SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
OSILOSKOP
Nama : LYDIA NURKUMALAWATI
NIM : 1306619018
Prodi : FISIKA
Nama Percobaan : OSILOSKOP
Tanggal Percobaan : 04 Juni 2020
Tanggal Pengumpulan : 12 Juni 2020
Nama Dosen : Dr. Firmanul Catur Wibowo, M.Pd
Pre-Test Laporan Awal Laporan Akhir
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2020
A. TUJUAN
1. Mengetahui fungsi osiloskop.
2. Memahami prinsip kerja osiloskop.
3. Mengetahui komponen-komponen utama pada osiloskop.
4. Merancang dan menerangkan terjadinya pola Lissayous.
5. Menghitung frekuensi suatu sumber tegangan dengan menggunakan pola Lissayous.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Osiloskop,
2. Dua buah generator,
3. Sumber tegangan AC (Transformator),
4. Sumber tegangan DC (Batrei atau power supply DC),
5. Multimeter,
6. Satu set kabel penghubung.
7. Kertas Milimeter.
C. TEORI DASAR
Osiloskop atau disebut osiloskop sinar katoda (cathode ray osciloscope, disingkat
CRO) merupakan alat yang digunakan untuk melihat dinamika besaran sebagai fungsi
waktu secara visual. Dengan menggunakan osiloskop ini harga suatu besaran dapat
dilihat setiap saat sepanjang waktu berjalan terus.
Dengan mengukur besarnya pergeseran atau ingsutan bintik terang yang
ditimbulkan oleh berkas elektron yang mengenai layar dari kedudukan normalnya, maka
besarnya signal dari suatu sumber dapat ditentukan. Bintik terang ini sama halnya jarum
penunjuk pada voltmeter. Simpangan/pergeseran bintik terang dibuat ke arah vertikal
sedangkan pergeseran mendatar sebanding dengan laju pertambahan waktu.
Simpangan arah vertikal dapat ditera dalam volt/skala atau volt/cm. Sementara
itu, simpangan arah mendatar dapat ditera dalam detik/skala atau detik/cm. Dengan
peneraan ini menunjukkan bahwa osiloskop tidak hanya dapat digunakan untuk
memperlihatkan gambar signal sebagai fungsi waktu, tetapi yang lebih penting dapat
digunakan sebagai alat ukur parameter-parameter pad signal antara lain: selang waktu
(time duration), periode ayunan maksimum, amplitudo, fase, frekuensi dan sebagainya.
Dengan melepas tegangan lejang (sweep voltage) yaitu tegangan yang menjulur
atau melejang bintik terang menjadi garis lurus, maka simpangan dapat diberikan dari
luar atau sebagai input kedua. Dalam hal ini ada dua signal yang saling tegak lurus dalam
waktu sama. Dengan demikian hubungan kedua signal dapat diperlihatkan langsung
D1
k
A1 A2 A3 A4
2
sebagai fungsi waktu. Jika kedua signal tersebut adalah input dan output suatu sistem,
atau satuan kerja elektronis, maka gambar yang tampak pada layar memperlihatkan watak
sistem/satuan kerja tersebut. Perlu diketahui bahwa pada penjuluran bintik terang menjadi
garis lurus, pada dasarnya merupakan pergerakan berkas elektron dengan cepat dan terus-
menerus ke arah kanan.
Osiloskop pada dasarnya mempunyai 5 komponen utama yaitu:
1. Tabung sinar katoda (chatode Ray Tube = CRT)
2. Penguat simpangan Y (Y amplifier)
3. Penguat simpangan X (X amplifier)
4. Pembangkit tegangan basis waktu (Time based generator)
5. Pengatur berkas (Beam control)
Tabung sinar katoda (chatode Ray Tube = CRT)
CRT berbentuk seperti corong (funnel) dengan ujung kanan datar dan tampak
sebagai layar untuk gambar yang ditampilkan (lihat gambar 1). Sisi bagian dalam layar
dilapisi zar pendar (fluoresence) yang mengeluarkan sinar bila dikenai elektron. Pada
leher tabung terdapat sejumlah elektroda yang dapat mempengaruhi gerak elektron
sebelum mencapai layar.
Gambar 1. Skema dari CRT
Elektroda paling kiri disebut senapan elektron (electron gun) yang dapat
melontarkan elektron ke kanan dalam berkas yang sempit. Senapan elektron tersebut
terdiri dari katoda K sebagai silinder sumber elektron, dan kisi Wehnelt W yang
berbentuk silinder untuk pengatur intensitas arus elektron. Elektron-elektron dipercepat
dan diarahkan oleh sejumlah anoda, A1 s/d A4, yang memberikan medan listrik agar
elektron melintasi ruang diantara lempengan simpangan datar, D1 dab D2. Sedangkan
anoda utama A5 yang diberi tegangan tinggi (ribuan volt) digunakan agar elektron
mempunyai energi gerak yang cukup tinggi, sehingga pada saat mengenai layar pendar,
akan menghasilkan bintik terang dengan intensitas tinggi.
Penguat simpangan Y (Y amplifier)
Penguat ini berguna untuk memperbesar signal input untuk mempertinggi
kepekaan CRO. Kepekaan ini dinyatakan dalam mV/skala. CRO dengan kepekaan 20
mV/skala dengan jarak antara garis-garis skala = 6 mm, mempunyai arti bahwa pada
kepekaan input paling tinggi (tegangan input 20 mV) menghasilkan simpangan di layar
sejauh 6 mm. Dengan mengubah-ubah kepekaan input, maka daerah pengukuran dapat
diperluas beberapa ratus vollt sesuai keperluan.
Penguat simpangan X (X amplifier)
Penguat ini digunakan untuk memperkuat simpangan mendatar (horizontal),
pada saat osiloskop diberi kedudukan untuk menerima/menampilkan sinyal dari luar
pada simpangan horizontalnya. Penguat simpangan X ini mempunyai gain yang kecil
dibandingkan dengan penguat simpangan Y, sehingga penguat ini mempunyai
kepekaan yang lebih rendah. Disamping mengubah harga skala horisontal pada
kedudukan terhubung dengan basis waktu, penguat simpangan ini dapat mengatur
kelajuan basis waktu tersebut atau sebagai pengatur laju lejang. Dengan kata lain, skala
waktu dapat diubah-ubah sesuai dengan keperluan. Dalam praktek, hal ini berguna
untuk membuat gambar input yang berupa sinyal-sinyal periode menjadi lebih stabil
dan sebagai pengatur sinkronisasi. Sama halnya dengan penguat simpangan Y, penguat
simpangan X mempunyai pengatur posisi kiri- kanan. Fungsi dari pengatur-pengatur
tersebut (posisi horisontal atau vertikal) akan jelas terlihat apabila input-inputnya nol
atau tidak ada sinyal sama sekali, pengatur ini akan menggerakkan bintik terang keatas
atau kebawah atau juga kekiri dan kekanan.
Pembangkit tegangan basis waktu (Time based generator)
Tegangan ini berbentuk gigi gergaji. Berkaitan dengan basis waktu ini terdapat
beberapa pengaturan yang berhubungan dengan sinyal parameter yang dibangkitkan,
yaitu parameter-parameter tegangan gergaji sebagaimana terlihat pada gambar.
Pengaturan yang dapat diubah adalah:
a. Pengaturan frekuensi bertingkat, f = 1/T.
b. Pengaturan laju lejang dvs/dt = vs/Ts.
c. Pengaturan kedudukan horosontal (malar) berarti mengubah Vdc.
Vs
Ts
Pengatur berkas (Beam control)
Hasil dari pengaturan ini adalah berubahnya bintik terang pada layar. Perubahan ini
berupa:
1. Intensitas, yaitu perubahan banyaknya elektron.
2. Fokus, yaitu perubahan besarnya titik terang.
Disamping pengaturan tersebut, ada pengaturan intensitas secara otomatis yang
disebut sebagai modulasi intensitas. Intensitas diturunkan pada waktu berkas elektron
ditarik kekiri dari simpangan maksimumnya. Tegangan modulasi disebut tegangan
pemadam (blanking voltage). Modulasi ini dapat juga dilakukan oleh sinyal dari luar
melalui pangkalan input belakang, yang merupakan input Z. Sebagai perbandingan,
pada pesawat televisi, input Z ini adalah berupa sinyal video (gambar), sedangkan ke
arah X dan Y adalah berupa sinyal lejang, sehingga seluruh permukaan layar dijelajahi
elektron. Pada input Z, bintik terang dimodulasi oleh sinyal video, sehingga terjadi
terang dan gelap yang membentuk gambar.
Pola Lissayous
Jika 2 buah osilasi dengan frekuensi sama atau berbeda saling tegak lurus,
digabungkan bersama-sama akan membentuk kurva yang disebut pola lissayous. Nama
ini dipergunakan untuk mengingat Jules Antonie Lissayous yang memperagakan kurva-
kurva ini pertama kali tahun 18571.
Gambar 2. Pola Lissayous
TEORI TAMBAHAN.
Osiloskop.
Osiloskop sinar katoda adalah instrumen laboratorium yang bermanfaat untuk
pengukuran dan analisa bentuk-bentuk gelombang serta gejala lainnya dalam suatu
