SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
EXPLORING THE ROOTS OF DIGITAL AND MEDIA
LITERACY THROUGH PERSONAL NARRATIVE
-Menjelajahi Akar dari Literasi Digital dan Media Melalui
Narasi Pribadi-
(Renee Hobbs)
OLEH :
DELI ARDIANA
TERRY S BALQIS
RISKA BAROROH
KATA PENGANTAR
• Definisi Literasi Digital dan Media
“Kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan
pesan dalam berbagai bentuk ”
Aspen Media Literacy Leadership Institute 1992 (Aufderheide dan Firestone 1993, 7)
"Literasi media membangun pemahaman tentang peran media dalam masyarakat serta
keterampilan penting dari penyelidikan dan ekspresi diri yang diperlukan untuk warga
negara demokrasi”
(Thoman dan Jolls 2005, 190)
AKSI DALAM LITERASI DIGITAL DAN MEDIA
MENURUT HOBBS
1. Membuat pilihan yang bertanggung jawab dan mengakses informasi dengan menemukan dan berbagi materi dan memahami
ide.
2. Menganalisis pesan dengan mengidentifikasi penulis, tujuan, dan sudut pandang dan mengevaluasi kualitas dan kredibilitas
konten.
3. Membuat konten dalam berbagai bentuk, memanfaatkan bahasa, usia, dan suara dan menggunakan alat dan teknologi digital.
4. Merefleksikan perilaku dan perilaku komunikasi sendiri dengan menerapkan tanggung jawab sosial dan prinsip etika.
5. Mengambil tindakan sosial dengan bekerja secara individu dan kolaboratif untuk berbagi Pengetahuan dan memecahkan
masalah dalam keluarga, tempat kerja, dan komunitas.
(Hobbs 2010, vii–viii)
ADA 2 PERSPEKTIF MASYARAKATYANG BERTENTANGAN DALAM
MEMANDANG LITERASI DIGITAL DAN MEDIA
 Melihat media massa penuh dengan pesan rasis, seksis, dan ho- mophobic dan
representasi terdistorsi dari havior agresif, seksualitas, dan hubungan manusia
 Merangkul dan merayakan budaya Internet dan media populer serta menghargai seni
kreativitas remix
AKAR SEJARAH LITERASI MEDIA
• Dalam buku ini (karya Renee Hobbs) menjelaskan beberapa ide tentang media,
teknologi, budaya, dan pendidikan menggunakan pengalaman pribadi sebagai
sarana untuk penyelidikan.
• Maka dari itu, secara umum, istilah literasi media itu mengacu pada
pengetahuan, kompetensi, dan praktik sosial yang terlibat dalam penggunaan,
analisis, evaluasi, dan penciptaan media massa, budaya populer, dan media
digital.
KESADARAN AKAN BENTUK, KONTEN, DAN
KONTEKS
• Bahasa adalah sistem simbol pertama dan paling penting untuk menyampaikan identitas pribadi dan
sosial. Maka dari itu, seorang pendidik literasi media Inggris, Len Masterman menyampaian
pentingnya apa yang dia sebut "pendidikan kesadaran media" .
• Lance Strate adalah seorang profesor komunikasi di Fordham University dan salah satu pemimpin
dalam komunitas ekologi media, yang merupakan subdisiplin studi media.
• Dia berkata, dengan menunjukkan bagaimana sistem simbol media mencerminkan dan membentuk
alat persepsi, Marshall McLuhan (teori the medium is the massage) membantu kita mengenali
bagaimana film dan televisi berkontribusi pada perubahan dalam masyarakat dan budaya.
Sifat Sosial dari Representasi dan Interpretasi
Media – TV, facebook dan media lainnya digunakan oleh khalayak – khalayak
menganggap bahwa ia mempresentasikan dirinya di media - kenyataan dia
mempresentasikan media yang digunakannya – budaya media memiliki agenda
ideologi.
Representasi media muncul tahun 1980 mulai beredar dikalangan pakar media, pakar
budaya,dll. Representasi media tidak bisa disederhanakan, ia melekat pada nilai
manusia itu sendiri. Literasi media berpotensi menjadi alat untuk menginspirasi
perubahan sosial dan politik.
literasi media “sering diposisikan sebagai cara untuk menghentikan proses pengaruh
media melalui kesadaran dan penalaran aktif, fungsi penting dari menginterupsi
makna-makna yang dianggap remeh juga dapat dilihat sebagai sebuah cara
membuka ruang untuk berpikir dan berkomunikasi secara berbeda”.
Dialektika Perlindungan dan Pemberdayaan
Ponsel –media baru – rutinitas baru Yang di dukung oleh
Jaringan digital – teknologi Menghasilkan
ide, gagasan dan informasi dihadapan publik
Semua itu tidak bersifat demokratisasi karena banyak misinfromasi dan
manipulasi disana
