Makalah ini membahas tentang teori uang dan kebijakan moneter. Uang didefinisikan sebagai alat tukar yang berfungsi sebagai alat pembayaran, penyimpanan nilai, dan satuan hitung. Teori nilai uang terdiri dari teori statis dan dinamis. Uang berperan sebagai alat tukar, penyimpanan nilai, dan satuan hitung. Nilai uang ditentukan oleh daya beli. Terdapat standar komoditas dan kertas sebagai stand
1. i
TEORI UANG DAN KEBIJAKAN MONETER
Disusun Untuk memenuhi tugas matakuliah
Pengantar Ekonomi
Nama Dosen Pengampu: Munifa, M.E
Disusun Oleh:
Kelompok 9
Kholifatus Sa’diyah 22.12.07.29.0771
Khoiridatul Bariyah 22.12.07.29.0772
Milatul Ula 22.12.07.29.0785
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ZAINUL HASAN GENGGONG
TAHUN 2022/2023
2. ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji Bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad Saw beserta
keluarga dan para sahabat beliau, serta pengikut beliau hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, atas karunia dan rahmat yang diberikan kepada penulis,
sehingga makalah ini dapat disusun dan diselesaikan berdasarkan waktu yang telah
diberikan. Makalah ini berjudul “Teori Uang dan Kebijakan Moneter”.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
ibu Munifa, M.E selaku dosen pengampu mata kuliah PENGANTAR
EKONOMI yang telah memberikan pengetahuan kepada penyusun sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini.
Oleh karena itu, penyusun berharap pembaca bisa memberikan kritik dan saran-
saran yang membangun dan memotivasi penyusun untuk lebih baik lagi dalam
membuat makalah.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca maupun yang menulis
menjadi sarana belajar. Saran yang membangun dan masukan dari semua pihak
demi meningkatkan kualitas makalah ini selalu kami harapkan.
Kraksaan, 18 Mei 2023
3. iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................... 1
C. Tujuan Masalah........................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Definisi Uang.............................................................. 2
B. Teori Nilai Uang......................................................... 2
C. Penerapan dan Fungsi Uang....................................... 3
D. Nilai Dari Uang.......................................................... 4
E. Macam-Macam Standar Moneter............................... 4
BAB III : PENUTUP
A. KESIMPULAN............................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................. 8
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebijakan moneter dan uang erat terkait yakni mengenai nilai tukar, nilai
tukar dapat memengaruhui inflasi dan lapangan kerja, yang merupakan sasaran
utama kebijakan moneter. Pada prinsipnya, kebijakan moneter merupakan
kebijakan otoritas moneter atau bank sentral dalam bentuk pengendalian besaran
moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang
diinginkan.1
Ekonomi moneter merupakan bagian ilmu yang mempelajari tentang sifat
fungsi serta pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi. Oleh karena itu,
kebijakan moneter sangat penting dalam mempertahankan stabilitas ekonomi
dan bahkan dalam meningkatkan pertembuhan ekonomi suatu negara.2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan definisi uang?
2. Apa saja teori nilai uang?
3. Apa saja peranan dan fungsi uang?
4. Apa yang di maksud nilai dari uang?
5. Apa saja standar moneter?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi uang.
2. Untuk mengetahui teori nilai uang.
3. Untuk mengetahui peranan dan fungsi uang.
4. Untuk mengetahui nilai dari uang.
5. Untuk mengetahui standar moneter.
1
Perry Warjiyo, Kebijakan Moneter di Indonesia (Jakarta, Desember 2003) hal.2
2
I Wayan Sudirman, Kebijakan Fiskal dan Moneter (Jakarta: Kencana, 2017) hal.3
5. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI UANG
Dalam ekonomi, uang banyak didefinisikan sebagai alat tukar nilai yang
dikeluarkan oleh pemerintah berupa kertas, emas, perak atau logam yang dicetak
dengan bentuk dan gambar tertentu.3
Demikian pula Kasmir mendefinisikan
uang secara luas sebagai sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat
pembayaran dalam suatu wilayah atau sebagai alat pembayaran utang atau
sebagai alat melakukan pembelian barang atau jasa.4
Secara hukum, uang adalah
sesuatu yang dirumuskan oleh undang-undang sebagai alat tukar menukar.
Sementara secara fungsi, uang adalah segala sesuatu yang menjalankan fungsi
sebagai uang yaitu: alat tukar menukar, penyimpanan nilai, satuan hitung dan
alat pembayaran tertunda.5
Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah dari
pada berter dan lebih cocok digunakan dalam sistem ekonomi modern karena
membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama untuk melakukan
pertukaran dan kesulitan penentukan nilai.
B. TEORI NILAI UANG
Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang dinamis.
1. Teori Uang Statis
Teori uang statis atau disebut juga “teori kualitatif statis”. Teori ini disebut
statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh
perkembangan ekonomi.
