2. Definisi pencemaran
• Pencemaran lingkungan (environmental pollution) adalah terkontaminasinya komponen fisik
dan biologis dari sistem bumi dan atmosfer sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem
lingkungan.
Kontaminasi tersebut bisa berasal dari kegiatan manusia ataupun proses alam, yang
menyebabkan kualitas lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sesuai dengan seharusnya.
Sementara, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup memberi penjelasan bahwa pencemaran lingkungan hidup adalah masuk
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup
yang telah ditetapkan.
Adapun menurut modul Kemdikbud Biologi Kelas X karya Khoirul Huda, S.Pd., M.Pd,
pencemaran diartikan sebagai masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan
atau komponen lain ke dalam lingkungan.
3. • Segala sesuatu yang dapat menimbulkan pencemaran disebut
polutan (bahan pencemar). Zat dapat dikat
• akan sebagai polutan apabila jumlahnya telah melebihi batas
normal, yang berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat.
• Zat pencemar dikenal juga dengan istilah limbah (sampah). Limbah
merupakan bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses
produksi, seperti kegiatan rumah tangga yang kehadirannya dapat
berdampak negatif bagi lingkungan
• Zat pencemar dikenal juga dengan istilah limbah (sampah). Limbah
merupakan bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses
produksi, seperti kegiatan rumah tangga yang kehadirannya dapat
berdampak negatif bagi lingkungan.
Berdasarkan sifatnya limbah dapat digolongkan menjadi limbah cair,
limbah padat, limbah daur ulang, limbah organik, dan limbah bahan
berbahaya beracun (B3).
5. Pencemaran udara
secara alami udara bersih tersusun atas
•nitrogen N2 78 %
•oksigen O2 21 %
•Karbondioksida CO2 0,03 %
•Argon ,Ar 0,94 %
. helium, He 0,01 %
•neon, Ne 0,01 %
•kripton, Kr 0,01 %
•serta uap air yang kadarnya bervariasi dari
tempat-ketempat 0,01 % -4 %.
6. • udara di alam ini memang tidak pernah dalam keadaan
bersih, hal ini terjadi karena kegiatan alam sepertigunung
berapi, pelapukan tumbuh-tumbuhan, atauletusan gunung
berapi. Hal ini menyebabkan udara mengandung sejumlah
kecil metana CH4, karbonmonoksida CO, nitrogen oksida
NO, dan hidrogen sulfda,H2S. Kemudian keadaan udara
diperparah dengan adanya zat pencemar yang dihasilkan
dari aktivitas manusia.Bahan pencemar yang dihasilkan
oleh kegiatan manusiaini konsentrasinya relatif lebih tinggi
dibandingkandengan yang sudah ada di udara atau yang
terjadi secaraalami, sehingga dapat mengganggu sistem
kesetimbangan dinamik di udara dan dengan
demikiandapat mengganggu kesejahteraan manusia
danlingkungannya.
7. • untuk kepentingan kesejahteraan makhluk hidup
di alamsemesta ini telah terjadi sistem
keseimbangan dinamikmelalui berbagai macam
siklus yang telah diatur oleh Tuhan yang Maha
Esa. Salah satu contoh adalah siklus nitrogen dan
siklus karbon.Bahan pencemar yang dihasilkan
oleh kegiatan manusiaini konsentrasinya relatif
lebih tinggi dibandingkan dengan yang sudah ada
di udara, terjadi secara alami,sehingga dapat
mengganggu sistem kesetimbangandinamik di
udara dan dengan demikina dapatmengganggu
kesjahteraan manusia dan lingkungannya.
