SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Dampak polusi terhadap kesehatan manusia
dan lingkungan.
Dampak polusi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

   1. Dampak Polusi Udara

Polusi udara dapat terjadi jika jumlah atau konsentrasi polutan (zat pencemar) di udara sudah
melebihi baku mutu lingkungan. Untuk masing-masing polutan di udara mempunyai nilai baku
mutu yang berbeda. Udara yang telah tercemar oleh polutan tertentu dapat menyebabkan
turunnya mutu udara di lingkungan tersebut. Udara yang telah tercemar dapat menyebabkan
gangguan terhadap kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya secara langsung. Tetapi udara
yang tercemar juga dapat berdampak yang cukup luas seperti pemanasan global dan hujan asam.
Peristiwa pemanasan global ditimbulkan karena peristiwa rumah kaca. Sedangkan hujan asam
adalah meningkatnya konsentrasi asam di udara seperti peningkatan jumlah SO2 (sulfur dioksida)
diudara sebagai hasil dari pembuangan asap kendaraan bermotor dan industri atau hasil
pembakaran bahan bakar fosil yaitu bahan bakar minyak dan batubara.

   1. Dampak bagi kesehatan

Polusi udara yang menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia dan lingkungan adalah:

   1. Gas Karbon monoksida (CO)

Gas karbon monoksida (CO) di atmosfer dalam keadaan normal konsentrasinya sangat sedikit
sekitar 0,1 ppm. Di daerah perkotaan dengan aktifitas penggunaan kendaraan bermotor dan
industri yang padat, kkonsentrasi gas CO dapat mencapai 10 – 15ppm. Gas CO di dalam paru-
paru bereaksi dengan hemoglobin pada sel darah merah yang dapat menghalangi pengangkutan
oksigen ke seluruh bagian tubuh.

Tabel: Konsentrasi gas CO di udara dan pengaruhnya pada tubuh manusia bila kontak terjadi
pada waktu cukup lama

Konsentrasi gas CO Konsentrasi COHb
                                          Gangguan pada tubuh
  di udara (ppm)    dalam darah (%)
                  3              0,98 Tidak ada
                  5              1,30 Belum begitu terasa
                                      Gangguan sistem saraf
                 10              2,10
                                      sentral
                 20              3,70 Gangguan panca indera
                 40              6,90 Gangguan fungsi jantung
60            10,10 Sakit kepala
                       80            13,30 Sulit bernafas
                      100            16,50 Pingsan hingga kematian

(Ernawati dkk. 2008)

Dampak yang ditimbulkan adalah :

a)     Pusing/sakit kepala

b)     Rasa mual

c)     Pingsan (ketidak sadaran)

d)     Kerusakan jaringan otak

e)     Sesak nafas

f)     Kematian

g)     Gangguan pada kulit

h)     Gangguan penglihatan (efek jangka panjang)

     1. Gas sulfur oksida (SO), nitrogen oksida (NO) dan ozon (O3)

Dampak negatif adanya penigkatan konsentrasi gas SO, NO dan O3 adalah :

a)     Iritasi mata

b)     Radang saluran pernafasan

c)     Gangguan pernafasan kronis (bronkitis, emfisema dan asma)

d)     Gangguan pada tumbuhan hingga kematian tumbuhan

     1. Materi partikulat

Materi partikulat adalah partikel-partikel yang berukuran kecil seperti serbuk batu bara, serbuk
kayu, serbuk batu, serbuk pasir, serbuk kapas, serbuk kwarsa, serbuk asbes. Materi partikulat
banyak terdapat di daerah industri, pertambangan, daerah perkotaan yang padat penduduk dan
daerah konstruksi (pembangunan gedung).

Dampak yang ditimbulkan adalah penyakit paru mulai dari peradangan hungga kangker paru-
paru.
Materi partikulat yang lain adalah timbal (Pb) yang bersifat toksit (racun). Timbal yang masuk
ke dalam tubuh dan sudah terakumulasi dalam kosentrasi tertentu dapat menyebabkan :

a)     menyerang berbagai sistem tubuh seperti sistem pencernaan dan sistem syaraf.

b)     Radang paru-paru sampai kanker paru-paru

c)     Gangguan jantung

d)     Gangguan ginjal

e)     Keterbelakangan mental pada anak-anak

f)     Gangguan kesehatan pada hewan

     1. Asap rokok

Rokok terbuat dari tembakau mengandung Nikotin dan TAR

Nikotin adalah zat adiktif yang menimbulkan ketergantungan / kecanduan

Tar adalah senyawa polinuklir hidrokarbon aromatik

Undang-undang pengendalian rokok mensyaratkan kandungan Nikotin tidak boleh dari 1,5 mg
dan kandungan tar tidak boleh lebih dari 50 mg.

Tar bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker)

Asap rokok mengandung berbagai zat berbahaya yaitu :

-     formaldehide, benzo-α-pyrene, (bagian dari tar)

-     nikotin,

-     gas CO.

Dampak yang ditimbulkan adalah :

a)     Gangguan pernafasan

b)     Penyakit jantung

c)     Flek di paru-paru

d)     Kanker paru-paru
1. Zat-zat penyebab kanker

Zat-zat penyebab kanker banyak ditemukan dalam ruangan atau jenis polutan udara dalam
ruangan (indoor air pollutants). Polutan udara dalam ruangan antara lain:

a)     kloroform

b)     para-diklorobenzena

c)     tetrakloroetilen

d)     trikloroetan

e)     radioaktif (Radon (Ra))

Jika konsentrasinya berlebih bisa menyebabkab kanker.

     1. Suara

Polusi suara terjadi jika amplitudo suara melebihi ambang batas yaitu 50 dB. Kekuatan suara
yang lebih dari 50 dB sudah mulai bising hingga memekakkan telinga yang dapat menimbulkan :

a)     Gangguan organ pendengaran

b)     Kerusakan organ pendengaran

c)     Tuli

d)     Gangguan jantung

e)     Sakit kepala

f)     Stress secara psikologis

     1. Asbut (asap kabut)

Asap kabut atau disingkat asbut (smog adalah singkatan dari smoke (asap) dan fog (kabut)).
Istilah ini muncul sekitar awal abad 20, ketika itu asap dan kabut tebal menyelimuti kota London
dampak dari revolusi industri besar-besaran di kota tersebut.

Berdasarkan jenis polutan penyebabnya:

a)       Asbut industri
Plolutan penyebab asbut industri adalah sulfur oksida (SO) dan materi partikulat yang berasal
dari pembakaran bahan bakar fosil oleh industri. Materi partikulat yang terkandung dalam asbut
industri menyebabkan warnanya menjadi keabu-abuan.

b)       Asbut fotokimia

Polutan utama penyebab asbut foto kimia adalah senyawa gas nitrogen oksida (NO) yang berasal
dari asap kendaraan bermotor dan senyawa hidrokarbon yang berasal dari berbagai sumber. Gas
nitrogen oksida dan hidrokarbon diudara mengalami reaksi fotokimia membentuk ozon (O3).
Ozon diudara juga dapat bereaksi dengan polutan udara lainnya membentuk senyawa-senyawa
jenis polutan sekunder yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Nitrogen oksida diudara menyebabkan asbut fotokimia berwarna kecoklatan.

Asap kabut/ asbut dapat mengganggu penglihatan dan pernafasan.

     1. Hujan Asam

Sejarah Hujan Asam

Fenomena hujan asam mulai dikenal sejak akhir abad 17, hal ini diketahui dari buku karya
Robert Boyle pada tahun 1960 dengan judul “A General History of the Air“. Buku tersebut
menggambarkan fenomena hujan asam sebagai “nitrous or salino-sulforus spiris“.

Revolusi industri di Eropa yang dimulai sekitar awal abad ke 18 memaksa penggunaan bahan
bakar batubara dan minyak sebagai sumber utama energi untuk mesin-mesin. Sebagai akibatnya,
tingkat emisi precursor (faktor penyebab) dari hujan asam yakni gas-gas SO2, NOx dan HCl
meningkat. Hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Robert Angus Smith pada tahun 1872.
Ketika itu, Robert Angus Smith berhasil menemukan hubungan antara hujan dengan polusi
udara. Hujan asam dilaporkan pertama kali terjadi di Kota Manchester, Inggris. Smith
menjelaskan fenomena hujan asam pada bukunya yang berjudul “Air and Rain: The Beginnings
of Chemical Technology“.