rangkaian elektronik. Pada dasarnya osiloskop merupakan alat pembuat grafik atau gsmbar
X-Y yang sangat cepat dalam memperlihatkan sebuah sinyal masuk terhadap sinyal lain
atau terhadap waktu. Kecepatan tanggap osiloskop sangat tinggi dan daerah kerja
1 Tim Dosen Fisika Dasar. 2014. Panduan Praktikum Fisika Dasar II : Jakarta, UNJ, hlm
Vo Vm
frekuensinya sangat lebar, mulai dari frekuensi yang sangat rendah ke frekuensi yang
sangat tinggi dengan periodik bergerak dari kiri ke kanan pada layar osiloskop. Apabila
suatu isyarat memiliki volt yang tinggi maka garisan yang di tunjukkan akan naik ke bagian
atas pada screen osiloskop. Sebaliknya pada keadaan volt yang rendah menyebabkan
garisan turun ke bawah. Garisan pada screen osiloskop tersebut menunjukkan perjalanan
massa2.
Karakteristik osiloskop.
Karakteristik pengukuran osiloskop menggunakan basis waktu sebagai
pengukuran, selain itu juga tegangan, dan frekuensi yang juga dipautkan dengan waktu.
Umumnya kemampuan sebuah osiloskop dapat dipergunakan untuk mengukur frekuensi,
amplitudo, bentuk gelombang listrik, dan fase listrik.
Chatode Ray Oscilloscope atau osiloskop sinar katoda (Osika) merupakan alat yang
sering digunakan dalam pengukuran-pengukuran besaran elektronika. Osika memiliki
keunggulan sebagai pengukur tegangan yang mempunyai input impedansi yang tinggi
(Orde M, ohm) secara praktis tidak membebani sistem yang diukur. Secara tidak langsung
osika juga digunakan untuk mengukur besaran-besaran seperti percepatan, tekanan, suhu,
dan lain-lain, karena besaran ini dengan pertolongan suatu transduser dapat diubah menjadi
tegangan listrik. proses yang terjadi itu tidak lain adalah lintasan elektron dalam suatu
medan listrik. Osika juga digunakan pada bidang sains lainnya karena memiliki kelebihan
dalam bagian yang berfungsi untuk memfokuskan berkas elektron ke screen atau layar yang
mana bagian tersebut dikenal sebagai lensa listrik3.
Fungsi osiloskop.
Osiloskop sangat penting untuk menganalisa rangkaian elektronik, terutama bagi
para montir alat-alat listrik, para teknisi dan peneliti pada bidang elektronika dan sains,
karena dengan osiloskop kita dapat mengetahui besaran-besaran listrik dari gejala-gejala
fisis yang dihasilkan oleh sebuah transduser. Pada teknisi otomotif juga memerlukan alat
ini untuk mengukur getaran atau fibrasi pada sebuah mesin. Jadi dengan osiloskop, dapat
ditampilkan sinyal-sinyal listrik yang berkaitan dengan waktu. Dan banyak sekali teknologi
yang berhubungan dengan sinyal-sinyal tersebut. Secara umum osiloskop memiliki fungsi
sebagai berikut :
1. Mengukur besar tegangan listrik dan hubungan terhadap waktu.
2. Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
3. Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik.
2 Holliday, R. 1984. Fisika Edisi Ketiga.(Jakarta : Erlangga).
3 Sears, Zemansky. 1992. Fisika untuk Universitas 2 Listrik Magnet. (Bandung: Bina Cipta).
4. Membedakan arus AC dan arus DC.
5. Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungan terhadap waktu4.
Prinsip kerja osiloskop.
Prinsip kerja osiloskop yaitu menggunakan layar katoda. Dalam osiloskop terdapat
tabung panjang yang disebut tabung sinar katoda atau Cathode Ray Tube (CRT). Secara
prinsip kerja ada dua tipe osiloskop yaitu tipe analog (ART - analog real time oscilloscope)
menggambar bentuk-bentuk gelombang listrik dengan melalui gerakan pancaran elektron
(Electron beam) dalam sebuah tabung sinar katoda dari kiri ke kanan. Dan tipe digital (DSO
- digital storage osciloscope), menggunakan ADC (Analog to Digital Converter) untuk
mengubah besaran tegangan yang dicuplik menjadi besaran digital dimana gelombang
digital yang akan ditampilkan lebih dahulu disampling (dicuplik) dan didigitalisasikan.
Osiloskop kemudian menyimpan nilai tegangan ini bersama dengan skala waktu
gelombangnya di memori. Pada prinsipnya osiloskop digital hanya mencuplik dan
menyimpan demikian banyak nilai dan kemudian berhenti. Ia mengulang proses ini lagi
dan lagi sampai dihentikan. Beberapa DSO memungkinkan untuk memilih jumlah cuplikan
yang disimpan dalam memori. Masing-masing memiliki kelebihan dan keterbatasan
sehingga perlu mencermati karakter masing-masing osiloskop agar dapat memilih dengan
tepat osiloskop mana yang sebaiknya digunakan dalam kasus-kasus tertentu yang berkaitan
dengan rangkaian elektronik yang sedang diuji kinerjanya5.
Jenis-jenis osiloskop berdasarkan layar tampilan.
Osiloskop layar tabung kaca (CRT), yaitu jenis osiloskop layarnya terbuat dari
tabung CRT. Ini biasanya dikenal sebagai osiloskop analog. Jenis ini merupakan
pengembangan osiloskop yang pertama. Osiloskop tersebut memiliki respon terhadap
sinyal lebih cepat dibanding dengan digital.
a. Osiloskop layar LCD, yaitu osiloskop yang jenisnya lebih maju karena telah
menggunakan layar LCD yang lebih ringan. Osiloskop jenis ini disebut juga osiloskop
digital. Kelebihannya mempunyai kemampuan dalam menentukan bandwith yang lebih
fleksibel. Jenis osiloskop LCD secara spesifik terbagi menjadi empat yaitu osiloskop
sampling digital, osiloskop portabel, osiloskop berbasis komputer (PC), dan osiloskop
sinar campuran.
Komponen-komponen dan fungsi bagian dari osiloskop.
Osiloskop memiliki dua bagian utama, yaitu display dan panel kontrol. Display
merupakan tampilan layar televisi (hanya saja tidak berwarna-warni) yang berfungsi
4 Sucipto, Erwin. 2005. Fisika.(Jakarta : Erlangga).
5 Young, Freedman. 2003. Fisika Universitas. (Jakarta : Erlangga).
sebagai tempat sinyal uji di sampaikan atau di tampilkan. Panel kontrol berisi tombol-
tombol yang dapat digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar.
1. Volt atau div untuk mengeluarkan tegangan AC.
2. CH1 (Input X) untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau pembacaan
posisi horisontal.
3. AC-DC untuk memilih besaran yang diukur.
4. Ground untuk memilih besaran yang diukur.
5. Posisi Y untuk mengatur posisi garis atau tampilan dilayar atas bawah.
6. Variabel untuk kalibrasi osciloskop.
7. Selektor pilih untuk memilih Chanel yang diperlukan untuk pengukuran.
8. Layar untuk menampilkan bentuk gelombang.
9. Inten untuk mengatur cerah atau tidaknya sinar pada layar Osiloskop.
10. Rotatin untuk mengatur posisi garis pada layar.
11. Fokus untuk menajamkan garis pada layar.
12. Position X untuk mengatur posisi garis atau tampilan kiri dan kanan.
13. Sweep time/ div untuk mengatur waktu periode (T) dan Frekwensi ( f ).
14. Mode untuk memilih mode yang ada.
15. Variabel untuk kalibrasi waktu periode dan frekwensi.
16. Level untuk enghentikan gerak tampilan layar.
17. Exi Trigger untuk trigger dari luar.
18. Power untuk menghidupkan Osciloskop.
19. Cal 0,5 Vp-p untuk mengkalibrasi awal sebelum Osciloskop digunakan.
20. Ground Osciloskop untuk menghubungkan osiloskop dengan ground yang diukur.
21. CH2 (input Y) untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur6.
6
Halliday, David. 1985. Fisika Jilid 2. (Jakarta: Erlangga).
Lissayous.
Gambar atau diagram lissayous adalah sebuah penampakan pada layar osiloskop
yang menjelaskan perbedaan atau perbandingan antara beda fase, frekuensi, dan amplitudo
dari dua gelombang dimasukkan pada setiap chanel osiloskop. Hasil gambar kemudian
dibandingkan dengan gambar standar beda fase. Sinyal Vx dan Vy pada nilai frekuensi
tertentu membentuk gambar lissayous7.
Gambar. Beberapa pola Lissayous dengan perbandingan frekuensi dan beda fase.
Pengurangan beda fase dua gelombang dapat dilakukan dengan menggunakan
metode lissayous. Pengukuran beda fase lissajous untuk pola miring ke kanan digunakan
rumus :
sin  =
𝐵
𝐴
Sedangkan bila pola miring ke kiri digunakan rumus :
sin  =
𝐷
𝐶
D. CARA KERJA.
Petunjuk umum pengoperasian osiloskop
