SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
HOME WORK (PR) - 2020
FARMAKOKINETIKA KLINIK
PRODI PROFESI APOTEKER - UMP
Nama mahasiswa : Irsan Rizaldi.....................
NIM.No. Urut : 1908020161.....................
Tanggal Ujian : Kamis, 25 Juni 2020........
Tanda Tangan : .........................................
Petunjuk Pengerjaan soal :
1. Sifat Soal : Open book
2. Pengerjaan soal :
a. Jawaban soal pada kertas terpisah
b. Lembar soal dikumpulkan beserta kertas jawaban
__________________________________________________________________________________
SOAL
1. Eliminasi suatu obat mengikuti kinetika orde pertama, satu kompartemen terbuka,
dengan nilai Volume Distribusi Semu pada kelompok populasi normal adalah 12 % BB.
Tetapkan :
1) Berapa kadar obat puncak di dalam plasma setelah diberikan dosis secara intra-vena
bolus lambat (30 menit) dengan dosis 5 mg/kg BB kepada pasien pria dewasa
dengan tinggi badan = 160 cm, BB = 48 kg?
2) Jika waktu paro eliminasi obat tersebut = 12 jam, maka berapa jumlah obat total di
dalam badan pada 20 jam setelah pemberian.
Jawab :
Diketahui = Vd = 12% x BB =
12
100
𝑥 48 = 5,76 𝐿
Dinv = 5 mg/kgbb
TB = 160 cm
T1/2 = 12 Jam
Ditanyakan =
a) Cmax1 (Cpo)
b) C20 Jam (Cpt)
Jawab =
K =
0,693
𝑡1/2
=
0,693
12
= 0,058 Jam-1
a) D0 = D x BB = 5 mg/KgBB x 48 Kg = 240 mg
Cmax1 = Cpo =
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠
𝑉𝑑
=
240 𝑚𝑔
5,76 𝐿
= 41,6 mg/L
b) C20 = Cp0 x ℮-K x T
C20 = 41,6 mg/L x ℮-0,058 x 20
C20 = 41,6 mg/L x ℮-1,16
C20 = 41,6 mg/L x 0,313
C20 = 13,0208 mg/L
2. Jika suatu obat kinetika eliminasinya mengikuti persamaan sbb.:
𝑪 𝒑
𝒕
= 𝑪 𝒑
𝟎
− 𝑲 𝟎 . 𝒕
Cp = Kadar obat di dalam darah (mg/L)
t = waktu (jam)
Ko = Tetapan kecepatan eliminasi Orde Nol (mg/L/jam)
Jika Ko = 5 mg/L/jam, maka berapa t1/2 (waktu paro eliminasi) obat tersebut
(Vd = 10 L), jika diberikan kepada binatang coba secara i.v. bolus dengan dosis:
a). Dosis = 100 mg
b). Dosis = 400 mg
Jawab :
Diketahui :Ko = 5 mg/L/Jam (Orde 0)
Vd = 10 L
a. Dosis 100 mg
b. Dosis 400 mg
Ditanya : t1/2 pada dosis: a. 100 mg b. 400 mg
a. Ao =
𝐷𝑖𝑣
𝑣𝑑
Ao =
100 𝑚𝑔
10 𝐿
= 10 mg/L
T1/2 =
𝐴𝑜
2 𝐾𝑜
T1/2 =
10 𝑚𝑔/𝐿
2 𝑥 5
𝑚𝑔
𝐿
/𝑗𝑎𝑚
T1/2 = 1 jam
b. Ao =
𝐷𝑖𝑣
𝑣𝑑
Ao =
400 𝑚𝑔
10 𝐿
= 40 mg/L
T1/2 =
𝐴𝑜
2 𝐾𝑜
T1/2 =
40 𝑚𝑔/𝐿
2 𝑥 5
𝑚𝑔
𝐿
/𝑗𝑎𝑚
T1/2 = 4 jam
3. Cefaleksin akan diberikan secara intra-vena infusi berulang kepada pasien pria dewasa
yang mengalami infeksi D. Pneumnia. (Penderita tersebut dilaporkan mengalami
gangguan fungsi ginjal, dengan Kadar Kreatinin darah 2,1 mg%). Pada populasi normal
parameter famakokinetika cefaleksin adalah : Klirens Total dan Volume distribusi semu
ber-turut2 0,29 L/jam/kgBB dan 0,44 L/kgBB. Tetapkan Rejimen dosis yang
seharusnya jika usia pasien 67 tahun, Berat Badan = 66 kg, Tinggi badan = 165 cm.
Cefaleksin aktif dengan rentang kadar di dalam darah yang diharapkan adalah: 0,2
mg/L s/d 21,5 mg/L, karena termasuk antibiotika yang memerlukan lamanya waktu di
atas MIC. (98,8% Cefaleksin dieksresikan melalui ginjal dalam bentuk aktif)
Diketahui :
SCr = 2,1 mg% = 2,1 mg/100 mL
Clt uremia = 0,29 L/jam/kgBB = 0,29 x 66 kg = 19,14 L/jam
Vd = 0,44 L/kgBB = 0,44 L x 66 kg = 29,04 L
Usia = 67 th
BB = 66 kg
TB = 165 cm
Rentang kadar = 0,2 - 21,5 mg/L
Fu = 98,8% = 0,988
Ditanya:
Regimen dosis?
Jawaban:
Ku =
Clt
Vd
=
19,14 L/jam
29,04 L
= 0,659/jam
ClCr =
(140−𝑢𝑠𝑖𝑎) 𝑥 𝐵𝐵
72 x SCr
=
(140−67) 𝑥 66 𝑘𝑔
72 x 2,1
=
4818
151 ,2
= 31,865 mL/menit
Ku
Kn
= 1 – f (1-
ClCr uremia
ClCr normal
