SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
LAPORAN PRAKTIKUM
ALAT ALAT UKUR
FUNCTION GENERATOR
Disusun Oleh:
SOFIA CHRISTINE SAMOSIR
RSA1C316011
Dosen Pengampuh:
FIBRIKA RAHMAT BASUKI, S.Pd., M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA PGMIPA-U
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
I. Judul : FUNCTION GENERATOR
II. Tujuan : 1. Mengenal bagian-bagian function generator dan fungsinya
2. menyelidiki hubungan frekuensi dengan output yang terbentuk.
III. Landasan Teori :
Menurut (cooper,1994 : 331-332). Generator fungsi (function generator ) adalah
sebuah instrument terandalkan yang memberikan satu pilihan bentuk gelombang yang
berbeda yang frekuensi-frekuensinya dapat diatur sepanjang suatu rangkaian yang lebar.
Bentuk-bentuk gelombang keluaran yang paling lazim adalah sinus,segetiga,persegi dan gigi-
gergaji. Frekuensi gelombang ini bisa diatur dari bilangan pecahan dari satu Hertz sampai
beberapa ratus Hertz.
Kemampuan generator fungsi untuk mengunci fasa (phase lock) terhadap sebuah
sumber sinyal luar adalah ciri-ciri bermanfaat lainnya. Sebuah generator fungsi dapat
digunakan untuk menguji fasa generator fungsi kedua, dan kedua sinyal keluaran dapat
dipergerakkan dengan fasa yang sama besarnya dapat diatur. Generator fungsi juga dapat
dikunci fasanya terhadap sebuah standar frekuensi, dan semua gelombang keluarannya
kemudian dibangkitkan dengan ketelitian frekuensi dan stabilitas yang sama dengan sumber
standar. Generator fungsi dapat membentuk gelombang keluran pada frekuensi-frekuensi
sangat rendah. Karena frekuensi rendah ini sebuah osilator Rc sederhana adalah terbatas,
dalam generator fungsi. Berikut adalah elemen-elemen dasar sebuah generator fungsi.
Gambar 1. Elemen-elemen dasar sebuah generator fungsi
Menurut (Halliday dan Resnick, 1978 : 537-538). Gelombang dapat digolongkan
menjadi dua yaitu gelombang sebagai tegak (standing_wave) dan gelombang menjalar
(traveling wave) dari persamaan Maxwell yaitu: 𝑐 =
Dapat disimpulkan bahwa sebuah gelombang memiliki sifat dasar (nature) yang sama serta
laju yang sama pula. Gelombang-gelombang tersebut hanya mempunyai perbedaan frekuensi,
yang berarti akan mempunyai perbedaan panjang gelombang. Nama-nama yang dikaitkan
kepada berbagai daerah spektrum yang didefenisikan dengan cara eksperimental untuk
mengjhasilkan dan mendekati gelombang-gelombang yang ditinjau. Spektrum adalah sebuah
kata lain ynag berarti β€œhantu” atau banyangan hitam. Perkataan ini pertama kali digunakan
oleh Isaac Newton di tahun 1671.
Untuk pita TV(TV band) AM dan FM maka jangkauan nilai frekuensi-frekuensi
gelombang merupakan defenisi TV bersilangan,gelombang-gelombangmikro dari sistem-
sistem pemancar penyambungan telepon dan lain sebagainya, Sumber gelombang (radiasi)
elektromagnet lainnya seperti bola-bola lampu, mesin mobil, mesin-mesin sinar x dan cahaya
kilat.
Menurut (sutiagah,2002: 125-135). Function generator dapat diatur untuk
membangkitkan gelombang dengan frekuensi tertentu. Ayunan gelombang sesuai kebutuhan
dan penghasil frekuensi, dan fungsi dari function generation, yaitu:
a. Function generator output (bentuk gelombang)
b. Sweep generator output (ayunan)
c. Frequency counter (function generator)
Function generator umumnya menghasilkan gelombang yang dapat dipilih dengan memutar
tombol batas ukur frekuensi tertentu sesuai dengan kebutuhan dalam pengoperasiannya
sebagai alat ukur elektronik (bersama oscilloscope) menjadi alat utama dalam perawatan dan
perbaikan perangkat audio-audio.
Design of implementasi function generator :
1. On the memory allocation for waveforms and sequence introtutions strored
on the onboard memory device of a function generator. The signal
generator required limited memory to store a single period of waveforms
since its outputs are repetitive and with a standar library it is able to
generate periodic waveforms.
2. Waveforms generation engine is a program to link and loop waveforms
segments. Linking and looping can be diveded in to sequence generation
mode and script generation mode. Outputing a determind series generation
mode can have a waveforms in the memory to analog waveforms.
