SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Program Studi Ilmu Komunikasi
Universitas Ibnu Chaldun Jakarta
2014
1
1. Komunikasi antar Persona (gethok tular)
2. Media Rakyat/Media Tradisional
3. Koran Masuk Desa (KMD)
4. Media dan Kesenian Tradisional
5. Penyuluh dan Juru penerang (JUPEN)
2
 Pola Komunikasi ini didesa dilakukan secara
lisan dimana “pesan” disampaikan dari satu
orang ke orang yang lainnya melalui suara
manusia
 Pola komunikasi ini merupakan salah satu pola
komunikasi yang tertua dijalankan dipedesaaan.
 Hal ini dilakukan oleh masyarakat desa Karena
belum semua masyarakat desa sepenuhnya
percaya kepada “pesan” yang disampaikan oleh
media massa.
3
 Juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
sebagian masyarakat desa yang belum tinggi.
 Masyarakat lebih percaya kepada informasi
yang dierikan oleh orang yang mereka percaya
memiliki kelebihan darai pada masyarakat
umumnya (pemimpin opini/Opinion Leader)
4
 Sejalan dengan perkembangan masyarakat desa
terutama sekali dalm perkembangan pendidikan
masyarakat desa, mak pola komunikasi antar
persona sudah mulai tidak lagi menjadi andalan
dipedesaan.
 Masyarakat mulai beralih kedalam pola
komunikasi bermedia, salah satunya adalah
Media Rakyat
5
 Berrigan (1979), Media Rakyat adalah :
1. Media yang bertumpu pada landasan kebutuhan
dari khalayaknya
2. Media yang digunakan oleh masyarakat dan tujuan
media digunakan unuk masyarakat.
3. Media yang memberikan kesempatan kepada
masyarakat untuk memperoleh informasi sesuai
dengan keinginan
4. Media yang menampung partispasi masyarakat
sebagai perencanaan, produksi, dan pelaksana
5. Sasaran bagi masyarakat untuk mengemukakan
sesuatu bukan untuk menyatakan sesuatu kepada
masyarakat
6
 Oepen (1988), Fungsi Media Rakyat adalah :
1. Merupakan saluran alternatif sebagai sarana untuk
mengungkapkan kebutuhan dan kepentingan
masyarakat desa.
2. Berguna menyeimbangkan pemihakan kepada
perkotaan yang tercermin dari isi media.
3. Membantu menjembatani kesenjangan antara
pusat dan pinggiran
4. Mencegah membersarnya rasa kecewa, rasa puas
diri dan keterasingan dikalangan penduduk daerah
pedesaan
7
5. Sebagai fasilitas berkembangnya keswadayaan,
kemampuan menolng diri sendiri dan kemampuan
mengambil keputusan sendiri
6. Berguna bagi umpan balik, sistem pemantauan dan
pengawasan suatu proyek tertentu.
7. Sebagai bentuk komunikasi dengan menggunakan
media massa sebagai salurannya.
8
 Program ini di Indonesia mulai dilaksanakan
pada 29 Februari 1980, dibawah pembinaan
departemen penerangan pada saat itu
 Tujuan :
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
aspek-aspek pembangunan dan pembaharuan.
Dalam hal ini diharapkan agar KMD bisa
menanamkan dinamika dan membuka horizon
pandangan terhadap permasalahan yang
masyarakat hadapi terutama yang berkaitandegan
partispasi pembangunan
9
2. Meningkatkan keterampilan (skill) terutama
mengenai cara hidup dan cara memenuhi
kebutuhan hidup. KMD bisa menjadi agen
pembaharuan dalam bidang ilmu pengetahuan
serta sikap mental pembangunan
3. Memotivasi masyarakat untuk merubah nasib serta
bergerak dalam partisipasi pembangunan. KMD
bisa mendorong masyarakat pedesaan agar
trampil, kreativ, dan inovasi dalam usaha untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
4. Meratakan informasi dalam rangka penigkatan arus
komunikasi ke pedesaan. Hal ini dilakukan dengan
melakukan hubungan kerjasama yang baik antara
KMD dengan pemerintah
10
 Dari segi liutan KMD berbeda dengan koran
pada umumnya karena perbedaan target,
tujuan, visi, misi, dan sasarannya.
 Isi pemberitaan selayaknya diperioritaskan
pada tokoh-tokoh desa (pemimpin informal
misalnya) yang masih mempunyai pengaruh
dan wibawa yang tinggi. Kejadian atau
peristiwa yang sangat diminati masyarakat
desa adalah seperti : “ banir, gunung meletus,
kebakaran, cara bercocok tanam yang baik,
masalah-masalah pertenakan, hasil-hasil
inovasi dan penelitian mengenai pertanian
atau perternakan yang dilakukan oleh orang
kota
11
 Isi KMD dapat diklasifikasikna sebagai berikut :
1. Berita umum/informasi : 40 %
2. Penerangan : 15 %
3. Penyuluhan : 15 %
4. Pendidikan : 10 %
5. Hiburan/olah raga : 10 %
6. Rubrik Pembaca/Iklan: 5 %
 Dari segi asal wilayah berita/reportase dapat
dilihat sebagai berikut :
 Berita-berita lingkup pedesaan : 80 %
 Berita Nasional : 15 %
 Internasional : 5 %
12
 Kategori diatas sangat tergantung kepada
karakteristik sasaran (khalayak)
 Dari segi bahasa yang digunakan KMd harus
mempertimbangkan dua hal, yaitu :
1. Pertimbangan siapa calon pembacanya
2. Pertimbangan bagaiman mempergunakan bahasa
untuk membawa pembaca ketempat yang
dikehendaki (berhubungan dengan sense of
audience).
 Berita KMD akan diminanti pembaca jika dekat
dengan pembacanya (proximity), artinya berita
berita dalam KMD haruslah menyangkut tentang,
Berita daerah (politik, ekonomi, sosbud),
Usaha_usaha Pemerintah daerah dalam
pembangunan, difusi inovasi, berita luar daerah
13
 Contoh KMD daerah : Jayabaya (jawa timur),
Lampung Pos (Lampung), Karya Bakti (Bali),
banjarmasin post, dan lain sebagainya. KMD
tersebut ada yang sudah tidak lagi terbit,
bahkan ada yang sudah menjadi koran berita
daerah (propinsi).
 KMD berbeda dengan Media Rakyat, media
rakyat adalah media yang tumbuh berkembang
dimasyarakat pedesaan, sedangkan KM adalah