Derajat keasaman adalah tingkat kandungan hidrogen (H+) dan ion OH- dalam air. Semakin
banyak kandungan hidrogen (H+) maka derajat keasaman air turun atau pH turun atau air
menjadi asam, sedangkan jika kandungan ion OH- meningkat maka derajat keasaman naik atau
pH naik atau air menjadi basa. Kandungan/konsentrasi hidrogen (H+) dan ion OH- dalam air
sangat tergantung kandungan/konsentrasi zat atau mineral dalam air. Lihat gambar berikut

(Asam)
(Basa)

Skala nilai pH adalah ditunjukkan dengan angka dari 0 – 14. Jika cairan mempunyai pH kurang
dari 7 maka bersifat asam dan jika cairan mempunyai pH lebih dari 7 maka bersifat basa. Air
murni adalah zat dengan derajat keasaman netral atau air mempunyai pH = 7.
Hujan normal adalah hujan dengan air yang tidak membawa polutan didalamnya dan nilai pH
nya adalah antara 7 – 5,6. Pada peristiwa hujan normal terjadi pembentukan senyawa asam
karena reaksi antara gas CO2 dengan air hujan membentuk senyawa asam karbonat (H2CO3).

CO2 + H2O3            H2CO3

(Bersifat asam lemah/ pH ≥5,6)

Asam tersebut mempengaruhi air hujan yang turun sehingga derajat keasamannya (pH) menjadi
± 5,6 bersifat asam lemah. Air yang bersifat asam tersebut berguna untuk melarutkan mineral-
mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan.

(asap pabrik mengandung sulfur oksida dan nitrogen oksida)

(asap kendaraan bermotor sulfur oksida dan nitrogen oksida)

Peningkatan aktivitas manusia seperti banyaknya industri dan pengguanaan kendaraan bermotor
meningkatkan jumlah bahan bakar fosil yang dibakar. Bahan bakar fosil menghasilkan limbah
berupa senyawa gas SO2 , NOx.

Meningkatnya jumlah polutan di udara mengakibatkan meningkatnya derajat keasaman air
hujan, menjadi lebih asam dengan derajat keasaman (pH) dibawah 5,6. Peristiwa tersebut di
sebut hujan asam. Polutan yang menyebabkan hujan asam adalah gas SO2 , NOx dan Freon
(CFC / chloro fluoro carbon). Gas SO2 di udara bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat
(H2SO4), sedangkan gas NO diudara bereaksi dengan uap air membentuk asam nitrat (HNO3).
Freon (CFC) bereaksi secara fotokimia menghasilkan Klor (Cl) dan jika bereaksi dengan uap air
membentuk asam klorida (HCl).

Berikut ini pembentukan asam di atmosfer:

   1. Pembentukan asam sulfat (H2SO4)

SO2 + H2O -> H2SO4

   1. Pembentukan asam nitrat (HNO3)

NO2 + H2O -> HNO3

   1. Pembentukan asam klorida

Reaksi pembentukan asam klorida dari freon (CFC) melalui beberapa tahapan, yaitu tahapan
reaksi fotokimia dan reaksi kimia. Asam klorida biasanya terbentuk di lapisan stratosfer, dimana
reaksinya melibatkan Chloroflorocarbon (CFC) dan radikal oksigen O*

                                 CFC + hv(UV) -> Cl* + produk
                                  CFC + O* -> ClO + produk
O* + ClO -> Cl* + O2
                                   Cl + CH4 -> HCl + CH3

(Reaksi diatas merupaka bagian dari rangkaian reaksi yang menyebabkan deplesi lapisan ozon di
stratosfer. Perbandingan ketiga asam tersebut dalam hujan asam biasanya berkisar antara 62
persen oleh Asam Sulfat, 32 persen Asam Nitrat dan 6 persen Asam Chlorida.

Pulau Jawa memiliki tingkat emisi penyebab hujan asam tertinggi di Indonesia, terutama
disebabkan oleh sebagian besar kegiatan perekonomian yang terpusat di pulau ini. Pada tahun
1989, tingkat precursor SOx di Indonesia mencapat 157.000 ton per tahun, sedangkan NOx
mencapai 175.000 ton per tahun. Kota Surabaya pada tahun 2000 tercatat mengemisikan 0,26 ton
SO2 dan 66,4 ton NOx ke udara dari berbagai sumber pencemar.

Catatan:

Pulau Jawa memiliki tingkat emisi penyebab hujan asam tertinggi di Indonesia,

Pada tahun 1989, tingkat precursor SOx di Indonesia mencapat 157.000 ton per tahun, sedangkan
NOx mencapai 175.000 ton per tahun.

Kota Surabaya pada tahun 2000 tercatat mengemisikan 26 ton SO2 dan 66,4 ton NOx ke udara
dari berbagai sumber pencemar.

Dampak negatif peristiwa hujan asam adalah :

   1. mempengaruhi kualitas air permukaan atau air menjadi lebih asam sehingga
      mempengaruhi biota air yang hidup di dalamnya, karena biota air terpengaruh oleh pH
      air. (pH air kurang dari 5,6)
   2. dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan bahkan menyebabkan kematian tanaman.
   3. dapat melarutkan logam berat dalam tanah kemudian mencemari air. air yang tercemar
      oleh logam berat sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
   4. dapat bersifat korosif artinya dapat merusak atau mengkorosi logam, seperti motor,
      mobil, sepeda, kotruksi bangunan atau komponen bangunan, seperti gedung, patung,
      candi, monumen dan lain-lain.
   5. menyebabkan gangguan pernafasan.
   6. dapat menyebabkan bayi lahir prematur atau meninggal pada ibu hamil.

   1. Efek Rumah Kaca / Pemanasan Global

Efek Rumah Kaca

Efek Rumah kaca ditemukan oleh Joseph Fourier tahun 1824, merupakan proses atmosfer
memanaskan sebuah planet. Efek rumah kaca bisa terjadi secara alami maupun oleh aktivitas
manusia. Efek rumah kaca disebabkan naiknya konsentrasi gas CO2 (karbon dioksida), NO
(nitrogen monoksida), SO2 (sulfur dioksida), CH4 (metana) dan CFC (chloro fluoro carbon) ke
atmosfera bumi. Konsentrasi gas CO2 meningkat karena kenaikan pembakaran bahan bakar
minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan
tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya (absorbsi).

Energi yang masuk ke bumi mengalami 25% dipantulkan oleh awan dan/ atau partikel lain di
atmosfer, 25% diserap awan, 45% di serap oleh permukaan bumi, 5% di pantulkan kembali
oleh permukaan bumi.

Energi yang diserap oleh bumi, dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi sinar infra merah oleh
awan dan permukaan bumi. Tetapi sebagian sinar inframerah yang dipancarkan oleh permukaan
bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas-gas lainnya kemudian dipancarkan kembali ke
permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan untuk menjaga agar
perbedaan suhu antara siang dan malam tidak jauh berbeda.

Analogi gas rumah kaca adalah seperti peristiwa yang terjadi dalam green house

Peningkatan aktivitas manusia meningkatkan jumlah gas rumah kaca yang berada di atmosfer.
Peningkatan jumlah gas rumah kaca dimulai adanya revolusi industri di Eropa memasuki abad
21, ketika itu pemakaian batubara sebagai bahan bakar industri mengalami peningkatan yang
tinggi sehingga limbah yang berupa gas sulfur oksida, nitrogen oksida dan karbon monoksida
juga meningkat tajam. Peningkatan gas-gas tersebut di atmosfer juga diikuti peningkatan jumlah
gas yang lainnya seperti metana dan freon yang digunakan dalam sistem mesinpendingin ruang
atau penimpanan.

Berikut ini beberapa gas rumah kaca yang berada di atmosfer adalah :

•    Gas karbon dioksida (CO2)

•    Gas nitrogen oksida (NOx )

•    CH4 (metana) dan

•    Gas CFC (Cloro Fluoro Carbon)

Gas-gas tersebut dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak, batubara dan gas alam)
oleh industri, transportasi maupun rumah tangga. Demikian juga dengan pembakaran hutan dan
peristiwa alam seperti gunung meletus.

