Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro
1. TEORI PRODUKSI
(PRODUKSI JANGKA PENDEK DAN PRODUKSI JANGKA PANJANG)
KELOMPOK IV
KELAS 1L-MANAJEMEN
UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
Mata Kuliah:
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
Dosen Pengampu:
Dr. Budi Ilham Maliki, S.Pd., MM
SERANG, 08 JANUARI 2018
2. KELOMPOK IV
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
NIM NAMA
11011700211 : M. Abdul Aziz
11011700727 : Alvin Nadian Damara
11011700499 : Ari Supriatna
11011700545 : Rahmat Hidayatullah
11011700218 : Yossa Elytta Vega
11011700570 : Ririn Dzuratunnisa
11011700066 : Robi Asif Fuadi
11011700703 : Kartika Yudhawati
11011700155 : Sella Sakinah
3. LATAR BELAKANG
Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi menjadi barang produksi,
atau suatu proses dimana masukan (input) diubah menjadi luaran (output). Berusaha untuk
mencapai efisiensi produksi yaitu menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang
paling rendah untuk suatu jangka waktu tertentu.
Efisiensi dari proses produksi itu tergantung pada proporsi masukan yang digunakan,
jumlah absolut masing-masing masukan, serta produktivitas masing-masing masukan untuk
setiap tingkat penggunaannya dan perbandingan antara masukan-masukan atau faktor-
faktor produksi tersebut. Karena masukan atau faktor produksi itu harus dibayar oleh
perusahaan, maka derajat efisiensi produksi diterjemahkan dalam konsep biaya
produksi.
Fungsi produksi yaitu hubungan antara masukan (faktor produksi) dan luaran (barang
produksi), kita perlu membedakan antara pengertian produksi jangka pendek dan
jangka panjang. Meskipun periode produksi jangka panjang atau jangka pendek tidak
ada kaitannya dengan lamanya waktu produksi. Ini merupakan istilah ekonomi yang sama
sekali tidak ada hubungannya langsung dengan waktu, melainkan membahas mengenai
fungsi produksi jangka pendek dan jangka panjang.
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
4. RUMUSAN MASALAH
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
1
• Apa definisi Teori Produksi?
2
• Apa definisi Produksi Jangka
Pendek?
3
• Apa definisi Produksi Jangka
Panjang?
5. TUJUAN
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
1
• Untuk memahami Teori Produksi
2
• Untuk memahami Produksi Jangka
Pendek
3
• Untuk memahami Produksi Jangka
Panjang
6. TEORI PRODUKSI
Teori Produksi adalah teori yang menjelaskan
hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah
faktor-faktor produksi dan hasil penjualan
outputnya
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai
guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat
dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda
tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan
menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya
dinamakan produksi barang.
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
7. FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
1
• Tanah (Land) atau Sumber Daya Alam (Natural
Resources)
2
• Tenaga kerja manusia (Labour) atau Sumber Daya
Manusia (Human Resources)
3
• Modal (Capital)
4
• Keahlian keusahawanan (Enterpreneurship)
8. ANALISIS TEORI PRODUKSI
• yaitu bila sebagian faktor
produksi jumlahnya tetap dan
yang lainnya berubah (misalnya
jumlah modal tetap, sedangkan
tenaga kerja berubah)
PRODUKSI
JANGKA PENDEK
• yaitu semua faktor produksi
dapat berubah dan ditambah
sesuai kebutuhan
PRODUKSI JANGKA
PANJANG
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
10. PENGERTIAN
PRODUKSI JANGKA PENDEK adalah
suatu proses produksi terdapat faktor
produksi yang sifatnya tetap (fixed input)
dan faktor produksi yang jumlahnya
dapat diubah-ubah (variable input).
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
11. FUNGSI PRODUKSI
Yang dimaksud dengan fungsi produksi ialah hubungan teknis antara faktor produksi
dan barang produksi yang dihasilkan dalam proses produksi. Fungsi produksi itu
menunjukan jumlah barang produksi tergantung pada jumlah faktor produksi yang
digunakan. Jadi barang produksi merupakan variabl tidak bebas (dependent
variables) dan faktor produksi merupakan variabel bebas (indenpendent variables).
Sebagai misal dari suatu fungsi produksi ialah jumlah padi yang dihasilkan
merupakan fungsi luas tanah dan tenaga kerja. Pada umumnya dianggap bahwa
tanah merupakan faktor produksi tetap dan tenaga kerja merupakan faktor
produksi yang diubah-ubah atau variabel.