koran yang direncanakan diterbitkan dikota
tetapi berkembangnya dipedesaan.
 Muncul era OTDA pada saat ini akan mendukung
KMD, karena informasi yang diberikan oleh KMD
secara langsung bisa disesuaikan dengan
kebutuhan daerah masing-masing tanpa campur
tangan pemerintah pusat.
14
 Oleh karena itu agar KMD berjalan dengan baik
maka ada beberapa hal yang perlu kita
perhatikan :
1. Perlu dukungan penuh PEMDA. Terutama sekali
masalah dana, pemda juga bisa mengeluarkan
kebijakan untuk masing-masing kecamatan,
kelurahan, dan desa agar berlangganan KMD, tanpa
bermaksud memaksakan.
2. Masin-masing daerah harus punya inisiatif untuk
berlangganan dan memasang iklan ke media KMD
15
 Media tardisional adalah media komunikasi yang
sudah lama diguakan disuatu tempat (desa)
sebelum kebudayaan tempat tersebut tersentuh
oleh teknologi modern dan sampai sekarang
masih digunakan ditempat itu.
 James Danadjaja, 1987 memberikan bentuk-
bentuk media tradisional yaitu bisa berupa : “
lisan, gerak isyarat, alat pengingat, atau alat
berbunyi khas.
 Media komunikasi tradisional sering disebut
dalam bent7uk “folkfor”
16
 Bentuk-Bentuk folklor : “ cerita rakyat (mite,
legenda, dongeng), ungkapan rakyat
(peribahasa,pemeo, pepatah), puisi rakyat,
nyayian rakyat, teater rakyat, gerak isyarat
(mengedipkan mata tanda cinta), alat pengingat
(mengrim sirih tanda meminang), alat bunyi-
bunyian (kentongan, gong, beduk, petasan, dsb)
 William. R. Bascom, dalam Danandjaja,1997,
ada empat fungsi pokok folklor sebagai media
tradisional, yaitu :
1. Sebagai Sistem proyeksi
2. Sebagai penguat adat
3. Sebagai alat pendidikan
4. Sebagai alat pengedalian sosial agar norma-norma
masyarakat dipatuhi oleh anggota kolektifitasnya.
17
1. Sebagai Sistem proyeksi : “folkfor menjadi proyeksi
atau angan-angan atau impian rakyat atau alat
pemuasan impian masyarakat yang dimanifestasikan
dalam bentuk stereotipe dongeng. Ex : cerita tentang
Bawang merah bawang putih, cerita ini berisi angan-
angan seorang gadis desa yang jujur, lugu, menerima
apa adanya, meskipun diperlakukan buruk oleh
saudara-saudara tirinyanamun pada akhir ceritanya
berhasil menikah dengan seorang raja.
2. Kelebihan media tradisional dan kesenian tradisional
dibanding media lain :
 Ia tumbuh dan berkembang dimasyarakat sehingga dianggap
sebagai bagian atau cermin masyarakat desa.
 Media tradisional bisa dinikmati oleh semua lapisan
masyarakat, baik yang sudah bisa baca tulis, maupun yang
belum bisa baca tulis.
 Kesenian tradisional bersifat menghibur sehingga lebih mudah
mampengaruhi sikap masyarakat karena masyarakat dapat
menikmatinya tanpa perlu mengerutkan dahi.
18
 Melihat kelebihan diatas maka jelas bahwa media
komunikasi tradisional mempunyai fungi yang
sedemikian efektif untuk menyebarkan pesan di
pedesaan.
 Macam media seni tradisional :
1. NAD : “ Tarian seni seudati dan tari saman kedua kesenian
ini semula berasal dari ritual agama.
2. Sumatera Utara :“Ada semacam bentuk sandiwara pendek
yang efefktif sebagai media penerangan dan hiburan”
3. Sumatera Barat :”Ada seni randai yaitu seni drama dengan
perpaduan nyayian disertai gerak tari dan silat.
4. Riau : “ Seni drama atau sandiwara merupakan media
tradisional yang cukup efektif diriau dan sangat digemari
masyarakat.”
5. Jambi : “ Seni rebana sangat digemari dijambi, dan sangat
efektif menjadi salah satu media tradisional di jambi dalam
hal penyampaian pesan pesan tentang pembangunan.
19
6. Bengkulu : “ Sandiwara menjadi media tradisional uaam yang
sangat digemari masyarakat bengkulu.”
7. Sumatera Selatan:“ Dul Muluk atau pantun bersambung yang
sangat efektif menjadi media penerangan dan penyampaian
suatu informasi kepada masyarakat”
8. Lampung :”Media kesenian didaerah ini labih banyak
berkembang dari media-media tradisional dari pulau jawa.
9. Jawa Barat : “Media tradisional daerah ini terdiri dari
kesenian music dan wayang golek, musik melalui alat music
angklungnya dan melalui permainan wayang golek”
10. DKI-Jakarta : “ Sadiwara topeng betawi atau biasa disebut
juga lenong betawi merupakan salah satu media tradisional
yang sangat digemari diwilayah DKI-Jakarta”
11. Jawa Tengah : “Ketoprak dan wayang kulit merupakan
media tradisional yang cukup digenari didaerah-daerah jawa
tengah, dimana didalm bermanfaat sebagai sarana informasi
dan penyampaian ide-ide atau kritik-kritik kepada pemerinta
dalam rangka ikut serta dalam program-program
pembangunan.
20
12. Jawa Timur : “Wayang Suluh dan ludruk adalah media
tradisional yang populer dimasyarakat Jawa timur, ada juga
wayang wong sejenis ludruk yang dibawa dengan tarian
tarian.”
13. Bali:“Arja adalah sejenis dengan ludruk atau wayang wong
pada masayarakat jawa timur merupakan media tradisioanal
yang cukup populer dikalangan masyarakat Bali”
14. Kalimantan:”Ada wayang krucil, sandiwara, tarian totong ”
15. Sulawesi : “biasanya berupa pembacaan syair-syair yang
berisi ajakan-ajakan atau kritikan-kritikan disebut dengan
“Sinrili”, ada juga lumense yang berupa tari-tarian untuk
menyambut tamu-tamu, dana ada juga sandiwara
tradisional ”
16. Maluku: “ Media tradisional masyarakat maluku dari dahulu
terkenal dengan music dan lagu-lagunya yang biasanya berisi
syair-syair pesan serta kritikan-kritikan terhadap kondisi
sosial masyarakat setempat atau terhadapa kegiatan
pembangunan”