Akibatnya adalah terjadi peristiwa pemanasan global.

Dampak Pemanasan Global

Menurut perkiraan, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu permukaan bumi rata-rata 0.74 ±
0.18 °C selama seratus tahun terakhir. Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC
menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F)
antara tahun 1990 dan 2100. Peningkatan konsentrasi gas CO2 di atmosfer maka akan semakin
banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer yang akhirnya
meningkatkan suhu permukaan bumi.

Meningkatnya suhu bumi mengakibatkan adanya perubahan iklim yang ekstrim di bumi, yang
dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi
kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global juga
mengakibatkan pencairan lapisan es di puncak-puncak gunung dan es di kutub utara dan selatan.
Pemanasan global juga mengakibatkan peningkatan suhu permukaan air laut. Menurut laporan
IPCC tahun 2007 peningkatan permukaan air laut sejak tahun 1961 dengan peningkatan rata-rata
±1,8 mm/tahun dan sejak tahun 1993 menjadi ±3,1 mm/tahun. Pencairan lapisan es dan salju di
kutub utara mencapai ±2,7% per dekade (10 tahun).

Dampak lebih lanjut dari pemanasan global adalah:

a.    Volume air laut bertambah mengakibatkan naiknya permukaan air laut.

b.    Permukaan air laut meningkat mengakibatkan banjir di daerah pantai.

c.    Dapat menenggelamkan pulau-pulau atau kota-kota di dekat pantai

d.    Meningkatkan penyebaran penyakit munlar.

e.   Curah hujan di daerah yang beiklim tropis meningkat.

f.    Tanah lebih cepat mengering walaupun sering terkena hujan, berdampak kekurangan air
kematian tanaman.

g.    Sering terjadi angin besar atau badai di beberapa wilayah.

h.    Migrasi atau berpindahnya hewan ke daerah yang lebih dingin.

i.    Punahnya manusia hewan dan tumbuhan yang tidak mampu berpindah atau beradaptasi
dengan suhu yang makin tinggi.

j.     meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola
presipitasi.
DAMPAK POLUSI AIR

Air adalah komponen komponen abiotik yang sangat penting bagi lingkungan hidup yaitu bagi
kesehatan manusi dan makhluk hidup lainnya. Air yang telah tercemar mutunya menjadi turun
dan bahkan tidak memenuhi standart kualitas yang dapat mendukung kehidupan makhluk hidup.
Air tercemar menimbulkan pemandangan dan bau yang tidak sedap, keruh dan mungkin
mengandung bahan beracun dan berbahaya, sehingga sangat mengganggu kehidupan biota air.
Sebagian besar zat pencemar dihasilkan oleh kegiatan manusia seperti industri, rumah tangga,
pertanian, pertambangan dan lain-lain. Bahan pencemar air bisa terdiri dari bahan organik
maupun anorganik.

   1. Gangguan Kesehatan

Pencemaran air dapat menimbulkan berbagai penyakit menular dan tidak menular

   1. Penyakit menular

Penyakit menular sebagai akibat dari pencemaran dapat terjadi karena berbagai sebab antara lain:

a)   Air yang tercemar dapat menjadi media bagi perkembang biakan dan pesebaran
mikroorganisme, termasuk mikroba patogen.

b)     Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih, sedangkan air
bersih mungkin jumlahnya sudah tidak mencukupi lagi.

c)    Air yang tercemar limbah organik merupakan tempat yang subur untuk perkembang
biakan mikroorganisme. Mikroorganisme patogen yang berkembang biak dalam air dapat
menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit menular.

   1. Penyakit tidak menular

Air yang tercemar juga dapat menyebabkan penyakit yang tidak menular, walaupun juga
termasuk penyakit berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Zat pencemar air yang
menyebabkan penyakit adalah senyawa anorganik, seperti logam berat, dan ada senyawa organik
yang mengandung unsur klorin (Cl) seperti DDT dan PCB yang bersifat beracun bagi makhluk
hidup.

Tabel: Zat-zat polutan yang dapat menyebabkan penyakit

Nama Zat     Sumber                                 Nama Penyakit
Kadmium (Cd) Cd adalah logam berat yang             Keracunan Cd dapat menyebabkan
             banyak digunakan oleh industri         kerusakan organ ginjal dan hati,
             seperti: pabrik pipa PVC, pabrik       mempengaruhi otot polos pembuluh
             pengolahan karet, pabrik kaca          darah, tekanan darah tinggi
menyebabkan gagal jantung.
Kobalt (Co)    Di industri sebagai bahan          Keracunan kobalt merusak kelenjar
               campuran untuk membuat magnet,     tiroid (gondok), menyebabkan
               alat pemotong, alat penggiling,    kekurangan hormon hasil kelenjar
               mesin pesawat terbang, pewarna     gondok.Menyebabkan gagal jantung
               kaca, keramik dan cat              dan endema (pembengkakan
                                                  jaringan akibat kelebihan cairan
                                                  dalam sel)
Merkuri (Hg)   Dalam industri, merkuri digunakan Merkuri masuk ke tubuh manusi
               untuk proses pembuatan klorin.     bisa melalui konsumsi ikan yang
               Merkuri juga terdapat dalam        tercemar merkuri. Pada ibu hamil,
               baterai, cat, plastik, termometer, menyebabkan bayi cacat mental.
               lampu tabung, kosmetik, dan hasil Dalam waktu lama bisa
               pembakaran batu bara               menyebabkan kerusakan ginjal,
                                                  saraf dan jantung.
Timbal (Pb)    Limbah Pb berasal dari rembesan Pb dengan konsentrasi >15 mg/l
               sampah kaleng yang mengandung dalam darah berbahaya bagi
               timbal, cat yang mengandung        kesehatan.Pada wanita hamil,
               timbal, bahab bakar yang           keracunan Pb menyebabkan
               bertimbal, pestisida, korosi pipa keguguran, kelahiran prematur, atau
               yang mengandung timbal.            kematian janin.

                                                  Pada anak-anak menyebabkan cacat
                                                  mental dan gangguan fisik.

                                                  Pada orang dewasa menyebabkan
                                                  hipertensi.
Senyawa        Senyawa berklorin antara lain      Senyawa berklorin bersifat persisten
Organik        adalah dikloro-difenil-            di alam terakumulasi dalam tubuh
Berklorin      trikloroetana (DDT), aldrin,       yang berbahaya bagi tubuh.
               heptaklor dan klordan sebagai      Senyawa berklorin menyebabkan
               bahan pestisida. Senyawa ini biasa kerusakan berbagai organ, terutama
               diapakai untuk membasmi            hati dan ginjal dan dapat
               serangga dan hama. Senyawa         menimbulkan kanker.
               industri adalah poliklorinasi
               bifenil (PCB) dan dioksin. DDT
               dan PCB dialam dapat mengalami
               magnifikasi biologi saat memasuki
               rantai makanan atau senyawa
               tersebut terakumulasi dalam
               makhluk hidup dan konsentrasinya
               meningkat pada makhluk hidup
               dan konsentrasinya terus
               meningkat pada mkhluk hidup
               yang berada di posisi lebih atas
               pada rantai makanan. Berarti
manusia adalah makhluk yang
                sangat beresiko menerima
                senyawa-senyawa tersebut




    A Limbah yang membutuhkan oksigen

Pencemaran oleh limbah yang membutuhkan oksigen (aerob) menyebabkan peningkatan BOD
akibat dari tingginya populasi bakteri aerob yang membusukkan limbah. Peningkatan BOD
menurunkan DO di perairan, sehingga menurunkan jumlah populasi biota air yang tidak toleran
terhadap kondisi DO yang rendah

 1. Minyak

Pencemaran minyak di perairan dapat terjadi di laut dan pantai. Pencemaran minyak dapat
menyebabkan kematian biota air seperti terumbu karang karena minyak bersifat sebagai racun.
Minyak juga dapat menemper pada bulu-bulu burung dan rambut mamalia air sehingga
mengganggu fungsi fisiologis bulu atau rambut yaitu kemampuan mengapung dan kemampuan
menjaga suhu tubuh. Hewan dapat tenggelam dan mati karena suhu tubuhnya menurun drastis.

