SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
KONVERSI INFUSI INTRAVENA KE
DOSIS ORAL
ENTERAL ADMINISTRATION
ENTERAL ADMINISTRATION
PARENTERAL ADMINISTRATION
PARENTERAL ADMINISTRATION
Pasien dewasa berat badan 65kg akan diberi antibiotik dengan suntikan
intravena berulang tiap 6 jam. Kadar yang paling efektif obat ini dalam
membuntuh mikroba adalah 10mg/L. Setelah pemberian pertama,
diperoleh bahwa waktu paruh eleminasi 5 jam, dan volume distribusi
300ml/kh
CONTOH KASUS
a. Tentukan regimen dosis obat pasien ini sampai tercapai keadaan tunak.
Untuk menentukan dosis intravena berulang dapat digunakan
persamaan
Cave
ss= F.Div/Vd.k.šž½
Div= (10mg/L) (0,3 L/kg . 65 kg) (0,693/ 5 jam) (6jam)
=162 mg diberikan tiap 6 jam
b. Karena setelah pengobatan ini kondisi pasien membaik, berikutnya
pasieb akan diberikan sediaan per oral. Karena regimen intravena akan
diganti sediaan per oral, maka fator ketersediaan hayati harus
dipertimbangkan.
*obat sama jika berlainan produsen ļƒ  ketersediaan hayati mungkin
berbeda
Selanjutnya jika interval pemberian dan kadar tunak tidak diubah, namun
ketersediaan hayati oral 90%. Maka:
Dpo= (10 mg/L) (0,3L/kg . 65 kg) (0,693/5jam) (6jam)
0,9
=180 mg diberikan tiap 6 jam
Penggunaan sediaan oral lainnya yang mengandung jumlah obat yang
sama, tetapi dengan kecepatan absorpsi lebih lambat tidak akan mengubah
kadar tunak, namun menurunkan kadar obat dalam darah di awal
pemberian
Jika sediaan oral yang tersedia 200 dan 350mg, sediaan mana yang akan
dipilih? Opsi pertama, jika memilih sediaan 200 mg, apakah kadar tunak
rata-rata sudah melampaui nilai ambang toksik?
Cave
ss= F.Dpo = (0,9) (200mg) = 11,10mg/L
Vd.k.t (0,3 L/kg. 65 kg) (0,693/ 5jam) (6 jam)
Opsi kedua, jika menggunakan sediaan 350 mg, tetapi setiap penggunaan
dibagi dua
Cave
ss = F.Dpo = (0,9) (175 mg) = 10,80mg/L
Vd.k.t (0,3 L/kg. 65 kg) (0,693/ 5jam) (6 jam)
Dari contoh ini, kedua opsi dapat dipilih, karena masing-masing
menghasilkan kadar tunak rata-rata mendekati kadar efektif 10mg/L
Jika sediaan yang tersedia hanya 350 mg, berapakah seharusnya interval
pemberian obat?
t = F. Dpo = (0,9) (350mg) = 11,66 jam
Cave
ss. Vd. K (10mg/L) (0,3 L/kg.65 kg) (0,693/5jam)
Bagaimana jika pemberian setiap 12 jam?
Cave
ss = F. Dpo = (0,9) (350mg) = 9,71 mg/L
Vd.k.šž½ (0,3 L/kg. 65 kg) (0,693/ 5 jam) (12 jam)
Dengan kenaikan dosis ini, maka kadar punca obat pada keadaan tunak
juga meningkat. Jika batas ambang toksisitas (KTM) antibiotik 25 mg/L,
apakah regimen dosis ini akan melebihi KTM? Atau apabila kadar hambat
minimum (KHM) 7,5mg/L, apakah pada akhir interval kadarnya di bawah
KHM? Jika diketahui nilai ka=0,95/jam
Jika ingin mengetahui berapa lama kadar antibiotik berada di bawah KHM
7,5 mg/L. Setelah dilakukan perhitungan ternyata selama 3,8 jam antibiotik
tersebut berada di bawah nilai KHM
Cmin
ss = CKHM . e-kt
4,42= 7,5. e ā€“(0,1386).t
Ln 4,42 = Ln 7,5 ā€“ 0,1386 . t
T = 3,8 jam
Dengan kenaikan dosis ini, maka kadar punca obat pada keadaan tunak
juga meningkat. Jika batas ambang toksisitas (KTM) antibiotik 25 mg/L,
apakah regimen dosis ini akan melebihi KTM? Atau apabila kadar hambat
minimum (KHM) 7,5mg/L, apakah pada akhir interval kadarnya di bawah
KHM? Jika diketahui nilai ka=0,95/jam
Keberadaan antibiotik di bawah KHM selama hampir 4 jam ļƒ  terdapat
kemungkinan munculnya resistensi mikroorganisme tergantung pada sifat
antibiotiknya
Golongan aminoglikosida, fluorokuinolon, dan metronidazol memiliki sifat
Post Antibiotic Effect sekitar 2-8 jam meskipun kadar dalam darah sudah di
bawah KHM
*Golongan beta laktam, makrolida, klindamisin atau linezolidļƒ 
efektivitasnya akan hilang dan peluang resistensi lebih besar
Sumber
ā€¢ Rusdiana, Taofik. Bahan Ajar Konversi Dosis Infusi Intravena ke Oral.
Bandung; Fakultas Farmasi; Universitas Pajajaran
ā€¢ Hakim, L. 2012. Farmakokinetik Klinik. Yogyakarta; Bursa Ilmu
ā€¢ J Kim, O De Jesus. 2017. Medication Routes of Administration.
StatPearls Publishing