21
17. Papua: “bentuk media tradisional di papua banyak berupa
tari-tarian.”
22
 Everet.M. Roger : “penyuluh adalah seseorang yang
atas nama pemerintah atau sebuah lembaga
penyuluhan yang mempunyai kewajiban untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh sasaran penyuluh untuk mengadopsi
sebuah inovasi.
 Lewat penyuluh diharapkan masyarkat desa akan
mengetahui inovasi dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Ex : penggunaan pupuk urea
tablet, pupuk ini dinaggap lebih efektif karena
penyebarannya denga cara baru yaitu ditanam
bukan disebar seperti urea sebelumnya, sehingga
lebih tepat sasaran.
23
 Mardikanto, 1993, ada alasan-alasan pentingnya
penyuluh pada masyarakat pedesaan :
1. Sebagai proses penyebaran informasi :” seorang
penyuluh ketika berangkat ke sebuah daerah
pedesaan telah dibekali seperangkat pengetahuan
dan pesan-pesan yang harius disebarkan kepada
masyarakat”.
2. Sebagai proses penerangan : “penyuluhan
berfungsi sebagai sebuah proses penerangan pada
masyarakat, artinya seorang penyuluh harus bisa
memberikan pencerahan pengetahuan yang baru
kepada masyarakat.”
24
3. Sebagai proses perubahan perilaku : “ informasi
yang disebarkan sebisa mungkin tidak sekedar
memberikan pemahaman kepada m, asyarakat
pedesaan, tidak pula hanya sekedar perubahan yang
terjadi pada sikap mereka. Tapi perubahan yang
terjadi pada prilaku mereka.” Ex : misalnya dalam
penyuluhan tentang pupuk urea, masyarakat desa
sangat percaya bahwa pupuk urea yang paling baik
adalah pupuk urea yang disebarkan. Tapi dalam
kenyataannya bahwa pupuk urea yang disebar
mempunyai beberapa kekurangan. Lalu datanglah
penyuluh yang menerangkan hal tersebut sehingga
masyarakat paham tapi baru sampai tahap
mengetahui dan belum mau menggunakan anjuran
penyuluh untuk menggunakan pupuk urea jenis
lainnya.
25
Melalui informasi yang disebrakan terus menerus oleh penyuluh
kemudian terjadilah perubahan sikap untuk tidak menggunakan
pupuk urea yang disebar, tetapi juga belum memakai urea
tablet. Penerangan informasi semakin digencarkan dan
tertanam kuat, maka terjadilah perubahan perilaku. Yakni
masyarakat sudah memakai urea tablet sesuai yang dianjurkan
oelh petugas penyuluh. Inilah yang dikatakan sebagai
keberhasilan penyuluh dalam mengubah perilaku.
4. Penyuluhan sebagai proses pendidikan :
“penyuluhan juga memepunyai fungsi pendidikan
sebab informasi yang disebarkan untuk memberikan
pemahaman yang baru atau membenarkan terhadap
asumsi yang keliru pada masyarakat pedesaan.
Dianggap sebagai proses pendidikan karena
penyuluhan bisa juga dilakukan layakya pendidikan
formal. Misalnya melalui praktek langsung dilapangan
untuk menerapkan sebuah inovasi. Atau penyuluh
memberikan ceramah langsung dibalai desa.
26
5. Sebagai proses Rekayasa Sosial :”Dalam hal ini
penyuluh merekayasa sesuatu yang sifatnya memang
benar-benar berguna bagi masyarakat”.
27
 Tugas Jupen (Juru Penerangan) hampir mirip dengan
tugas penyuluh, keduanya sama-sama menyebarkan
pesan kepada masyarakat pedesaan, namun jupen
tidak banyak berurusan dengan masalah-maslah
pembangunan atau pertanian, akan tetapi jupen
bertugas sebagai kepanjangtanganan pemerintah.
 Jupen bertugas mensosialisasikan bagaimana
program-program pemerintah bisa diketahui oleh
masyarakat. Misalnya seorang mubaliq yang
ditugaskan oleh pemerintah melalui kantor urusan
agama (KUA), jupen juga bisa berfungsi sebagai
partner kerja petugas-petugas pemerintahan didesa
lain misalnya dengan petugas dari kecamatan.
28
 Josep A Devito (ninik Sri Rezeki dan Anita Herawati,
1999:8) mengatakan bahwa ada beberapa syarat
agar komunikasi penyuluh/jupen berlangsung secara
efektif, Yaitu :
1. Keterbukaan (Openness) : “ Komunikasi bisa dikatakan
mengena jika antara sumber dengan penerima pesan
saling terbuka. Terbuka artinya baik jupen ataupun
penyuluh haruslah memberikan informasi yang
menyeluruh dan masyarakatpun sebagai penerima
informasi harus selalu dalam keadaan terbuka
menerima pesan tersebut”.
29
2. Empati (empathy), yaitu : “ Kemampuan
seseorang untuk memproyeksikan dirinya dalam
peran orang lain, artinya seorang jupen atau
penyuluh harus mampu melibatkan diri dalam
perasaan, kebiasaan, adat istiadat, aturan pada
diri masyarakat setempat”.
3. Kepositifan (positiveness), yaitu :”Dalam hal ini
penyuluh/jupen harus selalu bersikap positif
terhadap dirinya sendiri maupun kepada masyarakat
desa. Misalnya tak perlu menyampaikan hal-hal
diluar masalah pokok secara terbuka”.
4. Dukungan (supportiveness), yaitu : ”sikap pelaku
komunikasi yang mendukung terjadinya komunikasi
tersebut”. Jupen/Penyuluh harus mampu terus
menerus mendorong dan menjadi pemerakarsa
setiap inovasi-inovasi yang terjadi dimasyarakat
5.
30
5. Kesamaan (equality), yaitu : “ Kesamaan yang
dimiliki oleh pihak-pihak yang berkomunikasi.
Artinya komunikasi antara penyuluh/jupen akan
lebih efektif bila dilakukan oleh orang-orang
yang mempunyai latar belakang bahasa dan
budaya yang sama sehingga informasi yang
disampaikan oleh penyuluh/jupen lebih mudaha
dapat diterima oleh masyarakat desa”.
31
 Nurudin,Sistem Komunikasi Indonesia,PT.
Rajagrafindo Persada,Jakarta, 2010
 Diktat dan hand out perkuliahan.
 Redi Panuju, Sistem Komunikasi Indonesia,
Putaka Pelajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
edisi revisi, 2009
32

