SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
MAKALAH
“Konsep Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam”
Dosen Pengampu : Fadli Hudaya, SE. M.Si.
Disusun Oleh
Nama : Miftahuddin
NIM : 2013002009
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
STIE MUHAMMADIYAH PEKALONGAN
2014/2015
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta
Hidayah-Nya sehingga Penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konsep Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam”.
Makalah ini dapat Saya susun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
nilai tugas Mata Kuliah Teori Keuangan Islam. Tak Luput makalah ini dapat
terselesaikan berkat bantuan serta dorongan dari Orangtua, Dosen Pengampu dan
Teman-teman seperjuangan.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan serta masih terdapat kekurangan, Oleh karena itu
semua kritik dan saran yang bersifat membangun sangat Kami harapkan guna
perbaikan selanjutnya. Akhirnya Penyusun berharap kiranya makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.,
Pekalongan, 26 Desember 2014
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
COVER...................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
C. Tujuan Masalah................................................................................................................ 2
BAB II....................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN....................................................................................................................... 4
A. Definisi dan Ciri-ciri Uang .............................................................................................. 4
B. Fungsi Uang ..................................................................................................................... 5
C. Konsep Uang dalam Ekonomi Islam................................................................................ 6
D. Ekonomi Makro dengan Uang ......................................................................................... 8
E. Perubahan Fungsi Uang.................................................................................................. 11
F. Uang Dalam Fungsi Utilitas ........................................................................................... 13
G. Time Value of Money.................................................................................................... 13
H. Economic Value of Time ............................................................................................... 14
I. Uang Sebagai Flow Concept ........................................................................................... 14
J. Uang Sebagai Public Goods............................................................................................ 15
K. Uang dalam Sistem Ekonomi Islam............................................................................... 15
L. Uang kertas dalam pandangan Islam.............................................................................. 16
M. Hubungan Uang dengan Modal dalam Perspektif Ekonomi Islam ............................... 17
N. Keracunan Konsep Uang Dalam Pemikiran Konvensional ........................................... 18
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 21
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 21
B. Saran............................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 22
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Uang merupakan inovasi besar dalam peradaban perekonomian dunia. Posisi
uang sangat strategis dalam satu sistem ekonomi, dan sulit digantikan dengan variabel
lainnya. Bisa dikatakan uang merupakan bagian yang terintegrasi dalam satu sistem
ekonomi. Sepanjang sejarah keberadaannya, uang memainkan peranan penting dalam
perjalanan kehidupan modern. Uan gberhasil memudahkan dan mempersingkat waktu
transaksi pertukaran barang dan jasa. Uang dalam sistem ekonomi memungkinkan
perdagangan berjalan secara efisien.[1]
Ketika jumlah manusia semakin bertambah, maka peradabannya pun akan
semakin maju sehingga kegiatan dan interaksi antarsesama manusia pun akan
meningkat. Jumlah dan jenis kebutuhan manusia juga akan semakin beragam. Maka
dari itu, diperlukan alat tukar yang dapat diterima semua pihak untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Alat tukar inilah yang disebut dengan uang.
1 Mustafa Edwin Nasution, dkk, Ekonomi Islam: Pengenalan Eksklusif (Jakarta: Kencana, 2010),
hlm.239.
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dan Ciri-ciri Uang Perspektif Ekonomi Islam?
2. Apa saja Fungsi Uang itu?
3. Bagaimana Konsep Uang dalam Ekonomi Islam ?
4. Bagaiman Konsep Uang dalam Ekonomi Makro ?
5. Bagaimana Perubahan Fungsi Uang ?
6. Bagaimana Uang Dalam Fungsi Utilitas ?
7. Apa yang dimaksud Time Value of Money ?
8. Apa yang dimaksud Economic Value of Time ?
9. Bagaimana Uang Sebagai Flow Concept ?
10. Bagaimana Uang Sebagai Public Goods ?
11. Bagaimana Keberadaan Uang dalam Sistem Ekonomi Islam ?
12. Bagaimana Pandangan Ekonomi Islam terhadap Uang Kertas ?
13. Bagaimana Hubungan antara Uang dengan Modal dalam Konsep Ekonomi
Islam ?
14. Mengapa Konsep Uang dalam Pemikiran Konvensional mengalami
Keracunan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Memahami definisi dan Ciri-ciri Uang dalam Perspektif Ekonomi
Islam.
2. Untuk Memahami Apa saja Fungsi Uang itu.
3. Untuk Memahami Bagaimana Konsep Uang dalam Ekonomi Islam.
4. Untuk Memahami Bagaiman Konsep Uang dalam Ekonomi Makro.
5. Untuk Memahami Bagaimana Perubahan Fungsi Uang.
6. Untuk Memahami Bagaimana Uang Dalam Fungsi Utilitas.
7. Untuk Mengetahui Time Value of Money.
8. Untuk Mengetahui Economic Value of Time.
3
9. Untuk Memahami Bagaimana Uang Sebagai Flow Concept.
10. Untuk Memahami Bagaimana Uang Sebagai Public Goods.
11. Untuk Memahami Bagaimana Keberadaan Uang dalam Ekonomi Islam.
12. Untuk Memahami Bagaimana Pandangan Ekonomi Islam terhadap Uang
Kertas.
13. Untuk Memahami Bagaimana Hubungan antara Uang dengan Modal
dalam Konsep Ekonomi Islam.
14. Untuk Memahami Kenapa Konsep Uang dalam Pemikiran Konvensional
mengalami Keracunan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi dan Ciri-ciri Uang
Uang adalah benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat
perantara untuk mengadakan tukar menukar/perdagangan. Disetujui adalah terdapat
kata sepakat di antara anggota-anggota masyarakat untuk menggunakan satu atau
beberapa benda sebagai alat perantara dalam kegiatan tukar menukar.[2]
Ekonomi islam mendefinisikan uang adalah sebagai fasilitator atau mediasi
pertukaran (medium of exchange), bukan komoditas yang dapat dipertukarkan dan
disimpan sebagai asset dan kekayaan individu.
Dalam konsep ekonomi Syariah uang adalah sesuatu yang bersifat flow concept dan
merupakan public goods. Uang yang mengalir adalah public goods. Oleh karena itu
dalam Islam diharamkan melakukan praktek riba dan dilarang untuk melakukan
penimbunan.
Adapun ciri-ciri uang yaitu :
1. Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu
2. Mudah dibawa-bawa
3. Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya
4. Tahan lama
5. Jumlahnya terbatas (tidak berlebih-lebihan)
6. Bendanya mempunyai mutu yang sama
2 Sadono Sukirno, Makro Ekonomi: Teori Pengantar (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm.267.
5
B. Fungsi Uang
Adapun fungsi dari uang yaitu[3] :
1. Uang sebagai perantara tukar menukar
Dengan adanya uang seseorang yang menginginkan sesuatu barang tidak perlu
bersusah payah mencari orang yang memiliki barang tersebut dan juga mengingini
barang yang dimilikinya. Adanya uang telah memungkinkannya untuk memperoleh
barang yang diingininya hanya dengan cara menemukan orang yang memiliki barang
tersebut dan kemudian memperoleh barang tersebut. Penjual barang tersebut
selanjutnya dapat menggunakan uang yang diperolehnya untuk membeli barang yang
diingini dari orang lain.
2. Uang sebagai satuan nilai
Ssatuan nilai adalah satuan ukuran yang menentukan besarnya nilai dari berbagai
jenis barang. Dengan adanya uang, nilai suatu barang dapat dengan mudah
dinyatakan yaitu dengan menunjukkan jumlah uang yang diperlukan untuk
memperoleh barang tersebut.
3. Uang sebagai alat bayaran tertunda
Satu syarat penting agar fungsi uang yang ketiga ini dapat dijalankan dengan baik
adalah bahwa nilai uang yang digunakan harus tetap stabil. Nilai uang dikatakan
stabil apabila sejumlah uang yang dibelanjakan akan tetap memperoleh barang-
barang yang sama banyak dan sama mutunya dari waktu ke waktu. Apabila syarat ini
tidak dipenuhi maka fungsi uang sebagai ukuran untuk pembayaran tertunda tidak
akan dapat dijalankan dengan sempurna. Ada kemungkinan orang lebih suka
menerima pembayaran yang tertunda dalam bentuk barang atau menghindari tukar
menukar dengan pembayaran yang ditunda. Keadaan seperti itu selalu terjadi pada
waktu harga-harga barang mengalami kenaikan yang cepat dari waktu ke waktu.
3 Ibid., hlm. 268-270.
6
4. Uang sebagai alat penyimpan nilai
Jenis uang yang terutama adalah uang bank atau uang giral. Uang jenis ini tidak
memerlukan biaya untuk menyimpannya dan mudah mengurusnya. Ini disebabkana
karena kalau seseorang memiliki uang ini, penyimpanan dan pengurusan uang
tersebut bukan dilakukan oleh pemiliknya, tetapi oleh bank umum yang menyimpan
uang tersebut. Walaupun uang itu tidak ditangan pemiliknya, ia dapat dengan mudah
diambil apabila ingin menggunakan uang tersebut. Yang perlu dilakukan pemiliknya
adalah menulis selembar cek yang menunjukkan jumlah uan gyang harus dibayarkan
dan kepada siapa pembayaran itu harus dilakukan. Jenis kedua dari uang yang
sekarang ini banyak digunakan adalah uang kertas. Uang ini juga merupakan alat
penyimpan nilai yang lebih baik daripada menyimpan nilai dalam bentuk barang. Ia
tidak memerlukan biaya dan ruangan yang besar untuk menyimpannya.
C. Konsep Uang dalam Ekonomi Islam
Konsep uang dalam ekonomi islam sangatlah berbeda dengan konsep uang
dalam ekonomi konvensional. Dalam ekonomi islam, konsep uang itu sangatlah jelas
dan tegas bawa uang itu adalah uang, uang bukan capital. Berikutnya, dengan konsep
uang yang dikemukakan dalam ekonomi islam tidak jelas. Istilah uang dalam
perspektif ekonomi konvensional diartikan secara bolak balik (interchangeability),
yaitu uang sebagai uang dan uang sebagai capital[4].
Perbedaan lainnya adalah bahwa dalam ekonomi islam, uang adalah sesuatu
yang bersifat flow concept dan capital adalah sesuatu yang bersifat stock concept,
sedangkan dalam ekonomi konvensional terdapat beberapa pengertian. Frederic S.
Mishkim, mengungkapkan konsep Irving Fisher menyatakan bahwa:
4 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2007), hlm. 77-80.
7
MV = PT
Keterangan:
M = jumlah uang P = tingkat harta barang
V = tingkat perputaran uang T = jumlah barang yang diperdagangkan
Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa semakin cepat perputaran uang
(V), maka semakin besar income yang diperoleh. Persamaan ini juga berarti bahwa
uang adalah flow concept. Fisher juga mengatakan bahwa tidak ada sama sekali
korelasi antara kebutuhan memegang uang (demand for holding money) dengan
tingkat suku bunga. Konsep fisher ini hampir sama dengan konsep yang ada dalam
ekonomi islam, bahwa uang adalah flow concept, bukan stock concept.
Pendapat lain yang diungkapkan oleh Mishkin adalah konsep dari marshall
pigou dari Cambridge, yaitu:
M = KPT
Keterangan:
M = jumlah uang P = tingkat harga barang
