Teater tradisional berfungsi untuk memanggil roh-roh pelindung dan mengusir roh-roh jahat, memperingati nenek moyang, serta sebagai pelengkap upacara keagamaan dan siklus waktu. Teater juga berperan sebagai media komunikasi, pendidikan, hiburan, dan ekonomi bagi seniman. Aktor menggunakan vokal, imajinasi, dan gerak tubuh untuk memerankan tokoh secara alami. Properti, tata rias,

2. FUNGSI TEATER TRADISIONAL
1) memanggil kekuatan gaib.
2) menjemput roh-roh pelindung untuk hadir
di tempat terselenggaranya pertunjukan.
3) memanggil roh-roh baik untuk mengusir
roh-roh jahat.
4) memperingati nenek moyang dengan
mempertontonkan kegagahan maupun
kepahlawanannya.
5) pelengkap upacara sehubungan dengan
tingkat-tingkat hidup seseorang.
6) pelengkap upacara untuk saat-saat tertentu
dalam siklus waktu.

3. PERAN TEATER TRADISIONAL
Media komunikasi
Media pendidikan
Media hiburan
Media ekonomi, misalnya untuk
para seniman yang melatih teater
Upacara keagamaan, biasanya
untuk khitanan dll

4. MEDIA AKTING
Media akting
1. Vokal: peyampaian bahasa fikiran dengan menggunakan bahasa lisan dan
penuh perasaan.
Aksen dinamis= disampaikan dengan nada keras. Aksen tempo=
disampaikan dengan berjeda. Aksen Nada= disampaikan dengan
menggunakan dua aksen.
2. Imajinasi
Bertujuan untuk bermain dengan hidup atau bermain dengan natural
(alami), membina klimaks= memuncak pada masalah.
3. Panca Indera
Indera penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan perasa.
Contoh: bermain mata, gerak kecil, blooking, dan berjalan.
4. Tubuh/raga
Mengelilingi gerak besar. Contoh: perpindahan tempat.

5. BAHAN DAN ALAT DALAM TEATER TRADISIONAL
Properti:
Seluruh perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan
drama atau film.
Tata rias:
cara mendadani pemain dalam memerankan tokoh tertentu
agar lebih meyakinkan.
Tata busana:
Pengaturan pakaian pemain agar mendukung keadaan yang
dikehendaki.
Tata lampu.
Tata pentas.