2   Sedimen / endapan

Pencemaran perairan oleh sedimen dapat menyebabkan perairan menjadi keruh sehingga
menghalangi penetrasi cahaya matahari ke dalam perairan. Perairan yang kekurangan cahaya
menyebabkankemampuan fotosintesis ganggang dan tumbuhan air menurun sehingga
populasinya berkurang. Penurunan populasi ganggang dan tumbuhan air menyebabkan
penurunan populasi biota air lainnya.

Sedimen juga menyebabkan gangguan aliran air atau bahkan tersumbat, membawa endapat
bersifat toksin dan menutupi terumbu karang serta biota air lainnya.

3   Panas

Polusi termal/ panas menyebabkan perubahan suhu perairan secara drastis. Perubahan suhu
mendadak mengakibatkan kemaatian biota air, juga dapar menurunkan DO di perairan.

    B Dampak Polusi Tanah

Tempat pembuangan sampah merupakan lahan yang penuh dengan timbunan berbagai jenis
limbah, sehingga merupakan salah satu sumber utama polusi tanah. Meningkatnya perekonomian
dan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan jumlah limbah. Masalah polusi tanah juga
terjadi di areal pertanian, industri dan pertambangan.
1. Tempat pembuangan

Tempat pembuangan limbah/sampah baik tempat pembuangan sementara maupun tempat
pembuangan akhir (TPA) menimbulkan berbagai dampak polusi. Berbagai jenis limbah yang
tertumpuk seperti limbah cair, padat, organik dan anorganik. Limbah padat yang sulit terurai
akan bertumpuk selama bertahun-tahun memerlukan lahan yang luas.

Lahan disekitar tempat pembuangan tidak ideal untuk pemukiman, pertanian maupun aktivitas
lainnya karena terganggu dari segi estetika dan berbahaya bagi kesehatan. Limbah organik ada
yang mengandung senyawa beracun, seperti logam berat yang dapt meracuni makhluk hidup di
tanah seperti tumbuhan, mikroorganisme dan cacing tanah. Limbah organik menjadi tempet
berkembangnya bakteri pembusuk/pengurai yang dapat menyebabkan penyakit. Limbah organik
yang membusuk dapat mengundang hewan penyebar penyakit seperti nyamuk, lalat dan tikus.

Proses pembusukan limbah organik menimbulkan cairan lindi yang mengandung senyawa
beracun dan menimbulkan gas metan (CH4). Cairan lindi dapat meracuni tanah dan gas metan
adalah gas berbau tidak sedap yang dapt mangganggu kesehatan dan gas metan adalah termasuk
gas rumah kaca.

   1. Lingkungan pertanian

Pencemaran tanah dilingkungan pertanian dan perkebunan selain oleh sisa-sisa tumbuhan dapat
terjadi karena penggunaan pestisida kimia, pupuk dan irigasi. Pestisida dapat membunuh hama
pengganggu dan dapat juga membunuh biota tanah yang bergunan bagi kesuburan tanah seperti
cacing tanah dan mikroorganisme.

Pupuk yang digunakan secara berlebihan dapat menjadi racun bagi tanaman. Pestisida dan
pupuk dapat berdampak terhadap kualitas tanah dan juga dapat menjadi polutan di air jika
terbawa oleh aliran air ke perairan.

Proses irigasi dapat menyebabkan tanah mengalami salinisasi yaitu peningkatan kadar garam.
Kadar garam yang terlalu tinggi pada tanah menyebabkan keracunan pada tanaman.

More Related Content

What's hot (6)

Polusi Udara
Polusi UdaraPolusi Udara
Polusi Udara
 
emisi gas buang
emisi gas buangemisi gas buang
emisi gas buang
 
ATMOSFER DAN PENCEMARAN UDARA
ATMOSFER DAN PENCEMARAN UDARAATMOSFER DAN PENCEMARAN UDARA
ATMOSFER DAN PENCEMARAN UDARA
 
Reaksi Oksigen di Atmosfer
Reaksi Oksigen di AtmosferReaksi Oksigen di Atmosfer
Reaksi Oksigen di Atmosfer
 
Asam Basa Atmosfer
Asam Basa AtmosferAsam Basa Atmosfer
Asam Basa Atmosfer
 
Isi
IsiIsi
Isi
 

Viewers also liked

Javen gradski patnicki prevoz
Javen gradski patnicki prevozJaven gradski patnicki prevoz
Javen gradski patnicki prevozIrena Cekoska
 
Commerce keypgtaug2012 a1b
Commerce keypgtaug2012 a1bCommerce keypgtaug2012 a1b
Commerce keypgtaug2012 a1bJaswall
 
ISSA_CISO_Forum_2015_Distribution
ISSA_CISO_Forum_2015_DistributionISSA_CISO_Forum_2015_Distribution
ISSA_CISO_Forum_2015_DistributionPhillip Mahan
 
Using Digital Tools to Engage Employees at Live Events
Using Digital Tools to Engage Employees at Live EventsUsing Digital Tools to Engage Employees at Live Events
Using Digital Tools to Engage Employees at Live EventsMike Standish
 
Vdi in-a-box 5.2 - whats new
Vdi in-a-box 5.2 - whats newVdi in-a-box 5.2 - whats new
Vdi in-a-box 5.2 - whats newAmit Chaubal
 
Investing in Telenet
Investing in TelenetInvesting in Telenet
Investing in Telenetsaradeno
 
Market Intelligence for Product Managers
Market Intelligence for Product ManagersMarket Intelligence for Product Managers
Market Intelligence for Product ManagersShelly Azar
 
Win/Loss Analysis: Insight into the Minds of B2B Customers/Prospects
Win/Loss Analysis: Insight into the Minds of B2B Customers/ProspectsWin/Loss Analysis: Insight into the Minds of B2B Customers/Prospects
Win/Loss Analysis: Insight into the Minds of B2B Customers/ProspectsShelly Azar
 
Delhaize group
Delhaize groupDelhaize group
Delhaize groupsaradeno
 
digital scent technology
digital scent technology digital scent technology
digital scent technology Jyoti Chintadi
 
Unilever bangladesh ltd (final)
Unilever bangladesh ltd (final)Unilever bangladesh ltd (final)
Unilever bangladesh ltd (final)rusohel
 
Digital Scent Technology
Digital Scent TechnologyDigital Scent Technology
Digital Scent TechnologyJyoti Chintadi
 

Viewers also liked (15)

Javen gradski patnicki prevoz
Javen gradski patnicki prevozJaven gradski patnicki prevoz
Javen gradski patnicki prevoz
 
Commerce keypgtaug2012 a1b
Commerce keypgtaug2012 a1bCommerce keypgtaug2012 a1b
Commerce keypgtaug2012 a1b
 
Tender5
Tender5Tender5
Tender5
 
ISSA_CISO_Forum_2015_Distribution
ISSA_CISO_Forum_2015_DistributionISSA_CISO_Forum_2015_Distribution
ISSA_CISO_Forum_2015_Distribution
 
Using Digital Tools to Engage Employees at Live Events
Using Digital Tools to Engage Employees at Live EventsUsing Digital Tools to Engage Employees at Live Events
Using Digital Tools to Engage Employees at Live Events
 
Vdi in-a-box 5.2 - whats new
Vdi in-a-box 5.2 - whats newVdi in-a-box 5.2 - whats new
Vdi in-a-box 5.2 - whats new
 
Investing in Telenet
Investing in TelenetInvesting in Telenet
Investing in Telenet
 
Market Intelligence for Product Managers
Market Intelligence for Product ManagersMarket Intelligence for Product Managers
Market Intelligence for Product Managers
 
Win/Loss Analysis: Insight into the Minds of B2B Customers/Prospects
Win/Loss Analysis: Insight into the Minds of B2B Customers/ProspectsWin/Loss Analysis: Insight into the Minds of B2B Customers/Prospects
Win/Loss Analysis: Insight into the Minds of B2B Customers/Prospects
 
bluejacking
bluejackingbluejacking
bluejacking
 
Delhaize group
Delhaize groupDelhaize group
Delhaize group
 
digital scent technology
digital scent technology digital scent technology
digital scent technology
 