1. CRO hanya boleh dihidupkan pada waktu akan digunakan. Mematikan CRO untuk
pemakaian yang tertunda. Mengistirahatkan lebih dari 5 menit.
2. Sebelum menghidupkan osiloskop, sebaiknya memeriksa dahulu sumber tegangan
AC yang digunakan apakah sesuai dengan tegangan yang diperlukan untuk
menghidupkan CRO.
3. Menggunakan intensitas lebih rendah dari batas maksimum. Bila tidak diperlukan,
menetapkan saklar AC-DC pada kondisi AC.
4. Menurunkan bla bal. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kerusakan pada layar
pendar, karena elektron terus-menerus jatuh di titik yang sama dengan intensitas
7 Hartono. 2015. Modal PraktikumElektronika Dasar I. Purwokerto : Unsoed.
tinggi.
5. Mengatur tombol pada posisi tengah-tengah untuk mendapatkan bintik terang atau
jejak elektron (bila tidak nampak pada layar).
Petunjuk kalibrasi osiloskop
1. Menyalakan osiloskop dengan memutar tombol power ke arah ON.
2. Mengatur intensitas osiloskop sampai diperoleh garis terang atau titik pada layar,
tidak menggunakan intensitas yang terlalu besar, mengatur posisi garis berada di
tengah-tengah dengan memutar tombol posisi (atas-bawah) dan tombol posisi
(kanan-kiri).
3. Memastikan tombol CAL VOLTAGE (pada voltage/div berwarna merah) dan
CAL SWEEP TIME (pada Sweep Time/div berwarna merah) dalam keadaan
maksimum.
4. Mengatur perbesaran pada probe, pada posisi 10.
5. Memastikan posisi input untuk Ch1 (Y) atau Ch2 (X). Jika Ch1 (Y) akan digunakan,
mengatur posisi tombol mode pada Ch1 (Y) dan tombol source pada posisi Ch1 (Y)
dan sebaliknya jika Ch2 (X) yang digunakan, mengatur posisi tombol mode dan
tombol source pada posisi Ch2 (X).
6. Misal memilih saja Ch2 (X) yang akan dikalibrasi terlebih dulu, atur seperti langkah
(e).
7. Menetapkan posisi AC-DC pada kondisi AC.
8. Menjepitkan ujung probe pada titik CAL pada osiloskop.
9. Penjepit probe pada posisi ground.
10. Mengatur posisi gambar pada layar dengan memutar tombol posisi (atas-bawah)
dan tombol posisi (kanan-kiri) pada channel yang anda gunakan.
11. Jika gambar yang tampil bergerak, memosisikan tombol “level” pada posisi
tengah- tengah.
12. Menghitung tegangan dan frekuensi tampilan dengan rumusan berikut :
Perhitungan tegangan Vp-p
Vpp  jumlah kotak posisi vertikal variabel volt /divprobe
Perhitungan frekuensi
f = 1/T, dimana T = jumlah kotak satu gelombang  variabel sweep time/div.
Menghitung besar tegangan Vp-p dan frekuensi kalibrasi. Apakah hasilnya sesuai
dengan yang tertera pada titik CAL. Jika sesuai, osiloskop siap digunakan, jika
belum sesuai mengatur tombol CAL (merah) pada variabel volt/div untuk
menyesuaikan tegangan dan tombol CAL (merah) pada variabel sweep time/div
untuk menyesuaikan perioda atau frekuensi.
Melakukan kembali kalibrasi pada Ch1 (Y).
Mengukur tegangan dan frekuensi suatu sumber
1. Menyiapkan osiloskop, tombol-tombol dipersiapkan sehingga dalam keadaan
tanpa beban, dilayar tampak titik dimana intensitas dan fokusnya cukup dan
berada ditengah-tengah layar. Jangan lupa meredupkan intensitasnya (dibawah
maksimum) dan jangan terlalu lama menyalakan titik di layar.
2. Menyediakan pembangkit sinyal (sinyal generator) dengan outputnya masing-
masing memberikan tegangan sinusoida.
3. Dalam keadaan “off“, menghubung output pembangkit sinyal dengan osiloskop,
posisi ujung probe dihubungkan dengan positif keluaran signal, penjepit pada
probe ditempatkan pada ground signal generator. Kemudian menyalakan signal
generator.
4. Mengatur tombol sweep time/div dan volt/div pada osiloskop seperti langkah
kalibrasi untuk mendapatkan gambar sinusoida tunggal yang bagus.
5. Menggambarkan pada kertas milimeter apa yang terlihat pada layar osiloskop.
Kemudian mencatat:
a. Kedudukan tombol pengatur osiloskop dan pembangkit sinyal.
b. Dari pengamatan di atas, tentukan tegangan sumber dan frekuensi sumber.
6. Melakukan pengukuran tegangan tersebut dengan mengunakan multimeter
sebanyak 5 kali pengulangan. Bandingkan hasilnya dengan pengukuran melalui
osiloskop. Beri komentar!
7. Mengulangi langkah (c) hingga (f) dengan tegangan dan frekuensi sumber yang
bervariasi.
Menentukan pola Lissayous
1. Memasang pembangkit signal I pada input horizontal Ch2 (X) dan pembangkit II pada
input vertikal Ch1 (Y) pada osiloskop.
2. Menggunakan perbandingan sebesar 1:2; 1:3; 1:4; dst. Atau 2:1; 3:1; 4:1 dst.
3. Mengatur frekuensi pada pembangkit signal I sebagai f1 pada channel X (Mode pada
posisi X) sampai 100 Hz, kemudian ubah mode pada posisi Y dan atur frekuensi
Catatan:
a. Tombol variabel voltage/div untuk mengatur jumlah tampilan secara
vertikal.
b. Tombol sweep time/div untuk mengatur jumlah tampilan secara
horizontal.
c. Tegangan yang terukur pada osiloskop adalah tegangan maksimum.
pembangkit signal II sebagai f2 sampai diperoleh 200 Hz, sehingga perbandingan f1 :
f2 adalah 1:2.
4. Kemudian memutar tombol time/div pada posisi X-Y, dan atur mode pada posisi dual.
5. Mengatur volt/div untuk mendapatkan gambar bujur sangkar.
6. Menggambarlah tampilan pada beberapa posisi.
7. Melakukan untuk perbandingan.
8. Membandingkan data anda dengan referensi yang ada.
E. JAWABAN PERTANYAAN AWAL.
1. Tuliskan bentuk umum fungsi gelombang dan jelaskan arti masing-masing
simbolnya!
Jawaban :
y (t) = A × sin (t + )
Dimana : A : Amplitudo, yaitu puncak simpangan fungsi dari posisi tengahnya.
 : Frekuensi sudut, menunjukkan banyaknya gerak bolak-balik yang
terjadi dalam satu satuan waktu, dalam radian per detik.
 : Fase, menunjukkan dimana posisi awal gerakan ketika waktu nol
detik. Jika fase tidak bernilai nol, seluruh gelombang akan tampak
bergeser menurut x atau sumbu waktu sebesar / detik. Nilai
negatif pada fase menunjukkan jeda, sedangkan nilai positif
menunjukkan adanya gelombang “Berangkat lebih awal”.
2. Jelaskan pengertian dari besaran-besaran berikut:
a. Amplitudo gelombang.
b. Periode gelombang.
Jawaban :
a. Amplitudo gelombang adalah nilai tertinggi atau puncak pada gelombang
sinusoida.
b. Periode gelombang adalah waktu yang dibutuhkan untuk membentuk satu
gelombang dan melakukan satu getaran.
3. Gambarkan gelombang listrik sinusoida dengan amplitudo 2 cm dan periode 0.02
sekon pada kertas milimeter!
Jawaban :
Pertanyaan akan dijawab pada laporan akhir.
4. Sebutkan tiga bidang sains selain fisika yang menggunakan osiloskop!
Jawaban :
Selain fisika, bidang sains yang menggunakan osiloskop adalah elektronika,
kedokteran, dan telekomunikasi.
5. Besaran listrik apa yang dapat diukur dengan osiloskop secara langsung dan
besaran apa yang diukur tidak langsung?
Jawaban :
Besaran listrik yang dapat diukur dengan osiloskop secara langsung adalah
tegangan, waktu, sudut fase, dan frekuensi.
Besaran listrik yang diukur dengan osiloskop tidak langsung adalah arus listrik.
6. Apa nama tabung panjang yang ada dalam osiloskop dan sebutkan komponen
komponen penting yang ada di dalamnya?
Jawaban :
Nama tabung panjang yang ada dalam osiloskop adalah Chatode Ray Tube.
Komponen-komponen penting yang ada di dalam tabung panjang antara lain
senapan elektron (electron beam) dan elemen pemanas (heater)
7. Apa yang dimaksud dengan senapan elektron? Jelaskan secara singkat!
Jawaban :
Senapan elektron adalah bagian tabung sinar katoda yang berfungsi untuk
menghasilkan, mempercepat, memfokuskan, dan membelokkan sorotan elektron.
8. Apa yang dimaksud dengan pola Lissayous?
Jawaban :
Pola Lissayous adalah sebuah penampakan pada layar osiloskop yang menunjukkan
perbedaan atau perbandingan beda fase.
9. Mengapa terjadi perbedaan pada hasil pengukuran antara osiloskop dan voltmeter?
Jawaban :
Hasil pengukuran antara osiloskop dan voltmeter terjadi perbedaan karena osiloskop
memiliki nilai hambatan dalam yang berbeda dengan voltmeter dan karena adanya
kesalahan paralaks mata pada saat membaca skala.

