tubuh, suara, dan sebagainya. • Atas dasar itu, terdapat kelompok masyarakat laki-laki atau pria dan kelompok perempuan atau wanita.
  • 22. Diferensiasi Asal Daerah • Diferensiasi ini merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal daerah atau tempat tinggalnya, desa atau kota. • Terbagi menjadi: - masyarakat desa : kelompok orang yang tinggal di pedesaan atau berasal dari desa; - masyarakat kota : kelompok orang yang tinggal di perkotaan atau berasal dari kota. Perbedaan orang desa dengan orang kota dapat kita temukan dalam hal-hal berikut ini : perilaku,tutur kata, cara berpakaian, cara menghias rumah, dsb.
  • 23. Diferensiasi Partai • Demi menampung aspirasi masyarakat untuk turut serta mengatur negara/ berkuasa, maka bermunculan banyak sekali partai. • Diferensiasi partai adalah perbedaan masyarakat dalam kegiatannya mengatur kekuasaan negara, yang berupa kesatuan-kesatuan sosial, seazas, seideologi dan sealiran.