Yang dimaksud teori uang statis yaitu:
a. Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP
Uang bersifat barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan
nilai logam yang dijadikan uang.
b. Teori Konvensi
3
WJS. Purwandarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Ed.3 (Jakarta: Balai Pustaka,2006),
hal.1323
4
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,2008), hal.13
5
Sanodo Sukimo, Makro Ekonomi: Pengantar Teori (Cet.17; Jakarta: Raja Grafindo
Persada,2004), hal.268-270
6. 3
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan dari
masyarakan supaya memudahkan petukaran.
c. Teori Nominalisme
Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya.
d. Teori Negara
Asal uang negara adalah apalagi negara menetapkan apa yang menjadi
alat tukar dan alat bayar maka tibullah uang. Jadi uang bernilai karena
adanya kepastian dari negara berupa undang-undang yang disahkan.
2. Teori Uang Dinamis
a. Teori Kuantitatif dari David Ricardo
Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat
tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah nilai uang
berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi
setengah dari semula, dan juga sebaliknya.
b. Teori Kuantitatif dari Irving Fisher
Teori yang telah dikemukakan oleh David Ricardo disempurnakan lagi
oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang,
barang dan jasa sebagai faktor yang mempengaruhui nilai uang.
c. Teori Persedian Kas
Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang.
d. Teori Ongkos Produksi
Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaranyang berasal dari logam
dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.6
C. PERANAN DAN FUNGSI UANG
Uang tidak lain adalah segala sesuatu yang dapat dipakai/diterima untuk
melakukan pembayaran baik barang, jasa maupun utang. Dalam sejarah uang,
beberapa jenis barang telah pernah dipakai sebagai uang (misalnya: kerrang,
emas, gigi binatang, kulit, perak, dan lain sebagainya). Dengan demikian uang
dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang secara umum mempunyai fungsi
sebagai berikut:
1. Sebagai Satuan Pengukur Nilai
6
http://ariesianpanjaitaan.blogspot.com/2013/06/pasar-uang-dan-kebijakan-moneter-html
7. 4
Dengan fungsi ini maka nilai suatu barang dapat diukur dan diperbandingan.
Misalnya, di Indonesia rupiah adalah dasar pengukur nilai dari barang-barang
dan jasa yang diperdagangkan dipasar.
2. Sebagai Alat Tukar-Menukar
Fungsi ini dapat memisahkan antara keputusan membeli dengan keputusan
menjual. Adanya uang sebagai alat tukar-menukar dapat menghilangkan
perlunya ada kesamaan keinginan sebelum terjadinya pertukaran. Kesamaan
keinginan harus ada lebih dahulu untuk terjadinya tukar-menukar barang
dengan (barter). Prosesnya, barang ditukar dengan uang, dan dengan uang
dapat membeli/menukarkan dengan barang lain.
3. Sebagai Alat Penimbun/Penyimpan Kekayaan
Kekayaan seseorang dapat berupa barang atau uang. Dalam bentuk barang
misalnya: rumah, perhiasan, dan sebagainya. Sedangkan dalam bentuk uang
misalnya, uang kas dan surat-surat berharga. Dalam pengertian inilah uang
berfungsi sebagai alat penimbun kekayaan.7
D. NILAI DARI UANG
Nilai dari uang diukur dengan kemampuan untuk bisa membeli (ditukarkan)
dengan barang dan jasa (internal value) serta valuta asing (eksternal value).
Dengan demikian besarnya nilai uang juga ditentukan oleh harga barang dan jasa
tersebut.
Metode untuk mengukur nilai uang ada 3 yaitu:
1. Indeks biaya hidup
Pada umumnya indeks biaya hidup banyak dipakai oleh masyarakat sebagai
ukuran nilai dari uang, yang mencakup harga beberapa kebutuhan hidup.
2. Indeks harga perdagangan besar
Indeks perdagangan besar merupakan harga barang yang dipakai oleh
perusahaan untuk menghasilkan barang lain.
3. GNP deflator
GNP deflator mencakup harga barang yang lebih luas dibandingkan indeks
biaya hidup maupun indeks harga perdagangan besar.
7
Cargil T.h F., Money, The Financial System, and Monetary Policy, Prentice-Hall Inc.,
Englewood Cliffs, N.J.978632. 1980
8. 5
E. STANDAR MONETER
Kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem tukar adalah salah satu pemicu
masyarakat menggunakan cara lain yang lebih efisien, sehingga masyarakat
tidak lagi harus menunggu orang lain diajak bertukar barang untuk memenuhi
berbagai kebutuhan. Mereka mulai menggunakan pertukaran dan pembayaran
yang disebut uang. Seseorang dapat menukar uang untuk barang atau jasa yang
diinginkan.
Mekanisme pertukaran hanya dapat berjalan jika dicapai suatu kesepakatan
diantara para pelaku ekonomi mengenai standar moneter apa yang akan
digunakan dalam suatu komunitas atau bangsa. Misalnya, suatu bangsa sepakat
dan menyatakan emas adalah standar yang diakui sebagai alat pertukaran, maka
negara tersebut menjamin kesatuan moneternya dengan emas dan dengan harga
yang pasti.