Unilever bangladesh ltd (final)
Unilever bangladesh ltd (final)Unilever bangladesh ltd (final)
Unilever bangladesh ltd (final)
 
Digital Scent Technology
Digital Scent TechnologyDigital Scent Technology
Digital Scent Technology
 
Bluejacking
BluejackingBluejacking
Bluejacking
 

Similar to Tugas magang arma

PPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptx
PPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptxPPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptx
PPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptxgitadiandra
 
Minyak Bumi - Kimia kelompok 4
Minyak Bumi - Kimia kelompok 4Minyak Bumi - Kimia kelompok 4
Minyak Bumi - Kimia kelompok 4Alfian Isnan
 
KIMIA_LINGKUNGAN.ppt
KIMIA_LINGKUNGAN.pptKIMIA_LINGKUNGAN.ppt
KIMIA_LINGKUNGAN.pptMarniati7
 
KIMIA+LINGKUNGAN.ppt
KIMIA+LINGKUNGAN.pptKIMIA+LINGKUNGAN.ppt
KIMIA+LINGKUNGAN.pptnaanibagea
 
Pengetahuan lingkungan industri polutan udara
Pengetahuan lingkungan industri   polutan udaraPengetahuan lingkungan industri   polutan udara
Pengetahuan lingkungan industri polutan udaraWildan Wafiyudin
 
Dampak penggunaan minyak bumi
Dampak penggunaan minyak bumiDampak penggunaan minyak bumi
Dampak penggunaan minyak bumiKholida Handayani
 
Pengaruh pencemaran udara terhadap kesehatan
Pengaruh pencemaran udara terhadap kesehatanPengaruh pencemaran udara terhadap kesehatan
Pengaruh pencemaran udara terhadap kesehatanSherly ShEra
 
Dampak pencemaran udara dan penanggulangannya
Dampak pencemaran udara dan penanggulangannyaDampak pencemaran udara dan penanggulangannya
Dampak pencemaran udara dan penanggulangannyaNoviayuana Putri
 
polusi kendaraan bermotor menurut biologi
polusi kendaraan bermotor menurut biologipolusi kendaraan bermotor menurut biologi
polusi kendaraan bermotor menurut biologirajameksiko3
 
Dampak polusi terhadap kesehatan manusia
Dampak polusi terhadap kesehatan manusiaDampak polusi terhadap kesehatan manusia
Dampak polusi terhadap kesehatan manusiasalmafirda
 
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran LingkunganPencemaran Lingkungan
Pencemaran LingkunganAji Suprianto
 
Tugas pengetahuan lingkungan
Tugas pengetahuan lingkunganTugas pengetahuan lingkungan
Tugas pengetahuan lingkungan089672605520
 
Tugas pengetahuan lingkungan
Tugas pengetahuan lingkunganTugas pengetahuan lingkungan
Tugas pengetahuan lingkungan089672605520
 
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udaraDampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udaraDebora Febriyanti
 
Presentasi polusi udara
Presentasi polusi udaraPresentasi polusi udara
Presentasi polusi udaraSally Atika
 

Similar to Tugas magang arma (20)

PPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptx
PPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptxPPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptx
PPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptx
 
Minyak Bumi - Kimia kelompok 4
Minyak Bumi - Kimia kelompok 4Minyak Bumi - Kimia kelompok 4
Minyak Bumi - Kimia kelompok 4
 
Presentasi ipa
Presentasi ipaPresentasi ipa
Presentasi ipa
 
KIMIA_LINGKUNGAN.ppt
KIMIA_LINGKUNGAN.pptKIMIA_LINGKUNGAN.ppt
KIMIA_LINGKUNGAN.ppt
 
KIMIA+LINGKUNGAN.ppt
KIMIA+LINGKUNGAN.pptKIMIA+LINGKUNGAN.ppt
KIMIA+LINGKUNGAN.ppt
 
Isi makalah iad
Isi makalah iadIsi makalah iad
Isi makalah iad
 
Pengetahuan lingkungan industri polutan udara
Pengetahuan lingkungan industri   polutan udaraPengetahuan lingkungan industri   polutan udara
Pengetahuan lingkungan industri polutan udara
 
Dampak penggunaan minyak bumi
Dampak penggunaan minyak bumiDampak penggunaan minyak bumi
Dampak penggunaan minyak bumi
 
Pengaruh pencemaran udara terhadap kesehatan
Pengaruh pencemaran udara terhadap kesehatanPengaruh pencemaran udara terhadap kesehatan
Pengaruh pencemaran udara terhadap kesehatan
 
Polutan udara
Polutan udaraPolutan udara
Polutan udara
 
Dampak pencemaran udara dan penanggulangannya
Dampak pencemaran udara dan penanggulangannyaDampak pencemaran udara dan penanggulangannya
Dampak pencemaran udara dan penanggulangannya
 
polusi kendaraan bermotor menurut biologi
polusi kendaraan bermotor menurut biologipolusi kendaraan bermotor menurut biologi
polusi kendaraan bermotor menurut biologi
 
Dampak polusi terhadap kesehatan manusia
Dampak polusi terhadap kesehatan manusiaDampak polusi terhadap kesehatan manusia
Dampak polusi terhadap kesehatan manusia
 
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran LingkunganPencemaran Lingkungan
Pencemaran Lingkungan
 
Tugas pengetahuan lingkungan
Tugas pengetahuan lingkunganTugas pengetahuan lingkungan
Tugas pengetahuan lingkungan
 
Tugas pengetahuan lingkungan
Tugas pengetahuan lingkunganTugas pengetahuan lingkungan
Tugas pengetahuan lingkungan
 
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udaraDampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
 
Presentasi polusi udara
Presentasi polusi udaraPresentasi polusi udara
Presentasi polusi udara
 
Mekanisme dan dampak pencemaran air
Mekanisme dan dampak pencemaran airMekanisme dan dampak pencemaran air
Mekanisme dan dampak pencemaran air
 