More Related Content

What's hot

Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioLaporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioTifa Fauziah
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatNurul Hanifah
 
Laporan modulus puntir
Laporan modulus puntirLaporan modulus puntir
Laporan modulus puntirdedeknurhuda
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstoneumammuhammad27
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLatifatul Hidayah
 
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGsumiati25
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Rezki Amaliah
 
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)umammuhammad27
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Erliana Amalia Diandra
 
Teori Dasar Pesawat Atwood
Teori Dasar Pesawat AtwoodTeori Dasar Pesawat Atwood
Teori Dasar Pesawat AtwoodNadhil Eka Putra
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus young
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus youngITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus young
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus youngFransiska Puteri
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnetumammuhammad27
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasKLOTILDAJENIRITA
 
Power Point Gerak Melingkar
Power Point Gerak MelingkarPower Point Gerak Melingkar
Power Point Gerak MelingkarHasyim Hasyim
 
Phet 1-lks gerak lurusberaturan & glbb
Phet 1-lks gerak lurusberaturan & glbbPhet 1-lks gerak lurusberaturan & glbb
Phet 1-lks gerak lurusberaturan & glbbFajar Baskoro
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Rezki Amaliah
 
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANGFISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANGAstari Sari
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmNurul Hanifah
 

What's hot (20)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNGLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
 
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioLaporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
 
Laporan modulus puntir
Laporan modulus puntirLaporan modulus puntir
Laporan modulus puntir
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
 
Resonansi Bunyi
Resonansi BunyiResonansi Bunyi
Resonansi Bunyi
 
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
 
Teori Dasar Pesawat Atwood
Teori Dasar Pesawat AtwoodTeori Dasar Pesawat Atwood
Teori Dasar Pesawat Atwood
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus young
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus youngITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus young
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus young
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebas
 
Power Point Gerak Melingkar
Power Point Gerak MelingkarPower Point Gerak Melingkar
Power Point Gerak Melingkar
 
Phet 1-lks gerak lurusberaturan & glbb
Phet 1-lks gerak lurusberaturan & glbbPhet 1-lks gerak lurusberaturan & glbb
Phet 1-lks gerak lurusberaturan & glbb
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
 
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANGFISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
 

Similar to Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop

Bab 4 elektronik edisi guru 2016
Bab 4 elektronik edisi guru 2016Bab 4 elektronik edisi guru 2016
Bab 4 elektronik edisi guru 2016Zaharah Harun
 
Osiloskop Analog(Oscilloscope)
Osiloskop Analog(Oscilloscope)Osiloskop Analog(Oscilloscope)
Osiloskop Analog(Oscilloscope)Imam Hidayat
 
Penggunaan cro
Penggunaan croPenggunaan cro
Penggunaan croDewa Judi
 
1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukur1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukurDhea Intan Patya
 
CIRI STATIK TRANSISTOR
CIRI STATIK TRANSISTORCIRI STATIK TRANSISTOR
CIRI STATIK TRANSISTORsuyono fis
 
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan ElektronikIPA 2014
 
14708251076_Arna Putri_Sensor Listrik
14708251076_Arna Putri_Sensor Listrik14708251076_Arna Putri_Sensor Listrik
14708251076_Arna Putri_Sensor ListrikIPA 2014
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCWahyu Pratama
 
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatRetnoWulan26
 
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatRetnoWulan26
 

Similar to Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop (20)

Makalah osiloskop
Makalah osiloskopMakalah osiloskop
Makalah osiloskop
 
Yustin tugas
Yustin tugasYustin tugas
Yustin tugas
 
Tutorial osiloskop
Tutorial osiloskopTutorial osiloskop
Tutorial osiloskop
 
Bab 4 elektronik edisi guru 2016
Bab 4 elektronik edisi guru 2016Bab 4 elektronik edisi guru 2016
Bab 4 elektronik edisi guru 2016
 
JURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOPJURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOP
 
osiloskop.pptx
osiloskop.pptxosiloskop.pptx
osiloskop.pptx
 
osciloskop
osciloskoposciloskop
osciloskop
 
Osiloskop Analog(Oscilloscope)
Osiloskop Analog(Oscilloscope)Osiloskop Analog(Oscilloscope)
Osiloskop Analog(Oscilloscope)
 
Penggunaan cro
Penggunaan croPenggunaan cro
Penggunaan cro
 
1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukur1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukur
 
Pdte praktikum 4
Pdte   praktikum 4Pdte   praktikum 4
Pdte praktikum 4
 
Function generator
Function generatorFunction generator
Function generator
 
4. pengukuran dengan_osciloscop
4. pengukuran dengan_osciloscop4. pengukuran dengan_osciloscop
4. pengukuran dengan_osciloscop
 
Osiloskop
OsiloskopOsiloskop
Osiloskop
 
CIRI STATIK TRANSISTOR
CIRI STATIK TRANSISTORCIRI STATIK TRANSISTOR
CIRI STATIK TRANSISTOR
 
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
 
14708251076_Arna Putri_Sensor Listrik
14708251076_Arna Putri_Sensor Listrik14708251076_Arna Putri_Sensor Listrik
14708251076_Arna Putri_Sensor Listrik
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
 
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguat
 
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguat
 

More from Lydia Nurkumalawati

Poster tentang mitigasi bencana
Poster tentang mitigasi bencana Poster tentang mitigasi bencana
Poster tentang mitigasi bencana Lydia Nurkumalawati
 
Tugas Resume Kajian session 2 [Agama Islam]
Tugas Resume Kajian session 2 [Agama Islam]Tugas Resume Kajian session 2 [Agama Islam]
Tugas Resume Kajian session 2 [Agama Islam]Lydia Nurkumalawati
 
Resume Kajian Online tentang Manusia Berkarakter [Agama Islam]
Resume Kajian Online tentang Manusia Berkarakter [Agama Islam]Resume Kajian Online tentang Manusia Berkarakter [Agama Islam]
Resume Kajian Online tentang Manusia Berkarakter [Agama Islam]Lydia Nurkumalawati
 
Jurnal Konsep Manusia sebagai Makhluk Bertuhan [PAI]
Jurnal Konsep Manusia sebagai Makhluk Bertuhan [PAI]Jurnal Konsep Manusia sebagai Makhluk Bertuhan [PAI]
Jurnal Konsep Manusia sebagai Makhluk Bertuhan [PAI]Lydia Nurkumalawati
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang SpektrometerLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang SpektrometerLydia Nurkumalawati
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum Ohm
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum OhmLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum Ohm
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum OhmLydia Nurkumalawati
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Sifat Lensa dan Cacat Bayangan
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Sifat Lensa dan Cacat BayanganLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Sifat Lensa dan Cacat Bayangan
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Sifat Lensa dan Cacat BayanganLydia Nurkumalawati
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Mikroskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang MikroskopLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Mikroskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang MikroskopLydia Nurkumalawati
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks Bias
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks BiasLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks Bias
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks BiasLydia Nurkumalawati
 