K = 1/v T = jumlah barang yang diperdagangkan
Walaupun secara matematis k dapat dipindahkan kekiri atau kekanan, secara
filosofis kedua konsep ini berbeda. dengan adanya k pada pemasaran Marshall pigou
diatas menyatakan bawa demand for holding money adalah ssuatu proporsi (k) dari
jumlah pendapatan (PT). semakin besar daman for holding money (M) , untuk
8
tingkat pendapatan tertentu (PT). Konsep ini berarti Marshall pigou mengatakan
bahwa uang adalah salah satu cara untuk menyimpan kekayaan (store of wealth).
Dari urain diatas, jelas kita tidak boleh gegabah untuk mengatakan bahwa
perbedaan islam dan konvensional adalah islam memandang uang sebagai flow
concept, dan konvensional memandang uang sebagai stock concept. Uang yang
ketika mengalir adalah public goods (flow concept), ketika mengendap kepemilikan
seseorang (stock concept), uang tersebut menjadi milik pribadi (private good).
Adapun perbedaan antara konsep uang dalam Islam dengan konvensional:
KONSEP ISLAM KONSEP KONVENSIONAL
Uang tidak identik dengan modal
Uang adalah public goods
Modal adalah private goods
Uang adalah flow koncept
Modal adalah stock concept
Uang sering kali diidentikkan dengan
modal
Uang (modal) adalah private goods
Uang (modal) adalah flow concept bigi
fisher
Uang (modal) adalah stock concept
bagi cambridge school
D. Ekonomi Makro dengan Uang
Menurut Al-Ghazali dan Ibn Khaldun, definisi uang adalah apa yang
digunakan manusia sebagai standar ukuran nilai harga, media transaksi pertukaran,
dan media simpanan.[5]
1. Uang sebagai ukuran harga
Abu Ubaid (w. 224 H) menyatakan bahwa dirham dan dinar adalah nilai harga
sesuatau, sedangkan segala sesuatu tidak bisa menjadi nilai harga keduanya. Imam
Ghazali (w. 505 H) menegaskan bahwa Allah menciptakan dinar dan dirham sebagai
5 Ibid., hlm. 80-83.
9
hakim penekah diantara seluruh harta agar seluruh harta bisa diukur dengan
keduanya. Ibn al-Qayyim (w. 752 H) mengungkapkan bahwa dinar dan dirham adalah
nilai harga barang komoditas. Nilai harga adalah ukuran yang dikenal untuk
mengukur harta maka wajib bersifat spesifik dan akurat, tidak meninggi (naik) dan
tidak menurun. Karena kalau unit nilai harga bisa naik dan turun seperti komoditas
sendiri, tentunya kita tidak bisa lagi mempunyai unit ukuran yang bisa dikukuhkan
untuk mengukur nilai komoditas.
2. Uang Sebagai Media Transaksi
Uang yang menjadi media transaksi yang sah dan yang harus diterima oleh siapapun
bila ditetapkan oleh negara maka, perbedaan uang dengan media transaksi lain seperti
cek. Yang berlaku juga sebagai cek alat pembayaran karena penjual dan pembeli
sepakat menerima cek sebagai alat bayar. Begitu pula dengan kartu debet, kartu kredit
dan alat bayar lainnya, pihak yang dibayar dapat saja monolak penggunaan cek atau
kartu kredit sebagai alat bayar, sedangkan uang berlaku sebagai alat pembayaran
karena negara mesahkannya.
3. Uang Media Penyimpan Nilai
Kemudian diperlukan jenis harta yang bertahan lama karena kebutuhan yang terus-
menerus. Jenis harta yang bertahan lama adalahbarang tambang. Maka dibuatlah uang
dari emas, perak, dan logam. Ibn Khaldun juga mengisyaratkan uang sebagai alat
simpanan. Kemudian Allah ta’ala menciptakan dua dari barang tambang, emas, dan
perak, sebagai nilai untuk setiap harta. Dua jenis ini merupakan simpanan dan
perolehan orang-orang didunia kebanyakannya.
Al – Ghazali berkata “ barang yang adil adalah barang yang nilai tukar nya sama, dan
keadilan itu dituntut dari jenis harta, kemudian kemudian diperlukan jenis harta yang
bertahan lama karena kebutuhan yang terus – meneru, jenis harta yang paling
bertahan lama adalah barang tambang, maka dibuatlah uang dari emas, perak, dan
logam.”
10
Ibn khaldun juga mengisyaratkan uang sebagai alat simpanan. dalam ketiga fungsi
tersebut sudah jelas, bahwa yang terpenting adalah stabilitas uang. dan meskipun
dinar dan dirham yang membuat bukan negara islam tetapi keduanya memenuhi
kriteria uang yang stabil.
Imam Malik r.a menjelaskan “ apabila kulit telah menjadi uang resmi di mata urf dan
pasar, maka uang tersebut hukumnya sama dengan uang dari emas dan perak.” dan
sedangkan fulus (uang yg terbuat dari tembaga) digunakan sebagai uang disebabkan
pemerintah menyatakan sebagai alat bayar resmi. dalam Kitab al-Mudawwanah
disebutkan bahwa hal tersebut karena fulus telah menjadi stempel uang, sebagaimana
hal nya dinar dan dirham., dan itu sebab nya sejarah uang dalam islam mengena
berbagai jenis uang, yaitu :
a) dinar dan ‘Ain : mata uang terbuat dari emas cetakan
b) Dirham dan Wariq : mata uang terbuat dari perak cetakan
c) Dirham Magsyusah : mata uang terbuat dari campuran perak dan metal lain.
d) Fulus : mata uang terbuat dari tembaga
menurut mazhab hanafi, fulus menjadi nilai harga menurut istilah dan al-urf, sehingga
hukumnya dapat disamakan dengan dinar dan dirham sebagai sarana dalam tukar
menukar. bahkan Al-Nawami mengatakan : “makruh hukumnya rakyat mencetak
sendiri dirham dan dinar, sekalipun dari bahan yang murni, sebab pembuatan tersebut
adalah wewenang pemerintah.”
11
E. Perubahan Fungsi Uang
Adapun Perubahan Fungsi Uang di antaranya[6] :
1. Uang Barang (Commodity Money)
Uang barang adalah alat tukar yang memiliki nilai komoditas atau bisa
diperjualbelikan apabila barang tersebut digunakan bukan sebagai uang. Namun tidak
semua barang bisa menjadi uang, diperlukan tiga kondisi utama agar suatu barang
bisa dijadikan uang. Tiga hal tersebut yaitu:
a) Kelangkaan (scarcity) yaitu persediaan barang tersebut harus terbatas.
b) Daya tahan (durability), yaitu barang tersebut harus tahan lama.
c) Nilai tinggi, maksudnya barang yang dijadikan uang harus bernilai tinggi,
sehingga tidak memerlukan jumlah yang banyak dalam melakukan transaksi.
Plihan terhadap barang-barang yang bisa digunakan sebagai uang yaitu logam
mulia seperti emas dan perak. Emas dan perak memiliki nilai yang tinggi,
kelangkaan, dan dapat diterima di masyarakat umum sebagai alat tukar. Selain itu,
emas dan perak juga dapat dibagi menjadi pecahan-pecahan kecil tanpa mengurangi
nilainya, dan juga tidak mudah susut dan rusak.
2. Uang Tanda/Kertas (Token Money)
Ada beberapa pihak yang melihat kesempatan untuk meraih keuntungan dari
kepemilikan atas uang logam mulia, dimana pandai emas (goldsmith) dan bankir
melihat bukti peminjaman, penyimpanan atau penitipan emas dan perak yang akan
menghasilkan keuntungan. Apabila harga emas batangan naik, maka logam mereka
akan melebur koin tersebut menjadi bentuk batangan atau apabila harga di luar negeri
lebih mahal daripada di dalam negeri maka mereka akan menjual ke luar sehingga
akan memperoleh keuntungan.
6 Mustafa Edwin Nasution, dkk, Ekonomi Islam: Pengenalan Eksklusif (Jakarta: Kencana, 2010), hlm
.240-242.
12
Dari hal tersebut, pandai emas dan para bankir mengeluarkan surat (uang kertas)
dengan nilai yang besar dari emas dan perak yang dimilikinya., karena kertas ini
didukung oleh kepemilikan atas emas dan perak, masyarakat umum menerima uang
kertas ini sebagai alat tukar. Jadi, dengan diterimanya uang kertas dalam masyarakat
secara luas dan umum maka uang kertas menjadi alat tukar yang sah.
Kegiatan ini berlanjut sampai uang kertas menjadi alattukar yang dominan dan
menjadi alat tukar yang utama dalam sistem perekonomian.
Beberapa keuntungan dari penggunaan uang kertas yaitu biaya pembuatannya yang
rendah, pengirimannya mudah, penambahan dan pengurangan lebih mudah dan cepat,
serta dapat dipecahkan dalam jumlah berapapun. Diantara kelebihan yang
dimilikinya, uang kertas juga memiliki kekurangan yaitu tidak bisa dibawa dalam
jumlah yang besar dan uangnya lebih cepat rusak karena terbuat dari kertas.
3. Uang Giral (Deposit Money)
Uang giral adalah uang yang dikeluarkan oleh bank-bank komersial melalui
pengeluaran cek dan alat pembayaran giro lainnya. Uang giral merupakan simpanan
nasabah di bank yang dapat diambil setiap saat dan dapat dipindahtangankan kepada
orang lain untuk mrlakukan pembayaran, maksudnya cek dan giro yang dikeluarkan
oleh bank manapun bisa digunakan sebagai alat pembayaran barang, jasa dan utang.
Adapun kelebihan dari uang giral yaitu :
a) Kalau hilang dapat dilacak kembali sehingga tidak bisa diuangkan oleh yang
tidak berhak.
b) Dapat dipindahtangankan dengan cepat dan ongkos yang rendah.
c) Tidak diperlukan uang kembali sebab cek dapat ditulis sesuai dengan nilai
transaksi.
Dibalik kelebihan yang dimiliki, tersimpan bahaya besar dalam uang giral.
Kemudahan perbankan dalam menciptakan uang giral akan membuka peluang
terjadinya uang beredar yang lebih besar daripada transaksi riilnya.
13
F. Uang Dalam Fungsi Utilitas
bagaimana konsep Islam tentang utilitas ? seperti yang sudah diuraikan bahwa uang
diakui hanya sebagai intermediary form, hanya diakui sebagai medium of exchange
dan unit of account tidak lebih dari ini. Artinya fungsi uang hanya sekedar senagai
medium dari barang yang satu berubah menjadi barang yang lain, tidak perlu adanya
double coincidence needs. jadi dalam konsep Islam, uang tidak masuk dalam fungsi
utility kita, karena sebenarnya manfaat yang kita dapatkan bukan dari uang itu
sendiri, tetapi dari fungsi uang. ada kejadian di jaman rosul ketika seorang sahabat
bilal bin rabah ingin menukar 2 sha’ kurma yang buruk dengan satu sha’ kurma yang
baik, maka rosulullah mengatakan “ tidak boleh menjual kurma yang buruk dan
mendapatkan dinar, lalu membeli kurma yang baik dengan dinar tersebut ” (HR
Bukhari). Menurut Rasulullah, tiap kurma mempunyai harga masing2. oleh karena
itu, menjadi sangat naif apabila dikatakan bahwa dalam teori Islam tidak ada konsep
uang.
G. Time Value of Money
Dalam Islam tidak dikenal adanya time value of money, yang dikenal adalah
economic value of time. teori time of money adalah sebuah kekeliruan beasar karena
mengambil dari ilmu teori pertumbuhan populasi dan tidak ada di ilmu finance.
dalam menghitung pertumbuhan populasi digunakan rumus ;
Pt = Po(1+ r)
14
rumus ini kemudian diadopsi begitu saja dalam ilmu finance sebagai teori bunga
majemuk menjadi :
FV = PV (1 + r)
jadi, future value dari uang dianalogikan dengan jumlah populasi tahun ke-t, present
value dari uang dianalogikan dengan jumlah populasi tahun ke-0, sedangkan tingkat
suku bunga dianalogikan dengan tingkat pertumbuhan populasi. Jelas hal ini keliru
besar, karena uang bukanlah makhluk hidup yang dapat berkembang biak dengan
sendirinya.
H. Economic Value of Time
seperti yang sudah diuraikan dalam Islam tidak dikenal adanya time value of money,
yang dikenal adalah economic value of time. Contohnya dalam menghitung nisbah
bagi hasil dibank syariah, dalam penentuan nisbah ini, return on capital harus
diperhitungkan. dan return on capital ini berbeda dengan return on money. return on
capital tergantung keapada jenis bisnisnya dan berkaitan dengan sektor riil,
sedangkan return on money berkaitan dengan inters rate. penentuan nisbah bagi hasil
ditentukan di awal, dan untuk itu digunakan projected return, jika kemudian ternyata
actual return dari bisnis yang dibiayai tidak sam dengan angka proyeksinya, maka
yang digunakan adalah angka aktual, buakn angka proyeksi. Hal ini menunjukan
bahwa Islam Tidak mengenal time value money.
I. Uang Sebagai Flow Concept
seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Islam, Uang adalah flow concept
dan capital adalah stock concept. semakin cepat perputaran uang, akan semakin baik,
seperti aliran air masuk dan aliran air keluar, seaktu air mengalir disebut uang,
15
sedangkan apabila air tersebut mengendap, maka disebut sebagai capital. wadah