Tugas makalahku
Tugas makalahkuTugas makalahku
Tugas makalahku
 

Tugas magang arma

  • 1. Dampak polusi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Dampak polusi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. 1. Dampak Polusi Udara Polusi udara dapat terjadi jika jumlah atau konsentrasi polutan (zat pencemar) di udara sudah melebihi baku mutu lingkungan. Untuk masing-masing polutan di udara mempunyai nilai baku mutu yang berbeda. Udara yang telah tercemar oleh polutan tertentu dapat menyebabkan turunnya mutu udara di lingkungan tersebut. Udara yang telah tercemar dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya secara langsung. Tetapi udara yang tercemar juga dapat berdampak yang cukup luas seperti pemanasan global dan hujan asam. Peristiwa pemanasan global ditimbulkan karena peristiwa rumah kaca. Sedangkan hujan asam adalah meningkatnya konsentrasi asam di udara seperti peningkatan jumlah SO2 (sulfur dioksida) diudara sebagai hasil dari pembuangan asap kendaraan bermotor dan industri atau hasil pembakaran bahan bakar fosil yaitu bahan bakar minyak dan batubara. 1. Dampak bagi kesehatan Polusi udara yang menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia dan lingkungan adalah: 1. Gas Karbon monoksida (CO) Gas karbon monoksida (CO) di atmosfer dalam keadaan normal konsentrasinya sangat sedikit sekitar 0,1 ppm. Di daerah perkotaan dengan aktifitas penggunaan kendaraan bermotor dan industri yang padat, kkonsentrasi gas CO dapat mencapai 10 – 15ppm. Gas CO di dalam paru- paru bereaksi dengan hemoglobin pada sel darah merah yang dapat menghalangi pengangkutan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Tabel: Konsentrasi gas CO di udara dan pengaruhnya pada tubuh manusia bila kontak terjadi pada waktu cukup lama Konsentrasi gas CO Konsentrasi COHb Gangguan pada tubuh di udara (ppm) dalam darah (%) 3 0,98 Tidak ada 5 1,30 Belum begitu terasa Gangguan sistem saraf 10 2,10 sentral 20 3,70 Gangguan panca indera 40 6,90 Gangguan fungsi jantung
  • 2. 60 10,10 Sakit kepala 80 13,30 Sulit bernafas 100 16,50 Pingsan hingga kematian (Ernawati dkk. 2008) Dampak yang ditimbulkan adalah : a) Pusing/sakit kepala b) Rasa mual c) Pingsan (ketidak sadaran) d) Kerusakan jaringan otak e) Sesak nafas f) Kematian g) Gangguan pada kulit h) Gangguan penglihatan (efek jangka panjang) 1. Gas sulfur oksida (SO), nitrogen oksida (NO) dan ozon (O3) Dampak negatif adanya penigkatan konsentrasi gas SO, NO dan O3 adalah : a) Iritasi mata b) Radang saluran pernafasan c) Gangguan pernafasan kronis (bronkitis, emfisema dan asma) d) Gangguan pada tumbuhan hingga kematian tumbuhan 1. Materi partikulat Materi partikulat adalah partikel-partikel yang berukuran kecil seperti serbuk batu bara, serbuk kayu, serbuk batu, serbuk pasir, serbuk kapas, serbuk kwarsa, serbuk asbes. Materi partikulat banyak terdapat di daerah industri, pertambangan, daerah perkotaan yang padat penduduk dan daerah konstruksi (pembangunan gedung). Dampak yang ditimbulkan adalah penyakit paru mulai dari peradangan hungga kangker paru- paru.
  • 3. Materi partikulat yang lain adalah timbal (Pb) yang bersifat toksit (racun). Timbal yang masuk ke dalam tubuh dan sudah terakumulasi dalam kosentrasi tertentu dapat menyebabkan : a) menyerang berbagai sistem tubuh seperti sistem pencernaan dan sistem syaraf. b) Radang paru-paru sampai kanker paru-paru c) Gangguan jantung d) Gangguan ginjal e) Keterbelakangan mental pada anak-anak f) Gangguan kesehatan pada hewan 1. Asap rokok Rokok terbuat dari tembakau mengandung Nikotin dan TAR Nikotin adalah zat adiktif yang menimbulkan ketergantungan / kecanduan Tar adalah senyawa polinuklir hidrokarbon aromatik Undang-undang pengendalian rokok mensyaratkan kandungan Nikotin tidak boleh dari 1,5 mg dan kandungan tar tidak boleh lebih dari 50 mg. Tar bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) Asap rokok mengandung berbagai zat berbahaya yaitu : - formaldehide, benzo-α-pyrene, (bagian dari tar) - nikotin, - gas CO. Dampak yang ditimbulkan adalah : a) Gangguan pernafasan b) Penyakit jantung c) Flek di paru-paru d) Kanker paru-paru
  • 4. 1. Zat-zat penyebab kanker Zat-zat penyebab kanker banyak ditemukan dalam ruangan atau jenis polutan udara dalam ruangan (indoor air pollutants). Polutan udara dalam ruangan antara lain: a) kloroform b) para-diklorobenzena c) tetrakloroetilen d) trikloroetan e) radioaktif (Radon (Ra)) Jika konsentrasinya berlebih bisa menyebabkab kanker. 1. Suara Polusi suara terjadi jika amplitudo suara melebihi ambang batas yaitu 50 dB. Kekuatan suara yang lebih dari 50 dB sudah mulai bising hingga memekakkan telinga yang dapat menimbulkan : a) Gangguan organ pendengaran b) Kerusakan organ pendengaran c) Tuli d) Gangguan jantung e) Sakit kepala f) Stress secara psikologis 1. Asbut (asap kabut) Asap kabut atau disingkat asbut (smog adalah singkatan dari smoke (asap) dan fog (kabut)). Istilah ini muncul sekitar awal abad 20, ketika itu asap dan kabut tebal menyelimuti kota London dampak dari revolusi industri besar-besaran di kota tersebut. Berdasarkan jenis polutan penyebabnya: a) Asbut industri
  • 5. Plolutan penyebab asbut industri adalah sulfur oksida (SO) dan materi partikulat yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil oleh industri. Materi partikulat yang terkandung dalam asbut industri menyebabkan warnanya menjadi keabu-abuan. b) Asbut fotokimia Polutan utama penyebab asbut foto kimia adalah senyawa gas nitrogen oksida (NO) yang berasal dari asap kendaraan bermotor dan senyawa hidrokarbon yang berasal dari berbagai sumber. Gas nitrogen oksida dan hidrokarbon diudara mengalami reaksi fotokimia membentuk ozon (O3). Ozon diudara juga dapat bereaksi dengan polutan udara lainnya membentuk senyawa-senyawa jenis polutan sekunder yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Nitrogen oksida diudara menyebabkan asbut fotokimia berwarna kecoklatan. Asap kabut/ asbut dapat mengganggu penglihatan dan pernafasan. 1. Hujan Asam Sejarah Hujan Asam Fenomena hujan asam mulai dikenal sejak akhir abad 17, hal ini diketahui dari buku karya Robert Boyle pada tahun 1960 dengan judul “A General History of the Air“. Buku tersebut menggambarkan fenomena hujan asam sebagai “nitrous or salino-sulforus spiris“. Revolusi industri di Eropa yang dimulai sekitar awal abad ke 18 memaksa penggunaan bahan bakar batubara dan minyak sebagai sumber utama energi untuk mesin-mesin. Sebagai akibatnya, tingkat emisi precursor (faktor penyebab) dari hujan asam yakni gas-gas SO2, NOx dan HCl meningkat. Hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Robert Angus Smith pada tahun 1872. Ketika itu, Robert Angus Smith berhasil menemukan hubungan antara hujan dengan polusi udara. Hujan asam dilaporkan pertama kali terjadi di Kota Manchester, Inggris. Smith menjelaskan fenomena hujan asam pada bukunya yang berjudul “Air and Rain: The Beginnings of Chemical Technology“. Derajat keasaman adalah tingkat kandungan hidrogen (H+) dan ion OH- dalam air. Semakin banyak kandungan hidrogen (H+) maka derajat keasaman air turun atau pH turun atau air menjadi asam, sedangkan jika kandungan ion OH- meningkat maka derajat keasaman naik atau pH naik atau air menjadi basa. Kandungan/konsentrasi hidrogen (H+) dan ion OH- dalam air sangat tergantung kandungan/konsentrasi zat atau mineral dalam air. Lihat gambar berikut (Asam) (Basa) Skala nilai pH adalah ditunjukkan dengan angka dari 0 – 14. Jika cairan mempunyai pH kurang dari 7 maka bersifat asam dan jika cairan mempunyai pH lebih dari 7 maka bersifat basa. Air murni adalah zat dengan derajat keasaman netral atau air mempunyai pH = 7.