kesenangan menggunakan media sangat besar, akan tetapi kebejatan dan
ketidakmanusiawian di bungkus menjadi hiburan.
Orang-orang mulai menyadari, merespon dan mengkritik media bahwa ada
perubahan pola komunikasi, ekspresi, pengetahuan, informasi semuanya
menghasilkan perubahan Sejarah.
Ketika media baru muncul selalu ada ketengangan, ada yang pro dan
kontra.
Wacana Perlindungan Dan Pemberdayaan
Munculnya teori kritis mazhab Frankfurt salah satunya Adorno ia khawatir bahwa
seni akan digantikan oleh media massa.
Herbert mercuse : kapitalisme media memproduksi konsumerisme.
Kellner penggiat literasi media, membantu Masyarakat mengenali bahwa media dan
teknologi adalah bentuk kekuatan yang berdampak pada seluruh aspek kehidupan.
Literasi media menemukan cara mmembedakan terhadap credible and incredible,
quality and junk, superficial and trite, beautiful and ugly, professional and amatir
- Jenkins dan Kelley mendesak para guru untuk menghubungkan membaca
dan menulis dengan “cara berekspresi yang beragam di media” dan bentuk-
bentuk sastra baru, dengan tujuan untuk, merangkul perubahan-perubahan
yang memperdalam dan memperkaya kesadaran manusia dan menolak
perubahan-perubahan yang meremehkan kesadaran manusia.
- Orang-orang seni dan komunikasi harus membantu mengaktifkan
imajinasi masyarakat dalam berpikir kritis dalam arena “sebelum kita dapat
mengubah dunia, kita harus mampu membayangkan seperti apa dunia lain
yang lebih baik” , (Jenkins, Ito, and boyd 2015, 152)
Seni dan Interaksi Sosial
Seni dan aktivitas sosial saling terkait dan saling mempengaruhi.
Banyak seniman yang menggunakan karya seni mereka sebagai
alat untuk mengaktifkan perubahan sosial, politik, dan ekonomi.
Karya seni dapat memotivasi orang-orang untuk bertindak dan
menginspirasi perspektif yang berbeda dalam pemikiran tentang
masalah sosial. Aktivis sosial di sisi lain dapat menggunakan karya
seni dalam kampanye mereka untuk membuat pesan mereka lebih
mudah dicerna dan diingat masyarakat.
Sebuah contoh adalah film "Man with a Movie
Camera" yang menciptakan pengalaman visual yang
luar biasa bagi penonton sehingga mereka semakin
memahami keragaman kehidupan kota dan
masyarakat.
Film yang kaitannya dengan literasi media, ini menjadi
sebuah pembelajaran yang berguna mengenai
bagaimana media mempengaruhi opini kita, dan
bagaimana kita dapat menggunakan media sebagai
alat untuk menghasilkan perubahan sosial dalam
masyarakat. Seni visual, film, musik, dan teater dapat
menghadirkan pengalaman estetis dan menyentuh
yang bergerak dalam melibatkan masyarakat dalam
proses perubahan sosial.
Learning and Literacy
 Belajar tentang media melalui pendekatan pembelajaran yang aktif dan melibatkan siswa,
termasuk pembelajaran menulis, diskusi, dan membuat konten media. Literasi media tidak
hanya tentang teknologi, tetapi juga melibatkan pemahaman yang lebih mendalam
tentang konten media dan cara kerja media serta bagaimana bias dan stereotipe dapat
muncul dalam pesan media. Oleh karena itu, literasi media dan pembelajaran tentang
media harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan untuk membantu siswa
menjadi konsumen media dan pengguna media yang cerdas dan kritis.
Engaging the Head, Heart, Hands, and Spirit
Semangat berarti
mendukung
pengembangan
pemikiran kreatif, etis,
dan moral dalam
memahami media.
Spirit
Melalui pendekatan ini, pengajaran literasi media dapat
terintegrasi dengan aktivitas yang bermanfaat, seperti
keterampilan menulis, pertunjukan, dan penggunaan
teknologi media. Pendidikan literasi media yang holistik
seperti ini memiliki potensi untuk mempengaruhi
pemikiran siswa secara positif, membuat siswa menjadi
pengguna media dan konsumen media yang lebih cerdas
dan kritis.
Diskusi Bersama
Apakah manusia benar-benar “bebas” dalam menciptakan seni?
Apakah kita benar-benar “aktif” dalam memahami pesan media?
Hanya sekadar mengikuti orang banyak dan mereproduksi atau
menerima ideologi dominan dalam budaya?
Ketika guru mengajarkan literasi media, apakah mereka
memaksakan makna ideologis mereka sendiri kepada siswanya?
Terimakasih
#1

