SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
Marker Tumor ELISA Kit
Oleh Zuyen Rais, April 2021
Marker tumor adalah segala jenis molekul yang ada atau diproduksi oleh sel kanker atau sel
tubuh sebagai respons terhadap kanker atau kondisi jinak (non-kanker). Marker tumor secara
umum berupa protein atau molekul lain yang diproduksi oleh baik sel normal dan sel kanker.
Namun, produksi dalam jumlah yang lebih tinggi dilakukan oleh sel kanker. Marker tersebut
dapat ditemukan di dalam darah, urin, feses, tumor, jaringan tubuh atau cairan tubuh dari
pasien kanker. Selain itu, marker genom seperti mutasi gen tumor, pola ekspresi gen tumor,
dan perubahan nongenetik pada DNA tumor, juga digunakan sebagai marker tumor.
Banyak marker tumor yang telah dikarakterisasi dan digunakan secara klinis. Beberapa
molekul hanya memiliki keterkaitan dengan satu jenis kanker atau beberapa jenis kanker
yang berbeda. Penanda tumor yang bersirkulasi dapat ditemukan dalam darah, urin, feses,
atau cairan tubuh lainnya dari beberapa pasien kanker. Penanda tumor tersebut dapat
digunakan untuk perkirakan prognosis, mendeteksi kanker setelah terapi, evaluasi respons
terhadap terapi, dan melihat resistensi kanker terhadap terapi.
Tidak semua peningkatan kadar marker tumor menunjukkan adanya kanker. Selain itu, tidak
semua orang dengan jenis kanker tertentu memiliki kadar marker yang tinggi. Oleh karena
itu, pengukuran marker umumnya digabungkan dengan hasil uji lain, seperti biopsi atau
pencitraan alam diagnosis kanker. Pada beberapa jenis kanker, kadar marker dapat
mencerminkan stadium, misalnya alpha-fetoprotein di dalam darah digunakan untuk menilai
stadium, memperkirakan prognosis, dan mengikuti respons terhadap terapi.
Gambar 1. Marker tumor pada kanker
Jenis-jenis marker tumor untuk berbagai jenis kanker:
1. Prostate-Specific Antigen (PSA)
Kanker prostat merupakan salah satu kasus kanker yang memiliki prevalensi paling banyak d
di wilayah dunia Barat. Kanker prostat adalah penyebab mortalitas kelima akibat kanker pada
pria di seluruh dunia. Skrining kanker prostat dengan marker serum prostate-specific antigen
(PSA) bertujuan untuk mendeteksi keberadaan kanker prostat pada tahap awal untuk
mencegah fatalitas yang besar. Namun, skrining juga dapat meningkatkan bahaya
overdiagnosis dan komplikasi terapi. Uji PSA rutin dengan pemeriksaan rektal digital (DRE)
merupakan kombinasi khusus skrining kanker prostat.
Prostate-specific antigen (PSA) adalah enzim protease serin yang diproduksi oleh epitel
kolumnar jaringan prostat. Setelah produksi, PSA akan melewati lapisan sel basal, sel
endotel, dan membran kapiler untuk memasuki sirkulasi sistemik. Molekul PSA berfungsi
dalam mencegah koagulasi semen dengan memecah protein semenogelin dan fibronektin
menjadi peptida lebih kecil sehingga memfasilitasi fertilisasi. Seiring bertambahnya usia,
produksi PSA meningkat sehingga kondisi seperti hiperplasia prostat jinak dapat terjadi.
Infeksi, trauma, inflamasi, dan benign prostatic hyperplasia (BPH) dapat meningkatkan kadar
serum PSA dan menyebabkan penurunan spesifisitas nilai laboratorium untuk digunakan
dalam memprediksi kanker prostat. Dalam diagnosis kanker prostat, nilai PSA lebih dari 4
ng/mL merupakan prediksi utama untuk melakukan skrining lanjutan. Total serum PSA
terdiri dari tiga isoform dengan konsentrasi yang sama, yaitu intact-free PSA, pro-PSA, dan
BPH associated-PSA (BPSA). Ketiga isoform tersebut telah dipelajari sebagai biomarker
potensial untuk diferensiasi penyebab peningkatan PSA.
2. Alpha-fetoprotein (AFP)
Karsinoma hepatoseluler (HCC) merupakan salah satu kanker paling invasif dan penyebab
utama ketiga kematian akibat kanker di seluruh dunia. Salah satu teknik diagnosis kanker hati
yaitu menggunakan skrining marker alpha-fetoprotein (AFP). Pada penderita penyakit hati
kronis, peningkatan kadar AFP serum yang berkelanjutan terbukti menjadi salah satu faktor
risiko kanker hati.
Alpha-fetoprotein (AFP) adalah protein plasma yang diproduksi oleh kantung kuning telur
embrio dan hati fetus. Kadar AFP di dalam serum, cairan ketuban, dan urin berfungsi sebagai
uji skrining untuk kelainan bawaan, kelainan kromosom, dan patologi, termasuk tumor dan
kanker. Menurut meta-analisis nilai efisiensi diagnostik untuk kanker hati yaitu AFP ≥ 200
ng/mL. Namun, berbagai studi mengungkapkan bahwa nilai ambang untuk tidak selalu sama
pada berbagai populasi sehingga ambang optimal AFP untuk diagnosis kanker hati masih
kontroversial. Kadar AFP normal untuk orang dewasa berkisar 10-20 ng/mL.
3. Carcinoembryonic antigen (CEA)
Kanker kolorektal (CRC) adalah kanker ketiga yang paling umum didiagnosis dan memiliki
mortalitas yang tinggi di dunia. Carcinoembryonic antigen (CEA) adalah glikoprotein
onkofetal yang biasanya diekspresikan oleh sel mukosa. Meskipun sering dikaitkan dengan
kanker kolorektal, CEA juga dapat meningkat pada keganasan kanker lain seperti payudara,
hati, perut, ovarium, pankreas dan kebiasaan. Sensitivitas dan spesifisitas kadar CEA
merupakan topik yang masih diperdebatkan dalam diagnosis, prognosis, dan tindak lanjut
untuk kanker kolorektal. Kadar CEA sebagai nilai referensi yaitu sebesar 5 ng/mL.
4. Human Epididymis Protein 4 (HE4)
Kanker ovarium epitelial (EOC) merupakan subtipe histologis dari empat subtipe histologis
utama kanker ovarium. Subtipe lainnya yaitu serous, endometrioid, clear cell, dan mucinous.
Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan biomarker baru seperti protein epididimis
manusia 4 (HE4) mampu meningkatkan sensitivitas dan spesifisitas diagnosis kanker