tempat mengendapnya adalah private goods, sedangkan air adalah public goods.,
Uang seperti air, apabila air (uang) dialirkan maka air (uang) tersebut akan bersih dan
sehat (bagi ekonomi). Apabila air (uang) dibiarkan menggenang dalam suatu tempat
(menimbun uang), maka air tersebut akan keruh/kotor, Saving harus di investitasikan
ke sektor riil. Apabila tidak, maka saving bukan saja tidak mendapat return, tetapi
juga dikenakan zakat.
J. Uang Sebagai Public Goods
ciri dari public goods adalah barang tersebut dapat digunakan oleh masyarakat tanpa
menghalangi orang lain untuk menggunakannya, sebagai contoh : jalan raya, karena
jalan raya dapat digunakan siapa saja tanpa terkecuali, akan tetapi masyarakat yang
mempunya kendaraan akan lebih besar dalam pemanfaatan dijalan raya dibandingkan
masyarakat yang tidak mempunyai kendaraan. begitu juga dengan uang, sebagai
Public goods, uang dimanfaatkan lebih bagi masyarakat yang kaya, bukan karena
simpanan mereka di bank, melainkan aset mereka, seperti rumah, mobil, saham, dan
lain2, sehingga digunakan dalam sektor produksi sehingga akan menambah lebih
banyak uang, jadi semakin tinggi tingkat produksi, maka akan semakin besar
kesempatan untuk dapat memperoleh keuntungan dari Public goods (uang) tersebut.
Oleh sebab itu penimbunan dilarang karena dapat menghalangi orang lain untuk
menggunakan public goods tersebut.
K. Uang dalam Sistem Ekonomi Islam[7]
Dengan adanya keberadaan uang, hakikat ekonomi dalam perspektif Islam
dapat berlangsung dengan lebih baik yaitu terpelihara dan meningkatnya perputaran
7 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Pers, 2007), hlm. 25-26.
16
harta di antara manusia (pelaku ekonomi). Dengan keberadaan uang, aktivitas zakat,
infak, sedekah, wakaf, dll dapat lebih lancar terselenggara. Dengan keberadaan uang
juga, aktivitas sektor swasta, publik, dan sosial dapat berlangsung dengan akselerasi
yang lebih cepat.
Dalam ekonomi konvensional, sistem bunga dan fungsi uang yang dapat
disamakan dengan komoditi menyebabkan timbulnya pasar tersendiri dengan uang
sebagai komoditinya dan bunga sebagai harganya. Pasar ini adalah pasar moneter
yang tumbuh sejajar dengan pasar riil (barang dan jasa) berupa pasar uang, pasar
modal, pasar obligasi dan pasar derivatif. Akibattnya dalam ekonomi konvensional
dikotomi sektor riil dan moneter. Lebih jauh lagi, perkembangan pesat di sektor
moneter telah menyedot uang dan produktivitas atau nilai tambah yang dihasilkan
sektor riil sehingga sekttor moneter telah menghambat pertumbuhan sektor riil,
bahkan telah menyempitkan sektor riil, menimbulkan inflasi, dan menghambat
pertumbuhan ekonomi.
Diktonomi sektor riil dan moneter tidak terjadi dalam ekonomi Islam karena
absennya sistem bunga dan dilarangnya memperdagangkan uang sebagai komoditi
sehingga corak ekonomi Islam adalah ekonomi sektor riil, dengan dungsi uang
sebagai alat tukar untuk memperlancar kegiatan investasi, produksi, dan perniagaan
di sektor riil.
L. Uang kertas dalam pandangan Islam[8]
Uang yang berlaku pada zaman sekarang disebut dengan fiat money. Hal ini
disebabkan karena kemampuan uang untuk berfungsi sebagai alat tukar dan memiliki
daya beli tidak disebabkan karena uang tersebut dilatarbelakangi oleh emas. Pada
zaman dahulu, uang dilatarbelakangi oleh emas karena mengikuti standar emas.
Namun, hal ini telah ditinggalkan oleh perekonomian dunia pada tahun 1931 dan
kemudian seluruh dunia telah meninggalkannya padda tahun 1976. Uang kertas
8 Nurul Huda, dkk, Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoritis (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 90-95.
17
sekarang sudah menjadi alat tukar karena telah ditetapkan oleh pemerintah bahwa
uang kertas sudah menjadi standar alat tukar.
Umar Bin khattab berkata bahwa mata uang dapat dibuat dari benda apa saja
sampai-sampai kulit unta. Ketika suatu benda tersebut sudah ditetapkan menjadi mata
uang yang sah, maka barang tersebut sudah berubah fungsinya dari barang biasa
menjadi alat tukar yang sah dengan segala fungsi dan turunannya. Jumhur ulama telah
sepakat bahwa illat, emas dan perak diharamkan pertukarannya kecuali serupa dengan
serupa, sama dengan sama oleh Rasulullah SAW adalah karena tsumuniyyah yaitu
barang-barang tersebut menjadi alat tukar, penyimpanan nilai di mana semua barang
ditimbang dan dinilai dengan nilainya.
Maka dari itu, saat uang kertas telah menjadi alat pembayaran yang sah,
sekalipun tidak dilatarbelakangi oleh emas, maka kedudukannya dalam hukum sama
dengan kedudukan emas dan perak yang pada waktu Al-Quran diturunkan tengah
menjadi alat pembayaran yang sah. Uang kerta juga diakui sebagai harta kekayaan
yang harus dikeluarkan zakat daripadanya. Dan zakatpun sah dikeluarkan dalam
bentuk uang kertas. Dan uang kertas juga dapat dipergunakan sebagai alat untuk
membayar mahar.
M. Hubungan Uang dengan Modal dalam Perspektif Ekonomi Islam
Modal (capital) mengandung arti barang yang dihasilkan oleh alam atau
buatanmanusia yang diperlukan bukan untuk memenuhi secara langsung keinginan
manusia tapi untuk membanto memproduksi barang lain yang pada gilirannya akan
dapat memenuhi kebutuhan manusia secara langsung dan menghasilkan keuntungan.
Modal terbagi menjadi 2, yaitu modal tetap dan modal yang bersikulasi. Modal tetap
adalah benda-benda yang dapat dimanfaatkan, eksistensi substansinya tidak
berkurang. Sedangkan modal yang bersikulasi adalah benda-benda yang ketika
mmanfaatnya dinikmati, substansinya juga hilang.
Dalam syariah, modal tetap dapat disewakan tetapi tidak dapat dipinjamkan
(qardh), sedangkan modal sirkulasi bersifat konsumtif bias dipinjamkan (qardh) tetapi
18
tidak dapat disewakan. Hal ini karena ijarah dalam Islam hanya dapat dilakukan pada
benda-benda yang memiliki karateristik substansinya dapat dinikmati secara terpisah
atau sekaligus. Ketika sebuah barang disewakan, maka manfaat barang tersebut
dipisahkan dari yang empunya. Barang tersebut dinikmati oleh penyewa namun status
kepemilikannya tetap pada empunya. Ketika masa sewa sudah berakhir maka barang
tersebut dikembalikan kepada empunya dalam keadaan utuh seperti sebelumnya.
Pada uang, tidak memiliki sifat seperti ini. Ketika seseorang menggunakan
uang, maka jumlah uang itu akan habis dan hilang. Dan kalau ia menggunakan uang
tersebut dari pinjaman, maka ia menanggung hutang sebesar jumlah yang
dipergunakan dan harus mengembalikan dalam jumlah yang sama bukan
substansinya (pokoknya).
N. Keracunan Konsep Uang Dalam Pemikiran Konvensional
seperti disinggung dimuka, pemikiran ekonomi konvensional tentang uang beragam.
Fisher menyatakan bahwa permintaan uang (money demand) adalah fungsi dari
income, sedangkan interest tidak ada hubungannya dengan permintaan uang.
Sementara itu, para ekonom Cambrige menyatakan bahwa uang sebagai medium of
exchange dan store of value dan tidak meniadakan efek dari interest rates.
selain berpendapat uang adalah stock concept sehingga uang adalah salah satu cara
untuk menyimpan kekayaan (store of wealth), Marshall-Pigou juga menyatatakan
bahwa manusia mempunyai individual choice, yaitu bagaimana dia menemukan dan
bagaimana memegang dan memelihara aset ny, apakah sebagian di bonds, di stock, di
money, dan sebagainya,, Dalam teori moneter konvensional Marshall
Pigoudijabarkan oleh Kaynes yang mengakan bahwa individual choice seseorang
dipengaruhi oleh tiga motif : (1) money demand for trnsaction, (2 )money demand for
precautionary, (3) money demand for speculation.
bagi kaynes, money demand for transaction, ditentukan oleh tingkat pendapatan :
)money demand for precautionary, ditentukan oelh tingkat [endapatan : dan money
19
demand for speculation ditentukan oelh tingkat suku bunga, secara sistematis hal ini
dirumuskan sebagai berikut :
Md
tr = f (Y)
Md
pre = f (Y)
Md
sp = f (i)
sebenarnya ada kekeliruan yang dibuat oleh keynes, salah satunya juga diprote oleh
murid nya, bernama Tobin Boumol, dimana diketahui ada lima pasar yaitu :
1. Concumer Goods
2. Labour services
3. Production (capital) Goods
4. Bonds
5. Money
semua ini akan berhadapan :
1. Prices
2. wiges
3. Interest
Ketika kaynes menggabungkan capital goods dan bonds menjadi satu nama baru
yaitu non monetary asset, disitulah kekeliruan yg akhirnya membawa implikasi jauh
kebelakang ke teori-teori yang sampai sekarang bisa kita baca di teori samuelson
sampai sekarang.
sebenarnya orang bisa memegang uang dan bonds dalam waktu bersamaan. ketika
uangnya sudah habis dia bisa mencairkan bonds nya yang kemudian dia bsa hidup
dari hasil penjualan bonds sehingga dalam teori Tobin-Boumol kita dapat
memaksimalkan selisih (iB-Tc) dimana iB adalah interest income dari bonds dan Tc
adalah transaction bagi Tobin-Boumol, money demand for precautionary tidak saja
20
ditentukan oleh tingkat pendapatan namu juga ditentukan oleh tingkat suku bunga
secara matematis lengkap nya di rumuskan :
Md
tr = f (Y)
Md
pre = f (Y, i)
Md
sp = f (i)
mulai dari Marshall-Pigou, Keynes,sampai Tobin-Boumol seluruhnya bicara tentang
stock concept dari money baru kemudian teory fisher yang telah ditinggal cukup lama
yang kemudian ditanggapi oleh Milton freidman yang mengatakan bahwa sebenarnya
teori Fisher lebih canggih hanya dia memberikan kompromi sedikit. dia berbicara
tidak lagi tentang nominal interest rate tetapi differential interest rate antara interest
rate bonds, interest rate money, expeted infaltion dan lain2. secara matematis
dirumuskan :
Md = f (Yp, rb-rm, re-rm, πe
-rm)
Keterangan :
Md = Money demand
P = prices
Md = real money demand
Yp = permanent income
rb = return on bonds
rm = return on money
re = return on equites
pe
= expected inflation
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang dijabarkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Uang
adalah benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantara untuk
mengadakan tukar menukar/perdagangan. Disetujui adalah terdapat kata sepakat di
antara anggota-anggota masyarakat untuk menggunakan satu atau beberapa benda
sebagai alat perantara dalam kegiatan tukar menukar.
Perbedaan konsep uang dalam ekonomi Islam dan konvensional terdapat pada
uang yang tidak identik dengan modal, uang adalah public goods, modal adalah
private goods, uang adalah flow concept, dan modal adalah stock concept dalam
konsep uang secara Islam. Sedangkan konsep uang dalam konvensional yaitu uang
seringkali diidentikkan dengan modal, uang (modal) adalah private goods, Uang
(modal) adalah flow concept bagi Fisher, dan Uang (modal) adalah stock concept
bagi Cambridge School.
Kemudian dalam perubahan fungsi uang terbagi menjadi tiga yaitu
commodity money atau uang barang, token money atau uang kertas serta deposit
money atau uang giral.
B. Saran
Penyusun makalah ini hanya manusia yang dangkal ilmunya, yang hanya
mengandalkan buku referensi. Maka dari itu penyusun menyarankan agar para
pembaca yang ingin mendalami masalah Konsep uang dalam Ekonomi islam , agar
setelah membaca makalah ini, membaca sumber-sumber lain yang lebih komplit,
tidak hanya sebatas membaca makalah ini saja.
22
DAFTAR PUSTAKA
Ascarya, 2007, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: Rajawali Pers.
Huda, Nurul dkk, 2009, Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoritis. Jakarta:
Kencana.
Karim, Adiwarman A., 2007, Ekonomi Makro Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
Nasution, Mustafa Edwin dkk,2010, Ekonomi Islam: Pengenalan Eksklusif ,
Jakarta: Kencana.
Sukirno, Sadono, 2012, Makro Ekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali
Pers.