3. Digital gain
The amplifier and attenuator are to maximize the digital signal’s
amplitudu accuray. When amplifier signal’s are output as analog
signal after DAC, user’s are able to adjust the amplitude of the signal
without the need to reload a diffrent waveforms. DAC is to convert
digital waveforms in the memory to analog waveforms.
4. Digital filter and analog filter
Both the digital and analog filter is used to provide the best
approximation of an ideal analog signal. During digital to analog
conversion, digital filter are used to intropolate the signal’s to increase
the affective sampling rate. But the digital filter might not be able to
remove unwanted signal through applying alow pass filter high pass
filter or a band pass filter (Tirmare.2015.IRJET).
Background of the invention:
1. Field of the invention
The present invention relatif to can electric traction system for
automobiles that is a multi function system integrating the main motor
and brake generator function with the auxiliary charger and converter
functions
2. Description of the related AVE
In the field of the techology of the electric traction system for aotubiles
there is major problem of reducing the quantity and cost price of the
raw material used as well as the number of electronic compoments
used for the controls (Hill,1953:141).
IV. Alat dan Komponen
1. Function generator (AFG)
2. Osiloskop
3. Probe
V. Prosedur kerja
1. Siapkan AFG dan osiloskop(CRO). Pastikan dalam keadaan baik
2. Kalibrasi osiloskop sesuai petunjuk
3. Hubungkan kedua probe,AFG dan CRO
4. Gunakan frekuensi 50Hz, 100Hz, 300Hz, 500Hz dan 1000Hz
5. Gambarkan grafik hubungan frekuensi dan output yang terbentuk.
VI. Hasil dan Pembahasan
6.1. Hasil
Vin (V) Frekuensi (Hz) Vpp (V) Gambar yang
terbentuk
Gambar
5 Volt 50Hz 4Volt Meregang
5 Volt 100Hz 3.8 Volt Lebih sedikit
rapat
5 Volt 300Hz 4 Volt Semakin rapat
5 Volt 500Hz 4 Volt Sangat rapat
5 Volt 1000Hz 4Volt Paling rapat
6.2. Pembahasan
Pada percobaan kali ini yaitu percobaan Generator Function yang bertujuan untuk
mengenal bagian-bagian dari generator function dan mengetahui fungsinnya serta
menyelidiki hubungan frekuensi dengan output yang terbentuk. Dimana alat dan komponen
yang dibutuhkan ialah generator function (AFG), osiloskop dan probe. Setelah melengkapi
alat dan komponen, kita memulai langkah kerja, yaitu: kita siapkan AFG dan osiloskop, kita
cek terlebih dahulu baik buruknya alat. Kemudian kita kalibrasi osiloskop, dengan langkah :
kita hidupkan osiloskop dengan menekan tombol power, tunggu beberapa saat sampai
muncul garis hijau melintang di layar osiliskop. Kemudian atur kejelasan garis dan
ketajamannya dengan memutar tombol INTENS dan FOKUS. Putar Time/Div sampai
terbentuk titik. Atur letak titik sampai letaknya tepat diperpotongan sumbu X dan Y dengan
memutar tombol X-Pos dan Y-Pos. Pasang probe pada jack input, pakai perbandingan 1:1.
Hubungkan probe Pc pada terminal Cal2 alihkan saklar Time/Div. Atur jarak antara dua titik
1cm (1kotak) dengan menggerakkan Volt/Div,X-Pos dan Y-Pos. Kalibrasi kita selesai.
Lanjutkan langkah kerja dengan menghubungkan kedua probe dari AFG dan CRO.
Kita gunakan frekuensi yang bervariasi, lakukan 5 kali percobaan, Yaitu
menggunakan frekuensi 50Hz, kita arahkan bentuk gelombang untuk gelombang kotak,
gelombang segitiga, an gelombang sinusoida dengan menekal tombol masing-masing bentuk
gelombang di generator Function. Amati gelombang yang dibentuk pada layar osiloskop
yaitu:
gambar
Pada Gambar (a) Hasil gelombang kotak
Pada Gambar (b) hasil gelombang segitiga
Pada Gambar (c) hasil gelombang sinusioda
Setelah mengamati bentuk gelombang kita menghitung nilai Vpp. Dengan melihat nilai dari
Volt/Div dan amati Panjang gelombang. Pastikan nilai Volt/Div Pada setiap percobaan sama
supaya kita dapat membandingkan gelombang yang terbentuk. Secara matematis :
𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 𝐷𝑖𝑣 Γ—
π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
𝐷𝑖𝑣
𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 4𝐷𝑖𝑣 Γ— 1
π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
𝐷𝑖𝑣
𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 4 π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
Lakukan untuk frekuensi 100Hz lalu kita amati gelombang yang terbentuk berurutan dari
gelombang kotak, gelombaang segitiga dan gelombang sinusoida. Gelombang yang terbentuk
ialah:
gambar
Pada Gambar (a) Hasil gelombang kotak
Pada Gambar (b) hasil gelombang segitiga
Pada Gambar (c) hasil gelombang sinusioda
Dari gambar kita bisa lihat hasil yang terbentuk, yaitu: semakin diberikan frekuensi besar
semakin rapat gelombang yang terbentuk. Kita hitung nilai dari Vpp(Vout) dengan melihat
nilai panjang 1 gelombang dan nilai Volt/Div. Secara matematis:
𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 𝐷𝑖𝑣 Γ—
π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
𝐷𝑖𝑣
𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 3.8 𝐷𝑖𝑣 Γ— 1
π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
𝐷𝑖𝑣
𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 3.8π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
Kita lanjutkan pada frekuensi 300Hz, sama dengan langkah kerja sebelumnya. Kita
perhatikan gelombang yang terbentuk dari gelombang kotak, gelombang segitiga dan
gelombang sinusoida.