)
= 1 – 0,98 (1-
31,865
100
)
= 1- 0,668
= 0,332
Cpo =
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠
𝑉𝑑
0,2 - 21,5 mg/L =
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠
29,04 𝐿
Dosis normal = 5,88 - 624,36 mg
Du
max = DN x
Ku
Kn
= 5,88 - 624,36 mg x 0,332
= 2 – 207,28 mg
Jadi, regimen yang diberikan dalam rentang 2-207,28 mg
4. Suatu xenobiotik, Vd= 0,25 L/kgBB; t ½=18 jam; diberikan kepada penderita pria (35
th, BB=60 kg) secara intravena bolus cepat berulang dengan dosis 1,5 mg/kgBB setiap
12 jam (τ= 12 jam). Pemberian diulang sampai dengan 6 x ( n= 6).
a. Tetapkan kadar obat 5 jam setelah dosis ke enam (n=6) ?
b. Jika terjadi missing dose, maka
i. Berapa kadar obat pada 5 jam setelah dosis ke enam (n=6) jika missing dose
terjadi pada dosis ke lima (n=5) ?
ii. Berapa kadar obat pada 5 jam setelah dosis ke enam (n=6) jika missing dose
terjadi pada dosis ke empat (n=4) ?
iii. Berapa kadar obat pada 5 jam setelah dosis ke enam (n=6) jika missing dose
terjadi pada dosis ke enam (n=6) ?
c. Jika tidak terjadi missing dose sama sekali, berapa kadar obat maksimum dan
minimum (Cmak∞ dan Cmin∞) setelah keadaan tunak (steady state).
Jawab :
Diketahui : Vd = 0,25 L/KgBB x 60 Kg = 15 L
T1/2 = 18 Jam
Do = 1,5 mg/KgBB x 60 Kg = 90 mg
Τ = 12 jam
Pemberian diulang 6 kali (n=6)
Ditanyakan :
K =
0,693
𝑡1/2
=
0,693
18
= 0,0385 Jam-1
a. Tetapkan kadar obat 5 jam setelah dosis ke enam (n=6)
Cp(5) Setelah dosis ke 6 =
90 𝑚𝑔
15 𝐿
(
1− ℮−6 𝑥 0,0385 𝑥 12
1− ℮−0,0385 𝑥 12
) ℮−0,0385 𝑥 5
Cp(5) Setelah dosis ke 6 =
90 𝑚𝑔
15 𝐿
(
1− ℮−2.772
1− ℮−0,462
)℮−0,0385 𝑥 5
Cp(5) Setelah dosis ke 6 = 6 𝑚𝑔/𝐿 (
1− ℮−2,772
1− ℮−0,462
) ℮−0,1925
Cp(5) Setelah dosis ke 6 = 6 𝑚𝑔/𝐿(
1−0,0625
1−0,630
)0,825
Cp(5) Setelah dosis ke 6 = 6 𝑚𝑔/𝐿(
0,9375
0,37
)0,825
Cp(5) Setelah dosis ke 6 = 6 𝑚𝑔/𝐿𝑥2,534𝑥0,825
Cp(5) Setelah dosis ke 6 = 12,5433 mg/L
b. Jika terjadi missing dose, maka
i. Berapa kadar obat pada 5 jam setelah dosis ke enam (n=6) jika missing dose
terjadi pada dosis ke lima (n=5) ?
T miss = τ + t = (12 + 5 jam)
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
𝐷𝑜
𝑉𝑑
𝑥℮−𝐾.𝑇𝑚𝑖𝑠𝑠
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
90 𝑚𝑔
15 𝐿
𝑥℮−0,0385.𝑥(12+5)
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
90 𝑚𝑔
15 𝐿
𝑥℮−0,0385.𝑥(17)
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
90 𝑚𝑔
15 𝐿
𝑥℮−0,6545
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 6𝑚𝑔/𝐿𝑥0,5197
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 3,1182 𝑚𝑔/𝐿
𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 𝐶 𝑝( 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙) − 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 )
𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 12,5433 𝑚𝑔/𝐿 − 3,1182 𝑚𝑔/𝐿
𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 9,4218 𝑚𝑔/𝐿
ii. Berapa kadar obat pada 5 jam setelah dosis ke enam (n=6) jika missing dose
terjadi pada dosis ke empat (n=4) ?
T miss = (2x τ ) + 4 = (12+12) +4 jam
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
𝐷𝑜
𝑉𝑑
𝑥℮−𝐾.𝑇𝑚𝑖𝑠𝑠
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
90 𝑚𝑔
15 𝐿
𝑥℮−0,0385.𝑥(12+12+5)
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
90 𝑚𝑔
15 𝐿
𝑥℮−0,0385.𝑥(29)
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
90 𝑚𝑔
15 𝐿
𝑥℮−1,1165
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 6𝑚𝑔/𝐿𝑥0,3274
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 1,9644 𝑚𝑔/𝐿
𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 𝐶 𝑝( 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙) − 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 )
𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 12,5433 𝑚𝑔/𝐿 − 1,9644 𝑚𝑔/𝐿
𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 10,5789 𝑚𝑔/𝐿
iii. Berapa kadar obat pada 5 jam setelah dosis ke enam (n=6) jika missing dose
terjadi pada dosis ke enam (n=6) ?
T miss = τ + 5 = 0 + 5 jam
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
𝐷𝑜
𝑉𝑑
𝑥℮−𝐾.𝑇𝑚𝑖𝑠𝑠
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
90 𝑚𝑔
15 𝐿
𝑥℮−0,0385.𝑥(0+5)
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
90 𝑚𝑔
15 𝐿
𝑥℮−0,0385.𝑥(5)
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
90 𝑚𝑔
15 𝐿
𝑥℮−0,1925
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 6𝑚𝑔/𝐿𝑥0,8249
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 4,9494 𝑚𝑔/𝐿
𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 𝐶 𝑝( 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙) − 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 )
𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 12,5433 𝑚𝑔/𝐿 − 4,9494 𝑚𝑔/𝐿
𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 7,5939 𝑚𝑔/𝐿
c. Jika tidak terjadi missing dose sama sekali, berapa kadar obat maksimum dan
minimum (Cmak∞ dan Cmin∞) setelah keadaan tunak (steady state).
𝐶 𝑀𝑎𝑘
∞
=
𝐷
𝑉𝑑
𝑥
1
1 − ℮−𝐾 𝑥 𝑇
𝐶 𝑀𝑎𝑘
∞
=
90 𝑚𝑔
15 𝐿
𝑥
1
1 − ℮−0,0385 𝑥 12
𝐶 𝑀𝑎𝑘
∞
= 6 𝑚𝑔/𝐿 𝑥
1
1 − ℮−0,462
𝐶 𝑀𝑎𝑘
∞
= 6 𝑚𝑔/𝐿 𝑥
1
1 − 0,630
𝐶 𝑀𝑎𝑘
∞
= 6 𝑚𝑔/𝐿 𝑥
1
0,37
𝐶 𝑀𝑎𝑘
∞
= 6 𝑚𝑔/𝐿 𝑥 2,703
𝐶 𝑀𝑎𝑘
∞
= 16,218 𝑚𝑔/𝐿
𝐶 𝑀𝑖𝑛
∞
= 𝐶 𝑀𝑎𝑘
∞
𝑥 ℮−𝐾 𝑥𝑇
𝐶 𝑀𝑖𝑛
∞
= 16,218 𝑚𝑔/𝐿 𝑥 ℮−0,0385 𝑥 12
𝐶 𝑀𝑖𝑛
∞
= 16,218 𝑚𝑔/𝐿 𝑥 ℮−0,462
𝐶 𝑀𝑖𝑛
∞
= 16,218 𝑚𝑔/𝐿 𝑥 0,630
𝐶 𝑀𝑖𝑛
∞
= 10,21734 𝑚𝑔/𝐿
5. Seorang penderita pria dewasa (170 cm, 45 th, 62 Kg) yang dirawat di R.S. karena
infeksi Pseudomonas aeruginosa diterapi dengan Gentamisin secara “infusi intravena
berulang” dengan dosis 1,9 mg/kgBB setiap 8 jam. (Waktu paro eliminasi Tobramisin
menurut pustaka pada populasi normal adalah sekitar 3,8 jam, dengan volume
distribusi rata-rata 0,24 L/kgBB. (Kadar minimal di dalam darah agar efektif berkisar
antara 0,5 – 2 mg/L, sedangkan kadar maksimum yang diperbolehkan adalah antara 8
- 10 mg/L). Setelah 4 x dilakukan pemberian, ada laporan dari laboratorium bahwa
pasien menderita uremia. Kemudian dilakukan pemantauan kadar obat di dalam darah.
Pemantuan dilakukan sbb.:
- Pada pk 06.00 diambil cuplikan darah. Kadar aktif yang diperoleh = 15,71 mg/L.
- Pada pk 06.30 – 07.00 dilakukan injeksi infus ke 5
- Pada pk 07.30 diambil cuplikan darah. Kadar aktif yang diperoleh = 22,64 mg/L
Tetapkan penyesuaian “Regimen Dose” yang harus disiapkan oleh apoteker.
Diketahui = BB = 62 Kg
Do = 1,9 mg/Kg/bb x 62 kg = 117,8 mg
T = 8 Jam
T1/2 = 3,8 Jam
K =
0,693
𝑇1/2
=
0,693
3,8
= 0,182 𝐽𝑎𝑚
Vd = 0,24 L/Kgbb x 62 Kg = 14,88L
Cmin = 0,5 – 2 mg/L
Cmaks = 8 – 10 mg/L
Ditanyakan = Regimen Dosis
Jawab =
a. Frekuensi Konstan = 12 Jam
b. Frekuensi Waktu dari kadar 22,64 mg/L menjadi 15,71 mg/L
Jadi:
= Frekuensi – 0,5 – 0,5 – 0,5
= 12 – 0,5 – 0,5 – 0.5
= 10,5 Jam
Cpt = 𝐶 𝑝
0
x ℮−𝐾 𝑥 𝑇
15,71 mg/L = 22,64 mg/L x ℮−𝐾 𝑥 10,5
15,71 𝑚𝑔 /𝐿
22,64 𝑚𝑔 /𝐿
= ℮−𝐾𝑥10,5𝐽𝑎𝑚
𝑙𝑛
15,71
𝑚𝑔
𝐿
22,64
𝑚𝑔
𝐿
= −𝐾 𝑥 10,5
ln 0,693 = -K x 10,5
-0,366 = - K x 10,5
K =
0,366
10,5
= 0,034 𝐽𝑎𝑚
Penyesuaian Regimen Dosis
= [
𝐾.𝐵𝑎𝑟𝑢
𝐾.𝐿𝑎𝑚𝑎
𝑥 𝐷𝑜]
= [
0,034 𝐽𝑎𝑚
0,182 𝐽𝑎𝑚
𝑥 117,8 𝑚𝑔]
= 0,186 x 117,8 mg
= 21,91 mg Tiap 8 Jam
PEKERJAAN DIKUMPULKAN KE ADMIN AKADEMIK
PRODI PROFESI APOTEKER UMP

