1. Kadar obat puncak setelah pemberian dosis intravena lambat selama 30 menit adalah 41,6 mg/L. Kadar obat 20 jam kemudian adalah 13,0208 mg/L.
2. Waktu paruh eliminasi obat berkisar antara 1-4 jam tergantung dosisnya.
3. Rejim dosis cefaleksin yang disarankan untuk pasien dengan gangguan ginjal berkisar antara 2-207,28 mg untuk mencapai kadar obat
1. HOME WORK (PR) - 2020
FARMAKOKINETIKA KLINIK
PRODI PROFESI APOTEKER - UMP
Nama mahasiswa : Irsan Rizaldi.....................
NIM.No. Urut : 1908020161.....................
Tanggal Ujian : Kamis, 25 Juni 2020........
Tanda Tangan : .........................................
Petunjuk Pengerjaan soal :
1. Sifat Soal : Open book
2. Pengerjaan soal :
a. Jawaban soal pada kertas terpisah
b. Lembar soal dikumpulkan beserta kertas jawaban
__________________________________________________________________________________
SOAL
1. Eliminasi suatu obat mengikuti kinetika orde pertama, satu kompartemen terbuka,
dengan nilai Volume Distribusi Semu pada kelompok populasi normal adalah 12 % BB.
Tetapkan :
1) Berapa kadar obat puncak di dalam plasma setelah diberikan dosis secara intra-vena
bolus lambat (30 menit) dengan dosis 5 mg/kg BB kepada pasien pria dewasa
dengan tinggi badan = 160 cm, BB = 48 kg?
2) Jika waktu paro eliminasi obat tersebut = 12 jam, maka berapa jumlah obat total di
dalam badan pada 20 jam setelah pemberian.
Jawab :
Diketahui = Vd = 12% x BB =
12
100
𝑥 48 = 5,76 𝐿
Dinv = 5 mg/kgbb
TB = 160 cm
T1/2 = 12 Jam
Ditanyakan =
a) Cmax1 (Cpo)
b) C20 Jam (Cpt)
Jawab =
K =
0,693
𝑡1/2
=
0,693
12
= 0,058 Jam-1
a) D0 = D x BB = 5 mg/KgBB x 48 Kg = 240 mg
Cmax1 = Cpo =
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠
𝑉𝑑
=
240 𝑚𝑔
5,76 𝐿
= 41,6 mg/L
b) C20 = Cp0 x ℮-K x T
C20 = 41,6 mg/L x ℮-0,058 x 20
C20 = 41,6 mg/L x ℮-1,16
C20 = 41,6 mg/L x 0,313
C20 = 13,0208 mg/L
2. 2. Jika suatu obat kinetika eliminasinya mengikuti persamaan sbb.:
𝑪 𝒑
𝒕
= 𝑪 𝒑
𝟎
− 𝑲 𝟎 . 𝒕
Cp = Kadar obat di dalam darah (mg/L)
t = waktu (jam)
Ko = Tetapan kecepatan eliminasi Orde Nol (mg/L/jam)
Jika Ko = 5 mg/L/jam, maka berapa t1/2 (waktu paro eliminasi) obat tersebut
(Vd = 10 L), jika diberikan kepada binatang coba secara i.v. bolus dengan dosis:
a). Dosis = 100 mg
b). Dosis = 400 mg
Jawab :
Diketahui :Ko = 5 mg/L/Jam (Orde 0)
Vd = 10 L
a. Dosis 100 mg
b. Dosis 400 mg
Ditanya : t1/2 pada dosis: a. 100 mg b. 400 mg
a. Ao =
𝐷𝑖𝑣
𝑣𝑑
Ao =
100 𝑚𝑔
10 𝐿
= 10 mg/L
T1/2 =
𝐴𝑜
2 𝐾𝑜
T1/2 =
10 𝑚𝑔/𝐿
2 𝑥 5
𝑚𝑔
𝐿
/𝑗𝑎𝑚
T1/2 = 1 jam
b. Ao =
𝐷𝑖𝑣
𝑣𝑑
Ao =
400 𝑚𝑔
10 𝐿
= 40 mg/L
T1/2 =
𝐴𝑜
2 𝐾𝑜
T1/2 =
40 𝑚𝑔/𝐿
2 𝑥 5
𝑚𝑔
𝐿
/𝑗𝑎𝑚
T1/2 = 4 jam
3. Cefaleksin akan diberikan secara intra-vena infusi berulang kepada pasien pria dewasa
yang mengalami infeksi D. Pneumnia. (Penderita tersebut dilaporkan mengalami
gangguan fungsi ginjal, dengan Kadar Kreatinin darah 2,1 mg%). Pada populasi normal
parameter famakokinetika cefaleksin adalah : Klirens Total dan Volume distribusi semu
ber-turut2 0,29 L/jam/kgBB dan 0,44 L/kgBB. Tetapkan Rejimen dosis yang
seharusnya jika usia pasien 67 tahun, Berat Badan = 66 kg, Tinggi badan = 165 cm.