ovarium. Molekul HE4 banyak diekspresikan di saluran reproduksi dan pernapasan. Pada
kasus EOC, HE4 diekspresikan secara eksesif.
Molekul HE4 adalah glikoprotein famili inhibitor protease serin (protein domain WAP) dan
berperan dalam karsinogenesis, perkembangan tumor, dan metastasis. Glikoprotein ini
diproduksi di epitel kelenjar normal saluran reproduksi, tubulus ginjal, dan epitel pernapasan.
Kadar normal HE4 yang digunakan oleh berbagai laboratorium berbeda-beda, sehingga
disarankan untuk menetapkan norma yang konsisten untuk populasi tertentu. Secara umum,
norma untuk wanita premenopause <70 pmol/l dan wanita pascamenopause <140 pmol/l.
5. Cancer Antigen 125 (CA125)
Cancer Antigen 125 (CA125) adalah marker tumor antigenik yang umumnya diekspresikan
oleh neoplasma ovarium epitel dan jaringan lain seperti sel yang melapisi endometrium, tuba
falopi, pleura, peritoneum, dan perikardium. Molekul marker ini diekspresikan sebagai
protein terikat membran pada permukaan sel yang mengalami diferensiasi metaplastik
menjadi epitel tipe Müllerian atau dilepaskan ke dalam cairan tubuh.CA125 serum banyak
digunakan sebagai biomarker investigasi kanker ovarium. Wanita dengan gejala
kemungkinan kanker ovarium epitel disarankan melakukan uji untuk CA125. Kadar yang
dimungkinkan untuk melakukan perawatan primer yaitu ketika kadar CA125 ≥ 35 U/mL.
Meskipun banyak studi telah dilakukan untuk menganalisis fungsi CA125, peran marker
tersebut dalam kesehatan dan penyakit masih belum sepenuhnya dipahami. Berdasarkan
karakteristik khusus dari oligosakarida, maka diasumsikan menunjukkan peran CA125 dalam
respon imun yang dimediasi sel. Salah satu studi membuktikan bahwa CA125 mampu
melemahkan lisis komplemen sel yang sensitif antibodi. Molekul protein antigenik ini dapat
mengubah fenotip sel NK melalui pengikatan langsung ke sel ini atau sel imun lainnya.
REFERENSI:
1. Cabarkapa S, Perera M, McGrath S, Lawrentschuk N. Prostate cancer screening with
prostate-specific antigen: A guide to the guidelines. Prostate Int. 2016 Dec;4(4):125-
129. [link]
2. Ilic D, Djulbegovic M, Jung JH, Hwang EC, Zhou Q, Cleves A, Agoritsas T, Dahm P.
Prostate cancer screening with prostate-specific antigen (PSA) test: a systematic
review and meta-analysis. BMJ. 2018 Sep 5;362:k3519. [link]
3. David MK, Leslie SW. Prostate Specific Antigen. [Updated 2020 Jun 9]. In:
StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. [link]
4. Osredkar J, Kumer K, Fabjan T, Hlebič G, Podnar B, Lenart G, Smrkolj T. The
performance of [-2]proPSA and prostate health index tumor markers in prostate
cancer diagnosis. LaboratoriumsMedizin, 2016. 40 (6): 419-424. [link]
5. Zhang J, Chen G, Zhang P, Zhang J, Li X, Gan D, Cao X, Han M, Du H, Ye Y. The
threshold of alpha-fetoprotein (AFP) for the diagnosis of hepatocellular carcinoma: A
systematic review and meta-analysis. PLoS One. 2020 Feb 13;15(2):e0228857. [link]
6. Kelly SL, Bird TG. The Evolution of the Use of Serum Alpha-fetoprotein in Clinical
Liver Cancer Surveillance. J Immunobiol. 2016 Dec 31;1(4):1000116. [link]
7. Adigun OO, Yarrarapu SNS, Khetarpal S. Alpha Fetoprotein. [Updated 2020 Sep 11].
In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. [link]
8. Su BB, Shi H, Wan J. Role of serum carcinoembryonic antigen in the detection of
colorectal cancer before and after surgical resection. World J Gastroenterol. 2012
May 7;18(17):2121-6. [link]
9. Asad-Ur-Rahman F, Saif MW. Elevated Level of Serum Carcinoembryonic Antigen
(CEA) and Search for a Malignancy: A Case Report. Cureus. 2016 Jun 20;8(6):e648.
[link]
10. Tong G, Xu W, Zhang G, Liu J, Zheng Z, Chen Y, Niu P, Xu X. The role of tissue
and serum carcinoembryonic antigen in stages I to III of colorectal cancer-A
retrospective cohort study. Cancer Med. 2018 Nov;7(11):5327-5338. [link]
11. Fujiwara H, Suzuki M, Takeshima N, Takizawa K, Kimura E, Nakanishi T, Yamada
K, Takano H, Sasaki H, Koyama K, Ochiai K. Evaluation of human epididymis
protein 4 (HE4) and Risk of Ovarian Malignancy Algorithm (ROMA) as diagnostic
tools of type I and type II epithelial ovarian cancer in Japanese women. Tumour Biol.
2015 Feb;36(2):1045-53. [link]
12. Camille C. Gunderson, Robert S. Mannel, Philip J. Di Saia. Adnexal Masses. In
Editor(s): Philip J. DiSaia, (et al.): Clinical Gynecologic Oncology (Ninth Edition).
Elsevier. 2018. Pages 231-252. Ed 4. [link]
13. Gasiorowska E, Kluz T, Lipski D, Warchoł W, Tykarski A, and Nowak-Markwitz E.
Human Epididymis Protein 4 (HE4) Reference Limits in Polish Population of Healthy
Women, Pregnant Women, and Women with Benign Ovarian Tumors. Disease
Markers. HINDAWI. 2019, (2019). [link]
14. Marijn M. Speeckaert, Reinhart Speeckaert, Joris R. Delanghe. Chapter One - Human
Epididymis Protein 4 in Cancer Diagnostics: A Promising and Reliable Tumor
Marker. In Editor(s): Gregory S. Makowski: Advances in Clinical Chemistry.
Elsevier. Volume 59 (2013). Pages 1-21. [link]
15. Funston G, Hamilton W, Abel G, Crosbie EJ, Rous B, Walter FM. The diagnostic
performance of CA125 for the detection of ovarian and non-ovarian cancer in primary
care: A population-based cohort study. PLoS Med. 2020 Oct 28;17(10):e1003295.
[link]
16. Gandhi T, Bhatt H. Cancer Antigen 125. [Updated 2020 Sep 1]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. [link]
17. Scholler N, Urban N. CA125 in ovarian cancer. Biomark Med. 2007 Dec;1(4):513-23.
[link]
PT. INDOGEN INTERTAMA
Jl. Raya Cilangkap No. 111 RT 004/001
Cilangkap Cipayung Jakarta Timur 13870
Telp/Fax : 021-84310148
Mobile : +628138792740
Email : marketing.indogen@gmail.com
Website : www.indogen.id