More Related Content

What's hot

Model aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahapModel aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahapLusia Tri
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologimankoma2013
 
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakatPengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakatfebastream
 
Komunikasi dan sistem komunikasi
Komunikasi dan sistem komunikasiKomunikasi dan sistem komunikasi
Komunikasi dan sistem komunikasiMuchlis Soleiman
 
Strategi Komunikasi Publik
Strategi Komunikasi PublikStrategi Komunikasi Publik
Strategi Komunikasi PublikWildan Hakim
 
Computer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication TheoryComputer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication Theorymankoma2012
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting mankoma2013
 
Strategi komunikasi
Strategi komunikasiStrategi komunikasi
Strategi komunikasiAtika Rusli
 
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiPeranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiMuchlis Soleiman
 
cara penulisan public relations
cara penulisan public relationscara penulisan public relations
cara penulisan public relationsJaya Purnama
 
Peranan opinion leaders di indonesia
Peranan opinion leaders di indonesiaPeranan opinion leaders di indonesia
Peranan opinion leaders di indonesiaMuchlis Soleiman
 
Pola pola komunikasi di indonesia
Pola pola komunikasi di indonesiaPola pola komunikasi di indonesia
Pola pola komunikasi di indonesiaMuchlis Soleiman
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theoryelsatamara
 
Media Dependency Theory
Media Dependency TheoryMedia Dependency Theory
Media Dependency Theorymankoma2013
 
Teori teori media kritis (pp)
Teori teori media kritis (pp)Teori teori media kritis (pp)
Teori teori media kritis (pp)yuls1423
 

What's hot (20)

Model aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahapModel aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahap
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologi
 
Kampanye PR
Kampanye PRKampanye PR
Kampanye PR
 
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakatPengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
 
Komunikasi dan sistem komunikasi
Komunikasi dan sistem komunikasiKomunikasi dan sistem komunikasi
Komunikasi dan sistem komunikasi
 
Strategi Komunikasi Publik
Strategi Komunikasi PublikStrategi Komunikasi Publik
Strategi Komunikasi Publik
 
Computer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication TheoryComputer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication Theory
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting
 
Komunikasi satu tahap
Komunikasi satu tahapKomunikasi satu tahap
Komunikasi satu tahap
 
Strategi komunikasi
Strategi komunikasiStrategi komunikasi
Strategi komunikasi
 
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiPeranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
 
Teori Uses And Effect
Teori Uses And EffectTeori Uses And Effect
Teori Uses And Effect
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
cara penulisan public relations
cara penulisan public relationscara penulisan public relations
cara penulisan public relations
 
Peranan opinion leaders di indonesia
Peranan opinion leaders di indonesiaPeranan opinion leaders di indonesia
Peranan opinion leaders di indonesia
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
Pola pola komunikasi di indonesia
Pola pola komunikasi di indonesiaPola pola komunikasi di indonesia
Pola pola komunikasi di indonesia
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theory
 
Media Dependency Theory
Media Dependency TheoryMedia Dependency Theory
Media Dependency Theory
 
Teori teori media kritis (pp)
Teori teori media kritis (pp)Teori teori media kritis (pp)
Teori teori media kritis (pp)
 

Viewers also liked

Teater Tradisional Kelas 10
Teater Tradisional Kelas 10Teater Tradisional Kelas 10
Teater Tradisional Kelas 10Niken A
 
Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)Indriyatno Banyumurti
 
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1Joel mabes
 
Proses Komunikasi Dalam Masyarakat
Proses Komunikasi Dalam MasyarakatProses Komunikasi Dalam Masyarakat
Proses Komunikasi Dalam MasyarakatDaris Ilma
 
Sistem komunikasi satelit
Sistem komunikasi satelitSistem komunikasi satelit
Sistem komunikasi satelitNurdin Al-Azies
 
Teknologi Informasi dan UU Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP)
Teknologi Informasi dan UU Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP)Teknologi Informasi dan UU Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP)
Teknologi Informasi dan UU Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP)Indriyatno Banyumurti
 
Sistem telekomunikasi
Sistem telekomunikasiSistem telekomunikasi
Sistem telekomunikasiririnislami9
 

Viewers also liked (9)

Teater Tradisional Kelas 10
Teater Tradisional Kelas 10Teater Tradisional Kelas 10
Teater Tradisional Kelas 10
 
Sistem komunikasi-indonesia
Sistem komunikasi-indonesiaSistem komunikasi-indonesia
Sistem komunikasi-indonesia
 
Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
 
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
 
Proses Komunikasi Dalam Masyarakat
Proses Komunikasi Dalam MasyarakatProses Komunikasi Dalam Masyarakat
Proses Komunikasi Dalam Masyarakat
 
Sistem komunikasi satelit
Sistem komunikasi satelitSistem komunikasi satelit
Sistem komunikasi satelit
 
Teknologi Informasi dan UU Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP)
Teknologi Informasi dan UU Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP)Teknologi Informasi dan UU Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP)
Teknologi Informasi dan UU Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP)
 
Sistem telekomunikasi
Sistem telekomunikasiSistem telekomunikasi
Sistem telekomunikasi
 
Pengertian sistem komunikasi
Pengertian sistem komunikasiPengertian sistem komunikasi
Pengertian sistem komunikasi
 

Similar to Sistem komunikasi pedesaan

Teknologi pendidikan ( makalah radio ) dian
Teknologi pendidikan ( makalah radio ) dianTeknologi pendidikan ( makalah radio ) dian
Teknologi pendidikan ( makalah radio ) dianDiean Kristina
 
Literasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIK
Literasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIKLiterasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIK
Literasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIKShafnamunarosasagita
 
Kewarganegaraan1 1
Kewarganegaraan1 1Kewarganegaraan1 1
Kewarganegaraan1 1rohis
 
Unit 10 komunikasi tradisional
Unit 10 komunikasi tradisionalUnit 10 komunikasi tradisional
Unit 10 komunikasi tradisionalAzriNa AzaHari
 
Choirul Umam - 2071650081 Komunikasi Massa.docx
Choirul Umam - 2071650081 Komunikasi Massa.docxChoirul Umam - 2071650081 Komunikasi Massa.docx
Choirul Umam - 2071650081 Komunikasi Massa.docxchoirulUmam34
 
PENGARUH PESANTREN DAN MEDIA MASSA DALAM MEMBANGUN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK
PENGARUH PESANTREN DAN MEDIA MASSA DALAM MEMBANGUN PENDIDIKAN KARAKTER ANAKPENGARUH PESANTREN DAN MEDIA MASSA DALAM MEMBANGUN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK
PENGARUH PESANTREN DAN MEDIA MASSA DALAM MEMBANGUN PENDIDIKAN KARAKTER ANAKsaifulHuda16
 
