SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Teori Perkembangan
Kepercayaan
James W. Fowler
Biografi Singkat
James Fowler adalah seorang
profesor, human development theorist, dan
Direktur Pusat Etika dalam Kebijakan
Publik dan Profesi di Universitas Emory di
Atlanta, Georgia. Ditahbiskan di Gereja
Methodis Amerika. Fowler memiliki karir
sebagai pendidik agama.
Dia memegang posisi mengajar di
Harvard Divinity School dan Boston College
pada awal 1970, dan telah mengajar di
Emory University sejak tahun 1977.Dia
adalah seorang ahli di bidang agama dan
psikologi, dan etika dan kehidupan publik,
dan penulis beberapa buku.
Ayahnya adalah Methodis dan ibunya
seorang QuakerMy mother, a Quaker,
adopted his Methodist. Istrinya, Lurline,
adalah seorang Direktur Pendidikan Kristen
di Universitas Drew Theological Seminary,
Madison, New Jersey.
James W. Fowler
Konsep Teori
Fowler
James W. Fowler mengembangkan “Faith Development
Theory”. Teori ini lebih menjurus pada psikologi agama. Namun
pendekatannya membantu kita memahami tahapan
perkembangan kepercayaan individu.
Beragama bagi Fowler adalah bagian dari proses mencari
makna, sebab itu menurutnya manusia adalah meaning maker
(pemberi arti). Manusia adalah subyek yang bermakna dan
memberi/menciptakan makna pada sesuatu atau pada iman
(faith), dan kepercayaan (belief) atau agama.
Sederhananya bagi Fowler ialah ‘faith’ dimengertinya
sebagai sesuatu yang luas dari sekedar ‘kepercayaan’ (belief),
walau keduanya sinonim dengan ‘tindak pengartian’ (upaya
memberi arti/menjelaskan). Sebab kepercayaan menyangkut
mental untuk menciptakan, memelihara dan mentransformasi
arti. Hasilnya adalah apa yang disebutnya sebagai ‘kepercayaan
eksistensial’.
Kepercayaan eksistensial diawali oleh ‘rasa percaya’. Hal tersebut berarti :
kepercayaan sebagai cara seorang pribadi (atau kelompok) melihat hubungannya
dengan orang lain, dengan siapa ia merasa dirinya bersatu berdasarkan latar
belakang sejumlah tujuan dan pengartian yang dimiliki bersama.
kepercayaan sebagai cara tertentu, dengan mana pribadi menafsirkan dan
menjelaskan seluruh peristiwa dan pengalaman yang berlangsung dalam segala
lapangan daya kehidupannya yang majemuk dan kompleks.
kepercayaan sebagai cara pribadi melihat seluruh nilai dan kekuatan yang
merupakan realitas paling akhir dan pasti bagi diri dan sesamanya. Di sini
ditentukan mana ‘gambaran penuntun’ mengenai yang ultim yang akhirnya dapat
menggerakkan dan menjadi acuan hidup kita.
Apa yang disebut percaya tidak sekedar menerima secara taken for granted tetapi
belajar secara kritis melalui praksis. Sebab apa yang menjadi isi kognisi (ajaran)
sesungguhnya adalah kumulasi dari apa yang dialami dalam hidup sehari-hari.
Tahap 0: Kepercayaan Elementer Awal (Primal
Faith)
• Terjadi pada usia 0-3 tahun.
• Tahapan ini disebut “tahapan primal”.
• Benih iman terbentuk oleh rasa percaya si anak
pada orang-orang yang mengasuhnya dan oleh
rasa aman yang dialami di tengah lingkungannya.
Seluruh interaksi timbal-balik antara si anak dan
orang-orang di sekitarnya merupakan titik tolak
bagi perkembangan imannya.
•Terjadi pada usia 3-7 tahun
•Tahapan ini disebut tahapan intuitif proyektif
•Dunia pengalaman sudah mulai disusun oleh
pengalaman inderawi dan kesan-kesan
emosional yang kuat, namun diangkat ke dalam
imajinasi.
•Anak aktif bertanya, mereka kesulitan
membedakan kenyataan dan fantasi.
•Anak memahami atau membayangkan Tuhan
sebagai tokoh yang dikaguminya.