More Related Content

What's hot

07antikanker
07antikanker07antikanker
07antikankerFaunjani
 
Kimia dalam kesehatan versi 2016
Kimia dalam kesehatan versi 2016Kimia dalam kesehatan versi 2016
Kimia dalam kesehatan versi 2016aditya rakhmawan
 
Kemoterapi
KemoterapiKemoterapi
Kemoterapirakkas
 
Tugas fix kep.anak intervensi kemotherapi
Tugas fix kep.anak intervensi kemotherapiTugas fix kep.anak intervensi kemotherapi
Tugas fix kep.anak intervensi kemotherapiEkaMeliyanti
 
Makalah Angka Kejadian Kanker Di Indonesia
Makalah Angka Kejadian Kanker Di IndonesiaMakalah Angka Kejadian Kanker Di Indonesia
Makalah Angka Kejadian Kanker Di IndonesiaNandaIntan1
 
215022934 case1-hepatoma-dr-asna
215022934 case1-hepatoma-dr-asna215022934 case1-hepatoma-dr-asna
215022934 case1-hepatoma-dr-asnahomeworkping8
 
Kimed antikanker
Kimed antikankerKimed antikanker
Kimed antikankerrani silvia
 

What's hot (10)

14
1414
14
 
07antikanker
07antikanker07antikanker
07antikanker
 
Kimia dalam kesehatan versi 2016
Kimia dalam kesehatan versi 2016Kimia dalam kesehatan versi 2016
Kimia dalam kesehatan versi 2016
 