More Related Content

What's hot

Laporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleLaporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleDila Adila
 
Incubator sop
Incubator sopIncubator sop
Incubator sopNur Aini
 
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)kemenag
 
Elektroforesis Kapiler
Elektroforesis KapilerElektroforesis Kapiler
Elektroforesis KapilerALLKuliah
 
MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKITMANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKITssusere6c40f
 
Analisis stabilitas dipercepat ( By Diana SM)
Analisis stabilitas dipercepat ( By Diana SM)Analisis stabilitas dipercepat ( By Diana SM)
Analisis stabilitas dipercepat ( By Diana SM)Diana Muliadi
 
Farmakokinetika pengaturan dosis
Farmakokinetika   pengaturan dosisFarmakokinetika   pengaturan dosis
Farmakokinetika pengaturan dosisDwi Ramdhini
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasJulie Onsu
 
Perhitungan terapi cairan, tx ikan, kesempatan berkarier di bidang obat hewan
Perhitungan terapi cairan, tx ikan, kesempatan berkarier di bidang obat hewanPerhitungan terapi cairan, tx ikan, kesempatan berkarier di bidang obat hewan
Perhitungan terapi cairan, tx ikan, kesempatan berkarier di bidang obat hewanLazuardi ardi
 
Farmakokinetik Klinik Fenitoin
Farmakokinetik Klinik FenitoinFarmakokinetik Klinik Fenitoin
Farmakokinetik Klinik FenitoinTaofik Rusdiana
 
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat TradisionalBahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat TradisionalMaria Finit
 
Pengenalan ormawa institut teknologi sepuluh nopember
Pengenalan ormawa institut teknologi sepuluh nopemberPengenalan ormawa institut teknologi sepuluh nopember
Pengenalan ormawa institut teknologi sepuluh nopemberOkki Anugrah Putra
 
Obat Bebas Terbatas
Obat Bebas TerbatasObat Bebas Terbatas
Obat Bebas TerbatasDilla Novita
 
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Badan Pengawasan Obat dan MakananBadan Pengawasan Obat dan Makanan
Badan Pengawasan Obat dan Makanankhoiril anwar
 

What's hot (20)

Compton Effect
Compton EffectCompton Effect
Compton Effect
 
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleLaporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
 
Radiasi benda hitam
Radiasi benda hitamRadiasi benda hitam
Radiasi benda hitam
 
Incubator sop
Incubator sopIncubator sop
Incubator sop
 
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
 
Elektroforesis Kapiler
Elektroforesis KapilerElektroforesis Kapiler
Elektroforesis Kapiler
 
MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKITMANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
 
Analisis stabilitas dipercepat ( By Diana SM)
Analisis stabilitas dipercepat ( By Diana SM)Analisis stabilitas dipercepat ( By Diana SM)
Analisis stabilitas dipercepat ( By Diana SM)
 
Farmakokinetika pengaturan dosis
Farmakokinetika   pengaturan dosisFarmakokinetika   pengaturan dosis
Farmakokinetika pengaturan dosis
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitas
 
Studi kasus
Studi kasusStudi kasus
Studi kasus
 
Perhitungan terapi cairan, tx ikan, kesempatan berkarier di bidang obat hewan
Perhitungan terapi cairan, tx ikan, kesempatan berkarier di bidang obat hewanPerhitungan terapi cairan, tx ikan, kesempatan berkarier di bidang obat hewan
Perhitungan terapi cairan, tx ikan, kesempatan berkarier di bidang obat hewan
 
Farmakokinetik Klinik Fenitoin
Farmakokinetik Klinik FenitoinFarmakokinetik Klinik Fenitoin
Farmakokinetik Klinik Fenitoin
 
Denah apotek utama
Denah apotek utamaDenah apotek utama
Denah apotek utama
 
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat TradisionalBahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
 
Pengenalan ormawa institut teknologi sepuluh nopember
Pengenalan ormawa institut teknologi sepuluh nopemberPengenalan ormawa institut teknologi sepuluh nopember
Pengenalan ormawa institut teknologi sepuluh nopember
 
Obat Bebas Terbatas
Obat Bebas TerbatasObat Bebas Terbatas
Obat Bebas Terbatas
 
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Badan Pengawasan Obat dan MakananBadan Pengawasan Obat dan Makanan
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
 
Biofarmasetika i
Biofarmasetika iBiofarmasetika i
Biofarmasetika i
 
Bab 5 faktor gesekan
Bab 5 faktor gesekanBab 5 faktor gesekan
Bab 5 faktor gesekan
 

Similar to HOME WORK (PR) - 2020 FARMAKOKINETIKA KLINIK

76288543-Pediatrik-Praktis-PPC-IJ.pdf
76288543-Pediatrik-Praktis-PPC-IJ.pdf76288543-Pediatrik-Praktis-PPC-IJ.pdf
76288543-Pediatrik-Praktis-PPC-IJ.pdfputrimerdekawati2
 
TDM- Konversi Infus IV ke oral farmasiii
TDM- Konversi Infus IV ke oral farmasiiiTDM- Konversi Infus IV ke oral farmasiii
TDM- Konversi Infus IV ke oral farmasiiilydiaevangelist15
 
Farmakokinetika_P6.pptx
Farmakokinetika_P6.pptxFarmakokinetika_P6.pptx
Farmakokinetika_P6.pptxEriskaAgustin
 
dokumen.tips_contoh-penyelesaian-soal-ujian-1pptx.pptx
dokumen.tips_contoh-penyelesaian-soal-ujian-1pptx.pptxdokumen.tips_contoh-penyelesaian-soal-ujian-1pptx.pptx
dokumen.tips_contoh-penyelesaian-soal-ujian-1pptx.pptxSyahrulTubaAlFatih
 