More Related Content

What's hot

Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Marhamah Saleh
 
Bank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalBank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalKrilekz
 
Tugas ppt transaksi dan akad ps
Tugas ppt transaksi dan akad psTugas ppt transaksi dan akad ps
Tugas ppt transaksi dan akad psindahlestari157
 
teori konsumsi Dalam Perspektif islam
teori konsumsi Dalam Perspektif islamteori konsumsi Dalam Perspektif islam
teori konsumsi Dalam Perspektif islamMuhammad Rizkye
 
PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHheckaathaya
 
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAMPPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAMwafa khairani
 
Sistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariah
Sistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariahSistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariah
Sistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariahrimapratiwi
 
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi IslamMekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi IslamEris Hariyanto
 
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan MudharabahAkuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabahlutfiahanna
 
(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah
(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah
(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariahcollege
 
Produk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahProduk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahPhuji Maisaroh
 
Jual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishnaJual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishnaQuinta Nursabrina
 
Kelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahKelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahPT. TERSERAH ANDA
 
sistem moneter konvensional dan syariah
sistem moneter konvensional dan syariahsistem moneter konvensional dan syariah
sistem moneter konvensional dan syariahnurul agustina
 

What's hot (20)

Pegadaian syariah ppt
Pegadaian syariah pptPegadaian syariah ppt
Pegadaian syariah ppt
 
Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'
 
Bank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalBank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensional
 
Mudharabah
MudharabahMudharabah
Mudharabah
 
Tugas ppt transaksi dan akad ps
Tugas ppt transaksi dan akad psTugas ppt transaksi dan akad ps
Tugas ppt transaksi dan akad ps
 
teori konsumsi Dalam Perspektif islam
teori konsumsi Dalam Perspektif islamteori konsumsi Dalam Perspektif islam
teori konsumsi Dalam Perspektif islam
 
PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAH
 
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAMPPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
 
Sistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariah
Sistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariahSistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariah
Sistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariah
 
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi IslamMekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
 
Produksi islami
Produksi islamiProduksi islami
Produksi islami
 
Ekonomi Makro Islam
Ekonomi Makro IslamEkonomi Makro Islam
Ekonomi Makro Islam
 
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan MudharabahAkuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
 
(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah
(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah
(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah
 
Produk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahProduk Perbankan Syariah
Produk Perbankan Syariah
 
Ppt akad murabahah
Ppt akad murabahahPpt akad murabahah
Ppt akad murabahah
 
Jual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishnaJual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishna
 
Kelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahKelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariah
 
BMT
BMTBMT
BMT
 
sistem moneter konvensional dan syariah
sistem moneter konvensional dan syariahsistem moneter konvensional dan syariah
sistem moneter konvensional dan syariah
 

Similar to Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam

Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islamKonsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islamMiftah Iqtishoduna
 
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docxTeori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docxZukét Printing
 
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdfTeori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdfZukét Printing
 
(Irma yuningsih) 11011700551 resume bab 1 8
(Irma yuningsih) 11011700551 resume bab 1 8(Irma yuningsih) 11011700551 resume bab 1 8
(Irma yuningsih) 11011700551 resume bab 1 8IrmaYuningsihYunings
 
Mata Pelajaran IPS
Mata Pelajaran IPSMata Pelajaran IPS
Mata Pelajaran IPSadminmutcil
 