Kemoterapi
KemoterapiKemoterapi
Kemoterapi
 
Tugas fix kep.anak intervensi kemotherapi
Tugas fix kep.anak intervensi kemotherapiTugas fix kep.anak intervensi kemotherapi
Tugas fix kep.anak intervensi kemotherapi
 
Makalah Angka Kejadian Kanker Di Indonesia
Makalah Angka Kejadian Kanker Di IndonesiaMakalah Angka Kejadian Kanker Di Indonesia
Makalah Angka Kejadian Kanker Di Indonesia
 
Ppt karsinogenik
Ppt karsinogenikPpt karsinogenik
Ppt karsinogenik
 
Analisa jurnal cea
Analisa jurnal ceaAnalisa jurnal cea
Analisa jurnal cea
 
215022934 case1-hepatoma-dr-asna
215022934 case1-hepatoma-dr-asna215022934 case1-hepatoma-dr-asna
215022934 case1-hepatoma-dr-asna
 
Kimed antikanker
Kimed antikankerKimed antikanker
Kimed antikanker
 

Similar to marker tumor elisa kit

Peranan Estrogen pada carsinogenesis kanker payudara (refrat )
Peranan Estrogen pada carsinogenesis kanker payudara (refrat )Peranan Estrogen pada carsinogenesis kanker payudara (refrat )
Peranan Estrogen pada carsinogenesis kanker payudara (refrat )Azis Aimaduddin
 
proposal pleurotropin. EDIT pptx (3).pptx
proposal pleurotropin. EDIT pptx (3).pptxproposal pleurotropin. EDIT pptx (3).pptx
proposal pleurotropin. EDIT pptx (3).pptxIkhlasAnggieKayMay1
 
preventif kanker.pptx
preventif kanker.pptxpreventif kanker.pptx
preventif kanker.pptxseomgum
 
Resistensi TKI dan ctDNA - Arianda.pptx
Resistensi TKI dan ctDNA - Arianda.pptxResistensi TKI dan ctDNA - Arianda.pptx
Resistensi TKI dan ctDNA - Arianda.pptxAriandaPratama2
 
Hallmark-of-Cancer slide baru silahkan dibaca
Hallmark-of-Cancer slide baru silahkan dibacaHallmark-of-Cancer slide baru silahkan dibaca
Hallmark-of-Cancer slide baru silahkan dibacalenovo12iau7pidy
 
Mind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docx
Mind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docxMind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docx
Mind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docxMulyantiUnisaBandung
 
paliatif konsep Kanker.pptx
paliatif konsep Kanker.pptxpaliatif konsep Kanker.pptx
paliatif konsep Kanker.pptxDadyHidayah
 
K. 5 Kanker Kolorektal.pptx
K. 5 Kanker Kolorektal.pptxK. 5 Kanker Kolorektal.pptx
K. 5 Kanker Kolorektal.pptxNhini3
 
Asites pada ca colon
Asites pada ca colonAsites pada ca colon
Asites pada ca colonarie setyawan
 

Similar to marker tumor elisa kit (20)

Ti13
Ti13Ti13
Ti13
 
Analisa jurnal cea
Analisa jurnal ceaAnalisa jurnal cea
Analisa jurnal cea
 
Tibaru7
Tibaru7Tibaru7
Tibaru7
 
Peranan Estrogen pada carsinogenesis kanker payudara (refrat )
Peranan Estrogen pada carsinogenesis kanker payudara (refrat )Peranan Estrogen pada carsinogenesis kanker payudara (refrat )
Peranan Estrogen pada carsinogenesis kanker payudara (refrat )
 
proposal pleurotropin. EDIT pptx (3).pptx
proposal pleurotropin. EDIT pptx (3).pptxproposal pleurotropin. EDIT pptx (3).pptx
proposal pleurotropin. EDIT pptx (3).pptx
 
preventif kanker.pptx
preventif kanker.pptxpreventif kanker.pptx
preventif kanker.pptx
 
Resistensi TKI dan ctDNA - Arianda.pptx
Resistensi TKI dan ctDNA - Arianda.pptxResistensi TKI dan ctDNA - Arianda.pptx
Resistensi TKI dan ctDNA - Arianda.pptx
 
ppt pin.pptx
ppt pin.pptxppt pin.pptx
ppt pin.pptx
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Hallmark-of-Cancer slide baru silahkan dibaca
Hallmark-of-Cancer slide baru silahkan dibacaHallmark-of-Cancer slide baru silahkan dibaca
Hallmark-of-Cancer slide baru silahkan dibaca
 
Kanker.pptx
Kanker.pptxKanker.pptx
Kanker.pptx
 
Bahaya kanker
Bahaya   kankerBahaya   kanker
Bahaya kanker
 
Mind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docx
Mind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docxMind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docx
Mind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docx
 
IBD kel 4.pptx
IBD kel 4.pptxIBD kel 4.pptx
IBD kel 4.pptx
 
paliatif konsep Kanker.pptx
paliatif konsep Kanker.pptxpaliatif konsep Kanker.pptx
paliatif konsep Kanker.pptx
 