Cefaleksin aktif dengan rentang kadar di dalam darah yang diharapkan adalah: 0,2
mg/L s/d 21,5 mg/L, karena termasuk antibiotika yang memerlukan lamanya waktu di
atas MIC. (98,8% Cefaleksin dieksresikan melalui ginjal dalam bentuk aktif)
Diketahui :
SCr = 2,1 mg% = 2,1 mg/100 mL
3. Clt uremia = 0,29 L/jam/kgBB = 0,29 x 66 kg = 19,14 L/jam
Vd = 0,44 L/kgBB = 0,44 L x 66 kg = 29,04 L
Usia = 67 th
BB = 66 kg
TB = 165 cm
Rentang kadar = 0,2 - 21,5 mg/L
Fu = 98,8% = 0,988
Ditanya:
Regimen dosis?
Jawaban:
Ku =
Clt
Vd
=
19,14 L/jam
29,04 L
= 0,659/jam
ClCr =
(140−𝑢𝑠𝑖𝑎) 𝑥 𝐵𝐵
72 x SCr
=
(140−67) 𝑥 66 𝑘𝑔
72 x 2,1
=
4818
151 ,2
= 31,865 mL/menit
Ku
Kn
= 1 – f (1-
ClCr uremia
ClCr normal
)
= 1 – 0,98 (1-
31,865
100
)
= 1- 0,668
= 0,332
Cpo =
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠
𝑉𝑑
0,2 - 21,5 mg/L =
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠
29,04 𝐿
Dosis normal = 5,88 - 624,36 mg
Du
max = DN x
Ku
Kn
= 5,88 - 624,36 mg x 0,332
= 2 – 207,28 mg
Jadi, regimen yang diberikan dalam rentang 2-207,28 mg
4. Suatu xenobiotik, Vd= 0,25 L/kgBB; t ½=18 jam; diberikan kepada penderita pria (35
th, BB=60 kg) secara intravena bolus cepat berulang dengan dosis 1,5 mg/kgBB setiap
12 jam (τ= 12 jam). Pemberian diulang sampai dengan 6 x ( n= 6).
a. Tetapkan kadar obat 5 jam setelah dosis ke enam (n=6) ?
b. Jika terjadi missing dose, maka
4. i. Berapa kadar obat pada 5 jam setelah dosis ke enam (n=6) jika missing dose
terjadi pada dosis ke lima (n=5) ?
ii. Berapa kadar obat pada 5 jam setelah dosis ke enam (n=6) jika missing dose
terjadi pada dosis ke empat (n=4) ?
iii. Berapa kadar obat pada 5 jam setelah dosis ke enam (n=6) jika missing dose
terjadi pada dosis ke enam (n=6) ?
c. Jika tidak terjadi missing dose sama sekali, berapa kadar obat maksimum dan
minimum (Cmak∞ dan Cmin∞) setelah keadaan tunak (steady state).
Jawab :
Diketahui : Vd = 0,25 L/KgBB x 60 Kg = 15 L
T1/2 = 18 Jam
Do = 1,5 mg/KgBB x 60 Kg = 90 mg
Τ = 12 jam
Pemberian diulang 6 kali (n=6)
Ditanyakan :
K =
0,693
𝑡1/2
=
0,693
18
= 0,0385 Jam-1
a. Tetapkan kadar obat 5 jam setelah dosis ke enam (n=6)
Cp(5) Setelah dosis ke 6 =
90 𝑚𝑔
15 𝐿
(
1− ℮−6 𝑥 0,0385 𝑥 12
1− ℮−0,0385 𝑥 12
) ℮−0,0385 𝑥 5
Cp(5) Setelah dosis ke 6 =
90 𝑚𝑔
15 𝐿
(
1− ℮−2.772
1− ℮−0,462
)℮−0,0385 𝑥 5
Cp(5) Setelah dosis ke 6 = 6 𝑚𝑔/𝐿 (
1− ℮−2,772
1− ℮−0,462
) ℮−0,1925
Cp(5) Setelah dosis ke 6 = 6 𝑚𝑔/𝐿(
1−0,0625
1−0,630
)0,825
Cp(5) Setelah dosis ke 6 = 6 𝑚𝑔/𝐿(
0,9375
0,37
)0,825
Cp(5) Setelah dosis ke 6 = 6 𝑚𝑔/𝐿𝑥2,534𝑥0,825
Cp(5) Setelah dosis ke 6 = 12,5433 mg/L
b. Jika terjadi missing dose, maka
i. Berapa kadar obat pada 5 jam setelah dosis ke enam (n=6) jika missing dose
terjadi pada dosis ke lima (n=5) ?