More Related Content

Similar to Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media

Media_dan_Pendidikan_Politik.pptx
Media_dan_Pendidikan_Politik.pptxMedia_dan_Pendidikan_Politik.pptx
Media_dan_Pendidikan_Politik.pptxAhmadSuhaimi30
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin Amq
 
tb 1 sosiologi komunikasi.pptx
tb 1 sosiologi komunikasi.pptxtb 1 sosiologi komunikasi.pptx
tb 1 sosiologi komunikasi.pptxTiaResti1
 
BAB 8 LITERASI INFORMASI DAN MEDIA
BAB 8 LITERASI INFORMASI DAN MEDIA BAB 8 LITERASI INFORMASI DAN MEDIA
BAB 8 LITERASI INFORMASI DAN MEDIA EkaAgustina23
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin Amq
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin Amq
 
Sejarah media
Sejarah mediaSejarah media
Sejarah mediapycnat
 
Tuas ppt tik ika wulandari
Tuas ppt tik ika wulandariTuas ppt tik ika wulandari
Tuas ppt tik ika wulandariIkaWulandari39
 
Konsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaKonsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaReni Kurniati
 
Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi
Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasiKomunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi
Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasiputiandinis
 
Pengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massaPengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massaAWAN PUTIH
 
Term 12 media sebagai pengarah kebijakan
Term 12   media sebagai pengarah kebijakanTerm 12   media sebagai pengarah kebijakan
Term 12 media sebagai pengarah kebijakanyuls1423
 
Lilik muhalimah 1 a pgsd_teknologi informasi dan komputer
Lilik muhalimah 1 a pgsd_teknologi informasi dan komputerLilik muhalimah 1 a pgsd_teknologi informasi dan komputer
Lilik muhalimah 1 a pgsd_teknologi informasi dan komputerlilikmuhalimah
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2Diana Amelia Bagti
 

Similar to Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media (20)

Media_dan_Pendidikan_Politik.pptx
Media_dan_Pendidikan_Politik.pptxMedia_dan_Pendidikan_Politik.pptx
Media_dan_Pendidikan_Politik.pptx
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
 
Bab 10 teori komunikasi
Bab 10 teori komunikasiBab 10 teori komunikasi
Bab 10 teori komunikasi
 
ToT Literasi Media
ToT Literasi MediaToT Literasi Media
ToT Literasi Media
 
tb 1 sosiologi komunikasi.pptx
tb 1 sosiologi komunikasi.pptxtb 1 sosiologi komunikasi.pptx
tb 1 sosiologi komunikasi.pptx
 
BAB 8 LITERASI INFORMASI DAN MEDIA
BAB 8 LITERASI INFORMASI DAN MEDIA BAB 8 LITERASI INFORMASI DAN MEDIA
BAB 8 LITERASI INFORMASI DAN MEDIA
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
 
Sejarah media
Sejarah mediaSejarah media
Sejarah media
 
Tuas ppt tik ika wulandari
Tuas ppt tik ika wulandariTuas ppt tik ika wulandari
Tuas ppt tik ika wulandari
 
Konsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaKonsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massa
 
Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi
Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasiKomunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi
Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi
 
Literasi media
Literasi mediaLiterasi media
Literasi media
 
Pengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massaPengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massa
 
Term 12 media sebagai pengarah kebijakan
Term 12   media sebagai pengarah kebijakanTerm 12   media sebagai pengarah kebijakan
Term 12 media sebagai pengarah kebijakan
 
Uts tik maulidina 1 a
Uts tik maulidina 1 aUts tik maulidina 1 a
Uts tik maulidina 1 a
 
Lilik muhalimah 1 a pgsd_teknologi informasi dan komputer
Lilik muhalimah 1 a pgsd_teknologi informasi dan komputerLilik muhalimah 1 a pgsd_teknologi informasi dan komputer
Lilik muhalimah 1 a pgsd_teknologi informasi dan komputer
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
 
MINI BOOK MEDIA DAN KRITIK SOCIAL
MINI BOOK MEDIA DAN KRITIK SOCIALMINI BOOK MEDIA DAN KRITIK SOCIAL
MINI BOOK MEDIA DAN KRITIK SOCIAL
 

Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media

  • 1. EXPLORING THE ROOTS OF DIGITAL AND MEDIA LITERACY THROUGH PERSONAL NARRATIVE -Menjelajahi Akar dari Literasi Digital dan Media Melalui Narasi Pribadi- (Renee Hobbs) OLEH : DELI ARDIANA TERRY S BALQIS RISKA BAROROH
  • 2. KATA PENGANTAR • Definisi Literasi Digital dan Media “Kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan pesan dalam berbagai bentuk ” Aspen Media Literacy Leadership Institute 1992 (Aufderheide dan Firestone 1993, 7) "Literasi media membangun pemahaman tentang peran media dalam masyarakat serta keterampilan penting dari penyelidikan dan ekspresi diri yang diperlukan untuk warga negara demokrasi” (Thoman dan Jolls 2005, 190)
  • 3. AKSI DALAM LITERASI DIGITAL DAN MEDIA MENURUT HOBBS 1. Membuat pilihan yang bertanggung jawab dan mengakses informasi dengan menemukan dan berbagi materi dan memahami ide. 2. Menganalisis pesan dengan mengidentifikasi penulis, tujuan, dan sudut pandang dan mengevaluasi kualitas dan kredibilitas konten. 3. Membuat konten dalam berbagai bentuk, memanfaatkan bahasa, usia, dan suara dan menggunakan alat dan teknologi digital. 4. Merefleksikan perilaku dan perilaku komunikasi sendiri dengan menerapkan tanggung jawab sosial dan prinsip etika. 5. Mengambil tindakan sosial dengan bekerja secara individu dan kolaboratif untuk berbagi Pengetahuan dan memecahkan masalah dalam keluarga, tempat kerja, dan komunitas. (Hobbs 2010, vii–viii)
  • 4. ADA 2 PERSPEKTIF MASYARAKATYANG BERTENTANGAN DALAM MEMANDANG LITERASI DIGITAL DAN MEDIA  Melihat media massa penuh dengan pesan rasis, seksis, dan ho- mophobic dan representasi terdistorsi dari havior agresif, seksualitas, dan hubungan manusia  Merangkul dan merayakan budaya Internet dan media populer serta menghargai seni kreativitas remix
  • 5. AKAR SEJARAH LITERASI MEDIA • Dalam buku ini (karya Renee Hobbs) menjelaskan beberapa ide tentang media, teknologi, budaya, dan pendidikan menggunakan pengalaman pribadi sebagai sarana untuk penyelidikan. • Maka dari itu, secara umum, istilah literasi media itu mengacu pada pengetahuan, kompetensi, dan praktik sosial yang terlibat dalam penggunaan, analisis, evaluasi, dan penciptaan media massa, budaya populer, dan media digital.
  • 6. KESADARAN AKAN BENTUK, KONTEN, DAN KONTEKS • Bahasa adalah sistem simbol pertama dan paling penting untuk menyampaikan identitas pribadi dan sosial. Maka dari itu, seorang pendidik literasi media Inggris, Len Masterman menyampaian pentingnya apa yang dia sebut "pendidikan kesadaran media" . • Lance Strate adalah seorang profesor komunikasi di Fordham University dan salah satu pemimpin dalam komunitas ekologi media, yang merupakan subdisiplin studi media. • Dia berkata, dengan menunjukkan bagaimana sistem simbol media mencerminkan dan membentuk alat persepsi, Marshall McLuhan (teori the medium is the massage) membantu kita mengenali bagaimana film dan televisi berkontribusi pada perubahan dalam masyarakat dan budaya.
  • 7. Sifat Sosial dari Representasi dan Interpretasi Media – TV, facebook dan media lainnya digunakan oleh khalayak – khalayak menganggap bahwa ia mempresentasikan dirinya di media - kenyataan dia mempresentasikan media yang digunakannya – budaya media memiliki agenda ideologi. Representasi media muncul tahun 1980 mulai beredar dikalangan pakar media, pakar budaya,dll. Representasi media tidak bisa disederhanakan, ia melekat pada nilai manusia itu sendiri. Literasi media berpotensi menjadi alat untuk menginspirasi perubahan sosial dan politik. literasi media “sering diposisikan sebagai cara untuk menghentikan proses pengaruh media melalui kesadaran dan penalaran aktif, fungsi penting dari menginterupsi makna-makna yang dianggap remeh juga dapat dilihat sebagai sebuah cara membuka ruang untuk berpikir dan berkomunikasi secara berbeda”.
  • 8. Dialektika Perlindungan dan Pemberdayaan Ponsel –media baru – rutinitas baru Yang di dukung oleh Jaringan digital – teknologi Menghasilkan ide, gagasan dan informasi dihadapan publik Semua itu tidak bersifat demokratisasi karena banyak misinfromasi dan manipulasi disana