Mengelola radio komunitas rh02 - copy
Mengelola radio komunitas   rh02 - copyMengelola radio komunitas   rh02 - copy
Mengelola radio komunitas rh02 - copyDodiek Wilakore
 
ILMU BUDAYA DASAR
ILMU BUDAYA DASARILMU BUDAYA DASAR
ILMU BUDAYA DASARderlancryss
 
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Mediadigilib2023
 
P isu media
P isu mediaP isu media
P isu mediaMickgun
 
peranan komunikasi massa dalam peran warga negara
peranan komunikasi massa dalam peran warga negaraperanan komunikasi massa dalam peran warga negara
peranan komunikasi massa dalam peran warga negarafauziprsty
 
Presentasi ujian hasil2
Presentasi ujian hasil2Presentasi ujian hasil2
Presentasi ujian hasil2Syarifudin Amq
 
Buku Saku Pedoman Pewarta Warga
Buku Saku Pedoman Pewarta WargaBuku Saku Pedoman Pewarta Warga
Buku Saku Pedoman Pewarta WargaSuara Kota
 
Sejarah media
Sejarah mediaSejarah media
Sejarah mediapycnat
 
Comunikasi massa
Comunikasi massaComunikasi massa
Comunikasi massapycnat
 

Similar to Sistem komunikasi pedesaan (20)

Teknologi pendidikan ( makalah radio ) dian
Teknologi pendidikan ( makalah radio ) dianTeknologi pendidikan ( makalah radio ) dian
Teknologi pendidikan ( makalah radio ) dian
 
Literasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIK
Literasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIKLiterasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIK
Literasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIK
 
Kewarganegaraan1 1
Kewarganegaraan1 1Kewarganegaraan1 1
Kewarganegaraan1 1
 
Unit 10 komunikasi tradisional
Unit 10 komunikasi tradisionalUnit 10 komunikasi tradisional
Unit 10 komunikasi tradisional
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
 
Peranan pers
Peranan persPeranan pers
Peranan pers
 
Peranan pers dalam peningkatan pembelajaran
Peranan pers dalam peningkatan pembelajaranPeranan pers dalam peningkatan pembelajaran
Peranan pers dalam peningkatan pembelajaran
 
Choirul Umam - 2071650081 Komunikasi Massa.docx
Choirul Umam - 2071650081 Komunikasi Massa.docxChoirul Umam - 2071650081 Komunikasi Massa.docx
Choirul Umam - 2071650081 Komunikasi Massa.docx
 
PENGARUH PESANTREN DAN MEDIA MASSA DALAM MEMBANGUN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK
PENGARUH PESANTREN DAN MEDIA MASSA DALAM MEMBANGUN PENDIDIKAN KARAKTER ANAKPENGARUH PESANTREN DAN MEDIA MASSA DALAM MEMBANGUN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK
PENGARUH PESANTREN DAN MEDIA MASSA DALAM MEMBANGUN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK
 
Mengelola radio komunitas rh02 - copy
Mengelola radio komunitas   rh02 - copyMengelola radio komunitas   rh02 - copy
Mengelola radio komunitas rh02 - copy
 
Bab1 dasar siskom
Bab1 dasar siskomBab1 dasar siskom
Bab1 dasar siskom
 
ILMU BUDAYA DASAR
ILMU BUDAYA DASARILMU BUDAYA DASAR
ILMU BUDAYA DASAR
 
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
 
P isu media
P isu mediaP isu media
P isu media
 
peranan komunikasi massa dalam peran warga negara
peranan komunikasi massa dalam peran warga negaraperanan komunikasi massa dalam peran warga negara
peranan komunikasi massa dalam peran warga negara
 
Presentasi ujian hasil2
Presentasi ujian hasil2Presentasi ujian hasil2
Presentasi ujian hasil2
 
pembahasan
pembahasanpembahasan
pembahasan
 
Buku Saku Pedoman Pewarta Warga
Buku Saku Pedoman Pewarta WargaBuku Saku Pedoman Pewarta Warga
Buku Saku Pedoman Pewarta Warga
 
Sejarah media
Sejarah mediaSejarah media
Sejarah media
 
Comunikasi massa
Comunikasi massaComunikasi massa
Comunikasi massa
 

More from Muchlis Soleiman

Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017Muchlis Soleiman
 
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017Muchlis Soleiman
 
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017Muchlis Soleiman
 
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017Muchlis Soleiman
 
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017Muchlis Soleiman
 
Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017Muchlis Soleiman
 
Komponen software sim berbasis komputer-2017
Komponen software sim berbasis komputer-2017Komponen software sim berbasis komputer-2017
Komponen software sim berbasis komputer-2017Muchlis Soleiman
 
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017Muchlis Soleiman
 
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017Muchlis Soleiman
 
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017Muchlis Soleiman
 
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017Muchlis Soleiman
 
Kebudayaan antropologi 2017
Kebudayaan antropologi 2017Kebudayaan antropologi 2017
Kebudayaan antropologi 2017Muchlis Soleiman
 
Desain studi jaringan komunikasi
Desain studi jaringan komunikasiDesain studi jaringan komunikasi
Desain studi jaringan komunikasiMuchlis Soleiman
 
Tipe relasi dalam jaringan komunikasi
Tipe relasi dalam jaringan komunikasiTipe relasi dalam jaringan komunikasi
Tipe relasi dalam jaringan komunikasiMuchlis Soleiman
 
Konsep informasi dan sistem infromasi
Konsep informasi dan sistem infromasiKonsep informasi dan sistem infromasi
Konsep informasi dan sistem infromasiMuchlis Soleiman
 

More from Muchlis Soleiman (20)

Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
 
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
 
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
 
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
 
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
 
Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017
 
Komponen software sim berbasis komputer-2017
Komponen software sim berbasis komputer-2017Komponen software sim berbasis komputer-2017
Komponen software sim berbasis komputer-2017
 
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
 
Bahasa manusia 2017
Bahasa manusia 2017Bahasa manusia 2017
Bahasa manusia 2017
 
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
 
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
 
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017
 
Kebudayaan antropologi 2017
Kebudayaan antropologi 2017Kebudayaan antropologi 2017
Kebudayaan antropologi 2017
 
Lembaga sosial 2017
Lembaga sosial 2017Lembaga sosial 2017
Lembaga sosial 2017
 
Stratifikasi sosial 2017
Stratifikasi sosial 2017Stratifikasi sosial 2017
Stratifikasi sosial 2017
 