Ini dapat dituliskan sebagai Q=f (T,L) di mana Q adalah jumlah padi yang
dihasilkan, T menunjukan luas tanah, dan L adalah jumlah tenaga kerja, sedangkan f
menunjukkan hubungan fungsional antara jumlah barang yang dihasilkan (Q) dan
luas tanah (T) dan jumlah tenaga kerja (L). Dalam bentuknya yang khusus fungsi
produksi dapat berbentuk linear ataupun tidak linear.
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
12. HUKUM PERTAMBAHAN HASIL YANG SEMAKIN BERKURANG
Dalam hubungan produksi jangka pendek, di mana
satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor-
faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu
kenaikan produksi total apabila kita menambah
faktor produksi variabel itu secara terus menerus.
Produksi total itu akan bertambah terus tetapi
dengan tambahan produksi semakin kecil, dan
sampai jumlah tertentu produksi akan mencapai
maksimum dan kemudian menurun. Hal ini terjadi
karena adanya hukum tambahan hasil yang semakin
berkurang (law of diminishing returns).
Paga Gambar 5.1 juga dilukiskan kurve produksi marginal.
Produksi marginal adalah tambahnya produksi yang disebabkan
oleh tambahan satu satuan faktor produksi tenaga kerja yang
dapat kita tuliskan juga sebagai
MPL = ∆TPL
∆L
dimana:
MPL = produksi marginal tenaga kerja
TPL = produksi total tenaga kerja
∆ = perubahan jumlah.
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
Gambar 5.1.
Fungsi Produk
13. HUBUNGAN ANTARA PRODUKSI RATA-RATA, PRODUKSI
MARGINAL DAN PRODUKSI TOTAL
Hubungan antara produksi total, produksi rata-rata dan produksi
marginal itu sangat berguna untuk melihat tingkat efisiensi
penggunaan factor produksi. Pada gambar 5.2 kita membagi fungsi
produksi itu dalam tiga tingkatan atau tahap yaitu tahap 1, tahap II
dan tahap III. Tahap I dibatasi dari titik asal (0) sampai titik
maksimum produksi rata-rata. Kemudian tahap II dibatasi oleh titik
pada saat produksi rata-rata mencapai titik maksimum sampai
dengan pada saat produksi total mencapai maksimum atau pada
saat produks marginal sama dengan nol. Tahap III adalah tahap
setelah produksi total menurun terus. Tahap I dan tahap III disebut
sebagai tahap yang tidak rasional dan tahap II disebut sebagai
tahap rasional. Alasannya ialah karena pada tahap II itu produksi
marginal untuk semua factor produksi (masukan) yaitu untuk tenaga
kerja maupun tanah adalah positif. Hal ini akan menjadi jelas kalau
kita perhatikan tabel 5.1, tabel 5.2, dan gambar 5.2.
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
14. TAHAPAN DALAM FUNGSI PRODUKSI
Hubungan antara Produksi Total, Produksi Rata-rata dan Produksi Marginal
sangat penting untuk dipahami, karena posisinya sangat menentukan
produsen dalam melakukan kegiatan usahanya. Pertama-tama yang perlu
dipahami ialah hubungan antara produksi marginal dan produksi total, yaitu
pada saat produksi total mengalami perubahan peningkatan produksi dari
yang menaik menjadi yang menurun, maka pada saat itu kurva produksi
marginal mencapai titik maksimumnya pada titik tersebut pada sumbu
horizontal. Kemudian pada saat kurve produksi total mencapai titik
maksimum, maka kurve produksi marginal memotong sumbu horizontal,
artinya produksi marginal sama dengan nol. Selanjutnya, ada hubungan yang
penting pula antara produksi rata-rata dan produksi marginal, yaitu pada
saat produksi rata-rata meningkat, produksi marginal lebih tinggi daripada
produksi rata-rata, dan pada saat produksi rata-rata menurun produksi
marginal lebih rendah daripada produksi rata-rata. Hal ini menunjukkan pula
bahwa pada saat produksi rata-rata mencapai titik maksimum produksi
marginal sama dengan produksi rata-rata, atau kurve produksi rata-rata
berpotongan dengan kurve produksi marginal.
