INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
Mind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docx
1. KASUS 3
Ny T usia 52 tahun datang ke BPM Salma mengeluh sudah satu tahun berhenti menstruasi, keluhan ringan seperti badan berkeringat
dan hotflash dirasakan klien, ditambah keluhan lain seperti mudah lelah, beser, dyspareuni serta keluar darah setelah sexual
intercourse. Pada pemeriksaan fisik didapat hasil: TD 100/60 mmhg, n72x/m, S36 R 24x/m. Pemeriksaan inspekulo, hasil : terdapat
keputihan encer, kecokelatan campur darah dan berbau busuk. Dilakukan juga pemeriksaan penunjang sederhana seperti Hb, hasil 11
gr% dan IVA, hasil terlihat gambaran putih di sekitar. serviks.
Pertanyaan pemicu
1. Apakah keluhan-keluhan yang dirasakan oleh Ny S merupakan hal normal atau adakah patologi yang ditemukan pada kasus di atas?
Jelaskan!
2. Terkait data diri yang berhubungan dengan penyakit/ diagnosa yang akan ditegakkan dan dalam rangka mengkaji permasalahan
klien, apa lagi yang harus ditanyakan selain umur?
3. Buatlah mind map dan dokumentasi asuhan kebidanan (SOAP) dari kasus tersebut di atas.
4. Berdasarkan gambaran hasil IVA, fokus penatalaksanaan yang harus diberikan berupa apa saja? Jelaskan
2. Sumber :
Kusmiran, Eny. (2013). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta : Salemba Medika
Santi, N., dkk (2022). Manajemen Asuhan Kebidanan Perimenopause pada Ny “N” dengan Menstruasi Tidak Teratur di Puskesmas Kassi-
Kassi Kota Makassar Tahun 2021. Jurnal Midwifery vol 4 no 1 hal 19-29. [Online] tersedia: https://journal3.uin-
alauddin.ac.id/index.php/jmidwifery/article/view/25732
Sari, E. M., Dewita, Fitri, Y., Hanifah, A. N., Yurrissetiowati, Yuliawati, D. (2022). Buku Ajar Perimenopause Kebidanan. Jakarta:
Mahakarya Citra Utama.
Wulandari, S., dkk. (2023). Asuhan Remaja Dan Perimenopause. Padang: PT Global Eksekutif Teknologi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Pedoman Nasional Pelayanan
Kedokteran Kanker Serviks. Jakarta; Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
3. Perubahan Fisiologis Perimenopause
A. Perubahan sistem endokrin
B. Perubahan Sistem Reproduksi
C. Sistem Muskuloskeletal
D. Sistem Kardiovaskuler
E. Sistem Pencernaan
F. Sistem Pernapasan
G. Sistem persyarafan
H. Sistem Perkemihan
Pengobatan Perimenopouse
Menurut Brahmana dan Yuliati (2020) pemilihan pengobatan
kanker serviks tergantung stadium kanker, usia, komorbiditas klien
dan rencana penderita untuk hamil lagi. Kartikawati (2013)
pengobatan kanker servik antara lain:
a. Pembedahan
b. Terapi penyinaran (radio terapi)
c. Kemoterapi
d. Paliatif
Penatalaksanaan Perimenopouse
Seorang perempuan bila telah memasuki usia 40 tahun, maka jumlah folikel pada
ovarium akan berkurang. Pada masa perimenopause folikel- folikel mengalami
peningkatan resistensi terhadap rangsangan gonadotropin. Hal ini dapat menyebabkan
pertumbuhan folikel, ovulasi, dan pembentukan korpus luteum dalam siklus ovarium
berhenti perlahan-lahan (Sahir et al., 2021).
Pemeriksaan klinik pada kanker serviks meliputi inspeksi,
kolposkopi, sistoskopi, biopsi serviks, rektoskopi, USG, BNO-
IVP,
foto toraks dan bone scan, CT scan atau MRI, PET scan. Apabil
ada
kecurigaan metastasis ke arah kandung kemih atau rektum harus
dikonfirmasi dengan biopsi dan histologik. Amputasi serviks dan
konisasi dianggap sebagai pemeriksaan klinik pada kanker
Perubahan psikologis Perimenopause
Gejala depresi lebih mungkin dilaporkan oleh wanita yang mengalami
perimenopause. Depresi mayor ternyata lebih mungkin terjadi pada
wanita selama transisi menopause akhir. Penting untuk membedakan
gejala depresi, yang terjadi pada sebagian besar wanita, dari mayor
depresi, yang merupakan diagnosis kejiwaan yang jauh lebih serius.
SWAN menemukan prevalensi gejala depresi pada wanita pada masa
premenopause sebesar 20,9%, pada masa perimenopause sebesar
27,8% dan turun menjadi 22% oleh postmenopause
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan klinik pada kanker serviks meliputi inspeksi,
kolposkopi, sistoskopi, biopsi serviks, rektoskopi, USG, BNO-
IVP, foto toraks dan bone scan, CT scan atau MRI, PET scan.
Apabil ada kecurigaan metastasis ke arah kandung kemih atau
rektum harus dikonfirmasi dengan biopsi dan histologik.