Tahap 1: Kepercayaan Intuitif-Proyektif (Intuitive-Projective
Faith)
• Terjadi pada usia 7-12 tahun.
• Tahapan ini disebut “tahapan mistis literal”.
• Yang paling berperan dalam perkembangan iman anak
adalah kelompok atau institusi kemasyarakatan yang
paling dekat dengannya, misalnya kelompok pembinaan
agama, sekolah, atau kelompok sekolah berfungsi
sebagai sumber pengajaran iman.
• Pengajaran paling mengena kalau disampaikan dalam
bentuk kisah-kisah yang bernuansa rekaan. Tuturan
pengajaran lewat kisah rekaan cenderung diterima.
Tahap 2: Kepercayaan Mitis-Harfiah (Mithic-Literal
Faith)
Tahap 3: Kepercayaan Sintetis-Konvensional (Synthetic-
Conventional Faith)
• Terjadi pada usia 12-20 tahun.
• Muncul kemampuan kognitif baru, yaitu operasi-operasi
formal, maka remaja mulai mengambil alih pandangan pribadi
rang lain menurut pola pengambilan perspektif antar-pribadi
secara timbal balik.
• Sudah ada kemampuan menyusun gambaran percaya,
termasuk kepada Tuhan.
• Interpersonal yang ada membuat dunia ini menjadi hidup dan
individu dapat berpikir tentang hipotetis untuk 'mensintesis'
iman yang masih umum.
Tahap 4: Kepercayaan Individuatif-Reflektif (Individuative-
Reflective Faith)
Terjadi pada usia 20 tahun ke atas.
Ditandai adanya refleksi kritis atas semua
pendapat,keyakinan,&nilai lama.
‘Individuatif’, saat itulah manusia tidak semata-
mata bergantung pada orang lain, tetapi sadar
akan tanggung jawab dan komitmen.
Ada dua perubahan utama dalam tahap ini:
Individuasi dan refleksi kritis.
Tahap 5: Kepercayaan Eksistensial Konjungtif
(Conjunctive Faith)
• Terjadi pada usia 35 tahun ke atas.
• ditandai suatu keterbukaan dan perhatian
baru terhadap adanya polaritas, ketegangan,
paradoks, & ambiguitas dalam hidupnya.
• Tahap ini melibatkan kemampuan untuk terus
bersama sebagai cara untuk mengungkapkan
suatu kesadaran baru bahwa kebenaran lebih
beragam dan kompleks dibanding yang
sebelumnya diyakini.
Tahap 6: Kepercayaan Eksistensial yang Universalitas
(Universalizing Faith)
• Terjadi pada usia 45 tahun ke atas.
• Gaya hidup langsung berakar pada kesatuan dengan
Tuhan, yaitu pusat nilai, kekuasaan dan keterlibatan
yang terdalam.
• Ada rasa keutuhan dan keinginan untuk bertindak
berdasarkan apa yang baik bagi semua orang.
Mereka memiliki mimpi dan akan bertindak dengan
komitmen yang mendalam, seringkali juga dengan
biaya pribadi.
Aplikasi Teori Fowler
Dalam aplikasinya, perkembangan iman individu biasanya berlangsung
dalam konteks atau ruang lingkup yang diwarnai oleh beberapa hal berikut,
yaitu :
•Teladan tokoh-tokoh identifikasi
•Suasana
•Pengajaran
•Komunikasi
Seorang remaja belasan tahun tentunya akan berbeda dengan orang
dewasa dalam menyikapi iman yang ada dalam dirinya. Orang dewasa lebih
memiliki kesadaran yang tinggi, sehingga tidak heran jika kita menemukan
orang dewasa yang begitu taat beragama, padahal di masa mudanya ia adalah
seorang yang acuh tak acuh. Namun tidak menutupi pula, pada usia yang lebih
dini, sebelum dikatakan dewasa sepenuhnya, seorang individu sudah
berkembang lebih cepat dalam pemahaman imannya.
Dalam kehidupan, tahapan-tahapan perkembangan iman
tersebut perlu diperhatikan dalam melakukan pendidikan agama,
setidaknya bagi diri sendiri. Dengan mengetahui tahapan-tahapan
tersebut, hal tersebut akan mempermudah kita dalam memahami
perkembangan iman yang terjadi pada diri sendiri. Apabila terjadi
hambatan pada tahap tersebut, kita akan mampu mencari
solusinya, meskipun bisa saja dengan campur tangan orang lain.