T miss = τ + t = (12 + 5 jam)
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
𝐷𝑜
𝑉𝑑
𝑥℮−𝐾.𝑇𝑚𝑖𝑠𝑠
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
90 𝑚𝑔
15 𝐿
𝑥℮−0,0385.𝑥(12+5)
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
90 𝑚𝑔
15 𝐿
𝑥℮−0,0385.𝑥(17)
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
90 𝑚𝑔
15 𝐿
𝑥℮−0,6545
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 6𝑚𝑔/𝐿𝑥0,5197
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 3,1182 𝑚𝑔/𝐿
𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 𝐶 𝑝( 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙) − 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 )
5. 𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 12,5433 𝑚𝑔/𝐿 − 3,1182 𝑚𝑔/𝐿
𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 9,4218 𝑚𝑔/𝐿
ii. Berapa kadar obat pada 5 jam setelah dosis ke enam (n=6) jika missing dose
terjadi pada dosis ke empat (n=4) ?
T miss = (2x τ ) + 4 = (12+12) +4 jam
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
𝐷𝑜
𝑉𝑑
𝑥℮−𝐾.𝑇𝑚𝑖𝑠𝑠
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
90 𝑚𝑔
15 𝐿
𝑥℮−0,0385.𝑥(12+12+5)
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
90 𝑚𝑔
15 𝐿
𝑥℮−0,0385.𝑥(29)
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
90 𝑚𝑔
15 𝐿
𝑥℮−1,1165
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 6𝑚𝑔/𝐿𝑥0,3274
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 1,9644 𝑚𝑔/𝐿
𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 𝐶 𝑝( 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙) − 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 )
𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 12,5433 𝑚𝑔/𝐿 − 1,9644 𝑚𝑔/𝐿
𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 10,5789 𝑚𝑔/𝐿
iii. Berapa kadar obat pada 5 jam setelah dosis ke enam (n=6) jika missing dose
terjadi pada dosis ke enam (n=6) ?
T miss = τ + 5 = 0 + 5 jam
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
𝐷𝑜
𝑉𝑑
𝑥℮−𝐾.𝑇𝑚𝑖𝑠𝑠
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
90 𝑚𝑔
15 𝐿
𝑥℮−0,0385.𝑥(0+5)
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
90 𝑚𝑔
15 𝐿
𝑥℮−0,0385.𝑥(5)
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) =
90 𝑚𝑔
15 𝐿
𝑥℮−0,1925
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 6𝑚𝑔/𝐿𝑥0,8249
𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 ) = 4,9494 𝑚𝑔/𝐿
𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 𝐶 𝑝( 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙) − 𝐶 𝑝(𝑚𝑖𝑠𝑠 )
𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 12,5433 𝑚𝑔/𝐿 − 4,9494 𝑚𝑔/𝐿
𝐶 𝑝(𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙) = 7,5939 𝑚𝑔/𝐿
c. Jika tidak terjadi missing dose sama sekali, berapa kadar obat maksimum dan
minimum (Cmak∞ dan Cmin∞) setelah keadaan tunak (steady state).