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
15. TAHAPAN DALAM FUNGSI PRODUKSI
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
T L TPL APL MPL
1 0 0 0 -
1 1 3 3 3
1 2 7 3.5 4
1 3 12 4 5
1 4 18 4.5 6
1 5 25 5 7
1 6 31 5.2 6
1 7 36 5.14 5
1 8 38 4.75 2
1 9 37 4.11 -1
1 10 34 3.4 -3
1 11 30 2.88 -4
1 12 24 2.0 -6
Tabel 5.1
Hubungan antara Faktor Tenaga Kerja dan Tanah Produksi Total (TPL).
Produksi Rata-rata (APL), dan Produksi Marginal (MPL).
16. TAHAPAN DALAM FUNGSI PRODUKSI
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
Tabel 5.2
Hubungan antara Faktor Tenaga Kerja dan Tanah Produksi Total (TPT).
Produksi Rata-rata (APT), dan Produksi Marginal (MPT).
L T TPT APT MPT
1 0 0 0 -
1 1 3 3 -1.0
1 ½ 3.5 7 -3.0
1 1/3 4 12 -6.0
1 ¼ 4.5 18 -10.0
1 1/5 5 25 -6.0
1 1/6 5.2 31 2.5
1 1/7 5.14 36 21.8
1 1/8 4.75 38 46.1
1 1/9 4.11 37 63.9
1 1/10 3.4 34 57.2
1 1/11 2.88 30 116.0
17. TAHAPAN DALAM FUNGSI PRODUKSI
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
Gambar 5.2
Faktor Produksi dengan Tanah Sebagai Faktor Produksi
Tetap dan Tenaga Kerja Sebagai Faktor Produksi Variabel
dan Sebaliknya
Kemudian kita dapat menggambarkan kurve produksi
marginal untuk tanah, yang tampak pada gambar 5.2 itu
bahwa hubungan antara kurve produksi rata-rata dan kurve
produksi marginal itu tetap mengikuti aturan yang ada yaitu
bahwa pada tingkat produksi rata-rata mencapai titik
maksimum, kurve produksi marginal memotong kurve
produksi rata-rata, dan pada saat kurve produksi total
mencapai titik maksimum, kurve produksi marginal sama
dengan nol atau memotong sumbu horizontal. Dengan telah
digambarkannya kurve produksi marginal untuk masing-
masing factor produksi itu, maka menjadi jelas adanya batas-
batas dari pentahapan dalam fungsi produksi tahap I , tahap
II dan tahap III. Dengan demikian kita akan memahami
bahwa tahap I dan tahap III dari fungsi dikatakan sebagai
tahap yang tidak rasional, karena semua factor produksi
menunjukkan adanya produksi marginal yang negative; dan
pada tahap II yaitu tahap yang dinyatakan sebagai tahap
rasional dalam fungsi produksi adalah tahap dimana tidak
ada satupun dari factor produksi itu yang memberikan
produksi marginal yang negative. Atau dengan kata lain
dengan menggunakan contoh diatas, baik factor produksi
tenaga kerja maupun factor produksi tanah keduanya
memberikan hasil produksi marginal yang positif. Produsen
akan selalu memilih tahap produksi yang rasional ini sebagai
daerah untuk melakukan kegiatannya.
19. PENGERTIAN
PRODUKSI JANGKA PANJANG adalah
suatu proses produksi di mana semua faktor
produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau
semua faktor produksi bersifat variabel.
Untuk menjelaskan fungsi produksi jangka
panjang perlu digunakanya kurve iso-
produk (iso-product atau isoquant). “Iso”
artinya sama dan “product” artinya produksi
serta “quant” berarti kuantitas.
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
20. ISO-PRODUK ATAU ISOQUANT
Iso-produk atau isoquant adalah kurve
yang merupakan tempat kedudukan
titik-titik yang menunjukkan kombinasi
dua faktor produksi guna menghasilkan
tingkat produksi yang sama. Kurve iso-
produk ini digambarkan pada Gambar
5.3 dengan sumbu horizontal
menunjukan factor produksi tenaga
kerja dan sumbu vertikal menunjukan
faktor produksi tanah. Kurve iso-produk
digambarkan dengan bentuk
melengkung dan cembung terhadap
titik asal serta tidak berpotongan satu
sama lain. Semakin jauh kurve produk
ini dari titik asal menunjukan semakin
tinggi tingkat produksi barang tersebut.