Bab 7 Uang & Lembaga Keuangan
Bab 7 Uang & Lembaga KeuanganBab 7 Uang & Lembaga Keuangan
Bab 7 Uang & Lembaga Keuanganadminmutcil
 
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docx
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docxHukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docx
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docxZukét Printing
 
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdf
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdfHukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdf
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdfZukét Printing
 
Makalah I MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
Makalah I  MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHMakalah I  MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
Makalah I MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHSitiMursadahh
 
Makalah I Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah I Manajemen Keuangan Lisda Khastiya DewiMakalah I Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah I Manajemen Keuangan Lisda Khastiya DewiLisda Dewi
 
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuanganM odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangansman 2 mataram
 
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuanganM odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangansman 2 mataram
 
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docxKel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docxHarizlord
 
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATPERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATUofa_Unsada
 

Similar to Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam (20)

Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islamKonsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
 
Uang dan Bank
Uang dan BankUang dan Bank
Uang dan Bank
 
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docxTeori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
 
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdfTeori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
 
(Irma yuningsih) 11011700551 resume bab 1 8
(Irma yuningsih) 11011700551 resume bab 1 8(Irma yuningsih) 11011700551 resume bab 1 8
(Irma yuningsih) 11011700551 resume bab 1 8
 
Makalah 1 manajemen keuangan
Makalah 1  manajemen keuanganMakalah 1  manajemen keuangan
Makalah 1 manajemen keuangan
 
Mata Pelajaran IPS
Mata Pelajaran IPSMata Pelajaran IPS
Mata Pelajaran IPS
 
Bab 7 Uang & Lembaga Keuangan
Bab 7 Uang & Lembaga KeuanganBab 7 Uang & Lembaga Keuangan
Bab 7 Uang & Lembaga Keuangan
 
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docx
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docxHukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docx
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docx
 
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdf
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdfHukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdf
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdf
 
Makalah I MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
Makalah I  MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHMakalah I  MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
Makalah I MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
 
Bab xviii memahami uang dan perbankan
Bab xviii memahami uang dan perbankanBab xviii memahami uang dan perbankan
Bab xviii memahami uang dan perbankan
 
Makalah I Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah I Manajemen Keuangan Lisda Khastiya DewiMakalah I Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah I Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
 
Makalah 1 putra
Makalah 1 putraMakalah 1 putra
Makalah 1 putra
 
Makalah Manajemen Keuangan 1
Makalah Manajemen Keuangan 1Makalah Manajemen Keuangan 1
Makalah Manajemen Keuangan 1
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah
 
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuanganM odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
 
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuanganM odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
 
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docxKel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
 
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATPERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
 

More from KSEI Iqtishoduna Pekalongan

More from KSEI Iqtishoduna Pekalongan (6)

Lirik mars ekonom rabbani
Lirik mars ekonom rabbaniLirik mars ekonom rabbani
Lirik mars ekonom rabbani
 
Sejarah forum silaturahmi studi ekonomi islam (fossei)
Sejarah forum silaturahmi studi ekonomi islam (fossei)Sejarah forum silaturahmi studi ekonomi islam (fossei)
Sejarah forum silaturahmi studi ekonomi islam (fossei)
 
Manajemen pembiayaan bank syariah
Manajemen pembiayaan bank syariahManajemen pembiayaan bank syariah
Manajemen pembiayaan bank syariah
 
Mengembalikan kemakmuran islam dengan dinar dan dirham
Mengembalikan kemakmuran islam dengan dinar dan dirhamMengembalikan kemakmuran islam dengan dinar dan dirham
Mengembalikan kemakmuran islam dengan dinar dan dirham
 
Marketing perspektif rasulullah saw
Marketing perspektif rasulullah sawMarketing perspektif rasulullah saw
Marketing perspektif rasulullah saw
 
Asuransi dalam tinjauan syariat islam
Asuransi dalam tinjauan syariat islamAsuransi dalam tinjauan syariat islam
Asuransi dalam tinjauan syariat islam
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam

  • 1. MAKALAH “Konsep Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam” Dosen Pengampu : Fadli Hudaya, SE. M.Si. Disusun Oleh Nama : Miftahuddin NIM : 2013002009 PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM STIE MUHAMMADIYAH PEKALONGAN 2014/2015
  • 2. ii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb., Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga Penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam”. Makalah ini dapat Saya susun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai tugas Mata Kuliah Teori Keuangan Islam. Tak Luput makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan serta dorongan dari Orangtua, Dosen Pengampu dan Teman-teman seperjuangan. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta masih terdapat kekurangan, Oleh karena itu semua kritik dan saran yang bersifat membangun sangat Kami harapkan guna perbaikan selanjutnya. Akhirnya Penyusun berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin Ya Rabbal ‘Alamin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb., Pekalongan, 26 Desember 2014 Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI COVER...................................................................................................................................... i KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii DAFTAR ISI............................................................................................................................iii BAB I........................................................................................................................................ 1 PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1 A. Latar Belakang................................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2 C. Tujuan Masalah................................................................................................................ 2 BAB II....................................................................................................................................... 4 PEMBAHASAN....................................................................................................................... 4 A. Definisi dan Ciri-ciri Uang .............................................................................................. 4 B. Fungsi Uang ..................................................................................................................... 5 C. Konsep Uang dalam Ekonomi Islam................................................................................ 6 D. Ekonomi Makro dengan Uang ......................................................................................... 8 E. Perubahan Fungsi Uang.................................................................................................. 11 F. Uang Dalam Fungsi Utilitas ........................................................................................... 13 G. Time Value of Money.................................................................................................... 13 H. Economic Value of Time ............................................................................................... 14 I. Uang Sebagai Flow Concept ........................................................................................... 14 J. Uang Sebagai Public Goods............................................................................................ 15 K. Uang dalam Sistem Ekonomi Islam............................................................................... 15 L. Uang kertas dalam pandangan Islam.............................................................................. 16 M. Hubungan Uang dengan Modal dalam Perspektif Ekonomi Islam ............................... 17 N. Keracunan Konsep Uang Dalam Pemikiran Konvensional ........................................... 18 BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 21 A. Kesimpulan .................................................................................................................... 21 B. Saran............................................................................................................................... 21 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 22
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uang merupakan inovasi besar dalam peradaban perekonomian dunia. Posisi uang sangat strategis dalam satu sistem ekonomi, dan sulit digantikan dengan variabel lainnya. Bisa dikatakan uang merupakan bagian yang terintegrasi dalam satu sistem ekonomi. Sepanjang sejarah keberadaannya, uang memainkan peranan penting dalam perjalanan kehidupan modern. Uan gberhasil memudahkan dan mempersingkat waktu transaksi pertukaran barang dan jasa. Uang dalam sistem ekonomi memungkinkan perdagangan berjalan secara efisien.[1] Ketika jumlah manusia semakin bertambah, maka peradabannya pun akan semakin maju sehingga kegiatan dan interaksi antarsesama manusia pun akan meningkat. Jumlah dan jenis kebutuhan manusia juga akan semakin beragam. Maka dari itu, diperlukan alat tukar yang dapat diterima semua pihak untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Alat tukar inilah yang disebut dengan uang. 1 Mustafa Edwin Nasution, dkk, Ekonomi Islam: Pengenalan Eksklusif (Jakarta: Kencana, 2010), hlm.239.
  • 5. 2 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana definisi dan Ciri-ciri Uang Perspektif Ekonomi Islam? 2. Apa saja Fungsi Uang itu? 3. Bagaimana Konsep Uang dalam Ekonomi Islam ? 4. Bagaiman Konsep Uang dalam Ekonomi Makro ? 5. Bagaimana Perubahan Fungsi Uang ? 6. Bagaimana Uang Dalam Fungsi Utilitas ? 7. Apa yang dimaksud Time Value of Money ? 8. Apa yang dimaksud Economic Value of Time ? 9. Bagaimana Uang Sebagai Flow Concept ? 10. Bagaimana Uang Sebagai Public Goods ? 11. Bagaimana Keberadaan Uang dalam Sistem Ekonomi Islam ? 12. Bagaimana Pandangan Ekonomi Islam terhadap Uang Kertas ? 13. Bagaimana Hubungan antara Uang dengan Modal dalam Konsep Ekonomi Islam ? 14. Mengapa Konsep Uang dalam Pemikiran Konvensional mengalami Keracunan? C. Tujuan Masalah 1. Untuk Memahami definisi dan Ciri-ciri Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam. 2. Untuk Memahami Apa saja Fungsi Uang itu. 3. Untuk Memahami Bagaimana Konsep Uang dalam Ekonomi Islam. 4. Untuk Memahami Bagaiman Konsep Uang dalam Ekonomi Makro. 5. Untuk Memahami Bagaimana Perubahan Fungsi Uang. 6. Untuk Memahami Bagaimana Uang Dalam Fungsi Utilitas. 7. Untuk Mengetahui Time Value of Money. 8. Untuk Mengetahui Economic Value of Time.
  • 6. 3 9. Untuk Memahami Bagaimana Uang Sebagai Flow Concept. 10. Untuk Memahami Bagaimana Uang Sebagai Public Goods. 11. Untuk Memahami Bagaimana Keberadaan Uang dalam Ekonomi Islam. 12. Untuk Memahami Bagaimana Pandangan Ekonomi Islam terhadap Uang Kertas. 13. Untuk Memahami Bagaimana Hubungan antara Uang dengan Modal dalam Konsep Ekonomi Islam. 14. Untuk Memahami Kenapa Konsep Uang dalam Pemikiran Konvensional mengalami Keracunan.
  • 7. 4 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi dan Ciri-ciri Uang Uang adalah benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantara untuk mengadakan tukar menukar/perdagangan. Disetujui adalah terdapat kata sepakat di antara anggota-anggota masyarakat untuk menggunakan satu atau beberapa benda sebagai alat perantara dalam kegiatan tukar menukar.[2] Ekonomi islam mendefinisikan uang adalah sebagai fasilitator atau mediasi pertukaran (medium of exchange), bukan komoditas yang dapat dipertukarkan dan disimpan sebagai asset dan kekayaan individu. Dalam konsep ekonomi Syariah uang adalah sesuatu yang bersifat flow concept dan merupakan public goods. Uang yang mengalir adalah public goods. Oleh karena itu dalam Islam diharamkan melakukan praktek riba dan dilarang untuk melakukan penimbunan. Adapun ciri-ciri uang yaitu : 1. Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu 2. Mudah dibawa-bawa 3. Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya 4. Tahan lama 5. Jumlahnya terbatas (tidak berlebih-lebihan) 6. Bendanya mempunyai mutu yang sama 2 Sadono Sukirno, Makro Ekonomi: Teori Pengantar (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm.267.
  • 8. 5 B. Fungsi Uang Adapun fungsi dari uang yaitu[3] : 1. Uang sebagai perantara tukar menukar Dengan adanya uang seseorang yang menginginkan sesuatu barang tidak perlu bersusah payah mencari orang yang memiliki barang tersebut dan juga mengingini barang yang dimilikinya. Adanya uang telah memungkinkannya untuk memperoleh barang yang diingininya hanya dengan cara menemukan orang yang memiliki barang tersebut dan kemudian memperoleh barang tersebut. Penjual barang tersebut selanjutnya dapat menggunakan uang yang diperolehnya untuk membeli barang yang diingini dari orang lain. 2. Uang sebagai satuan nilai Ssatuan nilai adalah satuan ukuran yang menentukan besarnya nilai dari berbagai jenis barang. Dengan adanya uang, nilai suatu barang dapat dengan mudah dinyatakan yaitu dengan menunjukkan jumlah uang yang diperlukan untuk memperoleh barang tersebut. 3. Uang sebagai alat bayaran tertunda Satu syarat penting agar fungsi uang yang ketiga ini dapat dijalankan dengan baik adalah bahwa nilai uang yang digunakan harus tetap stabil. Nilai uang dikatakan stabil apabila sejumlah uang yang dibelanjakan akan tetap memperoleh barang- barang yang sama banyak dan sama mutunya dari waktu ke waktu. Apabila syarat ini tidak dipenuhi maka fungsi uang sebagai ukuran untuk pembayaran tertunda tidak akan dapat dijalankan dengan sempurna. Ada kemungkinan orang lebih suka menerima pembayaran yang tertunda dalam bentuk barang atau menghindari tukar menukar dengan pembayaran yang ditunda. Keadaan seperti itu selalu terjadi pada waktu harga-harga barang mengalami kenaikan yang cepat dari waktu ke waktu. 3 Ibid., hlm. 268-270.
  • 9. 6 4. Uang sebagai alat penyimpan nilai Jenis uang yang terutama adalah uang bank atau uang giral. Uang jenis ini tidak memerlukan biaya untuk menyimpannya dan mudah mengurusnya. Ini disebabkana karena kalau seseorang memiliki uang ini, penyimpanan dan pengurusan uang tersebut bukan dilakukan oleh pemiliknya, tetapi oleh bank umum yang menyimpan uang tersebut. Walaupun uang itu tidak ditangan pemiliknya, ia dapat dengan mudah diambil apabila ingin menggunakan uang tersebut. Yang perlu dilakukan pemiliknya adalah menulis selembar cek yang menunjukkan jumlah uan gyang harus dibayarkan dan kepada siapa pembayaran itu harus dilakukan. Jenis kedua dari uang yang sekarang ini banyak digunakan adalah uang kertas. Uang ini juga merupakan alat penyimpan nilai yang lebih baik daripada menyimpan nilai dalam bentuk barang. Ia tidak memerlukan biaya dan ruangan yang besar untuk menyimpannya. C. Konsep Uang dalam Ekonomi Islam Konsep uang dalam ekonomi islam sangatlah berbeda dengan konsep uang dalam ekonomi konvensional. Dalam ekonomi islam, konsep uang itu sangatlah jelas dan tegas bawa uang itu adalah uang, uang bukan capital. Berikutnya, dengan konsep uang yang dikemukakan dalam ekonomi islam tidak jelas. Istilah uang dalam perspektif ekonomi konvensional diartikan secara bolak balik (interchangeability), yaitu uang sebagai uang dan uang sebagai capital[4]. Perbedaan lainnya adalah bahwa dalam ekonomi islam, uang adalah sesuatu yang bersifat flow concept dan capital adalah sesuatu yang bersifat stock concept, sedangkan dalam ekonomi konvensional terdapat beberapa pengertian. Frederic S. Mishkim, mengungkapkan konsep Irving Fisher menyatakan bahwa: 4 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2007), hlm. 77-80.
