Tugas ini membahas dampak konsumen rumah tangga terhadap produktivitas PLTA di sekitar Sungai Citarum akibat pencemaran yang disebabkan oleh limbah domestik. Limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai menyebabkan penurunan kualitas air dan mengganggu aliran di PLTA, sehingga mengakibatkan penurunan produksi listrik. Kasus Sungai Citarum menunjukkan bahwa 60% limbah berasal dari rumah tangga telah melebihi day
Contoh Kasus Eksternalitas Konsumen terhadap Produsen
1. TUGAS EKONOMI PUBLIK
“EKSTERNALITAS DAMPAK DARI SUATU KONSUMEN TERHADAP PRODUSEN”
O
L
E
H
:
YUCA SIAHAAN
F0109109 / EP - C
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
2. Dalam suatu perekonomian modern, setiap aktivitas mempunyai keterkaitan dengan
aktivitas lainnya. Apabila semua keterkaitan antara suatu kegiatan dengan kegiatan lainnya
dilaksanakan melalui mekanisme pasar atau melalui suatu sistem, maka keterkaitan antar berbagai
aktivitas tersebut tidak menimbulkan masalah. Akan tetapi banyak pula keterkaitan antar kegiatan
yang tidak melalui mekanisme pasar sehingga timbul berbagai macam masalah. Keterkaitan suatu
kegiatan dengan kegiatan lain yang tidak melalui mekanisme pasar adalah apa yang disebut dengan
eksternalitas.
Secara umum dapat dikatakan bahwa eksternalitas adalah suatu efek samping dari suatu
tindakan pihak tertentu terhadap pihak lain, baik dampak yang menguntungkan maupun yang
merugikan.Dalam literatur asing, efek samping mempunyai istilah seperti : external effects,
externalities, neighboorhood effects, side effects, spillover effects (Mishan, 1990). Efek samping
dari suatu kegiatan atau transaksi ekonomi bisa positif (positive external effects, external economic)
maupun negatif (negative external effects, external diseconomic). Dalam kenyataannya, baik
dampak negatif maupun efek positif bisa terjadi secara bersamaan dan simultan.
Eksternalitas hanyalah apabila tindakan seseorang mempunyai dampak terhadap orang
lain atau segolongan orang lain tanpa adanya kompensasi apapun juga sehingga timbul inefisiensi
dalam alokasi faktor produksi.
Eksternalitas itu dapat terjadi dari empat interaksi ekonomi berikut ini :
a) Efek atau dampak satu produsen terhadap produsen lain (effects of producers on other
producers).
b) Efek atau dampak samping kegiatan produsen terhadap konsumen (effects of producers on
consumers)
3. c) Efek atau dampak dari suatu konsumen terhadap konsumen lain (effects of consumers on
consumers)
d) Efek akan dampak dari suatu konsumen terhadap produsen (effects of consumers on
producers)
Yang akan saya bahas lebih dalam pada kesempatan ini adalah Efek akan dampak dari
suatu konsumen terhadap produsen (effects of consumers on producers)
Dampak Konsumen Terhadap Produsen
Dampak konsumen terhadap produsen terjadi jika aktivitas konsumen mengganggu
fungsi produksi suatu produsen atau kelompok produsen tertentu. Dampak jenis ini misalnya terjadi
ketika limbah rumahtangga terbuang ke aliran sungai dan mencemarinya sehingga mengganggu
perusahaan tertentu yang memanfaatkan air baik oleh ikan (nelayan) atau perusahaan yang
memanfaatkan air bersih.
Contoh kasus yang saya ambil adalah kasus pencemaran Sungai Citarum yang
mengganggu produktifitas PLTA-PLTA yang ada di sekitarnya.
KASUS PENCEMARAN SUNGAI CITARUM TERHADAP PRODUKTIFITAS PLTAPLTA YANG DI SEKITARNYA
Ci Tarum adalah sungai terpanjang dan terbesar di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sungai
ini bermuara di Ujung Karawang. Karena banyaknya debit air yang dialirkan oleh sungai ini, maka
pemerintah membuat tiga bendungan dan Pembangkit Listrik Tenaga Air(PLTA) di sungai ini:
1. PLTA Saguling
2. PLTA Cirata
3. PLTA Ir. H. Djuanda atau yang dikenal dengan PLTA Jatiluhur
4. Keadaan lingkungan sekitar Citarum telah banyak berubah sejak puluhan tahun yang lalu.
Kondisi adalah akibat dari ulah manusia yang tidak menyadari pentingnya menjaga dan melestarikan
ekosistem lingkungan sungai. Dengan perilaku “asal buang” menjadikan kondisi air di sungai Citarum
tercemar oleh berbagai jenis limbah yang telah mengontaminasi kualitas air. Sekitar 60% dari total
semua limbah di sungai Citarum berasal dari limbah domestik rumah tangga .Akibat dari pencemaran
ini, kondisi air bersih di sekitar warga sungai Citarum terancam berbagai masalah.
Daya tampung sungai Citarum dicerminkan oleh debit sungai Citarum. Sementara beban
polutan ditentukan dari sumber limbah industri, pertanian, dan domestik (rumah tangga) dengan
parameter BOD, COD, N Total dan P Total. Perhitungan total beban polutan dilakukan dengan analisis
secara spasial menggunakan perangkat lunak MapInfo 8.0. Selanjutnya total beban polutan dibagi
dengan debit sungai di titik Nanjung akan menghasilkan nilai konsentrasi polutan. Konsentrasi polutan
tersebut kemudian dibandingkan dengan standar baku mutu yang ada. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa daya tampung sungai Citarum (tahun 2001 maupun 2004) sudah terlampaui. Daya tampung
yang sudah melampaui batas menyebabkan menurunnya daya dukung sungai Citarum. Selain
meningkatnya jumlah polutan, kapasitas debit sungai sangat menentukan tingkat daya tampung dan
daya dukung sungai Citarum. Hal ini mengakibatkan keadaan sungai menjadi sempit dan dangkal,
sampah dimana mana, warna airpun hitam pekat. Penurunan debit/kuantitas maupun kualitas air ini
telah mengganggu produktifitas dari PLTA, terutama PLTA Jatiluhur. Yakni membuat putaran turbin
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatiluhur melemah.
Hitung-hitungan yang didapat dari 3 PLTA yang ada di aliran sungai citarum ternyata
menghasilkan energi setara bahan bakar minyak sebanyak 16 Juta ton/tahun. Namun ada sekitar 4 juta
meter kubik lumpur masuk ke dalam waduk Saguling. Kemudian, rata-rata tahunan sampah yang
disaring oleh UBP Saguling mencapai 250.000 m3/ tahun. Sejumlah sampah tersebut disaring agar tidak
5. masuk ke dalam turbin pembangkit listrik. Tentunya proses penyaringannya sendiri memakan biaya
yang tidak sedikit.Hal ini mengakibatkan kerugian bagi pihak PLTA