Tugas UTS Membuat Paper dari Skripsi [English For Physics]
Tugas UTS Membuat Paper dari Skripsi [English For Physics]Tugas UTS Membuat Paper dari Skripsi [English For Physics]
Tugas UTS Membuat Paper dari Skripsi [English For Physics]Lydia Nurkumalawati
 
Efp Tugas UAS, Rangkuman Jurnal Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar...
Efp Tugas UAS, Rangkuman Jurnal Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar...Efp Tugas UAS, Rangkuman Jurnal Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar...
Efp Tugas UAS, Rangkuman Jurnal Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar...Lydia Nurkumalawati
 
PPT Diversitas Acidobacter [Biologi]
PPT Diversitas Acidobacter [Biologi]PPT Diversitas Acidobacter [Biologi]
PPT Diversitas Acidobacter [Biologi]Lydia Nurkumalawati
 
CONTOH ANALISIS PARAGRAF PADA JURNAL 'PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBA...
CONTOH ANALISIS PARAGRAF PADA JURNAL 'PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBA...CONTOH ANALISIS PARAGRAF PADA JURNAL 'PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBA...
CONTOH ANALISIS PARAGRAF PADA JURNAL 'PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBA...Lydia Nurkumalawati
 
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]Lydia Nurkumalawati
 
ppt jenis dan contoh alat musik yang ada di dunia
ppt jenis dan contoh alat musik yang ada di duniappt jenis dan contoh alat musik yang ada di dunia
ppt jenis dan contoh alat musik yang ada di duniaLydia Nurkumalawati
 
Cover + kata pengantar + pendahuluan Makalah musik kontemporer
Cover + kata pengantar + pendahuluan Makalah musik kontemporerCover + kata pengantar + pendahuluan Makalah musik kontemporer
Cover + kata pengantar + pendahuluan Makalah musik kontemporerLydia Nurkumalawati
 
PPT tentang Upaya Menangani Disintegrasi Bangsa Indonesia
PPT tentang Upaya Menangani Disintegrasi Bangsa IndonesiaPPT tentang Upaya Menangani Disintegrasi Bangsa Indonesia
PPT tentang Upaya Menangani Disintegrasi Bangsa IndonesiaLydia Nurkumalawati
 
PPT Peran Penegak Keadilan Republik Indonesia
PPT Peran Penegak Keadilan Republik IndonesiaPPT Peran Penegak Keadilan Republik Indonesia
PPT Peran Penegak Keadilan Republik IndonesiaLydia Nurkumalawati
 
PPT Masuknya islam ke Nusantara [Agama]
PPT Masuknya islam ke Nusantara [Agama]PPT Masuknya islam ke Nusantara [Agama]
PPT Masuknya islam ke Nusantara [Agama]Lydia Nurkumalawati
 

More from Lydia Nurkumalawati (20)

Poster tentang mitigasi bencana
Poster tentang mitigasi bencana Poster tentang mitigasi bencana
Poster tentang mitigasi bencana
 
Tugas Resume Kajian session 2 [Agama Islam]
Tugas Resume Kajian session 2 [Agama Islam]Tugas Resume Kajian session 2 [Agama Islam]
Tugas Resume Kajian session 2 [Agama Islam]
 
Resume Kajian Online tentang Manusia Berkarakter [Agama Islam]
Resume Kajian Online tentang Manusia Berkarakter [Agama Islam]Resume Kajian Online tentang Manusia Berkarakter [Agama Islam]
Resume Kajian Online tentang Manusia Berkarakter [Agama Islam]
 
Jurnal Konsep Manusia sebagai Makhluk Bertuhan [PAI]
Jurnal Konsep Manusia sebagai Makhluk Bertuhan [PAI]Jurnal Konsep Manusia sebagai Makhluk Bertuhan [PAI]
Jurnal Konsep Manusia sebagai Makhluk Bertuhan [PAI]
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang SpektrometerLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum Ohm
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum OhmLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum Ohm
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum Ohm
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Sifat Lensa dan Cacat Bayangan
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Sifat Lensa dan Cacat BayanganLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Sifat Lensa dan Cacat Bayangan
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Sifat Lensa dan Cacat Bayangan
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Mikroskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang MikroskopLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Mikroskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Mikroskop
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks Bias
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks BiasLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks Bias
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks Bias
 
Tugas UTS Membuat Paper dari Skripsi [English For Physics]
Tugas UTS Membuat Paper dari Skripsi [English For Physics]Tugas UTS Membuat Paper dari Skripsi [English For Physics]
Tugas UTS Membuat Paper dari Skripsi [English For Physics]
 
Efp Tugas UAS, Rangkuman Jurnal Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar...
Efp Tugas UAS, Rangkuman Jurnal Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar...Efp Tugas UAS, Rangkuman Jurnal Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar...
Efp Tugas UAS, Rangkuman Jurnal Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar...
 
PPT Diversitas Acidobacter [Biologi]
PPT Diversitas Acidobacter [Biologi]PPT Diversitas Acidobacter [Biologi]
PPT Diversitas Acidobacter [Biologi]
 
CONTOH ANALISIS PARAGRAF PADA JURNAL 'PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBA...
CONTOH ANALISIS PARAGRAF PADA JURNAL 'PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBA...CONTOH ANALISIS PARAGRAF PADA JURNAL 'PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBA...
CONTOH ANALISIS PARAGRAF PADA JURNAL 'PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBA...
 
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]
 
ppt jenis dan contoh alat musik yang ada di dunia
ppt jenis dan contoh alat musik yang ada di duniappt jenis dan contoh alat musik yang ada di dunia
ppt jenis dan contoh alat musik yang ada di dunia
 
Cover + kata pengantar + pendahuluan Makalah musik kontemporer
Cover + kata pengantar + pendahuluan Makalah musik kontemporerCover + kata pengantar + pendahuluan Makalah musik kontemporer
Cover + kata pengantar + pendahuluan Makalah musik kontemporer
 
PPT tentang Upaya Menangani Disintegrasi Bangsa Indonesia
PPT tentang Upaya Menangani Disintegrasi Bangsa IndonesiaPPT tentang Upaya Menangani Disintegrasi Bangsa Indonesia
PPT tentang Upaya Menangani Disintegrasi Bangsa Indonesia
 
PPT Peran Penegak Keadilan Republik Indonesia
PPT Peran Penegak Keadilan Republik IndonesiaPPT Peran Penegak Keadilan Republik Indonesia
PPT Peran Penegak Keadilan Republik Indonesia
 
Ppt Materi Menyunting Artikel
Ppt Materi Menyunting ArtikelPpt Materi Menyunting Artikel
Ppt Materi Menyunting Artikel
 
PPT Masuknya islam ke Nusantara [Agama]
PPT Masuknya islam ke Nusantara [Agama]PPT Masuknya islam ke Nusantara [Agama]
PPT Masuknya islam ke Nusantara [Agama]
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 

Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop

  • 1. OSILOSKOP Nama : LYDIA NURKUMALAWATI NIM : 1306619018 Prodi : FISIKA Nama Percobaan : OSILOSKOP Tanggal Percobaan : 04 Juni 2020 Tanggal Pengumpulan : 12 Juni 2020 Nama Dosen : Dr. Firmanul Catur Wibowo, M.Pd Pre-Test Laporan Awal Laporan Akhir LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2020
  • 2. A. TUJUAN 1. Mengetahui fungsi osiloskop. 2. Memahami prinsip kerja osiloskop. 3. Mengetahui komponen-komponen utama pada osiloskop. 4. Merancang dan menerangkan terjadinya pola Lissayous. 5. Menghitung frekuensi suatu sumber tegangan dengan menggunakan pola Lissayous. B. ALAT DAN BAHAN 1. Osiloskop, 2. Dua buah generator, 3. Sumber tegangan AC (Transformator), 4. Sumber tegangan DC (Batrei atau power supply DC), 5. Multimeter, 6. Satu set kabel penghubung. 7. Kertas Milimeter. C. TEORI DASAR Osiloskop atau disebut osiloskop sinar katoda (cathode ray osciloscope, disingkat CRO) merupakan alat yang digunakan untuk melihat dinamika besaran sebagai fungsi waktu secara visual. Dengan menggunakan osiloskop ini harga suatu besaran dapat dilihat setiap saat sepanjang waktu berjalan terus. Dengan mengukur besarnya pergeseran atau ingsutan bintik terang yang ditimbulkan oleh berkas elektron yang mengenai layar dari kedudukan normalnya, maka besarnya signal dari suatu sumber dapat ditentukan. Bintik terang ini sama halnya jarum penunjuk pada voltmeter. Simpangan/pergeseran bintik terang dibuat ke arah vertikal sedangkan pergeseran mendatar sebanding dengan laju pertambahan waktu. Simpangan arah vertikal dapat ditera dalam volt/skala atau volt/cm. Sementara itu, simpangan arah mendatar dapat ditera dalam detik/skala atau detik/cm. Dengan peneraan ini menunjukkan bahwa osiloskop tidak hanya dapat digunakan untuk memperlihatkan gambar signal sebagai fungsi waktu, tetapi yang lebih penting dapat digunakan sebagai alat ukur parameter-parameter pad signal antara lain: selang waktu (time duration), periode ayunan maksimum, amplitudo, fase, frekuensi dan sebagainya. Dengan melepas tegangan lejang (sweep voltage) yaitu tegangan yang menjulur atau melejang bintik terang menjadi garis lurus, maka simpangan dapat diberikan dari luar atau sebagai input kedua. Dalam hal ini ada dua signal yang saling tegak lurus dalam waktu sama. Dengan demikian hubungan kedua signal dapat diperlihatkan langsung
  • 3. D1 k A1 A2 A3 A4 2 sebagai fungsi waktu. Jika kedua signal tersebut adalah input dan output suatu sistem, atau satuan kerja elektronis, maka gambar yang tampak pada layar memperlihatkan watak sistem/satuan kerja tersebut. Perlu diketahui bahwa pada penjuluran bintik terang menjadi garis lurus, pada dasarnya merupakan pergerakan berkas elektron dengan cepat dan terus- menerus ke arah kanan. Osiloskop pada dasarnya mempunyai 5 komponen utama yaitu: 1. Tabung sinar katoda (chatode Ray Tube = CRT) 2. Penguat simpangan Y (Y amplifier) 3. Penguat simpangan X (X amplifier) 4. Pembangkit tegangan basis waktu (Time based generator) 5. Pengatur berkas (Beam control) Tabung sinar katoda (chatode Ray Tube = CRT) CRT berbentuk seperti corong (funnel) dengan ujung kanan datar dan tampak sebagai layar untuk gambar yang ditampilkan (lihat gambar 1). Sisi bagian dalam layar dilapisi zar pendar (fluoresence) yang mengeluarkan sinar bila dikenai elektron. Pada leher tabung terdapat sejumlah elektroda yang dapat mempengaruhi gerak elektron sebelum mencapai layar. Gambar 1. Skema dari CRT Elektroda paling kiri disebut senapan elektron (electron gun) yang dapat melontarkan elektron ke kanan dalam berkas yang sempit. Senapan elektron tersebut terdiri dari katoda K sebagai silinder sumber elektron, dan kisi Wehnelt W yang berbentuk silinder untuk pengatur intensitas arus elektron. Elektron-elektron dipercepat dan diarahkan oleh sejumlah anoda, A1 s/d A4, yang memberikan medan listrik agar elektron melintasi ruang diantara lempengan simpangan datar, D1 dab D2. Sedangkan anoda utama A5 yang diberi tegangan tinggi (ribuan volt) digunakan agar elektron mempunyai energi gerak yang cukup tinggi, sehingga pada saat mengenai layar pendar, akan menghasilkan bintik terang dengan intensitas tinggi.
  • 4. Penguat simpangan Y (Y amplifier) Penguat ini berguna untuk memperbesar signal input untuk mempertinggi kepekaan CRO. Kepekaan ini dinyatakan dalam mV/skala. CRO dengan kepekaan 20 mV/skala dengan jarak antara garis-garis skala = 6 mm, mempunyai arti bahwa pada kepekaan input paling tinggi (tegangan input 20 mV) menghasilkan simpangan di layar sejauh 6 mm. Dengan mengubah-ubah kepekaan input, maka daerah pengukuran dapat diperluas beberapa ratus vollt sesuai keperluan. Penguat simpangan X (X amplifier) Penguat ini digunakan untuk memperkuat simpangan mendatar (horizontal), pada saat osiloskop diberi kedudukan untuk menerima/menampilkan sinyal dari luar pada simpangan horizontalnya. Penguat simpangan X ini mempunyai gain yang kecil dibandingkan dengan penguat simpangan Y, sehingga penguat ini mempunyai kepekaan yang lebih rendah. Disamping mengubah harga skala horisontal pada kedudukan terhubung dengan basis waktu, penguat simpangan ini dapat mengatur kelajuan basis waktu tersebut atau sebagai pengatur laju lejang. Dengan kata lain, skala waktu dapat diubah-ubah sesuai dengan keperluan. Dalam praktek, hal ini berguna untuk membuat gambar input yang berupa sinyal-sinyal periode menjadi lebih stabil dan sebagai pengatur sinkronisasi. Sama halnya dengan penguat simpangan Y, penguat simpangan X mempunyai pengatur posisi kiri- kanan. Fungsi dari pengatur-pengatur tersebut (posisi horisontal atau vertikal) akan jelas terlihat apabila input-inputnya nol atau tidak ada sinyal sama sekali, pengatur ini akan menggerakkan bintik terang keatas atau kebawah atau juga kekiri dan kekanan. Pembangkit tegangan basis waktu (Time based generator) Tegangan ini berbentuk gigi gergaji. Berkaitan dengan basis waktu ini terdapat beberapa pengaturan yang berhubungan dengan sinyal parameter yang dibangkitkan, yaitu parameter-parameter tegangan gergaji sebagaimana terlihat pada gambar. Pengaturan yang dapat diubah adalah: a. Pengaturan frekuensi bertingkat, f = 1/T. b. Pengaturan laju lejang dvs/dt = vs/Ts. c. Pengaturan kedudukan horosontal (malar) berarti mengubah Vdc. Vs Ts
  • 5. Pengatur berkas (Beam control) Hasil dari pengaturan ini adalah berubahnya bintik terang pada layar. Perubahan ini berupa: 1. Intensitas, yaitu perubahan banyaknya elektron. 2. Fokus, yaitu perubahan besarnya titik terang. Disamping pengaturan tersebut, ada pengaturan intensitas secara otomatis yang disebut sebagai modulasi intensitas. Intensitas diturunkan pada waktu berkas elektron ditarik kekiri dari simpangan maksimumnya. Tegangan modulasi disebut tegangan pemadam (blanking voltage). Modulasi ini dapat juga dilakukan oleh sinyal dari luar melalui pangkalan input belakang, yang merupakan input Z. Sebagai perbandingan, pada pesawat televisi, input Z ini adalah berupa sinyal video (gambar), sedangkan ke arah X dan Y adalah berupa sinyal lejang, sehingga seluruh permukaan layar dijelajahi elektron. Pada input Z, bintik terang dimodulasi oleh sinyal video, sehingga terjadi terang dan gelap yang membentuk gambar. Pola Lissayous Jika 2 buah osilasi dengan frekuensi sama atau berbeda saling tegak lurus, digabungkan bersama-sama akan membentuk kurva yang disebut pola lissayous. Nama ini dipergunakan untuk mengingat Jules Antonie Lissayous yang memperagakan kurva- kurva ini pertama kali tahun 18571. Gambar 2. Pola Lissayous TEORI TAMBAHAN. Osiloskop. Osiloskop sinar katoda adalah instrumen laboratorium yang bermanfaat untuk pengukuran dan analisa bentuk-bentuk gelombang serta gejala lainnya dalam suatu rangkaian elektronik. Pada dasarnya osiloskop merupakan alat pembuat grafik atau gsmbar X-Y yang sangat cepat dalam memperlihatkan sebuah sinyal masuk terhadap sinyal lain atau terhadap waktu. Kecepatan tanggap osiloskop sangat tinggi dan daerah kerja 1 Tim Dosen Fisika Dasar. 2014. Panduan Praktikum Fisika Dasar II : Jakarta, UNJ, hlm Vo Vm