K. 5 Kanker Kolorektal.pptx
K. 5 Kanker Kolorektal.pptxK. 5 Kanker Kolorektal.pptx
K. 5 Kanker Kolorektal.pptx
 
Ji1
Ji1Ji1
Ji1
 
Asites pada ca colon
Asites pada ca colonAsites pada ca colon
Asites pada ca colon
 
CANCER 1.pptx
CANCER 1.pptxCANCER 1.pptx
CANCER 1.pptx
 

More from marketingIndogen

Eliminasi Endotoksin dalam Proses Ekstraksi Plasmid - PT Indogen Intertama.pdf
Eliminasi Endotoksin dalam Proses Ekstraksi Plasmid - PT Indogen Intertama.pdfEliminasi Endotoksin dalam Proses Ekstraksi Plasmid - PT Indogen Intertama.pdf
Eliminasi Endotoksin dalam Proses Ekstraksi Plasmid - PT Indogen Intertama.pdfmarketingIndogen
 
Prosedur Isolasi Plasmid Bakteri dengan Kit Ekstraksi Plasmid - PT Indogen In...
Prosedur Isolasi Plasmid Bakteri dengan Kit Ekstraksi Plasmid - PT Indogen In...Prosedur Isolasi Plasmid Bakteri dengan Kit Ekstraksi Plasmid - PT Indogen In...
Prosedur Isolasi Plasmid Bakteri dengan Kit Ekstraksi Plasmid - PT Indogen In...marketingIndogen
 
Plasmid sebagai Alat Genetik dan Aplikasi dalam Perkembangan Biomolekuler - P...
Plasmid sebagai Alat Genetik dan Aplikasi dalam Perkembangan Biomolekuler - P...Plasmid sebagai Alat Genetik dan Aplikasi dalam Perkembangan Biomolekuler - P...
Plasmid sebagai Alat Genetik dan Aplikasi dalam Perkembangan Biomolekuler - P...marketingIndogen
 
Update: Penelitian dan Pelayanan Pasien dengan Metode ELISA SARS-CoV-2 dari E...
Update: Penelitian dan Pelayanan Pasien dengan Metode ELISA SARS-CoV-2 dari E...Update: Penelitian dan Pelayanan Pasien dengan Metode ELISA SARS-CoV-2 dari E...
Update: Penelitian dan Pelayanan Pasien dengan Metode ELISA SARS-CoV-2 dari E...marketingIndogen
 
Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...
Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...
Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...marketingIndogen
 
Defisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdf
Defisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdfDefisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdf
Defisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdfmarketingIndogen
 
Indikator-Indikator Senyawa Pada Kejadian Stres Tanaman - PT Indogen Intertam...
Indikator-Indikator Senyawa Pada Kejadian Stres Tanaman - PT Indogen Intertam...Indikator-Indikator Senyawa Pada Kejadian Stres Tanaman - PT Indogen Intertam...
Indikator-Indikator Senyawa Pada Kejadian Stres Tanaman - PT Indogen Intertam...marketingIndogen
 
uji biokimia untuk penelitian fungsi ginjal
uji biokimia untuk penelitian fungsi ginjaluji biokimia untuk penelitian fungsi ginjal
uji biokimia untuk penelitian fungsi ginjalmarketingIndogen
 
Maret 2021 artikel 1 - deteksi hormon fertilitas dengan teknik elisa.docx
Maret 2021   artikel 1 - deteksi hormon fertilitas dengan teknik elisa.docxMaret 2021   artikel 1 - deteksi hormon fertilitas dengan teknik elisa.docx
Maret 2021 artikel 1 - deteksi hormon fertilitas dengan teknik elisa.docxmarketingIndogen
 

More from marketingIndogen (9)

Eliminasi Endotoksin dalam Proses Ekstraksi Plasmid - PT Indogen Intertama.pdf
Eliminasi Endotoksin dalam Proses Ekstraksi Plasmid - PT Indogen Intertama.pdfEliminasi Endotoksin dalam Proses Ekstraksi Plasmid - PT Indogen Intertama.pdf
Eliminasi Endotoksin dalam Proses Ekstraksi Plasmid - PT Indogen Intertama.pdf
 
Prosedur Isolasi Plasmid Bakteri dengan Kit Ekstraksi Plasmid - PT Indogen In...
Prosedur Isolasi Plasmid Bakteri dengan Kit Ekstraksi Plasmid - PT Indogen In...Prosedur Isolasi Plasmid Bakteri dengan Kit Ekstraksi Plasmid - PT Indogen In...
Prosedur Isolasi Plasmid Bakteri dengan Kit Ekstraksi Plasmid - PT Indogen In...
 
Plasmid sebagai Alat Genetik dan Aplikasi dalam Perkembangan Biomolekuler - P...
Plasmid sebagai Alat Genetik dan Aplikasi dalam Perkembangan Biomolekuler - P...Plasmid sebagai Alat Genetik dan Aplikasi dalam Perkembangan Biomolekuler - P...
Plasmid sebagai Alat Genetik dan Aplikasi dalam Perkembangan Biomolekuler - P...
 