Kita hitung nilai Vpp(Vout) dengan mengalikan nilai panjang gelombang dengan Volt/Div.
Secara matematis:
𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 𝐷𝑖𝑣 Γ—
π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
𝐷𝑖𝑣
𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 4𝐷𝑖𝑣 Γ— 1
π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
𝐷𝑖𝑣
𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 4 π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
Percobaan selanjutnya menggunakan frekuensi 500Hz. Kita arahkan pada gelombang kotak,
gelombnag segitiga dan gelombang sinusoida. Kemudian amati gelombnag yang terbentuk.
Dari hasil pengamatan kita hitung nilai Vpp(Vout) dengan mengalikan nilai panjang
gelombang dan nilai Volt/Div . secara matematis:
𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 𝐷𝑖𝑣 Γ—
π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
𝐷𝑖𝑣
𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 4𝐷𝑖𝑣 Γ— 1
π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
𝐷𝑖𝑣
𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 4 π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
Percobaan terakhir ialah kita gunakan nilai frekuensi 1000Hz. Kita amati gelombang
yang terbentuk dari gelombnag kotak, gelombang segitiga dan gelombang sinusoida
Kemudian kita hitung nilai Vpp(Vout) dengan mengalikan nilai Volt/Div dan Nilai Panjang 1
gelombang. Secara matematis:
𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 𝐷𝑖𝑣 Γ—
π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
𝐷𝑖𝑣
𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 4𝐷𝑖𝑣 Γ— 1
π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
𝐷𝑖𝑣
𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 4 π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
Dari lima kali percobaan yang telah dilakukan kita bisa melihat bahwa semakin
besar frekuensi yang diberikan maka gelombang yang terbentuk semakin rapat. Dari
percobaan tersebut kita bisa melihatnya pada grafik dibawah,yaitu:
Dari grafik diatas kita bisa melihat bahwa nilai frekuensi berbanding lurus dengan
gelombang yang tebentuk. Yaitu ketika frekuensi yang digunakan semakin besar maka
gelombang yang terbentuk semakiun rapat. Tetapi dari percobaan yang telah kita lakukan
seharusnya hasil dari nilai Vin Harus sama dengan nilai Vout. Secara matematis
𝑉𝑖𝑛 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘
3.7
3.75
3.8
3.85
3.9
3.95
4
4.05
50 100 300 500 1000
Vpp(V)
Namun dari percabaan kita hasinya tidak lah sama, hal tersebut dapat dipengaruhi beberapa
hal, yaitu: 1. Kesalahan dari Pembacaan
2. kesalahan dari Lingkungan, dan
3. kesalahan dari Alat yang digunakan.
VII. Kesimpulan
1. Kami dapat mengenal bagian-bagian dari function generator serta fungsinya.
2. Kami dapat menyelidiki hubungan frekuensi dengan output yang terbentuk, yaitu:
semakin besar frekuensi yang digunakan maka output yang terbentuk semakin
rapat.
DAFTAR PUSTAKA
David Lawrence, Hill. 1953. Journal Nuclear Constitution and The Interpretation of Fission
Phenomena. No.5. Vol.89. 1953.
Halliday,D dan Resnick.1987.Fisika Dasar Jilid 2. Edisi 8. Jakarta:Erlangga.
Sutiagah, A dan Farid, Mulyana. 2013. Teknik Kelistrikan dan Elektronik Instrumentasi Buku
I. Jakarta : Erlangga.
Timare, H Aarti,dkk.2015. International Research Journal of Engineering and
Tegnologi.(IRJET). FPGA Based Function Generator. No. 09. Vol. 02. 2015.
William David,Cooper.1994.Instrument Elektronik dan Teknik Pengukuran Jilid 2. Jakarta :
Erlangga.