More Related Content

What's hot

MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usiaMAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usiaSukmawijaya15
 
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Ikha Mardiyah
 
Dewasa madya
Dewasa madyaDewasa madya
Dewasa madyaelmakrufi
 
Sensasi dan persepsi
Sensasi  dan persepsi Sensasi  dan persepsi
Sensasi dan persepsi suher lambang
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...Istna Zakia Iriana
 
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratPsikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratHaristian Sahroni Putra
 
Hidup yang dipimpin oleh Roh kelas X SMA
Hidup yang dipimpin oleh Roh kelas X SMAHidup yang dipimpin oleh Roh kelas X SMA
Hidup yang dipimpin oleh Roh kelas X SMASabam Sitinjak
 
Kanonisasi Perjanjian Lama
Kanonisasi Perjanjian LamaKanonisasi Perjanjian Lama
Kanonisasi Perjanjian LamaTheos Anner II
 
Doktrin Allah Dasar (DAD)
Doktrin Allah Dasar (DAD)Doktrin Allah Dasar (DAD)
Doktrin Allah Dasar (DAD)SABDA
 
Pembentukan Disiplin Rohani (PDR)
Pembentukan Disiplin Rohani (PDR)Pembentukan Disiplin Rohani (PDR)
Pembentukan Disiplin Rohani (PDR)SABDA
 
perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikan
perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikanperkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikan
perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikanJeanny Jannah
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaranelmakrufi
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Dina Haya Sufya
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudAgung Andi Nurul Patta
 
Perkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa AkhirPerkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa AkhirAi Nurhasanah
 
Paper Kasih Karunia (Anugerah) Allah
Paper Kasih Karunia (Anugerah) AllahPaper Kasih Karunia (Anugerah) Allah
Paper Kasih Karunia (Anugerah) AllahALDOMARADONA
 

What's hot (20)

MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usiaMAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
 
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
 
Dewasa madya
Dewasa madyaDewasa madya
Dewasa madya
 
Sensasi dan persepsi
Sensasi  dan persepsi Sensasi  dan persepsi
Sensasi dan persepsi
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
 
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratPsikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
 
Hidup yang dipimpin oleh Roh kelas X SMA
Hidup yang dipimpin oleh Roh kelas X SMAHidup yang dipimpin oleh Roh kelas X SMA
Hidup yang dipimpin oleh Roh kelas X SMA
 
Paper filipi
Paper filipiPaper filipi
Paper filipi
 
Kanonisasi Perjanjian Lama
Kanonisasi Perjanjian LamaKanonisasi Perjanjian Lama
Kanonisasi Perjanjian Lama
 
Teori belajar humanisme
Teori belajar humanismeTeori belajar humanisme
Teori belajar humanisme
 
Doktrin Allah Dasar (DAD)
Doktrin Allah Dasar (DAD)Doktrin Allah Dasar (DAD)
Doktrin Allah Dasar (DAD)
 
Pembentukan Disiplin Rohani (PDR)
Pembentukan Disiplin Rohani (PDR)Pembentukan Disiplin Rohani (PDR)
Pembentukan Disiplin Rohani (PDR)
 
perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikan
perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikanperkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikan
perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikan
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaran
 
PENDEKATAN HUMANISTIK
PENDEKATAN HUMANISTIKPENDEKATAN HUMANISTIK
PENDEKATAN HUMANISTIK
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
 