More Related Content

Similar to TDM- Konversi Infus IV ke oral farmasiii

Farmakokinetika pengaturan dosis
Farmakokinetika   pengaturan dosisFarmakokinetika   pengaturan dosis
Farmakokinetika pengaturan dosisDwi Ramdhini
Ā 
Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)ilmi nur hafizah
Ā 
Penghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis ObatPenghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis Obatpjj_kemenkes
Ā 
Penghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis ObatPenghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis Obatpjj_kemenkes
Ā 
Penggunaan unit dosis obat
Penggunaan unit dosis obatPenggunaan unit dosis obat
Penggunaan unit dosis obatHendro Prasetyo
Ā 
Studi Kasus Pengkajian Resep Kemkes.pdf
Studi Kasus Pengkajian Resep Kemkes.pdfStudi Kasus Pengkajian Resep Kemkes.pdf
Studi Kasus Pengkajian Resep Kemkes.pdfMarlinaAzwar1
Ā 
P2(Perhitungan 2) Farmakokinetika.pptx
P2(Perhitungan 2) Farmakokinetika.pptxP2(Perhitungan 2) Farmakokinetika.pptx
P2(Perhitungan 2) Farmakokinetika.pptxAhmadSofyanAtsauri
Ā 
Pk pituitary
Pk pituitaryPk pituitary
Pk pituitarySarjonoNew
Ā 
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdffkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdfzuliatunnisa17
Ā 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumpade anggara
Ā 
resep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dny
resep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dnyresep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dny
resep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dnyvickiyugasworo
Ā 
76288543-Pediatrik-Praktis-PPC-IJ.pdf
76288543-Pediatrik-Praktis-PPC-IJ.pdf76288543-Pediatrik-Praktis-PPC-IJ.pdf
76288543-Pediatrik-Praktis-PPC-IJ.pdfputrimerdekawati2
Ā 
Case 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptx
Case 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptxCase 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptx
Case 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptxfiah0289
Ā 
TUGAS MATA KULIAH FARMALOKOGI KELOMPOK 3 DOSIS ANTI EMETIK.pptx
TUGAS MATA KULIAH FARMALOKOGI KELOMPOK 3 DOSIS ANTI EMETIK.pptxTUGAS MATA KULIAH FARMALOKOGI KELOMPOK 3 DOSIS ANTI EMETIK.pptx
TUGAS MATA KULIAH FARMALOKOGI KELOMPOK 3 DOSIS ANTI EMETIK.pptxyuyunLaily
Ā 

Similar to TDM- Konversi Infus IV ke oral farmasiii (20)