𝐶 𝑀𝑎𝑘
∞
=
𝐷
𝑉𝑑
𝑥
1
1 − ℮−𝐾 𝑥 𝑇
𝐶 𝑀𝑎𝑘
∞
=
90 𝑚𝑔
15 𝐿
𝑥
1
1 − ℮−0,0385 𝑥 12
𝐶 𝑀𝑎𝑘
∞
= 6 𝑚𝑔/𝐿 𝑥
1
1 − ℮−0,462
𝐶 𝑀𝑎𝑘
∞
= 6 𝑚𝑔/𝐿 𝑥
1
1 − 0,630
6. 𝐶 𝑀𝑎𝑘
∞
= 6 𝑚𝑔/𝐿 𝑥
1
0,37
𝐶 𝑀𝑎𝑘
∞
= 6 𝑚𝑔/𝐿 𝑥 2,703
𝐶 𝑀𝑎𝑘
∞
= 16,218 𝑚𝑔/𝐿
𝐶 𝑀𝑖𝑛
∞
= 𝐶 𝑀𝑎𝑘
∞
𝑥 ℮−𝐾 𝑥𝑇
𝐶 𝑀𝑖𝑛
∞
= 16,218 𝑚𝑔/𝐿 𝑥 ℮−0,0385 𝑥 12
𝐶 𝑀𝑖𝑛
∞
= 16,218 𝑚𝑔/𝐿 𝑥 ℮−0,462
𝐶 𝑀𝑖𝑛
∞
= 16,218 𝑚𝑔/𝐿 𝑥 0,630
𝐶 𝑀𝑖𝑛
∞
= 10,21734 𝑚𝑔/𝐿
5. Seorang penderita pria dewasa (170 cm, 45 th, 62 Kg) yang dirawat di R.S. karena
infeksi Pseudomonas aeruginosa diterapi dengan Gentamisin secara “infusi intravena
berulang” dengan dosis 1,9 mg/kgBB setiap 8 jam. (Waktu paro eliminasi Tobramisin
menurut pustaka pada populasi normal adalah sekitar 3,8 jam, dengan volume
distribusi rata-rata 0,24 L/kgBB. (Kadar minimal di dalam darah agar efektif berkisar
antara 0,5 – 2 mg/L, sedangkan kadar maksimum yang diperbolehkan adalah antara 8
- 10 mg/L). Setelah 4 x dilakukan pemberian, ada laporan dari laboratorium bahwa
pasien menderita uremia. Kemudian dilakukan pemantauan kadar obat di dalam darah.
Pemantuan dilakukan sbb.:
- Pada pk 06.00 diambil cuplikan darah. Kadar aktif yang diperoleh = 15,71 mg/L.
- Pada pk 06.30 – 07.00 dilakukan injeksi infus ke 5
- Pada pk 07.30 diambil cuplikan darah. Kadar aktif yang diperoleh = 22,64 mg/L
Tetapkan penyesuaian “Regimen Dose” yang harus disiapkan oleh apoteker.
Diketahui = BB = 62 Kg
Do = 1,9 mg/Kg/bb x 62 kg = 117,8 mg
T = 8 Jam
T1/2 = 3,8 Jam
K =
0,693
𝑇1/2
=
0,693
3,8
= 0,182 𝐽𝑎𝑚
Vd = 0,24 L/Kgbb x 62 Kg = 14,88L
Cmin = 0,5 – 2 mg/L
Cmaks = 8 – 10 mg/L
Ditanyakan = Regimen Dosis
Jawab =
a. Frekuensi Konstan = 12 Jam
b. Frekuensi Waktu dari kadar 22,64 mg/L menjadi 15,71 mg/L
Jadi:
= Frekuensi – 0,5 – 0,5 – 0,5
= 12 – 0,5 – 0,5 – 0.5
= 10,5 Jam
Cpt = 𝐶 𝑝
0
x ℮−𝐾 𝑥 𝑇
15,71 mg/L = 22,64 mg/L x ℮−𝐾 𝑥 10,5
15,71 𝑚𝑔 /𝐿
22,64 𝑚𝑔 /𝐿
= ℮−𝐾𝑥10,5𝐽𝑎𝑚
7. 𝑙𝑛
15,71
𝑚𝑔
𝐿
22,64
𝑚𝑔
𝐿
= −𝐾 𝑥 10,5
ln 0,693 = -K x 10,5
-0,366 = - K x 10,5
K =
0,366
10,5
= 0,034 𝐽𝑎𝑚
Penyesuaian Regimen Dosis
= [
𝐾.𝐵𝑎𝑟𝑢
𝐾.𝐿𝑎𝑚𝑎
𝑥 𝐷𝑜]
= [
0,034 𝐽𝑎𝑚
0,182 𝐽𝑎𝑚
𝑥 117,8 𝑚𝑔]
= 0,186 x 117,8 mg
= 21,91 mg Tiap 8 Jam
PEKERJAAN DIKUMPULKAN KE ADMIN AKADEMIK
PRODI PROFESI APOTEKER UMP