Roh kudus
Roh kudus Roh kudus
Roh kudus
 
Perkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa AkhirPerkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa Akhir
 
Paper Kasih Karunia (Anugerah) Allah
Paper Kasih Karunia (Anugerah) AllahPaper Kasih Karunia (Anugerah) Allah
Paper Kasih Karunia (Anugerah) Allah
 

Viewers also liked

PRESENTASI ULUMUL QUR'AN (SEMESTER 1)
PRESENTASI ULUMUL QUR'AN (SEMESTER 1) PRESENTASI ULUMUL QUR'AN (SEMESTER 1)
PRESENTASI ULUMUL QUR'AN (SEMESTER 1) Mahrum Assyafa'ah
 
Psikologi islami
Psikologi islamiPsikologi islami
Psikologi islamikholidi14
 
Psikologi agama 1
Psikologi agama 1Psikologi agama 1
Psikologi agama 1elmakrufi
 
Psikologi manusia menurut perspektif islam
Psikologi manusia menurut perspektif islamPsikologi manusia menurut perspektif islam
Psikologi manusia menurut perspektif islamUmmu Mohamed
 
POWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAK
POWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAKPOWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAK
POWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAKmaesaroh_rahmawati
 
Sejarah Psikologi Agama
Sejarah Psikologi AgamaSejarah Psikologi Agama
Sejarah Psikologi Agamaelmakrufi
 
Power Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anPower Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anMythaChan
 
psikologi dalam islam
psikologi dalam islampsikologi dalam islam
psikologi dalam islampsikologi12
 
James Fowler’S Slides
James Fowler’S SlidesJames Fowler’S Slides
James Fowler’S Slidesspbell
 
Tugas review jurnal
Tugas review jurnalTugas review jurnal
Tugas review jurnalAndik Irawan
 
Ppt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anakPpt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anakuncus
 
Teori perkembangan moral
Teori perkembangan moralTeori perkembangan moral
Teori perkembangan moralfara dillah
 
Tugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointTugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointLontongSayoer
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamMarhamah Saleh
 
Ppt perkembangan masa anak awal
Ppt perkembangan masa anak awalPpt perkembangan masa anak awal
Ppt perkembangan masa anak awalkhumairoh
 

Viewers also liked (20)

Al qur'an kalamullah
Al qur'an kalamullahAl qur'an kalamullah
Al qur'an kalamullah
 
PRESENTASI ULUMUL QUR'AN (SEMESTER 1)
PRESENTASI ULUMUL QUR'AN (SEMESTER 1) PRESENTASI ULUMUL QUR'AN (SEMESTER 1)
PRESENTASI ULUMUL QUR'AN (SEMESTER 1)
 
Psikologi islami
Psikologi islamiPsikologi islami
Psikologi islami
 
Psikologi agama 1
Psikologi agama 1Psikologi agama 1
Psikologi agama 1
 
Psikologi manusia menurut perspektif islam
Psikologi manusia menurut perspektif islamPsikologi manusia menurut perspektif islam
Psikologi manusia menurut perspektif islam
 
Psikologi Agama
Psikologi AgamaPsikologi Agama
Psikologi Agama
 
POWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAK
POWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAKPOWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAK
POWER POWER POINT PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR PADA ANAK-ANAK
 
Sejarah Psikologi Agama
Sejarah Psikologi AgamaSejarah Psikologi Agama
Sejarah Psikologi Agama
 
Power Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anPower Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'an
 
Ulumul Quran
Ulumul QuranUlumul Quran
Ulumul Quran
 
psikologi dalam islam
psikologi dalam islampsikologi dalam islam
psikologi dalam islam
 
James Fowler’S Slides
James Fowler’S SlidesJames Fowler’S Slides
James Fowler’S Slides
 
Ppt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'anPpt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'an
 
Tugas review jurnal
Tugas review jurnalTugas review jurnal
Tugas review jurnal
 
Ppt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anakPpt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anak
 