Update: Penelitian dan Pelayanan Pasien dengan Metode ELISA SARS-CoV-2 dari E...
Update: Penelitian dan Pelayanan Pasien dengan Metode ELISA SARS-CoV-2 dari E...Update: Penelitian dan Pelayanan Pasien dengan Metode ELISA SARS-CoV-2 dari E...
Update: Penelitian dan Pelayanan Pasien dengan Metode ELISA SARS-CoV-2 dari E...
 
Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...
Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...
Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...
 
Defisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdf
Defisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdfDefisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdf
Defisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdf
 
Indikator-Indikator Senyawa Pada Kejadian Stres Tanaman - PT Indogen Intertam...
Indikator-Indikator Senyawa Pada Kejadian Stres Tanaman - PT Indogen Intertam...Indikator-Indikator Senyawa Pada Kejadian Stres Tanaman - PT Indogen Intertam...
Indikator-Indikator Senyawa Pada Kejadian Stres Tanaman - PT Indogen Intertam...
 
uji biokimia untuk penelitian fungsi ginjal
uji biokimia untuk penelitian fungsi ginjaluji biokimia untuk penelitian fungsi ginjal
uji biokimia untuk penelitian fungsi ginjal
 
Maret 2021 artikel 1 - deteksi hormon fertilitas dengan teknik elisa.docx
Maret 2021   artikel 1 - deteksi hormon fertilitas dengan teknik elisa.docxMaret 2021   artikel 1 - deteksi hormon fertilitas dengan teknik elisa.docx
Maret 2021 artikel 1 - deteksi hormon fertilitas dengan teknik elisa.docx
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 

Recently uploaded (18)