  • 6. frekuensinya sangat lebar, mulai dari frekuensi yang sangat rendah ke frekuensi yang sangat tinggi dengan periodik bergerak dari kiri ke kanan pada layar osiloskop. Apabila suatu isyarat memiliki volt yang tinggi maka garisan yang di tunjukkan akan naik ke bagian atas pada screen osiloskop. Sebaliknya pada keadaan volt yang rendah menyebabkan garisan turun ke bawah. Garisan pada screen osiloskop tersebut menunjukkan perjalanan massa2. Karakteristik osiloskop. Karakteristik pengukuran osiloskop menggunakan basis waktu sebagai pengukuran, selain itu juga tegangan, dan frekuensi yang juga dipautkan dengan waktu. Umumnya kemampuan sebuah osiloskop dapat dipergunakan untuk mengukur frekuensi, amplitudo, bentuk gelombang listrik, dan fase listrik. Chatode Ray Oscilloscope atau osiloskop sinar katoda (Osika) merupakan alat yang sering digunakan dalam pengukuran-pengukuran besaran elektronika. Osika memiliki keunggulan sebagai pengukur tegangan yang mempunyai input impedansi yang tinggi (Orde M, ohm) secara praktis tidak membebani sistem yang diukur. Secara tidak langsung osika juga digunakan untuk mengukur besaran-besaran seperti percepatan, tekanan, suhu, dan lain-lain, karena besaran ini dengan pertolongan suatu transduser dapat diubah menjadi tegangan listrik. proses yang terjadi itu tidak lain adalah lintasan elektron dalam suatu medan listrik. Osika juga digunakan pada bidang sains lainnya karena memiliki kelebihan dalam bagian yang berfungsi untuk memfokuskan berkas elektron ke screen atau layar yang mana bagian tersebut dikenal sebagai lensa listrik3. Fungsi osiloskop. Osiloskop sangat penting untuk menganalisa rangkaian elektronik, terutama bagi para montir alat-alat listrik, para teknisi dan peneliti pada bidang elektronika dan sains, karena dengan osiloskop kita dapat mengetahui besaran-besaran listrik dari gejala-gejala fisis yang dihasilkan oleh sebuah transduser. Pada teknisi otomotif juga memerlukan alat ini untuk mengukur getaran atau fibrasi pada sebuah mesin. Jadi dengan osiloskop, dapat ditampilkan sinyal-sinyal listrik yang berkaitan dengan waktu. Dan banyak sekali teknologi yang berhubungan dengan sinyal-sinyal tersebut. Secara umum osiloskop memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Mengukur besar tegangan listrik dan hubungan terhadap waktu. 2. Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi. 3. Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik. 2 Holliday, R. 1984. Fisika Edisi Ketiga.(Jakarta : Erlangga). 3 Sears, Zemansky. 1992. Fisika untuk Universitas 2 Listrik Magnet. (Bandung: Bina Cipta).
  • 7. 4. Membedakan arus AC dan arus DC. 5. Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungan terhadap waktu4. Prinsip kerja osiloskop. Prinsip kerja osiloskop yaitu menggunakan layar katoda. Dalam osiloskop terdapat tabung panjang yang disebut tabung sinar katoda atau Cathode Ray Tube (CRT). Secara prinsip kerja ada dua tipe osiloskop yaitu tipe analog (ART - analog real time oscilloscope) menggambar bentuk-bentuk gelombang listrik dengan melalui gerakan pancaran elektron (Electron beam) dalam sebuah tabung sinar katoda dari kiri ke kanan. Dan tipe digital (DSO - digital storage osciloscope), menggunakan ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah besaran tegangan yang dicuplik menjadi besaran digital dimana gelombang digital yang akan ditampilkan lebih dahulu disampling (dicuplik) dan didigitalisasikan. Osiloskop kemudian menyimpan nilai tegangan ini bersama dengan skala waktu gelombangnya di memori. Pada prinsipnya osiloskop digital hanya mencuplik dan menyimpan demikian banyak nilai dan kemudian berhenti. Ia mengulang proses ini lagi dan lagi sampai dihentikan. Beberapa DSO memungkinkan untuk memilih jumlah cuplikan yang disimpan dalam memori. Masing-masing memiliki kelebihan dan keterbatasan sehingga perlu mencermati karakter masing-masing osiloskop agar dapat memilih dengan tepat osiloskop mana yang sebaiknya digunakan dalam kasus-kasus tertentu yang berkaitan dengan rangkaian elektronik yang sedang diuji kinerjanya5. Jenis-jenis osiloskop berdasarkan layar tampilan. Osiloskop layar tabung kaca (CRT), yaitu jenis osiloskop layarnya terbuat dari tabung CRT. Ini biasanya dikenal sebagai osiloskop analog. Jenis ini merupakan pengembangan osiloskop yang pertama. Osiloskop tersebut memiliki respon terhadap sinyal lebih cepat dibanding dengan digital. a. Osiloskop layar LCD, yaitu osiloskop yang jenisnya lebih maju karena telah menggunakan layar LCD yang lebih ringan. Osiloskop jenis ini disebut juga osiloskop digital. Kelebihannya mempunyai kemampuan dalam menentukan bandwith yang lebih fleksibel. Jenis osiloskop LCD secara spesifik terbagi menjadi empat yaitu osiloskop sampling digital, osiloskop portabel, osiloskop berbasis komputer (PC), dan osiloskop sinar campuran. Komponen-komponen dan fungsi bagian dari osiloskop. Osiloskop memiliki dua bagian utama, yaitu display dan panel kontrol. Display merupakan tampilan layar televisi (hanya saja tidak berwarna-warni) yang berfungsi 4 Sucipto, Erwin. 2005. Fisika.(Jakarta : Erlangga). 5 Young, Freedman. 2003. Fisika Universitas. (Jakarta : Erlangga).
  • 8. sebagai tempat sinyal uji di sampaikan atau di tampilkan. Panel kontrol berisi tombol- tombol yang dapat digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar. 1. Volt atau div untuk mengeluarkan tegangan AC. 2. CH1 (Input X) untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau pembacaan posisi horisontal. 3. AC-DC untuk memilih besaran yang diukur. 4. Ground untuk memilih besaran yang diukur. 5. Posisi Y untuk mengatur posisi garis atau tampilan dilayar atas bawah. 6. Variabel untuk kalibrasi osciloskop. 7. Selektor pilih untuk memilih Chanel yang diperlukan untuk pengukuran. 8. Layar untuk menampilkan bentuk gelombang. 9. Inten untuk mengatur cerah atau tidaknya sinar pada layar Osiloskop. 10. Rotatin untuk mengatur posisi garis pada layar. 11. Fokus untuk menajamkan garis pada layar. 12. Position X untuk mengatur posisi garis atau tampilan kiri dan kanan. 13. Sweep time/ div untuk mengatur waktu periode (T) dan Frekwensi ( f ). 14. Mode untuk memilih mode yang ada. 15. Variabel untuk kalibrasi waktu periode dan frekwensi. 16. Level untuk enghentikan gerak tampilan layar. 17. Exi Trigger untuk trigger dari luar. 18. Power untuk menghidupkan Osciloskop. 19. Cal 0,5 Vp-p untuk mengkalibrasi awal sebelum Osciloskop digunakan. 20. Ground Osciloskop untuk menghubungkan osiloskop dengan ground yang diukur. 21. CH2 (input Y) untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur6. 6 Halliday, David. 1985. Fisika Jilid 2. (Jakarta: Erlangga).
  • 9. Lissayous. Gambar atau diagram lissayous adalah sebuah penampakan pada layar osiloskop yang menjelaskan perbedaan atau perbandingan antara beda fase, frekuensi, dan amplitudo dari dua gelombang dimasukkan pada setiap chanel osiloskop. Hasil gambar kemudian dibandingkan dengan gambar standar beda fase. Sinyal Vx dan Vy pada nilai frekuensi tertentu membentuk gambar lissayous7. Gambar. Beberapa pola Lissayous dengan perbandingan frekuensi dan beda fase. Pengurangan beda fase dua gelombang dapat dilakukan dengan menggunakan metode lissayous. Pengukuran beda fase lissajous untuk pola miring ke kanan digunakan rumus : sin  = 𝐵 𝐴 Sedangkan bila pola miring ke kiri digunakan rumus : sin  = 𝐷 𝐶 D. CARA KERJA. Petunjuk umum pengoperasian osiloskop 1. CRO hanya boleh dihidupkan pada waktu akan digunakan. Mematikan CRO untuk pemakaian yang tertunda. Mengistirahatkan lebih dari 5 menit. 2. Sebelum menghidupkan osiloskop, sebaiknya memeriksa dahulu sumber tegangan AC yang digunakan apakah sesuai dengan tegangan yang diperlukan untuk menghidupkan CRO. 3. Menggunakan intensitas lebih rendah dari batas maksimum. Bila tidak diperlukan, menetapkan saklar AC-DC pada kondisi AC. 4. Menurunkan bla bal. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kerusakan pada layar pendar, karena elektron terus-menerus jatuh di titik yang sama dengan intensitas 7 Hartono. 2015. Modal PraktikumElektronika Dasar I. Purwokerto : Unsoed.