IX. Lampiran Hitung
Percobaan 1
𝑉𝑝𝑝 =
1π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
𝐷𝑖𝑣
Γ— 4𝐷𝑖𝑣
𝑉𝑝𝑝 = 4π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
Percobaan 2
𝑉𝑝𝑝 =
1π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
𝐷𝑖𝑣
Γ— 3.8𝐷𝑖𝑣
𝑉𝑝𝑝 = 3.8π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
Percobaan 3
𝑉𝑝𝑝 =
1π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
𝐷𝑖𝑣
Γ— 4𝐷𝑖𝑣
𝑉𝑝𝑝 = 4π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
Percobaan 4
𝑉𝑝𝑝 =
1π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
𝐷𝑖𝑣
Γ— 4𝐷𝑖𝑣
𝑉𝑝𝑝 = 4π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
Percobaan 5
𝑉𝑝𝑝 =
1π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
𝐷𝑖𝑣
Γ— 4𝐷𝑖𝑣
𝑉𝑝𝑝 = 4𝑉
X. Lampiran gambar
Bentuk gelombang persegi dengan frekuensi 50 Hz.
Bentuk gelombang segitiga dan persegi.

More Related Content

What's hot

8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrikpprawira11
Β 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopAnarstn
Β 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
Β 
8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahananSimon Patabang
Β 
Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...
Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...
Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...Nurfaizatul Jannah
Β 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearahKhairul Jakfar
Β 
Makalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingMakalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingampas03
Β 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)mocoz
Β 
Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Annisa Icha
Β 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)FEmi1710
Β 
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Dandi Ardiansyah Putra
Β 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulannooraisy22
Β 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistorandhi_setyo
Β 
Comparator laporan
Comparator laporanComparator laporan
Comparator laporanBrian Raafiu
Β 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikbestricabebest
Β 
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaJelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaAdi S P
Β 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarRinanda S
Β 

What's hot (20)

8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
Β 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
Β 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
Β 
8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan
Β 
Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...
Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...
Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...
Β 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
Β 
Makalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingMakalah phase shift keying
Makalah phase shift keying
Β 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Β 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
Β 
Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC
Β 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Β 
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Β 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulan
Β 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
Β 
Comparator laporan
Comparator laporanComparator laporan
Comparator laporan
Β 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonik
Β 
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaJelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Β 
Super konduktor
Super konduktorSuper konduktor
Super konduktor
Β 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasar
Β 
Alat ukur
Alat ukurAlat ukur
Alat ukur
Β 

Similar to FUNGEN FREK

1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukur1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukurDhea Intan Patya
Β 
Laporan praktikum Fislab pola radiasi antena
Laporan praktikum Fislab pola radiasi antenaLaporan praktikum Fislab pola radiasi antena
Laporan praktikum Fislab pola radiasi antenaBogiva Mirdyanto
Β 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang OsiloskopLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang OsiloskopLydia Nurkumalawati
Β 
Sensor dan transduser_2
Sensor dan transduser_2Sensor dan transduser_2
Sensor dan transduser_2Mochamad Riduwan
Β 
Tutorial osiloskop
Tutorial osiloskopTutorial osiloskop
Tutorial osiloskopAchmad Juanzah
Β 
4. pengukuran dengan_osciloscop
4. pengukuran dengan_osciloscop4. pengukuran dengan_osciloscop
4. pengukuran dengan_osciloscopDesy Puspa Kusumadi
Β 
Respon sistem dengan Bode Plot dan Nyquist
Respon sistem dengan Bode Plot dan NyquistRespon sistem dengan Bode Plot dan Nyquist
Respon sistem dengan Bode Plot dan NyquistFadhly Yusuf
Β 
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatRetnoWulan26
Β 
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatRetnoWulan26
Β 
Seminar Fisika Osiloskop
Seminar Fisika Osiloskop Seminar Fisika Osiloskop
Seminar Fisika Osiloskop Mutiara Cess
Β 
Alat ukur elektronika & fungsinya
Alat ukur elektronika & fungsinyaAlat ukur elektronika & fungsinya
Alat ukur elektronika & fungsinyaafandi_latif
Β 
Acara 7 transistor
Acara 7 transistorAcara 7 transistor
Acara 7 transistorYuwan Kilmi
Β 
Tugas Jaringan Wireless Kelompok V
Tugas Jaringan Wireless Kelompok VTugas Jaringan Wireless Kelompok V
Tugas Jaringan Wireless Kelompok VCoepielz Koto
Β 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikDestina Destina
Β 
7. rangkaian penapis rc
7. rangkaian penapis rc7. rangkaian penapis rc