Desain studi jaringan komunikasi
Desain studi jaringan komunikasiDesain studi jaringan komunikasi
Desain studi jaringan komunikasi
 
Tipe relasi dalam jaringan komunikasi
Tipe relasi dalam jaringan komunikasiTipe relasi dalam jaringan komunikasi
Tipe relasi dalam jaringan komunikasi
 
Konsep SIM
Konsep SIMKonsep SIM
Konsep SIM
 
Konsep dasar sistem
Konsep dasar sistem Konsep dasar sistem
Konsep dasar sistem
 
Konsep informasi dan sistem infromasi
Konsep informasi dan sistem infromasiKonsep informasi dan sistem infromasi
Konsep informasi dan sistem infromasi
 

Sistem komunikasi pedesaan

  • 1. Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ibnu Chaldun Jakarta 2014 1
  • 2. 1. Komunikasi antar Persona (gethok tular) 2. Media Rakyat/Media Tradisional 3. Koran Masuk Desa (KMD) 4. Media dan Kesenian Tradisional 5. Penyuluh dan Juru penerang (JUPEN) 2
  • 3.  Pola Komunikasi ini didesa dilakukan secara lisan dimana “pesan” disampaikan dari satu orang ke orang yang lainnya melalui suara manusia  Pola komunikasi ini merupakan salah satu pola komunikasi yang tertua dijalankan dipedesaaan.  Hal ini dilakukan oleh masyarakat desa Karena belum semua masyarakat desa sepenuhnya percaya kepada “pesan” yang disampaikan oleh media massa. 3
  • 4.  Juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan sebagian masyarakat desa yang belum tinggi.  Masyarakat lebih percaya kepada informasi yang dierikan oleh orang yang mereka percaya memiliki kelebihan darai pada masyarakat umumnya (pemimpin opini/Opinion Leader) 4
  • 5.  Sejalan dengan perkembangan masyarakat desa terutama sekali dalm perkembangan pendidikan masyarakat desa, mak pola komunikasi antar persona sudah mulai tidak lagi menjadi andalan dipedesaan.  Masyarakat mulai beralih kedalam pola komunikasi bermedia, salah satunya adalah Media Rakyat 5
  • 6.  Berrigan (1979), Media Rakyat adalah : 1. Media yang bertumpu pada landasan kebutuhan dari khalayaknya 2. Media yang digunakan oleh masyarakat dan tujuan media digunakan unuk masyarakat. 3. Media yang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memperoleh informasi sesuai dengan keinginan 4. Media yang menampung partispasi masyarakat sebagai perencanaan, produksi, dan pelaksana 5. Sasaran bagi masyarakat untuk mengemukakan sesuatu bukan untuk menyatakan sesuatu kepada masyarakat 6
  • 7.  Oepen (1988), Fungsi Media Rakyat adalah : 1. Merupakan saluran alternatif sebagai sarana untuk mengungkapkan kebutuhan dan kepentingan masyarakat desa. 2. Berguna menyeimbangkan pemihakan kepada perkotaan yang tercermin dari isi media. 3. Membantu menjembatani kesenjangan antara pusat dan pinggiran 4. Mencegah membersarnya rasa kecewa, rasa puas diri dan keterasingan dikalangan penduduk daerah pedesaan 7
  • 8. 5. Sebagai fasilitas berkembangnya keswadayaan, kemampuan menolng diri sendiri dan kemampuan mengambil keputusan sendiri 6. Berguna bagi umpan balik, sistem pemantauan dan pengawasan suatu proyek tertentu. 7. Sebagai bentuk komunikasi dengan menggunakan media massa sebagai salurannya. 8
  • 9.  Program ini di Indonesia mulai dilaksanakan pada 29 Februari 1980, dibawah pembinaan departemen penerangan pada saat itu  Tujuan : 1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai aspek-aspek pembangunan dan pembaharuan. Dalam hal ini diharapkan agar KMD bisa menanamkan dinamika dan membuka horizon pandangan terhadap permasalahan yang masyarakat hadapi terutama yang berkaitandegan partispasi pembangunan 9
  • 10. 2. Meningkatkan keterampilan (skill) terutama mengenai cara hidup dan cara memenuhi kebutuhan hidup. KMD bisa menjadi agen pembaharuan dalam bidang ilmu pengetahuan serta sikap mental pembangunan 3. Memotivasi masyarakat untuk merubah nasib serta bergerak dalam partisipasi pembangunan. KMD bisa mendorong masyarakat pedesaan agar trampil, kreativ, dan inovasi dalam usaha untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. 4. Meratakan informasi dalam rangka penigkatan arus komunikasi ke pedesaan. Hal ini dilakukan dengan melakukan hubungan kerjasama yang baik antara KMD dengan pemerintah 10
  • 11.  Dari segi liutan KMD berbeda dengan koran pada umumnya karena perbedaan target, tujuan, visi, misi, dan sasarannya.  Isi pemberitaan selayaknya diperioritaskan pada tokoh-tokoh desa (pemimpin informal misalnya) yang masih mempunyai pengaruh dan wibawa yang tinggi. Kejadian atau peristiwa yang sangat diminati masyarakat desa adalah seperti : “ banir, gunung meletus, kebakaran, cara bercocok tanam yang baik, masalah-masalah pertenakan, hasil-hasil inovasi dan penelitian mengenai pertanian atau perternakan yang dilakukan oleh orang kota 11
  • 12.  Isi KMD dapat diklasifikasikna sebagai berikut : 1. Berita umum/informasi : 40 % 2. Penerangan : 15 % 3. Penyuluhan : 15 % 4. Pendidikan : 10 % 5. Hiburan/olah raga : 10 % 6. Rubrik Pembaca/Iklan: 5 %  Dari segi asal wilayah berita/reportase dapat dilihat sebagai berikut :  Berita-berita lingkup pedesaan : 80 %  Berita Nasional : 15 %  Internasional : 5 % 12
  • 13.  Kategori diatas sangat tergantung kepada karakteristik sasaran (khalayak)  Dari segi bahasa yang digunakan KMd harus mempertimbangkan dua hal, yaitu : 1. Pertimbangan siapa calon pembacanya 2. Pertimbangan bagaiman mempergunakan bahasa untuk membawa pembaca ketempat yang dikehendaki (berhubungan dengan sense of audience).  Berita KMD akan diminanti pembaca jika dekat dengan pembacanya (proximity), artinya berita berita dalam KMD haruslah menyangkut tentang, Berita daerah (politik, ekonomi, sosbud), Usaha_usaha Pemerintah daerah dalam pembangunan, difusi inovasi, berita luar daerah 13