8. Ada lima macam sumber bahan pencemar udara yangmerupakan penyebab utama
ssekitar 90% terjadinyapencemaran udara global di seluruh dunia yaitu
1. Karbon monoksida CO
- tidak berwarna dan tidak barbau
- bersifat racun karena dapat berikatan denganhemoglobin
CO + Hb→COHb
- kemampuan Hb untuk mengikat CO jauh lebih besardanO2,
, akibatnya darah kurang berfungsi sebagai pengangkut O2
2. Belerangdioksida SO2
-berasal dari& gunung api, industri pulp denganproses sulfit
dan hasil pembakaran bahan bakar yang mengandungbelerang (S)
- warna gas : coklat
- bersifat racun bagi pernafasan karena dapatmengeringkan udara
9. 3. Oksida nitrogen NOdan NO2
- pada pembakaran nitrogen, pembakaran bahan industri
dan kendaraan bermotor
- di lingkungan yang lembab, oksida nitrogen
dapatmembentuk asam nitrat yang bersifat korosif
4.Senyawa karbon
- dengan adanya penggunaan dari beberapasenyawa
karbon
di bidang pertanian, kesehatan dan peternakan,misalnya ke
lompok organoklor
- organoklor tersebut: insektisida, fungisida danherbisida
10. 5 yang dimaksud dengan partikulat adalah berupabutiran-
butiran kecil zat padat dan tetes-tetes air.partikulat-partikulat
ini banyak terdapat dalamlapisan atmosfer dan merupakan
bahan pencemar udara yang sangat berbahaya
11. Penyebab pencemaran udara
1. Penggunaan Bahan Bakar Fosil
Penggunaan dan produksi energi adalah penyebab utama pencemaran udara. Penggunaan
bahan bakar yang berasal dari fosil akan melepas gas dan bahan kimia ke udara. Gas dan
bahan kimia ini merupakan polutan yang membuat udara tercemar. Selain mencemari udara,
polutan tersebut juga memicu pemanasan global.
2. Aktivitas Pembakaran
Asap hasil pembakaran mengandung karbondioksida yang dapat memicu pemanasan global.
Selain itu, gas karbondioksida tidak baik dihirup dalam jumlah yang banyak. Kabut asap hasil
pembakaran seperti misalnya hasil pembakaran sampah, akan membuat partikel-partikel
debu yang membawa zat-zat berbahaya terbang ke udara. Apabila dihirup oleh manusia,
maka tentu saja berakibat buruk terhadap kesehatannya.
3. Kabut Asap
Kabut asap membuat sulit bernapas, terutama untuk anak-anak dan orang dewasa yang lebih
tua. Beberapa kota yang menderita kabut asap ekstrim mengeluarkan peringatan polusi
udara. Pemerintah Hong Kong, misalnya, akan memperingatkan masyarakat untuk tidak
keluar rumah atau melakukan aktivitas fisik yang berat (seperti berlari atau berenang) saat
kabut asap sangat tebal di wilayah tersebut.
12. 4.. Perubahan Iklim
Perubahan iklim juga dapat mempengaruhi kesehatan manusia
dengan membuat udara kita kurang sehat untuk bernafas. Suhu
yang lebih tinggi menyebabkan peningkatan alergen dan polutan
udara berbahaya. Misalnya, musim hangat yang lebih lama dapat
berarti banyak sekali tanaman yang tumbuh dan memiliki serbuk
sari yang dapat menimbulkan alergi pada beberapa orang tertentu.
5. Gunung Meletus
Bencana alam seperti gunung meletus juga bisa menyebabkan
pencemaran udara. Ketika gunung berapi meletus, mereka
mengeluarkan abu vulkanik dan gas ke atmosfer. Abu vulkanik bisa
menghitamkan langit selama berbulan-bulan. Setelah letusan
gunung Krakatau di Indonesia pada tahun 1883, abu menggelapkan
langit di seluruh dunia. Langit yang lebih redup menyebabkan lebih
sedikit tanaman yang dipanen sampai ke Eropa dan Amerika Utara.
13. Terdapat 4 jenis pencemaran udara. Berikut ini adalah jenis-jenisnya:
1. Partikel Padat
Partikel padat merupakan pencemaran udara yang berasal dari perpaduan partikel padat dan cair,
seperti karbon, debu mineral, dan nitrat. Partikel ini memiliki ukuran yang beragam. Beberapa
jenis partikel seperti debu atau asap karbon memiliki ukuran yang besar dan berwarna gelap
sehingga bisa dilihat dengan mudah. Selain mengakibatkan polusi dan pencemaran udara,
partikel karbon dalam jumlah yang tinggi juga dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran
tanah.
2. Nitrogen Dioksida
Nitrogen dioksida adalah gas buang yang berasal dari berbagai jenis kendaraan, pembangkit
listrik, dan termasuk asap pabrik juga menghasilkan gas yang mengandung nitrogen dioksida.