7. rangkaian penapis rcSyihab Ikbal
Β 

Similar to FUNGEN FREK (20)

1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukur1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukur
Β 
Laporan praktikum Fislab pola radiasi antena
Laporan praktikum Fislab pola radiasi antenaLaporan praktikum Fislab pola radiasi antena
Laporan praktikum Fislab pola radiasi antena
Β 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang OsiloskopLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Β 
Sensor dan transduser_2
Sensor dan transduser_2Sensor dan transduser_2
Sensor dan transduser_2
Β 
Tutorial osiloskop
Tutorial osiloskopTutorial osiloskop
Tutorial osiloskop
Β 
4. pengukuran dengan_osciloscop
4. pengukuran dengan_osciloscop4. pengukuran dengan_osciloscop
4. pengukuran dengan_osciloscop
Β 
Pdte praktikum 4
Pdte   praktikum 4Pdte   praktikum 4
Pdte praktikum 4
Β 
Respon sistem dengan Bode Plot dan Nyquist
Respon sistem dengan Bode Plot dan NyquistRespon sistem dengan Bode Plot dan Nyquist
Respon sistem dengan Bode Plot dan Nyquist
Β 
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguat
Β 
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguat
Β 
Seminar Fisika Osiloskop
Seminar Fisika Osiloskop Seminar Fisika Osiloskop
Seminar Fisika Osiloskop
Β 
Sepetee
SepeteeSepetee
Sepetee
Β 
Yustin tugas
Yustin tugasYustin tugas
Yustin tugas
Β 
Soleh 2078
Soleh 2078Soleh 2078
Soleh 2078
Β 
Alat ukur elektronika & fungsinya
Alat ukur elektronika & fungsinyaAlat ukur elektronika & fungsinya
Alat ukur elektronika & fungsinya
Β 
Acara 7 transistor
Acara 7 transistorAcara 7 transistor
Acara 7 transistor
Β 
Tugas Jaringan Wireless Kelompok V
Tugas Jaringan Wireless Kelompok VTugas Jaringan Wireless Kelompok V
Tugas Jaringan Wireless Kelompok V
Β 
osiloskop.pptx
osiloskop.pptxosiloskop.pptx
osiloskop.pptx
Β 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
Β 
7. rangkaian penapis rc
7. rangkaian penapis rc7. rangkaian penapis rc
7. rangkaian penapis rc
Β 

Recently uploaded

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
Β 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
Β 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
Β 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
Β 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
Β 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
Β 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
Β 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
Β 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
Β 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
Β 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
Β 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
Β 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
Β 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
Β 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
Β 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
Β 

Recently uploaded (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
Β 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Β 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Β 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
Β 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
Β 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Β 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Β 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
Β 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Β 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Β 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Β 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Β 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Β 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
Β 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Β 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Β 

FUNGEN FREK

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM ALAT ALAT UKUR FUNCTION GENERATOR Disusun Oleh: SOFIA CHRISTINE SAMOSIR RSA1C316011 Dosen Pengampuh: FIBRIKA RAHMAT BASUKI, S.Pd., M.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA PGMIPA-U JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2017
  • 2. I. Judul : FUNCTION GENERATOR II. Tujuan : 1. Mengenal bagian-bagian function generator dan fungsinya 2. menyelidiki hubungan frekuensi dengan output yang terbentuk. III. Landasan Teori : Menurut (cooper,1994 : 331-332). Generator fungsi (function generator ) adalah sebuah instrument terandalkan yang memberikan satu pilihan bentuk gelombang yang berbeda yang frekuensi-frekuensinya dapat diatur sepanjang suatu rangkaian yang lebar. Bentuk-bentuk gelombang keluaran yang paling lazim adalah sinus,segetiga,persegi dan gigi- gergaji. Frekuensi gelombang ini bisa diatur dari bilangan pecahan dari satu Hertz sampai beberapa ratus Hertz. Kemampuan generator fungsi untuk mengunci fasa (phase lock) terhadap sebuah sumber sinyal luar adalah ciri-ciri bermanfaat lainnya. Sebuah generator fungsi dapat digunakan untuk menguji fasa generator fungsi kedua, dan kedua sinyal keluaran dapat dipergerakkan dengan fasa yang sama besarnya dapat diatur. Generator fungsi juga dapat dikunci fasanya terhadap sebuah standar frekuensi, dan semua gelombang keluarannya kemudian dibangkitkan dengan ketelitian frekuensi dan stabilitas yang sama dengan sumber standar. Generator fungsi dapat membentuk gelombang keluran pada frekuensi-frekuensi sangat rendah. Karena frekuensi rendah ini sebuah osilator Rc sederhana adalah terbatas, dalam generator fungsi. Berikut adalah elemen-elemen dasar sebuah generator fungsi. Gambar 1. Elemen-elemen dasar sebuah generator fungsi Menurut (Halliday dan Resnick, 1978 : 537-538). Gelombang dapat digolongkan menjadi dua yaitu gelombang sebagai tegak (standing_wave) dan gelombang menjalar (traveling wave) dari persamaan Maxwell yaitu: 𝑐 = Dapat disimpulkan bahwa sebuah gelombang memiliki sifat dasar (nature) yang sama serta laju yang sama pula. Gelombang-gelombang tersebut hanya mempunyai perbedaan frekuensi, yang berarti akan mempunyai perbedaan panjang gelombang. Nama-nama yang dikaitkan kepada berbagai daerah spektrum yang didefenisikan dengan cara eksperimental untuk