Studi Kasus Pengkajian Resep Kemkes.pdf
Studi Kasus Pengkajian Resep Kemkes.pdfStudi Kasus Pengkajian Resep Kemkes.pdf
Studi Kasus Pengkajian Resep Kemkes.pdfMarlinaAzwar1
 
Penghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis ObatPenghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis Obatpjj_kemenkes
 
Penghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis ObatPenghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis Obatpjj_kemenkes
 
Rancangan Formularium 2
Rancangan Formularium 2Rancangan Formularium 2
Rancangan Formularium 2Sisca Yoliza
 
305965972 aloksan-glucose-n-trombosit
305965972 aloksan-glucose-n-trombosit305965972 aloksan-glucose-n-trombosit
305965972 aloksan-glucose-n-trombositLailatul Rofiah
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumpade anggara
 
Distribusi sampling random.pptx
Distribusi sampling random.pptxDistribusi sampling random.pptx
Distribusi sampling random.pptxSiti Fauzatun W.
 
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptx
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptxfdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptx
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptxRizki565686
 
Kasus Asma Kasus AsmaKasus AsmaKasus Asma.pptx
Kasus Asma Kasus AsmaKasus AsmaKasus Asma.pptxKasus Asma Kasus AsmaKasus AsmaKasus Asma.pptx
Kasus Asma Kasus AsmaKasus AsmaKasus Asma.pptxDwiHadiahDhp
 
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
Laporan resmi tablet pct   granulasi basahLaporan resmi tablet pct   granulasi basah
Laporan resmi tablet pct granulasi basahKezia Hani Novita
 
Penentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose AdjustmentPenentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose AdjustmentTaofik Rusdiana
 
Operan IGD RS Djatiroto.pptx
Operan IGD RS Djatiroto.pptxOperan IGD RS Djatiroto.pptx
Operan IGD RS Djatiroto.pptxAnwarpratamaputra
 
3. Kompartemen Dua Intravena-revisi.pptx
3. Kompartemen Dua Intravena-revisi.pptx3. Kompartemen Dua Intravena-revisi.pptx
3. Kompartemen Dua Intravena-revisi.pptxTidakDiketahui28
 

Similar to HOME WORK (PR) - 2020 FARMAKOKINETIKA KLINIK (20)

76288543-Pediatrik-Praktis-PPC-IJ.pdf
76288543-Pediatrik-Praktis-PPC-IJ.pdf76288543-Pediatrik-Praktis-PPC-IJ.pdf
76288543-Pediatrik-Praktis-PPC-IJ.pdf
 
TDM- Konversi Infus IV ke oral farmasiii
TDM- Konversi Infus IV ke oral farmasiiiTDM- Konversi Infus IV ke oral farmasiii
TDM- Konversi Infus IV ke oral farmasiii
 
Farmakokinetika_P6.pptx
Farmakokinetika_P6.pptxFarmakokinetika_P6.pptx
Farmakokinetika_P6.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS.pptx
PERHITUNGAN DOSIS.pptxPERHITUNGAN DOSIS.pptx
PERHITUNGAN DOSIS.pptx
 
dokumen.tips_contoh-penyelesaian-soal-ujian-1pptx.pptx
dokumen.tips_contoh-penyelesaian-soal-ujian-1pptx.pptxdokumen.tips_contoh-penyelesaian-soal-ujian-1pptx.pptx
dokumen.tips_contoh-penyelesaian-soal-ujian-1pptx.pptx
 
Studi Kasus Pengkajian Resep Kemkes.pdf
Studi Kasus Pengkajian Resep Kemkes.pdfStudi Kasus Pengkajian Resep Kemkes.pdf
Studi Kasus Pengkajian Resep Kemkes.pdf
 
PPT KASUS ICU.pptx
PPT KASUS ICU.pptxPPT KASUS ICU.pptx
PPT KASUS ICU.pptx
 
Kb 2
Kb 2Kb 2
Kb 2
 
Penghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis ObatPenghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis Obat
 
Penghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis ObatPenghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis Obat
 
Rancangan Formularium 2
Rancangan Formularium 2Rancangan Formularium 2
Rancangan Formularium 2
 
305965972 aloksan-glucose-n-trombosit
305965972 aloksan-glucose-n-trombosit305965972 aloksan-glucose-n-trombosit
305965972 aloksan-glucose-n-trombosit
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pump
 
Distribusi sampling random.pptx
Distribusi sampling random.pptxDistribusi sampling random.pptx
Distribusi sampling random.pptx
 
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptx
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptxfdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptx
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptx
 
Kasus Asma Kasus AsmaKasus AsmaKasus Asma.pptx
Kasus Asma Kasus AsmaKasus AsmaKasus Asma.pptxKasus Asma Kasus AsmaKasus AsmaKasus Asma.pptx
Kasus Asma Kasus AsmaKasus AsmaKasus Asma.pptx
 
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
Laporan resmi tablet pct   granulasi basahLaporan resmi tablet pct   granulasi basah
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
 
Penentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose AdjustmentPenentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose Adjustment
 
Operan IGD RS Djatiroto.pptx
Operan IGD RS Djatiroto.pptxOperan IGD RS Djatiroto.pptx
Operan IGD RS Djatiroto.pptx
 
3. Kompartemen Dua Intravena-revisi.pptx
3. Kompartemen Dua Intravena-revisi.pptx3. Kompartemen Dua Intravena-revisi.pptx
3. Kompartemen Dua Intravena-revisi.pptx
 

