Dokumen tersebut membahas tentang obat-obat antikanker, meliputi kelompok obat seperti senyawa pengalkilasi, antimetabolit, antikanker produk alam, dan hormon. Juga dibahas mengenai hubungan antara struktur kimia obat-obat tersebut dengan mekanisme farmakologis dan aktivitasnya sebagai agen kemoterapi. Selain itu, dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai pilihan pengobatan kanker
2. Obat antikanker adalah senyawa
kemoterapeutik yang digunakan untuk
pengobatan tumor / kanker.
Tujuan utama kemoterapi kanker adalah
merusak secara selektif sel tumor yang
berbahaya tanpa mengganggu sel normal.
Obat antikanker sering disebut juga
sebagai sitotoksik, sitostatik atau
antineoplasma.
Obat antikanker dibagi menjadi : senyawa
pengalkilasi, antimetabolit, antikanker
produk alam, hormon, dan golongan lain-
lain.
3. Pembedahan, terutama untuk
tumor padat yang terlokalisasi.
Radiasi, pengobatan penunjang
sesudah pembedahan.
Kemoterapi, pengobatan tumor
yang tidak terlokalisasi.
Endokrinoterapi, penggunaan
hormon tertentu untuk pengobatan
tumor pada organ yang
poliferasinya tergantung hormon.
Imunoterapi, berperan penting
dalam pencegahan
mikrometastasis.
7. Purin / Pirimidin Nukleotida DNA
Enzim
Ribosom
antagonis asam folat
antagonis purin / pirimidin senyawa pengalkilasi /
Mitomisin C
steroid
RNA massenger
daktinomisin
RNA transfer
alkaloidVinca
asam amino
8. Senyawa pengalkilasi merupakan senyawa reaktif
yang dapat mengalkilasi DNA, RNA dan enzim-
enzim tertentu.
Senyawa pengalkilasi dapat membentuk senyawa
kationik antara yang tidak stabil, diikuti
pemecahan cincin membentuk ion karbonium
reaktif yang kemudian mengadakan ikatan kovalen
dengan DNA, RNA atau enzim sehingga
menghambat mitosis sehingga menghambat
pertumbuhan sel kanker.
Contoh senyawa pengalkilasi : mekloretamin,
klorambusil, melfalen, siklofosfamid, ifosfamid,
busulfan, karmustin, tiotepa, prokarbazin, dan
mitomisin C.
H 3C N
CH 2CH 2Cl
CH 2CH 2Cl
Mekloretamin
H3C N
CH2CH2Cl
CH2CH2
+
Ion Karbonium reaktif
9. R N
CH2CH2Cl
CH2CH2Cl
Struktur Umum :
R Nama Obat
CH3 Mekl or etamin
CH2CH2CH2COOH
CH2CH COOH
NH2
Klorambusil
Melfalen
NH
P
O
O
Siklofosfamid
Klorambusil bekerja lebih lambat
dengan efek samping yang rendah
dibandingkan turunan nitrogen
mustar.
Siklofosfamid adalah suatu pro-
drug yang dalam hati diubah
menjadi 4-hidroksiklofosfamid dan
kemudian menjadi bentuk rantai
terbuka yang kemudian
terdekomposisi menjadi fosforamid
mustar dan kemudian menjadi ion
aziridinium yang aktif sebagai
pengalkilasi
P
S
N
NN C H 2
C H 2
H 2C
C H 2
C H 2
H 2C
Tiotepa
Tiotepa mengandung tiga gugus etilenimin
aktif yang dapat mengalkilasi guanin pada
posisi N-7.
10. Antimetabolit adalah senyawa yang dapat menghambat jalur
metabolik yang penting untuk kehidupan dan reproduksi sel
kanker, melalui penghambatan asam folat, purin, pirimidin, dan
asam amino, serta jalur nukleosida pirimidin yang diperlkan pada
sintesis DNA.
Struktur antimetabolit berhubungan erat dengan struktur
metabolit normal dan bersifat sebagai antagonis.
Berdasarkan sifat antagonisnya, antimetabolit dibagi menjadi :
antagonis pirimidin (5-fluorourasil, sitarabin, tegafur,
floksuridin), ant. purin (6-merkaptopurin, azatioprin, tioguanin),
ant. asam folat (aminopterin, metotreksat, ketotreksat), dan
ant. asam amino (azaserin, 6-diazo-5-okso-L-norleusin / DON).