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 

marker tumor elisa kit

  • 1. Marker Tumor ELISA Kit Oleh Zuyen Rais, April 2021 Marker tumor adalah segala jenis molekul yang ada atau diproduksi oleh sel kanker atau sel tubuh sebagai respons terhadap kanker atau kondisi jinak (non-kanker). Marker tumor secara umum berupa protein atau molekul lain yang diproduksi oleh baik sel normal dan sel kanker. Namun, produksi dalam jumlah yang lebih tinggi dilakukan oleh sel kanker. Marker tersebut dapat ditemukan di dalam darah, urin, feses, tumor, jaringan tubuh atau cairan tubuh dari pasien kanker. Selain itu, marker genom seperti mutasi gen tumor, pola ekspresi gen tumor, dan perubahan nongenetik pada DNA tumor, juga digunakan sebagai marker tumor. Banyak marker tumor yang telah dikarakterisasi dan digunakan secara klinis. Beberapa molekul hanya memiliki keterkaitan dengan satu jenis kanker atau beberapa jenis kanker yang berbeda. Penanda tumor yang bersirkulasi dapat ditemukan dalam darah, urin, feses, atau cairan tubuh lainnya dari beberapa pasien kanker. Penanda tumor tersebut dapat digunakan untuk perkirakan prognosis, mendeteksi kanker setelah terapi, evaluasi respons terhadap terapi, dan melihat resistensi kanker terhadap terapi. Tidak semua peningkatan kadar marker tumor menunjukkan adanya kanker. Selain itu, tidak semua orang dengan jenis kanker tertentu memiliki kadar marker yang tinggi. Oleh karena itu, pengukuran marker umumnya digabungkan dengan hasil uji lain, seperti biopsi atau pencitraan alam diagnosis kanker. Pada beberapa jenis kanker, kadar marker dapat mencerminkan stadium, misalnya alpha-fetoprotein di dalam darah digunakan untuk menilai stadium, memperkirakan prognosis, dan mengikuti respons terhadap terapi. Gambar 1. Marker tumor pada kanker
  • 2. Jenis-jenis marker tumor untuk berbagai jenis kanker: 1. Prostate-Specific Antigen (PSA) Kanker prostat merupakan salah satu kasus kanker yang memiliki prevalensi paling banyak d di wilayah dunia Barat. Kanker prostat adalah penyebab mortalitas kelima akibat kanker pada pria di seluruh dunia. Skrining kanker prostat dengan marker serum prostate-specific antigen (PSA) bertujuan untuk mendeteksi keberadaan kanker prostat pada tahap awal untuk mencegah fatalitas yang besar. Namun, skrining juga dapat meningkatkan bahaya overdiagnosis dan komplikasi terapi. Uji PSA rutin dengan pemeriksaan rektal digital (DRE) merupakan kombinasi khusus skrining kanker prostat. Prostate-specific antigen (PSA) adalah enzim protease serin yang diproduksi oleh epitel kolumnar jaringan prostat. Setelah produksi, PSA akan melewati lapisan sel basal, sel endotel, dan membran kapiler untuk memasuki sirkulasi sistemik. Molekul PSA berfungsi dalam mencegah koagulasi semen dengan memecah protein semenogelin dan fibronektin menjadi peptida lebih kecil sehingga memfasilitasi fertilisasi. Seiring bertambahnya usia, produksi PSA meningkat sehingga kondisi seperti hiperplasia prostat jinak dapat terjadi. Infeksi, trauma, inflamasi, dan benign prostatic hyperplasia (BPH) dapat meningkatkan kadar serum PSA dan menyebabkan penurunan spesifisitas nilai laboratorium untuk digunakan dalam memprediksi kanker prostat. Dalam diagnosis kanker prostat, nilai PSA lebih dari 4 ng/mL merupakan prediksi utama untuk melakukan skrining lanjutan. Total serum PSA terdiri dari tiga isoform dengan konsentrasi yang sama, yaitu intact-free PSA, pro-PSA, dan BPH associated-PSA (BPSA). Ketiga isoform tersebut telah dipelajari sebagai biomarker potensial untuk diferensiasi penyebab peningkatan PSA. 2. Alpha-fetoprotein (AFP) Karsinoma hepatoseluler (HCC) merupakan salah satu kanker paling invasif dan penyebab utama ketiga kematian akibat kanker di seluruh dunia. Salah satu teknik diagnosis kanker hati yaitu menggunakan skrining marker alpha-fetoprotein (AFP). Pada penderita penyakit hati kronis, peningkatan kadar AFP serum yang berkelanjutan terbukti menjadi salah satu faktor risiko kanker hati. Alpha-fetoprotein (AFP) adalah protein plasma yang diproduksi oleh kantung kuning telur embrio dan hati fetus. Kadar AFP di dalam serum, cairan ketuban, dan urin berfungsi sebagai uji skrining untuk kelainan bawaan, kelainan kromosom, dan patologi, termasuk tumor dan kanker. Menurut meta-analisis nilai efisiensi diagnostik untuk kanker hati yaitu AFP ≥ 200 ng/mL. Namun, berbagai studi mengungkapkan bahwa nilai ambang untuk tidak selalu sama pada berbagai populasi sehingga ambang optimal AFP untuk diagnosis kanker hati masih kontroversial. Kadar AFP normal untuk orang dewasa berkisar 10-20 ng/mL.
  • 3. 3. Carcinoembryonic antigen (CEA) Kanker kolorektal (CRC) adalah kanker ketiga yang paling umum didiagnosis dan memiliki mortalitas yang tinggi di dunia. Carcinoembryonic antigen (CEA) adalah glikoprotein onkofetal yang biasanya diekspresikan oleh sel mukosa. Meskipun sering dikaitkan dengan kanker kolorektal, CEA juga dapat meningkat pada keganasan kanker lain seperti payudara, hati, perut, ovarium, pankreas dan kebiasaan. Sensitivitas dan spesifisitas kadar CEA merupakan topik yang masih diperdebatkan dalam diagnosis, prognosis, dan tindak lanjut untuk kanker kolorektal. Kadar CEA sebagai nilai referensi yaitu sebesar 5 ng/mL. 4. Human Epididymis Protein 4 (HE4) Kanker ovarium epitelial (EOC) merupakan subtipe histologis dari empat subtipe histologis utama kanker ovarium. Subtipe lainnya yaitu serous, endometrioid, clear cell, dan mucinous. Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan biomarker baru seperti protein epididimis manusia 4 (HE4) mampu meningkatkan sensitivitas dan spesifisitas diagnosis kanker ovarium. Molekul HE4 banyak diekspresikan di saluran reproduksi dan pernapasan. Pada kasus EOC, HE4 diekspresikan secara eksesif. Molekul HE4 adalah glikoprotein famili inhibitor protease serin (protein domain WAP) dan berperan dalam karsinogenesis, perkembangan tumor, dan metastasis. Glikoprotein ini diproduksi di epitel kelenjar normal saluran reproduksi, tubulus ginjal, dan epitel pernapasan. Kadar normal HE4 yang digunakan oleh berbagai laboratorium berbeda-beda, sehingga disarankan untuk menetapkan norma yang konsisten untuk populasi tertentu. Secara umum, norma untuk wanita premenopause <70 pmol/l dan wanita pascamenopause <140 pmol/l. 5. Cancer Antigen 125 (CA125) Cancer Antigen 125 (CA125) adalah marker tumor antigenik yang umumnya diekspresikan oleh neoplasma ovarium epitel dan jaringan lain seperti sel yang melapisi endometrium, tuba falopi, pleura, peritoneum, dan perikardium. Molekul marker ini diekspresikan sebagai protein terikat membran pada permukaan sel yang mengalami diferensiasi metaplastik menjadi epitel tipe Müllerian atau dilepaskan ke dalam cairan tubuh.CA125 serum banyak digunakan sebagai biomarker investigasi kanker ovarium. Wanita dengan gejala kemungkinan kanker ovarium epitel disarankan melakukan uji untuk CA125. Kadar yang dimungkinkan untuk melakukan perawatan primer yaitu ketika kadar CA125 ≥ 35 U/mL. Meskipun banyak studi telah dilakukan untuk menganalisis fungsi CA125, peran marker tersebut dalam kesehatan dan penyakit masih belum sepenuhnya dipahami. Berdasarkan karakteristik khusus dari oligosakarida, maka diasumsikan menunjukkan peran CA125 dalam respon imun yang dimediasi sel. Salah satu studi membuktikan bahwa CA125 mampu melemahkan lisis komplemen sel yang sensitif antibodi. Molekul protein antigenik ini dapat mengubah fenotip sel NK melalui pengikatan langsung ke sel ini atau sel imun lainnya.
  • 4. REFERENSI: 1. Cabarkapa S, Perera M, McGrath S, Lawrentschuk N. Prostate cancer screening with prostate-specific antigen: A guide to the guidelines. Prostate Int. 2016 Dec;4(4):125- 129. [link] 2. Ilic D, Djulbegovic M, Jung JH, Hwang EC, Zhou Q, Cleves A, Agoritsas T, Dahm P. Prostate cancer screening with prostate-specific antigen (PSA) test: a systematic review and meta-analysis. BMJ. 2018 Sep 5;362:k3519. [link] 3. David MK, Leslie SW. Prostate Specific Antigen. [Updated 2020 Jun 9]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. [link] 4. Osredkar J, Kumer K, Fabjan T, Hlebič G, Podnar B, Lenart G, Smrkolj T. The performance of [-2]proPSA and prostate health index tumor markers in prostate cancer diagnosis. LaboratoriumsMedizin, 2016. 40 (6): 419-424. [link] 5. Zhang J, Chen G, Zhang P, Zhang J, Li X, Gan D, Cao X, Han M, Du H, Ye Y. The threshold of alpha-fetoprotein (AFP) for the diagnosis of hepatocellular carcinoma: A systematic review and meta-analysis. PLoS One. 2020 Feb 13;15(2):e0228857. [link] 6. Kelly SL, Bird TG. The Evolution of the Use of Serum Alpha-fetoprotein in Clinical Liver Cancer Surveillance. J Immunobiol. 2016 Dec 31;1(4):1000116. [link] 7. Adigun OO, Yarrarapu SNS, Khetarpal S. Alpha Fetoprotein. [Updated 2020 Sep 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. [link] 8. Su BB, Shi H, Wan J. Role of serum carcinoembryonic antigen in the detection of colorectal cancer before and after surgical resection. World J Gastroenterol. 2012 May 7;18(17):2121-6. [link] 9. Asad-Ur-Rahman F, Saif MW. Elevated Level of Serum Carcinoembryonic Antigen (CEA) and Search for a Malignancy: A Case Report. Cureus. 2016 Jun 20;8(6):e648. [link] 10. Tong G, Xu W, Zhang G, Liu J, Zheng Z, Chen Y, Niu P, Xu X. The role of tissue and serum carcinoembryonic antigen in stages I to III of colorectal cancer-A retrospective cohort study. Cancer Med. 2018 Nov;7(11):5327-5338. [link] 11. Fujiwara H, Suzuki M, Takeshima N, Takizawa K, Kimura E, Nakanishi T, Yamada K, Takano H, Sasaki H, Koyama K, Ochiai K. Evaluation of human epididymis protein 4 (HE4) and Risk of Ovarian Malignancy Algorithm (ROMA) as diagnostic tools of type I and type II epithelial ovarian cancer in Japanese women. Tumour Biol. 2015 Feb;36(2):1045-53. [link] 12. Camille C. Gunderson, Robert S. Mannel, Philip J. Di Saia. Adnexal Masses. In Editor(s): Philip J. DiSaia, (et al.): Clinical Gynecologic Oncology (Ninth Edition). Elsevier. 2018. Pages 231-252. Ed 4. [link] 13. Gasiorowska E, Kluz T, Lipski D, Warchoł W, Tykarski A, and Nowak-Markwitz E. Human Epididymis Protein 4 (HE4) Reference Limits in Polish Population of Healthy Women, Pregnant Women, and Women with Benign Ovarian Tumors. Disease Markers. HINDAWI. 2019, (2019). [link] 14. Marijn M. Speeckaert, Reinhart Speeckaert, Joris R. Delanghe. Chapter One - Human Epididymis Protein 4 in Cancer Diagnostics: A Promising and Reliable Tumor
  • 5. Marker. In Editor(s): Gregory S. Makowski: Advances in Clinical Chemistry. Elsevier. Volume 59 (2013). Pages 1-21. [link] 15. Funston G, Hamilton W, Abel G, Crosbie EJ, Rous B, Walter FM. The diagnostic performance of CA125 for the detection of ovarian and non-ovarian cancer in primary care: A population-based cohort study. PLoS Med. 2020 Oct 28;17(10):e1003295. [link] 16. Gandhi T, Bhatt H. Cancer Antigen 125. [Updated 2020 Sep 1]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. [link] 17. Scholler N, Urban N. CA125 in ovarian cancer. Biomark Med. 2007 Dec;1(4):513-23. [link] PT. INDOGEN INTERTAMA Jl. Raya Cilangkap No. 111 RT 004/001 Cilangkap Cipayung Jakarta Timur 13870 Telp/Fax : 021-84310148 Mobile : +628138792740 Email : marketing.indogen@gmail.com Website : www.indogen.id