  • 14.  Contoh KMD daerah : Jayabaya (jawa timur), Lampung Pos (Lampung), Karya Bakti (Bali), banjarmasin post, dan lain sebagainya. KMD tersebut ada yang sudah tidak lagi terbit, bahkan ada yang sudah menjadi koran berita daerah (propinsi).  KMD berbeda dengan Media Rakyat, media rakyat adalah media yang tumbuh berkembang dimasyarakat pedesaan, sedangkan KM adalah koran yang direncanakan diterbitkan dikota tetapi berkembangnya dipedesaan.  Muncul era OTDA pada saat ini akan mendukung KMD, karena informasi yang diberikan oleh KMD secara langsung bisa disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing tanpa campur tangan pemerintah pusat. 14
  • 15.  Oleh karena itu agar KMD berjalan dengan baik maka ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan : 1. Perlu dukungan penuh PEMDA. Terutama sekali masalah dana, pemda juga bisa mengeluarkan kebijakan untuk masing-masing kecamatan, kelurahan, dan desa agar berlangganan KMD, tanpa bermaksud memaksakan. 2. Masin-masing daerah harus punya inisiatif untuk berlangganan dan memasang iklan ke media KMD 15
  • 16.  Media tardisional adalah media komunikasi yang sudah lama diguakan disuatu tempat (desa) sebelum kebudayaan tempat tersebut tersentuh oleh teknologi modern dan sampai sekarang masih digunakan ditempat itu.  James Danadjaja, 1987 memberikan bentuk- bentuk media tradisional yaitu bisa berupa : “ lisan, gerak isyarat, alat pengingat, atau alat berbunyi khas.  Media komunikasi tradisional sering disebut dalam bent7uk “folkfor” 16
  • 17.  Bentuk-Bentuk folklor : “ cerita rakyat (mite, legenda, dongeng), ungkapan rakyat (peribahasa,pemeo, pepatah), puisi rakyat, nyayian rakyat, teater rakyat, gerak isyarat (mengedipkan mata tanda cinta), alat pengingat (mengrim sirih tanda meminang), alat bunyi- bunyian (kentongan, gong, beduk, petasan, dsb)  William. R. Bascom, dalam Danandjaja,1997, ada empat fungsi pokok folklor sebagai media tradisional, yaitu : 1. Sebagai Sistem proyeksi 2. Sebagai penguat adat 3. Sebagai alat pendidikan 4. Sebagai alat pengedalian sosial agar norma-norma masyarakat dipatuhi oleh anggota kolektifitasnya. 17
  • 18. 1. Sebagai Sistem proyeksi : “folkfor menjadi proyeksi atau angan-angan atau impian rakyat atau alat pemuasan impian masyarakat yang dimanifestasikan dalam bentuk stereotipe dongeng. Ex : cerita tentang Bawang merah bawang putih, cerita ini berisi angan- angan seorang gadis desa yang jujur, lugu, menerima apa adanya, meskipun diperlakukan buruk oleh saudara-saudara tirinyanamun pada akhir ceritanya berhasil menikah dengan seorang raja. 2. Kelebihan media tradisional dan kesenian tradisional dibanding media lain :  Ia tumbuh dan berkembang dimasyarakat sehingga dianggap sebagai bagian atau cermin masyarakat desa.  Media tradisional bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, baik yang sudah bisa baca tulis, maupun yang belum bisa baca tulis.  Kesenian tradisional bersifat menghibur sehingga lebih mudah mampengaruhi sikap masyarakat karena masyarakat dapat menikmatinya tanpa perlu mengerutkan dahi. 18
  • 19.  Melihat kelebihan diatas maka jelas bahwa media komunikasi tradisional mempunyai fungi yang sedemikian efektif untuk menyebarkan pesan di pedesaan.  Macam media seni tradisional : 1. NAD : “ Tarian seni seudati dan tari saman kedua kesenian ini semula berasal dari ritual agama. 2. Sumatera Utara :“Ada semacam bentuk sandiwara pendek yang efefktif sebagai media penerangan dan hiburan” 3. Sumatera Barat :”Ada seni randai yaitu seni drama dengan perpaduan nyayian disertai gerak tari dan silat. 4. Riau : “ Seni drama atau sandiwara merupakan media tradisional yang cukup efektif diriau dan sangat digemari masyarakat.” 5. Jambi : “ Seni rebana sangat digemari dijambi, dan sangat efektif menjadi salah satu media tradisional di jambi dalam hal penyampaian pesan pesan tentang pembangunan. 19
  • 20. 6. Bengkulu : “ Sandiwara menjadi media tradisional uaam yang sangat digemari masyarakat bengkulu.” 7. Sumatera Selatan:“ Dul Muluk atau pantun bersambung yang sangat efektif menjadi media penerangan dan penyampaian suatu informasi kepada masyarakat” 8. Lampung :”Media kesenian didaerah ini labih banyak berkembang dari media-media tradisional dari pulau jawa. 9. Jawa Barat : “Media tradisional daerah ini terdiri dari kesenian music dan wayang golek, musik melalui alat music angklungnya dan melalui permainan wayang golek” 10. DKI-Jakarta : “ Sadiwara topeng betawi atau biasa disebut juga lenong betawi merupakan salah satu media tradisional yang sangat digemari diwilayah DKI-Jakarta” 11. Jawa Tengah : “Ketoprak dan wayang kulit merupakan media tradisional yang cukup digenari didaerah-daerah jawa tengah, dimana didalm bermanfaat sebagai sarana informasi dan penyampaian ide-ide atau kritik-kritik kepada pemerinta dalam rangka ikut serta dalam program-program pembangunan. 20
  • 21. 12. Jawa Timur : “Wayang Suluh dan ludruk adalah media tradisional yang populer dimasyarakat Jawa timur, ada juga wayang wong sejenis ludruk yang dibawa dengan tarian tarian.” 13. Bali:“Arja adalah sejenis dengan ludruk atau wayang wong pada masayarakat jawa timur merupakan media tradisioanal yang cukup populer dikalangan masyarakat Bali” 14. Kalimantan:”Ada wayang krucil, sandiwara, tarian totong ” 15. Sulawesi : “biasanya berupa pembacaan syair-syair yang berisi ajakan-ajakan atau kritikan-kritikan disebut dengan “Sinrili”, ada juga lumense yang berupa tari-tarian untuk menyambut tamu-tamu, dana ada juga sandiwara tradisional ” 16. Maluku: “ Media tradisional masyarakat maluku dari dahulu terkenal dengan music dan lagu-lagunya yang biasanya berisi syair-syair pesan serta kritikan-kritikan terhadap kondisi sosial masyarakat setempat atau terhadapa kegiatan pembangunan” 21