Recently uploaded

Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptab368
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfBekti5
 

Recently uploaded (12)

Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
 

HOME WORK (PR) - 2020 FARMAKOKINETIKA KLINIK

  • 1. HOME WORK (PR) - 2020 FARMAKOKINETIKA KLINIK PRODI PROFESI APOTEKER - UMP Nama mahasiswa : Irsan Rizaldi..................... NIM.No. Urut : 1908020161..................... Tanggal Ujian : Kamis, 25 Juni 2020........ Tanda Tangan : ......................................... Petunjuk Pengerjaan soal : 1. Sifat Soal : Open book 2. Pengerjaan soal : a. Jawaban soal pada kertas terpisah b. Lembar soal dikumpulkan beserta kertas jawaban __________________________________________________________________________________ SOAL 1. Eliminasi suatu obat mengikuti kinetika orde pertama, satu kompartemen terbuka, dengan nilai Volume Distribusi Semu pada kelompok populasi normal adalah 12 % BB. Tetapkan : 1) Berapa kadar obat puncak di dalam plasma setelah diberikan dosis secara intra-vena bolus lambat (30 menit) dengan dosis 5 mg/kg BB kepada pasien pria dewasa dengan tinggi badan = 160 cm, BB = 48 kg? 2) Jika waktu paro eliminasi obat tersebut = 12 jam, maka berapa jumlah obat total di dalam badan pada 20 jam setelah pemberian. Jawab : Diketahui = Vd = 12% x BB = 12 100 𝑥 48 = 5,76 𝐿 Dinv = 5 mg/kgbb TB = 160 cm T1/2 = 12 Jam Ditanyakan = a) Cmax1 (Cpo) b) C20 Jam (Cpt) Jawab = K = 0,693 𝑡1/2 = 0,693 12 = 0,058 Jam-1 a) D0 = D x BB = 5 mg/KgBB x 48 Kg = 240 mg Cmax1 = Cpo = 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑉𝑑 = 240 𝑚𝑔 5,76 𝐿 = 41,6 mg/L b) C20 = Cp0 x ℮-K x T C20 = 41,6 mg/L x ℮-0,058 x 20 C20 = 41,6 mg/L x ℮-1,16 C20 = 41,6 mg/L x 0,313 C20 = 13,0208 mg/L
  • 2. 2. Jika suatu obat kinetika eliminasinya mengikuti persamaan sbb.: 𝑪 𝒑 𝒕 = 𝑪 𝒑 𝟎 − 𝑲 𝟎 . 𝒕 Cp = Kadar obat di dalam darah (mg/L) t = waktu (jam) Ko = Tetapan kecepatan eliminasi Orde Nol (mg/L/jam) Jika Ko = 5 mg/L/jam, maka berapa t1/2 (waktu paro eliminasi) obat tersebut (Vd = 10 L), jika diberikan kepada binatang coba secara i.v. bolus dengan dosis: a). Dosis = 100 mg b). Dosis = 400 mg Jawab : Diketahui :Ko = 5 mg/L/Jam (Orde 0) Vd = 10 L a. Dosis 100 mg b. Dosis 400 mg Ditanya : t1/2 pada dosis: a. 100 mg b. 400 mg a. Ao = 𝐷𝑖𝑣 𝑣𝑑 Ao = 100 𝑚𝑔 10 𝐿 = 10 mg/L T1/2 = 𝐴𝑜 2 𝐾𝑜 T1/2 = 10 𝑚𝑔/𝐿 2 𝑥 5 𝑚𝑔 𝐿 /𝑗𝑎𝑚 T1/2 = 1 jam b. Ao = 𝐷𝑖𝑣 𝑣𝑑 Ao = 400 𝑚𝑔 10 𝐿 = 40 mg/L T1/2 = 𝐴𝑜 2 𝐾𝑜 T1/2 = 40 𝑚𝑔/𝐿 2 𝑥 5 𝑚𝑔 𝐿 /𝑗𝑎𝑚 T1/2 = 4 jam 3. Cefaleksin akan diberikan secara intra-vena infusi berulang kepada pasien pria dewasa yang mengalami infeksi D. Pneumnia. (Penderita tersebut dilaporkan mengalami gangguan fungsi ginjal, dengan Kadar Kreatinin darah 2,1 mg%). Pada populasi normal parameter famakokinetika cefaleksin adalah : Klirens Total dan Volume distribusi semu ber-turut2 0,29 L/jam/kgBB dan 0,44 L/kgBB. Tetapkan Rejimen dosis yang seharusnya jika usia pasien 67 tahun, Berat Badan = 66 kg, Tinggi badan = 165 cm. Cefaleksin aktif dengan rentang kadar di dalam darah yang diharapkan adalah: 0,2 mg/L s/d 21,5 mg/L, karena termasuk antibiotika yang memerlukan lamanya waktu di atas MIC. (98,8% Cefaleksin dieksresikan melalui ginjal dalam bentuk aktif) Diketahui : SCr = 2,1 mg% = 2,1 mg/100 mL