Gas ini akan mempengaruhi paru-paru Anda dan bisa menimbulkan infeksi saluran
pernapasan akut. Hal ini terjadi apabila Anda terlalu lama menghirup udara kotor yang
mengandung banyak kandungan nitrogen dioksida.
3. Ozon
Ozon termasuk ke dalam salah satu jenis pencemaran udara karena apabila ozon dalam jumlah
yang banyak dapat mengganggu sistem pernapasan, hingga menimbulkan gejala asma. Hal ini
bisa semakin diperparah apabila Anda memiliki riwayat gangguan pada paru-paru, yang dapat
menimbulkan seseorang menjadi sulit untuk bernapas.
4. Sulfur Dioksida
Sulfur dioksida termasuk ke dalam salah satu jenis gas berbahaya yang tidak memiliki warna.
Gas ini berasal dari kendaraan bermotor bermesin diesel. Apabila terhirup, gas sulfur dioksida
akan mengakibatkan iritasi dan nyeri pada tenggorokan hingga paru-paru. Anda akan
mengalami gejala batuk-batuk dan rasa nyeri pada bagian dada. Penderita asma bisa
mendapatkan efek samping yang lebih berbahaya apabila menghirup gas sulfur dioksida.
14. Asap Pabrik Sebagai Contoh Pencemaran Udara
Pabrik yang menghasilkan asap akan memproduksi polutan seperti nitrogen oksida, sulfur
dioksida, dan hidrokarbon. Bahan kimia ini bereaksi dengan sinar matahari untuk
menghasilkan kabut asap, kabut tebal atau kabut polusi udara. Kabut asap begitu tebal
seperti dapat mengakibatkan orang jarang bisa melihat matahari. Kabut asap bisa berwarna
coklat atau biru keabu-abuan, tergantung polutan yang ada di dalamnya.
Ketika polutan udara seperti nitrogen oksida dan sulfur dioksida hasil asap produksi pabrik
bercampur dengan uap air, mereka berubah menjadi asam. Mereka kemudian jatuh kembali
ke bumi sebagai hujan asam. Angin sering membawa hujan asam jauh dari sumber polusi.
Hujan asam dapat membunuh berbagai vegetasi yang dialirinya. Hujan asam juga dapat
merusak kualitas danau, sungai, dan saluran air lainnya. Ketika danau menjadi asam, ikan
tidak dapat bertahan hidup. Hujan asam juga mengikis marmer dan jenis batu lainnya. Hujan
asam dapat menghapus kata-kata di batu nisan dan merusak banyak bangunan dan
monumen bersejarah.
Selain mengakibatkan hujan asam, asap pabrik juga berpotensi meningkatkan efek rumah
kaca. Gas rumah kaca seperti karbondioksida dan metana yang dihasilkan salah satunya dari
asap hasil limbah pabrik sebenarnya diperlukan untuk menyerap sinar matahari dan
menahannya di Bumi. Dengan demikian, Bumi tetap hangat dan menyerap energi dari
matahari untuk kehidupan. Namun, apabila jumlah lebih tinggi dari yang sewajarnya, maka
efek rumah kaca yang terbentuk akan meningkatkan suhu di permukaan Bumi secara global.
Hal ini dikenal dengan global warming.
15. Solusi Pencemaran Udara, Apa Saja?
1. Mengurangi Penggunaan Batubara
Polusi dari pembakaran semua bahan bakar fosil bersifat berbahaya untuk atmosfer.
Namun, pembakaran batu bara memiliki dampak yang lebih besar terhadap polusi
udara daripada pembakaran minyak atau gas karena melepaskan lebih banyak
karbon dioksida, sulfur dioksida, dan polutan logam berat per unit energi. Akan
tetapi, lebih dari sepertiga listrik yang dihasilkan di dunia berasal dari pembakaran
batu bara. Pada tahun 2014, permintaan batubara dunia mulai menurun.
Di Amerika Utara, pembangkit batubara digantikan oleh gas alam. Beberapa negara,
seperti Jepang dan Korea Selatan, lebih mengandalkan energi nuklir. Selain itu, ada
sumber listrik kini mulai diperoleh dari sumber yang bersih dan terbarukan seperti
angin, matahari, dan air.