  • 9. kesenangan menggunakan media sangat besar, akan tetapi kebejatan dan ketidakmanusiawian di bungkus menjadi hiburan. Orang-orang mulai menyadari, merespon dan mengkritik media bahwa ada perubahan pola komunikasi, ekspresi, pengetahuan, informasi semuanya menghasilkan perubahan Sejarah. Ketika media baru muncul selalu ada ketengangan, ada yang pro dan kontra.
  • 10. Wacana Perlindungan Dan Pemberdayaan Munculnya teori kritis mazhab Frankfurt salah satunya Adorno ia khawatir bahwa seni akan digantikan oleh media massa. Herbert mercuse : kapitalisme media memproduksi konsumerisme. Kellner penggiat literasi media, membantu Masyarakat mengenali bahwa media dan teknologi adalah bentuk kekuatan yang berdampak pada seluruh aspek kehidupan. Literasi media menemukan cara mmembedakan terhadap credible and incredible, quality and junk, superficial and trite, beautiful and ugly, professional and amatir
  • 11. - Jenkins dan Kelley mendesak para guru untuk menghubungkan membaca dan menulis dengan “cara berekspresi yang beragam di media” dan bentuk- bentuk sastra baru, dengan tujuan untuk, merangkul perubahan-perubahan yang memperdalam dan memperkaya kesadaran manusia dan menolak perubahan-perubahan yang meremehkan kesadaran manusia. - Orang-orang seni dan komunikasi harus membantu mengaktifkan imajinasi masyarakat dalam berpikir kritis dalam arena “sebelum kita dapat mengubah dunia, kita harus mampu membayangkan seperti apa dunia lain yang lebih baik” , (Jenkins, Ito, and boyd 2015, 152)
  • 12. Seni dan Interaksi Sosial Seni dan aktivitas sosial saling terkait dan saling mempengaruhi. Banyak seniman yang menggunakan karya seni mereka sebagai alat untuk mengaktifkan perubahan sosial, politik, dan ekonomi. Karya seni dapat memotivasi orang-orang untuk bertindak dan menginspirasi perspektif yang berbeda dalam pemikiran tentang masalah sosial. Aktivis sosial di sisi lain dapat menggunakan karya seni dalam kampanye mereka untuk membuat pesan mereka lebih mudah dicerna dan diingat masyarakat.
  • 13. Sebuah contoh adalah film "Man with a Movie Camera" yang menciptakan pengalaman visual yang luar biasa bagi penonton sehingga mereka semakin memahami keragaman kehidupan kota dan masyarakat. Film yang kaitannya dengan literasi media, ini menjadi sebuah pembelajaran yang berguna mengenai bagaimana media mempengaruhi opini kita, dan bagaimana kita dapat menggunakan media sebagai alat untuk menghasilkan perubahan sosial dalam masyarakat. Seni visual, film, musik, dan teater dapat menghadirkan pengalaman estetis dan menyentuh yang bergerak dalam melibatkan masyarakat dalam proses perubahan sosial.
  • 15.  Belajar tentang media melalui pendekatan pembelajaran yang aktif dan melibatkan siswa, termasuk pembelajaran menulis, diskusi, dan membuat konten media. Literasi media tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga melibatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konten media dan cara kerja media serta bagaimana bias dan stereotipe dapat muncul dalam pesan media. Oleh karena itu, literasi media dan pembelajaran tentang media harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan untuk membantu siswa menjadi konsumen media dan pengguna media yang cerdas dan kritis.
  • 16. Engaging the Head, Heart, Hands, and Spirit Semangat berarti mendukung pengembangan pemikiran kreatif, etis, dan moral dalam memahami media. Spirit
  • 17. Melalui pendekatan ini, pengajaran literasi media dapat terintegrasi dengan aktivitas yang bermanfaat, seperti keterampilan menulis, pertunjukan, dan penggunaan teknologi media. Pendidikan literasi media yang holistik seperti ini memiliki potensi untuk mempengaruhi pemikiran siswa secara positif, membuat siswa menjadi pengguna media dan konsumen media yang lebih cerdas dan kritis.
  • 18. Diskusi Bersama Apakah manusia benar-benar “bebas” dalam menciptakan seni? Apakah kita benar-benar “aktif” dalam memahami pesan media? Hanya sekadar mengikuti orang banyak dan mereproduksi atau menerima ideologi dominan dalam budaya? Ketika guru mengajarkan literasi media, apakah mereka memaksakan makna ideologis mereka sendiri kepada siswanya?