  • 3. Clt uremia = 0,29 L/jam/kgBB = 0,29 x 66 kg = 19,14 L/jam Vd = 0,44 L/kgBB = 0,44 L x 66 kg = 29,04 L Usia = 67 th BB = 66 kg TB = 165 cm Rentang kadar = 0,2 - 21,5 mg/L Fu = 98,8% = 0,988 Ditanya: Regimen dosis? Jawaban: Ku = Clt Vd = 19,14 L/jam 29,04 L = 0,659/jam ClCr = (140−𝑢𝑠𝑖𝑎) 𝑥 𝐵𝐵 72 x SCr = (140−67) 𝑥 66 𝑘𝑔 72 x 2,1 = 4818 151 ,2 = 31,865 mL/menit Ku Kn = 1 – f (1- ClCr uremia ClCr normal ) = 1 – 0,98 (1- 31,865 100 ) = 1- 0,668 = 0,332 Cpo = 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑉𝑑 0,2 - 21,5 mg/L = 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 29,04 𝐿 Dosis normal = 5,88 - 624,36 mg Du max = DN x Ku Kn = 5,88 - 624,36 mg x 0,332 = 2 – 207,28 mg Jadi, regimen yang diberikan dalam rentang 2-207,28 mg 4. Suatu xenobiotik, Vd= 0,25 L/kgBB; t ½=18 jam; diberikan kepada penderita pria (35 th, BB=60 kg) secara intravena bolus cepat berulang dengan dosis 1,5 mg/kgBB setiap 12 jam (τ= 12 jam). Pemberian diulang sampai dengan 6 x ( n= 6). a. Tetapkan kadar obat 5 jam setelah dosis ke enam (n=6) ? b. Jika terjadi missing dose, maka
  • 4. i. Berapa kadar obat pada 5 jam setelah dosis ke enam (n=6) jika missing dose terjadi pada dosis ke lima (n=5) ? ii. Berapa kadar obat pada 5 jam setelah dosis ke enam (n=6) jika missing dose terjadi pada dosis ke empat (n=4) ? iii. Berapa kadar obat pada 5 jam setelah dosis ke enam (n=6) jika missing dose terjadi pada dosis ke enam (n=6) ? c. Jika tidak terjadi missing dose sama sekali, berapa kadar obat maksimum dan minimum (Cmak∞ dan Cmin∞) setelah keadaan tunak (steady state). Jawab : Diketahui : Vd = 0,25 L/KgBB x 60 Kg = 15 L T1/2 = 18 Jam Do = 1,5 mg/KgBB x 60 Kg = 90 mg Τ = 12 jam Pemberian diulang 6 kali (n=6) Ditanyakan : K = 0,693 𝑡1/2 = 0,693 18 = 0,0385 Jam-1 a. Tetapkan kadar obat 5 jam setelah dosis ke enam (n=6) Cp(5) Setelah dosis ke 6 = 90 𝑚𝑔 15 𝐿 ( 1− ℮−6 𝑥 0,0385 𝑥 12 1− ℮−0,0385 𝑥 12 ) ℮−0,0385 𝑥 5 Cp(5) Setelah dosis ke 6 = 90 𝑚𝑔 15 𝐿 ( 1− ℮−2.772 1− ℮−0,462 )℮−0,0385 𝑥 5 Cp(5) Setelah dosis ke 6 = 6 𝑚𝑔/𝐿 ( 1− ℮−2,772 1− ℮−0,462 ) ℮−0,1925 Cp(5) Setelah dosis ke 6 = 6 𝑚𝑔/𝐿( 1−0,0625 1−0,630 )0,825 Cp(5) Setelah dosis ke 6 = 6 𝑚𝑔/𝐿( 0,9375 0,37 )0,825 Cp(5) Setelah dosis ke 6 = 6 𝑚𝑔/𝐿𝑥2,534𝑥0,825 Cp(5) Setelah dosis ke 6 = 12,5433 mg/L b. Jika terjadi missing dose, maka i. Berapa kadar obat pada 5 jam setelah dosis ke enam (n=6) jika missing dose terjadi pada dosis ke lima (n=5) ? T miss = τ + t = (12 + 5 jam) 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 𝐷𝑜 𝑉𝑑 𝑥℮−𝐾.𝑇𝑚𝑖𝑠𝑠 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 90 𝑚𝑔 15 𝐿 𝑥℮−0,0385.𝑥(12+5) 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 90 𝑚𝑔 15 𝐿 𝑥℮−0,0385.𝑥(17) 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 90 𝑚𝑔 15 𝐿 𝑥℮−0,6545 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 6𝑚𝑔/𝐿𝑥0,5197 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 3,1182 𝑚𝑔/𝐿 𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 𝐶 𝑝( 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙) − 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 )
  • 5. 𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 12,5433 𝑚𝑔/𝐿 − 3,1182 𝑚𝑔/𝐿 𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 9,4218 𝑚𝑔/𝐿 ii. Berapa kadar obat pada 5 jam setelah dosis ke enam (n=6) jika missing dose terjadi pada dosis ke empat (n=4) ? T miss = (2x τ ) + 4 = (12+12) +4 jam 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 𝐷𝑜 𝑉𝑑 𝑥℮−𝐾.𝑇𝑚𝑖𝑠𝑠 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 90 𝑚𝑔 15 𝐿 𝑥℮−0,0385.𝑥(12+12+5) 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 90 𝑚𝑔 15 𝐿 𝑥℮−0,0385.