  • 10. 7 MV = PT Keterangan: M = jumlah uang P = tingkat harta barang V = tingkat perputaran uang T = jumlah barang yang diperdagangkan Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa semakin cepat perputaran uang (V), maka semakin besar income yang diperoleh. Persamaan ini juga berarti bahwa uang adalah flow concept. Fisher juga mengatakan bahwa tidak ada sama sekali korelasi antara kebutuhan memegang uang (demand for holding money) dengan tingkat suku bunga. Konsep fisher ini hampir sama dengan konsep yang ada dalam ekonomi islam, bahwa uang adalah flow concept, bukan stock concept. Pendapat lain yang diungkapkan oleh Mishkin adalah konsep dari marshall pigou dari Cambridge, yaitu: M = KPT Keterangan: M = jumlah uang P = tingkat harga barang K = 1/v T = jumlah barang yang diperdagangkan Walaupun secara matematis k dapat dipindahkan kekiri atau kekanan, secara filosofis kedua konsep ini berbeda. dengan adanya k pada pemasaran Marshall pigou diatas menyatakan bawa demand for holding money adalah ssuatu proporsi (k) dari jumlah pendapatan (PT). semakin besar daman for holding money (M) , untuk
  • 11. 8 tingkat pendapatan tertentu (PT). Konsep ini berarti Marshall pigou mengatakan bahwa uang adalah salah satu cara untuk menyimpan kekayaan (store of wealth). Dari urain diatas, jelas kita tidak boleh gegabah untuk mengatakan bahwa perbedaan islam dan konvensional adalah islam memandang uang sebagai flow concept, dan konvensional memandang uang sebagai stock concept. Uang yang ketika mengalir adalah public goods (flow concept), ketika mengendap kepemilikan seseorang (stock concept), uang tersebut menjadi milik pribadi (private good). Adapun perbedaan antara konsep uang dalam Islam dengan konvensional: KONSEP ISLAM KONSEP KONVENSIONAL Uang tidak identik dengan modal Uang adalah public goods Modal adalah private goods Uang adalah flow koncept Modal adalah stock concept Uang sering kali diidentikkan dengan modal Uang (modal) adalah private goods Uang (modal) adalah flow concept bigi fisher Uang (modal) adalah stock concept bagi cambridge school D. Ekonomi Makro dengan Uang Menurut Al-Ghazali dan Ibn Khaldun, definisi uang adalah apa yang digunakan manusia sebagai standar ukuran nilai harga, media transaksi pertukaran, dan media simpanan.[5] 1. Uang sebagai ukuran harga Abu Ubaid (w. 224 H) menyatakan bahwa dirham dan dinar adalah nilai harga sesuatau, sedangkan segala sesuatu tidak bisa menjadi nilai harga keduanya. Imam Ghazali (w. 505 H) menegaskan bahwa Allah menciptakan dinar dan dirham sebagai 5 Ibid., hlm. 80-83.
  • 12. 9 hakim penekah diantara seluruh harta agar seluruh harta bisa diukur dengan keduanya. Ibn al-Qayyim (w. 752 H) mengungkapkan bahwa dinar dan dirham adalah nilai harga barang komoditas. Nilai harga adalah ukuran yang dikenal untuk mengukur harta maka wajib bersifat spesifik dan akurat, tidak meninggi (naik) dan tidak menurun. Karena kalau unit nilai harga bisa naik dan turun seperti komoditas sendiri, tentunya kita tidak bisa lagi mempunyai unit ukuran yang bisa dikukuhkan untuk mengukur nilai komoditas. 2. Uang Sebagai Media Transaksi Uang yang menjadi media transaksi yang sah dan yang harus diterima oleh siapapun bila ditetapkan oleh negara maka, perbedaan uang dengan media transaksi lain seperti cek. Yang berlaku juga sebagai cek alat pembayaran karena penjual dan pembeli sepakat menerima cek sebagai alat bayar. Begitu pula dengan kartu debet, kartu kredit dan alat bayar lainnya, pihak yang dibayar dapat saja monolak penggunaan cek atau kartu kredit sebagai alat bayar, sedangkan uang berlaku sebagai alat pembayaran karena negara mesahkannya. 3. Uang Media Penyimpan Nilai Kemudian diperlukan jenis harta yang bertahan lama karena kebutuhan yang terus- menerus. Jenis harta yang bertahan lama adalahbarang tambang. Maka dibuatlah uang dari emas, perak, dan logam. Ibn Khaldun juga mengisyaratkan uang sebagai alat simpanan. Kemudian Allah ta’ala menciptakan dua dari barang tambang, emas, dan perak, sebagai nilai untuk setiap harta. Dua jenis ini merupakan simpanan dan perolehan orang-orang didunia kebanyakannya. Al – Ghazali berkata “ barang yang adil adalah barang yang nilai tukar nya sama, dan keadilan itu dituntut dari jenis harta, kemudian kemudian diperlukan jenis harta yang bertahan lama karena kebutuhan yang terus – meneru, jenis harta yang paling bertahan lama adalah barang tambang, maka dibuatlah uang dari emas, perak, dan logam.”
  • 13. 10 Ibn khaldun juga mengisyaratkan uang sebagai alat simpanan. dalam ketiga fungsi tersebut sudah jelas, bahwa yang terpenting adalah stabilitas uang. dan meskipun dinar dan dirham yang membuat bukan negara islam tetapi keduanya memenuhi kriteria uang yang stabil. Imam Malik r.a menjelaskan “ apabila kulit telah menjadi uang resmi di mata urf dan pasar, maka uang tersebut hukumnya sama dengan uang dari emas dan perak.” dan sedangkan fulus (uang yg terbuat dari tembaga) digunakan sebagai uang disebabkan pemerintah menyatakan sebagai alat bayar resmi. dalam Kitab al-Mudawwanah disebutkan bahwa hal tersebut karena fulus telah menjadi stempel uang, sebagaimana hal nya dinar dan dirham., dan itu sebab nya sejarah uang dalam islam mengena berbagai jenis uang, yaitu : a) dinar dan ‘Ain : mata uang terbuat dari emas cetakan b) Dirham dan Wariq : mata uang terbuat dari perak cetakan c) Dirham Magsyusah : mata uang terbuat dari campuran perak dan metal lain. d) Fulus : mata uang terbuat dari tembaga menurut mazhab hanafi, fulus menjadi nilai harga menurut istilah dan al-urf, sehingga hukumnya dapat disamakan dengan dinar dan dirham sebagai sarana dalam tukar menukar. bahkan Al-Nawami mengatakan : “makruh hukumnya rakyat mencetak sendiri dirham dan dinar, sekalipun dari bahan yang murni, sebab pembuatan tersebut adalah wewenang pemerintah.”
  • 14. 11 E. Perubahan Fungsi Uang Adapun Perubahan Fungsi Uang di antaranya[6] : 1. Uang Barang (Commodity Money) Uang barang adalah alat tukar yang memiliki nilai komoditas atau bisa diperjualbelikan apabila barang tersebut digunakan bukan sebagai uang. Namun tidak semua barang bisa menjadi uang, diperlukan tiga kondisi utama agar suatu barang bisa dijadikan uang. Tiga hal tersebut yaitu: a) Kelangkaan (scarcity) yaitu persediaan barang tersebut harus terbatas. b) Daya tahan (durability), yaitu barang tersebut harus tahan lama. c) Nilai tinggi, maksudnya barang yang dijadikan uang harus bernilai tinggi, sehingga tidak memerlukan jumlah yang banyak dalam melakukan transaksi. Plihan terhadap barang-barang yang bisa digunakan sebagai uang yaitu logam mulia seperti emas dan perak. Emas dan perak memiliki nilai yang tinggi, kelangkaan, dan dapat diterima di masyarakat umum sebagai alat tukar. Selain itu, emas dan perak juga dapat dibagi menjadi pecahan-pecahan kecil tanpa mengurangi nilainya, dan juga tidak mudah susut dan rusak. 2. Uang Tanda/Kertas (Token Money) Ada beberapa pihak yang melihat kesempatan untuk meraih keuntungan dari kepemilikan atas uang logam mulia, dimana pandai emas (goldsmith) dan bankir melihat bukti peminjaman, penyimpanan atau penitipan emas dan perak yang akan menghasilkan keuntungan. Apabila harga emas batangan naik, maka logam mereka akan melebur koin tersebut menjadi bentuk batangan atau apabila harga di luar negeri lebih mahal daripada di dalam negeri maka mereka akan menjual ke luar sehingga akan memperoleh keuntungan. 6 Mustafa Edwin Nasution, dkk, Ekonomi Islam: Pengenalan Eksklusif (Jakarta: Kencana, 2010), hlm .240-242.
  • 15. 12 Dari hal tersebut, pandai emas dan para bankir mengeluarkan surat (uang kertas) dengan nilai yang besar dari emas dan perak yang dimilikinya., karena kertas ini didukung oleh kepemilikan atas emas dan perak, masyarakat umum menerima uang kertas ini sebagai alat tukar. Jadi, dengan diterimanya uang kertas dalam masyarakat secara luas dan umum maka uang kertas menjadi alat tukar yang sah. Kegiatan ini berlanjut sampai uang kertas menjadi alattukar yang dominan dan menjadi alat tukar yang utama dalam sistem perekonomian. Beberapa keuntungan dari penggunaan uang kertas yaitu biaya pembuatannya yang rendah, pengirimannya mudah, penambahan dan pengurangan lebih mudah dan cepat, serta dapat dipecahkan dalam jumlah berapapun. Diantara kelebihan yang dimilikinya, uang kertas juga memiliki kekurangan yaitu tidak bisa dibawa dalam jumlah yang besar dan uangnya lebih cepat rusak karena terbuat dari kertas. 3. Uang Giral (Deposit Money) Uang giral adalah uang yang dikeluarkan oleh bank-bank komersial melalui pengeluaran cek dan alat pembayaran giro lainnya. Uang giral merupakan simpanan nasabah di bank yang dapat diambil setiap saat dan dapat dipindahtangankan kepada orang lain untuk mrlakukan pembayaran, maksudnya cek dan giro yang dikeluarkan oleh bank manapun bisa digunakan sebagai alat pembayaran barang, jasa dan utang. Adapun kelebihan dari uang giral yaitu : a) Kalau hilang dapat dilacak kembali sehingga tidak bisa diuangkan oleh yang tidak berhak. b) Dapat dipindahtangankan dengan cepat dan ongkos yang rendah. c) Tidak diperlukan uang kembali sebab cek dapat ditulis sesuai dengan nilai transaksi. Dibalik kelebihan yang dimiliki, tersimpan bahaya besar dalam uang giral. Kemudahan perbankan dalam menciptakan uang giral akan membuka peluang terjadinya uang beredar yang lebih besar daripada transaksi riilnya.
  • 16. 13 F. Uang Dalam Fungsi Utilitas bagaimana konsep Islam tentang utilitas ? seperti yang sudah diuraikan bahwa uang diakui hanya sebagai intermediary form, hanya diakui sebagai medium of exchange dan unit of account tidak lebih dari ini. Artinya fungsi uang hanya sekedar senagai medium dari barang yang satu berubah menjadi barang yang lain, tidak perlu adanya double coincidence needs. jadi dalam konsep Islam, uang tidak masuk dalam fungsi utility kita, karena sebenarnya manfaat yang kita dapatkan bukan dari uang itu sendiri, tetapi dari fungsi uang. ada kejadian di jaman rosul ketika seorang sahabat bilal bin rabah ingin menukar 2 sha’ kurma yang buruk dengan satu sha’ kurma yang baik, maka rosulullah mengatakan “ tidak boleh menjual kurma yang buruk dan mendapatkan dinar, lalu membeli kurma yang baik dengan dinar tersebut ” (HR Bukhari). Menurut Rasulullah, tiap kurma mempunyai harga masing2. oleh karena itu, menjadi sangat naif apabila dikatakan bahwa dalam teori Islam tidak ada konsep uang. G. Time Value of Money Dalam Islam tidak dikenal adanya time value of money, yang dikenal adalah economic value of time. teori time of money adalah sebuah kekeliruan beasar karena mengambil dari ilmu teori pertumbuhan populasi dan tidak ada di ilmu finance. dalam menghitung pertumbuhan populasi digunakan rumus ; Pt = Po(1+ r)
  • 17. 14 rumus ini kemudian diadopsi begitu saja dalam ilmu finance sebagai teori bunga majemuk menjadi : FV = PV (1 + r) jadi, future value dari uang dianalogikan dengan jumlah populasi tahun ke-t, present value dari uang dianalogikan dengan jumlah populasi tahun ke-0, sedangkan tingkat suku bunga dianalogikan dengan tingkat pertumbuhan populasi. Jelas hal ini keliru besar, karena uang bukanlah makhluk hidup yang dapat berkembang biak dengan sendirinya. H. Economic Value of Time seperti yang sudah diuraikan dalam Islam tidak dikenal adanya time value of money, yang dikenal adalah economic value of time. Contohnya dalam menghitung nisbah bagi hasil dibank syariah, dalam penentuan nisbah ini, return on capital harus diperhitungkan. dan return on capital ini berbeda dengan return on money. return on capital tergantung keapada jenis bisnisnya dan berkaitan dengan sektor riil, sedangkan return on money berkaitan dengan inters rate. penentuan nisbah bagi hasil ditentukan di awal, dan untuk itu digunakan projected return, jika kemudian ternyata actual return dari bisnis yang dibiayai tidak sam dengan angka proyeksinya, maka yang digunakan adalah angka aktual, buakn angka proyeksi. Hal ini menunjukan bahwa Islam Tidak mengenal time value money. I. Uang Sebagai Flow Concept seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Islam, Uang adalah flow concept dan capital adalah stock concept. semakin cepat perputaran uang, akan semakin baik, seperti aliran air masuk dan aliran air keluar, seaktu air mengalir disebut uang,