Power point alquran
Power point alquranPower point alquran
Power point alquran
 
Teori perkembangan moral
Teori perkembangan moralTeori perkembangan moral
Teori perkembangan moral
 
Tugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointTugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power point
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
 
Ppt perkembangan masa anak awal
Ppt perkembangan masa anak awalPpt perkembangan masa anak awal
Ppt perkembangan masa anak awal
 

Similar to Fowler

PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docx
PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docxPERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docx
PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docxFerihana
 
perkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptxperkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptxDeskijulianda
 
14. Dimensi Agama pada Anak yang akan menjadi dasar dalam anak melewati prose...
14. Dimensi Agama pada Anak yang akan menjadi dasar dalam anak melewati prose...14. Dimensi Agama pada Anak yang akan menjadi dasar dalam anak melewati prose...
14. Dimensi Agama pada Anak yang akan menjadi dasar dalam anak melewati prose...siskadhewi3
 
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptxPerkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptxardise2
 
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...Rozaidi Yusof
 
Haris krismana ii.a p.e
Haris krismana ii.a p.eHaris krismana ii.a p.e
Haris krismana ii.a p.eRizz Aee
 
PPT KELOMPOK 3.pdf
PPT KELOMPOK 3.pdfPPT KELOMPOK 3.pdf
PPT KELOMPOK 3.pdfsonyrangga1
 
teori tumpuan insan
teori tumpuan insanteori tumpuan insan
teori tumpuan insanzakwan azhar
 
Perkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didikPerkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didikLala DrealMinoz
 
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN  DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN  DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...Irsyadul Ibad
 
Prinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
Prinsip Perkembangan dan PertumbuhanPrinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
Prinsip Perkembangan dan PertumbuhanUnnes
 
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdfPerkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdfrosistrahmawaty1
 
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourselfBig 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourselfSeta Wicaksana
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryzalheri
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryherizal2
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryherizal1234567890
 

Similar to Fowler (20)

Kurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaranKurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaran
 
PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docx
PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docxPERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docx
PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docx
 
perkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptxperkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptx
 
14. Dimensi Agama pada Anak yang akan menjadi dasar dalam anak melewati prose...
14. Dimensi Agama pada Anak yang akan menjadi dasar dalam anak melewati prose...14. Dimensi Agama pada Anak yang akan menjadi dasar dalam anak melewati prose...
14. Dimensi Agama pada Anak yang akan menjadi dasar dalam anak melewati prose...
 
Perkembangan afektif
Perkembangan afektifPerkembangan afektif
Perkembangan afektif
 
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptxPerkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
 
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...
 
Haris krismana ii.a p.e
Haris krismana ii.a p.eHaris krismana ii.a p.e
Haris krismana ii.a p.e
 
PPT KELOMPOK 3.pdf
PPT KELOMPOK 3.pdfPPT KELOMPOK 3.pdf
PPT KELOMPOK 3.pdf
 
TEORI HUMANISTIK
TEORI HUMANISTIKTEORI HUMANISTIK
TEORI HUMANISTIK
 
teori tumpuan insan
teori tumpuan insanteori tumpuan insan
teori tumpuan insan
 
Perkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didikPerkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didik
 
MATERI LPP 3.pptx
MATERI  LPP 3.pptxMATERI  LPP 3.pptx
MATERI LPP 3.pptx
 
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN  DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN  DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
 
Prinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
Prinsip Perkembangan dan PertumbuhanPrinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
Prinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
 
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdfPerkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
 
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourselfBig 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx ary
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx ary
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx ary
 