𝑥(29) 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 90 𝑚𝑔 15 𝐿 𝑥℮−1,1165 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 6𝑚𝑔/𝐿𝑥0,3274 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 1,9644 𝑚𝑔/𝐿 𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 𝐶 𝑝( 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙) − 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) 𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 12,5433 𝑚𝑔/𝐿 − 1,9644 𝑚𝑔/𝐿 𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 10,5789 𝑚𝑔/𝐿 iii. Berapa kadar obat pada 5 jam setelah dosis ke enam (n=6) jika missing dose terjadi pada dosis ke enam (n=6) ? T miss = τ + 5 = 0 + 5 jam 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 𝐷𝑜 𝑉𝑑 𝑥℮−𝐾.𝑇𝑚𝑖𝑠𝑠 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 90 𝑚𝑔 15 𝐿 𝑥℮−0,0385.𝑥(0+5) 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 90 𝑚𝑔 15 𝐿 𝑥℮−0,0385.𝑥(5) 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 90 𝑚𝑔 15 𝐿 𝑥℮−0,1925 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 6𝑚𝑔/𝐿𝑥0,8249 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 4,9494 𝑚𝑔/𝐿 𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 𝐶 𝑝( 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙) − 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) 𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 12,5433 𝑚𝑔/𝐿 − 4,9494 𝑚𝑔/𝐿 𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 7,5939 𝑚𝑔/𝐿 c. Jika tidak terjadi missing dose sama sekali, berapa kadar obat maksimum dan minimum (Cmak∞ dan Cmin∞) setelah keadaan tunak (steady state). 𝐶 𝑀𝑎𝑘 ∞ = 𝐷 𝑉𝑑 𝑥 1 1 − ℮−𝐾 𝑥 𝑇 𝐶 𝑀𝑎𝑘 ∞ = 90 𝑚𝑔 15 𝐿 𝑥 1 1 − ℮−0,0385 𝑥 12 𝐶 𝑀𝑎𝑘 ∞ = 6 𝑚𝑔/𝐿 𝑥 1 1 − ℮−0,462 𝐶 𝑀𝑎𝑘 ∞ = 6 𝑚𝑔/𝐿 𝑥 1 1 − 0,630
  • 6. 𝐶 𝑀𝑎𝑘 ∞ = 6 𝑚𝑔/𝐿 𝑥 1 0,37 𝐶 𝑀𝑎𝑘 ∞ = 6 𝑚𝑔/𝐿 𝑥 2,703 𝐶 𝑀𝑎𝑘 ∞ = 16,218 𝑚𝑔/𝐿 𝐶 𝑀𝑖𝑛 ∞ = 𝐶 𝑀𝑎𝑘 ∞ 𝑥 ℮−𝐾 𝑥𝑇 𝐶 𝑀𝑖𝑛 ∞ = 16,218 𝑚𝑔/𝐿 𝑥 ℮−0,0385 𝑥 12 𝐶 𝑀𝑖𝑛 ∞ = 16,218 𝑚𝑔/𝐿 𝑥 ℮−0,462 𝐶 𝑀𝑖𝑛 ∞ = 16,218 𝑚𝑔/𝐿 𝑥 0,630 𝐶 𝑀𝑖𝑛 ∞ = 10,21734 𝑚𝑔/𝐿 5. Seorang penderita pria dewasa (170 cm, 45 th, 62 Kg) yang dirawat di R.S. karena infeksi Pseudomonas aeruginosa diterapi dengan Gentamisin secara “infusi intravena berulang” dengan dosis 1,9 mg/kgBB setiap 8 jam. (Waktu paro eliminasi Tobramisin menurut pustaka pada populasi normal adalah sekitar 3,8 jam, dengan volume distribusi rata-rata 0,24 L/kgBB. (Kadar minimal di dalam darah agar efektif berkisar antara 0,5 – 2 mg/L, sedangkan kadar maksimum yang diperbolehkan adalah antara 8 - 10 mg/L). Setelah 4 x dilakukan pemberian, ada laporan dari laboratorium bahwa pasien menderita uremia. Kemudian dilakukan pemantauan kadar obat di dalam darah. Pemantuan dilakukan sbb.: - Pada pk 06.00 diambil cuplikan darah. Kadar aktif yang diperoleh = 15,71 mg/L. - Pada pk 06.30 – 07.00 dilakukan injeksi infus ke 5 - Pada pk 07.30 diambil cuplikan darah. Kadar aktif yang diperoleh = 22,64 mg/L Tetapkan penyesuaian “Regimen Dose” yang harus disiapkan oleh apoteker. Diketahui = BB = 62 Kg Do = 1,9 mg/Kg/bb x 62 kg = 117,8 mg T = 8 Jam T1/2 = 3,8 Jam K = 0,693 𝑇1/2 = 0,693 3,8 = 0,182 𝐽𝑎𝑚 Vd = 0,24 L/Kgbb x 62 Kg = 14,88L Cmin = 0,5 – 2 mg/L Cmaks = 8 – 10 mg/L Ditanyakan = Regimen Dosis Jawab = a. Frekuensi Konstan = 12 Jam b. Frekuensi Waktu dari kadar 22,64 mg/L menjadi 15,71 mg/L Jadi: = Frekuensi – 0,5 – 0,5 – 0,5 = 12 – 0,5 – 0,5 – 0.5 = 10,5 Jam Cpt = 𝐶 𝑝 0 x ℮−𝐾 𝑥 𝑇 15,71 mg/L = 22,64 mg/L x ℮−𝐾 𝑥 10,5 15,71 𝑚𝑔 /𝐿 22,64 𝑚𝑔 /𝐿 = ℮−𝐾𝑥10,5𝐽𝑎𝑚
  • 7. 𝑙𝑛 15,71 𝑚𝑔 𝐿 22,64 𝑚𝑔 𝐿 = −𝐾 𝑥 10,5 ln 0,693 = -K x 10,5 -0,366 = - K x 10,5 K = 0,366 10,5 = 0,034 𝐽𝑎𝑚 Penyesuaian Regimen Dosis = [ 𝐾.𝐵𝑎𝑟𝑢 𝐾.𝐿𝑎𝑚𝑎 𝑥 𝐷𝑜] = [ 0,034 𝐽𝑎𝑚 0,182 𝐽𝑎𝑚 𝑥 117,8 𝑚𝑔] = 0,186 x 117,8 mg = 21,91 mg Tiap 8 Jam PEKERJAAN DIKUMPULKAN KE ADMIN AKADEMIK PRODI PROFESI APOTEKER UMP