11. H N
N
R1
R2
O
O
R1 R 2 nama oba t
H H urasil
CH 3 H timin
F H 5-fluorourasil
F
O
tegafur
F
OH O CH 2
H O
floksuridin
Tegafur adalah pro-drug yang dimetabolisme secara perlahan-lahan menjadi 5-
fluorourasil aktif sehingga masa kerja obat lebih panjang.
Floksuridin dan 5-fluorourasil menjadi aktif setelah mengalami anabolisme
menjadi 5-fluoro-2’deoksiuridin 5’-monofosfat yang menghambat timidilat
sintetase sehingga menghambat metilasi asam deoksiuridilat menjadi asam
timidilat sehingga mencegah sintesis DNA dan menyebabkan kematian sel
kanker.
12. N H
N
N
H N
O
Hipoksantin
N H
N
N
N
S H
6-Merkaptopurin
N H
N
N
N
S
N
N
C H 3O 2N
Azatioprin
N
N
N
NH2N
CH2
R1
N
R2
CONH CH
COOH
CH2CH2COOH
R 1 R 2
OH H asam folat
NH2 H aminopt erin
NH2 CH3 metrotreksat
Azatioprin adalah prodrug 6-merkaptopurin yang akan
diubah menjadi senyawa induk aktif dan 1-metil-4-nitro-
tioimidazol.
6-merkaptopurin bekerja dengan menghambat tahap
pertama biosintesis nukleotida purin , senyawa ini dapat
menggantikan secara khas hipoxantin (senyawa antara pada
sintesis DNA) dalam tubuh diubah menjadi ribonukleotida
aktif, 6-tioinosinat yang dapat mempengaruhi sejumlah jalur
metabolik penting untuk pertumbuhan dan mitosis sel.
Aminopterin dan metotreksat memiliki struktur mirip asam
folat, bekerja dengan menghambat secara bersaing
dihidrofolat reduktase sehingga sintesis DNA, RNA dan
protein terhambat. antagonis asam folat juga menghambat
enzim timidilat sintetase dan menyebabkan kematian sel
karena kekurangan timin.
13. Antikanker produk alam adalah
senyawa yang dihasilkan dari
produk alam dan berkhasiat
sebagai antikanker.
Antikanker produk alam dibagi
menjadi : antibiotika antikanker
(mitomisin, daktinomisin,
doksorubisin, bleomisin,
mitramisin), antikanker produk
tanaman (vinbalstin, vinkristin,
etoposida), dan antikanker
produk rekayasa genetika
(antineoplaston, interferon a-
2a, interferon a-2b, avaron).
14. NH
H3CO
N
COOCH3
R
N
CH2CH3
C
C
O
H3CO
O
H3CO
N
OH
CH2CH3
R
CH 3 V inbl astin
CH O V inkr istin
Alkaloida vinca, seperti vinblastin dan
vinkristin diisolasi dari tanaman Vinca rosea
Linn.
Mekanisme kerjanya dengan mengikat tubuli
dan menghambat pembentukan komponen
mikrotubuli pada kumparan mitosis sehingga
metafase berhenti.
Vinkristin memiliki aktivitas lebih besar
dibandingkan vinblastin karena memiliki
kemampuan penetrasi ke dalam sel kanker
yang lebih baik.
15. Possible Mechanisms of Cancer Prevention by
Selenium :
1. Role of selenoenzymes.
2. Effects on carcinogen metabolism .
3. Effects upon immunity.
4. Anti-tumorigenic Se metabolites.
5. Induction of apoptosis.
6. Regulation of DNA synthesis.
7. Inhibition of angiogenesis.
8. Overcoming oxidative stress
H2N
SeH
CO2H
Selenocysteine
SeH
OCH3
CH2SeCN
16. Novel Selenazolidine Prodrugs of Selenocysteine
as Potential Cancer Chemopreventive Agents.
N
H
Se
R
OH
O
The various substituents (R) at
the C-2 position of the ring
provide a way to fine-tune
pharmacokinetic parameters
and selenocysteine release
mechanisms. They may allow
also the development of critical
structure-activity relationships
for cancer chemoprevention.
17.
18. Carilah hubungan antara struktur dan
aktivitas obat-obat antikanker yang meliputi :
Kajian kasus dan pilihan obatnya.
Struktur obat dan penjelasannya
Mekanisme farmakologis obat tersebut
Hubungan antara struktur dan aktivitas obat
tersebut
Serta penjelasan lainnya yang penting mengenai
struktur dan aktivitas obat tersebut.
19. Hatur nuhun pisan …
Jangan lupa untuk
mencari literatur
dan
sumberbelajar
baik melalui buku,
jurnal, artikel,
internet dsb. dan
selalu aktiv dalam
diskusi selama
kuliah
berlangsung.