Farmakokinetika pengaturan dosis
Farmakokinetika   pengaturan dosisFarmakokinetika   pengaturan dosis
Farmakokinetika pengaturan dosis
Ā 
Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)
Ā 
Biofarmasetika i
Biofarmasetika iBiofarmasetika i
Biofarmasetika i
Ā 
Kb 2
Kb 2Kb 2
Kb 2
Ā 
Penghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis ObatPenghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis Obat
Ā 
Penghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis ObatPenghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis Obat
Ā 
Penggunaan unit dosis obat
Penggunaan unit dosis obatPenggunaan unit dosis obat
Penggunaan unit dosis obat
Ā 
P2(Perhitungan 2).pptx
P2(Perhitungan 2).pptxP2(Perhitungan 2).pptx
P2(Perhitungan 2).pptx
Ā 
Studi Kasus Pengkajian Resep Kemkes.pdf
Studi Kasus Pengkajian Resep Kemkes.pdfStudi Kasus Pengkajian Resep Kemkes.pdf
Studi Kasus Pengkajian Resep Kemkes.pdf
Ā 
P2(Perhitungan 2) Farmakokinetika.pptx
P2(Perhitungan 2) Farmakokinetika.pptxP2(Perhitungan 2) Farmakokinetika.pptx
P2(Perhitungan 2) Farmakokinetika.pptx
Ā 
Pk pituitary
Pk pituitaryPk pituitary
Pk pituitary
Ā 
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdffkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
Ā 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pump
Ā 
Konversi dosis
Konversi dosisKonversi dosis
Konversi dosis
Ā 
Kinetika Kimia.pptx
Kinetika Kimia.pptxKinetika Kimia.pptx
Kinetika Kimia.pptx
Ā 
resep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dny
resep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dnyresep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dny
resep-3-prihal-dosis-obat (1).ppt OBAT Dny
Ā 
76288543-Pediatrik-Praktis-PPC-IJ.pdf
76288543-Pediatrik-Praktis-PPC-IJ.pdf76288543-Pediatrik-Praktis-PPC-IJ.pdf
76288543-Pediatrik-Praktis-PPC-IJ.pdf
Ā 
Case 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptx
Case 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptxCase 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptx
Case 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptx
Ā 
TUGAS MATA KULIAH FARMALOKOGI KELOMPOK 3 DOSIS ANTI EMETIK.pptx
TUGAS MATA KULIAH FARMALOKOGI KELOMPOK 3 DOSIS ANTI EMETIK.pptxTUGAS MATA KULIAH FARMALOKOGI KELOMPOK 3 DOSIS ANTI EMETIK.pptx
TUGAS MATA KULIAH FARMALOKOGI KELOMPOK 3 DOSIS ANTI EMETIK.pptx
Ā 
TERAPI TITRASI.pptx
TERAPI TITRASI.pptxTERAPI TITRASI.pptx
TERAPI TITRASI.pptx
Ā 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
Ā 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
Ā 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
Ā 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
Ā 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
Ā 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
Ā 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
Ā 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
Ā 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
Ā 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
Ā 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
Ā 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
Ā 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
Ā 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
Ā 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
Ā 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
Ā 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
Ā 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
Ā 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
Ā 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
Ā 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
Ā 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
Ā 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Ā 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Ā 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Ā 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
Ā 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
Ā 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
Ā 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
Ā 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
Ā 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Ā 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Ā 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
Ā 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Ā 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
Ā 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
Ā 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Ā 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Ā 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
Ā 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Ā 