  • 3. mengjhasilkan dan mendekati gelombang-gelombang yang ditinjau. Spektrum adalah sebuah kata lain ynag berarti β€œhantu” atau banyangan hitam. Perkataan ini pertama kali digunakan oleh Isaac Newton di tahun 1671. Untuk pita TV(TV band) AM dan FM maka jangkauan nilai frekuensi-frekuensi gelombang merupakan defenisi TV bersilangan,gelombang-gelombangmikro dari sistem- sistem pemancar penyambungan telepon dan lain sebagainya, Sumber gelombang (radiasi) elektromagnet lainnya seperti bola-bola lampu, mesin mobil, mesin-mesin sinar x dan cahaya kilat. Menurut (sutiagah,2002: 125-135). Function generator dapat diatur untuk membangkitkan gelombang dengan frekuensi tertentu. Ayunan gelombang sesuai kebutuhan dan penghasil frekuensi, dan fungsi dari function generation, yaitu: a. Function generator output (bentuk gelombang) b. Sweep generator output (ayunan) c. Frequency counter (function generator) Function generator umumnya menghasilkan gelombang yang dapat dipilih dengan memutar tombol batas ukur frekuensi tertentu sesuai dengan kebutuhan dalam pengoperasiannya sebagai alat ukur elektronik (bersama oscilloscope) menjadi alat utama dalam perawatan dan perbaikan perangkat audio-audio. Design of implementasi function generator : 1. On the memory allocation for waveforms and sequence introtutions strored on the onboard memory device of a function generator. The signal generator required limited memory to store a single period of waveforms since its outputs are repetitive and with a standar library it is able to generate periodic waveforms. 2. Waveforms generation engine is a program to link and loop waveforms segments. Linking and looping can be diveded in to sequence generation mode and script generation mode. Outputing a determind series generation mode can have a waveforms in the memory to analog waveforms. 3. Digital gain The amplifier and attenuator are to maximize the digital signal’s amplitudu accuray. When amplifier signal’s are output as analog
  • 4. signal after DAC, user’s are able to adjust the amplitude of the signal without the need to reload a diffrent waveforms. DAC is to convert digital waveforms in the memory to analog waveforms. 4. Digital filter and analog filter Both the digital and analog filter is used to provide the best approximation of an ideal analog signal. During digital to analog conversion, digital filter are used to intropolate the signal’s to increase the affective sampling rate. But the digital filter might not be able to remove unwanted signal through applying alow pass filter high pass filter or a band pass filter (Tirmare.2015.IRJET). Background of the invention: 1. Field of the invention The present invention relatif to can electric traction system for automobiles that is a multi function system integrating the main motor and brake generator function with the auxiliary charger and converter functions 2. Description of the related AVE In the field of the techology of the electric traction system for aotubiles there is major problem of reducing the quantity and cost price of the raw material used as well as the number of electronic compoments used for the controls (Hill,1953:141). IV. Alat dan Komponen 1. Function generator (AFG) 2. Osiloskop 3. Probe V. Prosedur kerja 1. Siapkan AFG dan osiloskop(CRO). Pastikan dalam keadaan baik 2. Kalibrasi osiloskop sesuai petunjuk 3. Hubungkan kedua probe,AFG dan CRO 4. Gunakan frekuensi 50Hz, 100Hz, 300Hz, 500Hz dan 1000Hz
  • 5. 5. Gambarkan grafik hubungan frekuensi dan output yang terbentuk. VI. Hasil dan Pembahasan 6.1. Hasil Vin (V) Frekuensi (Hz) Vpp (V) Gambar yang terbentuk Gambar 5 Volt 50Hz 4Volt Meregang 5 Volt 100Hz 3.8 Volt Lebih sedikit rapat 5 Volt 300Hz 4 Volt Semakin rapat 5 Volt 500Hz 4 Volt Sangat rapat 5 Volt 1000Hz 4Volt Paling rapat 6.2. Pembahasan Pada percobaan kali ini yaitu percobaan Generator Function yang bertujuan untuk mengenal bagian-bagian dari generator function dan mengetahui fungsinnya serta menyelidiki hubungan frekuensi dengan output yang terbentuk. Dimana alat dan komponen yang dibutuhkan ialah generator function (AFG), osiloskop dan probe. Setelah melengkapi alat dan komponen, kita memulai langkah kerja, yaitu: kita siapkan AFG dan osiloskop, kita cek terlebih dahulu baik buruknya alat. Kemudian kita kalibrasi osiloskop, dengan langkah : kita hidupkan osiloskop dengan menekan tombol power, tunggu beberapa saat sampai muncul garis hijau melintang di layar osiliskop. Kemudian atur kejelasan garis dan ketajamannya dengan memutar tombol INTENS dan FOKUS. Putar Time/Div sampai terbentuk titik. Atur letak titik sampai letaknya tepat diperpotongan sumbu X dan Y dengan memutar tombol X-Pos dan Y-Pos. Pasang probe pada jack input, pakai perbandingan 1:1. Hubungkan probe Pc pada terminal Cal2 alihkan saklar Time/Div. Atur jarak antara dua titik 1cm (1kotak) dengan menggerakkan Volt/Div,X-Pos dan Y-Pos. Kalibrasi kita selesai. Lanjutkan langkah kerja dengan menghubungkan kedua probe dari AFG dan CRO.