Adapun alat pertukaran tersebut daya beli uang atau nilai satuan uang
dijamin dengan seberat tertentu dari standar moneternya, yaitu emas.
Negara-negara yang menganut standar moneter dengan memakai satu jenis
logam, disebut menganut monome tallism standard. Sedangkan negara yang
menganut standar moneter dengan menggunakan dua jenis logam-perak dan
emas dikatakan menganut bimetallisme standard. Satuan-satuan uang bank yang
dikembangkan dengan system moneter disebut dengan sebutan “scrutus
marcorum”, yang artinya satuan uang dijamin dengan jumlah berat tertentu
logam-logam mulia.8
Standar moneter dibagi menjadi dua yaitu:
1. Standar barang (commodity standard)
Sistem moneter yang mana nilai uang harus dijamin sama dengan berat
barang tersebut (dinar atau dirham) yang ditetapkan oleh pemerintah. Adapun
macam-macam standar yaitu:
a. Standar Emas (the gold standard)
Standar emas diartikan sebagai suatu system moneter. suatu negara bebas
memperjualkan belikan emas dengan harga yang pasti. Di samping itu,
suatu negara juga mengizinkan seseorang untuk mengimpor dan
mengekspor emas tanpa batas.
b. Standar Perak (the silver standard)
8
Rimsky K. Jodiseno, Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama,2002), hal.8-9
9. 6
Standar perak adalah suatu system standar moneter. Suatu negara bebas
memperjualbelikan perak dengan harga yang pasti dan mengizinkan
seseorang untuk mengimpor dan mengekspor perak tanpa batas.
c. Standar Kembar (emas dan perak)
Maksud dari standar kembar, yaitu ketika suatu negara menggunakan dua
logam sebagai logam standar, misalnya: emas dan perak dengan
perbandingan tertentu diantara kedua macam standar tersebut.
2. Standar kepercayaan (faith standard) atau standar kertas
Standar kepercayaan atau standar kertas adalah system keuangan negara saat
uang kertas berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Standar kertas ini
merupakan standar dasar yang dipakai oleh negara di seluruh dunia.
Kelebihan dari jenis standar kertas ini antara lain:
a. Menghemat pemakaian emas dan menghindari dari resiko kemungkinan
hilang.
b. Ongkos pembuatannya murah dan untuk pengiriman dalam jumlah besar
lebih
mudah.
c. Peredaran mudah disesuaikan dengan kebutuhan.9
9
https://kumpuran.com/kabar-harian/pengertian-standar-moneter-dan-jenis-jenisnya-
1x75bBDVmFz
10. 7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Uang secara luas sebagai sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai
alat pembayaran dalam suatu wilayah atau sebagai alat pembayaran utang atau
sebagi alat melakukan pembelian barang dan jasa. Keberadaan uang menyeikan
alternatif transaksi yang lebih mudah dari pada barter dan lebih cocok digunakan
dalam system ekonomi modern karna membutuhkan orang yang memiliki
keinginan yang sama untuk melakukan petukaran dan kesulitan penukaran nilai.
Uang dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang secara umum
mempunyai fungsi sebagai Satuan Pengukur Nilai dengan fungsi ini maka nilai
suatu barang dapat diukur dan diperbandingkan. Adapun prosesnya, barang
ditukar dengan uang, dan dengan uang dapat membeli/menukarkan dengan yang
lain.
Standar moneter adalah benda yang ditetapkan sebagai objek perbandingan
atau nilai dalam jumlah satuan tertentu dan dalam waktu tertentu sebagai alat
kesatuan hitung. Mekanisme pertukaran hanya dapat berjalan jika dicapai suatu
kesepakatan diantara para pelaku ekonomi mengenai standar moneter apa yang
akan digunakan dalam suatu komunitas atau bangsa.
11. 8
DAFTAR PUSTAKA
F. Th. Cargil:, Money, The Financial System, and Monetary Policy, Prentice-Hall
Inc., Englewood Cliffs, N.J.978632. 1980
http://ariesianpanjaitaan.blogspot.com/2013/06/pasar-uang-dan-kebijakan-
moneter-html
https://kumpuran.com/kabar-harian/pengertian-standar-moneter-dan-jenis-
jenisnya-1x75bBDVmFz
Jodiseno, K. Rimsky:, Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama,2002)
Kasmir:, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada,2008)
Purwandarminta, WJS.: Kamus Umum Bahasa Indonesia Ed.3 (Jakarta: Balai
Pustaka,2006)
Sudirman, Wajan I:, Kebijakan Fiskal dan Moneter (Jakarta: Kencana, 2017)
Sukimo, Sanodo:, Makro Ekonomi: Pengantar Teori (Cet.17; Jakarta: Raja
Grafindo Persada,2004)
Warjiyo, Perry:, Kebijakan Moneter di Indonesia (Jakarta, Desember 2003)