  • 10. tinggi. 5. Mengatur tombol pada posisi tengah-tengah untuk mendapatkan bintik terang atau jejak elektron (bila tidak nampak pada layar). Petunjuk kalibrasi osiloskop 1. Menyalakan osiloskop dengan memutar tombol power ke arah ON. 2. Mengatur intensitas osiloskop sampai diperoleh garis terang atau titik pada layar, tidak menggunakan intensitas yang terlalu besar, mengatur posisi garis berada di tengah-tengah dengan memutar tombol posisi (atas-bawah) dan tombol posisi (kanan-kiri). 3. Memastikan tombol CAL VOLTAGE (pada voltage/div berwarna merah) dan CAL SWEEP TIME (pada Sweep Time/div berwarna merah) dalam keadaan maksimum. 4. Mengatur perbesaran pada probe, pada posisi 10. 5. Memastikan posisi input untuk Ch1 (Y) atau Ch2 (X). Jika Ch1 (Y) akan digunakan, mengatur posisi tombol mode pada Ch1 (Y) dan tombol source pada posisi Ch1 (Y) dan sebaliknya jika Ch2 (X) yang digunakan, mengatur posisi tombol mode dan tombol source pada posisi Ch2 (X). 6. Misal memilih saja Ch2 (X) yang akan dikalibrasi terlebih dulu, atur seperti langkah (e). 7. Menetapkan posisi AC-DC pada kondisi AC. 8. Menjepitkan ujung probe pada titik CAL pada osiloskop. 9. Penjepit probe pada posisi ground. 10. Mengatur posisi gambar pada layar dengan memutar tombol posisi (atas-bawah) dan tombol posisi (kanan-kiri) pada channel yang anda gunakan. 11. Jika gambar yang tampil bergerak, memosisikan tombol “level” pada posisi tengah- tengah. 12. Menghitung tegangan dan frekuensi tampilan dengan rumusan berikut : Perhitungan tegangan Vp-p Vpp  jumlah kotak posisi vertikal variabel volt /divprobe Perhitungan frekuensi f = 1/T, dimana T = jumlah kotak satu gelombang  variabel sweep time/div. Menghitung besar tegangan Vp-p dan frekuensi kalibrasi. Apakah hasilnya sesuai dengan yang tertera pada titik CAL. Jika sesuai, osiloskop siap digunakan, jika belum sesuai mengatur tombol CAL (merah) pada variabel volt/div untuk menyesuaikan tegangan dan tombol CAL (merah) pada variabel sweep time/div
  • 11. untuk menyesuaikan perioda atau frekuensi. Melakukan kembali kalibrasi pada Ch1 (Y). Mengukur tegangan dan frekuensi suatu sumber 1. Menyiapkan osiloskop, tombol-tombol dipersiapkan sehingga dalam keadaan tanpa beban, dilayar tampak titik dimana intensitas dan fokusnya cukup dan berada ditengah-tengah layar. Jangan lupa meredupkan intensitasnya (dibawah maksimum) dan jangan terlalu lama menyalakan titik di layar. 2. Menyediakan pembangkit sinyal (sinyal generator) dengan outputnya masing- masing memberikan tegangan sinusoida. 3. Dalam keadaan “off“, menghubung output pembangkit sinyal dengan osiloskop, posisi ujung probe dihubungkan dengan positif keluaran signal, penjepit pada probe ditempatkan pada ground signal generator. Kemudian menyalakan signal generator. 4. Mengatur tombol sweep time/div dan volt/div pada osiloskop seperti langkah kalibrasi untuk mendapatkan gambar sinusoida tunggal yang bagus. 5. Menggambarkan pada kertas milimeter apa yang terlihat pada layar osiloskop. Kemudian mencatat: a. Kedudukan tombol pengatur osiloskop dan pembangkit sinyal. b. Dari pengamatan di atas, tentukan tegangan sumber dan frekuensi sumber. 6. Melakukan pengukuran tegangan tersebut dengan mengunakan multimeter sebanyak 5 kali pengulangan. Bandingkan hasilnya dengan pengukuran melalui osiloskop. Beri komentar! 7. Mengulangi langkah (c) hingga (f) dengan tegangan dan frekuensi sumber yang bervariasi. Menentukan pola Lissayous 1. Memasang pembangkit signal I pada input horizontal Ch2 (X) dan pembangkit II pada input vertikal Ch1 (Y) pada osiloskop. 2. Menggunakan perbandingan sebesar 1:2; 1:3; 1:4; dst. Atau 2:1; 3:1; 4:1 dst. 3. Mengatur frekuensi pada pembangkit signal I sebagai f1 pada channel X (Mode pada posisi X) sampai 100 Hz, kemudian ubah mode pada posisi Y dan atur frekuensi Catatan: a. Tombol variabel voltage/div untuk mengatur jumlah tampilan secara vertikal. b. Tombol sweep time/div untuk mengatur jumlah tampilan secara horizontal. c. Tegangan yang terukur pada osiloskop adalah tegangan maksimum.
  • 12. pembangkit signal II sebagai f2 sampai diperoleh 200 Hz, sehingga perbandingan f1 : f2 adalah 1:2. 4. Kemudian memutar tombol time/div pada posisi X-Y, dan atur mode pada posisi dual. 5. Mengatur volt/div untuk mendapatkan gambar bujur sangkar. 6. Menggambarlah tampilan pada beberapa posisi. 7. Melakukan untuk perbandingan. 8. Membandingkan data anda dengan referensi yang ada. E. JAWABAN PERTANYAAN AWAL. 1. Tuliskan bentuk umum fungsi gelombang dan jelaskan arti masing-masing simbolnya! Jawaban : y (t) = A × sin (t + ) Dimana : A : Amplitudo, yaitu puncak simpangan fungsi dari posisi tengahnya.  : Frekuensi sudut, menunjukkan banyaknya gerak bolak-balik yang terjadi dalam satu satuan waktu, dalam radian per detik.  : Fase, menunjukkan dimana posisi awal gerakan ketika waktu nol detik. Jika fase tidak bernilai nol, seluruh gelombang akan tampak bergeser menurut x atau sumbu waktu sebesar / detik. Nilai negatif pada fase menunjukkan jeda, sedangkan nilai positif menunjukkan adanya gelombang “Berangkat lebih awal”. 2. Jelaskan pengertian dari besaran-besaran berikut: a. Amplitudo gelombang. b. Periode gelombang. Jawaban : a. Amplitudo gelombang adalah nilai tertinggi atau puncak pada gelombang sinusoida. b. Periode gelombang adalah waktu yang dibutuhkan untuk membentuk satu gelombang dan melakukan satu getaran. 3. Gambarkan gelombang listrik sinusoida dengan amplitudo 2 cm dan periode 0.02 sekon pada kertas milimeter! Jawaban : Pertanyaan akan dijawab pada laporan akhir. 4. Sebutkan tiga bidang sains selain fisika yang menggunakan osiloskop! Jawaban : Selain fisika, bidang sains yang menggunakan osiloskop adalah elektronika,
  • 13. kedokteran, dan telekomunikasi. 5. Besaran listrik apa yang dapat diukur dengan osiloskop secara langsung dan besaran apa yang diukur tidak langsung? Jawaban : Besaran listrik yang dapat diukur dengan osiloskop secara langsung adalah tegangan, waktu, sudut fase, dan frekuensi. Besaran listrik yang diukur dengan osiloskop tidak langsung adalah arus listrik. 6. Apa nama tabung panjang yang ada dalam osiloskop dan sebutkan komponen komponen penting yang ada di dalamnya? Jawaban : Nama tabung panjang yang ada dalam osiloskop adalah Chatode Ray Tube. Komponen-komponen penting yang ada di dalam tabung panjang antara lain senapan elektron (electron beam) dan elemen pemanas (heater) 7. Apa yang dimaksud dengan senapan elektron? Jelaskan secara singkat! Jawaban : Senapan elektron adalah bagian tabung sinar katoda yang berfungsi untuk menghasilkan, mempercepat, memfokuskan, dan membelokkan sorotan elektron. 8. Apa yang dimaksud dengan pola Lissayous? Jawaban : Pola Lissayous adalah sebuah penampakan pada layar osiloskop yang menunjukkan perbedaan atau perbandingan beda fase. 9. Mengapa terjadi perbedaan pada hasil pengukuran antara osiloskop dan voltmeter? Jawaban : Hasil pengukuran antara osiloskop dan voltmeter terjadi perbedaan karena osiloskop memiliki nilai hambatan dalam yang berbeda dengan voltmeter dan karena adanya kesalahan paralaks mata pada saat membaca skala.