Amputasi serviks dan konisasi dianggap sebagai pemeriksaan
klinik pada kanker serviks. Khususnya pemeriksaan sistoskopi
dan rektoskopi hnaya dilakukan pada kasus dengan stadium IB2
atau lebih. Pemeriksaan seperti arteriografi, venografi,
limfoangiografi, laparoskopi, dan Fine
Needle Aspiration (FNA) dapat dilakukan sebagai opsinal yang
bermanfaat sebagai rencana pengobatan tetapi tidak dapat
merubah stadium klinik. Dalam persiapan pengobatan perlu
dilakukan pemeriksaan darah tepi lengkap, dan kimia darah.
Pemeriksaan faktor pembekuan darah perlu dilakukan apabila
rencana pengobatan dilakukan dengan operasi. Pemeriksaan
opsional dilakukan dengan petanda tumor SCC (untuk
skuamosa) atau CEA atau Ca-125 (untuk adenokarsinoma)
(Kementrian Kesehatan RI Komite
Penanggulangan Kanker Nasional, 2015)
4. Perimenopause
Dengan Kanker
Serviks
SUBJEKTIF
Ny T usia 52 tahun datang ke BPM Salma mengeluh sudah satu
tahun berhenti menstruasi, keluhan ringan seperti badan
berkeringat dan hotflash dirasakan klien, ditambah keluhan lain
seperti mudah lelah, beser, dyspareuni serta keluar darah
setelah sexual intercourse
OBJEKTIF
TD 100/60 mmhg, n72x/m, S36 R 24x/m. Pemeriksaan inspekulo, hasil :
terdapat keputihan encer, kecokelatan campur darah dan berbau
busuk. Dilakukan juga pemeriksaan penunjang sederhana seperti Hb,
hasil 11 gr% dan IVA, hasil terlihat gambaran putih di sekitar. serviks.
ASSESMENT
Ny. T usia 52th dalam masa perimenopause
dengan Kanker serviks
Definisi Perimenopouse
Perimenopause adalah suatu keadaan seorang wanita mengalami masa keluhan puncak yang
terjadi pada 1-2 tahun sebelum dan sesudah menopause. Pada masa ini wanita mengalami
haid secara total (Locsin & Salvador, 2021).
Perimenopause dimulai dengan munculnya tanda-tanda dan gejala awal perubahan dari
sistem tubuh ketika siklus menstruasi mulai tidak teratur. Perimenopause dapat terjadi pada
awal usia 30-an dan berakhir 1 tahun setelah siklus menstruasi berakhir. Rata-rata terjadi
pada usia 47-51 tahun.
Tanda dan Gejala Kanker Serviks
Pada tahap awal, terjadinya Kanker serviks tidak ada
gejala-gejala khusus. Biasanya timbul gejala berupa
amenorhea, ketidakteraturan siklus haid, hipermenorhea,
dan penyaluran sekret vagina yang sering atau perdarahan
intermenstrual, post koitus serta latihan berat. Perdarahan
yang khas terjadi pada penyakit ini yaitu darah yang keluar
berbentuk mukoid.
Etiologi Perimenopause
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan resiko
terjadinya perimenopause secara dini, adalah
sebagai berikut:merokok, riwayat keluarga
menopouse dini,terapi kanker dengan kemoterapi
Terapi kanker dengan kemoterapi, histerektomi
(pengangkatan rahim)
Patofisiologi Kanker Serviks
Perkembangan kanker invasif berawal dari
terjadinya lesi neoplastik di lapisan epitel
serviks, dimulai dari neoplasia intraepitel
serviks (NIS) 1, NIS 2, NIS 3 atau karsinoma in
situ (KIS). Setelah menembus membrana basalis
sekanjutnya akan berkembang menjadi
karsinoma mikroinvasif dan invasif.
Pemeriksaan sitologi papsmear dapat digunakan
sebagai skrining, sedangkan untuk pemeriksaan
histopatologik sebagai konfirmasi diagnostik
(Andrijono et al., 2017)
Tanda dan gejala Perimenopause
Sebahagian wanita tidak memiliki gejala dan hanya
mengalami gejala ringan saja, namun umumnya
wanita mengalami tanda dan gejala sebagai berikut:
haid tidak teratur, perubahan suasana hati,
berkeringat berlebih di malam hari, jantung
berdebar-debar, penurunan daya ingat (mudah lupa)
,cepat kelelahan, hot flashes, mengalami gangguan
tidur, penurunan libido, sering buang air kecil,
depresi
Patofisiologi Perimenopouse
Seorang perempuan bila telah memasuki usia 40 tahun, maka
jumlah folikel pada ovarium akan berkurang. Pada masa
perimenopause folikel- folikel mengalami peningkatan resistensi
terhadap rangsangan gonadotropin. Hal ini dapat menyebabkan
pertumbuhan folikel, ovulasi, dan pembentukan korpus luteum
dalam siklus ovarium berhenti perlahan-lahan (Sahir et al., 2021).
Definisi Kanker Serviks
Kanker serviks merupakan keganasan yang berasal dari serviks.
Serviks merupakan sepertiga bagian bawah uterus, berbentuk
silindris, menonjol dan berhubungan dengan vagina melalui ostium
uteri eksternum.
Etiologi Kanker Serviks
HPV tipe onkogenik diyakini sangat penting dalam perkembangan
neoplasma serviks, dan dapat dideteksi pada 99,7% kanker serviks.
Ada 4 langkah utama perkembangan kanker serviks, yaitu:
a. Infeksi HPV onkogenik pada epitel metaplasia dari zona
transformasi serviks.
b. Infeksi HPV persisten.
c. Perkembangan klon sel epitel dari infeksi virus persisten menuju pra
kanker.
d. Perkembangan menjadi kanker dan invasi melalui membran basalis