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
Gambar 5.3
Iso-Produk dan Tahapan Produksi
21. ISO-BIAYA
Iso-biaya adalah kurve yang menunjukkan kedudukan
dari titik-titik yang menunjukan kombinasi barang-
barang atau faktor produksi yang dibeli oleh
produsen dengan sejumlah anggaran tertentu. Letak
iso-biaya ini tergantung pada besarnya anggaran
belanja perusahaan serta harga factor produksi yang
digunakan dalam proses produksi oleh prusahaan
yang bersangkutan. Semakin besar anggaran
perusahaan dengan harga factor produksi yang tetap,
maka letak dari garis iso-biaya ini akan semakin
menjauhi titik asal (nol). Selanjutnya perubahan harga
salah satu factor produksi apabila jumlah anggaran
tetap akan menyebabkan lereng dari kurve iso-biaya
itu berubah. Gambar 5.4 melukiskan iso-biaya
tersebut. Sumbu horizontal menunjukan jumlah factor L
dan sumbu vertical menunjukan factor produksi T.
Lereng garis iso-biaya ini ditentukan oleh
perbandingan harga factor produksi L dan harga
factor T, di mana L= tenaga kerja dan T= tanah.
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
Lereng iso-biaya: E / PT = PL
E / PL PT
di mana:
E =jumlah anggaran perusahaan
P =harga factor produksi
L =factor produksi tenaga kerja
T =faktor produksi tanah.
22. ISO-BIAYA
Kalau terjadi peningkatan anggaran perusahaan, sedangkan harga faktor
produksi tetap, maka garis iso-biaya ini akan bergeser ke kanan sejajar,
misalnya dari iso-biaya E/PTE/PL menjadi E / PT E / PL (Lihat Gambar
5.4.a). Kemudian seandainya besarnya anggaran perusahaan tetap dan
harga faktor produksi L naik, sedangkan harga faktor T tetap, maka garis
iso-biaya akan berputar ke kiri dengan poros yang sama yaitu pada titik
E/PT dan menjadi garis E/PTE/PL . (Lighat Gambar 5.4.b).
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
23. JUMLAH PRODUKSI OPTIMUM
Perusahaan dikatakan menghasilkan produk secara optimum
apabila perusahaan tersebut dengan jumlah anggaran tertentu
dapat menghasilkan jumlah produksi yang tertinggi; dan pada
saat itu perusahaan menghasilkan dengan kombinasi faktor
produksi yang paling rendah biayanya (least cost combination).
Keadaan jumlah produksi yang optimum itu digambarkan pada
gambar 5.5 dengan sumbu horizontal menunjukkan jumlah factor
produksi L dan sumbu vertical jumlah factor produksi T. Pada
gambar tersebut tampak bahwa perusahaan akan
menggunakan factor produksi L sebanyak L1 dan factor
produksi T sebanyak T1, karena pada saat itu terdapat
persinggungan antara kurve iso-produk I1 dan kurve iso-biaya
E/PTE/PL pada titik A. Ini berarti bah- wa pada saat itu
perusahaan menghasilkan jumlah produksi yang tertinggi
dengan jumlah anggaran tertentu sebesar E dan factor produksi
L (P1) dan harga factor produksi T(P1) yang tertrentu pula.
Kombinasi lain yg misalnya pada titik B tidak akan dipilih,
karena titik B ada diluar garis anggaran perusahaan (isobiaya),
yang berarti bahwa walaupun titik B menunjukan jumlah
produksi yang lebih tinggi, tetapi anggaran perusahaan tidak
cukup untuk membiayainya. Demikian pula pada kombinasi C,
tampak bahwa besarnya anggaran pada kombinasi C dan
kombinasi A sama tingginya, hanya saja kombinasi C
memberikan jumlah produksi yang lebih rendah karena terletak
pada kurve iso-produk I0 yang lebih rendah pada kurve iso-
produk I1 dimana titik A berada.
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
Gambar 5.5.
Jumlah Produksi Optimum
26. KESIMPULAN
Produksi merupakan suatu aktifitas yang
menghasilkan benda atau jasa untuk menambah
nilai guna suatu benda atau menciptakan benda
baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan. Untuk itu Teori produksi berperan
penting dalam menjelaskan hubungan antara
tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor
produksi dan hasil penjualan output nya. Ada dua
analisis yang digunakan dalam teori Produksi
yaitu Produksi Jangka Pendek dan Produksi
Jangka Panjang.
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018