  • 6. Hujan normal adalah hujan dengan air yang tidak membawa polutan didalamnya dan nilai pH nya adalah antara 7 – 5,6. Pada peristiwa hujan normal terjadi pembentukan senyawa asam karena reaksi antara gas CO2 dengan air hujan membentuk senyawa asam karbonat (H2CO3). CO2 + H2O3 H2CO3 (Bersifat asam lemah/ pH ≥5,6) Asam tersebut mempengaruhi air hujan yang turun sehingga derajat keasamannya (pH) menjadi ± 5,6 bersifat asam lemah. Air yang bersifat asam tersebut berguna untuk melarutkan mineral- mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan. (asap pabrik mengandung sulfur oksida dan nitrogen oksida) (asap kendaraan bermotor sulfur oksida dan nitrogen oksida) Peningkatan aktivitas manusia seperti banyaknya industri dan pengguanaan kendaraan bermotor meningkatkan jumlah bahan bakar fosil yang dibakar. Bahan bakar fosil menghasilkan limbah berupa senyawa gas SO2 , NOx. Meningkatnya jumlah polutan di udara mengakibatkan meningkatnya derajat keasaman air hujan, menjadi lebih asam dengan derajat keasaman (pH) dibawah 5,6. Peristiwa tersebut di sebut hujan asam. Polutan yang menyebabkan hujan asam adalah gas SO2 , NOx dan Freon (CFC / chloro fluoro carbon). Gas SO2 di udara bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat (H2SO4), sedangkan gas NO diudara bereaksi dengan uap air membentuk asam nitrat (HNO3). Freon (CFC) bereaksi secara fotokimia menghasilkan Klor (Cl) dan jika bereaksi dengan uap air membentuk asam klorida (HCl). Berikut ini pembentukan asam di atmosfer: 1. Pembentukan asam sulfat (H2SO4) SO2 + H2O -> H2SO4 1. Pembentukan asam nitrat (HNO3) NO2 + H2O -> HNO3 1. Pembentukan asam klorida Reaksi pembentukan asam klorida dari freon (CFC) melalui beberapa tahapan, yaitu tahapan reaksi fotokimia dan reaksi kimia. Asam klorida biasanya terbentuk di lapisan stratosfer, dimana reaksinya melibatkan Chloroflorocarbon (CFC) dan radikal oksigen O* CFC + hv(UV) -> Cl* + produk CFC + O* -> ClO + produk
  • 7. O* + ClO -> Cl* + O2 Cl + CH4 -> HCl + CH3 (Reaksi diatas merupaka bagian dari rangkaian reaksi yang menyebabkan deplesi lapisan ozon di stratosfer. Perbandingan ketiga asam tersebut dalam hujan asam biasanya berkisar antara 62 persen oleh Asam Sulfat, 32 persen Asam Nitrat dan 6 persen Asam Chlorida. Pulau Jawa memiliki tingkat emisi penyebab hujan asam tertinggi di Indonesia, terutama disebabkan oleh sebagian besar kegiatan perekonomian yang terpusat di pulau ini. Pada tahun 1989, tingkat precursor SOx di Indonesia mencapat 157.000 ton per tahun, sedangkan NOx mencapai 175.000 ton per tahun. Kota Surabaya pada tahun 2000 tercatat mengemisikan 0,26 ton SO2 dan 66,4 ton NOx ke udara dari berbagai sumber pencemar. Catatan: Pulau Jawa memiliki tingkat emisi penyebab hujan asam tertinggi di Indonesia, Pada tahun 1989, tingkat precursor SOx di Indonesia mencapat 157.000 ton per tahun, sedangkan NOx mencapai 175.000 ton per tahun. Kota Surabaya pada tahun 2000 tercatat mengemisikan 26 ton SO2 dan 66,4 ton NOx ke udara dari berbagai sumber pencemar. Dampak negatif peristiwa hujan asam adalah : 1. mempengaruhi kualitas air permukaan atau air menjadi lebih asam sehingga mempengaruhi biota air yang hidup di dalamnya, karena biota air terpengaruh oleh pH air. (pH air kurang dari 5,6) 2. dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan bahkan menyebabkan kematian tanaman. 3. dapat melarutkan logam berat dalam tanah kemudian mencemari air. air yang tercemar oleh logam berat sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. 4. dapat bersifat korosif artinya dapat merusak atau mengkorosi logam, seperti motor, mobil, sepeda, kotruksi bangunan atau komponen bangunan, seperti gedung, patung, candi, monumen dan lain-lain. 5. menyebabkan gangguan pernafasan. 6. dapat menyebabkan bayi lahir prematur atau meninggal pada ibu hamil. 1. Efek Rumah Kaca / Pemanasan Global Efek Rumah Kaca Efek Rumah kaca ditemukan oleh Joseph Fourier tahun 1824, merupakan proses atmosfer memanaskan sebuah planet. Efek rumah kaca bisa terjadi secara alami maupun oleh aktivitas manusia. Efek rumah kaca disebabkan naiknya konsentrasi gas CO2 (karbon dioksida), NO (nitrogen monoksida), SO2 (sulfur dioksida), CH4 (metana) dan CFC (chloro fluoro carbon) ke atmosfera bumi. Konsentrasi gas CO2 meningkat karena kenaikan pembakaran bahan bakar
  • 8. minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya (absorbsi). Energi yang masuk ke bumi mengalami 25% dipantulkan oleh awan dan/ atau partikel lain di atmosfer, 25% diserap awan, 45% di serap oleh permukaan bumi, 5% di pantulkan kembali oleh permukaan bumi. Energi yang diserap oleh bumi, dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi sinar infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Tetapi sebagian sinar inframerah yang dipancarkan oleh permukaan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas-gas lainnya kemudian dipancarkan kembali ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan untuk menjaga agar perbedaan suhu antara siang dan malam tidak jauh berbeda. Analogi gas rumah kaca adalah seperti peristiwa yang terjadi dalam green house Peningkatan aktivitas manusia meningkatkan jumlah gas rumah kaca yang berada di atmosfer. Peningkatan jumlah gas rumah kaca dimulai adanya revolusi industri di Eropa memasuki abad 21, ketika itu pemakaian batubara sebagai bahan bakar industri mengalami peningkatan yang tinggi sehingga limbah yang berupa gas sulfur oksida, nitrogen oksida dan karbon monoksida juga meningkat tajam. Peningkatan gas-gas tersebut di atmosfer juga diikuti peningkatan jumlah gas yang lainnya seperti metana dan freon yang digunakan dalam sistem mesinpendingin ruang atau penimpanan. Berikut ini beberapa gas rumah kaca yang berada di atmosfer adalah : • Gas karbon dioksida (CO2) • Gas nitrogen oksida (NOx ) • CH4 (metana) dan • Gas CFC (Cloro Fluoro Carbon) Gas-gas tersebut dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak, batubara dan gas alam) oleh industri, transportasi maupun rumah tangga. Demikian juga dengan pembakaran hutan dan peristiwa alam seperti gunung meletus. Akibatnya adalah terjadi peristiwa pemanasan global. Dampak Pemanasan Global Menurut perkiraan, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu permukaan bumi rata-rata 0.74 ± 0.18 °C selama seratus tahun terakhir. Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Peningkatan konsentrasi gas CO2 di atmosfer maka akan semakin
  • 9. banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer yang akhirnya meningkatkan suhu permukaan bumi. Meningkatnya suhu bumi mengakibatkan adanya perubahan iklim yang ekstrim di bumi, yang dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global juga mengakibatkan pencairan lapisan es di puncak-puncak gunung dan es di kutub utara dan selatan. Pemanasan global juga mengakibatkan peningkatan suhu permukaan air laut. Menurut laporan IPCC tahun 2007 peningkatan permukaan air laut sejak tahun 1961 dengan peningkatan rata-rata ±1,8 mm/tahun dan sejak tahun 1993 menjadi ±3,1 mm/tahun. Pencairan lapisan es dan salju di kutub utara mencapai ±2,7% per dekade (10 tahun). Dampak lebih lanjut dari pemanasan global adalah: a. Volume air laut bertambah mengakibatkan naiknya permukaan air laut. b. Permukaan air laut meningkat mengakibatkan banjir di daerah pantai. c. Dapat menenggelamkan pulau-pulau atau kota-kota di dekat pantai d. Meningkatkan penyebaran penyakit munlar. e. Curah hujan di daerah yang beiklim tropis meningkat. f. Tanah lebih cepat mengering walaupun sering terkena hujan, berdampak kekurangan air kematian tanaman. g. Sering terjadi angin besar atau badai di beberapa wilayah. h. Migrasi atau berpindahnya hewan ke daerah yang lebih dingin. i. Punahnya manusia hewan dan tumbuhan yang tidak mampu berpindah atau beradaptasi dengan suhu yang makin tinggi. j. meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi.