Fowler

  • 2. Biografi Singkat James Fowler adalah seorang profesor, human development theorist, dan Direktur Pusat Etika dalam Kebijakan Publik dan Profesi di Universitas Emory di Atlanta, Georgia. Ditahbiskan di Gereja Methodis Amerika. Fowler memiliki karir sebagai pendidik agama. Dia memegang posisi mengajar di Harvard Divinity School dan Boston College pada awal 1970, dan telah mengajar di Emory University sejak tahun 1977.Dia adalah seorang ahli di bidang agama dan psikologi, dan etika dan kehidupan publik, dan penulis beberapa buku. Ayahnya adalah Methodis dan ibunya seorang QuakerMy mother, a Quaker, adopted his Methodist. Istrinya, Lurline, adalah seorang Direktur Pendidikan Kristen di Universitas Drew Theological Seminary, Madison, New Jersey. James W. Fowler
  • 3. Konsep Teori Fowler James W. Fowler mengembangkan “Faith Development Theory”. Teori ini lebih menjurus pada psikologi agama. Namun pendekatannya membantu kita memahami tahapan perkembangan kepercayaan individu. Beragama bagi Fowler adalah bagian dari proses mencari makna, sebab itu menurutnya manusia adalah meaning maker (pemberi arti). Manusia adalah subyek yang bermakna dan memberi/menciptakan makna pada sesuatu atau pada iman (faith), dan kepercayaan (belief) atau agama. Sederhananya bagi Fowler ialah ‘faith’ dimengertinya sebagai sesuatu yang luas dari sekedar ‘kepercayaan’ (belief), walau keduanya sinonim dengan ‘tindak pengartian’ (upaya memberi arti/menjelaskan). Sebab kepercayaan menyangkut mental untuk menciptakan, memelihara dan mentransformasi arti. Hasilnya adalah apa yang disebutnya sebagai ‘kepercayaan eksistensial’.
  • 4. Kepercayaan eksistensial diawali oleh ‘rasa percaya’. Hal tersebut berarti : kepercayaan sebagai cara seorang pribadi (atau kelompok) melihat hubungannya dengan orang lain, dengan siapa ia merasa dirinya bersatu berdasarkan latar belakang sejumlah tujuan dan pengartian yang dimiliki bersama. kepercayaan sebagai cara tertentu, dengan mana pribadi menafsirkan dan menjelaskan seluruh peristiwa dan pengalaman yang berlangsung dalam segala lapangan daya kehidupannya yang majemuk dan kompleks. kepercayaan sebagai cara pribadi melihat seluruh nilai dan kekuatan yang merupakan realitas paling akhir dan pasti bagi diri dan sesamanya. Di sini ditentukan mana ‘gambaran penuntun’ mengenai yang ultim yang akhirnya dapat menggerakkan dan menjadi acuan hidup kita. Apa yang disebut percaya tidak sekedar menerima secara taken for granted tetapi belajar secara kritis melalui praksis. Sebab apa yang menjadi isi kognisi (ajaran) sesungguhnya adalah kumulasi dari apa yang dialami dalam hidup sehari-hari.
  • 5.
  • 6. Tahap 0: Kepercayaan Elementer Awal (Primal Faith) • Terjadi pada usia 0-3 tahun. • Tahapan ini disebut “tahapan primal”. • Benih iman terbentuk oleh rasa percaya si anak pada orang-orang yang mengasuhnya dan oleh rasa aman yang dialami di tengah lingkungannya. Seluruh interaksi timbal-balik antara si anak dan orang-orang di sekitarnya merupakan titik tolak bagi perkembangan imannya.
  • 7. •Terjadi pada usia 3-7 tahun •Tahapan ini disebut tahapan intuitif proyektif •Dunia pengalaman sudah mulai disusun oleh pengalaman inderawi dan kesan-kesan emosional yang kuat, namun diangkat ke dalam imajinasi. •Anak aktif bertanya, mereka kesulitan membedakan kenyataan dan fantasi. •Anak memahami atau membayangkan Tuhan sebagai tokoh yang dikaguminya. Tahap 1: Kepercayaan Intuitif-Proyektif (Intuitive-Projective Faith)