TDM- Konversi Infus IV ke oral farmasiii

  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19. Pasien dewasa berat badan 65kg akan diberi antibiotik dengan suntikan intravena berulang tiap 6 jam. Kadar yang paling efektif obat ini dalam membuntuh mikroba adalah 10mg/L. Setelah pemberian pertama, diperoleh bahwa waktu paruh eleminasi 5 jam, dan volume distribusi 300ml/kh CONTOH KASUS
  • 20. a. Tentukan regimen dosis obat pasien ini sampai tercapai keadaan tunak. Untuk menentukan dosis intravena berulang dapat digunakan persamaan Cave ss= F.Div/Vd.k.šž½ Div= (10mg/L) (0,3 L/kg . 65 kg) (0,693/ 5 jam) (6jam) =162 mg diberikan tiap 6 jam
  • 21. b. Karena setelah pengobatan ini kondisi pasien membaik, berikutnya pasieb akan diberikan sediaan per oral. Karena regimen intravena akan diganti sediaan per oral, maka fator ketersediaan hayati harus dipertimbangkan. *obat sama jika berlainan produsen ļƒ  ketersediaan hayati mungkin berbeda
  • 22. Selanjutnya jika interval pemberian dan kadar tunak tidak diubah, namun ketersediaan hayati oral 90%. Maka: Dpo= (10 mg/L) (0,3L/kg . 65 kg) (0,693/5jam) (6jam) 0,9 =180 mg diberikan tiap 6 jam
  • 23. Penggunaan sediaan oral lainnya yang mengandung jumlah obat yang sama, tetapi dengan kecepatan absorpsi lebih lambat tidak akan mengubah kadar tunak, namun menurunkan kadar obat dalam darah di awal pemberian
  • 24. Jika sediaan oral yang tersedia 200 dan 350mg, sediaan mana yang akan dipilih? Opsi pertama, jika memilih sediaan 200 mg, apakah kadar tunak rata-rata sudah melampaui nilai ambang toksik?
  • 25. Cave ss= F.Dpo = (0,9) (200mg) = 11,10mg/L Vd.k.t (0,3 L/kg. 65 kg) (0,693/ 5jam) (6 jam) Opsi kedua, jika menggunakan sediaan 350 mg, tetapi setiap penggunaan dibagi dua Cave ss = F.Dpo = (0,9) (175 mg) = 10,80mg/L Vd.k.t (0,3 L/kg. 65 kg) (0,693/ 5jam) (6 jam) Dari contoh ini, kedua opsi dapat dipilih, karena masing-masing menghasilkan kadar tunak rata-rata mendekati kadar efektif 10mg/L
  • 26. Jika sediaan yang tersedia hanya 350 mg, berapakah seharusnya interval pemberian obat? t = F. Dpo = (0,9) (350mg) = 11,66 jam Cave ss. Vd. K (10mg/L) (0,3 L/kg.65 kg) (0,693/5jam) Bagaimana jika pemberian setiap 12 jam? Cave ss = F. Dpo = (0,9) (350mg) = 9,71 mg/L Vd.k.šž½ (0,3 L/kg. 65 kg) (0,693/ 5 jam) (12 jam)
  • 27. Dengan kenaikan dosis ini, maka kadar punca obat pada keadaan tunak juga meningkat. Jika batas ambang toksisitas (KTM) antibiotik 25 mg/L, apakah regimen dosis ini akan melebihi KTM? Atau apabila kadar hambat minimum (KHM) 7,5mg/L, apakah pada akhir interval kadarnya di bawah KHM? Jika diketahui nilai ka=0,95/jam
  • 28.
  • 29.
  • 30. Jika ingin mengetahui berapa lama kadar antibiotik berada di bawah KHM 7,5 mg/L. Setelah dilakukan perhitungan ternyata selama 3,8 jam antibiotik tersebut berada di bawah nilai KHM Cmin ss = CKHM . e-kt 4,42= 7,5. e ā€“(0,1386).t Ln 4,42 = Ln 7,5 ā€“ 0,1386 . t T = 3,8 jam
  • 31. Dengan kenaikan dosis ini, maka kadar punca obat pada keadaan tunak juga meningkat. Jika batas ambang toksisitas (KTM) antibiotik 25 mg/L, apakah regimen dosis ini akan melebihi KTM? Atau apabila kadar hambat minimum (KHM) 7,5mg/L, apakah pada akhir interval kadarnya di bawah KHM? Jika diketahui nilai ka=0,95/jam
  • 32. Keberadaan antibiotik di bawah KHM selama hampir 4 jam ļƒ  terdapat kemungkinan munculnya resistensi mikroorganisme tergantung pada sifat antibiotiknya Golongan aminoglikosida, fluorokuinolon, dan metronidazol memiliki sifat Post Antibiotic Effect sekitar 2-8 jam meskipun kadar dalam darah sudah di bawah KHM *Golongan beta laktam, makrolida, klindamisin atau linezolidļƒ  efektivitasnya akan hilang dan peluang resistensi lebih besar
  • 33. Sumber ā€¢ Rusdiana, Taofik. Bahan Ajar Konversi Dosis Infusi Intravena ke Oral. Bandung; Fakultas Farmasi; Universitas Pajajaran ā€¢ Hakim, L. 2012. Farmakokinetik Klinik. Yogyakarta; Bursa Ilmu ā€¢ J Kim, O De Jesus. 2017. Medication Routes of Administration. StatPearls Publishing