  • 6. Kita gunakan frekuensi yang bervariasi, lakukan 5 kali percobaan, Yaitu menggunakan frekuensi 50Hz, kita arahkan bentuk gelombang untuk gelombang kotak, gelombang segitiga, an gelombang sinusoida dengan menekal tombol masing-masing bentuk gelombang di generator Function. Amati gelombang yang dibentuk pada layar osiloskop yaitu: gambar Pada Gambar (a) Hasil gelombang kotak Pada Gambar (b) hasil gelombang segitiga Pada Gambar (c) hasil gelombang sinusioda Setelah mengamati bentuk gelombang kita menghitung nilai Vpp. Dengan melihat nilai dari Volt/Div dan amati Panjang gelombang. Pastikan nilai Volt/Div Pada setiap percobaan sama supaya kita dapat membandingkan gelombang yang terbentuk. Secara matematis : 𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 𝐷𝑖𝑣 Γ— π‘‰π‘œπ‘™π‘‘ 𝐷𝑖𝑣 𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 4𝐷𝑖𝑣 Γ— 1 π‘‰π‘œπ‘™π‘‘ 𝐷𝑖𝑣 𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 4 π‘‰π‘œπ‘™π‘‘ Lakukan untuk frekuensi 100Hz lalu kita amati gelombang yang terbentuk berurutan dari gelombang kotak, gelombaang segitiga dan gelombang sinusoida. Gelombang yang terbentuk ialah: gambar Pada Gambar (a) Hasil gelombang kotak Pada Gambar (b) hasil gelombang segitiga Pada Gambar (c) hasil gelombang sinusioda Dari gambar kita bisa lihat hasil yang terbentuk, yaitu: semakin diberikan frekuensi besar semakin rapat gelombang yang terbentuk. Kita hitung nilai dari Vpp(Vout) dengan melihat nilai panjang 1 gelombang dan nilai Volt/Div. Secara matematis:
  • 7. 𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 𝐷𝑖𝑣 Γ— π‘‰π‘œπ‘™π‘‘ 𝐷𝑖𝑣 𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 3.8 𝐷𝑖𝑣 Γ— 1 π‘‰π‘œπ‘™π‘‘ 𝐷𝑖𝑣 𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 3.8π‘‰π‘œπ‘™π‘‘ Kita lanjutkan pada frekuensi 300Hz, sama dengan langkah kerja sebelumnya. Kita perhatikan gelombang yang terbentuk dari gelombang kotak, gelombang segitiga dan gelombang sinusoida. Kita hitung nilai Vpp(Vout) dengan mengalikan nilai panjang gelombang dengan Volt/Div. Secara matematis: 𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 𝐷𝑖𝑣 Γ— π‘‰π‘œπ‘™π‘‘ 𝐷𝑖𝑣 𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 4𝐷𝑖𝑣 Γ— 1 π‘‰π‘œπ‘™π‘‘ 𝐷𝑖𝑣 𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 4 π‘‰π‘œπ‘™π‘‘ Percobaan selanjutnya menggunakan frekuensi 500Hz. Kita arahkan pada gelombang kotak, gelombnag segitiga dan gelombang sinusoida. Kemudian amati gelombnag yang terbentuk. Dari hasil pengamatan kita hitung nilai Vpp(Vout) dengan mengalikan nilai panjang gelombang dan nilai Volt/Div . secara matematis: 𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 𝐷𝑖𝑣 Γ— π‘‰π‘œπ‘™π‘‘ 𝐷𝑖𝑣 𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 4𝐷𝑖𝑣 Γ— 1 π‘‰π‘œπ‘™π‘‘ 𝐷𝑖𝑣 𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 4 π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