  • 18. 15 sedangkan apabila air tersebut mengendap, maka disebut sebagai capital. wadah tempat mengendapnya adalah private goods, sedangkan air adalah public goods., Uang seperti air, apabila air (uang) dialirkan maka air (uang) tersebut akan bersih dan sehat (bagi ekonomi). Apabila air (uang) dibiarkan menggenang dalam suatu tempat (menimbun uang), maka air tersebut akan keruh/kotor, Saving harus di investitasikan ke sektor riil. Apabila tidak, maka saving bukan saja tidak mendapat return, tetapi juga dikenakan zakat. J. Uang Sebagai Public Goods ciri dari public goods adalah barang tersebut dapat digunakan oleh masyarakat tanpa menghalangi orang lain untuk menggunakannya, sebagai contoh : jalan raya, karena jalan raya dapat digunakan siapa saja tanpa terkecuali, akan tetapi masyarakat yang mempunya kendaraan akan lebih besar dalam pemanfaatan dijalan raya dibandingkan masyarakat yang tidak mempunyai kendaraan. begitu juga dengan uang, sebagai Public goods, uang dimanfaatkan lebih bagi masyarakat yang kaya, bukan karena simpanan mereka di bank, melainkan aset mereka, seperti rumah, mobil, saham, dan lain2, sehingga digunakan dalam sektor produksi sehingga akan menambah lebih banyak uang, jadi semakin tinggi tingkat produksi, maka akan semakin besar kesempatan untuk dapat memperoleh keuntungan dari Public goods (uang) tersebut. Oleh sebab itu penimbunan dilarang karena dapat menghalangi orang lain untuk menggunakan public goods tersebut. K. Uang dalam Sistem Ekonomi Islam[7] Dengan adanya keberadaan uang, hakikat ekonomi dalam perspektif Islam dapat berlangsung dengan lebih baik yaitu terpelihara dan meningkatnya perputaran 7 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Pers, 2007), hlm. 25-26.
  • 19. 16 harta di antara manusia (pelaku ekonomi). Dengan keberadaan uang, aktivitas zakat, infak, sedekah, wakaf, dll dapat lebih lancar terselenggara. Dengan keberadaan uang juga, aktivitas sektor swasta, publik, dan sosial dapat berlangsung dengan akselerasi yang lebih cepat. Dalam ekonomi konvensional, sistem bunga dan fungsi uang yang dapat disamakan dengan komoditi menyebabkan timbulnya pasar tersendiri dengan uang sebagai komoditinya dan bunga sebagai harganya. Pasar ini adalah pasar moneter yang tumbuh sejajar dengan pasar riil (barang dan jasa) berupa pasar uang, pasar modal, pasar obligasi dan pasar derivatif. Akibattnya dalam ekonomi konvensional dikotomi sektor riil dan moneter. Lebih jauh lagi, perkembangan pesat di sektor moneter telah menyedot uang dan produktivitas atau nilai tambah yang dihasilkan sektor riil sehingga sekttor moneter telah menghambat pertumbuhan sektor riil, bahkan telah menyempitkan sektor riil, menimbulkan inflasi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Diktonomi sektor riil dan moneter tidak terjadi dalam ekonomi Islam karena absennya sistem bunga dan dilarangnya memperdagangkan uang sebagai komoditi sehingga corak ekonomi Islam adalah ekonomi sektor riil, dengan dungsi uang sebagai alat tukar untuk memperlancar kegiatan investasi, produksi, dan perniagaan di sektor riil. L. Uang kertas dalam pandangan Islam[8] Uang yang berlaku pada zaman sekarang disebut dengan fiat money. Hal ini disebabkan karena kemampuan uang untuk berfungsi sebagai alat tukar dan memiliki daya beli tidak disebabkan karena uang tersebut dilatarbelakangi oleh emas. Pada zaman dahulu, uang dilatarbelakangi oleh emas karena mengikuti standar emas. Namun, hal ini telah ditinggalkan oleh perekonomian dunia pada tahun 1931 dan kemudian seluruh dunia telah meninggalkannya padda tahun 1976. Uang kertas 8 Nurul Huda, dkk, Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoritis (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 90-95.
  • 20. 17 sekarang sudah menjadi alat tukar karena telah ditetapkan oleh pemerintah bahwa uang kertas sudah menjadi standar alat tukar. Umar Bin khattab berkata bahwa mata uang dapat dibuat dari benda apa saja sampai-sampai kulit unta. Ketika suatu benda tersebut sudah ditetapkan menjadi mata uang yang sah, maka barang tersebut sudah berubah fungsinya dari barang biasa menjadi alat tukar yang sah dengan segala fungsi dan turunannya. Jumhur ulama telah sepakat bahwa illat, emas dan perak diharamkan pertukarannya kecuali serupa dengan serupa, sama dengan sama oleh Rasulullah SAW adalah karena tsumuniyyah yaitu barang-barang tersebut menjadi alat tukar, penyimpanan nilai di mana semua barang ditimbang dan dinilai dengan nilainya. Maka dari itu, saat uang kertas telah menjadi alat pembayaran yang sah, sekalipun tidak dilatarbelakangi oleh emas, maka kedudukannya dalam hukum sama dengan kedudukan emas dan perak yang pada waktu Al-Quran diturunkan tengah menjadi alat pembayaran yang sah. Uang kerta juga diakui sebagai harta kekayaan yang harus dikeluarkan zakat daripadanya. Dan zakatpun sah dikeluarkan dalam bentuk uang kertas. Dan uang kertas juga dapat dipergunakan sebagai alat untuk membayar mahar. M. Hubungan Uang dengan Modal dalam Perspektif Ekonomi Islam Modal (capital) mengandung arti barang yang dihasilkan oleh alam atau buatanmanusia yang diperlukan bukan untuk memenuhi secara langsung keinginan manusia tapi untuk membanto memproduksi barang lain yang pada gilirannya akan dapat memenuhi kebutuhan manusia secara langsung dan menghasilkan keuntungan. Modal terbagi menjadi 2, yaitu modal tetap dan modal yang bersikulasi. Modal tetap adalah benda-benda yang dapat dimanfaatkan, eksistensi substansinya tidak berkurang. Sedangkan modal yang bersikulasi adalah benda-benda yang ketika mmanfaatnya dinikmati, substansinya juga hilang. Dalam syariah, modal tetap dapat disewakan tetapi tidak dapat dipinjamkan (qardh), sedangkan modal sirkulasi bersifat konsumtif bias dipinjamkan (qardh) tetapi
  • 21. 18 tidak dapat disewakan. Hal ini karena ijarah dalam Islam hanya dapat dilakukan pada benda-benda yang memiliki karateristik substansinya dapat dinikmati secara terpisah atau sekaligus. Ketika sebuah barang disewakan, maka manfaat barang tersebut dipisahkan dari yang empunya. Barang tersebut dinikmati oleh penyewa namun status kepemilikannya tetap pada empunya. Ketika masa sewa sudah berakhir maka barang tersebut dikembalikan kepada empunya dalam keadaan utuh seperti sebelumnya. Pada uang, tidak memiliki sifat seperti ini. Ketika seseorang menggunakan uang, maka jumlah uang itu akan habis dan hilang. Dan kalau ia menggunakan uang tersebut dari pinjaman, maka ia menanggung hutang sebesar jumlah yang dipergunakan dan harus mengembalikan dalam jumlah yang sama bukan substansinya (pokoknya). N. Keracunan Konsep Uang Dalam Pemikiran Konvensional seperti disinggung dimuka, pemikiran ekonomi konvensional tentang uang beragam. Fisher menyatakan bahwa permintaan uang (money demand) adalah fungsi dari income, sedangkan interest tidak ada hubungannya dengan permintaan uang. Sementara itu, para ekonom Cambrige menyatakan bahwa uang sebagai medium of exchange dan store of value dan tidak meniadakan efek dari interest rates. selain berpendapat uang adalah stock concept sehingga uang adalah salah satu cara untuk menyimpan kekayaan (store of wealth), Marshall-Pigou juga menyatatakan bahwa manusia mempunyai individual choice, yaitu bagaimana dia menemukan dan bagaimana memegang dan memelihara aset ny, apakah sebagian di bonds, di stock, di money, dan sebagainya,, Dalam teori moneter konvensional Marshall Pigoudijabarkan oleh Kaynes yang mengakan bahwa individual choice seseorang dipengaruhi oleh tiga motif : (1) money demand for trnsaction, (2 )money demand for precautionary, (3) money demand for speculation. bagi kaynes, money demand for transaction, ditentukan oleh tingkat pendapatan : )money demand for precautionary, ditentukan oelh tingkat [endapatan : dan money
  • 22. 19 demand for speculation ditentukan oelh tingkat suku bunga, secara sistematis hal ini dirumuskan sebagai berikut : Md tr = f (Y) Md pre = f (Y) Md sp = f (i) sebenarnya ada kekeliruan yang dibuat oleh keynes, salah satunya juga diprote oleh murid nya, bernama Tobin Boumol, dimana diketahui ada lima pasar yaitu : 1. Concumer Goods 2. Labour services 3. Production (capital) Goods 4. Bonds 5. Money semua ini akan berhadapan : 1. Prices 2. wiges 3. Interest Ketika kaynes menggabungkan capital goods dan bonds menjadi satu nama baru yaitu non monetary asset, disitulah kekeliruan yg akhirnya membawa implikasi jauh kebelakang ke teori-teori yang sampai sekarang bisa kita baca di teori samuelson sampai sekarang. sebenarnya orang bisa memegang uang dan bonds dalam waktu bersamaan. ketika uangnya sudah habis dia bisa mencairkan bonds nya yang kemudian dia bsa hidup dari hasil penjualan bonds sehingga dalam teori Tobin-Boumol kita dapat memaksimalkan selisih (iB-Tc) dimana iB adalah interest income dari bonds dan Tc adalah transaction bagi Tobin-Boumol, money demand for precautionary tidak saja
  • 23. 20 ditentukan oleh tingkat pendapatan namu juga ditentukan oleh tingkat suku bunga secara matematis lengkap nya di rumuskan : Md tr = f (Y) Md pre = f (Y, i) Md sp = f (i) mulai dari Marshall-Pigou, Keynes,sampai Tobin-Boumol seluruhnya bicara tentang stock concept dari money baru kemudian teory fisher yang telah ditinggal cukup lama yang kemudian ditanggapi oleh Milton freidman yang mengatakan bahwa sebenarnya teori Fisher lebih canggih hanya dia memberikan kompromi sedikit. dia berbicara tidak lagi tentang nominal interest rate tetapi differential interest rate antara interest rate bonds, interest rate money, expeted infaltion dan lain2. secara matematis dirumuskan : Md = f (Yp, rb-rm, re-rm, πe -rm) Keterangan : Md = Money demand P = prices Md = real money demand Yp = permanent income rb = return on bonds rm = return on money re = return on equites pe = expected inflation
  • 24. 21 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan yang dijabarkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Uang adalah benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantara untuk mengadakan tukar menukar/perdagangan. Disetujui adalah terdapat kata sepakat di antara anggota-anggota masyarakat untuk menggunakan satu atau beberapa benda sebagai alat perantara dalam kegiatan tukar menukar. Perbedaan konsep uang dalam ekonomi Islam dan konvensional terdapat pada uang yang tidak identik dengan modal, uang adalah public goods, modal adalah private goods, uang adalah flow concept, dan modal adalah stock concept dalam konsep uang secara Islam. Sedangkan konsep uang dalam konvensional yaitu uang seringkali diidentikkan dengan modal, uang (modal) adalah private goods, Uang (modal) adalah flow concept bagi Fisher, dan Uang (modal) adalah stock concept bagi Cambridge School. Kemudian dalam perubahan fungsi uang terbagi menjadi tiga yaitu commodity money atau uang barang, token money atau uang kertas serta deposit money atau uang giral. B. Saran Penyusun makalah ini hanya manusia yang dangkal ilmunya, yang hanya mengandalkan buku referensi. Maka dari itu penyusun menyarankan agar para pembaca yang ingin mendalami masalah Konsep uang dalam Ekonomi islam , agar setelah membaca makalah ini, membaca sumber-sumber lain yang lebih komplit, tidak hanya sebatas membaca makalah ini saja.
  • 25. 22 DAFTAR PUSTAKA Ascarya, 2007, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: Rajawali Pers. Huda, Nurul dkk, 2009, Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoritis. Jakarta: Kencana. Karim, Adiwarman A., 2007, Ekonomi Makro Islam. Jakarta: Rajawali Pers. Nasution, Mustafa Edwin dkk,2010, Ekonomi Islam: Pengenalan Eksklusif , Jakarta: Kencana. Sukirno, Sadono, 2012, Makro Ekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.