  • 10. DAMPAK POLUSI AIR Air adalah komponen komponen abiotik yang sangat penting bagi lingkungan hidup yaitu bagi kesehatan manusi dan makhluk hidup lainnya. Air yang telah tercemar mutunya menjadi turun dan bahkan tidak memenuhi standart kualitas yang dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Air tercemar menimbulkan pemandangan dan bau yang tidak sedap, keruh dan mungkin mengandung bahan beracun dan berbahaya, sehingga sangat mengganggu kehidupan biota air. Sebagian besar zat pencemar dihasilkan oleh kegiatan manusia seperti industri, rumah tangga, pertanian, pertambangan dan lain-lain. Bahan pencemar air bisa terdiri dari bahan organik maupun anorganik. 1. Gangguan Kesehatan Pencemaran air dapat menimbulkan berbagai penyakit menular dan tidak menular 1. Penyakit menular Penyakit menular sebagai akibat dari pencemaran dapat terjadi karena berbagai sebab antara lain: a) Air yang tercemar dapat menjadi media bagi perkembang biakan dan pesebaran mikroorganisme, termasuk mikroba patogen. b) Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih, sedangkan air bersih mungkin jumlahnya sudah tidak mencukupi lagi. c) Air yang tercemar limbah organik merupakan tempat yang subur untuk perkembang biakan mikroorganisme. Mikroorganisme patogen yang berkembang biak dalam air dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit menular. 1. Penyakit tidak menular Air yang tercemar juga dapat menyebabkan penyakit yang tidak menular, walaupun juga termasuk penyakit berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Zat pencemar air yang menyebabkan penyakit adalah senyawa anorganik, seperti logam berat, dan ada senyawa organik yang mengandung unsur klorin (Cl) seperti DDT dan PCB yang bersifat beracun bagi makhluk hidup. Tabel: Zat-zat polutan yang dapat menyebabkan penyakit Nama Zat Sumber Nama Penyakit Kadmium (Cd) Cd adalah logam berat yang Keracunan Cd dapat menyebabkan banyak digunakan oleh industri kerusakan organ ginjal dan hati, seperti: pabrik pipa PVC, pabrik mempengaruhi otot polos pembuluh pengolahan karet, pabrik kaca darah, tekanan darah tinggi
  • 11. menyebabkan gagal jantung. Kobalt (Co) Di industri sebagai bahan Keracunan kobalt merusak kelenjar campuran untuk membuat magnet, tiroid (gondok), menyebabkan alat pemotong, alat penggiling, kekurangan hormon hasil kelenjar mesin pesawat terbang, pewarna gondok.Menyebabkan gagal jantung kaca, keramik dan cat dan endema (pembengkakan jaringan akibat kelebihan cairan dalam sel) Merkuri (Hg) Dalam industri, merkuri digunakan Merkuri masuk ke tubuh manusi untuk proses pembuatan klorin. bisa melalui konsumsi ikan yang Merkuri juga terdapat dalam tercemar merkuri. Pada ibu hamil, baterai, cat, plastik, termometer, menyebabkan bayi cacat mental. lampu tabung, kosmetik, dan hasil Dalam waktu lama bisa pembakaran batu bara menyebabkan kerusakan ginjal, saraf dan jantung. Timbal (Pb) Limbah Pb berasal dari rembesan Pb dengan konsentrasi >15 mg/l sampah kaleng yang mengandung dalam darah berbahaya bagi timbal, cat yang mengandung kesehatan.Pada wanita hamil, timbal, bahab bakar yang keracunan Pb menyebabkan bertimbal, pestisida, korosi pipa keguguran, kelahiran prematur, atau yang mengandung timbal. kematian janin. Pada anak-anak menyebabkan cacat mental dan gangguan fisik. Pada orang dewasa menyebabkan hipertensi. Senyawa Senyawa berklorin antara lain Senyawa berklorin bersifat persisten Organik adalah dikloro-difenil- di alam terakumulasi dalam tubuh Berklorin trikloroetana (DDT), aldrin, yang berbahaya bagi tubuh. heptaklor dan klordan sebagai Senyawa berklorin menyebabkan bahan pestisida. Senyawa ini biasa kerusakan berbagai organ, terutama diapakai untuk membasmi hati dan ginjal dan dapat serangga dan hama. Senyawa menimbulkan kanker. industri adalah poliklorinasi bifenil (PCB) dan dioksin. DDT dan PCB dialam dapat mengalami magnifikasi biologi saat memasuki rantai makanan atau senyawa tersebut terakumulasi dalam makhluk hidup dan konsentrasinya meningkat pada makhluk hidup dan konsentrasinya terus meningkat pada mkhluk hidup yang berada di posisi lebih atas pada rantai makanan. Berarti
  • 12. manusia adalah makhluk yang sangat beresiko menerima senyawa-senyawa tersebut A Limbah yang membutuhkan oksigen Pencemaran oleh limbah yang membutuhkan oksigen (aerob) menyebabkan peningkatan BOD akibat dari tingginya populasi bakteri aerob yang membusukkan limbah. Peningkatan BOD menurunkan DO di perairan, sehingga menurunkan jumlah populasi biota air yang tidak toleran terhadap kondisi DO yang rendah 1. Minyak Pencemaran minyak di perairan dapat terjadi di laut dan pantai. Pencemaran minyak dapat menyebabkan kematian biota air seperti terumbu karang karena minyak bersifat sebagai racun. Minyak juga dapat menemper pada bulu-bulu burung dan rambut mamalia air sehingga mengganggu fungsi fisiologis bulu atau rambut yaitu kemampuan mengapung dan kemampuan menjaga suhu tubuh. Hewan dapat tenggelam dan mati karena suhu tubuhnya menurun drastis. 2 Sedimen / endapan Pencemaran perairan oleh sedimen dapat menyebabkan perairan menjadi keruh sehingga menghalangi penetrasi cahaya matahari ke dalam perairan. Perairan yang kekurangan cahaya menyebabkankemampuan fotosintesis ganggang dan tumbuhan air menurun sehingga populasinya berkurang. Penurunan populasi ganggang dan tumbuhan air menyebabkan penurunan populasi biota air lainnya. Sedimen juga menyebabkan gangguan aliran air atau bahkan tersumbat, membawa endapat bersifat toksin dan menutupi terumbu karang serta biota air lainnya. 3 Panas Polusi termal/ panas menyebabkan perubahan suhu perairan secara drastis. Perubahan suhu mendadak mengakibatkan kemaatian biota air, juga dapar menurunkan DO di perairan. B Dampak Polusi Tanah Tempat pembuangan sampah merupakan lahan yang penuh dengan timbunan berbagai jenis limbah, sehingga merupakan salah satu sumber utama polusi tanah. Meningkatnya perekonomian dan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan jumlah limbah. Masalah polusi tanah juga terjadi di areal pertanian, industri dan pertambangan.
  • 13. 1. Tempat pembuangan Tempat pembuangan limbah/sampah baik tempat pembuangan sementara maupun tempat pembuangan akhir (TPA) menimbulkan berbagai dampak polusi. Berbagai jenis limbah yang tertumpuk seperti limbah cair, padat, organik dan anorganik. Limbah padat yang sulit terurai akan bertumpuk selama bertahun-tahun memerlukan lahan yang luas. Lahan disekitar tempat pembuangan tidak ideal untuk pemukiman, pertanian maupun aktivitas lainnya karena terganggu dari segi estetika dan berbahaya bagi kesehatan. Limbah organik ada yang mengandung senyawa beracun, seperti logam berat yang dapt meracuni makhluk hidup di tanah seperti tumbuhan, mikroorganisme dan cacing tanah. Limbah organik menjadi tempet berkembangnya bakteri pembusuk/pengurai yang dapat menyebabkan penyakit. Limbah organik yang membusuk dapat mengundang hewan penyebar penyakit seperti nyamuk, lalat dan tikus. Proses pembusukan limbah organik menimbulkan cairan lindi yang mengandung senyawa beracun dan menimbulkan gas metan (CH4). Cairan lindi dapat meracuni tanah dan gas metan adalah gas berbau tidak sedap yang dapt mangganggu kesehatan dan gas metan adalah termasuk gas rumah kaca. 1. Lingkungan pertanian Pencemaran tanah dilingkungan pertanian dan perkebunan selain oleh sisa-sisa tumbuhan dapat terjadi karena penggunaan pestisida kimia, pupuk dan irigasi. Pestisida dapat membunuh hama pengganggu dan dapat juga membunuh biota tanah yang bergunan bagi kesuburan tanah seperti cacing tanah dan mikroorganisme. Pupuk yang digunakan secara berlebihan dapat menjadi racun bagi tanaman. Pestisida dan pupuk dapat berdampak terhadap kualitas tanah dan juga dapat menjadi polutan di air jika terbawa oleh aliran air ke perairan. Proses irigasi dapat menyebabkan tanah mengalami salinisasi yaitu peningkatan kadar garam. Kadar garam yang terlalu tinggi pada tanah menyebabkan keracunan pada tanaman.