  • 8. • Terjadi pada usia 7-12 tahun. • Tahapan ini disebut “tahapan mistis literal”. • Yang paling berperan dalam perkembangan iman anak adalah kelompok atau institusi kemasyarakatan yang paling dekat dengannya, misalnya kelompok pembinaan agama, sekolah, atau kelompok sekolah berfungsi sebagai sumber pengajaran iman. • Pengajaran paling mengena kalau disampaikan dalam bentuk kisah-kisah yang bernuansa rekaan. Tuturan pengajaran lewat kisah rekaan cenderung diterima. Tahap 2: Kepercayaan Mitis-Harfiah (Mithic-Literal Faith)
  • 9. Tahap 3: Kepercayaan Sintetis-Konvensional (Synthetic- Conventional Faith) • Terjadi pada usia 12-20 tahun. • Muncul kemampuan kognitif baru, yaitu operasi-operasi formal, maka remaja mulai mengambil alih pandangan pribadi rang lain menurut pola pengambilan perspektif antar-pribadi secara timbal balik. • Sudah ada kemampuan menyusun gambaran percaya, termasuk kepada Tuhan. • Interpersonal yang ada membuat dunia ini menjadi hidup dan individu dapat berpikir tentang hipotetis untuk 'mensintesis' iman yang masih umum.
  • 10. Tahap 4: Kepercayaan Individuatif-Reflektif (Individuative- Reflective Faith) Terjadi pada usia 20 tahun ke atas. Ditandai adanya refleksi kritis atas semua pendapat,keyakinan,&nilai lama. ‘Individuatif’, saat itulah manusia tidak semata- mata bergantung pada orang lain, tetapi sadar akan tanggung jawab dan komitmen. Ada dua perubahan utama dalam tahap ini: Individuasi dan refleksi kritis.
  • 11. Tahap 5: Kepercayaan Eksistensial Konjungtif (Conjunctive Faith) • Terjadi pada usia 35 tahun ke atas. • ditandai suatu keterbukaan dan perhatian baru terhadap adanya polaritas, ketegangan, paradoks, & ambiguitas dalam hidupnya. • Tahap ini melibatkan kemampuan untuk terus bersama sebagai cara untuk mengungkapkan suatu kesadaran baru bahwa kebenaran lebih beragam dan kompleks dibanding yang sebelumnya diyakini.
  • 12. Tahap 6: Kepercayaan Eksistensial yang Universalitas (Universalizing Faith) • Terjadi pada usia 45 tahun ke atas. • Gaya hidup langsung berakar pada kesatuan dengan Tuhan, yaitu pusat nilai, kekuasaan dan keterlibatan yang terdalam. • Ada rasa keutuhan dan keinginan untuk bertindak berdasarkan apa yang baik bagi semua orang. Mereka memiliki mimpi dan akan bertindak dengan komitmen yang mendalam, seringkali juga dengan biaya pribadi.
  • 13. Aplikasi Teori Fowler Dalam aplikasinya, perkembangan iman individu biasanya berlangsung dalam konteks atau ruang lingkup yang diwarnai oleh beberapa hal berikut, yaitu : •Teladan tokoh-tokoh identifikasi •Suasana •Pengajaran •Komunikasi Seorang remaja belasan tahun tentunya akan berbeda dengan orang dewasa dalam menyikapi iman yang ada dalam dirinya. Orang dewasa lebih memiliki kesadaran yang tinggi, sehingga tidak heran jika kita menemukan orang dewasa yang begitu taat beragama, padahal di masa mudanya ia adalah seorang yang acuh tak acuh. Namun tidak menutupi pula, pada usia yang lebih dini, sebelum dikatakan dewasa sepenuhnya, seorang individu sudah berkembang lebih cepat dalam pemahaman imannya.
  • 14. Dalam kehidupan, tahapan-tahapan perkembangan iman tersebut perlu diperhatikan dalam melakukan pendidikan agama, setidaknya bagi diri sendiri. Dengan mengetahui tahapan-tahapan tersebut, hal tersebut akan mempermudah kita dalam memahami perkembangan iman yang terjadi pada diri sendiri. Apabila terjadi hambatan pada tahap tersebut, kita akan mampu mencari solusinya, meskipun bisa saja dengan campur tangan orang lain.