  • 22. 17. Papua: “bentuk media tradisional di papua banyak berupa tari-tarian.” 22
  • 23.  Everet.M. Roger : “penyuluh adalah seseorang yang atas nama pemerintah atau sebuah lembaga penyuluhan yang mempunyai kewajiban untuk mempengaruhi pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sasaran penyuluh untuk mengadopsi sebuah inovasi.  Lewat penyuluh diharapkan masyarkat desa akan mengetahui inovasi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ex : penggunaan pupuk urea tablet, pupuk ini dinaggap lebih efektif karena penyebarannya denga cara baru yaitu ditanam bukan disebar seperti urea sebelumnya, sehingga lebih tepat sasaran. 23
  • 24.  Mardikanto, 1993, ada alasan-alasan pentingnya penyuluh pada masyarakat pedesaan : 1. Sebagai proses penyebaran informasi :” seorang penyuluh ketika berangkat ke sebuah daerah pedesaan telah dibekali seperangkat pengetahuan dan pesan-pesan yang harius disebarkan kepada masyarakat”. 2. Sebagai proses penerangan : “penyuluhan berfungsi sebagai sebuah proses penerangan pada masyarakat, artinya seorang penyuluh harus bisa memberikan pencerahan pengetahuan yang baru kepada masyarakat.” 24
  • 25. 3. Sebagai proses perubahan perilaku : “ informasi yang disebarkan sebisa mungkin tidak sekedar memberikan pemahaman kepada m, asyarakat pedesaan, tidak pula hanya sekedar perubahan yang terjadi pada sikap mereka. Tapi perubahan yang terjadi pada prilaku mereka.” Ex : misalnya dalam penyuluhan tentang pupuk urea, masyarakat desa sangat percaya bahwa pupuk urea yang paling baik adalah pupuk urea yang disebarkan. Tapi dalam kenyataannya bahwa pupuk urea yang disebar mempunyai beberapa kekurangan. Lalu datanglah penyuluh yang menerangkan hal tersebut sehingga masyarakat paham tapi baru sampai tahap mengetahui dan belum mau menggunakan anjuran penyuluh untuk menggunakan pupuk urea jenis lainnya. 25
  • 26. Melalui informasi yang disebrakan terus menerus oleh penyuluh kemudian terjadilah perubahan sikap untuk tidak menggunakan pupuk urea yang disebar, tetapi juga belum memakai urea tablet. Penerangan informasi semakin digencarkan dan tertanam kuat, maka terjadilah perubahan perilaku. Yakni masyarakat sudah memakai urea tablet sesuai yang dianjurkan oelh petugas penyuluh. Inilah yang dikatakan sebagai keberhasilan penyuluh dalam mengubah perilaku. 4. Penyuluhan sebagai proses pendidikan : “penyuluhan juga memepunyai fungsi pendidikan sebab informasi yang disebarkan untuk memberikan pemahaman yang baru atau membenarkan terhadap asumsi yang keliru pada masyarakat pedesaan. Dianggap sebagai proses pendidikan karena penyuluhan bisa juga dilakukan layakya pendidikan formal. Misalnya melalui praktek langsung dilapangan untuk menerapkan sebuah inovasi. Atau penyuluh memberikan ceramah langsung dibalai desa. 26
  • 27. 5. Sebagai proses Rekayasa Sosial :”Dalam hal ini penyuluh merekayasa sesuatu yang sifatnya memang benar-benar berguna bagi masyarakat”. 27
  • 28.  Tugas Jupen (Juru Penerangan) hampir mirip dengan tugas penyuluh, keduanya sama-sama menyebarkan pesan kepada masyarakat pedesaan, namun jupen tidak banyak berurusan dengan masalah-maslah pembangunan atau pertanian, akan tetapi jupen bertugas sebagai kepanjangtanganan pemerintah.  Jupen bertugas mensosialisasikan bagaimana program-program pemerintah bisa diketahui oleh masyarakat. Misalnya seorang mubaliq yang ditugaskan oleh pemerintah melalui kantor urusan agama (KUA), jupen juga bisa berfungsi sebagai partner kerja petugas-petugas pemerintahan didesa lain misalnya dengan petugas dari kecamatan. 28
  • 29.  Josep A Devito (ninik Sri Rezeki dan Anita Herawati, 1999:8) mengatakan bahwa ada beberapa syarat agar komunikasi penyuluh/jupen berlangsung secara efektif, Yaitu : 1. Keterbukaan (Openness) : “ Komunikasi bisa dikatakan mengena jika antara sumber dengan penerima pesan saling terbuka. Terbuka artinya baik jupen ataupun penyuluh haruslah memberikan informasi yang menyeluruh dan masyarakatpun sebagai penerima informasi harus selalu dalam keadaan terbuka menerima pesan tersebut”. 29
  • 30. 2. Empati (empathy), yaitu : “ Kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya dalam peran orang lain, artinya seorang jupen atau penyuluh harus mampu melibatkan diri dalam perasaan, kebiasaan, adat istiadat, aturan pada diri masyarakat setempat”. 3. Kepositifan (positiveness), yaitu :”Dalam hal ini penyuluh/jupen harus selalu bersikap positif terhadap dirinya sendiri maupun kepada masyarakat desa. Misalnya tak perlu menyampaikan hal-hal diluar masalah pokok secara terbuka”. 4. Dukungan (supportiveness), yaitu : ”sikap pelaku komunikasi yang mendukung terjadinya komunikasi tersebut”. Jupen/Penyuluh harus mampu terus menerus mendorong dan menjadi pemerakarsa setiap inovasi-inovasi yang terjadi dimasyarakat 5. 30
  • 31. 5. Kesamaan (equality), yaitu : “ Kesamaan yang dimiliki oleh pihak-pihak yang berkomunikasi. Artinya komunikasi antara penyuluh/jupen akan lebih efektif bila dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai latar belakang bahasa dan budaya yang sama sehingga informasi yang disampaikan oleh penyuluh/jupen lebih mudaha dapat diterima oleh masyarakat desa”. 31
  • 32.  Nurudin,Sistem Komunikasi Indonesia,PT. Rajagrafindo Persada,Jakarta, 2010  Diktat dan hand out perkuliahan.  Redi Panuju, Sistem Komunikasi Indonesia, Putaka Pelajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, edisi revisi, 2009 32