  • 8. Percobaan terakhir ialah kita gunakan nilai frekuensi 1000Hz. Kita amati gelombang yang terbentuk dari gelombnag kotak, gelombang segitiga dan gelombang sinusoida Kemudian kita hitung nilai Vpp(Vout) dengan mengalikan nilai Volt/Div dan Nilai Panjang 1 gelombang. Secara matematis: 𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 𝐷𝑖𝑣 Γ— π‘‰π‘œπ‘™π‘‘ 𝐷𝑖𝑣 𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 4𝐷𝑖𝑣 Γ— 1 π‘‰π‘œπ‘™π‘‘ 𝐷𝑖𝑣 𝑉𝑝𝑝 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ = 4 π‘‰π‘œπ‘™π‘‘ Dari lima kali percobaan yang telah dilakukan kita bisa melihat bahwa semakin besar frekuensi yang diberikan maka gelombang yang terbentuk semakin rapat. Dari percobaan tersebut kita bisa melihatnya pada grafik dibawah,yaitu: Dari grafik diatas kita bisa melihat bahwa nilai frekuensi berbanding lurus dengan gelombang yang tebentuk. Yaitu ketika frekuensi yang digunakan semakin besar maka gelombang yang terbentuk semakiun rapat. Tetapi dari percobaan yang telah kita lakukan seharusnya hasil dari nilai Vin Harus sama dengan nilai Vout. Secara matematis 𝑉𝑖𝑛 = π‘‰π‘œπ‘’π‘‘ 3.7 3.75 3.8 3.85 3.9 3.95 4 4.05 50 100 300 500 1000 Vpp(V)
  • 9. Namun dari percabaan kita hasinya tidak lah sama, hal tersebut dapat dipengaruhi beberapa hal, yaitu: 1. Kesalahan dari Pembacaan 2. kesalahan dari Lingkungan, dan 3. kesalahan dari Alat yang digunakan. VII. Kesimpulan 1. Kami dapat mengenal bagian-bagian dari function generator serta fungsinya. 2. Kami dapat menyelidiki hubungan frekuensi dengan output yang terbentuk, yaitu: semakin besar frekuensi yang digunakan maka output yang terbentuk semakin rapat.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA David Lawrence, Hill. 1953. Journal Nuclear Constitution and The Interpretation of Fission Phenomena. No.5. Vol.89. 1953. Halliday,D dan Resnick.1987.Fisika Dasar Jilid 2. Edisi 8. Jakarta:Erlangga. Sutiagah, A dan Farid, Mulyana. 2013. Teknik Kelistrikan dan Elektronik Instrumentasi Buku I. Jakarta : Erlangga. Timare, H Aarti,dkk.2015. International Research Journal of Engineering and Tegnologi.(IRJET). FPGA Based Function Generator. No. 09. Vol. 02. 2015. William David,Cooper.1994.Instrument Elektronik dan Teknik Pengukuran Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
  • 11. IX. Lampiran Hitung Percobaan 1 𝑉𝑝𝑝 = 1π‘‰π‘œπ‘™π‘‘ 𝐷𝑖𝑣 Γ— 4𝐷𝑖𝑣 𝑉𝑝𝑝 = 4π‘‰π‘œπ‘™π‘‘ Percobaan 2 𝑉𝑝𝑝 = 1π‘‰π‘œπ‘™π‘‘ 𝐷𝑖𝑣 Γ— 3.8𝐷𝑖𝑣 𝑉𝑝𝑝 = 3.8π‘‰π‘œπ‘™π‘‘ Percobaan 3 𝑉𝑝𝑝 = 1π‘‰π‘œπ‘™π‘‘ 𝐷𝑖𝑣 Γ— 4𝐷𝑖𝑣 𝑉𝑝𝑝 = 4π‘‰π‘œπ‘™π‘‘ Percobaan 4 𝑉𝑝𝑝 = 1π‘‰π‘œπ‘™π‘‘ 𝐷𝑖𝑣 Γ— 4𝐷𝑖𝑣 𝑉𝑝𝑝 = 4π‘‰π‘œπ‘™π‘‘ Percobaan 5 𝑉𝑝𝑝 = 1π‘‰π‘œπ‘™π‘‘ 𝐷𝑖𝑣 Γ— 4𝐷𝑖𝑣 𝑉𝑝𝑝 = 4𝑉
  • 12. X. Lampiran gambar Bentuk gelombang persegi dengan frekuensi 50 Hz. Bentuk gelombang segitiga dan persegi.