2. Mengurangi Kendaraan Berbahan Bakar Fosil
Mobil dan kendaraan menghasilkan gas buang yang penuh dengan karbon dioksida,
nitrogen dioksida, dan polutan lainnya. Dengan meningkatkan frekuensi
penggunaan transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki, dapat membantu
mengurangi polusi udara. Selain itu, menggunakan mobil listrik yang tidak
bergantung pada bahan bakar fosil dapat mengurangi jumlah polusi yang kita
sumbangkan ke atmosfer.
17. Cara Mengatasi Pencemaran Udara
1. Kurangi Penggunaan Bahan yang Sulit Terurai
2. Menggunakan Kendaraan Ramah Lingkungan
3. Mengurangi Pemakaian Kendaraan Bermotor
4. Kurangi merokok
5. Jangan Membakar Sampah
Pembakaran sampah secara terbuka sebenarnya sudah diatur
dalam UU no.18 tahun 2008 yang ditegaskan bahwa masyarakat
harus mengelola sampah dengan sistem kumpul-pilah-olah.
6. Menggunakan Produk Ramah Lingkungan
Salah satu cara sederhana mengurangi polusi udara adalah
menggunakan green product atau produk ramah lingkungan. Green
product tidak berbahaya terhadap lingkungan, baik saat proses
produksi atau saat mengkonsumsinya. Pilihlah produk yang
bertuliskan organic, eco-labelling atau no animal testing.
18. 7. Menanam Pohon
Daripada membakar hutan, lebih baik kita perbanyak menanam pohon. Pepohonan dapat
meningkatkan kualitas udara secara langsung dan tidak langsung. Pohon akan membersihkan udara
dari polutan berbahaya dan menghasilkan oksigen. Langkah kecil yang dapat Anda lakukan adalah
menanam pohon di pekarangan rumah Anda.
8. Tidak Membakar Hutan
Kebakaran hutan memang lebih sering terjadi karena faktor alam, seperti sambaran petir, musim
kemarau, atau letusan gunung berapi. Namun, musibah ini juga bisa terjadi karena ulah manusia
yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu, manusia perlu mengurangi pembukaan lahan dengan
cara dibakar serta perburuan hewan menggunakan senapan api.
9. Daur Ulang Sampah
Seringkali kita menganggap sampah tidak bermanfaat. Padahal, sampah organik dan non-organik
masih bisa dimanfaatkan kembali. Misalnya seperti kaleng makanan yang dapat diolah menjadi
celengan atau pot bunga. Sampah organik berupa sampah sayur dan sisa makanan dapat diolah
kembali menjadi palet ikan atau pupuk kompos. Hasil daur ulang juga bisa dijual, lho.
10. Memasang Alat Penyaring Udara
Limbah asap industri atau pabrik adalah salah satu penyumbang pencemaran udara terbesar. Maka
dari itu, pihak pabrik perlu memasang filter pada cerobong asap untuk menangkap debu dan
membuat udara yang keluar dari cerobong lebih bersih. Contoh alatnya seperti filter udara,
pengendap silikon, filter basah, atau pengendap elektrostatis.
19. Dampak Pencemaran Udara pada Lingkungan
1. Pemanasan Global
Pemanasan global (global warming) disebabkan oleh lapisan ozon yang rusak karena pencemaran
udara. Zat CFC atau klorofluorkarbon yang dihasilkan oleh kulkas atau AC menjadi salah satu
penyebabnya. Lapisan ozon yang rusak menyababkan suhu bumi naik, sehingga suhu bumi akan
terasa panas.
2. Hujan Asam
Pada dasarnya, hujan asam disebabkan oleh polusi seperti sulfur dioksidan dan nitrogen oksida
yang dihasilkan saat pembakaran. Hujan asam mengandung asam nitrat dan asam sulfat. Zat
tersebut bisa merusak tanah dan mencemari air.
3. Kualitas Udara Menurun
Semua makhluk hidup membutuhkan udara yang bersih. Namun, kualitas udara dapat menurun
akibat asap knalpot, pembakaran hutan dan limbah lainnya. Penurunan kualitas udara tidak hanya
berdampak buruk pada lingkungan, tetapi berdampak juga terhadap kesehatan manusia.
4. Haze
Pencemaran asap atau haze pollution disebabkan karena pembakaran hutan, pembangkit listrik,
fasilitas industri, asap knalpot kendaraan, dan kegiatan konstruksi. Haze bentuknya seperti kabut
yang dapat mengaburkan penglihatan, namun berbahaya jika terhirup.